Anda di halaman 1dari 5

IDHOFAH

A. Pengertian Idhofah

Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah (isim) kepada kalimah lain sehingga
menimbulkan pengertian yang lebih spesifik. Idhofah tersusun dari dua bagian isim yaitu
mudhof dan mudhof ilaih. Bagian yang pertama disebut mudhof (kata yang disandarkan),
dan bagian yang kedua disebut mudhof ilaih(kata yang disandari).

Idhofah adalah menggabungkan dua kalimat isim dengan tujuan mema’rifatkan isim yang
pertama dengan isim yang kedua atau mengkhususkan isim pertama dengan yang kedua.
 Isim yang yang pertama disebut mudhof. Dan isim yang kedua disebut mudhof ilaih.
Isim yang pertama (mudhof ) tidak boleh diberi tanwin dan tidak di ma’rifatkan dengan
al, dan bisa dibaca rafa’, nashab, dan jer, sedangkan isim yang kedua ( mudhof ilaih )
selamanya dibaca jer.

Contoh
ُ ‫َجا َء‬
Yang dibaca rafa’ : ‫غالَ ُم زَ ْي ٍد‬
ُ ‫َرأَي‬
ُ ‫ْت‬
Yang dibaca nashab         : ‫غالَ َم َز ْي ٍد‬

Yang dibaca jer     : ‫ت بِ ُغالَ ِم َز ْي ٍد‬


ُ ْ‫َم َرر‬

1.Secara umum, kandungan makna idhofah mempunyai tiga arti:

a.Bermakna ‫ ِم ْن‬ (dari)
Contoh:
‫(خَاتَ ُم َح ِديْد‬Cincin besi)
Maknanya adalah, C‫(خَاتَ ٌم ِم ْن َح ِد ْيد‬Cincin dari besi)
b. Bermakna ‫ ِل‬ (milik)
Contoh:
ُ ‫بَي‬ (Rumah Ali)
‫ْت َعلِ ٍّي‬
ٌ ‫بَي‬ (Rumah milik Ali)
Maknanya adalah, ‫ْت لِ َعلِ ٍّي‬

c. Bermakna ‫فِي‬ (di dalam)
Contoh:
‫ َع َذابُ القَب ِْر‬ (Azab Kubur)
Maknanya adalah, ‫ َع َذابٌ فِي القَب ِْر‬ (Azab di dalam kubur)
2. Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan alif, dan mudhof ilaihi berupa ya’
mutakallim, maka ya’ ditulis dengan harakat fathah
Contoh:
‫َاي‬
َ ‫يَد‬ (Kedua tanganku)
Asalnya adalah ‫يَدَا ِن‬ sebagai mudhof, nunnya dibuang sehingga bentuknya menjadi ‫يَدَا‬ .
mengingat ‫دَا‬CCCَ‫ي‬ berakhiran alif, maka ketika diidhofahkan kepada ya’ mutakallim
menjadi ‫ي‬
َ ‫يَدَا‬ .
َ ‫هُد‬ (Petunjukku)
‫َاي‬
Asalnya adalah, ‫اَ ْلهُدَى‬  dan ya’ mutakallim (‫)ي‬
‫اي‬
َ ‫س َو‬ (Selainku)
ِ
Asalnya adalah, ‫س َوى‬ dan
ِ ya’ mutakallim (‫)ي‬

3. Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan ya’ dan mudhof ilaihi berupa ya’
mutakallim, maka ya’ ditulis dengan fathah yang ditasdid.
Contoh:
‫ي‬
َّ ‫ ُمدَرِّ ِس‬ (Para pengajarku)
Asalnya adalah, َ‫ ُم َد ِّر ِس ْين‬ dan ya’ mutakallim (‫)ي‬
‫ي‬
َّ ‫ ُم َحا ِم‬ (Pengacaraku)
Asalnya adalah, ‫اَ ْل ُم َحا ِمي‬  dan ya’mutakallim (‫)ي‬
َّ ِ‫ ُم ْفت‬ (Muftiku)
‫ي‬
Asalnya adalah, ‫ ُم ْفتِي‬ dan ya’ mutakallim (‫)ي‬

B. Hukum Idhofah
1. Dalam susunan idhofah, mudhof tidak didahului alif lam (‫)ال‬.
Contoh:
Mudhof= ُ‫ الرَّ ُس ْول‬mudhof ilaih= ُ‫ هللا‬Susunan idhofahnya adalah, ‫ر ُس ْو ُل هللا‬  (Rasulullah)
َ mudhof=
ْ
ُ‫ال َباب‬ mudhof ilahi= ُ‫ال َمسْ ِجد‬Susunan idhofahnya adalah, ‫ َبابُ ْال َمسْ ِج ِد‬  (Pintu Masjid)

2.  Akhiran pada mudhof dalam idhofah tidak boleh tanwin.


Contoh:
Mudhof=  ‫حقِي ِْب ٌة‬ mudhof
َ ilaihi=  ‫م َُح َّم ٌد‬Susunan idhofahnya adalah, ‫حقِ ْي َب ُة م َُحمَّد‬  (Tas
َ Muhammad)
Mudhof=  ٌ‫ج وَّ ال‬mudhof
َ ٌ
ilaihi= ‫م َُح َّمد‬  Susunan idhofahnya adalah: ‫ج وَّ ا ُل م َُح َّم ٍد‬  (Handphone
َ
Muhammad)
3.    Membuang nun mutsanna atau jamak pada mudhof dalam idhofah.
Contoh:
mudhof= ‫ان‬ِ ‫ ِك َتا َب‬mudhof ilaihi= ‫م َُح َّم ٌد‬  Susunan idhofahnya adalah, ‫ ِك َتا َبا م َُح َّم ٍد‬  (Kitab Muhammad)
Mudhof= ‫ ُم َدرِّ س ُْو َن‬ mudhof ilaihi= ‫ َمعْ َه ٌد‬  Susunan idhofahnya adalah, ‫مُدَ رِّ س ُْو َمعْ َه ٍد‬  (Para pengajar
ma’had)

Sedangkan aturan mudhof ilaih yaitu

a.         Diawali dengan alif lam (‫)ال‬. Selalu menempati status majrur (yaitu menggunakan tanda kasrah)

Contoh: ‫ِع ِة‬
َ ‫الجام‬, ِ ‫ال َم ْك َت‬ (kantor)  diawali dengan alif lam dan berharokat kasroh.
َ  (kampus) ,‫ب‬

b.         tidak diawali alif lam (‫ )ال‬tetapi harokat kasroh tanwin.

Contoh

ٍ ‫ َب ْي‬ (rumah) tidak boleh menggunakan alif lam.


‫(م َُحمَّد‬Muhammad) ‫ت‬

1.
2. c.         Tidak berupa kata sifat, sebab apabila berupa kata sifat, susunannya berupa menjadi
bukan lagi idhofah. [2]
3. Contoh idhofah yang lain:
َ ‫َمسْ ِج ُد الجاَم‬
4. ‫ِع ِة‬
5. Masjid kampus
6.
َ ‫ُورةُ ال َفات‬
7. ‫ِح ِه‬ َ ‫س‬
8. Surat Al-Fatihah
9.
10. ‫ْت األُسْ تا َ ِذ‬
ُ ‫َبي‬
11. Rumah ustadz
12.
ِ ْ‫ال َفص‬
13. ‫ل‬ ُ‫باَب‬
14. Pintu kelas
ُ ‫ َبي‬ , ,ُ‫ُورة‬
15. Kata ُ‫باَب‬ , ‫ْت‬ َ ‫س‬ ,ُ‫ َرس ُْول‬   ‫ َمسْ ِج ُد‬ merupakan mudhof. Sedangkan kata , ‫الجا َ ِم َع ِة‬
‫ال َفصْ ِل‬ , ‫األُسْ تا َ ِذ‬ , ‫اللّ ِة‬ , ‫ال َفات َِح ِه‬  merupakan mudhof ilaih.
16. Penisbatan atau penyandaran idhofah juga menyimpan arti  ْ‫ ِمن‬ (dari),  ْ‫فِي‬ (di dalam),
‫ ِل‬ (untuk/milik).[3]
17. Contoh:
ْ ُ‫َمكاَن‬
18. ‫الوُ ض ُْو ِء‬
19. Tempat (untuk) wudhu
20.
ِ ‫م َُو َّظفُ ْال َم ْك َت‬
21. ‫ب‬
22. Pegawai(nya) kantor
23.
َ ‫ت ِْل ِمي ُْذ َم ْد َر‬
24. ‫س ٍة‬
25. Siswa (di) sekolah
26.
ٍ ‫خا َ َت ُم َذ َه‬
27. ‫ب‬
28. Cincin (dari) emas
29.
30. ‫َّارةُ َفاطِ َم ِة‬
َ ‫َسي‬
31. Mobil (milik) Fatimah
32. c.       Macam-macam idhofah
33.
34. Idhofah dibagi menjadi dua, yaitu:
35.
36. 1.         Idhofah maknawiyyah yaitu idhofah yang memberikan faedah mema’rifatkan (sehingga
dapat menimbulkan perubahan dari nakiroh menjadi ma’rifat atau sekurang-kurangnya
taksis/tidak berarti umum betul)[4]. Definisinya adalah keadaan mudhof bukan merupakan
isim sifat yang dimudhofkan. Artinya tidak merupakan isim sifat sama sekali.
37. Contoh:
ُ َ ‫ ِم ْفتا‬ ‫ت‬
38. ‫ح‬ ِ ‫ال َب ْي‬
39. kunci rumah
40.
41. ُ‫كِتاَب‬ ‫الت ِْل ِم ْي ِذ‬
42. Buku murid
43.
44. ‫َم ْك َتبُ َب ِر ْي ٍد‬
45. Kantor pos
46.
47. Idhofah maknawiyyah ( mahdhoh ) juga menyimpan beberapa ma’na, yaitu:
48.
49. a.        Menyimpan ma’nanya min  ْ‫مِن‬ ) , bila mudhof ilaih jinisnya mudhof. contoh :  ‫اج‬
ٍ ‫َبابُ َس‬
50.
51. b.        Menyimpan ma’nanya fi ( ‫فى‬ ) , bila mudhof ilaih tempat/ zamannya mudhof.
ِ ‫َم ْكرُاللَّي‬
Contoh : ‫ْل‬
52.
53. c.       Menyimpan ma’nanya lam ( ‫الم‬ ) yang mengandung arti kepemilikan atau ikhtishos , bila
tidak patut menyimpan ma’nanya min atau fi. Contoh :  ٍ‫َز ْيد‬ ‫ُغاَل ُم‬
54.
55. 2.         Idhofah lafaziyyah yaitu idhofah yang tidak memberikan faedah mema’rifatkan mudhof
(yaitu sekedar untuk meringankan bacaannya saja). Definisinya adalah keadaan mudhof
merupakan isim sifat yang di mudhofkan.
56. Contoh:
57.
ِ ‫َعظِ ْي ُم ااْل َ َم‬
58. ‫ل‬
59. Yang besar cita-citanya
ِ ‫م َُروَّ ُع ْال َق ْل‬
60. ‫ب‬
61. Yang di pelihara hatinya
ِ ‫َقلِ ْي ُل ْال ِح َي‬
62. ‫ل‬
63. Sedikit tipu muslihatnya
64.
65. Dalam idhofah lafazziyah, penambahan alif lam pada mudhof dibolehkan, karena
sesungguhnya dari sisi makna bukanlah mudhof.
66.
67. Contoh:
68.
َّ ‫ْال َجعْ ُد ال‬
69.  ‫شعْ ِر‬
70.
71. Rambut yang bergumpal (alif lam berada pada lafaz yang di idhofati oleh mudhof ilaih itu).
72. Adapun adanya alif lam itu pada isim sifat, bisa dianggap cukup (alif lam pada mudhofnya
saja, tidak ada pada mudhof ilaihnya), yaitu kalau isim sifat itu tasniyah atau jamak
mudzakar salim.[5]
73.
74. Contoh:
75.
َ ‫ْال ُم َعلِّم ُْو‬
76. ‫ز ْي ٍد‬
77. Orang-orang (banyak) yang mengajari zaid
َ
78. ‫ز ْي ٍد‬ َ ‫ ْال ُم َعلِّما‬ (Dua orang yang mengajari zaid.)

Anda mungkin juga menyukai