Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : MAN Kota Tegal
Mata Pelajaran : Hadist- Ilmu Hadist
Materi Pelajaran : Pembagian Hadis Berdasarkan
Kuantitas Sanad
Kelas : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 18x45 menit (12 TM)

A. Kompetensi Inti
(K1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
(K2) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(tolerensi, gotong royong), santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni budaya
terkaitt fenomena atau kejadian yang tampak mata.
(K4) : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain menurut sudut pandang/teori yang kuat.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini nilai-nilai kebenaran informasi yang bersumber dari banyak rijal yang
tsiqah
1.2 Memiliki perilaku kolektif dan demokratis sebagai implementasi nilai-nilai hadis
mutawatir
1.3 Memahami definisi, macam-macam, contoh, dan kedudukan hadis mutawatir
1.4 Menyajikan contoh sanad hadis mutawatir

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Meyakini dan menghayati nilai-nilai kebenaran informasi yang bersumber dari
banyak rijal yang tsiqah
1.1.2 Menunjukan perilaku kolektif dan demokratis sebagai implementasi nilai-nilai hadis
mutawatir
1.1.3 Menghayati definisi, macam-macam, contoh, dan kedudukan hadis mutawatir
1.1.4 Menunjukan contoh sanad hadis mutawatir

D. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami nilai-nilai kebenaran informasi yang bersumber dari banyak rijal yang tsiqah
2. Mengetahui perilaku kolektif dan demokratis sebagai implementasi nilai-nilai hadis
mutawatir
3. Mengetahui definisi, macam-macam, contoh, dan kedudukan hadis mutawatir
4. Mengetahui contoh sanad hadis mutawatir
E. Materi Pembelajaran (lampiran I)
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi

G. Media, alat, dan sumber pembelajaran.


Media : Video
Alat/Bahan : LCD, papan tulis, spidol, kertas, media cetak dan elektronik
Sumber Belajar : Buku Paket Ilmu Hadist PT Aqila, Hal. 1-77

H. Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-27
2 x 45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Mengamati gambar skema sanad hadis mutawatir
- Peserta didik membaca dan memahami tentang
pengertian hadis mutawatir
- Menyimak penjelasan singkat dari guru tentang
pengertian hadis mutawatir
Menanya.

- Guru mempersilahkan peserta didik menanggapi gambar


yang tersaji
- Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan teman terkait materi tentang
pengertian hadis mutawatir
- Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan tanggapan
dari peserta didik.
Mengeksplorasi
- Menentukan sumber informasi berkaitan dengan
pengertian hadis mutawatir
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk
media cetak dan elektronik tentang pengertian hadis
mutawatir
Mengkomunikasikan

- Menyampaikan hasil belajar tentang pengertian hadis


mutawatir
Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit
b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke-28
1x45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengeksplorasi 25 menit


- Siswa membentuk kelompok masing-masing empat
orang
- Masing masing kelompok mendiskusikan tentang syarat-
syarat hadis mutawatir
Mengasosiasikan
- Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber
belajar tentang syarat-syarat hadis mutawatir
- Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan syarat-
syarat hadis mutawatir
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok mempresentasikan kesimpulan
yang telah dirumuskan berkaitan dengan syarat-syarat
hadis mutawatir

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke-29
2x45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik membaca dan memahami tentang
klasifikasi hadis mutawatir
- Menyimak penjelasan singkat dari guru tentang
klasifikasi hadis mutawatir
Menanya.
- Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan teman terkait materi tentang
klasifikasi hadis mutawatir
- Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan tanggapan
dari peserta didik

Mengeksplorasi
- Menentukan sumber informasi berkaitan dengan
klasifikasi hadis mutawatir
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk
media cetak dan elektronik tentang klasifikasi hadis
mutawatir
Mengasosiasikan
- Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber
belajar tentang klasifikasi hadis mutawatir
- Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan
klasifikasi hadis mutawatir
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil belajar tentang klasifikasi hadis
mutawatir

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 30
1x45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengeksplorasi 25 menit


- Siswa membentuk kelompok masing-masing empat
orang
- Masing masing kelompok mendiskusikan tentang
kedudukan dan kehujjahan hadis mutawatir
Mengasosiasikan
- Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber
belajar tentang kedudukan dan kehujjahan hadis
mutawatir
Mengasosiasikan
- Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan
kedudukan dan kehujjahan hadis mutawatir
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok mempresentasikan kesimpulan
yang telah dirumuskan berkaitan dengan kedudukan dan
kehujjahan hadis mutawatir

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 31
2x45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik membaca dan memahami tentang
pengertian dan klasifikasi hadis ahad
- Menyimak penjelasan singkat dari guru tentang
pengertian dan klasifikasi hadis ahad
Menanya.
- Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan teman terkait materi tentang
pengertian dan klasifikasi hadis ahad
- Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan tanggapan
dari peserta didik
Mengeksplorasi
- Menentukan sumber informasi berkaitan dengan
pengertian dan klasifikasi hadis ahad
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk
media cetak dan elektronik tentang pengertian dan
klasifikasi hadis ahad
Mengasosiasikan
- Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber
belajar tentang pengertian dan klasifikasi hadis ahad
- Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan
pengertian dan klasifikasi hadis ahad
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil belajar tentang pengertian dan
klasifikasi hadis ahad

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 32
1x45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik mengamati contoh hadis aziz
- Peserta didik membaca dan memahami tentang
pengertian dan contoh hadis aziz
- Menyimak penjelasan singkat dari guru tentang
pengertian dan contoh hadis aziz
Menanya
- Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan teman terkait materi tentang
hadis aziz
- Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan tanggapan
dari peserta didik
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil belajar tentang pengertian dan
contoh-contoh hadis aziz

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 33
2x45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik mengamati contoh hadis ghorib
- Peserta didik membaca dan memahami tentang
pengertian dan contoh hadis ghorib
- Menyimak penjelasan singkat dari guru tentang
pengertian dan contoh hadis ghorib
Menanya.
- Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan teman terkait materi tentang
hadis gjorib
- Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan tanggapan
dari peserta didik
Mengeksplorasi
- Menentukan sumber informasi berkaitan dengan
pengertian dan contoh hadis ghorib
- Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk
media cetak dan elektronik tentang pengertian dan
contoh-contoh hadis ghorib
Mengasosiasikan
- Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber
belajar tentang pengertian dan contoh-contoh hadis
ghorib
- Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan
pengertian dan contoh-contoh hadis ghorib
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil belajar tentang pengertian dan
contoh-contoh hadis ghorib

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 34
1x45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik membaca dan memahami bacaan tentang
hadis berdasarkan kuantitas sanad
Mengeksplorasi
- Meresum tentang hadis berdasarkan kuantitas sanad

Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil belajar tentang tentang hadis
berdasarkan kuantitas sanad

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 35
2x45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati 70 menit


- Peserta didik membaca dan memahami bacaan tentang
hadis berdasarkan kuantitas sanad
Mengeksplorasi
- Peserta didik menegrjakan latihan soal tentang hadis
berdasarkan kuantitas sanad
- yang ada di buku
Mengkomunikasikan
- Mengoreksi dan membahas hasil latihan soal tentang
hadis berdasarkan kuantitas sanad

Penutup a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit


b. Guru memberi penguatan tentang materi.
c. Guru memberikan tugas
d. Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan ke 36

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti - Ulangan Harian 3 70 menit

Penutup a. Guru menyampaikan salam penutup 10 menit

Pertemuan ke 37

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka dan membaca doa 10 menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik

Kegiatan Inti - Remedial dan pengayaan 70 menit

Penutup b. Guru menyampaikan salam penutup 10 menit

I. Media dan Alat Pembelajaran

a. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, al-Qur’an Digital


b. Alat Pembelajaran : Laptop dan LCD

J. Penilaian

A. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

1. Teknik dan instrumen penilaian


a. Observasi (Lembar Penilaian Sikap Spiritual) Lampiran II
b. Tes tulis atau lisan (Lembar Penilaian Pengetahuan) Lampiran III
c. Tugas terstruktur dan tidak terstruktur (Lembar Penilaian pengetahuan) Lampiran IV
d. Portofolio (Lembar penilaian ketrampilan) Lampiran V
2. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan (Lampiran VI)
a. Remidial
Peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan, guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
dengan materi yang pernah dipelajari
2. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis
3. Remidial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada
saaat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau diluar jam pelajaran (30 menit
setelah pelajaran selesai)
b. Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan guru dapat diberi tugas berupa :

1. Mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan materi yang berbeda dengan pertanyaan yang telah
diberikan kepada peserta didik sebelumnya.
2. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil
dalam pengayaan.

Tegal, 16 Juli 2018


Mengetahui
Kepala MAN Tegal Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Kamaluddin.MM Nafisatun Uyun, S.Th.I


NIP. 19601202 198503 1 003 NIP.
Lampiran I

MATERI PEMBELAJARAN

PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN KUANTITAS SANAD

1. Hadits Mutwatir

A. Pengertian Hadits mutwatir

Menurut bahasa, mutawatir isim fa’il dari at-tawatur memilki makna yang sama
dengan mutabi’ yang artinya beriringan, berturut-turut atau beruntun.

Menurut istilah ialah : “hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang, berdasarkan
panca indsra, yang menurut kebiasaan mereka mustahil terlebih dahulu melakukan
dusta / kebohongan, keadaan periwayatan terus menerus demikian mulai dari awal
hingga akhir sanad”.

B. Syarat-Syarat hadits mutawatir

Dari definisi di atas jelaslah bahwa hadits mutawatir tidak akan terwujud kecuali
dengan empat syarat berikut ini :

 Diriwayatkan oleh perawi yang banyak.

 Adanya konsistensi jumlah perawi pada setiap thabaqat. Artinya jika salah satu
dari tingkatan tersebut ada yang tidak mencapai jumlah minimal yang ditetapkan,
maka sanad tersebut tidak dikatagorikan sanad mutawatir, tetapi disebut sanad
ahad.

 Jumlah perawinya harus mencapai suatu ketentuan yang menurut kebiasaan tidak
mungkin mereka bersepakat untuk dusta. Dalam hal ini para ulama’ berbeda
pendapat tentang berapa jumlah perawi minimalnya, ada yang mengatakan
minimal 4, 5, 10, 12, 20, 40, dan ada yang mengatakan minimal 70 orang. Imam
As-Suyuthi memilih yang pertama, yakni 10 orang.

 Sandaran hadits yang disampaikan harus berdasar tangkapan panca indera.


Biasanya dalam periwayatannya memakai : kami telah mendengar (‫ )سمعنا‬, atau
kami telah melihat (‫ )راينا‬. Adapun jika sandaran mereka dengan menggunakan
akal, maka tidak dapat dikatakan sebagai hadits mutawatir.

C. Pembagian Hadits Mutawatir

Hadits mutawatir terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Mutawatir Lafdzi

yaitu hadits mutawatir yang lafadz dan maknannya sama. Misalnya hadits (yang
artinya). Menurut Ibnu Sholah yang pendapatnya diikuti Imam An-Nawawi
bahwa hadits mutawatir lafdzi sedikit sekali jumlahnya dan sulit diberikan
contohnya kecuali hadits :

‫من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده في النار‬.

”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku (Rasulullah SAW.) maka


hendaknya menempati tempat duduknya di api neraka”.

Urutan perawi hadits diatas antara lain adalah sebagai berikut :

Contoh Sanad Hadits Mutawatir


Menurut Zainuddin Al-Iraqi, hadits ini (selafadz) telah diriwayatkan lebih dari
70 orang shahabat, tapi yang semakna dengan hadits ini diriwayatkan oleh 200
orang sahabat sebagaimana yang dikatakan Imam An-Nawawi.

2. Mutawatir Ma’nawy
Hadits mutawatir yang berasal dari beberapa hadits yang diriwayatkan dengan
lafadz berbeda tetapi apabila dikumpulkan mempunyai makna umum yang sama.
Misalnya, hadits-hadits tentang mengangkat tangan ketika berdoa.

‫ما رفع رسول ا صلى ا عليه وسلم يديه حتى رؤي بياض ابطيه في شيئ من دعائه ال‬
‫في الستسقاء‬
Artinya:
Rasulullah tidak mengangkat kedua tangan beliau sampai nampak putih putih
kedua ketiak beliau dalam doa-doa beliau, kecuali doa shalat istisqa’
(HR. Bukhari Muslim)
Menurut penelitian al-Syuyuti Hadits yang semakna dengan hadits ini telah
diriwayatkan dari Nabi sekitar 100 macam hadits tentang mengangkat tangan
ketika berdo’a dalam berbagai kesempatan. Dan setiap hadits tersebut berbeda
kasusnya dari hadits yang lain. Sedangkan setiap kasus belum mencapai derajat
mutawatir. Namun bisa menjadi mutawatir karena adanya beberapa jalan dan
persamaan antara hadits-hadits tersebut, yaitu tentang mengangkat tangan ketika
berdo’a.

3. Hadits Mutawatir Amali


Amalan agama yang dapat diketahui dengan mudah, dan telah mutawatir diantara
kaum muslimin (mulai dari para sahabat, tabi’in dan seterusnya sampai pada
generasi kita sekarang) bahwa nabi mengerjakannya atau memerintahkannya.
Misalnya tentang jumlah rakaat dalam shalat fardhu yang lima, sholat janazah dan
shalat aid adalah merupakan hal hal yang diperintahkan agama dan selalu
dikerjakan sejak masa nabi, para sahabat dan dilanjutkan dari generasi ke generasi
berikutnya

D. Hukum Hadits Mutawatir

Mayoritas ulama’ berpendapat bahwa keyakinan yang diperoleh dari hadits


mutawatir, sama kedudukannya dengan keyakinan yang diperoleh melalui kesaksian
langsung dengan panca indra, oleh karena itu ia berfaidah sebagai ilmu dharuri
(pengetahuan yang mesti diterima), sehingga membawa keyakinan yang qat’i. oleh
karena itu petunjuk yang diperoleh dari hadits mutawatir wajib dilaksanakan.

2. Hadits Ahad

A. Pengertian hadits Ahad

Hadits ahad adalah:


‫ما ل يجتمع فيه شروط التواتر‬
“ Hasits yang tidak terkumpul padanya syarat-syarat mutawatir”
Jadi semua hadits yang diriwayatkan satu orang, dua orang atau lebih tapi tidak
memenuhi syarat untuk memasukkannya kedalam katagori hadits mutawatir, maka
disebut hadits Ahad.

Dari segi kualitasnya hadits ahad ada yang berstatus shahih, hasan dan dha’if. Oleh
karena itu penelitian terhadap kualitas sanad yang dijadikan sandarannya sangat
penting, sehingga dapat dipisahkan antara hadits yang berstatus shahih, hasan dan
dha’if.

B. Pembagian Hadits Ahad

Dari segi sedikit banyaknya perawi pada tiap thabaqat, hadits ahad dibagi menjadi
tiga macam :
1. Hadits Masyhur

Hadits Masyhur adalah, hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih tetapi
tidak mencapai derajat mutawatir. Hadits mutawatir bersifat lebih umum artinya
walaupun sebagian dari thabaqat sanadnya jumlah perawi yang meriwayatkan
kurang dari tiga orang ,masih dapat dikatakan hadits masyhur. hadits masyhur
biasanya pada thabaqat pertama (sahabat) dan thabaqat kedua (tabi’in) terdiri dari
satu orang perawi saja, kemudian jumlah rawi pada thabaqat berikutnya cukup
banyak.

Diantara contoh hadits masyhur adalah:

‫قال رسول ا صلى ا عليه وسلم إنما العمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت‬
‫هجرته إلى دنيا يصيبها أو إلى امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه‬

Hadits ini diriwayatkan oleh bukhari muslim dengan sanad sebagai berikut:

2.

Hadits Aziz
Hadits Azis ialah, Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang
rawi tersebut terdapat pada satu thabaqah saja, kemudian setelah itu, orang-orang
pada meriwayatkannya (diriwayatkan orang banyak). Berdasar pengertian tersebut
bahwa hadis Azis bukan yang hanya diriwayatkan oleh dua orang rawi pada setiap
thabaqat, tetapi selagi pada salah satu thabaqah saja, didapati dua orang rawi
sudah bisa dikatakan hadis Azis.

Ibnu Hibban Al Busty berpendapat bahwa hadis Azis yang hanya diriwayatkan
oleh dan kepada dua orang perawi, sejak dari lapisan pertama sampai pada lapisan
terakhir tidak sekalikali terjadi. Kemungkinan terjadi memang ada, hanya saja
sulit untuk dibuktikan. Oleh karena itu bisa terjadi suatu hadis yang pada mulanya
tergolong sebagai hadis Azis, karena hanya diriwayatkan oleh dua rawi, tapi
berubah menjadi hadis Masyhur, karena perawi pada thabaqat – thabaqat
seterusnya berjumlah banyak.

Contoh hadis Azis

‫ لح يكمؤممكن أحححكدككمم ححتتى‬: ‫اك حعلحميمه حوحسلتحم حقاحل‬


‫صتلى ت‬‫اك حعمنهك أحتن حركسموحل ام ح‬ ‫ضحي ت‬ ‫حعمن أحمبي هكحرميحرةح حر م‬
‫س أحمجحممعيحن‬ ‫أحككوحن أححح ت‬.
‫ب إملحميمه مممن حوالممدمه حوحولحمدمه حوالتنا م‬
Hadits ini diriwayatkan dari Rasulillah oleh Anas bin Malik kemudian
diriwayatkan kepada dua orang yaitu, qatadah dan Abdul Aziz bin suhaib, dari
qatadah diriwayatkan pada dua orang, yaitu Syu’bah dan Husain al-Muallim. Dan
dari Abdul Aziz diriwayatkan kepada dua orang yaitu Abdul Warits dan Ismail,
dari keempat orang rawi ini diriwayatkan pada generasi dibawahnya lebih banyak
lagi yang akhirnya sampai pada Imam Bukhari dan Muslim.

3. Hadits Gharib

Hadits Gharib ialah : Hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang yang
menyendiri dalam meriwayatkan, di mana saja penyendirian dalam sanad itu
terjadi. penyendirian perawi, bisa berarti : mengenai personnya, yaitu tidak ada
orang lain yang meriwayatkan selain dia sendiri. Atau mengenai sifat dan keadaan
perawi, yakni perawi itu berbeda dengan sifat dan keadaan perawi-perawi lain
yang juga meriwayatkan hadis itu. Dilihat dari bentuk penyendirian perawi
tersebut, perawi tersebut, maka hadis gharib dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
gharib mutlak dan gharib Nisbi.

1) Gharib mutlak

Dikategorikan sebagai gharib mutlak bila penyendiriannya itu mengenai


personalianya, sekalipun penyendirian tersebut hanya terdapat dalam satu
thabaqat. Penyendirian hadis gharib mutlak ini harus berpangkal di tempat asli
sanad, yakni Tabiin, bukan sahabat, karena yang menjadi tujuan
memperbincangkan penyendirian perawi dalam hadis ini untuk menetapkan
apakah ia dapat diterima atau tidak.

Contohnya:
‫أحمخبححرحنا حعلمىى مبكن أحمححمحد أحمخبححرحنا حعلمىى مبكن أحمححمحد مبمن حعمبحداحن أحمنبحأ ححنا كسلحميحماكن مبكن أحمححمحد اللتمخممىى ححتدثححنا‬
‫ضممحرةك حعمن كسمفحياحن حعمن حعمبمد‬ ‫س ححتدثححنا ح‬ ‫يحمححيى مبكن حعمبمد املحبامقى الححذنمىى ححتدثححنا أحكبو كعحمميمر مبكن النتتحا م‬
‫ املحولحكء لكمححمةة حكلكمححممة‬: ‫ام مبمن مديحنارر حعمن امبمن كعحمحر حعمن النتبمىى – صلى ا عليه وسلم – حقاحل‬ ‫ت‬
‫ب‬‫ع حولح كيوهح ك‬ ‫النتحس م‬.
‫ب لح يكحبا ك‬

Hadis ini diterima dari Nabi oleh Ibnu Umar dan dari Ibnu Umar hanya
Abdullah bin Dinar saja yang meriwayatkanya. Sedangkan Abdulallah bin
Dinar adalah seorang tabiin hafid, kuat ingatannya dan dapat dipercaya.

2) Gharib Nisbi
Sedang yang dikategorikan gharib nisbi adalah apabila keghariban terjadi
menyangkut sifat-sifat atau keadaan tertentu seorang perawi. Penyendirian
seorang rawi seperti ini bisa terjadi berkaitan dengan sifat keadilan dan
ketsiqahan rawi atau mengenai keadaan tempat tinggal atau kota tertentu.

Contoh dari hadits ghorib nisbi berkenaan dengan sifat keadilan dan
ketsiqahan rawi:

‫كان يقرأ في الضحى والفطر والقرأن المجيد واقتربت الساعة ووانشق القمر‬

Hadits ini ditakhrij oleh imam Muslim dan Daruquthni dengan sanad sebagai
berikut:

contoh-sanad-hadits-gharib-nisbi
Contoh dari hadits ghorib nisbi berkenaan dengan kota atau tempat tinggal
tertentu:

‫ضحرةح حعمن أحمبي حسمعيرد حقاحل أكمممرحنا أحمن‬


‫تدثححنا أحكبو املحومليمد الطتحيالممسىي ححتدثححنا هحتماةم حعمن قححتاحدةح حعمن أحمبي نح م‬
.‫سحر‬ ‫نحمقحرأح بمحفاتمححمة املمكحتا م‬
‫ب حوحما تحيح ت‬

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad Abu Al-Walid Hamman,
Qatadah, Abu Nadrah dan Said. Semua rawi ini berasal dari Basrah dan tidak
ada yang meriwayatkannya dari kota-kota lain.

C. Hukum Hadits Ahad

Hadis Ahad yang maqbul (berkualitas shahih), bila berhubungan dengan masalah
hukum, maka menurut jumhur ulama, wajib diamalkan.

Namun masalah yang berkaitan dengan soal aqidah, ulama berselisih pendapat. Ada
yang mengatakan, bahwa hadis Ahad dapat digunakan sebagai dalil untuk
menetapkan masalah aqidah, karena hadis Ahad yang shahih memberi faidah ilmu
dan yang memfaedahkan ilmu wajib diamalkan. Pendapat kedua, hadis Ahad,
meskipun memenuhi syarat tetap tidak dapat dijadikan dalil terhadap penetapan
aqidah. Karena hadis Ahad berstatus memfaedahkan dhanny. Soal aqidah adalah soal
keyakinan. Maka, yang yakin tak dapat didasarkan dengan petunjuk yang masih
dhanny.

Terdapat pendapat lain (moderat) menyatakan bahwa hadis Ahad yang telah
memenuhi syarat, dapat dijadikan dalil untuk masalah aqidah selama hadis tersebut
tidak bertentangan dengan Al- Quran dan hadis-hadis yang lebih kuat. Sebagian
ulama menetapkan bahwa, hadis ahad diamalkan dalam segala bidang.
Lampiran II

OBSERVASI
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa lembar Observasi
2. Instrumen ini diisi oleh guru, peserta didik yang dinilai
B. Petunjuk Khusus
3. Berilah skor sesuai sikap spritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidaka pernah melakukan
C. Lembar Observasi
Kelas : XI IIK
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018-2019
Tanggal Pengamatan :……………..
Materi Pokok : Hadis dan Ilmu Hadis

Indikator Sikap Spiritual :


1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karuania Allah
3. Memberikan salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi
4. Toleransi dalam beribadah

N Nama Skor Indikator Sikap Spiritual Jumlah Nilai


o Indikator Indikator Indikator Indikator
1 2 3 4
1
2
3
4
5

Petunjuk Pensekoran:
Jumlah skor maksimal : 4 indikator x 4 = 16
Penghitungan nilai akhir menggunakan rumus : (skor diperoleh) / (skor maksimal) x 4 = Nilai
akhir
Keterangan :
Sangat baik : apabila memperoleh skor 4
Baik : apabila memperoleh skor 3
Cukup : apabila memperoleh skor 2
Kurang : apabila memperoleh skor 1
Lampiran III

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi-Kisi Penilaian Harian

No KD Materi Indicator No Bentuk


soal soal
1 - Memaha Hadis - Menyebutkan pengertian 1 PG
mi berdasarkan hadis mutawatir secara
definisi, kuantitas sanad bahasa
macam- - Mendefinisikan hadis 2 PG
macam, masyhur
contoh, - Mendefinisikan hadis 3 PG
dan mutawatir
keduduk - Menunjukan contoh hadis 4 PG
an hadis mutawatir lafdzi
mutawat - Menunjukan contoh hadis 2 Esay
ir dan mutawatir lafdzi
hadis - Mengidentifikasi syarat- 10 PG
ahad syarat hadis mutawatir
- Menunjukan contoh hadis 5,4 PG&Esay
masyhur
- Menunjukan keutamaan 6 PG
hadimutawatir
- Menjelaskan pengertian dan 7,11, PG
klasifikasi hadis gharib 13,15 PG
- Menunjukkan contoh gharib 1 Esay
nisbi disertai dengan
penjelasannya
- Menyebutkan klasifikasi 8 PG
hadis ahad
- Menunjukkan contoh hadis 9 PG
aziz
- Menerjemahkan kalimat 12 PG
yang bergaris bawah
- Menyebutkan jumlah rawi 15 PG
hadis aziz
- Menjelaskan perbedaan hadis 3 Esay
mutawatir dan hadis ahad
- Menjelaskan pengertian 5 Esay
thabaqah
Berikan soal ini kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri untuk mengambil nilai kognitif
siswa
Soal Pilihan Ganda
1. Pengertian Mutawātir menurut bahasa adalah……….
a. Banyak b. Berturut-turut c. Baik
d. Benar e. Sambung
2. hadis yang diriwayatkan oleh 3 orang atau lebih disalah satu tingkatan sanad dan belum
mencapai derajat hadis mutawātir disebut....
a. masyhūr b. Aziz c. Mutawātir
d. garīb nisbi e. Mutawātir lafżi
3. hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak yang menurut kebiasaan tidak mungkin
sepakat berdusta, disetiap tingkatan sanad disebut.....
a. masyhūr b. Aziz c. Mutawātir
d. garīb nisbi e. Mutawātir lafżi
4. ‫ب َنعلنني َهمتنبنعممددا َفنبقلينتنبَنبنواقء َنمقنعندهه َرمنن َالناَّر‬
‫نمقن َنكنذ ن‬ ini adalah contoh ḥadīṡ.....

a. masyhūr b. Garīb c. Mustafidl


d. mutawātir lafżi e. Mutawātir maknawi
‫قناَّنل َالنرب َالسلرم َمن َسلرم َالقمسلرمونن َرمن َلرساَّنرره َو َيردهر‬
5.
‫ب هق ه ن ق ن ن ه ق هق ق ن ن ن‬ ini adalah contoh ḥadīṡ..

a. masyhūr b. Garīb c. Mustafidl


d. mutawātir lafżi e. Mutawātir maknawi
6. Keutamaan hadis mutawātir dibandingkan hadis lainnya adalah...
a. menghasilkan keyakinan yang pasti bahwa hadis dari Nabi
b. menghasilkan pengetahuan yang banyak
c. menghasilkan hadis yang ṣaḥīḥ
d. menghasilkan pengetahuan yang luas tentang sanad ḥadīṡ
e. menghasilkan hadis yang bisa dijadikan menjadi hujjah
7. Hadis yang diriwayatkan oleh rijāl yang sendirian dalam suatu ṭabaqah sanad selain
ṭabaqah sanad yang pertama disebut...
a. masyhūr b. Aziz c. Mutawātir
d. Garīb nisbi e. Garīb Nisbi
8. hadis dilihat dari segi jumlah sanad menjadi dua yaitu hadis mutawātir dan ahād. hadis
Ahād dibagi lagi menjadi....
a. 2 macam b. 3 macam c. 4 macam
d. 5 macam e. 6 macam
‫ر‬ ‫رر‬ ‫نل َي بؤرمن َأنحبهدهكم َحنتبب َأنهك بونن َأنحب ن ر ر ر ر ر‬
9. ‫ب َإرلنقيبه َمبقن َنوالبده َنو َنولنبده َنو َالنباَّرس َأنقجنع ق ن‬
‫يب‬ ‫ق ن‬ ‫هق ه ن ق ن‬ ini adalah contoh
ḥadīṡ....
a. masyhūr b. Aziz c. Mutawātir
d. Garīb nisbi e. Garīb Mutlaq
10. Dibawah ini adalah syarat-syarat hadis mutawātir, kecuali....
a. diriwayatkan oleh orang banyak
b. tidak mungkin sepakat dalam kebohongan
c. sanadnya harus sambung berturut-turut
d. sandaran beritanya harus indrawi
e. terjadinya disemua tingkatan sanad
11. Dibawah ini adalah pembagian hadis garīb, kecuali....
a. garībnya penduduk suatu kota
b. garībnya seorang ṡiqah
c. sendiriannya periwayat dari seorang syekh.
d. garībnya seorang rijāl al- ḥadīṡ dari syekh tertentu
e. anehnya tingkah laku rijāl dalam meriwayatkan ḥadīṡ.
12. Perhatikan hadis dibawah ini!
‫ر رر‬ ‫ َماَّ َرواهه َنجقعع َنل َهيقركن َرف َالعاَّندرة َتنبواطههؤههم َنعنلىَ َالقنكقذ ر‬
‫ب َنعقن َمثقله َإرنل َهمقنتنبنهاَّهه‬ ‫ه ق ن ن ق‬ ‫ن نن‬
Arti yang bergaris bawah adalah....
a. sepakat berbohong b. Sengaja berbohong
c. menyampaikan hadis yang bohong
d. disetiap tingkatan sanad
e. sekelompok orang banyak
13. hadis garīb yang kegarībannya ditingkat pertama adalah....
a. garīb mutlaq b. garīb nisbi
c. garībnya penduduk suatu kota
d. garībnya seorang ṡiqah
e. garībnya seorang rijāl al- ḥadīṡ dari rijāl al- ḥadīṡ tertentu.
14. Jika ada hadis yang sanadnya banyak, namun diṭabaqah tabi’īn semua tabi’īn tidak ada
yang meriwayatkan hadis tersebut kecuali seorang tabi’īn. hadis semacam ini disebut.....
a. garīb mutlaq b. Garīb nisbi
c. garībnya penduduk suatu kota
d. garībnya seorang ṡiqah
e. garībnya seorang rijāl al- ḥadīṡ dari rijāl al- ḥadīṡ tertentu
15. Jumlah rawi hadis ‘azīz adalah……..
a.1 Rawi c. 3 Rawi e. 5 Rawi
b.2 Rawi d. 4 Rawi

Soal Uraian

1. Tulislah satu contoh hadis garīb nisbi dan jelaskan kenapa dianggap hadis garīb nisbi!
2. Hadis tentang sifat wudlunya nabi, bahwa nabi tidak mengusap rambut dari sisa
tangannya adalah contoh hadis apa? Jelaskan alasannya!
3. Jelaskan perbedaan hadis mutawātir dan hadis ahād dari segi jumlah periwayatnya!
4. Perhatikan hadis nabi berikut:
‫ِ َ)رواه‬.‫ َانلقهمقسب بلرهم َنمب بقن َنسب بلرنم َالقهمقسب بلرهمقونن َرمب بقن َلرنسب باَّنرره َنويبن بردره‬:َ ‫صب بنلىَ َالهبب َنعلنقيب بره َنونسب بلننم‬ ‫ر‬
‫قبن باَّنل َنرهسب بقوهل َال بب َ ن‬
(‫البَخاَّرى َومسلم‬
Kanapa hadis diatas disebut hadis masyhūr ? Jelaskan alasannya!
5. hadis Garīb muthlaq, adalah hadis yang garībnya ditingkat pertama. Apa yang dimaksud
tingkat (ṭabaqah) pertama? Jelaskan!

KUNCI JAWABAN
1. B 8. B
2. A 9. B
3. C 10. C
4. D 11. E
5. A 12. A
6. A 13. A
7. E 14. B
15. B
II. Uraian.
1. Contoh gharib nisbi
‫ضبنحىَ َنوالقرفطق رر َفنبنقباَّنل َنكباَّنن َينبقبنرأه‬
‫صبنلىَ َاللنبهه َنعلنقيبره َنونسبلننم َرف َاقلن ق‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫نماَّ َنكاَّنن َينبقنرهأ َبره َنرهسوهل َاللنبه َ ن‬ ِ.6
‫ر ر‬ ‫ر‬
‫ت َالنساَّنعهة َنوانقنشنق َالقنقنمهر‬ ‫فيرهنماَّ َربق َنوالقهققرآْرن َالقنمجيد َنوا قبتنبنربن ق‬
Dikatakan gharib nisbi sendiriannya seorang tsiqah karen pada thabaqah ke-4
diriwayatkan oleh Malik bin Anas dan Ibnu Lahi’ah (rijal yang dla’if)
2. Nabi wudlu dengan mengusap rambut bukan dari sisa tangannya adalah contoh hadis
mutawatir amali karena lafadz hadisnya hampir tidak ada (sedikit sekali) namun cara
wudlu nabi tersebut dilakukan oleh orang banyak disetiap tingkatan sanad.
3. Mutawatir diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak mungkin sepakat bohong
yang menurut muhadisin 10 orang disetiap tingkatan sanad.
Ahad diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak mencapai jumlah mutawatir
(kurang dari sepuluh rijal) disalah satu tingkatan sanad.
4. dinamakan hadis masyhūr karena diriwayatkan oleh 3 orang rijāl al- ḥadīṡ atau lebih
dan belum sampai derajat mutawātir
5. thabaqah adalah tingkatan generasi sanad hadis.

PEDOMAN PENSKORAN
Pilihan Ganda : benar, skor 5 (skor maksimal: 10 x 5 = 50)
Esay : benar, skor 10 (skor maksimal : 5 x 10 = 50)
Nilai akhir : skor pilihan ganda + skor essay

Lampiran IV

TUGAS TERSTRUKUTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR


Lembar Penilaian Pengetahuan
A. Tugas Terstruktur

Kisi-Kisi Tugas Terstruktur

KD Materi Indikator Bentuk No


Soal Soal
- Memahami Hadis - Menyebutkan pembagian Essay 1
definisi, berdasarkan hadis berdasarkan
macam-macam, kuantitas sanad kuantitas sanad
contoh, dan - Menjelaskan pengertian Essay 2
kedudukan hadis mutawatir
hadis mutawatir - Menjelaskan pengertian Essay 3
dan hadis ahad hadis ahad
- Menjelaskan pengertian Essay 4
hadis masyhur

Soal Tugas Terstruktur


1. Sebutkan pembagian hadis berdasarkan kuantitas sanad !
2. Jelakan apa yang dimaksud hadis mutawatir !
3. Jelakan apa yang dimaksud hadis ahad !
4. Jelakan apa yang dimaksud hadis masyhur !

Kunci Jawaban
1. Mutawatir dan ahad
2. Hadis yang diriwayatkan banyak rawi dalam tiap tingkatannya
3. Hadis yang periwayatnya tidak memenuhi syarat hadis mutawatir
4. Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi

Pedoman Penskoran
Esai : benar skor 25 (skor maksimal : 25 x 4 = 100)

B. Tugas Tidak Terstruktur

Kisi-Kisi Tugas Tidak Terstruktur

KD Materi Indikator Bentuk Tugas


Memahami definisi, Hadis berdasarkan 3.1. Peserta didik Makalah
macam-macam, kuantitas sanad dapat menganilis
contoh, dan Hadis
kedudukan hadis berdasarkan
mutawatir dan hadis kuantitas sanad
ahad

Soal Tugas Tidak Terstruktur

1. Buatlah makalah tentang sejarah perkembangan, Dalil-dalil, syarat-syarat Mujarrih dan


Mu’adil, metode, urutan lafadz, Kitab-kitab, Mengkritisi Sanad Hadis Jarh dan ta’dil
Kunci Jawaban (Kebijakan Guru)

Pedoman Penskoran Tugas Tidak Terstruktur


Kaidah Penulisan : skor 11-20
Kedalaman materi : skor 31-50
Penggunaan Literatur : skor 21-30
Nilai akhir : Kaidah penulisan+kedalaman materi+penggunaan literatur
Lampiran VI

PEMBELAJARAN REMIDIAL DAN PENGAYAAN

A. REMEDIAL
Kisi-Kisi
KD Materi Indikator Bentuk No
Soal Soal
- Memahami Hadis - Menyebutkan pembagian Essay 1
definisi, berdasarkan hadis berdasarkan kuantitas
macam- kuantitas sanad
macam, sanad - Menjelaskan pengertian Essay 2
contoh, dan hadis mutawatir
kedudukan - Menjelaskan pengertian Essay 3
hadis hadis ahad
mutawatir dan - Menjelaskan pengertian Essay 4
hadis ahad hadis masyhur

Soal Remidial
1. Sebutkan pembagian hadis berdasarkan kuantitas sanad !
2. Jelakan apa yang dimaksud hadis mutawatir !
3. Jelakan apa yang dimaksud hadis ahad !
4. Jelakan apa yang dimaksud hadis masyhur !

Kunci Jawaban
1. Mutawatir dan ahad
2. Hadis yang diriwayatkan banyak rawi dalam tiap tingkatannya
3. Hadis yang periwayatnya tidak memenuhi syarat hadis mutawatir
4. Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi

Pedoman Penskoran

Esai : benar skor 25 (skor maksimal : 25 x 4 = 100)

B. PENGAYAAN

Kisi-Kisi Pengayaan
Kisi-Kisi
Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk Soal No Soal
Memahami definisi, Hadis Peserta didik Essai 1
macam-macam, berdasarka dapat
contoh, dan kedudukan n kuantitas
menjelaskan dan
hadis mutawatir dan sanad
menyebutkan
hadis ahad hadis
berdasarkan
kuantitas sanad

Soal Pengayaan
Sebutkan dan jelaskan hadis berdasarkan kuantitas sanad !

Kunci Jawaban
Mutawatir dan ahad.
Ahad dibagi tiga yaitu : masyhur, aziz, dan ghorib

Pedoman Penskoran
Kebijakan guru

Anda mungkin juga menyukai