Anda di halaman 1dari 13

HADITS DITINJAU DARI SEGI

KUANTITAS PERAWINYA
Dosen Pengampu: H. Mahbub Nuryadien, M.Ag

Kelompok 5
Shinta Alfiatu Nadila(2008105034)
Citra Aulia(2008105054)
Kuantitas Perawi Hadits

Maksud tinjauan dari segi kuantitas disini adalah dengan menelusuri jumlah para perawi yang menjadi
sumber adanya suatu Hadits. Para Hadits ada yang mengelompokkan menjadi tiga bagian, yakni
Hadits mutawatir, masyur, dan ahad dan ada juga yang membaginya hanya menjadi dua, yakni
Hadits mutawatir dan ahad.
Pendapat pertama, yang menjadikan Hadits masyur berdiri sendiri, tidak termasuk bagian dari Hadits
ahad, dianut oleh sebagian ulama ushul, diantaranya adalah Abu Bakar Al-Jasaah (305-370H). Sedang ulama
golongan kedua diikuti oleh kebanyakan ulama ushul dan ulama kalam. Menurut mereka, Hadits masyur
bukan merupakan Hadits yang berdiri sendiri, akan tetapi hanya bagian dari Hadits ahad. Mereka membagi
Hadits menjadi dua bagian, mutawatir dan ahad.
Pembagian Hadits ditinjau dari
kuantitas perawi

01 02
Hadits Mutawatir
Hadits Ahad
• Pengertian Hadits Mutawatir

• Syarat-syarat Hadits Mutawatir • Pengertian Hadist Ahad

• Macam-macam Hadits Mutawatir • Pembagian Hadits Ahad


01
Hadits
Mutawatir
•Pengertian Hadits Mutawatir

Mutawatir menurut bahasa, berarti mutatabi’ yang (datang) berturut-turut, dengan tidak
ada jaraknya. Sedangkan menurut istilah dapat didefinisikan “Hadits yang diriwayatkan
oleh sejumlah perawi yang secara tradisi tidak mungkin mereka sepakat untuk berdusta.
(jumlah banyak itu) dari awal sanad sampai akhirnya dengan syarat jumlah itu tidak
kurang pada setiap tingkatan sanadnya”.
• Syarat-syarat Hadits Mutawatir
○ Periwayatan yang disampaikan oleh rawi-rawi
tersebut harus berdasarkan panca indera.
○ Jumlah rawi harus mencapai ketentuan yang tidak
memungkinkan mereka bersepakat untuk berdusta.

● Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam


thabaqoh (lapisan) pertama dengan jumlah rawi-rawi
dalam thobaqoh selanjutnya.

○ Adanya keyakinan bahwa mereka tidak mungkin


bersepakat untuk berdusta.

● Macam-macam Hadits Mutawatir
1. Hadits Mutawatir Lafdzi
Hadits mutawatir lafdzi adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan
redaksi dan maknanya sesuai antara riwayat 1 dengan lainya.

2. Hadits Mutawatir Maknawi


Hadits mutawatir maknawi adalah hadits yang lafadh dan maknanya berlainan antara satu
riwayat dengan riwayat lainya, tetapi terdapat persesuaian makna secara umum.

3. Hadits Mutawatir Amali


Hadits mutawatir amali adalah sesuatu yang diketahui dengan mudah bahwa hal tersebut
berasal dari agama dan telah mutawatir dikalangan umat muslim dimana Nabi SAW. juga
mengajarkanya kepada umat muslim.
02
Hadits Ahad
• Pengertian Hadist Ahad

Ahad jamak dari “Ahada”, menurut bahasa “al-wahid” yang berarti satu.
Dengan demikian hadits ahad adalah Hadits yang diriwayatkan oleh satu
orang. Sedangkan Hadits ahad menurut istilah dan banyak didefinisikan
oleh para ulama adalah “Khabar yang jumlah perawinya tidak sampai
jumlah perawi Hadits mutawatir, baik perawinya itu satu, dua, tiga, empat,
lima dan seterusnya yang tidak memberikan pengertian bahwa jumlah
perawi tersebut tidak sampai kepada jumlah perawi Hadits mutawatir.”
• Pembagian Hadits
Ahad

1. Hadits Masyhur
Hadits masyhur menurut bahasa“muntasyir” yang berarti
sesuatu yang sudah tersebar, sudah popular. Sedangkan
menurut ulama ahli Hadits, ialah : “Hadits yang
mempunyaijalan yang terhingga, tetapi lebih dari dua jalan dan
tidak sampai kepada batas Hadits yang mutawatir.”11
2. Hadits Ghairi Masyhur

a. Hadits Aziz
Hadits aziz adalah “Hadits yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang rawi
tersebut terdapat pada satu thabaqat saja, kemudian setelah itu, orang-orang pada
meriwayatkannya.”12

b. Hadits Gharib
Hadits Gharib menurut bahasa berarti “al-Munfarid” (menyendiri). Dalam tradisi ilmu
hadits, hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri
dalam meriwayatkannya, baik yang menyendiri itu imamnya maupun selainnya.Menurut
istilah Muhadditsin, yang dimaksud dengan Hadits Gharib adalah : hadits yang rawinya
menyendiri dengannya, baik menyendiri Karena jauh dari seorang imam yang telah
disepakati haditsnya, maupun menyendiri karena jauh dari rawi lain yang bukan imam
sekalipun.
SIMPULAN

Hadits merupakan salah satu pedoman hidup bagi umat manusia yang sangat
penting. Dengan adanya pembagian hadits yang ditinjau dari kuantitas perawi yang
bersumber dari berita para ulama memiliki berbagai perbedaan pendapat. Salah
satu diantaranya ada yang mengkelompokan menjadi dua bagian yaitu Hadits
Mutawatir dan Ahad.
Hadits Mutawatir adalah hadits ini diriwayatkan oleh beberapa perawi yang
sangat tidak mungkin bagi mereka bersepakat lebih dahulu untuk mendustakan
hadits tersebut. Sedangkan Hadits Ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-
syarat dari hadits Mutawatir.
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai