BAGIAN 1.
TANYA-JAWAB:
TENTANG LDII SEBAGAI ORMAS ISLAM
No. Pertanyaan:
1 Apakah LDII itu?
2 Bagaimana sejarah berdirinya LDII?
3 Apakah tujuan LDII?
4 Apakah motto LDII?
5 Bagaimana struktur organisasi LDII?
6 Apa itu Dewan Penasehat LDII?
7 Apa itu Dewan Pimpinan Pusat
8 Departemen apa saja yang ada di LDII?
9 Apakah program kerja LDII?
10 Apakah syarat untuk menjadi anggota LDII?
11 Berapakah jumlah kepengurusan LDII di Indonesia?
12 Bagaimana aspirasi politik warga LDII pada saat Pemilu?
13 Bagaimana pandangan LDII terhadap Wawasan Kebangsaan?
14 Apakah kegiatan LDII dalam bidang pendidikan keterampilan, kepemudaan
dan olahraga?
15 Apa peran LDII dalam bidang ekonomi?
16 Darimana LDII mendanai kegiatannya?
17 Apakah sarana-prasarana yang digunakan LDII merupakan milik organisasi
LDII?
1
Surat Tanda Tercatat atau P
2. Bagaimana sejarah berdirinya LDII?
Organisasi LDII pertama kali berdiri pada tahun 1972 dengan nama Yayasan
Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Pada Musyawarah Besar (Mubes) tahun 1981
namanya diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI), dan pada Mubes
tahun 1990 sesuai arahan Jenderal Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-
Do Indonesia diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
2
Surat Ali Imron 104
3
Surat Yusuf 104
4
Surat An-Nahl 125
Berdasarkan Munas VI tahun 2005 di Jakarta, terpilih Dewan Penasehat dan
Pengurus Harian DPP LDII masa bakti 2005 - 2010 Dengan susunan sebagai
berikut:
Ketua:
Drs. H. Ahmad Suarno, MM, PhD.
Wakil Ketua:
KH. Kasmudi Asshidiqy
Wakil Ketua:
Ir. H. Kemal Mertohadidjojo, MBA., MSc.
Sekretaris:
H. Ahmad Al Furqon Ngaino, SH. MM.
Anggota:
a. Ir.H. Jusuf Harahap, ME.
b. KH. Abdul Syukur
c. H. Hasan Bishri
d. DR. H. Bambang Kusumanto, MA.
e. H. Andi Amier Hamzah, SSP
f. Drs. H. Bambang Sukamto, SE. MM.
Ketua Umum:
Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, MSc.
Ketua:
a. Ir. H. Prasetyo Sumaryo, MT.
b. HR Sunaryo Adhiwardhoyo, SH. MH
c. H. M. Soehartono Rijadi, MBA.
d. H. Ahmad Kuntjoro, SE., MBA
e. Ir. H. Zainal Asyikin Abbas
f. Ir. H. Teddy Suratmadji, MSc.
g. Ir. Rathoyo Rasdan, MBA
h. Ir H. Chriswanto Santosa, MSc.
i. DR. Ir. H. Shobar Wiganda, MSc.
j. H. Ashar Budiman, SE
Sekretaris Jenderal:
H. Muhammad Sirot, SH
Wakil Sekretaris Jenderal:
a. Drs H. Iskandar Siregar, Msi.
b. Ir.H. Djoko Padmono, MSi.
c. Ir. H. Eddy Supriadi.
d. Drs H. M. Hidayat Nahwi Rosul.
e. H. Supriasto, SH., MH.
Bendahara:
H. Moch. Sidik Waskito, BSc.
Wakil Bendahara:
a. H. Ide Kusnadi.
b. H. Dody T. Wijaya, Ak. MCom.
Program kerja DPP LDII mengacu kepada Catur Sukses LDII, yaitu:
a. Sukses dalam peningkatan kinerja organisasi;
b. Sukses dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia;
c. Sukses dalam pemberdayaan potensi LDII;
d. Sukses dalam peran serta sosial dan kemasyarakatan;
Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 14, anggota LDII adalah Warga Negara
Indonesia yang:
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila dan UUD 45;
c. Menyatakan diri dengan sukarela menjadi anggota LDII;
d. Menerima, menyetujui, dan sanggup taat terhadap AD dan ART LDII, serta
seluruh keputusan musyawarah dan rapat-rapat, serta Peraturan Organisasi; dan
e. Bersedia mengikuti segala kegiatan sesuai dengan Program Kerja Organisasi.
11. Berapakah jumlah kepengurusan LDII di Indonesia?
Berdasarkan data pada Munas VI tahun 2005, LDII sudah ada di:
• 32 DPD Propinsi;
• 302 DPD Kabupaten dan Kota;
• 1637 PC (Pimpinan Cabang) di Kecamatan;
• 4500 PAC (Pimpinan Anak Cabang) di Desa/Kelurahan.
Dalam Munas VI tahun 2005, warga LDII yang tersebar di 4500 PAC di
Desa/Kelurahan seluruh Indonesia mencapai sekitar 15 juta jiwa.
LDII peduli dan turut serta dalam pemberdayaan ekonomi rakyat dengan uji coba
mengadakan kegiatan Usaha Bersama (UB) yang berbasis di tingkat Pengurus
Cabang (PC) yang tersebar di seluruh Indonesia.
16. Darimana LDII mendanai kegiatannya?
Sesuai dengan ART Pasal 30, LDII mendapatkan dana dari sumbangan yang
tidak mengikat, yang diperoleh dari bantuan dan/atau sumbangan yang tidak
mensyaratkan sesuatu kepada LDII. Sebagian besar dana sumbangan dikumpulkan
dari warga LDII sendiri (swadana). Selain dari warganya, LDII juga menerima
sumbangan dalam berbagai bentuk dari Pemerintah RI, swasta maupun perorangan.