Anda di halaman 1dari 14

TASHRIF LUGHOWI FI’IL MADHI

Penyusun :

1. Ega Tsaqif Muktabar

2. Fauzan Kurnia Zain

3. Ihza Ananda Rachman

4. Tangkas Eghan Pramudipta

MTs Negeri 2 Brebes

Jl. Yos Sudarso No.33, Ps. Batang, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
52211

Tahun Pelajaran 2019 / 2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Tasrif Lughawi Fi’il Madhi”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.


DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR…………………………………………... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………. 1

A. Latar Belakang………………………………………….. 1
B Rumusan Masalah……………………………………….. 1
C. Tujuan Pembahasan……………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………. 3
A. Pengertian Tashrif Lughowi……………………………. 3
B. Jenis dan Contoh Tashrif Lughowi…………………….. 4
BAB III PENUTUP…………………………………………… 11
A. Kesimpulan……………………………………………. 11
B. Saran…………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mempelajari bahasa, khususnya bahasa arab, tidak lepas dari ilmu alat
atau ilmu tata bahasa arab. Termasuk di dalamnya ada Ilmunahwu dan Shorof. Ilmu
Shorof dan Nahwu merupakan sarana atau jembatan untuk dapat memahami serta
mendalami makna yang terkandung dalam Al-Qur’an. Ilmu Shorof itu dinamakan
dengan Umul Ulum (Induknya Ilmu) karena dari ilmu shorof itu kita dapat
mengetahui berbagai macam bentuk perubahan kata yang antar kata satu dengan yang
lainnya mempunyai makna berbeda.
Sebelum mempelajari suatu bidang ilmu terlebih dahulu harus diketahui
defenisi ilmu tersebut beserta cakupan-cakupannya, dalam hal ini ilmu Tashrif atau
yang biasa disebut dengan ilmu Shorof.

Shorof merupakan kebutuhan bagi para pelajar yang menginginkan untuk


berbahasa Arab dengan baik dan benar. Dengan adanya shorof, kita bisa mengetahui
perubahan – perubahan disetiap kata dalam Bahasa Arab dan dalam ilmu shorof ada
istilah tashrif lughowi.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini
adalah

1. Apa pengertian tashrif lughowi?

2.Apa saja contoh, jenis jenis tashrif lughowi?

1
C. Tujuan Pembahasan
Al Qur’an di turunkan menggunakan bahasa arab, kebanyakan kita belum
merasa butuh untuk memahaminya, seperti butuhnya makan dan minum. Sehingga
diri kita merasa walaupun tidak belajar pun tidak masalah yang penting masih tetap
sholat dan mengamalkan ajaran Islam.

Pengambilan dan sumber ilmu shorof ialah dari kalimat-kalimat atau ayat-ayat
Al Qur’an dan hadist Nabi SAW. serta kata-kata yang berlaku bagi orang Arab.

Allah Swtberfirman : “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al


Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS 43:3)

Maksud dan tujuan dari perubahan ini adalah agar memperoleh makna atau arti
yang berbeda. Dari perubahan satu bentuk ke bentuk lainnya di dalam ilmu shorof
dinamakan shighot.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tashrif Lughowi

Tashrif secara etimologi berarti perubahan, pengalihan atau penggunaan,


sedangkan secara istilah Tashrif adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bentuk-bentuk kalimat dalam bahasa arab serta penjelasan huruf-hurufnya, asli,
tambahan, pembuangan dan sebagainya. Pada dasarnya tasrif Lughowi artinya mutlaq
perubahan . Namun yang dimaksud disini adalah perubahan bentuk kalimat satu
kebentuk kalimat lain memandang pada mufrod (tunggal), tasniyah (dua), dan jamak
(lebih dari dua). Maka tasrif lughowi adalah tasrifan untuk mengetahui pelaku dari
fi’il tersebut yang berdasarkan dhomir. Dari tashrif ini adalah apa yang telah kita
bahas dalam pembahasan fi’il, dimana kita sebutkan tashrif dari fi’I lmadhi, dan fi’il
mudhori.

Contoh :‫ضربوا‬ , ‫ ضربا‬, ‫ضرب‬


Jumlah perubahan sighotnya atau bentuk kata dari tasrif lughawi ada 14. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

3
B. Jenis dan Contoh Tashrif Lughowi

1. Jenis Tashrif Lughawi Fi'il Madhi untuk fi'il berpola ‫( فَعَ َل‬fa'ala)

A. . ‫( مذكرغائب‬mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-

laki.

‫ُه َو = فَ َع َل‬

َ‫ُه َما = فَعَل‬

‫علُ ْوا‬
َ َ‫ف‬ = ‫ُه ْم‬

4
B. . ‫( مؤنثغائب‬muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk

perempuan.

ْ َ‫ي = فَ َعل‬
‫ت‬ َ ‫ِه‬

‫ُه َما = فَعَلَتَا‬

َ‫ُه َّن = فَ َع ْلن‬

C. . ‫( مذكرمخاطب‬mudzakka rmukhaatab) kata ganti orang kedualaki-laki.

َ ‫ت = فَ َع ْل‬
‫ت‬ َ ‫ا َ ْن‬

‫أ َ ْنت ُ َما = فَعَ ْلت ُ َما‬

ْْ ‫ع ْلتُم‬
َ َ‫ف‬ = ‫أ َ ْنت ُ ْم‬

D. ‫( مؤنثمخاطب‬muannats mukhaatab) kata ganti orang kedua perempuan.


ِ ‫ت = فَ َع ْل‬
‫ت‬ ِ ‫أ َ ْن‬

‫أ َ ْنت ُ َما = فَ َع ْلت ُ َما‬

‫أ َ ْنت ُ َّن = فَ َع ْلت ُ َّن‬

E. ‫ متكلّم‬yaitu kata ganti orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).

ُ‫أَنَا = فَ َع ْلت‬

‫نَح ْْ ُن = فَ َع ْلنَا‬

 َ َ‫( فَع‬fa'ala):
Contoh fi'il yang berpola‫ل‬

َْ‫كفَر‬
َ (kafara) yang artinya menolak, ingkar, kufur.

َ َ‫( ن‬nazhara) yang artinya melihat.


َْ‫ظر‬

َْ‫( دَخَل‬dakhala) yang artinya masuk.

2. Jenis Tashrif Lughawi fi'il madhi untuk fi'il yang berpola‫( فَ ِع َل‬fa'ila) :
A. ‫( مذكرغائب‬mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketigauntuklaki-laki.
َ = ‫ُه َو‬
‫س ِم َع‬
‫س ِم َعا‬َ = ‫ُه َما‬
َ = ‫ُه ْم‬
‫س ِمعُ ْوا‬
B. ‫( مؤنثغائب‬muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.
ْ ‫س ِم َع‬
‫ت‬ َ =‫ي‬
َ ‫ِه‬
َ = ‫ُه َما‬
‫س ِمعَتَا‬
َ = ‫ُه َّن‬
‫س ِم ْعن‬


َ
C. ‫( مذكرمخاطب‬mudzakkarmukhaatab) = kata ganti orang kedua laki-laki.
‫ت‬َ ‫س ِم ْع‬ َ =‫ت‬ َ ‫ا َ ْن‬
َ = ‫أ َ ْنت ُ َما‬
‫س ِم ْعت ُ َما‬
َ = ‫أ َ ْنت ُ ْم‬
‫س ِم ْعت ُ ْم‬
D. ‫( مؤنثمخاطب‬muannats mukhaatab) kata ganti orang kedua perempuan.
‫ت‬ ِ ‫س ِم ْع‬ ِ ‫أ َ ْن‬
َ =‫ت‬
َ = ‫أ َ ْنت ُ َما‬
‫س ِم ْعت ُ َما‬
َ = ‫أ َ ْنت ُ َّن‬
‫س ِم ْعت ُ َّن‬
E. ‫متكلّم‬ orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).

َ = ‫أَنَا‬
ُ‫س ِم ْعت‬
َ = ‫ن َْح ُن‬
‫س ِم ْعنَا‬
 Contoh fi'il yang berpola ‫فَ ِع َل‬ (fa'ila) :
‫س ِم َع‬
َ (sami'a) artinya adalah mendengar.
‫ب‬
َ ‫( ش َِر‬syariba) artinya adalah minum.
َ‫( َح ِزن‬hazina) artinya adalah bersedih.

3. Jenis Tashrif Lughawi fi'il madhi untuk kata kerja berpola fa'ula (‫ )فَعُ َل‬:

A. ‫( مذكرغائب‬mudzakkar ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk laki-laki.


َ‫ُه َو = َبعُد‬
‫ُه َما = بَعُدَا‬
‫ُه ْم = بَعُد ُْوا‬
B. ‫( مؤنثغائب‬muannats ghaaib) atau kata ganti orang ketiga untuk perempuan.
ْ َ‫ي = بَعُد‬
‫ت‬ َ ‫ِه‬
‫ُه َما = بَعُدَتَا‬
‫ُه َّن = َبعُ ْدن‬

C. ‫( مذكرمخاطب‬mudzakkar mukhaatab) kata ganti orang kedua laki-laki.

َ ‫ت = َبعُ ْد‬
‫ت‬ َ ‫ا َ ْن‬
‫أ َ ْنت ُ َما = بَعُ ْدت ُ َما‬
‫أ َ ْنت ُ ْم = بَعُ ْدت ُ ْم‬
D. ‫( مؤنثمخاطب‬muannats mukhaatab) kata ganti orang kedua perempuan.

ِ ‫أ َ ْن‬
ِ ‫ت = بَعُ ْد‬
‫ت‬
َ = ‫أ َ ْنت ُ َما‬
‫س ِم ْعت ُ َما‬
‫أ َ ْنت ُ َّن = َبعُ ْدت ُ ِّن‬
E. ‫ متكلّم‬orang pertama (untuk laki-laki dan perempuan).
ُ‫أَنَا = بَعُدْت‬
َ‫ن َْح ُن = َبعُ ْدن‬
 َ ُ‫( فَع‬fa'ula) :
Contoh fi'il yang berpola ‫ل‬
ُ ‫( َك‬karuma) artinya pemurah.
َْ‫رم‬

َْ ‫( َبعُد‬ba'uda) artinya menjadi jauh.

10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mempelajari pelajaran bahasa arab ini, awal pertama yang wajib kita
ketahui terlebih dahulu ialah mengenal huruf dan bagaimana letak cara
penggunaanya. Maka dari itu setelah kita mengenal berbagai macam huruf, akan lebih
mudah membantu kita dalam proses mengenal tashrifan atau shorof. Maka dari itu
Tasrif merupakan salah satu ilmu shorof, dimana tugasnya tasrif adalah merubah
suatu kalimat berdasarkan dhomirnyadan maknanyadari makan yang satu ke makna
yang lain. Berdasarkan pengertian tasrif dibedakan menjadi dua. Yaitu tasrif lughowi
dan tasrif istilahi. Lughowi adalah menurut bahasa. Sedangkan istilahi adalah
menurut istilah.

B. Saran

Kita sebagai seseorang yang aktif maupun pasif dalam bidang kependidikan,
seharusnya mempelajari lebih lanjut tentang tashrif – tashrif yang ada. Karena dengan
adanya pemebajaran ini, kita bisa menunjang kemampuan kita dalam hal kebahasaan
bahasa Arab. Khususnya dengan adanya globalisasi yang memudahkan kita dalam
menggapai informasi terbaru.
11

Anda mungkin juga menyukai