D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala. Karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Isim Tafshil Yang Terdapat
Dalam Al Quran Juz 25”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman sekalian dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikumWr.Wb
A. Latar Belakang
Kita sebagai orang Islam memahami bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an.
Setiap muslim dituntut untuk mendalami ajaran agama Islam. Serta dituntut untuk
mendalami Islam dengan sebenar-benarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali
harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasullah SAW.
Didalam mendalami agama Islam, tentunya kita harus memahami Kitab suci
Alqur’an itu sendiri yang keseluruhannya berbahasa Arab. Di dalam bahasa Arab
terdapat ilmu serta kaidah-kaidah yang harus diketahui, diantaranya Ilmu Nahwu dan
Sharaf. Ilmu nahwu membahas kaidah-kaidah yang terkait struktur dan perubahan kata
dalam bahasa Arab itu sendiri.
Para ‘Ulama memberi julukan ilmu Nahwu dengan Abul Ulum yang artinya ayahnya
ilmu, dan memberi julukan ilmu shorof dengan Ummul Ulum yang artinya ibunya ilmu.
Ilmu nahwu adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui pertama
kali oleh pelajar terutama para pelajar madrasah atau pondok pesantren, karena ilmu
nahwu merupakan salah satu syarat untuk mempelajari berbagai cabang ilmu agama
bahkan juga salah satu syarat untuk mengkaji kandungan Alquran dan Hadist.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Wazan isim tafḍil
Isim tafḍil berwazan satu yaitu« ُلfffffff» اَ ْف َع bagi muzakkar dan « فُ ْعلَى
َ » اَ ْفdan « » فُضْ لَى atau « » اَ ْكبَ ُر dan . «» ُكب َْرى
» bagi muannats-nya seperti « ض ُل
Terdapat hamzah yang telah dibuang « ُلfff»اَ ْف َع dalam tiga kata yaitu; ٌرfffْخَ ي
َش ٌّر ٌّ َحب ،َ، seperti dalam: ُ» خَ ْي ُر النَّاسُ َم ْن يَ ْنفَ ُع النَّاس » dan seperti dalam perkataan « النَّا ُّشَر
ال ُم ْفسد س ». adapun 3 isim tafḍil ini asalnya ُّرُّ َو اَ َحبff ُر َو اَ َشffْ» اَ َخي » dibuang hamzahnya
karena agar mempermudah pengucapan dan boleh ditetapkan seperti asalnya dan itu
sedikit penggunaannya.
3. Kedudukan isim tafḍil
A. Kesimpulan
Ilmu nahwu adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui pertama
kali oleh pelajar terutama para pelajar madrasah atau pondok pesantren, karena ilmu
nahwu merupakan salah satu syarat untuk mempelajari berbagai cabang ilmu agama
bahkan juga salah satu syarat untuk mengkaji kandungan Alquran dan Hadist.
Isim tafḍil adalah sifat yang diambil dari fi’il untuk menunjukkan sifat bagi sesuatu
yang sama dalam sifatnya, dan salah satu sifat dari keduanya bermakna lebih dari yang
lainnya. Dalam bahasa Arab dikenal bentuk yang mengandung makna “lebih”, yang
disebut isim tafḍil. Bentuk acuannya adalah: اَ ْف َع ُل. Isim tafḍil hanya dapat dibentuk dari
kata kerja tiga huruf, kata itu mempunyai bentuk-bentuk taṣrif yang lengkap, kata
sifatnya tidak sama bentuknya dengannya, dan maknanya bukan makna pasif.
Bila isim tafḍil diikuti mudhāf ilaih maknanya “ter”/superlatif. Al-amṣilah
Mubalagah adalah kata yang menunjukkan arti sangat(banyak) atau maha. Al-amṣilah
Mubalagah mempunyai sebelas wazan.