BAB II

1 Golongan yang menganut paham “free will and free act” adalah…
a. Syi’ah d. Mu’tazilah
b. Khowarij e. Jabbariah
c. Qodariyah
2 Muslim yang melakukan dosa besar tidak bisa digolongkan sebagai orang kafir karena dia masih punya
iman tapi juga tidak bisa disebut mukmin karena seorang mukmin tidak mungkin melakukan dosa besar.
Pendapat ini disampaikan oleh…
a. Sunni d. Mu’tazilah
b. Khowarij e. Qodariyah
c. Murjiah
3 Pernyataan yang salah di bawah ini adalah…
a. Konsep al-Manzilah bain al-manzilatain milik Mu’tazilah
b. Ahlul Bait adalah penganut paham Qadariyah
c. Khawarij adalah kelompok yang bergabung dengan sayyidina Ali
d. Lya Eden adalah Tuhan palsu
e. al-Qur’an adalah kalam Allah
4 Firqoh pertama yang mencetuskan kekafiran bagi pelaku dosa besar adalah…
a. Mu’tazilah d. Qodariyah
Asy’ariyah e. Khowarij
c. Murjiah
5 Dalam masalah sifat Maturidiyah Samarkand berpendapat bahwa :
a. Tuhan mempunyai sifat-sifat. Tetapi sifat-sifat itu bukan dzat
b. Sifat-sifat itu tidaklah sama dengan esensi Tuhan, dan lain dari esensi Tuhan
c. Sifat itu bukanlah Allah, tetapi juga tidak lain dari Allah
d. Tuhan mempunyai sifat yang sama dengan dzat Tuhan
e. Tuhan mempunyai sifat yang merupakan inti dari dzat Tuhan
Berikut ini beberapa kemungkinan yang disampaikan oleh Al-Asy’ari, yang akan dialami oleh pelaku
6
dosa besar, kecuali…
a. Allah tidak akan pernah mengampuninya kecuali dia bertaubat
b. Dengan Rahmat-Nya ia akan mendapatkan pengampunan
c. Mendapatkan syafa’at Nabi saw.
d. Ia akan mendapatkan siksaan sesuai dengan kadar perbuatannya lalu dimasukkan ke surge
e. Tidak akan kekal di dalam neraka bersama dengan orang-orang kafir
7 Dalam menilai masalah keadilan Maturidiyah Bukhoro memandang bahwa…
a. Keadilah Allah terletak pada kehendak-Nya, tak ada yang lebih berkuasa dari-Nya
b. kehendak mutlak Allah dibatasi oleh keadilan-Nya
c. Allah sendiri terikat dengan norma-norma keadilan yang apabila dilanggar membuat Allah bersifat
tidak adil
d. Keadilan Allah bersifat mutlak dan Allah pasti berbuat adil
e. tidak ada yang bisa menentukan keadilan bagi Allah
8 Aliran Maturidiyah adalah teologi yang banyak dianut oleh umat Islam yang memakai mazhab…
a. Hambali d. Ja’fariah
b. Syafi’i e. Hanafi
c. Maliki
9 Aliran kalam yang dikenal dengan istilah fatalism atau predestination adalah…
 a. Syi’ah d. Mu’tazilah
b. Khawarij e. Jabbariah
c. Qadariah
10 Salah seorang tokoh Murji’ah adalah…
a. Ghailan al-Dimasiqy d. Al-Ghazali
b. Ma’bad al-Juhani e. Imam Maliki
c. Abu al-Hudzail
11 Berikut adalah yang termasuk doktrin ajaran Mu’tazilah adalah, kecuali…
a. Al-Tauhid d. Amar ma’ruf nahi munkar
b. janji dan ancaman e. innaha lam takun ain adz-dzat wa la hiya ghairuhu
c. Al Wa’ad wa al wa’id
12 Secara etimologi qadariyah pengertiannya berasal dari bahasa arab yaitu qadara yang bermakna…
a. kemampuan dan keinginan d. ketentuan dan kemampuan
b. kemampuan dan kekuatan e. ketentuan dan kepercayaan
c. kekuatan dan pengetahuan
13 Penganut sunnah (ittikad) nabi dan para sahabat adalah pengertian dari…
a. ahlul ‘ulama d. al manzilah bain al manzilatain
b. ahlul bait e. al Asy’ariyyah
c. ahlussunnah wal jama’ah
14 Pendiri dari mazhab Asy’ariyah adalah..
a. Abul Hasan d. Abdillah bin Musa
b. Ismail bin Abi Basyar Ishaq e. Abi Musa Al-Asy’ari
c. Salim bin Ismail
15 Menurutnya, Al-Qur’an adalah qadim dan bukan makhluk diciptakan.
Pernytaan diatas adalah doktrin dari ajaran…
a. Asy’ariyah d. Jabariyah
b. Mu’tazilah e. Maturidiyah
c. Qadariyah
16 Kaum khawarij menganggap bahwa nama khawarij berasal dari kata dasar kharaja yang terdapat dalam
Al-Qur’an surah…
a. QS. An-Nisa ayat 100 d. QS. An-Nisa ayat 103
b. QS. An-Nisa ayat 101 e. QS. An-Nisa ayat 104
c. QS. An-Nisa ayat 102
17 Berdasarkan kejadian tahkim antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah tersebut kelompok khawarij
mencetuskan pemikiran bahwa…
a. setiap keputusan berada pada kekuasaan Tuhan
b. Ali dan Muawiyah sam-sama bersalah
c. baik buruknya tergantung pada kesepakatan mereka
d. Ali dan muawiyah sama-sama benar
e. yang ikut dalam peperangan mati sebagai syahid

1. Sebutkan perbedaan doktrin ajaran Mu’tazilah dan Asy’ariyah