Anda di halaman 1dari 4

TABZIR

Rumusan Masalah :

A. Apa Pengertian Tabzir ?


B. Apa Dalil Tentang Tabzir ?
C. Apa Ciri-Ciri Tabzir ?
D. Bagaimana Bentuk Perilaku Tabzir ?
E. Apa Bahaya Perilaku Tabzir ?
F. Bagaimana Upaya Mengatasi Sikap Tabzir ?
G. Bagaimana Hikmah Menghindari Tabzir ?

Pembahasan :

A. Pengertian Tabzir

Menurut bahasa Tabzir berasal dari bahasa Arab bazzara-yubazziru-


tabziirun yang berarti boros . Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata boros diartikan berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan dalam
pemakaian uang ataupun barang. Menurut istilah tabzir adalah perbuatan yang
dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena
kesenangan atau kebiasaan.

Perbuatan boros merupakan perbuatan syaitan dan dilarang oleh Islam.


Seyogyanya seorang muslim dalam membelanjakan hartanya harus dengan
perhitungan yang matang, menyangkut azas manfaat dan mudharat. Islam tidak
membolehkan umatnya membelanjakan hartanya dengan sesuka hati, sebab
akan mengakibatkan kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat.

B. Dalil Tentang Tabzir


Allah melarang hamba-Nya berperilaku boros. Allah telah berfirman:

‫السبِ ِيل َواَل ُتبَ ِّذ ْر َتْب ِذ ًيرا‬


َّ ‫ني َوابْ َن‬ ِ ِ ِ
َ ‫َوآت ذَا الْ ُق ْرىَب ٰ َحقَّهُ َوالْم ْسك‬
Artinya: Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Q.S. al-Isra’ [17]: 26)
Larangan berbuat boros juga dapat ditemukan dalam ayat berikut.

ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
‫ورا‬ َ ‫إ َّن الْ ُمبَ ِّذر‬
ً ‫ين َكانُوا إ ْخ َوا َن الشَّيَاطني ۖ َو َكا َن الشَّْيطَا ُن لَربِّه َك ُف‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara
setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. al-Isra’[17]: 27)
C. Ciri-Ciri Tabzir
1. Menganggap kemewahan hidup di dunia sebagai suatu kesenangan dan
kebahagiaan dan berusaha meraihnya tanpa mempedulikan ketentuan
agama.
2. Mencari kekayaan yang berlimpah dengan segala cara dengan jalan
yang tidak wajar dan dilarang agama, sehingga menimbulkan
kecurangan, kejahatan dan penipuan yang merugikan pihak lain.
3. Membelanjakan harta yang dimiliki secara boros tanpa
memperhitungkan azas manfaat dan mudaratnya. Sementara larangan
berlaku boros bertujuan supaya setiap muslim dapat mengatur
pengeluaran sesuai keperluan.
4. Kikir dalam membelanjakan harta untuk berbuat kebajikan, seperti
wakaf, infaq ataupun sedekah.
5. Membantu orang lain dalam kemaksiatan.
Contoh : Memberi sumbangan kepada orang untuk meminum-minuman
keras.
6. Mengkonsumsi makanan/minuman yang tidak ada manfaatnya dan
justru membahayakan bagi jiwa dan raga. Misal : Rokok
7. Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas.
8. Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan.
9. Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan
syari'at
D. Bentuk Perilaku Tabzir
Bentuk-bentuk sikap dan tindakan yang mengarah pada sikap tabzir
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menganggap kemewahan hidup di dunia sebagai kesenangan dan
kebahagiaan.
2. Menggunakan segala cara untuk menemukan kekayaan yang berlimpah.
3. Pemborosan dalam pengeluaran aset tanpa mempertimbangkan prinsip
untung dan rugi.
4. Kikir dalam membelanjakan uang untuk berbuat baik.
E. Bahaya Perilaku Tabzir
Setiap aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti
mengandung hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan
terhadap perbuatan tabzir ( boros ). Berikut beberapa akibat yang dapat
ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu :
1. Mendapat murka Allah.
2. Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah.
3. Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat.
4. Mendapat cacian dari orang lain.
F. Upaya Mengatasi Sikap Tabzir
Supaya umat manusia terhindar dari sikap tabzir, Islam melalui risalah
yang dibawa oleh Rasulullah Saw. telah memberikan batas-batasan dan
ketentuan dalam segala aspek kehidupan umatnya, termasuk dalam hal
makan, berpakaian ataupun dalam beribadah. Di antara ketentuan itu
adalah:
1. Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam
bersedekah secara berlebihan.
2. Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud sederhana di sini
bukan berarti harus hidup melarat, tetapi sederhana sekedar mencukupi
kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebihan dan sewajarnya.
3. Islam melarang bersikap sombong dengan menzalimi diri sendiri
ataupun orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan.
Setiap yang dilarang dalam Islam sudah tentu mengandung mudarat yang
dapat merugikan kehidupan manusia. Sementara setiap suruhan sudah pasti
juga memiliki manfaat yang akan menguntungkan bagi keselamatan hidup.
Orang yang mau menerima dan mengamalkan secara baik nasehat yang
benar hanyalah orang-orang yang sabar dan tekun, termasuk di dalamnya
orang yang patuh melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya, akan menerima dengan baik dan ikhlas apa yang telah
ditentukan Allah terhadapnya.
G. Hikmah Menghindari Tabzir
1. Sikap israf adalah salah satu sikap tercela yang sangat merusak bagi
pelaku sendiri maupun orang lain yang yang terkena dampak tingkah
lakunya.
2. Setiap muslim dilarang mengikuti syahwat.
3. Perbuatan berlebihan atau melampaui batas ini adalah sebagai wujud
pengingkaran terhadap nikmat yang di berikan Allah.
4. Sikap melampaui batas bekasnya dapat menghilangkan keteguhan dan
keseimbangan yang dituntut agama dalam melaksanakan berbagai
tanggung jawab hukum.

Anda mungkin juga menyukai