Anda di halaman 1dari 11

Makalah Aqidah Akhlak.

Abiyyu Raffif (2)

Inaya Sheila (14)

Miftahul Hikmah (18)

M. Eric (

Nazwa Azzahra (24)

Zhafira (35)
Makalah Bab Menghindari Akhlak Tercela.

( Israf, Tabzir, Bakhil )

Pendahuluan.

Latar Belakang.

Agama Islam merupakan merupakan agama yang universal, agama yang mengatur segala aspek
kehidupan, di mana ajarannya menganjurkan umatnya untuk bekerja. Hal ini mengandung arti untuk
bisa merealisasikan fungsi kehambaan kepada Allah Swt. dan menempuh jalan menuju ridho-Nya,
mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat kepada sesama, bahkan
kepada makhluk lain. Sudah sepatutnya kita sebagai seorang umat muslim memiliki sikap dan
kepribadian yang menciptakan pengertian bahwasannya memiliki akhlak terpuji dan baik bukan hanya
untuk mencari muka dan dapat dipamerkan ke orang lain, namun untuk kemuliaan diri sendiri.

Melainkan sebagai manfestasi amal soleh sehingga dapat memompakan semangat dan rasa
menghormati di antara kaum muslimin untuk menghargai sesama manusia dan sesama saudara
seagama. Hal ini tentu akan dapat meninggikan derajat mereka di hadapan Allah S.W.T.

Oleh karena itu Islam sangat mendorong umatnya untuk memiliki akhlak yang terpuji, karena pada
dasarnya kehidupan tidak akan terjadi dua kali, sehingga jika kita menyia-nyiakan waktu, mereka
akan tergolong menjadi orang yang merugi.
Tujuan.

Tujuan kita meningkatkan kualitas diri, selain karena untuk keberlangsungan hidup kita
sendiri tapi untuk mensyukuri nikmat hidup yang telah Allah berikan karena kita masih bisa
menghirup nafas di dunia ini. Dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Ini juga sangat
bermanfaat untuk membangun pribadi dan karakter yang jauh lebih baik, serta melatih diri
untuk menjadi seseorang yang menghormati orang lain. Dimulai dengan menghargai hal-hal
kecil seperti menghormati diri sendiri baru kemudian orang lain.
ISRAF.

ISRAF adalah berlebih - lebihan dalam bahasa arab dengan kata ‫ اسرافا‬-‫ يسرف‬- ‫" اسرف‬
asrafa - isrifu- israafan " yang berarti suka ria sampai melewati batas.

menurut kamus besar bahasa indonesia, melampaui batas atau (berlebihan) diartikan ; "
melakukan tindakan di luar wewenang yang ditentukan berdasarkan aturan ( nilai ) tertentu
yang berlaku.

secara istilah melampaui batas ( berlebihan) dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang
dilakukan seseorang di luar kewajaran atau kepatutan.

Dasar larangan ISRAF :

)٣١( ‫يبني ادم خذوازينتكم عندكل مسجدوكلواواشربواوالتسرفوا إنه اليجب المشرفون‬

artinya :" hai anak adam ,pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap ( memasuki )
masjid ,makan dan minumlah,tetapi jangan berlebihan.sungguh, Allah tidak menyukai orang
yang berlebih - lebihan.

Contoh perilaku ISRAF :

a) ISRAF dalam makan dan minum,misalnya mengonsumsi makanan dan minum melebihi
nutrisi yang dibutuhkan tubuh. termasuk dalam kategori bermewah - mewahan dalam makan
dan minum.
b) ISRAF dalam berpakaian ,misalnya memakai makaian dengan mode pakaian yang justru
tidak sesuai dengan syariat, misanya terlalu panjang dan kecil.

c) ISRAF dalam menggunakan air, misalnya mencuci pakaian dengan menggunakan air yang
berlebih atau membiarkan kran air terbuka dan terbuang secara percuma

d) Dalam hal ini ISRAF dalam memunculkan adanya perilaku rakus, yaitu kebiasaan jelek
berupa menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Perilaku
ini jelas akan menimbulkan masalah terutama di kehidupan sosial seperti perpecahan dan
permusuhan.

e) Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku ini, seperti
menghindari pergaulan yang suka menghambur-hamburkan uang dan membatasi diri dalam
membeli kebutuhan yang kita inginkan.
Tabzir.

Istilah tabżīr berasalah dari bahasa Arab (tabdiru-yubadiru- badaro) disebut dengan kata
dalam tafsir Departemen Agama diartikan sebagai suatu perbuatan menghambur-hamburkan
harta”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tabẓīr diartikan,“berlebih-lebihan atau
menghambur-hamburkan dalam pemakaian uang ataupun barang”. Secara istilah, boros
adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang
dengan tujuan untuk memenuhi

kesenangan.

Dasar larangan tabzir dijelaskan dalam ayat berikut ini:

٢٦َ ‫ت َذا ْٱلقُرْ بَ ٰى َحقَّهۥُ َو ْٱل ِم ْس ِكينَ َوٱ ْبنَ ٱل َّسبِي ِل َواَل تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذيرًا‬
ِ ‫َو َءا‬

٢ ٧َٰ ‫ين ۖ َو َكانَ ٱل َّش ْي ٰطَنُ لِ َربِِّۦه َكفُورًا‬ ۟


ِ ‫ِإ َّن ْٱل ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُ ٓوا ِإ ْخ ٰ َونَ ٱل َّش ٰيَ ِط‬

Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-

pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat

ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27)

Contoh Perbuatan Tabżīr

Telah dijelaskan jika perilaku tabẓīr adalah perilaku yang membelanjakan harta pada jalan
yang salah contohnya belanja dengan berlebihan. Setiap mengeluarkan uang, jasa, dan barang
untuk keperluan yang salah atau perbuatan maksiat, maka itu termasuk perbuatan tabẓīr,

Contohnya:

a. Memberi sumbangan untuk kegiatan foya-foya dan kemaksiatan, (untuk

acara pesta minum-minuman keras) Walaupun penyumbang tidak ikut , tetapi


sumbangan tersebut tetap termasuk perbuatan tabẓīr.

b. Mengkonsumsi makanan yang merugikan dan membahayakan, (minum-minuman keras,


narkoba, dll.)

c. Membeli sesuatu yang tidak diambil manfaatnya.

d. berkumpul dengan teman (nongkrong/kongkow) yang tidak jelas tujuannya. tabẓīr


waktu/kesempatan.

e. Segala sesuatu pembelanjaan hanya menuruti kesenangan.

4. Bahaya Sikap Tabżīr

Orang yang memilik perilaku tabẓīr, di mata Allah merupakan saudaranya

Setan. Karena baginya, sesuatu yang baik adalah yang dapat menyenangkan hatinya,
walaupun dapat bertentangan dengan norma sosial, hukum, dan agama. Orang itu akan
menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan harta/uang sehingga dapat digunakan untuk
menyenangkan hatinya dan kelamaan maka dia akan menjadi orang yang hedonis.

3. Menghindari Perilaku Tabdzir

Islam menganjurkan kita untuk hidup sederhana dan tidak boleh sombong. Melalui sunahnya,
Rasulullah saw menjelaskan secara tegas larangan makan, minum, dan berpakaian secara
berlebihan. Karena didalamnya pastinya terdapat madarat yang sangat merugikan bagi
kehidupan manusia.

Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi hidup dengan dapat mencukupi
kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebih-lebihan. Digambarkan jika orang yang terlalu
berelbihan adalah temannya setan. Pernyataan tersebut merupakan peringatan keras kepada
para pemboros yang dikatakan jika merekalah teman setan, dan perilaku mereka yang sama
dengan setan dapat mengantar kepada kekufuran.

Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu :

a. Mendapat murka Allah


b. Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah

c. Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat

d. Mendapat cacian dari orang lain

Hikmah yang dapat diambil adalah

a. Setiap muslim dilarang bersikap boros karena boros merupakan tabiat setan. Sikap

boros akan menimbulkan kerugian dan kesengsaraan hidup di kemudian hari.

Seorang muslim dalam membelanjakan hartanya harus dengan perhitungan yang tepat baik

menyangkut manfaat atau/dan madaratnya.

b. Larangan keras membelanjakan harta dengan cara sesuka hatinya.

Allah memerintahkan setiap muslim agar dapat mengatur keseimbangan pengeluaran dan
pemasukan sesuai dengan keperluan secara wajar sehingga akan dapat menjamin kehidupan
yang teratur dan sejahtera
Bakhil.

Pengertian Bakhil

Meurut Al-jurani dalam kitabnya, at-ta'rifat, definisi Bakhil adalah menahan hartanya sendiri,

yakni menahan memberikan sesuatu pada diri dan orang lain yang sebenarnya tidak
berhak untuk ditahan atau dicegah, misalnya uang, makanan,minuman, dan lain-lain.

Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan

kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya, maka ia adalah

bakhil.

Dasar larangan bakhil

Bakhil adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.karena pada hakikatnya harta yang
dimiliki manusia adalah karunia dari Allah Swt. Sebagai ungkapan

rasa syukur kepada-Nya maka kita harus mengeluarkan sebagian dari karunia tersebut

untuk orang lain. Apabila menahannya berarti kebakhilan telah menghinggapinya.

Berikut adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar larangan bakhil:

‫ۗ َواَل يَحْ َسبَ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْب َخلُوْ نَ بِ َمٓا ٰا ٰتىهُ ُم هّٰللا ُ ِم ْن فَضْ لِ ٖه ه َُو َخ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ بَلْ ه َُو َشرٌّ لَّهُ ْم‬

Artinya: Sekali-kali janganlah orang yang bakhīl dengan harta yang Allah berikan

kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhīlan itu baik

bagi mereka. Sebenarnya kebakhīlan itu adalah buruk bagi mereka. (QS. Ali
Imran [3]: 180

Sifat bakhil menyebabkan seseorang senang mengumpulkan harta dan enggak


memberikannya pada yg berhak

bakhil menyebabkan org semakin cinta pada dunia. Akibatnya =

- Menyeret pelakunya terjerumus kedalam berbagai perbuatan dosa.

- Adzab yang pedih di akhirat.

- Dijauhkan dari keimanan pada Allah Ta’ala.

Cara Menghindari Sikap Bakhil

1. Menanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu ini milik Allah

Apabila seseorang menanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu ini milik Allah, maka orang
itu akan menyisihkan rezekinya untuk bersedekah.

2. Memperbanyak rasa syukur

Apabila seseorang mensyukuri nikmat Allah , maka Allah akan memberi tambahan yang
lebih baik.

3. Melakukan kegiatan sosial dengan memperbanyak infak dan sedekah

Melakukan kegiatan sosial dengan memperbanyak infak dan sedekah akan terhindar dari
sikap bakhil
Kesimpulan.

Kita sebagai manusia pasti hidup dengan sifat yang terpuji dan tercela. Karena semua
manusia memang tidak ada yang diciptakan hanya dengan kesempurnaan atau dengan
keburukannya saja, tetapi semuanya sama memiliki sifat yang baik dan buruk sama rata. Oleh
karena itu penting nya memiliki budi pekerti serta akhlak yang baik agar kita bisa dilindungi
Allah dan dijauhi dari sifat-sifat yang tidak disukainya.

Anda mungkin juga menyukai