Anda di halaman 1dari 22

MENGHINDARI SIKAP HIDUP BERFOYA-FOYA

DI BUAT OLEH :
~ Riska Rajim Fayaupon
~ Syairah Cahya Mulia
~ Cindy Juliani Putri
~ Sherly Safitri

SMK CARPOTARIN 01 JAKARTA


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
Rahmat dan hidayah-nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas
dengan judul “Menghindari sikap hidup berfoya-foya” Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas SMK CARPOTARIN 01 JAKARTA KELAS X -
MPLB 2
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka
dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan dimasa
yang akan datang.
Demikianlah makalah ini, harapan penulis sangat sederhana, yaitu
semoga pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan
pengetahuan yang baru dari makalah ini dan juga semoga pembaca menikmati
makalah ini dengan baik.

ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang.......................................................................1
2. Rumusan masalah..................................................................1
3. Tujuan....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1. Jelaskan pengertian dari sikap berfoya-foya.........................5
2. Sebutkan contoh sikap berfoya-foya....................................9
3. Jelaskan bagaimana cara menghindari sikap berfoya-foya...15
4. Serta jelaskan dampak dari sikap berfoya-foya....................17

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan.........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pernahkah kalian melihat anak muda jaman sekarang?
Kebanyakan dari mereka lebih mengutamakan gaya hidup mereka
ketimbang tanggung jawab. Mereka mementingkan gaya hidup
karena untuk dijadikan kenikmatan materi sebagai tujuan utama yang
justru akan menimbulkan masalah yang secara tidak langsung ke
mereka sendiri.
Pada realitanya kebanyakan di kota-kota besar banyak orang yang
justru mementingkan gaya hidup mereka demi dipandang oleh orang
lain. Mereka cenderung mengejar kesenangan dengan berbagai
upaya dan menjadikan gaya hidup sebagai tujuan utama mereka.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang yang sudah di buat, dapat dirumuskan dengan
pertanyaan sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian sikap berfoya-foya
2. Sebutkan contoh sikap berfoya-foya
3. Jelaskan bagaimana cara menghindari sikap berfoya-foya
4. Serta, sebutkan dampak negatif dari sikap berfoya-foya
1.3 TUJUAN
1.Untuk mengetahui pengertian dari sikap berfoya-foya
2. Untuk mengetahui contoh sikap berfoya-foya
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghindari sikap berfoya-
foya
4. Untuk mengetahui dampak dari sikap berfoya-foya
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sikap berfoya-foya

Apa itu berfoya-foya dalam Islam?


Berfoya-foya artinya menghabiskan uang untuk tujuan
bersenang-senang belaka. Hal ini sama sekali tidak disukai
oleh Allah, sesuai dengan firman-Nya dalam surat At Takatsur
ayat 1-2 yang artinya, “bermegah-megahan telah melalaikan
kamu. Hidup Berfoya-foya (tabzir dan israf)
Kebanyakan manusia memiliki kecenderungan terhadap uang
dan harta melimpah. Meskipun ada manusia yang tidak
begitu tertarik dengan harta duniawi, mereka berlaku
zuhud dengan lebih mengutamakan kehidupan akhirat. Jenis
manusia seperti ini jumlahnya sangatlah kecil.
Secara kodrat alamiah, manusia memang memiliki tabiat
mencintai harta. Pada saat uang dan hartanya melimpah,
perilakunya bisa berubah menjadi lebih konsumtif. Ia akan
mudah membuat keputusan untuk membeli barang- barang
mewah, meskipun barang tersebut kurang begitu penting
bagi diri dan keluarganya. Sesungguhnya gaya hidup seperti
itu salah, karena termasuk kategori menghamburkan
harta, pemborosan dan berfoya-foya.

5
 Berfoya-foya merupakan pola pikir, sikap dan tindakan yangti
dak seimbang dalam memperlakukan harta.Harta merupakan
cobaan bagi pemiliknya, jika harta digunakan dengan baik
maka
harta bisa bermanfaat baginya, sebaliknya kalau harta dikelol
a secara salah maka akanmencelakakannya. Harta bisa
menjadi tercela jika dijadikan tujuan utama oleh
pemiliknya,dan dalam proses mencarinya tidak diniatkan
untuk beribadah kepada Allah Swt.Islam melarang perilaku
berlebih-lebihan atau melampaui batas (israf) dan boros
(tabzir)
dalam membelanjakan harta, keduanya termasuk perbuatan 
setan. Sebaliknya, Islammenganjurkan umatnya untuk hidup
bersahaja, seimbang dan proporsional.Perhatikan Q.S. al-
Isra’/17: 26-27 berikut ini!
ِ ‫َو ٰا‬
‫ت َذا ْالقُرْ ٰبى َحقَّهٗ َو ْال ِم ْس ِكي َْن َواب َْن ال َّسبِي ِْل َواَل تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذ ْيرًا‬

‫ان ال َّشي ْٰط ُن لِ َرب ِّٖه َكفُ ْورًا‬ َ ‫اِ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِري َْن َكانُ ْٓوا اِ ْخ َو‬
َ ‫ان ال َّش ٰي ِط ْي ِن َۗو َك‬
Arab-Latin: innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa
kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụra
Arab-Latin: wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-
sabīli wa lā tubażżir tabżīrā
Artinya

6.
“Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan
janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara
boros.

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah


saudara setan dan setan itu sangatingkar kepada Tuhannya.”
(Q.S. al-Isra’/17: 26-27)

Ayat di atas secara tegas mengatakan bahwa pemboros


merupakan saudara setan. Berkaitandengan sikap berlebih-
lebihan atau melampaui batas (israf), Allah Swt. Berfirman
dalam Q.S.al-Furqan/25: 67

َ ‫َوالَّ ِذ ۡي َن اِ َذ ۤا اَ ۡنفَقُ ۡوا لَمۡ ي ُۡس ِرفُ ۡوا َولَمۡ يَ ۡقتُر ُۡوا َو َك‬
َ ِ‫ان بَ ۡي َن ٰذل‬
‫ك قَ َوا ًما‬
Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa
kaana baina zaalika qawaamaa
Artinya:
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang
Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan
(harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di
antara keduanya secara wajar”. (Q.S. al-Furqan/25: 67)

7.
Kata tabzir diulang sebanyak tiga kali dalam Al-
Qur’an, sedangkan kata israf diulang sebanyak dua puluh tiga
kali dengan berbagai bentuknya. Ayat di atas menyatakan
secara tegas larangan tabzir dan israf. Sikap tabzir dan
israf memiliki kemiripan perngertian danmakna.Tabzir (boros)
adalah perilaku membelanjakan harta tidak pada
jalannya.Dengan kata lain, yang dimaksud pemborosan yaitu
mengeluarkan harta tidak haq.

Apabila seseorang Mengeluarkan harta sangat banyak tetapi


untuk hal-hal yang dibenarkan oleh Islam, maka bukan
termasuk pemborosan. Sebaliknya, jika seseorang
mengeluarkan harta meskipun sedikit, tetapi untuk hal-hal
yang dilarang agama, maka ia termasuk pemboros. Allah Swt.
Sangat tidak menyukai seseorang yang mempergunakan
harta secara berlebihan (israf) dan tanpa manfaat. Mereka
menghamburkan harta sia-sia dan melupakan hak-hak orang
lain atas hartanya.

Seseorang disebut berperilaku israf apabila ia


membelanjakan harta melewati batas kepatutan menurut
ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepenting
an dunia maupun akhirat. Sifat israf  ini dipengaruhi oleh
godaan uang dan harta pada seseorang yang lemah imannya

8.
2.2 Sebutkan Contoh Sifat Berfoya-foya

CONTOH SIFAT BERFOYA-FOYA DALAM ISLAM

Contoh perilaku tabzir dan israf Berikut ini, ada beberapa contoh
perilaku tabzir dan israf dalam kehidupan sehari-hari: Contoh tabzir
dan israf dalam makan dan minum :

Seseorang mengambil banyak makanan dan minuman pada suatu


acara tasyakuran. Ia takut tidak mendapat bagian, tanpa
mempertimbangkan daya tampung perutnya. Akhirnya ia tidak
sanggup menghabiskan makanan dan minuman tersebut.

Contoh tabzir dan israf dalam berbicara :

Berkata-kata yang tidak penting dan tidak perlu, baik secara langsung
bertemu dengan lawan bicara ataupun melalui media elektronik,
termasuk media sosial. Contoh lain misalnya, menggunakan kuota
internet untuk searching dan chatting hal-hal yang tidak perlu.

Contoh tabzir dan israf dalam penampilan Memakai perhiasan:

Ia memakai perhiasan emas di kedua tangan, leher, jari jemari, dan


kaki pada saat pertemuan warga.

Berpakaian mahal, mewah lengkap dengan tas import dari luar


negeri. Selain di atas, masih banyak lagi contoh perilaku tabzir dan
israf dalam kehidupan sehari-sehari.
9.
CONTOH LAIN DARI SIKAP BERFOYA-FOYA

1. Suka dan Sering Mengikuti Pesta Bersama


Teman
Hidup berfoya-foya tak lepas dari hal-hal yang berbau kesenangan
sementara, salah satunya adalah berpesta dan berkumpul bersama
teman-teman. Pesta seperti ulang tahun sepertinya tidak termasuk
foya-foya dan masih wajar. Berbeda dengan pesta anak muda zaman
sekarang yang terlalu sering diadakan dan memerlukan uang banyak,
itulah yang merupakan perilaku berfoya-foya.

2. Membeli Makanan Mahal untuk Pamer


Contoh perilaku berfoya-foya selanjutnya adalah membeli makanan
mahal di tempat-tempat mewah untuk ajang pamer. Bahkan orang
zaman sekarang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk
mengambil gambar makanan mewah yang kemudian diunggah ke
media sosial mereka.

Sikap seperti ini termasuk ke dalam gaya hidup yang tidak sebanding
dengan kondisi keuangan atau finansial seseorang. Alangkah baiknya
makan sederhana sesuai dengan fungsi dasar makanan, yakni
memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi untuk beraktivitas sehari-
hari.

10.
3. Menghambur-hamburkan Uang untuk Baju
Mahal
Esensi dari pakaian adalah untuk menutupi tubuh serta
berpenampilan yang baik di depan orang lain. Banyak sekali anak
muda zaman sekarang yang rela mengeluarkan banyak uang untuk
membeli baju bermerk mahal demi gengsi dan sombong ke orang
lain.

Berbeda dengan orang yang memang membeli baju mahal untuk


diambil fungsinya, misal seperti direktur, ceo, dan bos perusahaan
yang membutuhkan baju mahal untuk meningkatkan penampilan
ketika rapat, hubungan kerja sama, dan acara penting lainnya.

Oleh karena itu, bagi orang yang hanya memiliki keuangan cukup,
tidak disarankan untuk membeli baju mahal demi gengsi. Alangkah
baiknya membeli baju yang sederhana namun kualitasnya tidak kalah
dengan baju mahal dan tetap memiliki fungsi untuk penampilan juga
penutup tubuh.

4. Membeli HP atau Smartphone Mahal Padahal


Tidak Butuh Fungsinya
Gadget berupa smartphone memang tidak bisa lepas di kehidupan
manusia zaman sekarang. Semakin mahal sebuah smartphone, maka
performa dan fungsinya pun akan semakin banyak. Namun bagi yang
tidak benar-benar membutuhkan fungsinya, membeli hp mahal
termasuk ke dalam perilaku berfoya-foya.

11.
Alangkah baiknya tetap berhatan di hp lama jika memang fungsinya
masih cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Jangan sampai
membeli hp mahal demi pamer dan sombong ke orang lain,
sedangkan fungsi dari hp mahal tersebut tidak terpakai sama sekali.

5. Terlalu Sering Jalan-Jalan (Liburan)

Liburan memang memberi manfaat yang sangat baik untuk


menyegarkan pikiran dan mental kita. Namun terlalu sering berlibur
bisa buruk karena membuang banyak waktu dan uang. Kita tahu
bahwa liburan membutuhkan banyak sekali uang untuk transportasi,
makan, menginap, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, liburan yang terlalu sering bisa termasuk ke dalam
contoh perilaku berfoya-foya. Kita sepatutnya berlibur ketika
memang butuh menyegarkan pikiran dan emosional.

6. Membeli Minuman Mahal di Cafe


Contoh berfoya foya selanjutnya adalah kebiasaan membeli
minuman mahal di cafe mewah dengan tujuan pamer dan gengsi.
Sikap seperti ini harus dhindari, sebab hal tersebut sangat
menghambur-hamburkan uang, terlebih bagi orang yang
penghasilannya sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari.

Yang terpenting adalah jangan terpengaruh gengsi oleh orang lain


juga di media sosial, agar diri kita tak terdorong menjalani kehidupan
mewah yang palsu demi ajang pamer.
12.

7. Menginap di Hotel Padahal Tidak Sedang


Bepergian
Kadang kala ada orang yang bosan di rumah, kemudian
menyewa hotel sebagai tempat menginap. Nah perilaku yang
seperti ini bisa disebut berfoya-foya karena tidak benar-benar
butuh tempat tinggal.

Berbeda jika kita sedang bepergian di suatu tempat yang jauh


dari rumah, maka menginap di hotel atau tempat penginapan
memang diperlukan.

8. Terlalu Sering Membeli Jajan


Kebanyakan membeli jajan juga termasuk perilaku berfoya-foya
dalam kehidupan sehari-hari yang jarang disadari orang. Menghindari
kebiasaan ini akan sangat bermanfaat bagi diri kita, sebab makanan
jajanan atau makanan instan kurang sehat untuk dikonsumsi karena
mengandung pengawet, perasa, serta bahan lain yang kurang baik.

9. Membeli Mobil Padahal Tidak


Membutuhkannya
Ada juga orang yang memaksa membeli mobil dan mengeluarkan
banyak uang padahal tidak benar-benar membutuhkannya. Beberapa
orang bahkan membeli secara kredit hanya demi dianggap kaya dan
untuk sombong ke orang lain.
13.

10. Membeli Sepatu Mahal Padahal Tidak


Membutuhkan Fungsinya
Sepatu merupakan barang yang memiliki fungsi utama sebagai alas
kaki dan penampilan. Membeli sepatu hendaknya sesuai dengan
kebutuhan diri kita, seperti untuk sekolah, kerja, dan sebagainya.
Membeli sepatu mahal padahal tidak membutuhkan fungsinya
adalah contoh dari perilaku berfoya-foya yang jarang disadari orang.

Berbeda dengan orang yang membeli sepatu mahal karena butuh


fungsinya, misal seperti atlet olahraga dan pemain sepak bola yang
membeli sepatu mahal supaya mendukung kegiatan mereka.
14.

2.3 Cara Menghindari Sikap Berfoya-Foya


Cara Menghindari Sifat Berfoya-foya
Untuk menghindari sifat berfoya-foya, ada cara-cara yang bisa dilakukan,
berikut penjelasannya :

1. Belanja Sesuai Dengan Kebutuhan


Jika memiliki uang dan ingin bdibelanjakan, maka perlu memilah
antara kebutuhan primer, sekunder dan tersier, selanjutnya perlu
dibuat skala prioritas agar uang tepat guna dan terhindari dari
pemborosan.

2. Membiasakan Diri Sedekah Dan Membantu Orang


Lain
Dalam harta yang kita miliki terdapat hak untuk orang lain, karenanya
biasakan diri untuk bersedekah, sikap ini juga dapat membangkitkan
rasa empati terhadap orang lain, serta bisa mempererat hubungan
antarsesama manusia.

3. Bergaya Hidup Sederhana


Terbiasa hidup seadanya dan sederhana dapat membuat hati dan
pikiran tenteram. Ada perasaan bahagia ketikaa melihat orang lain
hidup berkecukupan dan akan tergerak untuk membantu orang lain
yang membutuhkan.
15.
4. Selalu Bersyukur
Perasaan selalu bersyukur atas semua karunia Allah akan
membuahkan ketenangan batin. Mensyukuri nikmat adalah bentuk
kasih sayang Allah SWT yangk kemudian dapat menumbuhkan
keyakinan bahwa Allah telah menjamin rejeki semua mahkluk
ciptaan-Nya. T
Perasaan syukur juga dapat diungkapkan dengan selalu mengucapkan
kalimat tahmid (alhamdulillah) dan berdoa kepada Allah SWT.

5. Bertindak Selektif Dan Terencana


Merencanakan kehidupan di masa datang akan membuat seseorang
lebih selektif dalam memutuskan penggunaan harta. Contohnya
membiasakan diri untuk menabung setiap harinya.

6. Bersikap Rendah Hati


Rendah hati dapat ditunjukkan dengan sikap menjauhi perasaan
paling kaya dan paling hebat.
Kekayaan seseorang di muka bumi ini tidak ada artinya dibanding
kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Oleh sebab itu sebaiknya
usahakan merasa paling pintar, paling kuat dan paling hebat
dibanding orang lain.
16.
2.4 DAMPAK NEGATIF DARI SIKAP BERFOYA-FOYA

Kebanyakan manusia memiliki kecenderungan terhadap uang dan


harta melimpah. Meskipun ada manusia yang tidak begitu tertarik
dengan harta duniawi, mereka berlaku zuhud dengan lebih
mengutamakan kehidupan akhirat. Jenis manusia seperti ini
jumlahnya sangatlah kecil. Secara kodrat alamiah, manusia memang
memiliki tabiat mencintai harta.

Pada saat uang dan hartanya melimpah, perilakunya bisa berubah


menjadi lebih konsumtif. Ia akan mudah membuat keputusan untuk
membeli barang-barang mewah, meskipun barang tersebut kurang
begitu penting bagi diri dan keluarganya.

Sesungguhnya gaya hidup seperti itu salah, karena termasuk kategori


menghamburkan harta, pemborosan dan berfoya-foya. Berfoya-foya
merupakan pola pikir, sikap dan tindakan yang tidak seimbang dalam
memperlakukan harta.

Harta merupakan cobaan bagi pemiliknya, jika harta digunakan


dengan baik maka harta bisa bermanfaat baginya, sebaliknya kalau
harta dikelola secara salah maka akan mencelakakannya. Harta bisa
menjadi tercela jika dijadikan tujuan utama oleh pemiliknya, dan
dalam proses mencarinya tidak diniatkan untuk beribadah kepada
Allah Swt. Islam melarang perilaku berlebih-lebihan atau melampaui
batas (israf) dan boros (tabzir) dalam membelanjakan harta,
keduanya termasuk perbuatan setan.
17.
Islam menganjurkan umatnya untuk hidup bersahaja, seimbang dan
proporsional sesuai dengan Q.S al-Isra’/17: 26-27 berikut ini:

“Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang


miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu
sangat ingkar kepada Tuhannya”

Sikap hidup berfoya-foya justru akan memberikan dampak negatif.

Berikut dampak negatif sifat hidup berfoya-foya, antara lain:

1. Terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan duniawi, melalaikan


akhirat
Dunia dianggap sebagai tempat persinggahan terakhir, padahal
akhiratlah tujuan akhir kehidupan manusia. Mereka sibuk mencari
kebahagiaan dunia dengan menumpuk-numpuk harta hingga
melupakan hidup di akhhirat

2. Menimbulkan sifat iri, dengki, dan pamer


Membelanjakan secara berlebihan dan boros serta memamerkannya
kepada orang lain akan memicu sifat iri, dengki dari orang lain. Sifat
ini akan memicu konflik di tengah masyarakat

3.Dapat memicu frustasi


apabila hartanya habis Pengeluaran harta yang tidak terkontrol
karena memperturutkan gengsi dan hawa nafsu akan mengakibatkan
frustasi. Mereka sangat khawatir apabila hartanya habis dan tidak
bisa lagi membeli sesuatu untuk memuaskan keinginannya.
18.

4. Berpotensi menimbulkan sifat kikir


Kekhawatiran berlebihan atas kekurangan harta membuat mereka
bersifat kikir dan tidak mau berbagi dengan sesama. Karena takut
jatuh miskin, akhirnya tidak ada kepedulian kepada fakir miskin yang
benar-benar membutuhkan bantuan.

Agar terhindar dari dampat negatif tersebut, kita sepatutnya hidup


dengan menghindari hidup berfoya-foya.
19.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Harta merupakan cobaan bagi pemiliknya, jika harta digunakan
dengan baik maka harta bisa bermanfaat baginya, sebaliknya
jika harta disalah gunakan mama akan mencelakakannya.
2. Islam melarang perilaku berfoya-foya atau berlebih-lebihan
(israf) , boros (tabzir) Dalam membelanjakan harta.
3. Tabzir (boros) adalah perilaku tercela yang suka membelanjakan
harta tidak sesuai dengan kebutuhannya.
4. Hiduplah sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebih-
lebihan dalam menjalani kehidupan sehari.
5. Orang yang suka berfoya-foya akan membuat hartanya tidak
berkah dan akan cepat habis.
6. Berfoya-foya akan membuat seseorang kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan primer-Nya
7. Berfoya-foya akan membuat seseorang merasa dirinya tidak
pantas dan akan selalu kurang dalam menjalani kehidupan.
20.

DAFTAR PUSTAKA
Https : //www. SMK carpotarin 01.com/2023/07/Membuat
makalah-kelas-10-menghindari sikap berfoya-foya. Html
Pendidikan agama dan Budi pekerti kelas X. Kementerian
agama republik Indonesia 2023
21.

Anda mungkin juga menyukai