Anda di halaman 1dari 9

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul "Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina" Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada guru
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran PAI. Bagi siswa-siswi untuk memahami dan menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan Zina.
Penulis menyadari ada kekurangan pada Makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga Makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan bahasa indonesia dalam
pembelajarn.

Binuang, 11 Januari 2024

Kelompok II

i
ii

DAFTAR ISI

COVER
.....................................................................................................................................
...............................

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................

BAB I PENMAN\L\AN ......................................................................................................................

BAB II PEMBANATAN ....................................................................................................................

BAB III OETIMP\LAN ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................

ii
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam
lembah perzinahan (free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan
wanita.

Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah
menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan
bahwa sebagian besar perzinahan

disebabkan oleh pacaran.


1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah yang dimaksud dengan pergaulan bebas dan zina?


b. Apa saja faktor penyebab maraknya pergaulan bebas dan zina?
c. Apa saja ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan larangan pergaulan bebas dan zina?

d. Apa dampak dari pergaulan bebas dan zina?

e. Bagaimana cara menanggulangi pengaruh pergaulan bebas dan zina?

iii
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Memahami Makna Larangan Pergaulan Bebas dan Zina


Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak dibatasioleh aturan agama
maupun susila. Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas adalah perilaku yang sangat dilarang oleh
agama Islam, yaitu zina. Hal inilah yang menjadi fokus bahasan pada bagian ini.

211. Pengertian Zina


Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan antara
perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig) tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah
melakukan hubungan biologis layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang sah menurut syari'at
Islam.

212. Hukum Zina


Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan zina
dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S.
al-Isrā/17:32. Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang
dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk.

213. Kategori Zina


Perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.

a. Zina Muhsan, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Hukuman
terhadap zina muhsan adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai meninggal).

b. Zina Gairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah. Hukumannya adalah
didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.
2

214. Hukuman Bagi Pezina

Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak pidana. Sehingga orang
yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman sesuai dengan syari'at Islam. Hukuman pelaku zina
adalah sebagai berikut:

a. Dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali bagi pezina gairu muhsan dan ditambah dengan
mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat mereka. Hal dini
didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nūr/24:2 serta hadis Rasulullah saw. yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.

b. Dirajam sampai mati bagi pezina muhsan. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku
dimasukan ke dalam tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam
adalah di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian. Hal ini berdasarkan hadis
yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An-Nasa'i.

215. Hukuman Bagi Yang Menuduh Zina (Qazaf)


Hukum Islam telah menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya hukuman
tersebut, yaitu :

a. Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan terhadap peristiwa atau perbauatan zina
itu. Hukuman tidak dapat dijalankan setelah benar-benar diyakini tidak terjadi perzinaan.

b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah ada empat orang saksi laki-laki
yang adil. Dengan demikian, kesaksian empat orang wanita tidak cukup untuk dijadikan bukti,
sebagaimana empat orang kesaksian laki-laki yang fasik.

c. Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan syarat, yaitu bahwa
setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.

d. Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian yang lain dari kesaksian tiga orang
lainnya atau salah seorang di antaranya mencabut kesaksiannya, terhadap mereka semuanya
dijatuhkan hukuman menuduh zina. Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-baik
adalah
3

dengan didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan. Hal ini didasarkan pada firman Allah
Swt. dalam Q.S. An-Nur/24:4.

216. Dampak Negatif Zina

a. Mendapat laknat dari Allah Swt. dan rasul-Nya.

b. Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat.

c. Nasab menjadi tidak jelas.

d. Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya.

e. Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan.

2.2. Ayat-ayat Al-Qur’ān dan hadis tentang larangan mendekati zina


2.2.1. Q.S. Al-Isrā’/17:32

َ ‫س ۤا َء‬
‫س ِّبيْل‬ ِّ ‫َو َل ت َ ْق َربُوا‬
ِّ َ‫الز ٰنى اِّنَّه َكانَ ف‬
َ ‫احشَة ۗ َو‬
Artinya :“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk.”

• Kandungan Ayat Secara umum Q.S. al-Isrā’/17:32


mengandung larangan mendekati zina serta penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk. Allah Swt. secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina
melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan
manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, sebagai langkah pencegahan, Allah
Swt. melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina.
1) Dampak di dunia
a. Menghilangkan wibawa. Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga
dirinya di masyarakat. Bahkan pezina disebut sebagai sampah masyarakat yang telah
mengotori lingkungannya.

b. Mengakibatkan kefakiran, Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi


miskin sebab ia akan selalu mengejar kepuasan
4

birahinya. Ia harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada
dasarnya tidaklah sedikit.

c. Mengurangi umur Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelakunya
berkurang lantaran akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini
banyak sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti
HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
2) Dampak yang akan dijatuhkan di akhirat
a. Mendapat murka dari Allah Swt.

b. Hisab yang jelek (banyak dosa

c. Siksaan di neraka
5

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwasanya zina adalah melakukan
hubungan biologis layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang sah menurut syari'at Islam. Perbuatan zina
dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu Zina Muhsan, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah
pernah menikah. Hukuman terhadap zina muhsan adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai
meninggal) dan Zina Gairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah. Hukumannya adalah
didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun

3.2. Saran

Kami menyadari bahwasanya penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu,
kami harapkan kepada rekan-rekan memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki
makalah selanjutnya
6

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/385279549/Makalah-Zina-Dan-Pergaulan-Bebas

https://kulonprogokab.go.id/v31/detil/5256/pergaulan-bebas-pada-kehidupan-remaja- saat-ini

https://tirto.id/makna-larangan-pergaulan-bebas-dan-zina-hingga-dalilnya-dalam-islam- ggnw

Anda mungkin juga menyukai