Anda di halaman 1dari 5

Syukur alhamdulillah mari sama-sama kita sanjungkan kehadhirat Allah Swt yang

telah memberi kita sehat badan, sehat pikiran sehingga kita dapat berkumpul di tempat
yang sederhana ini.
Selanjutnya selawat beriring salam mari sama-sama kita sanjungkan kepangkuan
alam Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam
islamiah dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu pembimbing yang sudah bersusah payah
mengajarkan kami dalam kegiatan Syarhil Al-Quran. Selanjutnya terimakasih kami
kepada teman-teman semuanya. Adapun judul syarahan kami pada hari ini adalah
MEMBINA KELUARGA SAKINAH MENURUT AL-QURAN.
Teman-teman yang saya hormati.

Keluarga adalah jiwa dan tulang punggung suatu Negara, kesejahteraan lahir batin
yang dialaminya adalah cerminan dari keluarga bahagia yang hidup di tengahtengah
masyarakat Negara itu sendiri. Demikian ungkapan Quraisy Shihab dalam bukunya
membumikan Al-quran.
Jika kita manginginkan terciptanya Baldah Thayibah, landasan yang harus kita
bangun adalah masyarakat marhamah, pondasi yang hares kita bangun untuk membentuk
masyarakat marhamah adalah keluarga sakinah,sedangkan pilar yang harus ditegakkan
untuk mewujudkan keluarga sakinah adalah aqidahmawaddah clan rahmah. Dengan figure
seorang ayah yang bijaksana dan berwibawa. Dengan profil seorang ibu yang
penyantun,lembut dan bisa mendidik anak serta mambesarkan anak-anaknya dengan penuh
belaian kasih sayang. Inilah yang dimaksud dengan

Keluraga adalah sekolah yang paling utama dan pertama.

Namun hadirin dengan masuknya paham hedonisme. Ternyata telah menggusur dan
menggeser cita-cita keluarga sakinah menjadi A mere opernight parking place manly. for
sex relation ships, terutama hubungan sek, demikian menurut Pitirin Sorokin.dalam
karyanya yang berjudul: Family in Modern of Culture.
Memperhatikan permasalahan keluarga tersebut, maka pada kesempatan yang baik
ini kami akan menyampaikan sebuah syarahan yang berjudul Membina Keluarga Sakinah
Menurut Al-Quran. Dengan rujukan surah Ar-rum ayat :21

;}g`4 gOg-4C-47 up 4-UE 7
;}g)` 7O^ ~w}4^e
W-EONL7O4g E_^1) EE_4
:4LuO4 LEE14OE` OE;O4O4 _ Ep)
O) ElgO e4CE Og
4pNO-E4-4C ^g
Dan diantara tanda-tanda (kebesaran) Allah, ialah la menciptakan pasanganpasangan
untukmu dari jenismu sendiri,agar kamu hidup cenderung dan merasa tentram kepada-Nya.
Dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir.

Hadirin rahimakumullah
Firman Allah tadi merupakan khabar atau informasi kepada kita mengenai salah
satu keagungan dan kebesaran Allah yaitu diciptakannya manusia secara jenis kelamin
berpasang-pasangan dengan tujuan untuk membina keluarga sakinah, sedangkan modal
yang diberikan Allah untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah Mawaddah Warahmah.
Hadirin apakah Mawaddah dan apakah Rahmah dalam konteks ayat tersebut?.
Menurut Ibrahuim Al-bagoI sebagaimana dikutib Quraisy Shihab dalam wawasan Al-
quran adalah cinta plus yang tidak dihinggapi keburukan baik lahir maupun batin.
Sedangkan menurut Ibnu Abbas dalam Tanwirul Miqbas, yang dimaksud dengan
mawaddah adalah
Cintanya seorang suami terhadap istrinya secara tulus. Sedangkan yang dimaksud
dengan rahmah:

Yaitu kasih sayang suami terhadap istrinya tanpa melihat kejelekannya sedikitpun.

Hadirin dua modal dasar inilah yang akan menimbulkan kekuatan baik lahir
maupun batin bagi pasangan suami istri untuk mendayung bahtera rumah tangga sampai
kepulau kebahagiaan nan kekal abadi. Sebaimana syekh Muatafa Al-maraghi dalam Tafsir
Al-maraghi menjelaskan:

Agar kekal kehidupan keluarga diatas kesempurnaan norma-norma yang berlaku

Hadirin namun apakah potret kehidupan pada zaman sekarang sudah sesuai dengan
konsep ideal keluarga seperti pada ayat tadi? kita perhatikan, secara jujur kita tidak
mungkin menutup mata dari kasus demi kasus yang terungkap ternyata talah
mencerminkan kehancuran moral yang berangkat dari kesenjangan keluarga. Ada anak
membunuh kedua orang tuanya sendiri, ada ayah memperkosa anak kandungnya sendiri,
ada ibu kandung yang menjual anak gadisnya kemucikari bahkan dizaman sekarang ini
khususnya dikota kota-kota besar bermunculan istri-istri selingkuh dan tak lupa
bermunculan pula suami-suami nyeleweng.
Bukan itu saja,yang lebih mengkhawatirkan muncul keluarga-keluarga liberal dan
sekuler yang bebas dari norma dan aturan agama. Ayah pergi ke mesjid,ibu pergi arisan,
terserah anak mau pergi kemana. Kediskotique, ke bioskop,atau ugal-ugalan di jalan raya.
Dart sini lahirlah keluarga gado-gado yang campur aduk agama, keyakinan dan gaya
hidupnya. padahal bukankah seorang ibu mempunyai tanggung jawab moral terhadap
pendidikan anaknya. Sebuah syair menegaskan:

Ibu adalah sekolah apabila dipersiapkan akan melahirkan generasi yang tangguh.

Lebih-lebih seorang ayah sebagai kepala rumah tangga punya tanggung jawab baik
di dunia lebih-lebih di hadapan Allah di akhirat kelak Allah SWT berfirman dalam surah
At-Tahrim : 6
Og^4C 4g~-.- W-ONL4`-47
W-EO~ 7=O^ 7O)Uu-4
-4O4^ E-1O~4 +EEL-
7E4OEg4^-4 OgOU4
NOj^U4` [+EgN 1-Eg-
4pOOu4C -.- .4` -4O4`
4pOUE^4C4 4` 4p+OuNC ^g
Wahai orang-orang yang beriman ! jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang
bahan bakarnya ialah manusia dan bate. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan
keras. Yang tidak durhaka kepda Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Teman-teman
Siapakah ahli dalam ayat tersebut? Para ahli tafsir bersepakat bahwa yang di
maksud ahli dalam ayat tersebut adalah anak dan istri.
Teman-teman ketika turun ayat ini Umar bin Khatab bertanya kepada baginda
Rasulullah:
Ya Rasulullah kami telah menjaga diri kami masing-masing. Tapi bagaimana cara
menjaga ahli kami? Rasulullah menjawab:
Kamu larang mereka terhadap hal-hal yang dilarang Allah kepadamu, dan kamu
suruh mereka terhadap hal-hal yang diperintahkan Allah kepadamu.

Teman-teman
Salah satu ciri suami taladan dalam keluarga adalah sebagaimana sabda Rasulullah:
(Kalau marah) jangan memukul muka, jangan menghina istri dan kalau kesal
jangan berpisah kecuali tetap dalam satu rumah.

Kemudian bagaimana ciri idaman istri, tergambar pula dalam sebuah hadist:

Sebaik-baik wanita adalah seorang istri apabila kau memandangnya dia
menggembirakan, apabila diperintah dia taat dan apabila kau tidak ada dirumah ia
pandai menjaga diri dan harta suaminya.

Teman-teman, melihat seorang istri shaleha seperti ini, kayaknya bapak-bapak yang
sudah beristri pun ingin menikah kembali. Betul apa benar? Apabila kewajiban bersama
telah terpenuhi dan dirasakan oleh suami istri, maka keluarga sakinah bukan lagi impian
melainkan telah jadi kenyataan. Disamping itu keluarga sakinah dihiasi aksesoris putra-
putri yang baik sebagai dambaan keluarga dan belahan jiwa.

Hadirin yang kami muliakan.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan membina keluarga sakinah berarti
membina keluarga bahagia sejahtera, terpenuhinya aspek kehidupan lahir batin.
Terlaksananya hak dan kewajiban suami istri yang memancarkan cahaya norma-norma
agama. Sehingga pada gilirannya setiap anggota keluarga mampu berkata Baiti Jannati
Rumah tanggaku ibarat surga bagiku. WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai