Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

Perilaku Isyraf Dan Tabzir

Disusun Oleh:
1. DIANA LESTARI
2. HERLIANI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SUMBAWA

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukuralhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun debgan baik dan rapi. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahami makalah ini masih jauh dari dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptalah makalah selanjutnya
yang lebih baik.

Sumbawa, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
Latar belakang............................................................................................................................1
Rumusan masalah......................................................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Isyraf...................................................................................................................................2
1. Pengertian isyraf............................................................................................................2
2.Dalil perilaku isyraf..........................................................................................................2
3.Bentuk-bentuk perilaku isyraf...........................................................................................3
B. Tabzir..................................................................................................................................4
1. Pengertian tabzir............................................................................................................4
2. Dalil perilaku tabzir.......................................................................................................4
3. Bentuk-bentuk perilaku isyraf........................................................................................5
C. Cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir.......................................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................6


A. Kesimpulan..........................................................................................................................6
B. Saran....................................................................................................................................6
.
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perbuatan isyraf dan tabzir adalah perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah. Siapa
yang melakukan perbuatan tersebut berarti mereka telah menganiaya diri mereka sendiri.
Manusia perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam perjalanan
itu manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan peradaban menimbulkan
pergerakan banyak perilaku yang mempengaruhi perangai perorangan maupun kelompok.

Maka dari itu makalah ini kami susun dengan harapan setiap pembaca menyadari
sikap mereka masing-masing. Mengetahui dari dampak perilakunya sehingga dapat
merubah diri mereka menjadi lebih baik dan menghindari perilaku isyraf dan tabzir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perilaku isyraf?
2. Apa yang dimaksud perilaku tabzir?
3. Bagaimana cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perilaku tabzir dan isyraf
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sikap isyraf dan tabzir
3. Untuk mengetahui cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Isyraf

a) Pengertian Isyiraf
Isyraf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Orang yang
berbuat isyraf disebut musrif. Bentuk jamaknya adalah musrifin atau musrifun. Yang
dimaksud dengan isyraf di sini ialah mempergunakan sesuatu yang melewati batas-batas
yang patut menurut ajaran Allah SWT Isyraf termasuk perbuatan tercela, yang
mendatangkan kerugian dan tidak disensngi Allah SWT.

b) Dalil Perilaku Isyraf


1) Al-An’am ayat 141

ٗ‫ه‬CCُ‫ا اُ ُكل‬CCً‫ َّز ۡر َع ُم ۡختَلِف‬C‫خ َل َوال‬ Cۡ َّ‫ت َّوالن‬ ٍ C‫ َر َم ۡعر ُۡو ٰش‬C‫ت َّوغ َۡي‬ ٍ C‫ت َّم ۡعر ُۡو ٰش‬ ٍ ّ‫ا َ َج ٰن‬C‫َوهُ َو الَّ ِذ ۡۤى اَ ۡن َش‬
‫و َم‬Cۡ َ‫وا َحقَّهٗ ي‬Cۡ ُ‫ َر َو ٰات‬C‫َوال َّز ۡيتُ ۡونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا َّوغ َۡي َر ُمتَ َشابِ ٍه‌ؕ ُكلُ ۡوا ِم ۡن ثَ َم ِر ٖۤه اِ َذ ۤا اَ ۡث َم‬
‫صا ِد ٖ‌ه‌ۖ َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا‌ ؕ اِنَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡي‬ َ ‫َح‬
Artinya:
‘’Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu belebuh-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.’’
2) Al-A’raf ayat 31

ۡ ‫ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُكلِّ َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو‬
‫ ِرفُ ۡوا‌ ۚ اِنَّهٗ اَل‬C ‫ َرب ُۡوا َواَل تُ ۡس‬C ‫اش‬
‫ي ُِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡي َن‬
Artinya:

‘’Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesumgguhnya
Allah tidak menyukai oarang-orang yang berlebihan.
c). Bentuk-bentuk Sikap Isyraf

1. Berlebihan dalam hal makan dan minum


Makan dan minum adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk biologis, dengan
makan dan minum yang seimbang (Halalan Toyiban) kita mebdapat asupan energi
baru untuk meningkatkan kualitas hidup dan beraktifitas serta menjalankan rutinitas
kodratnya sebagai makhluk Allah. Allah SWT menciptakan alam semesta ini dengan
desain yang sangat sempurna semuanya diperuntukkan bagi kebutuhan hidup manusia
dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah. Alam akan selalu menyediakan
kebutuhan makan dan minum manusia asal manusia tidak berbuat aniaya (dzalim)
dengan cara melampaui batas. Islam mensyaratkan 2 hal kepada manusia dalam
memenuhi kebutuhan makan dan minumnya, yaitu:
 Halalan, maksudnya makanan tersebut harus sesuai dengan rekomendasi sarya’.
 Toyyiban, maksudnya makanan tersebut memebuhi standar kebutuhan gizi yang
seimbang bagi kehidupan biologis manusia, bukan sekedar memenuhi hawa nafsu
dan tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Seseorang dianggap berlebihan
dalam makan dan minum apabila melampaui batas makanan dan minuman yang
dihalalkan serta didapat dengan cara yang tidak diridhoi Allah. Berlebihan dalam
makan dan minum termasuk perilaku tercela dan dapatmendatangkan kerugian
pada pelakunya dan orang lain. Kerugian itu misalnya, malas bekerja, malas
belajar, terjangkit suatu penyakit dan mudah membuang-buang waktu serta dapat
merusak sumber-sumber bahan makan dan alam yang merugikan orang lain.
2. Berlebihan dalam hal berpakaian
Apabila menghalalkan batas-batas yang dihalalkan syara’. Misalnya berpakaian serba
mewah tatkala berkumpul dengan orang-orang miskin sehingga menimbulkan rasa
sombong bagi pemakainya dan menimbulkan rasa iri bagi yang memandangnya,
berpakaian melampaui batas kewajaran dan kesopanan dengan membuka aurat atau
mempertontonksn keindahan tubuh bagi wanita, pergi ke Masjid dengan pakaian
warna-warni dan bergambar yang indah sehingga orang tidak khusyu beribadah
ketika memandangnya.
3. Membelanjakan harta
Maksudnya sikap menghambur-hamburkan harta benda (boros) untuk hal-hal
yang tidak diridhoi Allah dan tidak bermanfaat serta membelanjakan melebihi
kebutuhan dan penghasilannya atau berfoya-foya dalam hidup. Isyraf dalam
membelanjakan harta seperti itu dilarang karena akan mendatangkan kerugian.
B. Perilaku Tabzir

a). Pengertian Tabzir


Tabzir adalah perilaku menggunakan sesuatu yang menyebabkan sesuatu menjadi
sia-sia, tidak berguna, atau terbuang. Jika isyraf menekankan pada berlebih-lebihannya
maka tabzir menekankan pada kesia-siaan benda yang digunakan itu.

b). Dalil Perilaku Tabzir

1). Al-Isra’ ayat 26-27

‫ت َذا ۡالقُ ۡر ٰبى َحقَّهٗ َو ۡال ِم ۡس ِك ۡينَ َو ۡابنَ ال َّسبِ ۡي ِل َواَل تُبَ ِّذ ۡر ت َۡب ِذ ۡيرًا‬
ِ ‫َو ٰا‬
Artinya:

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin,dan orang yang sedang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

‌ِ ‫اِ َّن ۡال ُمبَ ِّذ ِر ۡينَ َكانُ ۡۤوا اِ ۡخ َوانَ ال َّش ٰي ِط ۡي‬
‫ن ؕ َو َكانَ ال َّش ۡي ٰط ُن لِ َرب ِّٖه َكفُ ۡورًا‬
Artinya:

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan


syaitan itu adalah ingkar kepada tuhannya.

2). Al- Furqon ayat 67

‫َوالَّ ِذ ۡينَ اِ َذ ۤا اَ ۡنفَقُ ۡوا لَمۡ ي ُۡس ِرفُ ۡوا َولَمۡ يَ ۡقتُر ُۡوا َو َكانَ بَ ۡينَ ٰذلِكَ قَ َوا ًما‬
Artinya:
Dan orang-orang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan
Itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

c). Bentuk-bentuk Sikap Tabzir


1). Menganggap kemewahan hidup di dunia sebagai suatu kesenangan dan
kebahagiaan dan berusaha meraihnya tanpa mempedulikan ketentuan agama
2). Mencari kekayaan yang berlimpah dengan segala cara dengan
Jalan yang tidak wajar dan dilarang agama, sehingga menimbulkan
kecurangan, kejahatan dan penipuan yang merugikan pihak lain.
3). Membelanjakan harta yang dimiliki secara boros tanpa
Memperhitungkan asas manfaat dan mudaratnya. Sementara
Larangan berlaku boros bertujuan supaya setiap muslim dapat
Mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan.
4). Kikir dalam membelanjakan harta untuk berbuat kebajikan,
Seperti wakaf, infaq ataupun sedekah

C. Cara Menghindari Perilaku Isyraf dan Tabzir


1. Cara menghindari perilaku isyraf
Di antara upaya untuk menghindari sikap isyraf yaitu melakukan amal ibadah
secara istiqomah ataupun terus-menerus meskipun sedikit. Amal tersebut merupakan
amal yang paling disukai oleh Allah SWT. Selain itu, upaya yang lain adalah dengan
hidup secara bersahaja dan tidak selalu mengikuti hawa nafsu. Sederhanakanlah dan
tundukkanlah hawa nafsu dengan menggunakan akal sehat. Seseorang yang hidup
bersahaja, tidak akan suka melakukan sesuatu yang di luar kewajaran, karena perbuatan
tersebut akan merendahkan dirinya di hadapan Allah SWT dan juga manusia yang lain
karena sebagianbesar kejelekan yang menimpa bersumber dari hawa nafsu yang lepas
kontrol.

3. Cara menghindari perilaku tabzir


Supaya umat manusia terhindar dari sikap tabzir, islam melalui risalah yang
dibawa oleh rasulullah saw. Telah memberikan batas-batasan dan ketentuan
dalam segala aspek kehidupan umatnya, termasuk dalam hal makn,berpakaian
ataupun dalam beribadah. Di antara ketentuan itu adalah:
1. Islam melarang makan dan minum,berpakaian,berhias ataupun dalam
bersedekah secara berlebihan.
2. Islam menganjurkan hidup sederhana,yang dimaksud sederhana di sini bukan
berarti harus hidup melarat, tetapi sederhana sekedar mencukupi kebutuhan
yang diperlukan tanpa berlebihan dan sewajarnya.
3. Islam melarang bersikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun
orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan.
4. Berusaha memahami bahwa setiap kesempatan dan karunia yang diberikan
allah kepada kita sangat berharga.
5. Berusaha memahami jiwa kita sehingga dapat bersikap dewasa.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isyraf juga memiliki arti yang sama dengan boros, yaitu mempergunakan sesuatu
secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Tabzir adalah perilaku menggunkan sesuatu
yang menyebabkan sesuatu menjadi sia-sia, tidak berguna, atau terbuang. Perilaku tercela
bisa terdapat pada diri siapapun sehingga sangat dibutuhkan iman dan taqwa yang kuat
untuk bisa menghindarinya.

Dalam islam, kita sebagai muslim dianjurkan untuk bergaya hidup sederhana dan
tidak berlebihan dalam pencapaian kesenangan di dunia. Allah menyukai orang – orang
yang sederhana dalam penghidupan yang tidak boros. Karunia yang Allah berikan
sebaiknya digunakan untuk membantu sesama manusia dan untuk kepentingan akhirat.
Allah tidak melarang kita untuk mencari dunia, untuk berkecukupan hidup dan itu juga
merupakan kewajiban, akan tetapi harus diimbangi dengan mencari akhirat.

B. SARAN

 Sebaiknya jangan selalu mengikuti peradaban modern sekarang yang akan


membuatmu lebih cenderung kepada trend didunia daripada mengikuti perintah-
Nya
 Tingkatkan keimanan kepada-Nya sehingga syetan sulit untuk membisikkan
sesuatu yang negative pada dirimu
 Sering-seringlah berbuat amal kebaikan disamping menambah pahala juga untuk
mendapat RidhaNya
 Bersosialisasilah dengan baik dengan tetangga, kerabat, keluarga, teman serta
orang-orang yang ada disekitarmu aga terhindar dari fitnah dan gibah.
DAFTAR PUSTAKA

U.M.Z.A, Atikah. 2017. Akidah Akhlak Kelas XI. Karanganyar: Surya


Grafika Mandiri
http://ekaratna06.blogspot.com/2016/10/makalah-perilaku-tercela-israf-
tabzir.html?m=1
http://ramadan.sindonews.com.quran

Anda mungkin juga menyukai