Disusun Oleh:
1. DIANA LESTARI
2. HERLIANI
Puji syukuralhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun debgan baik dan rapi. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahami makalah ini masih jauh dari dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptalah makalah selanjutnya
yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
Latar belakang............................................................................................................................1
Rumusan masalah......................................................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Isyraf...................................................................................................................................2
1. Pengertian isyraf............................................................................................................2
2.Dalil perilaku isyraf..........................................................................................................2
3.Bentuk-bentuk perilaku isyraf...........................................................................................3
B. Tabzir..................................................................................................................................4
1. Pengertian tabzir............................................................................................................4
2. Dalil perilaku tabzir.......................................................................................................4
3. Bentuk-bentuk perilaku isyraf........................................................................................5
C. Cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir.......................................................................5
Perbuatan isyraf dan tabzir adalah perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah. Siapa
yang melakukan perbuatan tersebut berarti mereka telah menganiaya diri mereka sendiri.
Manusia perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam perjalanan
itu manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan peradaban menimbulkan
pergerakan banyak perilaku yang mempengaruhi perangai perorangan maupun kelompok.
Maka dari itu makalah ini kami susun dengan harapan setiap pembaca menyadari
sikap mereka masing-masing. Mengetahui dari dampak perilakunya sehingga dapat
merubah diri mereka menjadi lebih baik dan menghindari perilaku isyraf dan tabzir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perilaku isyraf?
2. Apa yang dimaksud perilaku tabzir?
3. Bagaimana cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perilaku tabzir dan isyraf
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sikap isyraf dan tabzir
3. Untuk mengetahui cara menghindari perilaku isyraf dan tabzir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Isyraf
a) Pengertian Isyiraf
Isyraf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Orang yang
berbuat isyraf disebut musrif. Bentuk jamaknya adalah musrifin atau musrifun. Yang
dimaksud dengan isyraf di sini ialah mempergunakan sesuatu yang melewati batas-batas
yang patut menurut ajaran Allah SWT Isyraf termasuk perbuatan tercela, yang
mendatangkan kerugian dan tidak disensngi Allah SWT.
ٗهCCُا اُ ُكلCCً َّز ۡر َع ُم ۡختَلِفCخ َل َوال Cۡ َّت َّوالن ٍ C َر َم ۡعر ُۡو ٰشCت َّوغ َۡي ٍ Cت َّم ۡعر ُۡو ٰش ٍ ّا َ َج ٰنCَوهُ َو الَّ ِذ ۡۤى اَ ۡن َش
و َمCۡ َوا َحقَّهٗ يCۡ ُ َر َو ٰاتCَوال َّز ۡيتُ ۡونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا َّوغ َۡي َر ُمتَ َشابِ ٍهؕ ُكلُ ۡوا ِم ۡن ثَ َم ِر ٖۤه اِ َذ ۤا اَ ۡث َم
صا ِد ٖهۖ َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا ؕ اِنَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡي َ َح
Artinya:
‘’Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu belebuh-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.’’
2) Al-A’raf ayat 31
ۡ ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُكلِّ َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو
ِرفُ ۡوا ۚ اِنَّهٗ اَلC َرب ُۡوا َواَل تُ ۡسC اش
ي ُِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡي َن
Artinya:
‘’Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesumgguhnya
Allah tidak menyukai oarang-orang yang berlebihan.
c). Bentuk-bentuk Sikap Isyraf
ت َذا ۡالقُ ۡر ٰبى َحقَّهٗ َو ۡال ِم ۡس ِك ۡينَ َو ۡابنَ ال َّسبِ ۡي ِل َواَل تُبَ ِّذ ۡر ت َۡب ِذ ۡيرًا
ِ َو ٰا
Artinya:
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin,dan orang yang sedang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
ِ اِ َّن ۡال ُمبَ ِّذ ِر ۡينَ َكانُ ۡۤوا اِ ۡخ َوانَ ال َّش ٰي ِط ۡي
ن ؕ َو َكانَ ال َّش ۡي ٰط ُن لِ َرب ِّٖه َكفُ ۡورًا
Artinya:
َوالَّ ِذ ۡينَ اِ َذ ۤا اَ ۡنفَقُ ۡوا لَمۡ ي ُۡس ِرفُ ۡوا َولَمۡ يَ ۡقتُر ُۡوا َو َكانَ بَ ۡينَ ٰذلِكَ قَ َوا ًما
Artinya:
Dan orang-orang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan
Itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
A. KESIMPULAN
Isyraf juga memiliki arti yang sama dengan boros, yaitu mempergunakan sesuatu
secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Tabzir adalah perilaku menggunkan sesuatu
yang menyebabkan sesuatu menjadi sia-sia, tidak berguna, atau terbuang. Perilaku tercela
bisa terdapat pada diri siapapun sehingga sangat dibutuhkan iman dan taqwa yang kuat
untuk bisa menghindarinya.
Dalam islam, kita sebagai muslim dianjurkan untuk bergaya hidup sederhana dan
tidak berlebihan dalam pencapaian kesenangan di dunia. Allah menyukai orang – orang
yang sederhana dalam penghidupan yang tidak boros. Karunia yang Allah berikan
sebaiknya digunakan untuk membantu sesama manusia dan untuk kepentingan akhirat.
Allah tidak melarang kita untuk mencari dunia, untuk berkecukupan hidup dan itu juga
merupakan kewajiban, akan tetapi harus diimbangi dengan mencari akhirat.
B. SARAN