OLEH :
MERY DIAWATI
NURFAIZI
MA MA’ARIF NU KALONDING
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi
umat-Nya. Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Hidup Dengan Tidak Berlebih-Lebihan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Qurdist.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Amin
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam pembuatan makalah ini.
Apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Sampul
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam meletakkkan suatu tuntutan hidup dengan menggunakan
jalan tengah. Tidak boleh berlebih-lebihan (mewah) juga tidak boleh kikir.
Pengambilan jalan tengah ini, misalnya dalam makan dan minum sangat
sesuai dengan peraturan ini kesehatan. Berlebih lebihan dalam makan dan
minum apalagi minuman kerasbukan sekedar merusak kesehatan akan tetapi
membuka malapetaka dan ini termasuk perbuatan setan .
Demikian dalam hal berpakaian atau perhiasan, kalau sudah
berlebihan, tentu bukan tidak hanya serasi malah menjadi norak dilihatnya
bahakan bisa jadi mengundang orang untuk mrenertawakannya.
Tak kalah pentingnya pula kesederhanaan dalam berbicara dan
bertindak harus kita jaga, jangan membuat orang mendengar dan
memperhatikan kita tak simpati sehingga timbul rasa tidak suka kepada kita,
kalau sudah tidak suka, berarti akan dekat dengan permusuhan .
Juga jangan boros atau berlebih-lebihan dzalam berbnelanja untuk
membeli makanan atau pakaian, karena akan mendatangkan kerugian dan
akhirnya akan menimbulkan hutang yang banyak. Oleh karena itu manusia
harus berusaha supaya jangan besar pasak dartipada tiang. hindarkan
peribahasa “ gali lobang tutup lobang”. sebab akan menjerat kita kepada serba
kekurangan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi sikap berlebih-lebihan
2. Jelaskan larangan perbuatan pemborosan
3. Jelaskan hindari berlebihan dan dekati kesederhanaan
C. Tujuan
1
1. Dapat menjelaskan definisi sikap berlebihan
2. Dapat menjelaskan larangan perbuatan pemborosan
3. Dapat menjelaskan dalam menghindari berlebihan dan dekati
kesederhanaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sikap adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan
(sikap), tidak saja badan atau ucapan. Sikap berlebih-lebihan merupakan
keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang
diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal.
3. Perilaku konsumtif
3
orang-orang membutuhkan di sekitarnya,sulit membedakan antara yang halal
dan yang haram,mana boleh mana tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya.
Alloh SWT menyuruh kita untuk hidup sederhana dan hemat, karena jika
semua orang menjadi boros maka suatu bangsa bisa rusak/hancur.
Arti Al-Israa' ayat 26-27 : "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan". Beberapa Contoh Sifat Boros dalam Kehidupan
Sehari-Hari :
1. Gemar beli produk yang mahal-mahal karena gengsi
2. Suka belanja dengan kartu kredit tanpa melihat daya beli
3. Boros dalam mengunakan air bersih dan air minum
4. Pengeluaran lebih besar dari penghasilan (kecuali penghasilan rendah)
5. Suka menyisakan dan membuang-buang makanan
6. Senang membeli barang yang tidak perlu
7. Boros listrik, air, pulsa telepon, bensin, gas, dan lain-lain
8. Memiliki hobi yang mahal biayanya
Beberapa Efek/Dampak Buruk Perilaku/Gaya Hidup Boros :
1. Uang yang dimiliki cepat habis karena biaya hidup yang tinggi
2. Menjadi budak hobi (nafsu) yang bisa menghalalkan uang haram
3. Malas membantu yang membutuhkan & beramal shaleh
4. Selalu sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan
5. Menimbulkan sifat kikir, iri, dengki, suka pamer, dsb
6. Anggota keluarga terbiasa hidup mewah tidak mau jadi orang sederhana
7. Bisa stres atau gila jika hartanya habis
8. Bisa terlilit hutang besar yang sulit dilunasi
9. Sumber daya alam yang ada menjadi habis
10. Tidak punya tabungan untuk saat krisis
Oleh sebab itu mari kita hindari sifat boros dalam hidup kita agar kita bisa
hidup bahagia tanpa harta yang banyak bersama seluruh anggota keluarga
kita. Ada peribahasa hemat pangkal kaya, sehingga dengan menjadi orang
4
yang bergaya hidup sederhana walaupun kaya raya maka hartanya akan
berkah dan terus bertambahdari waktu ke waktu.
6
disimpulkan bahwa tidak selamanya sesuatu yang kita konsumsi dapat
memenuhi kebutuhan hakiki dari seluruh unsur tubuh.
Kegunaan atau Kepuasan (manfaat)
Dalam hal ini islam memandang manfaat sebagimana diisyaratkan oleh
ayat-ayat al-Qur'an bahwa manfaat adalah antonym dari bahaya dan
terwujudnya kemaslahatan. Sedangkan dalam pengertian ekonomi,
manfaat adalah nilai guna tertinggi pada sebuah barang yang dikonsumsi
oleh seorang konsumen pada suatu waktu. Bahkan barang tersebut
mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dengan demikian, sudah
tampak jelas bahwa manfaat adalah terminologyislam yang mencakup
kemaslahatan, faidah dan tercegahnya bahaya. Manfaat bukan sekedar
kenikmatan yang hanya bisa dirasakan oleh anggota tubuh manusia,
namun lebih dari itu, manfaat merupakan cermin dari terwujudnya
kemaslahatan hakiki dan nilai guna maksimal yang tidak berpotensi
mendatangkan dampak negative dikemudian hari. Oleh karena itu,
perilaku/karakteristik konsumen ekonomi islam selain berfungsi sebagai
salah satu instrument untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi
disebuah negara.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan