Anda di halaman 1dari 16

MAKSIAT MATA DAN MAKSIAT PERUT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Akhlak dan Tashawwuf”

Dosen pengampu H. Boy Arief Rochman, S.Pt, M.A.B.

Kelompok 1

 Ahmad Kawakib
 Azzahra Anwari
 Resa Rosmawati
 Septi Rustandi
 Susilawati
 Syarif Hidayatullah
 Vina Maharani

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH
CICALENGKA
2021-2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah puji syukur atas nikmat Allah SWT, yang selalu


dilimpahkan kepada kita. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada sang pahlawan revolusi alam, yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga kita
termasuk orang yang mendapatkan syafa’at beliau kelak di hari kiamat.

Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Pak Dosen dan
teman-teman yang telah membantu. Atas kerja sama kelompok, Alhamdulillah
makalah ini bisa di selesaikan yang insya Allah sesuai dengan yang diharapkan.
Kami mengharap kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki kekurangan dan
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita serta dapat membawa
kemanfaatan baik bagi penyusun maupun rekan-rekan semua.

Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Bandung, 23 November 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................II


DAFTAR ISI..................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

A. Pengertian Maksiat ...............................................................................................3


B. Pengertian Maksiat Mata......................................................................................4
C. Macam – macam Maksiat Mata.............................................................................5
D. Pengertian Maksiat Perut.......................................................................................8
E. Macam – Macam Maksiat Perut............................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11

A. Simpulan..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Maksiat merupakan tindakan manusia yang melanggar hukum moral yang
bertentangan dengan perintah Allah. Maksiat dapat melemahkan dan memutuskan jalan
menuju Tuhan. Maksiatmembuat seorang individu untuk berbuat suatu hal yang condong
kepada kemungkaran. Perbuatan maksiat mempunyai ciri-ciri instrinsik yaitu dapat
menghasilkan kepuasan diri, mengasikkan serta nikmat sehingga dapat membuat seorang
individu senang bahkan kecanduan untuk melakukan kembali hal tersebut. Contohnya
zina yang dapat menimbulkan kecanduan psikologi. Manusia adalah makhluk yang paling
mulia di sisi Allah namun di sisi lain manusia akan menjadi hina disisi Allah jika ia
sendiri menenggelamkan dirinya dalam perbuatan maksiat. Menurut ajaran Islamorang
yang semacam ini lebih hina dari binatang, karena ia diberikan mata oleh Allah namun
tidak digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah selain itu diberi telinga oleh Allah namun
tidak digunakan untuk mendengarkan firman Allah. Menurut ajaran Islam kerugian bagi
manusia yang melakukan maksiat yaitu menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, terhalangnya ketaatan kepada Allah, menyebabkan seseorang menjadi hina,
hilangnya rasa malu, mendapatakhir hidup yang buruk, hati menjadi keras, menghilangkan
berkah, membuat hati menjadi sempit,dan mendapatkan laknat serta siksa Allah di akhirat.
Manusia dianugerahi oleh Allah anggota badan yang lengkap, seperti perut, mulut,
mata, telinga, tangan, kaki, kemaluan, dan tubuh secara keseluruhan. Anggota badan
tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang patut disyukuri oleh umat Islam.
Namun, delapan anggota badan tersebut juga bisa berbuat maksiat, sehingga umat Islam
harus berusaha menghindarinya. Maksiat anggota badan tersebut dijelaskan dalam buku
"Buku Ar-Risalah Jami’ah: Fiqih Praktis Seputar Ibadah" yang ditulis oleh al-Habib al-
Allamah Ahmad bin Zain bin Alwi bin Ahmad al-Habsyi.
Salah satunya maksiat perut. Menurut Habib Ahmad bin Zain, yang termasuk
maksiat perut di antaranya, memakan harta riba, meminum segala sesuatu yang
memabukkan, memakan harta anak yatim, dan segala hal yang diharamkan Allah dari
makanan dan minuman.Serta maksiat mata. Perbuatan yang termasuk dalam maksiat mata

1
di antaranya, memandang perempuan yang bukan mahramnya, memandang aurat orang
lain, memandang dengan pendangan meremehkan muslim lainnya, dan memandang ke
dalam rumah lain tanpa izin.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang menjadi
bahan kajian dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) apa itu maksiat?
2) apa itu maksiat mata?
3) Apa saja Macam macam maksiat mata?
4) Apa itu maksiat perut?
5) Apa saja Macam macam maksiat perut?

C. Tujuan
Adapun tujuan di buatkannya makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Dapat mengetahuai apa itu maksiat
2) Dapat mengetahui apa itu maksiat mata
3) Dapat mengetahui macam macam maksiat mata
4) Dapat mengetahui apa itu maksiat perut
5) Dapat mengetahui macam-macam maksiat perut.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. MAKSIAT
Maksiat adalah perbuatan yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Banyak
faktor yang menyebabkan manusia tidak taat dan terjerumus ke lembah maksiat yakni
pemahaman ilmu agama dan akhlak yang sangat minim dan iming-iming materi karena
serta lingkungan pergaulan.1 Maksiat merupakan perbuatan yang salah dan tidak benar.
Seorang muslimatau bahkan non-muslim seharusnya tidak melakukan hal tercela
demikian. Jika sudahterlanjur berbuat maksiat maka hendaknya ia merasa bersalah
karenanya.2
Secara garis besar dalam ajaran agama Islam, maksiat dapat digolongkan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a. Maksiat Lahir
Maksiat lahir adalah segala perbuatan yang dikerjakan oleh anggota badan
manusia yang merusak diri sendiri atau orang lain, yang menimbulkan pengorbanan yang
berbentuk benda, pikiran, dan perasaan. Pada garis besarnya ada tujuh anggota badan
manusia yangkalau dimanfaatkan untuk kebaikan maka ia merupakan rahmat dan nikmat,
tetapi kalaudilaksanakan untuk kejahatan, maka dia merupakan kedurhakaan dan
kekufuran. Ketujuh anggota badan itu yakni:
a. Mata; seharusnya digunakan untuk melihat alam ini sebagai bukti adanya Tuhan,
tidakuntuk melihat yang haram.
b. Telinga; seharusnya digunakan untuk mendengarkan ajaran-ajaran agama,
untukkemashalatan hidup di dunia dan akhirat, tidak mendengar sesuatu yang
mendorongkepada maksiat.
c. Mulut; seharusnya digunakan untuk perkataan baik dan bermanfaat, tidak
untukmengadu domba (namimah), berdusta, mengumpat, menghina, dan
sebagainya.

1
Windya Novita,Mraih Inner Beauty dengan Doa & zikir,(jakarta: PT Granedia Pustaka Utama),66

2
St. Martin’s Griffin Moral, Immoral, Amoral,(New York: OSHO International Foundation,2013),3.

3
d. Tangan; seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, baik bagi diri
sendirimaupun orang banyak, bukan untuk merusak.
e. Kaki; seharusnya digunakan untuk mencari rezeki yang halal dan mengerjakan
ibadah,tidak untuk mencari rezeki yang haram dan berbuat maksiat.
f. Perut; seharusnya diisi dengan makanan yang halal lagi baik, tidak diisi
denganmakanan yang haram.
g. Kemaluan; seharusnya digunakan untuk mencari keturunan melalui
pernikahan, tidakdigunakan untuk memuaskan syahwat dengan berzina
sehingga menghancurkankehidupan bermasyarakat.3
b. Maksiat Batin
Maksiat batin adalah segala sifat tercela yang dilakukan oleh anggota batin
dalam halini adalah hati, sehingga tidak mudah menerima pancaran nur Ilahi. Untuk
menghindarimaksiat batin ini, sekelompok sufi menganjurkan jalan sebagai berikut.
a. Menghayati segala bentuk ibadah, sehingga pelaksanaannya tidak sekedar
apayang terlihat secara lahiriah, namun lebih dari itu, memahami makna
hakikinya.
b. Riyadhah (latihan) dan mujahadah (perjuangan), yakni berjuang dan
berlatihmembersihkan diri dari kekangan hawa nafsu.
c. Mencari waktu yang tepat untuk mengubah sifat buruk dan mempunyai daya
tangkalterhadap kebiasaan buruk serta menggantikannya dengan kebiasaan
yang baik.
d. Muhasabah (koreksi) terhadap diri sendiri dan selanjutnya meninggalkan
sifat-sifatyang jelek itu.4

B. MAKSIAT MATA
1. Apa itu maksiat mata?
Mata adalah sahabat dekat hati. Mata menjadi pintu masuk hati seseorang
tergerak untuk melakukan perbuatan maksiat, salah satunya perbuatan zina. Oleh

3
Agustang K dan Sugirma,Tasawuf Anak Muda, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), 38.

4
Rudi Ahmad Suryadi,Dimensi-Dimensi Manusia Perspektif Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Deepublish,2015), 119-120.

4
sebab demikian Allah SWT mengingatkan agar manusia menundukkan pandangannya.
Allah SWT berfirman:

َ‫ُوجهُ ْم َذلِكَ أَ ْز َكى لَهُ ْم إِ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما يَصْ نَعُون‬
َ ‫ار ِه ْم َويَحْ فَظُوا فُر‬
ِ ‫ص‬َ ‫قُلْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِينَ يَ ُغضُّ وا ِم ْن أَ ْب‬

”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan


pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.’' (QS. An-Nur: 30).

Pada ayat Al-Qur'an di atas Allah tidak langsung meminta makhluk Nya
menjaga kemaluan mereka akan tetapi mendahuluinya dengan perintah menjaga
pandangan atau matanya. Sebab pandangan merupakan langkah yang mengarah
pada gejolak hati.5

Seorang muslim harus menjauhkan dirinya dari perkara maksiat termasuk maksiat
mata . Maksiat mata meliputi memandang lawan jenis bukan mahram (muhrim),
memandang aurat orang lain kecuali karena ada kebutuhan syar'i seperti untuk
pengobatan. Dengan arti lain Mata seharusnya digunakan untuk melihat alam ini sebagai
bukti adanya Tuhan, tidak untuk melihat yang haram.

2. Macam macam maksiat mata

Di ambil dari Terjemah Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah alat Tahqiq6

ِ ‫ في َم‬: ‫فَصْ ٌل‬


‫عاصي ال َع ْي ِن‬

‫ وبِ َغي ِْر َش ْه َو ٍة إذا كانَ إلى َغي ِْر ال َوجْ ِه‬،‫طلَقًا‬ ْ ‫ت [بِ َش ْه َو ٍة ُم‬
ِ ‫ النَّظَ ُر [ ِمنَ الرِّجا ِل] إلى النِّسا ِء األَجْ نَبِيّا‬:‫صي ال َع ْي ِن‬ ِ ‫و ِم ْن َمعا‬
‫ و َكذا [يَحْ ُر ُم] نَظَ ُره َُّن إلَ ْي ِه ْم [ أي نَظَ ُر النِّسا ِء إلى‬،]‫حاج ٍة َك ُمعا َملَ ٍة‬ َ ‫ وقِي َل وبِ َغي ِْر َشه َْو ٍة إلَ ْي ِهما إذا كانَ لِ َغي ِْر‬،‫وال َكفَّ ْي ِن‬
5
https://akurat.co/zina-juga-dilakukan-oleh-mata-begini-penjelasannya

6
https://www.alkhoirot.org/2017/06/maksiat-mata-dan-dosa-tangan.html

5
‫ُون َشه َْو ٍة]؛‬ ‫ب ُم ْ‬
‫طلَقًا إذا كانَ بِ َش ْه َو ٍة‪ ،‬وإلى ما بَ ْينَ ال ُّس َّر ِة والرُّ ْكبَ ِة إذا كانَ بِد ِ‬ ‫جال األجانِ ِ‬
‫الرِّ ِ‬

‫طلَقًا لِ َغي ِْر حا َج ٍة شَرْ ِعيَّ ٍة]‪:‬‬ ‫ت [ ِمنَ اآل َخ ِرينَ ُم ْ‬ ‫و[يَحْ ُر ُم] نَظَ ُر ال َعوْ را ِ‬
‫فَيَحْ ُر ُم نَظَ ُر ال َّرج ُِل إلى َش ْي ٍء ِم ْن بَ َد ِن ال َمرْ أَ ِة األَجْ نَبِيَّ ِة َغي ِْر ال َحلِيلَ ِة [ ِس َوى ال َوجْ ِه وال َكفَّ ْي ِن‪ ،‬ويَحْ ُر ُم على َغي ِْر َ‬
‫الحلِيلَ ِة نَظَ ُر‬
‫ما بَ ْينَ ُس َّر ِة ال َّر ُج ِل و ُر ْكبَتِ ِه]؛ ويَحْ ُر ُم عليها َك ْشفُ َش ْي ٍء ِم ْن بَ َدنِها [ ِس َوى ال َوجْ ِه وال َكفَّ ْي ِن] بِ َحضْ َر ِة َم ْن يَحْ ُر ُم نَظَ ُرهُ إلَيْها‬
‫[أي إلى عَوْ َرتِها‪ ،‬وهي ما ِسواهُما]‪،‬‬

‫ويَحْ ُر ُم عليها وعليه [أي على ُك ٍّل ِمنَ ال َّر ُج ِل وال َمرْ أَ ِة] َك ْشفُ َش ْي ٍء ِم ّما بَ ْينَ ال ُّس َّر ِة والرُّ ْكبَ ِة بِ َحضْ َر ِة ُمطَّلِ ٍع على‬
‫ت‪ ،‬ولَوْ َم َع [ َكوْ نِ ِه ِم ْن] ِج ْن ِسـ[ـ ِه أو ِج ْن ِسها]‪َ ،‬غي ِْر َحلِي ٍل‪ ،‬ويَحْ ُر ُم عليهما َك ْشفُ السَّوْ أَتَ ْي ِن [منه‪ ،‬وما بَ ْينَ ال ُّس َّر ِة‬‫ال َعوْ را ِ‬
‫ير الَّ ِذي ال يُشتَهَى‬
‫يل‪ ،‬و َح َّل َم َع َمحْ َر ِميَّ ٍة‪ ،‬أو َم َع ِج ْن ِسيَّ ٍة‪ ،‬أو [إلى] الص َِّغ ِ‬ ‫والرُّ ْكبَ ِة منها]‪ ،‬في ال َخ ْل َو ِة ِل َغي ِْر َ‬
‫حاج ٍة‪ ،‬إاّل ِل َحلِ ٍ‬
‫صبِيَّ ٍة ُدونَ ِسنِّ‬ ‫[ولو بِال َمحْ َر ِميَّ ٍة وال ِج ْن ِسيَّ ٍة]‪ ،‬نَظَ ُر ما عَدا ما بَ ْينَ ال ُّس َّر ِة والرُّ ْكبَ ِة إذا كانَ بِ َغي ِْر َشه َْو ٍة‪ ،‬إاّل [إلى] َ‬
‫صبِ ٍّي و َ‬
‫يز فيَ ِحلُّ نَظَ ُرهُ [أي ُك ِّل ِج ْس ِم ِه]‪ ،‬ما عَدا فَرْ َج األُ ْنثَى لِ َغي ِْر أُ ِّمها‪َ ،‬‬
‫[وح َّل كلُّ ٰذلك بَ ْينَ ال َّر ُج ِل و َزوْ َجتِ ِه]‪.‬‬ ‫التَّ ْميِ ِ‬

‫ت ال َغي ِْر بِ َغي ِْر ْإذنِ ِه؛ أو [النَّظَرُ] في َش ْي ٍء أَ ْخفاهُ َك ٰذلك؛ و ُمشاهَ َدةُ ال ُم ْن َك ِر‬
‫قار إلى ُم ْسلِ ٍم؛ والنَّظَ ُر في بَ ْي ِ‬
‫ويَحْ ُر ُم النَّظَ ُر بِا ْستِحْ ٍ‬
‫ُور ِه] إذا لم يُ ْن ِكرْ ‪ ،‬أو يُع َذرْ ‪ ،‬أو لم ي ِ‬
‫ُفار ْق‪.‬‬ ‫[بِ ُحض ِ‬

‫‪Di antara maksiat mata ialah :‬‬

‫‪1.‬‬ ‫‪Laki-laki melihat wanita ajnaby (bukan mahram atau bukan istrinya tanpa‬‬
‫‪penghalang).‬‬

‫‪2.‬‬ ‫)‪Wanita melihat laki-laki lain (tanpa penghalang‬‬

‫‪3.‬‬ ‫‪Melihat aurat (baik sesama jenis laki-laki atau wanita) dan haram bagi laki-laki‬‬
‫‪melihat sesuatu dari badan wanita ajnaby (bukan mahram) selain istrinya.‬‬
‫‪Keterangan:‬‬
‫‪Haram melihat aurat, karena pada umumnya melihat aurat dapat menimbulkan‬‬
‫‪fitnah, (yaitu menggerakkan syahwat) oleh karena itu hukum syara’ menutup‬‬
‫‪pintu fitnah tersebut.‬‬

‫‪6‬‬
Firman Alloh :

“Katakanlah kepada laki-laki yang mukmin : hendaklah mereka menahan


pandangan atau penglihatannya dari kaum wanita dan peliharalah kemaluannya.
Yang demikian itu adalah lebih baik atau suci dari mereka, sesungguhnya Aloh
Maha Mengetahui apa-apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada kaum
wanita yang mukmin hendaklah merekapun hendaklah menahan pandangan atau
penglihatannya (dari kaum laki-laki) dan peliharalah kemaluannya dan janganlah
mereka menampakkna perhiasannya kecuali yang biasa tampak darinya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suaminya…”(QS. An-Nur 30-31)

Bagi suami diperbolehkan melihat seluruh badan istrinya kecuali melihat farjinya.
Melihat farji istrinya hukumnya makruh dan di dalam hadis Nabi Saw disabdakan
bahwa melihat lubang farji istri itu dapat menimbulkan kebuataan baik bagi yang
melihatnya ataupun bagi anaknya yang akan lahir.Kecuali dalam pengobatan, bagi
yang mengobati diperbolehkan melihat aurat pasiennya sekedar anggota yang di
perlukan saja.

4. Haram bagi wanita membuka sesuatu dari anggota badannya di depan laki-laki
yang haram melihatnya.

5. Haram bagi laki-laki dan wanita membuka sesuatu dari badannya diantara pusar
dan lutut di depan orang yang bisa melihat auratnya, walaupun sama jenisnya
(laki-laki dengan laki-laki, wanita dengan wanita) atau mahramnya selain suami
atau istrinya.

6. Haram bagi laki-laki atau wanita membuka lubang depan (qubul) atau belakang
(dubur) di kamarnya selain karena kebutuhan (misalnya pengobatan, kegerahan,
mandi, menjaga pakaian dari kotoran) kecuali bagi suaminya.

7
7. Diperbolehkan melihat anggota tubuh orang lain selain anggota tubuh yang ada
diantara pusar dan lututnya, apabila tanpa terdorong oleh nafsu-syahwatnya, uga
yang dilihatnya itu masih mahramnya atau sesame jenisnya dan atau anak kecil
yang tidak wajar dicintai. Boleh melihat anggota tubuh orang lain apabila orang
yang dilihatnya itu anak kecil yang masih ingusan atau di bawah usia tamyiz (± 5
tahun kebawah = balita). Dalam hal ini pun masih ada yang tidak diperbolehkan,
yakni kemaluan atau farjinya jika anak itu perempuan, kecuali bagi ibunya.

8. Haram memandang kepada orang muslim dengan sinis melihat-lihat keadaan


rumah orang lain tanpa izin atau barang apa saja yang dirahasiakan oleh yang
punyanya tanpa izin pula.

9. Haram menyaksikan perbuatan mungkar (maksiat) apabila tidak mengingkarinya


atau tidak karena udzur syara’ (misalnya tidak mampu melenyapkannya) atau
tidak bisa meninggalkan tempatnya. Sangat penting mengingkarinya dalam hati
apabila melihat perbuatan mungkar tersebut).

C. MAKSIAT PERUT

1. Apa Itu Maksiat Perut ?

Tidak hanya mata tetapi perut juga termasuk bagian dari tubuh manusia, sama hal
nya dengan mata perut juga bisa melakukan maksiat yang membawa ke haraman
atu pun menjadikan mala petaka. Maka Hendaklah engkau memelihara perutmu
dari memakan makanan yang haram atau yang syubhat. Berusahalah untuk
mencari makanan yang halal”.

Apabila engkau telah mendapatkan makanan yang halal, hendaklah engkau


merasa cukup engan memakannya. Hendaklah engkau berhenti sebelum kenyang,
karena perut yang kenyang itu mengeraskan hati dan menumpulkan akal, serta
meberatkan anggota badan untuk berbuat ibadah dan mencari ilmu. Perut yang
kenyang bahkan akan menguatkan syahwat dan membantu tantara setan.Kenyang
dengan yang halal adalah sebab segala kejahatan. Apalagi, kenyang dengan
makanan yang haram. Oleh karena itu mencari makanan yang halal adalah wajib

8
atas setiap orang Islam. Dan, berbuat ibadah atau mencari ilmu dengan memakan
makanan yang haram adalah seperti membuat suatu bangunan di atas tumpukan
sampah.7

Salah satu diantara hijab (penghalang dan doa kita kepada mustajab
(terkabul) karena kita selalu bermaksiat. Dintaranya aksiat perut yang kita tidak
hati-hati dalam menjaganya. Kita selalu memakan apa yang kita mau tanpa
mencati tau kehalalan dan kebaikan, apa dan dari ,mana makanan yang kita
konsumsi itu, maka menjadi sebab dari ketidak terkabulnya doa, khisyu, dan
ketaatan kita.

2. Macam – Macam Maksiat Perut

Di ambil dari Terjemah Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah alat Tahqiq8

ْ َ‫عاصي الب‬
‫ط ِن‬ ِ ‫ في َم‬: ‫فَصْ ٌل‬

ِّ‫ب؛ و[أ ْكلُ] الس َِّرقَ ِة؛ و[أ ْكلُ] ُكل‬


ِ ْ‫ب] ؛ و[أ ْكلُ] الغَص‬ ْ َ‫صي الب‬
ِ ‫ أ ْك ُل ال ِّربا؛ و[أ ْكلُ] ال َم ْك‬:‫ط ِن‬
ِ ِ‫س [أي الضَّرائ‬ ِ ‫و ِم ْن َمعا‬
‫َمأْ ُخو ٍذ بِ ُمعا َملَ ٍة َح َّر َمها ال َّشرْ عُ؛‬
ُ‫الزيا َدة‬
ِّ ‫إلمام‬
ِ ِ‫ ول‬،‫يق‬ ِ ِ‫ ونِصْ فُها ِلل َّرق‬،‫ع] أَرْ بَعُونَ َج ْل َدةً لِ ْل ُح ِّر‬
ِ ْ‫ب [أي ُعقُوبَتُهُ ال ُم َح َّد َدةُ في ال َّشر‬ ِ ‫ و َح ُّد ال ّش‬،‫و ُشرْ بُ ال َخ ْم ِر‬
ِ ‫ار‬
‫س؛ و[أ ْك ُل و ُشرْ بُ كلِّ] ُم ْستَ ْق َذ ٍر؛ وأ ْك ُل‬ ٍ ‫ْزيرًا [أي تَأْ ِديبًا] ؛ ومنها أ ْك ُل [و ُشرْ بُ ] ُك ِّل ُم ْس ِك ٍر؛ و[أ ْك ُل و ُشرْ بُ ] ُك ِّل نَ ِج‬ ِ ‫تَع‬
.‫ف؛ و[أ ْكلُ] ال َمأْ ُخو ِذ بِ َوجْ ِه ال َحيا ِء‬
ِ ِ‫الف شَرْ ِط الواق‬ ِ ْ‫مال اليَتِ ِيم؛ أو [أ ْكلُ] األَو‬
ِ ‫قاف على ِخ‬ ِ

Diantara maksiat perut ialah :

3. Memakan barang riba


4. Pungutan liar (pajak liar)
5. Menggasab (memakan atau mengambil barang orang lain dengan terang-
terangan tanpa izin dan tidak bertujuan untuk dimiliki)

7
https://ddhk.org/menjaga-perut-dan-kemaluan-dari-maksiat/
8
https://www.alkhoirot.org/2017/06/maksiat-hati-dan-perut.html

9
6. Mencuri, yaitu mengambil barang orang lain dengan sembunyi-sembunyi dan
untuk di miliki serta setiap penganmbilan atau penerimaan barang dengan cara
yang diharamkan oleh hokum syara’.
7. Minum arak dan hukumannya ialah dengan 40 kali dera pada badan bagi
orang merdeka dan 20 kali bagi hamba sahaya, sedangkan bagi imam
(pemerintah) boleh menambahnya dengan hukuman ta’zir.
8. Memakan barang yang memabukkan (misalnya madat, ganja, narkotik dsb)
9. Memakan setiap barang yang najis (misalnya darah, bangkai dan daging
hewan yang haram dimakan) dan barang yang dianggap menjijikan (misalnya
ingus, dan sebagainya yang dianggap menjijikan oleh kebanyakan orang yang
beradab).
10. Makan harta benda anak yatim tanpa hak atau harta wakaf dengan menyalahi
persyaratan yang ditentukan oleh wakif, dan barang yang diberikan oleh
pemberi karena merasa malu atau takut kalau ia tidak memberikannya
(misalnya suapan dsb).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Maksiat merupakan suatu perbuatan tercela yang mampu menjauhkan diri


seorang hambakepada Allah Swt. dan sangat bertentangan dengan ajaran agama
Islam. Allah dan Rasul-Nyasangat membenci para pelaku maksiat. Sehingga banyak

10
sekali kerugian-kerugian yang diterimaseseorang yang terjerumus ke dalam lembah
kemaksiatan.Maksiat dalam Islam digolongkan menjadi dua macam, yakni maksiat
lahir dan maksiat batin. Maksiat lahir merupakan perbuatan tidak terpuji yang
dilakukan oleh anggota badanmanusia. Anggota badan itu diantaranya: mata, telinga,
mulut, tangan, kaki, perut, dan kemaluan.Sedangkan maksiat batin merupakan suatu
perbuatan tercela yang asal muasal nya bersumber darihati manusia. Maksiat batin
inilah yang paling berbahaya bagi manusia. Karena jika hati seseorangsudah keruh
dan kotor, maka dapat menghilangkan kendali akal manusia.Seseorang dapat
menghindari diri dari perbutan maksiat jika ia membuat suatu benteng pertahanan
hawa nafsu dari dalam dirinya. Benteng tersebut dapat dibuat dengan cara terus-
menerus mengingat Allah, selalu beribadah kepada-Nya, dan selalu berpegang teguh
bahwasanyamaksiat merupakan suatu perbuatan yang paling dibenci oleh Allah Swt.
dan Rasul-Nya.

Manusia dianugerahi oleh Allah anggota badan yang lengkap, seperti


perut, mulut, mata, telinga, tangan, kaki, kemaluan, dan tubuh secara keseluruhan.
Anggota badan tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang patut disyukuri
oleh umat Islam. Namun, delapan anggota badan tersebut juga bisa berbuat maksiat,
sehingga umat Islam harus berusaha menghindarinya. Salah satunya maksiat perut.
Menurut Habib Ahmad bin Zain, yang termasuk maksiat perut di antaranya,
memakan harta riba, meminum segala sesuatu yang memabukkan, memakan harta
anak yatim, dan segala hal yang diharamkan Allah dari makanan dan minuman.Serta
maksiat mata. Perbuatan yang termasuk dalam maksiat mata di antaranya,
memandang perempuan yang bukan mahramnya, memandang aurat orang lain,
memandang dengan pendangan meremehkan muslim lainnya, dan memandang ke
dalam rumah lain tanpa izin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agustang K dan Sugirma,Tasawuf Anak Muda, (Yogyakarta: Deepublish, 2017).

Rudi Ahmad Suryadi,Dimensi-Dimensi Manusia Perspektif Pendidikan Islam,


(Yogyakarta: Deepublish,2015).

12
Windya Novita,Mraih Inner Beauty dengan Doa & zikir,(jakarta: PT Granedia
Pustaka Utama).

St. Martin’s Griffin Moral, Immoral, Amoral,(New York: OSHO International


Foundation,2013).

https://id.scribd.com/document/409473025/Akhlak-Tasawuf-maksiat-Lahir-Dan-
Batin?language_settings_changed=Bahasa+Indonesia

https://www.alkhoirot.org/2017/06/maksiat-mata-dan-dosa-tangan.html

https://ddhk.org/menjaga-perut-dan-kemaluan-dari-maksiat/

http://praystarislamic.blogspot.com/2013/12/maksiat-perut.html

https://www.alkhoirot.org/2017/06/maksiat-hati-dan-perut.html

13

Anda mungkin juga menyukai