Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANOMALI KEBERAGAMAN DALAM ISLAM


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Islam Terapan
Dosen Pengampu : Bp. Zaenal Khafidin, M.Ag

Disusun oleh :

1. Abdullah Kafabih (2110510051)


2. Mohamad Ghufron Mua’dib (2110510060)
3. Muhammad Rizqi Setiawan (2110510062)

Kelas : B3BIR

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah serta karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu
yang berjudul “Anomali Keberagaman Dalam Islam”
Kami ucapkan terima kasih kepada Bp. Zaenal Khafidin, M.Ag selaku dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Islam Terapan. Serta kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang Anomali Keberagaman
Dalam Islam.
Kami menyadari banyak kesalahan dalam membuat makalah ini, baik pada teknis
penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik, saran serta anjuran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Serta memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Kudus, 1 Oktober 2022

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Tujuan Makalah....................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A. Pengertian Anomali keberagaman dalam Islam ..................................... 5
B. Macam-macam Anomali keberagaman dalam Islam .............................. 6
C. Faktor terjadinya Anomali keberagaman dalam Islam ........................... 7
D. Contoh Anomali keberagaman dalam Islam............................................ 8

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10


A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umat Islam di Indonesia, sebagai sesama yang ada di belahan bumi yang lain
memiliki panduan tentang akhlak yang secara jelas tertuang dalam Al Quran dan
Sunah. Mereka memiliki nilai-nilai tertulis yang secara langsung dan tidak langsung
menjadi panduan walaupun demikian, realitas menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur
tersebut tidak selalu dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat. Ajaran agama dan budaya hanya sebatas untuk konsumsi kognisi
(pengetahuan), tidak untuk diamalkan, sehingga aspek afeksi dan psikomotor
terabaikan. Perilaku masyarakat yang berjarak dengan nilai-nilai yang diyakininya
semacam itu tentu menimbulkan penyimpangan dalam pelaksanaan ajaran agama.
Anomali menunjukkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pada sikap
keagamaan seseorang. Penyimpangan bisa terjadi karena banyak kemungkinan.
Dalam diri subjek, nilai-nilai yang baik sekadar menjadi norma verbal, tidak
mengalami internalisasi. Artinya, nilai-nilai baik itu tidak tertanam dalam jiwa dan
pikiran untuk menghasilkan tindakan yang selaras.
Dalam kehidupan beragama, penyimpangan-penyimpangan itu sering kita lihat
dalam bentuk tingkah laku keagamaan yang menyimpang. Dalam mesyarakat
beragama, norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat tidak akan lepas
dari nilai-nilai luhur agama yang dianut. Dari sinilah perilaku menyimpang dapat
diketahui yang didasarkan pada tingkah laku yang menyalahi aturan atau tidak sesuai
dengan aturan yang telah disepakati bersama.
Agama menganjurkan kebaikan, tetapi praktiknya banyak yang
memperlihatkan keburukan. Agama senantiasa mengajarkan adab pekerti luhur, tetapi
wujud laku keagamaan pemeluknya banyak yang barbarian. Agama selalu
menganjurkan kasih-sayang, tapi sekian banyak seruan keagamaan dengan kebencian
merajalela. Dalam praktik agama juga terdapat pertaubatan setiap waktu, tetapi setiap
waktu pula dosa-dosa hasil pengulangan dilakukan. Oleh karena itu makalah ini
mencoba untuk mengulas apa itu anomali keberagaman dalam Islam.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anomali keberagaman dalam Islam ?
2. Apa saja macam-macam anomali ?
3. Apa faktor-faktor yang menyebabkan adanya anomali keberagaman dalam Islam ?
4. Apa contoh anomali keberagaman dalam Islam ?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian anomali dan keberagaman.
2. Mengetahui macam-macam anomali.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya anomali keberagaman dalam Islam.
4. Mengetahui contoh Anomali keberagaman dalam Islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anomali Keberagaman dalam Islam


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata anomali adalah
ketidaknormalan, penyimpangan dari normal, kelainan. Arti lainnya dari anomali
adalah penyimpangan dari keseragaman sifat fisik, sering menjadi perhatian ekplorasi
(misalnya anomali waktu-lintas, anomali magnetik).1 Sedangkan, dr. Iskandar Junaidi
pada bukunya yang bernama Anomali Jiwa, mengartikan anomali jiwa itu dengan
penyimpangan jiwa kearah yang negatif. 2 Anomali merupakan istilah umum yang
merujuk kepada keadaan penyimpangan, suatu keganjilan atau keanehan yang terjadi
dengan kata lain tidak seperti biasanya dan berbeda dari kondisi mayoritas. Anomali
juga sering disebut sebagai suatu keadaan atau kejadian yang tidak bisa diperkirakan,
sehingga sesuatu yang terjadi itu akan berubah-ubah dari kejadian biasanya. Menurut
para ahli, Anomali merupakan suatu keganjilan, keanehan atau penyimpangan dari
keadaan normal atau biasa yang berbeda dari kondisi umum dalam suatu lingkungan.
Secara umum, anomali ini mengandung dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan
dimensi perilaku. Dari dimensi fisik, anomali bisa digambarkan sebagai suatu
penyimpangan yang dapat menegenai pada satu bagian tubuh manusia atau bahkan
secara keseluruhan. Dari aspek dimensi perilaku, anomali banyak diadaptasi dari ilmu
psikologi, sosiologi dan ekonomi. Anomali dalam ilmu psikologi dan sosiologi
merupakan perilaku yang aneh, menyimpang, dan ganjil dari perilaku umum secara
individu maupun sosial (C.P. Chaplin. 1989). Mengacu pada penjelasan tersebut,
anomali adalah penyimpangan suatu kondisi yang tidak normal dan tidak semestinya.
Dalam ilmu pengetahuan alam, anomali merupakan penyimpangan dari sisi kuantitas
fisik dan nilai yang diharapkan. Contohnya adalah adanya perbedaan sistematis antara
pengukuran dan tren dengan prediksi model. Sedangkan istilah anomali pada perilaku
mengacu pada penyimpangan sifat dan sikap.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/anomali.html
2
Iskandar Junaidi, Anomali Jiwa (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012) hal. 17
5
Dengan demikian anomali tidak hanya lagi sekedar penyimpangan dari yang
biasa atau umum maupun kondisi mayoritas, tapi secara lebih luasnya meliputi
penyimpangan dari norma yang seharusnya, sesuai aturan dan ketentuan hukum
maupun toleransi sosial dan kaitannya dengan kedudukan dan peran seseorang dalam
suatu lingkungan.
Konsep Anomali keberagaman dalam Islam
1. Anomali Umum
Konsep anomali umum atau yang biasa ini apabila diadaptasi dalam bidang politik
dapat dipahami dan dilihat dari misalnya dalam lingkungan kondisi mayoritas yang
korup, atau suatu tindakan korup telah menjadi sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh
mayoritas, maka orang yang tidak melakukan perbuatan korup akan dianggap
anomali. Namun konsep anomali umum ini mengandung kelemahan yaitu kurang
mmemiliki kekuatan untuk bisa melakukan perubahan ketika kondisi mayoritas
tersebut dihadapkan pada norma, yaitu ketentuan aturan, hukum maupun toleransi
sosial yang berlaku. 3
2. Anomali Terhadap Norma
Para ilmuwan sosial mengartikannya sebagai perilaku yang dilarang, dibatasi,
disensor, diancam hukuman, atau yang dianggap buruk, sehingga istilah ini sering di
dipadankan dengan pelanggaran aturan. Pengertian dasar tentang anomali yang
dimaksud yaitu bahwa anomali adalah suatu bentuk perilaku yang menyimpang dari
norma yang seharusnya, sesuai aturan ketentuan, hukum maupun toleransi sosial
dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan demikian, istilah anomali secara norma ini
bisa dipakai untuk menunjukkan perilaku pejabat pemerintahan yang menyimpang
dari fungsi-fungsi pemerintahan, ataupun wakil rakyat (anggota legislatif) yang
menyimpang dari norma kelembagaan legislatif sebagaimana tertuang dalam
ketentuan toleransi sosial, aturan maupun hukum baik yang bersifat universal maupun
yang spesifik legal Indonesia.
B. Macam-macam Anomali
1. Anomali data yaitu suatu yang menyimpang yang tidak diharapkan yang timbul
dari proses-proses tertentu.
2. Anomali air adalah ketidakteraturan air dalam proses menyusut dan memuai, yaitu
jika air dipanaskan sampai diatas suhu 4 derajat Celcius maka air akan memuai
3
Tuti Alawiyah, “Anomali Era Milenial”, kompasiana.com, 22 Desember 2020
https://www.kompasiana.com/tuti74194/5fe1a71c8ede4816875ad952/Anomali-Era-Milenial
6
tetapi jika air justru menyusut maka dipanaskan diantara 0 derajat Celcius sampai
dengan 4 derajat Celcius.
3. Anomali pasar adalah suatu fenomena di pasar yang terdapat hal-hal yang tidak
seharusnya atau terdapat suatu keadaan yang menyimpang dari hipotesis pasar
yang efisien.
Beberapa contoh anomali pasar:
Firm Anomalies (Anomali Perusahaan) Seasonal Anomalies (Anomali Musiman)
Event Anomalies (Anomali Peristiwa atau Kejadian) Accounting Anomalies
(Anomali Akuntansi)
4. Anomali Cuaca adalah kondisi tidak teraturnya cuaca yang menyimpang dari
keadaan normalnya secara rata-rata. Artinya ialah anomali cuaca adalah fenomena
cuaca yang tidak seperti biasanya. Contoh anomali cuaca : badai salju yang
menghantam Amerika Selatan.
C. Faktor-faktor terjadinya Anomali beragama dalam Islam
Faktor-faktor penyebab terjadinya anomali atau penyimpangan dalam beragama
adalah :
1. Allah SWT memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan
kebaikan. Sebagaimana firman-Nya
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS.
Al Anbiya: 35)
2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya.
“mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat
oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119)
3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan.
4. Fanatik golongan dan fitnah
5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang
kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama
mereka
6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka:
“kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek
moyang kami” (QS. Al Baqarah: 170)
7. Menerima agama-agama dan firqah-firqah sesat serta kaum yang bobrok.
Sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam

7
hadits shahih :
“sungguh kalian akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan
Nasrani) sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta” (HR. Bukhari 3456,
Muslim 2669)
8. Tidak mau serius belajar agama (bodoh dalam urusan agama).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, akan dipahamkan ilmu
agama” (HR. Bukhari 71, Muslim 1037)
9. Sering berdebat dan berbantah-bantahan dalam masalah agama.
10. Mengatakan hal-hal tentang Allah atau tentang Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tanpa didasari ilmu.
11. Tidak menuntut ilmu secara talaqqi kepada para ulama ahlussunnah yang mapan
ilmunya dan istiqamah.
12. Sembarangan dalam mengambil sumber ilmu agama, diantaranya dengan
mengambil sumber ilmu agama bukan dari Al Qur’an dan As Sunnah. Juga
dengan mengambil ilmu dari opini-opini, atau apa yang enak menurut selera, atau
dari hikayat-hikayat, mimpi-mimpi, ramalan-ramalan, atau semacamnya.
13. Mengklaim bahwa ada orang yang ma’shum (tidak mungkin salah) selain
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
14. Menerima pemikiran-pemikiran dan pandangan-pandangan soal agama dari
orang-orang kafir dan orang-orang yang punya pemikiran nyeleneh.
15. Menentang ajaran agama atau ekstrim dalam beragama.
16. Berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
17. Dan sebab-sebab yang lainnya, sebagaimana telah ditunjukkan oleh dalil syar’i
maupun oleh realita sejarah.
D. Contoh Anomali keberagaman dalam Islam
Ada beberapa contoh anomali atau penyimpangan agama, diantaranya yaitu
berzina, mabuk-mabukan, seks bebas, dan lain-lain. Mirisnya, hal semacam ini sudah
dianggap biasa saja dalam sebuah lingkungan hidup. Faktor yang membuat
penyimpangan agama menjadi biasa dan marak adalah pengaruh budaya luar atau
hilangnya jati diri sebagai seorang yang beragama dalam diri sehingga melakukan hal
yang dilanggar dalam agamanya.
Perilaku ini melanggar Pancasila sila ke-1, yang berbunyi "Ketuhanan yang

8
Maha Esa". Setiap orang yang melakukan penyimpangan tersebut memang tidak akan
terkena sanksi, akan tetapi hukumnya dosa jika seorang umat beragama melakukan
hal yang dilarang oleh agamanya.4
Dalam agama islam, kita diwajibkan untuk senantiasa menaati perintah Allah
dan menjauhi larangan-Nya. Allah SWT berfirman;
"Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan ulim-amri di
antara kamu" (QS an-Nisa; 59)
Contoh lain penyimpangan agama adalah
1. Atheism atau tidak percaya kepada Tuhan, menganggap Tuhan tidak ada dan tidak
mempercayai adanya Tuhan.
2. Mengolok-olok agama lain dan menganggap agama sendiri adalah agama yang
paling benar.
3. Melanggar aturan yang ada pada agama masing-masing.
4. Tidak toleransi terhadap agama yang lain.
5. Merusak tempat Ibadah agama lain.

4
Wika Ariningti, “penyimpangan Agama”, Kompasiana.com, 21 Desember 2021
https://www.kompasiana.com/amp/wikaariningti8221/6199df11c26b772d555eb583/penyimpangan-Agama
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Anomali merupakan istilah umum yang merujuk kepada keadaan penyimpangan,
suatu keganjilan atau keanehan yang terjadi dengan kata lain tidak seperti biasanya
dan berbeda dari kondisi mayoritas. Anomali juga sering disebut sebagai suatu
keadaan atau kejadian yang tidak bisa diperkirakan, sehingga sesuatu yang terjadi itu
akan berubah-ubah dari kejadian biasanya.
2. Anomali mengandung dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan dimensi perilaku. Dari
dimensi fisik, anomali bisa digambarkan sebagai suatu penyimpangan yang dapat
mengenai pada satu bagian tubuh manusia atau bahkan secara keseluruhan. Dari aspek
dimensi perilaku, anomali banyak diadaptasi dari ilmu psikologi, sosiologi dan
ekonomi.
3. Ada beberapa contoh anomali atau penyimpangan agama, diantaranya yaitu berzina,
mabuk-mabukan, seks bebas, dan lain-lain. Mirisnya, hal semacam ini sudah dianggap
biasa saja dalam sebuah lingkungan hidup.

B. Saran
Demikian materi dari kami, sebagai penulis tentu sadar bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan juga saran dari
pembaca sangat penting untuk membantu kami memperbaiki penulisan kami
kedepaannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Tut. 2020.”Anomali Era Milenial”, kompasiana.com,


https://www.kompasiana.com/tuti74194/5fe1a71c8ede4816875ad952/Anomali
-Era-Milenial

Ariningti, Wika. 2021. “penyimpangan Agama”, Kompasiana.com,


https://www.kompasiana.com/amp/wikaariningti8221/6199df11c26b772d555e
b583/penyimpangan-Agama

Junaidi, Iskandar, Anomali Jiwa, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012, hal. 17

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/anomali.html

11

Anda mungkin juga menyukai