Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

WIRID FUNGSIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Ilmu Islam Terapan

Dosen Pengampu : Partono, M.PD.I

Disusun Oleh :

Kelompok : 6-B1MIR

1. Selly Alika (2210310041)

2. Lu’lu’ul Khusnah (2210310063)

3. Rika Aulia (2210310068)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha


Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman, juga membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dengan lebih baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin...

Kudus, 13 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirid Fungsional...........................................................................................

B. Manfaat Wirid.................................................................................................................

C. Bacaan Wirid ..................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................

B. Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peranan dzikir dan do’a dalam kehidupan umat beragama Islam


sangat penting. Berdzikir dan berdo’a dimaksudkan sebagai sarana
berkomunikasi dengan Allah SWT. Berdzikir tidaklah sekedar melafalkan
wirid-wirid, demikian juga dengan berdo’a tidaklah sekedar mengaminkan
do’a yang dibaca oleh imam. Karena esensi dzikir dan do’a adalah menghayati
apa yang kita ucapkan dan apa yang kita hajati. Berdzikir dan berdo‟a
seharusnya tidak hanya menjadi ritual seremonial sesudah selesai salat atau
dalam berbagai acara dan upacara. Menurut al Hafizh dalam Fat-hul Bari,
dzikir itu ialah segala lafal (ucapan) yang disukai kita banyak membacanya
untuk mengingat dan mengenang Allah SWT11

Karena manusia hidup di dunia tidak lepas dari campur tangan


Allah, dimana manusia itu sangat tergantung kepada Allah dan tidak mungkin
bisa berbuat apa–apa tanpa mendapatkan izin dan Ridho-Nya, maka sangat
penting kita mempunyai kendaraan yang bisa mengantarkan menghadap
langsung kepada Allah,kendaraan itu adalah shalat, Dzikir kepada Allah
dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir juga meliputi do‟a dan
sembahyang (shalat) yang merupakan satu pengertian bentuk komunikasi
antara manusia dengan Tuhannya. Dzikir merupakan ibadah verbal ritual, yang
tidak terikat dengan waktu, tempat atau keadaan, dan jika manusia
menyibukkan diri untuk melakukannya, dzikir menghasilkan pengetahuan dan
penglihatan dalam dirinya, karena dzikir dalam konteks dasarnya masuk dalam
kategori verbal.Ia mencakup semua kata sederhana atau gabungan yang

1
Teungku Muhamad Hasbi Ashshiddieqy. Pedoman Dzikir dan Do’a, (Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 2002), h.4.
mengandung nama Tuhan, baik secara eksplisit ataupun implisit. Siapapun
yang mengucapkan kata ini memiliki niat untuk menjunjung nama yang disebut
yakni Tuhan dengan alasan yang pasti. Jadi berdzikir juga mencakup dzikir –
dzikir yang khusus, semua ibadah kita seperti kata – kata didalam shalat,
seperti takbir, pujian pemujian dan bacaan, termasuk seluruh Al-Qur’an serta
do’a- do’a

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari wirid fungsional?

2. Apa manfaat wirid fungsional?

3. Apa saja contoh dari wirid?

C. Tujuan Penulisan

1. Umtuk mengetahui apa itu wirid fungsional

2. Untuk mengetahi manfaat dari wirid fungsional

3. Untuk mrngetahui contoh dari wirid fungsional


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirid Fungsional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirid adalah kutipan-


kutipan Al-Qur’an yang ditetapkan untuk dibaca umat islam. Sedangkan secara
umum pengertian wirid sendiri adalah amalan yang berisi bacaan dzikir,do’a-
do’a amalan lain yang biasa dibaca secara tetap atau rutin setiap hari dalam
waktu tertentu,kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada allah atau
tujuan tertentu.

Fungsional sendiri mempunyai arti tersendiri, menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI) Fungsional adalah dilihat dari segi fungsi. Jadi
pengertian Wirid Fungsional secara umum adalah amalan yang dikerjakan
seorang hamba secara tetap dan tertib dan lebih mengutamakan manfaatnya
dari wirid tersebut.

Kata wirid tidaklah jauh jauh dari kata dzikir, karena sejatinya dalam
wirid terdapat beberapa bacaan dzikir dan do’a, kata dzikir berasal dari Bahasa
Arab yaitu turunan dari kata dzakara yang berarti mengingat,menyebut,atau
menghadirkan rekaman memori yang tersimpan dalam ingatan. Imam Al-Ghazi
mengatakan bahwa zikir berarti ingatan seseorang bahwa Allah mengamati
seluruh tindakan dan pikirannya. Dengan pengertian seperti ini, zikir tidak lagi
menjadi media komunikasi sepihak yang dilakukan seorang hamba kepada
Tuhan, tetapi mengesankan hubungan timbal balik antara Sang Pencipta
dengan ciptaan-Nya.

Dari beragam pengertian di atas, ada benang merah yang bisa kita
tarik. Yaitu zikir merupakan perpaduan antara aktivitas lidah dan hati. Lidah
mengucapkan lafal-lafal khusus yang memiliki makna menyucikan,
mengagungkan, dan mengesakan Tuhan secara berulang-ulang, sementara hati
berupaya secara maksimal meresapi makna ucapan tersebut. Keselarasan antara
lidah dan kalbu ini harus tercipta karena kalbu membutuhkan penyesuaian
dengan lidah agar sanggup hadir dalam zikir. Karena kalau dibiarkan, kalbu
akan sibuk dengan beragam imajinasi yang melintas. Kondisi ini hanya bisa
diakhiri ketika kalbu mengikuti lisan dalam berzikir. Jika yang berzikir hanya
lidah saja, sementara kalbu tidak, maka aktivitas tersebut tidak bisa dikatakan
sebagai zikir. Mengapa? Karena hal itu tidak sesuai dengan makna dasar dari
kata berzikir itu sendiri; yaitu mengingat dan menyebut. Zikir yang hanya
dilakukan lidah tak ubahnya ujaran-ujaran biasa yang meluncur bebas tanpa
tujuan. Zikir seperti ini tidak akan membawa dampak positif bagi pelakunya.
Dengan kata lain, ia tidak mendapatkan apa-apa dari zikir yang dilakukan.

Pentingnya kehadiran hati dalam berzikir karena ia merupakan elemen


dasar dalam diri manusia yang ka menjalin komunikasi dengan Tuhan.
Menurut Al-Ghazali, ia adalah raja yang memimpin rakyatnya; yaitu semua
anggota badan. Oleh sebab itulah, jika lidah komat-kamit menyucikan Tuhan,
tapi hati sama sekali tidak meresapi, tidak menghayati, dan tidak membenarkan
lafal-lafal zikir tersebut, maka praktis, zikir itu akan hampa dan kering, ibarat
pohon yang tetap tegak kendati ia telah mati.

Salah satu tujuan zikir adalah membersihkan hati dan menenteramkan


jiwa. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Athaillah As-Sakandari, ketika zikir
kalbu menguat dan zikir lisan melemah, seluruh organ dan semua sisi tubuh
akan dipenuhi cahaya, dan kalbu pun bersih dari hal-hal selain Tuhan. Dengan
demikian, bagaimana mungkin hal ini akan tercapai kalau yang berzikir hanya
lidah saja, sementara hati sibuk dengan urusan-urusan yang lain?.
Allah Swt. berfirman,

‫ال َواَل تَ ُكن ِّمنَ ْٱل ٰ َغفِلِين‬


ِ ‫ص‬َ ‫ضرُّ عًا َو ِخيفَةً َو ُدونَ ْٱل َجه ِْر ِمنَ ْٱلقَوْ ِل بِ ْٱل ُغ ُد ِّو َوٱلْ َءا‬ َ َّ‫َو ْٱذ ُكر َّرب‬
َ ‫ك فِى نَ ْف ِس‬
َ َ‫ك ت‬

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang. dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS Al-A'raf [7]: 205)

َ ِّ‫َو ْاذ ُك ِر ا ْس َم َرب‬


‫ك َوتَبَتَّلْ اِلَ ْي ِه تَ ْبتِ ْياًل‬

"Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada Nya dengan penuh


ketekunan."(QS Al- Muzzammil [73]:8).

ْ َ‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ الَّ ِذينَ ِإ َذا ُذ ِك َر هَّللا ُ َو ِجل‬
ْ َ‫ت قُلُوبُهُ ْم َوِإ َذا تُلِي‬
‫ت َعلَ ْي ِه ْم آيَاتُهُ َزا َد ْتهُم‬

َ‫ِإي َمانًا َو َعلَ ٰى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُون‬

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, (QS Al-Anfal [8]: 2).

B. Manfaat Wirid Fungsional

1). Terhindar dari gangguan Jin, Iblis ataupun jin adalah makhluk Allah yang
tidak menyukai orang yang beriman kepada Allah. Dengan sering berdzikir
iman kita semakin bertambah kepada Allah, jin ataupun setan akan enggan
untuk medekati kita. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat
175 :

َ‫اِنَّ َما ٰذلِ ُك ُم ال َّشي ْٰطنُ يُ َخ ِّوفُ اَوْ لِيَ ۤا َء ٗۖه فَاَل تَ َخافُوْ هُ ْم َو َخافُوْ ِن اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِ ْين‬

Artinya : “Sesungguhnya mereka adalah setan yang menakut-nakuti


(kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang
beriman.

2). Diampuni dosa-dosanya serta Allah ganti Keburukan dengan Kebaikan


Seseorang yang selalu melaksanakan wirid atau zikir setelah selesai
melaksanakan sholat fardhu maka Allah akan mengampuni segala dosa
dosa yang telah hamba tersebut lakukan sebelum dia melaksanakan sholat
fardhu tersebut.

“Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan
perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya,
melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, Bangkitlah, kalian
telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan
kebaikan-kebaikan”. (HR. Ahmad).

3). Dipermudah Allah jalan rezekinya

Selain sholat 5 waktu yang harus kita lakukan, berdzikir juga bisa

mempermudah kita dalam mendapat rezeki dari Allah SWT. Sebagimana


Allah berfirman:

‫ض َوا ْبتَ ُغوْ ا ِم ْن فَضْ ِل هّٰللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ َكثِ ْيرًا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ ٰ
ِ ْ‫ت الصَّلوةُ فَا ْنتَ ِشرُوْ ا فِى ااْل َر‬ ِ ُ‫فَا ِ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬

Artinya : “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di


bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah : 10)

Dari penggalan ayat diatas membuktikan bahwa kalau kita bisa istiqomah

dalam berdzikir insyaallah rezeki akan selalu menimpa kita,hanya Allah lah

yang menentukan,wallahu a’lam bisshowab.

4). Menyebabkan hati menjadi gembira, berbahagia dan tentram

Seperti dalam firman Allah dalam Surah Ar Ra’du ayat 28 :

ْ ‫َط َم ِٕى ُّن قُلُوْ بُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ت‬


ُ‫َط َم ِٕى ُّن ْالقُلُوْ ب‬ ْ ‫ۗ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوت‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka


manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

5). Diberikan kebahagian setelah meninggal


Salah satu hal yang paling ditakuti dalam dunia ini adalah
kematian,dimana saat kita meninggal semuanya yang ada di dunia ini
hanalah titipan belaka,maka dari itu, kita sebagai makhluk yang beriman
harus senantiasa taat kepada Allah dengan mengikuti semua perintah-
Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Imam Ghazali menjelaskan, Ada seseorang bertanya, Ia


sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap
kekal bersamanya?

Lalu Imam Ghazali pun menjelaskan keutamaan zikir,


Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan
zikir Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam
malakut. Hal ini seperti yang tertera dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran
ayat 169-170.

C.Bacaan Wirid

1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:

٣× ‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظـي ِْم الَّ ِذيْ اَل اِلَهَ اِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّوْ ُم َوَأتُوْ بُ ِإلَ ْي ِه‬

2. Memuji Allah dengan kalimat:

‫االـ َجاَل ِل َو ْاِإل ْك َرام‬


ْ ‫اَللَّهُ َّم َأ ْنتَ ال َّسالَ ُم َو ِم ْنكَ ال َّساَل ُم تَبَا َر ْكتَ يَا َذ‬

Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain


sebagaimana dikutip Bidâyatul Hidâyah:

‫ َوِإلَ ْيكَ يَعُوْ ُد ال َّساَل ُم فَ َحيِّنَا َربَّنَا بِال َّساَل ِم َواَ ْد ِخ ْلنَا ْالـ َجنَّةَ دَا َر ال َّساَل ِم‬،‫ك ال َّساَل ُم‬
َ ‫ َو ِم ْن‬،‫اَللَّهُ َّم َأ ْنتَ ال َّسالَ ُم‬
‫ـجاَل ِل َو ْاِإل ْك َرام‬ ْ ‫تَبَا َر ْكتَ َربَّنَا َوتَ َعالَيْتَ يَا َذ‬
َ ‫اال‬

3. Lalu membaca:

‫ك ْال َجد‬ ْ ‫ َواَل يَ ْنفَ ُع َذ‬، َ‫ َوالَ ُم ْع ِط َي لِ َما َمنَعْت‬، َ‫ اَللَّهُ َّم اَل َمانِ َع لِ َما َأ ْعطَيْت‬.
َ ‫اال َج ِّد ِم ْن‬

Bacaan ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam
Muslim (muttafaqun ‘alaih). Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan:
‫ك ْال َجد ‪4.‬‬ ‫ضيْتَ َواَل يَ ْنفَ ُع َذ ْ‬
‫اال َج ِّد ِم ْن َ‬ ‫‪ .‬اَللَّهُ َّم اَل َمانِ َع لِ َما َأ ْعطَيْتَ ‪َ ،‬والَ ُم ْع ِط َي لِ َما َمنَعْتَ ‪َ ،‬واَل َرآ َّد لِ َما قَ َ‬

‫‪5. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur,‬‬


‫‪dan beribadah secara baik kepada Allah:‬‬

‫ك َو ُح ْس ِن ِعبَا َدتِ َ‬
‫ك‬ ‫)‪. (HR Abu Dawud‬اَللَّـهُ َّم اَ ِعنِّي َعلَى ِذ ْك ِر َ‬
‫ك َو ُش ْك ِر َ‬

‫‪6. Dilanjutkan dengan membaca:‬‬

‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد يُحْ يِ ْي َويُ ِمي ُ‬


‫ْت َوهُ َو َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ قَ ِد ْي ٌر‬ ‫‪.‬اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ‪ ،‬لَهُ ْال ُم ْل ُ‬

‫‪(dibaca tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah‬‬


‫)‪maghrib dan shubuh sepuluh kali‬‬

‫‪7. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:‬‬

‫اَللَّهُ َّم َأ ِجرْ نِـى ِمنَ النَّ ِ‬


‫ار‬

‫)‪(tujuh kali bakda maghrib dan shubuh‬‬

‫‪8. Membaca Ayat Kursi:‬‬

‫َأعُو ُذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِج ِيم‪ .‬بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‪ .‬هللَا ُ اَل ِإلَهَ ِإاَّل ه َُو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم اَل تَْأ ُخ ُذهُ‬
‫ض َمن َذا الَّ ِذيْ يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِ ِه يَ ْعلَ ُم َمابَ ْينَ َأ ْي ِد ْي ِه ْم َو َماخَ ْلفَهُ ْم‬ ‫ت َو َمافِي اَْألرْ ِ‬ ‫ِسنَةٌ َّواَل نَوْ ٌم‪ ،‬لَهُ َمافِي ال َّس َما َوا ِ‬
‫ض َواَل يَـؤ ُدهُ ِح ْفظُهُ َما َوهُ َو ْال َعلِ ُّي‬ ‫ت َواَْألرْ َ‬ ‫َواَل يُ ِح ْيطُونَ بِ َش ْي ٍء ِّم ْن ِع ْل ِم ِه ِإاَّل بِ َما َشآ َء‪َ ،‬و ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ال َّس َما َوا ِ‬
‫ْ‬
‫‪.‬ال َع ِظ ْي ُم‬

‫‪9. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286‬‬

‫آ َمنَ ال َّرسُو ُل بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ ‪ُ ،‬ك ٌّل آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل نُفَ ِّر ُ‬
‫ق‬
‫صيرُ‪ .‬اَل يُ َكلِّفُ هَّللا ُ نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا‪ ،‬لَهَا َما‬ ‫ك ْال َم ِ‬ ‫ك َربَّنَا َوِإلَ ْي َ‬ ‫بَ ْينَ َأ َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه‪َ ،‬وقَالُوا َس ِم ْعنَا َوَأطَ ْعنَا ُغ ْف َرانَ َ‬
‫ت‪َ .‬ربَّنَا اَل تَُؤ ا ِخ ْذنَا ِإ ْن نَ ِسينَا َأوْ َأ ْخطَْأنَا‪َ ،‬ربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى‬ ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسبَ ْ‬ ‫َك َسبَ ْ‬
‫الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا‪َ ،‬ربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ِه‪َ ،‬واعْفُ َعنَّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا‪َ ،‬أ ْنتَ َموْ اَل نَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى‬
‫‪.‬القَوْ ِم ْال َكافِ ِرينَ‬
‫ْ‬

‫َش ِه َد هَّللا ُ َأنَّهُ اَل ِإ َل هَ ِإاَّل هُ َو َو ْال َماَل ِئ َكةُ َوُأولُو ْال ِع ْل ِم قَاِئ ًما بِ ْالقِ ْس ِط‪ ،‬اَل ِإ َل هَ ِإاَّل ه َُو ْال َع ِزي ُز‬
‫ع ْال ُم ْلكَ ِم َّم ْن تَ َشا ُء َوتُ ِع ُّز‬ ‫ك َم ْن تَ َشا ُء َوتَ ْن ِز ُ‬ ‫ك تُْؤ تِي ْال ُم ْل َ‬
‫ْال َح ِكي ُم‪ِ ،‬إ َّن ال ِّدينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اِإْل ْساَل ُم‪ ،‬قُ ِل اللَّهُ َّم َمالِكَ ْال ُم ْل ِ‬
‫ار فِي اللَّ ْي ِل‪،‬‬ ‫ار َوتُولِ ُج النَّهَ َ‬ ‫ك ْال َخ ْيرُ‪ِ ،‬إنَّكَ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِديرٌ‪ .‬تُولِ ُج اللَّ ْي َل فِي النَّهَ ِ‬ ‫َم ْن تَ َشا ُء َوتُ ِذلُّ َم ْن تَ َشا ُء‪ ،‬بِيَ ِد َ‬
‫ت َوتُ ْخ ِر ُج ْال َميِّتَ ِمنَ ْال َح ِّي‪َ ،‬وتَرْ ُز ُ‬
‫ق َم ْن تَ َشا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا ٍ‬
‫ب‬ ‫ي ِمنَ ْال َميِّ ِ‬
‫َوتُ ْخ ِر ُج ْال َح َّ‬
‫‪10. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat‬‬
‫‪al-Fatihah‬‬

‫‪11.‬‬ ‫‪Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak‬‬


‫‪33 kali.‬‬

‫‪12. Dilanjutkan dengan membaca:‬‬

‫َش ِه َد هَّللا ُ َأنَّهُ اَل ِإ َل هَ ِإاَّل هُ َو َو ْال َماَل ِئ َكةُ َوُأولُو ْال ِع ْل ِم قَاِئ ًما بِ ْالقِ ْس ِط‪ ،‬اَل ِإ َل هَ ِإاَّل ه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‪،‬‬
‫ك ِم َّم ْن تَ َشا ُء َوتُ ِع ُّز َم ْن تَ َشا ُء‬ ‫ع ْال ُم ْل َ‬ ‫ك تُْؤ تِي ْال ُم ْل َ‬
‫ك َم ْن تَ َشا ُء َوتَ ْن ِز ُ‬ ‫ك ْال ُم ْل ِ‬
‫ِإ َّن الدِّين ِع ْن َد هَّللا ِ اِإْل ْساَل ُم‪ ،‬قُ ِل اللَّهُ َّم َمالِ َ‬
‫ار فِي اللَّ ْي ِل‪َ ،‬وتُ ْخ ِر ُج‬ ‫ك ْال َخ ْيرُ‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِديرٌ‪ .‬تُولِ ُج اللَّ ْي َل فِي النَّهَ ِ‬
‫ار َوتُولِ ُج النَّهَ َ‬ ‫َوتُ ِذلُّ َم ْن تَ َشا ُء‪ ،‬بِيَ ِد َ‬
‫ت َوتُ ْخ ِر ُج ْال َميِّتَ ِمنَ ْال َح ِّي‪َ ،‬وتَرْ ُز ُ‬
‫ق َم ْن تَ َشا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا ٍ‬
‫ب‬ ‫ي ِمنَ ْال َميِّ ِ‬
‫ْال َح َّ‬

‫‪13. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat‬‬
‫‪al-Fatihah‬‬

‫‪14. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33‬‬


‫‪kali:‬‬

‫‪15. Kemudian dilanjutkan dengan:‬‬

‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ‪ ،‬لَهُ‬ ‫هللَا ُ اَ ْكبَرْ َكبِ ْيرًا َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ ِ‬
‫ص ْياًل ‪ ،‬اَل ِإلَهَ ِإاَّل‬
‫ـى ْال َع ِظي ِْم‪َ .‬أ ْف َ‬
‫ض ُل ِذ ْك ِر‬ ‫قُ َّوةَ ِإاَّل بِا هللِ ْال َعلِ ِّ‬ ‫ْت َوهُ َو َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ قَ ِد ْيرٌ‪َ ،‬واَل َحوْ َل َواَل‬ ‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُديُحْ يِ ْي َويُ ِمي ُ‬ ‫ْال ُم ْل ُ‬
‫فَا ْعلَ ْم َأنَّهُ‬

‫اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬

‫‪(Dibaca 300 kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali‬‬
‫)‪bakda dhuhur, 50 kali bakda ashar, dan 100 kali bakda maghrib‬‬

‫‪16. Kemudian dilanjutkan dengan:‬‬

‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد‬


‫َ‬

‫)‪(dibaca bakda shubuh 300 atau 100 kali‬‬

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


‫‪.‬اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ ُم َح َّم ٌد َرسُوْ ُل هللاِ َ‬

‫‪17. Wirid kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-‬‬
‫‪masing.‬‬
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Wirid adalah amalan dzikir yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT.

b. Wirid memiliki manfaat untuk lahir maupun batin atau rohani maupun
jasmani

c. Wirid yang biasa digunakan adalah tasbih, hamdalah, dan takbir.

B. Saran

Dengan makalah ini penyusun berharap dapat memenuhi tugas mata


kuliah Ilmu Islam Terapan dengan baik. Penyusun berharap makalah ini bisa
menjadi bacaan dan inspirasi yang baik khususnya mahasiswa dan kalangan
akademika. Penyusun menyadari makalah ini banyak kekurangan, maka dari
itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
makalah yang lebih baik di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Junaidi, L. (2007). The Power of Wirid. Bandung: HIKMAH (PT Mizan Publika).

Muniruddin. (2018). BENTUK ZIKIR DAN FUNGSINYA DALAM


KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM. Jurnal Pengembangan Masyarakat, 16.

Hartono, Y. (2022). Keutamaan dan Manfaat Zikir yang Luar biasa. Muslim
Terkini, 2.

Hidayat, I. M. (2021). Tradisi Pembacaan Kalimat Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil


(Resepsi Fungsional di Majlis Ilmu Pondok Pesantren An-Nidhom Kota Cirebon).
syeikhnurjati.id, 1.

Abdullah, A. M. (2021). Turnitin-Fungsi Wirid dan Hizib dalam Sastra . Studi


Kasus Wirid Asma'ul Husna dan Hizib Lathif di Brangsong Kendal, 1.

Teungku Muhamad Hasbi Ashshiddieqy. Pedoman Dzikir dan Do’a, (Semarang:


Pustaka Rizki Putra, 2002), h.4.

https://www.google.com/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://
www.suara.com/news/2022/01/14/191658/terlengkap-bacaan-doa-wirid-setelah-
sholat-fardhu-
bersertaterjemahannya&ved=2ahUKEwj95vTirZL6AhXn4nMBHSQrBHUQFno
ECAUQAg&usg=AOvVaw26UxWkws2HyRAJLbOiPqnw diakses pada pukul
01:06

Anda mungkin juga menyukai