Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Aplikasi Paradigma Islam Terapan dan Bidang Studi


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Ilmu Islam Terapan

Dosen Pengampu: Zaenal Arifin, M. AG.

Disusun Oleh:

Sulistiyaningsih (1920210142)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam agama yang kita anut dan dianut milyaran manusia di seluruh
dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya
di dunia dan di akhirat kelak. Kita yakini sepenuh hati, bahwa konsep apapun
di dalam Islam akan membawa pada kemaslahatan hidup di dunia dan di
akhirat, termasuk konsep pendidikan.
Berbicara tentang paradigma, tidak terlepas dari aspek epistemologi,
dalam filsafat ilmu yang disebut juga dengan istilah teori pengetahuan.
Epistemology memiliki obyek telaah yang bersifat penjelas atas proses
terbentuknya ilmu pengetahuan yang memunculkan pertanyaan-pertanyaan.
Paradigma sendiri adalah kerangka kosnseptual
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma islam terapan?
2. Apa macam-macam paradigma yang digunakan di islam trepan dan bidang
studi?
3. Bagaimana Pergeseran Paradigma itu?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian paradigm islam terapan


Paradigma merupakan masing-masing orang memandang
dunia, memandang persoalan, alur berfikir seseorang terbentuk karena
pengalaman dan pilihan-pilihan. Beberapa alasan mengapa kebijakan
harus dianalasis yaitu karena biasanya ada beberapa faktor kebijakan
menjadi lemah. Al Qur’an sebagai paradigm pengembangan ilmu
pengetahuan yaitu: sumber ilmu, aqidah, akhlak, sosial, ekonomi,
politik, sains, ibadah, sejarah dan hukum-hukum. Al Qur’an sebagai
paradigm keilmuan Islam sekaligus sebagai ideology.1
Dalam paradigma islam terapan itu menggunakan paradigma
amali yang mana ajaran islam itu berlaku untuk semua umat manusia
seperti ditafsirkan oleh al-Maraghy. Maka islam masa kini, dalam
sosok dasarnya memiliki persamaan dengan islam masa rasulullah.
Unsur dasar disini diukur dari sifat keberagamaan, baik masa lalu,
ataupun masa kini, yang merupakan respon kepada wahyu Tuhan dan
kemudian diaktualisaskan dalam pikiran, perbuatan dan gejala sosial.
Dalam bidang studi sendiri paradigma lebih menunjuk pada
pengetahuan tentang sesuatu atau hubungan antar dua atau lebih
sesuatu.2

1
https://www.kompasiana.com/nurhidayati016/islam-sebagai-paradigma-ilmu-pengetahuan.
2
H. Muslim A. Kadir, M.A., Ilmu Islam Terapan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2003, Hal.39.
2. Macam Paradigma dalam Ilmu Terapan dan Bidang Studi
a) Paradigm Amali
Ilmu islam terapan menggagas paradigma amali dalam agama
islam. Paradigm amali adalah paradigm yang menitik beratkan
bidikannya pada dimensi praktis dalam kehidupan konkret
pelakunya. Yang terpenting dalam model berpikir amali adalah
bagaimana melakukan dan mewujudkannya pada kehidupan
praktis.
Ilmu islam amali, sebagai ilmu terapan adalah alternatif dalam
memecahkan masalah agar islam masa kini berhasil mencapai
sebuah risalah dengan kualitas Rasul Allah. Metode Ilmu Islam
Amali diuraikan dalam bahasa berikut dan disodorkan dalam
kronologis berfikir yang sifatnya metodologis. Ilmu Islam
amali adalah analisis tentang kehadiran iman dalam diri
seseorang atau kehidupan masyarakat.
b) Paradigma Ahkami, falsafi, dan wijdani
Umat manusia dikemudian hari terkait dengan wahyu yang
diterima Rasul Allah, karena sifat universal dalam ajaran yang
diterimanya. Universalitas tidak ini tidak hanya dalam
pengertian lingkup keberagamaan yang menjadi bidang
kegiatan semata, melainkan, juga lingkup orang berima yang
menjangkau semua umat manusia samapi hari akhir. Tabiat ini
sudah mulai tampak dalam panggilan yang tertuang dalam
firman Allah SWT.
Petunjuk lain universalitas ini adalah panggilan yang meskipun
tidak menggunakan term biologis, namun pengertiannya juga
universal.3

3
H. Muslim A. Kadir, M.A., Ilmu Islam Terapan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2003, Hal.40-42.
3. Pergeseran Paradigma
Paradigma merupakan cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap,
dsn bertingkah laku. Persoalan yang mucul ketika Rasulullah sebagai
penerima wahyu Allah sudah wafat, adalah mekanisme dan teknik
generasi selain sahabat untuk memerankan dirinya sebagai pemeluk
yang membangun tujuan risalah, dalam kehidupan praktis mereka.
Interaksi sosial merupakan salah satu penyampaian ajaran yang dapat
berlangsung dengan baik. Proses interkasi sosial seperti ini sudah
dilakukan pada zaman sahabat rasul yang menyampaikan berita
tentang Al Qu’an dan As-Sunnah. Dua pedoman tersebut akan
menjamin manusia tidak akan sesat. Dan proses yang dilakukan umat
islam tersebut dapat mendorong tumbuhnya ilmu-ilmu baru yang lebih
rinci.
Jika paradigma dalam ilmu-ilmu itu dikembangkan dan
ditelaah, maka pertanyaan tentang potensi untuk membentuk
keberagaman dapat dijawab dengan mudah. Seberapa besar potensi
yang dihasilkan oleh ilmu tersebut bergantung pada pokok masalah
yang menjadi obyek kajian ilmu-ilmu itu ternyata berbeda dengaan apa
yang diajarkan oleh Rasulullah. Perbedaan tersebut merujuk adanya
kesenjangan antara keduanya. Dan kesenjangan ini dimungkinkan oleh
perbedaan sifat pokok bahasa dalam ilmu tersebut dengan karakter
keberagaman yang telah diajarkan oleh beliau dan dilaksanakan oleh
para sahabatnya.4

4
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar Indeks, Jakarta, 2008, Hal.27.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Paradigma merupakan masing-masing orang memandang dunia,
memandang persoalan, alur berfikir seseorang terbentuk karena pengalaman
dan pilihan-pilihan. Ilmu islam terapan menggagas paradigma amali dalam
agama islam. Paradigma amali adalah paradigma yang menitik beratkan
bidikannya pada dimensi praktis dalam kehidupan konkret pelakunya.
Paradigma merupakan cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap, dsn bertingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/nurhidayati016/islam-sebagai-paradigma-ilmu-
pengetahuan

Vardiansyah, Dani, Filsafat Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar Indeks, Jakarta, 2008.
Muslim Muslim, Kadir, Ilmu Islam Terapan, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2003

Anda mungkin juga menyukai