Anda di halaman 1dari 15

SHALAT DZIKIR DAN DOA

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah : Pembelajaran PAI di Mi/Sd

Dosen Pengampu : M.Mahbub Al Basyari M.Pd.I

Disusun oleh :

Kelompok 8

Almas Desiderya (2223.03.0235)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami (penulis) panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
yang berlimpah, kami (penulis) dapat menyusun makalah ini dengan baik sesuai
dengan kemampuan kami untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah kami, dengan
judul tugas makalah “SHALAT DZIKIR DAN DOA”. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Untuk selanjutnya kami (penulis)
mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kami sendiri
dan juga mahasiswa STAI Miftahul Huda Subang.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik agar makalah ini mendekati
sempurna, kami sadar bahwa kesempurnaan hanya milik Allah.
Atas doa dan dukungannya kami haturkan jazaakumullahu khairan katsiran,
semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita semua. Aamiin
Yarabbal‘alamiin.

Pamanukan, 16 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................................3

A. Pengertian Shalat ..............................................................................................................3


B. Pengertian Dzikir ..............................................................................................................5
C. Pengertian Doa ..................................................................................................................8
D. Cara Menerapkan Shalat Dzikir dan doa pada anak SD/MI .............................................10

BAB III PENUTUPAN .................................................................................................................11

A. Kesimpulan .......................................................................................................................11
B. Saran .............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan salah satu agama yang ada di Indonesia
dan 50% mayoritas masyarakatnya beragama islam. Ibadah merupakan
unsur mutlak dalam agama. Agama yang intinya adalah keyakinan tentang
adanya zat yang berkuasa di atas alam raya, dan kerinduan manusia untuk
mengangungkan dan berhubungan dengannya, melahirkan berbagai
macam cara pengabdian pemujaan dan ibadah. Dan agama itu pun sendiri
merupakan pondasi hidup manusia dalam ketentraman hidupnya. Dalam
agama islam shalat merupakan tiang agama. Karena jikalau seorang tidak
mendirikan shalat itu sendiri maka sama saja dia tidak mendirikan
agamanya.
Manusia-manusia yang menjalankan tugas dan perintah Allah lah
yang akan mendapatkan ketentraman hati itu sendiri. Pelaksanaan ibadah
dalam islam tidak boleh sampai mengabaikan kewajiban yang
berhubungan dengan kebutuhan jasmaniah dan duniawi. Manusia perlu
bekerja untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya untuk
bertahan hidup, karena selain kita ibadah dan berdoa kita juga harus
bekerja untuk mencapai tujuan nya.
Dzikir dan do’a adalah dua hal yang saling berhubugan. Dzikir
sebagai sebutan dan ingat kepada Allah merupakan pendahuluan do’a.
Orang dapat berdo’a bila ia menyebut nama Allah dan ingat kepada-Nya,
yang merupakan tujuan kepada siapa ia memanjatkan do’a. Dengan mulut
dan hati yang berdzikir, diharapkan orang yang berdo’a tergerak
melakukan perbuatan yang sesuai dengan kehendak nama yang ia sebut
dalam dzikir.
Dzikir menempati sentral amaliah jiwa hamba Allah yang beriman,
karena dzikir adalah keseluruhan getaran hidup yang digerakkan oleh
kalbu dalam totalitas ilahi. Totalitas inilah yang mempengaruhi aktivitas

1
hamba, gera-gerik hamba, kediaman hamba, kontemplasi hamba, dan saat-
saat hamba istirab dalam tidurnya. Dzikir yang memenuhi ruang-ruang
kalbu kita adalah dzikir yang tidak pernah dibatasi oleh raung dan waktu.
Jika waktu muncul akibat gerakan-gerakan empisi, maka dzikir yang
hakiki tidak pernah memiliki waktu, kecuali waktu ilahi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Shalat?
2. Apa Pengertian Dzikir?
3. Apa Pengertian Doa?
4. Bagaimana penerapan tentang Shalat Dzikir dan Doa pada Anak ?
C. Tujuan Pembahasan\
1. Untuk Mengetahui pengertian dari Shalat.
2. Untuk mengetahui Pengertian dari Dzikir.
3. Untuk mengetahui Pengertian dari Doa.
4. Untuk mengetahui Penerapan solat dzikir dan doa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat
Shalat menurut bahasa adalah doa. Menurut istilah (ahli fiqih)
berarti perbuatan (gerak) yang mulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam dan syarat-syarat tertentu,ada beberapa bagian bagian sholat yaitu
1. Urgensi Salat
Urgensi Shalat adalah agar kita tahu seberapa pentingnya shalat
dalam kehidupan sehari-hari kita, karena selain mempunyai arti dalam
ibadah sebagai tiang agama shalat juga mempunyai makna lain dalam
kehidupan. pada dasarnya meliputi dua aspek yaitu aspek rohani dan
aspek jasmani (Sayid Sabiq, 2010:45).
Apabila kita senantiasa mengingat Allah SWT dengan cara
mengerjakan shalat niscaya kita akan mendapatken ketentraman hati
dan pikiran kita agar selalu dapat berfikir bersih dan selalu berada
dijalannya yang benar. Hati manusia yang senantiasa selalu mengingat
Allah akan terjaga jiwanya dari sifat-siat keji dan terhindar dari segala
sesuatu yang menyimpang dari agama dan jalan Allah SWT dan
dibutuhkan kerohanian yang kuat dengan sering mendekatkan jiwa
dan raga kepada Allah SWT. Dengan kekuatan rohaniah itu bebagai
macam ujian hidup akan dapat dihadapi dengan kesabaran,
ketenangan, kerelaan hati yang tentram.
Karena itu amat besar artinya kita selalu mohon pertolongan
kepada Allah dengan sabar dan Salat juga berfungsi untuk mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Karena itu, mengerjakan shalat dengan
khusyu’ dan benar mempunyai peranan yang besar dalam
pembentukan moral, yang membuat seseorang akan merasa malu

3
melanggar ketentuan-ketentuan Allah sehingga akan terdorong untuk
berbuat yang selalu mendatangkan keridhaan Allah.1
2. Makna Shalat Bagi Kehidupan
Dalam agama islam ada sebuah kitab yang didalamnya itu
sendiri merupakan wahyu-wahyu (ucapan/perkataan) Allah SWT
yang diturunkan melalui para Nabi dan Rosulnya. Pelaksanaannya
dijelaskan dalam sabda rosul, baik berupa gerak-gerik dan
perbuatan beliau semasa hidup.
Sebagaimana semua ibadah dalam islam, di samping
mempunyai segi kerohanian untuk menjaga hubungan dampak
kejiwaan pribadi dengan Allah, ibadah shalat juga mempunyai
dampak kejiwaan, sosial, dan lain sebagainya dalam kehidupan
bermasyarakat.
Agama adalah hal pokok dalam kehidupan manusia apalagi
bermasyarakat. Shalat dapat dilakukan secara individual, tetapi
lebih baik apabila dilakukan secara berjamaah dan terutama di
masjid. Masjid adalah tempat ibadah nya orang islam. Masjid
tempat penting yang digunakan sebagai tempat ibadah dan di sebut
juga rumah Allah. Hal ini tentu saja karena manfaatnya terhadap
masyarakat.
Hikmah yang utama itu menunjukkan keutuhan
masyarakat islam dalam bahu membahu menyembah Allah.
Dengan shalat lima waktu sehari semalam secara berjamaah,
msing-masing jamaah dapat saling mengenal dan saling membahu,
seperti apabila di antara jamaah ada yang menderita sakit atau
tertimpa musibah, semua jamaah segera dapat mengetahui dan
dapat segera memberi bantuan baik moril maupun materiil yang
bertujuan untuk meringankan penderitaan orang yang tertimpa
musibah tersebut.2

1
M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, (Jakarta: Pinbuk Press, 2004).

4
Suara azan yang dikumandangkan sebelum melakukan
shalat itu sebagai pemberitahuan telah masuknya waktu shalat. Hal
itu mengandung hikmah bahwa masyarakat diingatkan dalam lima
waktu sehari semalam akan kebesaran Allah, agar segera
berhubungan dengan Allah melalui shalat. Masyarakat diminta
sejenak untuk meninggalkan pekerjaan yang sedang dilakukan
untuk mengingat Allah.
B. Pengertian Dzikir
Dzikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru atau dzukr/dzikr yang
memiiliki arti perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan,
mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut). Kemudian ada
yang berpendapat bahwa dzukr (bidlammi) saja, yang dapat diartikan
pekerjaan hati dan lisan, sedang dzkir (bilkasri) dapat diartikan khusus
pekerjaan lisan.
Selanjutnya, secara istilah sendiri, pengertian dzikir tak terlalu jauh
dari makna-makna lughawi. Di dalam kamus modern seperti al-Munawir,
alMunjid, dan sebagainya, sudah pula menggunakan pengertian-pengertian
istilah seperti adz-dzikr dengan arti bertasbih, mengagungkan Allah swt.
dan seterusnya.3
Tak ada seorangpun yang bisa mencapai Allah SWT kecuali bagi
mereka yang terus-menerus berdzikir kepada-Nya. Perlu diketahui, bahwa
dzikir sendiri juga memiliki bentuk-bentuk serta keutamaan jika kita
jalankan.
1. Bentuk – bentuk Dzikir
a. Dzikir Jali
Mengenal Parentifikasi, Pembalikan Peran antara Orang Tua
dan Anak.Dzikir Jali merupakan suatu perbuatan mengingat
Allah SWT dalam bentuk ucapan lisan yang mengandung arti

2
Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Sholat Dzikir Dan Doa, (Jakarta: Bulan
Bintang, Cet ke-llX, 2008)
3
Kamis, 17 Desember 2020 16:01 Rakha Fahreza Widyananda(apa itu Dzikir)

5
pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah SWT yang lebih
menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati.
Mula-mula dzikir ini diucapkan secara lisan, mungkin tanpa
dibarengi ingatan hati. Hal ini biasanya dilakukan orang awam
(orang kebanyakan). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
agar hatinya hadir menyertai ucapan lisan itu.
b. Dzikir Khafi
Merupakan dzikir yang dilakukan secara khusyuk oleh
ingatan hati, baik disertai dzikir lisan ataupun tidak. Orang
yang sudah mampu melakukan dzikir seperti ini merasa dalam
hatinya senantiasa memiliki hubungan dengan Allah SWT.Ia
selalu merasakan kehadiran Allah SWT kapan dan di mana
saja. Dalam dunia sufi terdapat ungkapan bahwa seorang sufi,
ketika melihat suatu benda apa saja, bukan melihat benda itu,
tetapi melihat Allah swt.Artinya, benda itu bukanlah Allah
SWT, tetapi pandangan hatinya jauh menembus melampaui
pandangan matanya tersebut. Ia tak hanya melihat benda
tersebut akan tetapi akan menyadari adanya khalik yang
menciptakan benda tersebut.
c. Dzikir Haqiqi
Merupakan dzikir yang dilakukan dengan seluruh
jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan dimana saja,
dengan memperketat upaya memelihara seluruh jiwa raga
dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang
diperintahkan-Nya. Selain itu tiada yang diingat selain
Allah SWT. Untuk mencapai tingkatan dzikir haqiqi ini
perlu dijalani latihan mulai dari tingkat dzikir jali dan
dzikir khafi.4

4
Husnul Abdi Diperbarui 27 Des 2021, 19:10 WIB tentang bentuk bentuk dzikir/

6
2. Keutamaan Dzikir
1. Terlindung dari Bahaya Godaan Setan
Setan memang tak akan pernah berhenti untuk
menjerumuskan manusia dari Rida Allah SWT. Segala
bentuk godaan akan diumpamakan kepada manusia agar
lalai dan terlena. Karena itu, dengan berdzikir kita
memohon kepada Allah supaya terlindung dari godaan
setan yang terkutuk.
2. Tak Mudah Menyerah serta Putus Asa
Adanya permasalahan ini sejatinya untuk menguji
sejauh mana tingkat keimanan seseorang. Bagi yang
tidak kuat menanggung permasalahan tersebut, acap kali
cenderung berputus asa.
3. Memberi Ketenangan Jiwa serta Hati
Segala gundah dan resah bersumber dari bagaimana
hati menyikapi kenyataan. Jika hati lemah dan tak kuat
menanggung beban hidup, besar kemungkinan yang
muncul adalah suasana resah dan gelisah.Artinya, tidak
tenang.
Ketidaktenangan juga bisa timbul akibat perbuatan
dosa. Hati ibarat cermin dan dosa adalah debu. Semakin
sering berbuat dosa, semakin memupuk debu yang
mengotori cermin. Karena itu, untuk meraih ketenangan
jiwa dan hati kita dianjurkan untuk memperbanyak zikir
4. Mendapatkan Cinta Serta Kasih Sayang Allah SWT
Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Kedua ini berasal dari suku kata ar-rahmah yang berarti
kasih sayang. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya

7
begitu luas. Oleh sebab itu, kasih sayang Allah harus kita
raih dengan memperbanyak dzikir.5

C. Pengertian Doa
Dalam perspektif bahasa kata du‟a berasal dari bahasa Arab da‟a-
yada‟u-da‟ada‟watun, yang mengandung arti memanggil, mengundang,
minta tolong, meminta dan memohon. Secara istilah, doa adalah
permohonan atau permintaan dari seseorang hamba kepada Tuhan dengan
menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan, atau meminta sesuatu sesuai dengan hajatnya atau
memohon perlindungan kepada Allah Swt. Doa yang dimaksud di sini
suatu aktivitas ruhaniah yang mengandung permohonan kepada Allah Swt.
Melalui lisan atau hati, dengan menggunakan kalimat-kalimat atau
pernyataan-pernyataan khusus sebagaimana yang tertulis pada al-Qur‟an,
as-Sunnah ataupun keteladanan para sahabat Rasulullah Saw, dan orang-
orang yang saleh. Dengan penuh harapan agar doa-doa yang dimohonkan
akan segera dikabulkan.
Doa dalam istilah al-Qur‟an memiliki ragam makna yang cukup
kompleks, seperti doa dalam al-Qur‟an ialah menunjukkan kehinaan dan
kerendahan diri serta 2Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Prophetic
Intelegence Kecerdasan Kenabian” Menumbuhkan Potensi Hakiki Insani
Melalui Pengembangan Kesehatan Ruhani (Yogyakarta: Islamika, 2004),
450-451. 26 menyatakan keperluan dan ketundukkan kepada Allah.
Pengertian ini tidak bertentangan dengan pengertian terdahulu
tentang doa, tetapi saling melengkapi, yakni bahwa memohon kebaikan di
dunia dan keselamatan akhirat itu menunjukkan kerendahan diri,
keperluan, dan ketundukkan kepada Allah. Berdasarkan pengertian doa itu,
maka berdoa hanya kepada Allah dan tidak boleh kepada selain-Nya.
Seperti terlihat doa merupakan manifestasi kerendahan diri, keperluan dan
ketundukan kepada Allah.

5
Keutamaan Berdzikir (Husna)15 November 2015

8
Sedangkan dalam hadits doa ada sejumlah hadits yang
menyatakan perlunya berdoa kepada Allah:
a. Doa itu ibadah (H.R, Abu Daud dan Tirmidzi)
b. Setiap muslim di muka bumi yang memohonkan sesuatu kepada
Allah atau dijauhkan Allah darinya suatu kejahatan selama ia
mendoakan yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan
kasih sayang” (H.R Tirmidzi)

Jadi dengan doa berarti kita menyatakan apa yang dikehendaki


terhadap Allah Swt. Untuk mendapatkan kemanfaatan atau menolak
kemudharatan.

1. peranan Doa
a. Doa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan
menjalankan perintahNya.
b. Doa ialah tanda selamat dari kesombongan.
c. Doa merupakan salah satu sebab untuk menangkal
kemurkaan Allah.
d. Doa ialah sebab lapangnya hati, sinarnya kegundahan,
hilangnya kesusahan, dan mudahnya segala urusan.
2. Keutamaan Doa
Banyak terdapat keutamaan yang sangat dahsyat. Berikut ini
beberapa keutamaan yang bisa kita peroleh dari memanjatkan
doa. Berkata al- Ghazali Faedah doa walaupun doidak dapat
menolak qadha Tuhan, ialah melahirkan khudhu‟ dan hajat
kepada Allah. Disini ada beberapa keutamaan doa:
a. Keutamaan doa di sisi Allah melebihi dari segala
keutamaan.
b. Doa adalah senjata bagi orang-orang mukmin: doa
adalah ibadah, kedudukan doa dalam ibadah. Berdoa
berarti menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh
keyakinan dan keikhlasan.

9
c. Doa adalah dzikir kepada Allah Swt. Merupakan obat
bagi jiwa, menghilangkan kesusahan, dan menjauhkan
manusia dari dosa. Dengan doa manusia akan
mendapat pengampunan Allah sehingga jiwanya lebih
tenang.6
D. Penerapan Shalat Dzikir dan Doa pada Pembelajaran PAI di Mi/SD
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk keberhasilan dalam
penerapan tentang Shalat Dzikir dan pada anak, yaitu:
1. Kita harus memahami ilmu agama dengan baik tentang
kewajiban dan tanggung jawabnya pada ibadah dalam Islam.
2. Kita harus membekali ilmu pengetahuan agama dengan benar
pada anak sehingga anak memahami betapa pentingnya
kedudukan shalat dalam Agama Islam.
3. Kita harus menanamkan keyakinan dan keimanan bahwa Allah
itu ada dan selalu melihat serta mengawasinya dalam setiap
perbuatan yang ia lakukan.
4. Kita juga harus memberikan contoh yang baik dalam ketaatan
Ibadah shalat dzikir dan doa.7

6
Abdullah, Gymnastiar. Doa Ajaran Ilahi kumpulan Doa dalam Al-Quran Beserta Tafsirnya
(Jakarta: Penerbit Hikmah, 1978)
7
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Doa (Semarang: PT Pustaka Rizki
Putra, 2002), 86.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat disumpulkan bahwa
Shalat menurut bahasa adalah doa. Menurut istilah (ahli fiqih)
berarti perbuatan (gerak) yang mulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam dan syarat-syarat tertentu.
Dzikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru atau dzukr/dzikr yang
memiiliki arti perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan,
mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut). Kemudian ada
yang berpendapat bahwa dzukr (bidlammi) saja, yang dapat diartikan
pekerjaan hati dan lisan, sedang dzkir (bilkasri) dapat diartikan khusus
pekerjaan lisan.
Dalam perspektif bahasa kata du‟a berasal dari bahasa Arab da‟a-
yada‟u-da‟ada‟watun, yang mengandung arti memanggil, mengundang,
minta tolong, meminta dan memohon. Secara istilah, doa adalah
permohonan atau permintaan dari seseorang hamba kepada Tuhan dengan
menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan, atau meminta sesuatu sesuai dengan hajatnya atau
memohon perlindungan kepada Allah Swt.
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk keberhasilan dalam
penerapan tentang Shalat Dzikir dan pada anak, salah satunya Kita harus
memahami ilmu agama dengan baik tentang kewajiban dan tanggung
jawabnya pada ibadah dalam Islam.
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari masih ada kekurangan maupun
ketidak sempurnaan dalam penulisan makalah ini,oleh karena itu saya
harap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran sebagai acuan
untuk saya sebagai penulis.

11
DAFTAR PUSTAKA

M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, (Jakarta: Pinbuk Press,
2004).

In’ammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berdzikir dan Sehat ala Ustad


Haryono, (Semarang: Syifa Press, 2006).

https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-dzikir-beserta-bentuk-dan-keutamaannya-
wajib-diketahui-kln.html

Umi Salamah (2010) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKUKAN ZIKIR SETELAH SHOLAT

Abdul Manan, Rahasia Shalat ; Bimbingan Lengkap dan Praktis (Bandung: Pustaka Hidayah,
2002) h.71

12

Anda mungkin juga menyukai