Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FIKIH

SHOLAT

Disusun oleh:
Kelompok 7
Yeni puspita sari
Puja lestari

Dosen pengampuh
Dra.khermarenah.m.pd

Pendidikan guru madrasah ibtidayah


Fakultas tarbiyah dan tadris
Institut agama islam negeri bengkulu
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran allah swt atas rahmat dan hidayahnya,penulis dapat meyelesaikan
makalah yng berjudul “sholat”dengan tepat waktu.makalah ini disusun untuk memuhi tugas
mata kuliah fikih.selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita yaitu tentang
sholat.
Terimah kasih kepada ibu dra.khermarinah.m,pd selaku dosen pengampu.ucapan terimah kasih
juga untuk semua pihak yang telah meyelesaikan makalah ini penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna.oleh karena itu,saran dan kritik diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bengkulu,

Penulis
DAPTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................
Daptar isi.................................................................................................
Bab 1 pendahuluan
A.latar belakang.............................................................................................
B.rumusan masalah........................................................................................
C.tujuan..........................................................................................................
D.manfaat penelitian .....................................................................................

Bab 11pembahasan
A.Pengertian sholat..........................................................................................
B.macam macam sholat...................................................................................
C.kedudukan sholat dalam islam......................................................................
D.kedudukan sholat dalam islam......................................................................
E.landasan hukum sholat ..................................................................................
f.persamaan pebedaan 4 mahzab tentang sholat..............................................

Bab 111
A.kesimpulan.....................................................................................................
B.saran...............................................................................................................

Daptar pusaka
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sholat merupakan ibadah wajib bagi umat muslim dan sholat dan sholat merupakan
sarana komunikasi antara seorang hamba denga tuhannya sebagai suatu bentuk ibadah
yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersususun dari beberapa ucapan dan
perbuatann yang diawali dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam,dan dilakukan
sesuai dengan syarat maupun rukun sholat yang telah ditentukan (imam basuri assayuthi
3o).sholat terdiri dari sholat fardu dan sholat sunah.sholat fardu sendiri terdiri atas 5 waktu
antara lain subuh,dzuhur,asar,magrib,isya.sholat dapat membentuk kecerdasan
spiritualbagi siapa saja yang melakukan (Agustian,2001).
Selain itu mempelajari sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim.karna sholat
adalah pengabdian manusia kepada allah swt yang wajib dilaksanakan agar didalam setiap
kegiatannya selalu diberikan keberkahan,kebaikan,kemudahan dan jalan keluar dari segala
kesulitan.
Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai makhluk
yang paling sempurna yaitu sholat atau terkadang tau tentang kewajiban tapi tidak
mengerti apa yang mesti dilakukan.selain itu juga kaum fantastis yang tidak menghargai
tentang arti khilafiyah dan menganggap yang berbeda itu salah.oleh karena itu mari kita kaji
bersama tentang arti sholat cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya.dalam
pembahasan kali ini juga dipaparkan sholat dan macamnya.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penerapan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumusan masalah pada
perancangan ini adalah membahas tentang sholat dan macam macam sholat baiak itu
sunah maupun wajib
BAB 11
PEMBAHASAN

A.pengertian sholat
Sholat secara etimologi berarti doa dan secara terminologi atau istilah dari para ahli fikih
membagi arti sholat secara lahir dan hakiki.sholat secara lahiriah berarti perkataan dan
perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam,dan dengan itu kita beribadah
kepada allah swt menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan (sidi gazalba,88).
Dan secara hakikinya sholat ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada allah,secara yang
mendatangkan takut kepadanya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaannya dan keperluan kita kepada allah yang kita sembah dengan
perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua duanya (hasbi asy sidiqi,59)
Sholat juga diartikan sebagai salah satu sarana komunikasi antara seseorang hamba
dengan tuhan-nya,sebagai bentuk ibadah yang didalamya terdapat amalan yang tersusun dari
beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan
salam,serta sesuai dengan syarat dan rukun sholat yang ditentukan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sholat merupakan
penyerahan diri terhadap allah swt baik lahir maupun batin dalam rangka ibadah dan memohon
ridhonya.sholat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh
ibadah manapun juga,sholat merupakan tiang agama dimana a tak biasa tegak kecuali dengan
itu.

B.macam macam sholat baik wajib maupun sunah


. Macam-macam sholat wajib:
1)  Sholat Isya' yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan satu
kali salam. Waktu pelaksanaannya dilakukan menjelang malam (+ pukul 19:00 s/d menjelang
fajar) yang diiringi dengan sholat sunnah qobliyah (sebelum) dan ba'diyah (sesudah) sholat isya.
2)  Sholat Subuh yaitu sholat yang dikerjakan 2 (dua) raka'at dengan satu kali salam. Adapaun
waktu pelaksanaannya dilakukan setelah fajar (+ pukul 04:10) yang hanya diiringi dengan sholat
sunnah qobliyah saja, sedang ba'diyah dilarang[2].
3)   Sholat Lohor (Zhuhur) yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali
tasyahud dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksaannya dilakukan sa'at matahari tepat di
atas kepala (tegak lurus) + pukul 12:00 siang, yang diiringi dengan sholat sunnah
qobliyah dan sholat sunnah ba'diyah (dua raka'at-dua raka'at atau empat raka'at-empat raka'at
dengan satu kali salam).
4)    Sholat Ashar yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan
satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah matahari tergelincir (+ pukul
15:15 sore atau sebatas pandangan mata) yang hanya diiringi oleh sholat sunnah qobliyah
dengan dua raka'at atau empat raka'at (satu kali salam).
5)   Sholat Maghrib yaitu sholat yang dikerjakan 3 (tiga) raka'at dengan dua kali tasyahud dan
satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaanya dilakukan setelah matahari terbenam (+ pukul
18:00) yang diiringi oleh sholat sunnah ba'diyah dua raka'at atau empat raka'at dengan satu kali
salam, sedang sholat sunnah qobliyah hanya dianjurkan saja bila mungkin dilakukan, tapi bila
tidak jangan (karena akan kehabisan waktu).

Macam-macam sholat sunah:

1.      Shalat Sunah Tahajud
Shalat sunah tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah malam di
antara shalat isya’ dan Shalat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah rokaat shalat tahajud
minimal dua rokaat hingga tidak  terbatas. Saat hendak kembali tidur sebaiknya membaca ayat
kursi, surat al-ikhlas, surat al-falaq dan surat an-nas.

2.      Shalat Sunah Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga jam
10.00 waktu setempat. Jumlah roka'at shalat dhuha minimal dua rokaat dan maksimal dua
belas roka'at dengan satu salam setiap dua roka'at. Manfaat dari shalat dhuha adalah supaya
dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki. Saat melakukan sholat dhuha sebaiknya
membaca ayat-ayat surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas.

3.      Shalat Sunah Istikharah
Shalat istikharah adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah
SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua hal/perkara maupun lebih dari
dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di
kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan pelajaran dan pengalaman yang kelak akan
berguna di masa yang akan datang. Contoh kasus penentuan pilihan:         
-memilihjodohsuamiiatri     
-memilihpekerjaan    
-memutuskansuatuperkara  
-memilihtempattinggal,danlainsebagainya           
Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga melakukan, puasa sunah, shodaqoh, zikir,
dan amalan baik lainnya.
4. Shalat Sunah Tasbih
Shalat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak memahasucikan Allah SWT.
Waktu pengerjaan shalat bebas. Setiap rokaat dibarengi dengan 75 kali bacaan tasbih.
Jika shalat dilakukan siang hari, jumlah rokaatnya adalah empat rokaat salam salam, sedangkan
jika malam hari dengan dua salam.

5.  Shalat Sunah Taubat
Shalat taubat adalah shalat dua roka'at yang dikerjakan bagi orang yang ingin bertaubat, insyaf
atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya dengan bersumpah tidak akan
melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya tersebut. Sebaiknya shalat sunah taubat
dibarengi dengan puasa, shodaqoh dan sholat.

6.  Shalat Sunah Hajat

Shalat Hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat hajat


dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk mencapai hajat atau cita-
cita. Shalat sunah hajat dilakukan minimal dua rokaat dan maksimal dua belas bisa kapan saja
dengan satu salam setiap dua roka'at, namun lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir
waktu malam.

7. Shalat Sunah Safar

Shalat safar adalah sholat yang dilakukan oleh orang yang sebelum bepergian atau melakukan
perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti pergi haji, mencari ilmu, mencari kerja,
berdagang, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah supaya mendapat keridhoan,
keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT.

8.   Shalat Sunah Rawatib.

Shalat sunah rawatib dilakukan sebelum dan setelah shalat fardhu. Yang sebelum Shalat Fardhu


disebut shalat qobliyah, dan yang setelah shalat fardhu di sebut shalat Ba'diyah. Keutamaannya
adalah sebagai pelengkap dan penambal shalat fardhu yang mungkin kurang khusu atau tidak
tumaninah.
9.   Shalat Sunah Istisqho’
Shalat sunah ini di lakukan untuk memohon turunnya hujan. dilakukan secara berjamaah saat
musim kemarau.

10.  Shalat Sunah Witir.

Shalat sunah witir dilakukan  setelah sampai sebelum fajar. bagi yang yakin akan bangun malam
diutamakan dilakukan saat sepertiga malam setelah shalat Tahajud. Shalat witir disebut
juga shalat penutup. biasa dilakukan sebanyak tiga rakaat dalam dua kali salam, dua rakaat
pertama salam dan dilanjutkan satu rakaat lagi.

11.  Shalat Tahiyatul Masjid.


Shalat tahiyatul masjid ialah shalat untuk menghormati masjid. Disunnahkan shalat tahiyatul
masjid bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk. Shalat tahiyatul masjid itu dua
raka’at.

12.  Shalat Tarawih.
Shalat Tarawih yaitu shalat malam pada bulan ramadhan hukumnya sunnah muakad atau
penting bagi laki-laki atau perempuan, boleh dikerjakan sendiri-sendiri dan boleh pula
berjama’ah.

13. Shalat Hari Raya (Idul Adha dan Idul Fitri).


Sebagaimana telah diterangkan bahwa waktu shalat hari raya idul fitri adalah tanggal 1 syawal
mulai dari terbit matahari sampai tergeincirnya. Akan tetapi, jika diketahui sesudah
tergelincirnya matahari bahwa hari itu tanggal 1 syawal jadi waktu shalat telah habis, maka
hendaklah shalat di hari kedua atau tanggal 2 saja. Sedangkan untuk shalat hari raya Idul Adha
tanggal 10 Dzulhijjah.

14. Shalat Dua Gerhana.


Kusuf adalah gerhana matahari dan khusuf adalah gerhana bulan[4]. Shalat kusuf dan khusuf
hukumnya sunnah muakaddah berdasarkan sabda Nabi saw. Yang artinya :
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang
maupun kehidupannya. Maka apabila kalian menyaksikan itu, hendaklah kalian shalat dan
berdoa kepada Allah Ta’ala.” (H.R. Syaikhain).

15. Sholat Rawatib.
Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah dholat fardu.
Seluruh dari sholat rawatib ini yaitu ada 22 rakaat, yaitu :
  2 rakaat sebelum sholat subuh (sesudah sholat subuh tidak ada sholat sunah ba’diyah).
  2 rakaat sebelum sholat zuhur. 2 atau 4 rakaat sesudah zuhur.
  2 rakaat atau 4 rakaat sebelum sholat ashar, (sesudah sholat ashar tidak ada sholat ba’diyah).
  2 rakaat sesudah sholat maghrib.
  2 rakaat sebelum sholat isya.
  2 rakaat sesudah sholat isya.
Sholat-sholat tersebut yang dikerjakan sebelum sholat fardhu, dinamakan “qobliyah” dan
sesudahnya disebut “ ba’diyah”.

Syarat dan rukun sholat fardu


Syarat wajib yang harus dipenuhi dalam sholat yaitu
1.beragama islam
2.baligh
3.berakal
4.telah sampai dakwah islam kepadanya
5.bersih dan suci dari najis,haid,nifas,dan sebagainya

Rukun rukun yang harus dijalankan dalam sholat


1.niat
2.berdiri bagi yang mampu
3.takbirotul ihrom
4.melafalkan surah al fatihah
5.ruku dengan tumaninah
6.i’tidal dengan tumaninah
7.sujud dengan tumaninah
8.duduk diantara dua sujud dengan tumaninah
9.sujud kedua dengan tumaninah
10.tasyahud
11.melafalkan sholawat nabi muhammad saw
12.salam

Manfaat sholat fardhu


1.sholat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
2.sholat menjauhkn dari sifat ngeluh dan kikir
3.sholat mencegah beberapa macam kesesatan
4.sholat menenangkan dan menentramkan hati

C.kedudukan sholat dalam islam


Sholst sebenarnya telah diperintahkan allah kepada umat terdahulu sebelum umat nabi
muhammad saw. Allah swt berfirman artinya wahaia bani israil ingatlah nikmat yang aku
berikan kepada kalian tegakkanlah sholat keluarkan zakat dan rukuklah bersama orang orang
yang ruku.(al baqoroh:40-43

Adapun kedudukan sholat dalam islam yaitu:


1. Shalat sebagai sebab seseorang ditolong oleh Allah.
2. Shalat merupakan sebab seseorang tercegah dari kekejian dan kemungkaran.
3. Shalat merupakan salah satu rukun islam.
4. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab/ dihitung di hari kiamat.
5. Keutamaan shalat dapat dilihat dari awal perintah untuk mengerjakannya yaitu
diperintahkan langsung kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam tanpa melalui perantara
Jibril “alaihis Salaam, di tempat yang tertinggi yang pernah dicapai manusia yaitu langit ketujuh,
di malam yang paling utama bagi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam yaitu malam Isra’ Mi’raj dan
diwajibkan disetiap hari sepanjang hidup seorang muslim

 Hukum Orang Yang Meninggalkan Shalat
Seluruh ummat Islam sepakat bahwa orang yang mengingkari wajibnya shalat, maka dia kafir
dan keluar dari Islam. Tetapi mereka berselisih tentang orang yang meninggalkan shalat dengan
tetap meyakini kewajiban hukumnya. Sebab perselisihan mereka adalah adanya sejumlah
hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menamakan orang yang meninggalkan shalat
sebagai orang kafir, tanpa membedakan antara orang yang mengingkari dan yang bermalas-
malasan mengerjakannya.
memiliki shalat sunnah maka shalat wajibnya disempurnakan oleh shalat sunnah tadi.
Kemudian seluruh amalan wajibnya dihisab seperti halnya shalat tadi.’”
Dari Hudzaifah bin al-Yaman, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Islam akan lenyap sebagaimana lenyapnya warna pada baju yang luntur. Hingga
tidak lagi diketahui apa itu puasa, shalat, qurban, dan shadaqah. Kitabullah akan diangkat
dalam satu malam, hingga tidak tersisalah satu ayat pun di bumi. Tinggallah segolongan
manusia yang terdiri dari orang tua dan renta. Mereka berkata, ‘Kami dapati bapak-bapak kami
mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah dan kami pun mengucapkannya.’” Shilah berkata
kepadanya, “Bukankah kalimat laa ilaaha illallaah tidak bermanfaat untuk mereka, jika mereka
tidak tahu apa itu shalat, puasa, qurban, dan shadaqah?”
Lalu Hudzaifah berpaling darinya. Shilah mengulangi pertanyaannya tiga kali. Setiap kali itu pula
Hudzaifah berpaling darinya. Pada kali yang ketiga, Hudzaifah menoleh dan berkata, “Wahai
Shilah, kalimat itulah yang akan menyelamatkan mereka dari Neraka. Dia mengulanginya tiga
kali.

 
  LANDASAN HUKUM  SHALAT WJIB DAN SUNNAH
a. Landasan hukum sholat wajib
a.1. Landasan Al qur’an
Kewajiban shalat dapat dilihat dalam (Q.S:Al Baqarah 2:110)
Yang artinya: Dan dirikanlah sholat tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanyapada sisi Allah. Sesungguhnya
Allah maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
Kemudian dalam (Q.S:An Nisa 4:103)
Yang artinya:  Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingat Allah diwaktu berdiri, diwaktu
duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.

b. Landasan hadits
landasan hukum bagi sholat wajib termuat dalam Hadist Shahih Bukhari No. 211 Jilid I yakni
isinya tentang proses terjadinya isra’ wal mi’raj dimana pada peristiwa dimana nabi diberikan
perintah sholat yang awalnya 50 rakaat di perkecil menjadi 5 rakaat.

 
BAB III
PENUTUP

  Kesimpulan
Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama,dengannya
agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsuryaitu
dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasarpada
gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnyatersembunyi
dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya. Shalat banyak macamnya ada shalat
sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah ditentukan waktunya. Khilafiyyah kaum muslimin
tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan danpengkajiannya semuanya bersumber
dari Al-Qur‟an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebutmenjadi hikmah keberagaman umat
islam. Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah
ditentukan waktunya.

Saran
Sebaiknya sebagai umat islam yang baik kita senantiasa mendirikan solat, dan  menghidupkan
sunah rosul dan dilakukan sesuai yang dicontohkan rosul.
DAFTAR PUSTAKA

  Al- Quranur Karim


  Abu Masyhad, Tuntunan Shalat Lengkap ( Semarang : PT. MG, 1988)
  Ali Imran, Fiqih, ( Bandung : Cita Pustaka Mdia Perintis , 2011)
 Moh, Rifa’I, Fiqh Islam Lengkap ( Semarang :Karya Toha Putra, 1978 )

Ali Imran, Fiqih, ( Bandung : Cita Pustaka Mdia Perintis , 2011), hal 39


 Moh, Rifa’I, Fiqh Islam Lengkap ( Semarang :Karya Toha Putra, 1978 ) hal : 103
 Ibid, hal 227
 Abu Masyhad, Tuntunan Shalat Lengkap ( Semarang : PT. MG, 1988) hal.118

Anda mungkin juga menyukai