Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HADITS NABI TENTANG SHOLAT


Makalah Ini disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Hadits
Dosen Pengampu : Nur Chamidah, M. Pd.

OLEH :
1. Rahmawati febriyantika (43020210001)
2. Nailatul Zuhroh (43020210004)
3. Dewi Nur Safitri (43020210032)
4. Fikri Amiruddin Al-Aziz (43020210038)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah Hadis dengan judul “Hadits Nabi Tentang Sholat”.
Sholawat serta salam tercurah kepada Baginda Agung Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir nanti.

Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Hadist, Ibu Nur Chamidah yang telah
memberikan kesempatan kepada kelompok kami dalam membuat dan mempresentasikan hasil
diskusi ini. Kami ucapkan terima kasih juga kepada orang tua kami yang selalu mendoakan kami
agar dapat menjalankan perkuliah dengan baik.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada pembaca semoga makalah
ini bermanfaat.

Salatiga, 7 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ....................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................


1.1 Latar Belakang ...............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................

1.3 Tujuan ............................................................................................................

1.4 Manfaat .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

2.1 Pengertian Sholat ...........................................................................................

2.2 Macam-macam Sholat.....................................................................................

2.3 Ketentuan dan tatacara sholat .........................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sholat diartikan sebagai salah satu jenis ibadah yang di lakukan oleh orang – orang
islam/muslimin dimana merupakan suatu hal yang harus dan wajib di jalankan oleh seluruh
umat islam. Sholat merupakan ibadah yang lebih besar keutamaannya daripada ibadah-
ibadah lain. Tentu yang disebut lain adalah ibadah-ibadah individual selain sholat di satu sisi,
dan ibadah-ibadah sosial di sisi lain. Sholat dalam sistem keagamaan Islam adalah ibadah
formal yang paling banyak mendapatkan penekanan.
Namun melihat zaman sekarang ini yang banyak orang menyianyiakan waktunya untuk
beribadah dan lebih memilih melakukan hal - hal yang berhubungan dengan perkembangan
teknologi yang mengakibatkan hilangnya kesadaran untuk beribadah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sholat?
2. Apa saja macam-macam sholat?
3. Bagaimana ketentuan dan tata cara sholat yang diajarkan Rasullullah?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian sholat.
2. Untuk mengetahui macam-macam sholat.
3. Untuk mengetahui hadits yang menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan sholat
wajib dan sholat sunnah.
1.4 Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini agar membantu para pembaca dalam menemukan
informasi tentang hadits sholat dan ketentuannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sholat

Sholat merupakan kewajiban umat islam yang paling utama setelah mengucapkan dua kaliamt
syahadat. Sholat adalah cara umat muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT selain itu
juga sebagai pebeda antara umat muslim dan non-muslim. Secara pribadi, sholat adalah perantara
dalam mendekatkan diri kepada Allah, peristirahatan diri dan ketenangan jiwa setelah melakukan
aktivitas dunia. Dalam islam, sholat adalah tiang agama yang mengajarkan kita untuk bersikap
displin dalam kehidupan dunia. Yang dimaksud displin disini adalah penetapan waktu sholat.
Dengan demikian orang yang melakukan sholat akan memahami peraturan, nilai-nilai sopan
santun, ketentraman, dan mengkonsentrasikan pikiran pada hal-hal yang bermamfaat. Dalam
persoalan ibadah Allah tidak menyulitkan hambanya untuk melakukan ibadah yang
diperintahkannya. Begitu juga halnya dalam pelaksanaan sholat, seandainya dalam perjalanan
jauh yang memenuhi syarat yang telah ditentukan maka seseorang boleh mengqashar dan
menjama’ sholatnya, disamping itu Allah juga memberikan pahala yang berlipat ganda bagi
hambanya yang melaksanakan sholat berjama’ah.1
Sholat merupakan Rukun islam kedua, berupa ibadah kepada Allah dan wajib dilakukan
oleh setiap muslim dengan syarat, rukun,dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam2. Dalam mendefinisikan tentang arti sholat, Imam Rafi’i mendefinisikan
bahwa sholat secara bahasa berarti doa, sedangkan menurut istilah syara’ sholat berarti ucapan
dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam, dengan syarat tertentu.
Sholat juga diartikan sebagai ibadah yang meliputi ucapan dan peragaan tubuh yang khusus,
dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam.
Sebelum menerima perintah untuk mengerjakan sholat lima waktu dalam sehari, dikisahkan
bahwa Rasulullah sempat diperintahkan untuk mengerjakan sholat sebanyak 50 sholat dalam
sehari semalam. Dalam perjalannya menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu dengan
beberapa nabi. Antara lain nabi Adam AS di langit pertama, nabi Isa AS dan nabi Yahya AS di
1
Pengertian sholat secara umum, (diakses 16 November 2021)
https://bahanajarguruataumahasiswa.blogspot.com/2015/10/hadis-semester-1-pembahasan-hadis.html
2
Pengertian sholat, (diakses 16 November 2021)
https://www.kbbi.web.id/
langit kedua, nabi Yusuf AS di langit ketiga, nabi Idris AS di langit keempat, nabi Harun AS di
langit kelima, nabi Musa AS di langit keenam, dan nabi Ibrahim AS di langit ketujuh.
Setelah bertemu dan berdialog dengan para nabi di setiap lapisan langitnya, akhirnya Allah
SWT memberikan keringanan sholat menjadi 5 sholat sehari semalam. Peristiwa ini dijelaskan
dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

ِّ‫صالَةً فَلَ ْم َأ َزلْ ُأ َرا ِج ُعهُ َوَأ ْسَأ لُهُ التَّ ْخفِيْفُ َحتَّى َج َعلَهَا َخ ْمسًا فِى ُكل‬ ِ ً‫َّض هللاُ عَل َى ُّأ َّمتِى لَ ْيلَة‬
َ َ‫االسرا ِء خَ ْم ِس ْين‬ َ ‫فَر‬
‫يَوْ ٍم َولَ ْيلَ ٍة‬
Artinya: "Allah SWT pada malam Isra' mewajibkan atas umatku lima puluh solat, kemudian aku
terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringan sehingga Allah SWT
menjadikannya menjadi lima sholat sehari semalam." (HR. Bukhari dan Muslim).

2.2 Macam-macam Sholat


1. Sholat Wajib
Sholat wajib adalah sholat dengan status hukum fardu atau wajib dilaksanakan bagi
setiap muslim dan jika di tinggalkan akan mendapatkan dosa. Dalam sholat wajib
dibagi menjadi 5 waktu yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’. Pembagaian
waktu sholat ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi :

ُ ‫ َو ْق‬:ّ‫صلى هّللا َعلَ ْي ِه وسلم قال‬


ْ َ‫ت اظُه ِْر اِ َذا َال‬
ُ‫ت ال َّش ْمس‬ َّ ِ‫ َأ َّن نَب‬:‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما‬
ِ ِ ‫ي هَّللا‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ِدهَّللا ِ ب ِْن َع ْم ٍر َر‬
‫صالَ ِة‬َ ‫ت‬ ُ ‫ت ْال َعصْ ِر َما لَ ْم تَصْ فَ َّر ال َّش ْمسُ َو َو ْق‬
ُ ‫ُر اَل َعصْ ُر َو َو ْق‬‰ْ ‫ِو َكانَ ِظلُّ ال ِّر ُج ِل ِكطُولِ ِه َما لَ ْم يَحْ ض‬

‫ْح ِم ْن طُلُِؤ‬ ِ ‫صاَل ِة الصُّ ب‬َ ‫ت‬‰ُ ‫ف الَّي ِْل اَأْلوْ َس ِط َو َو ْق‬ِ ْ‫صاَل ِة ْال ِعشأ ِء اِلَى نِص‬ َ ‫ت‬ ُ ‫ق َو َو ْق‬ ِ ‫ْال َم ْغ ِر‬
ُ َ‫ب َما لَ ْم يَ ِغبْ ال َّشف‬
ْ ‫ْالفَجْ ِر َما لَ ْم ت‬
‫ رواه مسلم‬. ُ‫َطلُ ْع ال َّش ْمس‬

Dari Abdullah Ibnu Amr ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ waktu dzuhur ialah jika
matahari telah condong (ke arah barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya
selama waktu Ashar belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning,
waktu Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya hingga tengah
malam dan waktu shalat Subuh semenjak terbitnya fajar hingga matahari belum terbit.
(HR. Muslim).

2. Sholat Sunnah
Sholat sunnah merupakan sholat yang dikerjakan di luar sholat fardhu. Jika
dikerjakan mendapatkan pahala dan bila tidak di kerjakan tidak mendapatkan dosa. 3
Sholat sunnah terbagi menjadi dua yaitu:
a. Sholat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah sholat sunnah ini hukumnya
muakkad, contohnya: sholat idul fitri, sholat idul adha, terawih.
b. sholat sunnah yang dikerjakan secara munfarid (sendiri-sendiri). Sholat sunnah
ini hukumnya muakkad, seperti: sholat sunnah rawatib dan tahajud. Ada pula
yang hukumnnya ghairu muakkad, seperti: sholat tahiyatul masjid, sholat
dhuha, shalat witir, gerhana matahari dll.
Terdapat 10 rakaat sholat sunnah muakad yang tidak pernah ditinggalkan oleh
Rasullullah SAW, berdasarkan hadits :

ٍ ‫ص َل هللاُ عَليه وسلم َع ْش َر َر َك َعا‬


‫ت‬ َ ‫ت ِم ْن اَلنَّبِ ِّي‬ ُ ‫ظ‬ ْ ِ‫ ( َحف‬: ‫ي هللَا ُ َع ْنهُما َ قَ َل‬ ‰َ ‫ض‬ ِ ‫َوع َْن اِب ِْن ُع َم َر َر‬
ْ َ‫ َر ْك َعتَيْن قَب َْل ا‬:
ِ ‫ن بَ ْع َد اَ ْل َم ْغ ِر‬‰ِ ‫ َو َر ْك َعتَ ْي‬,َ‫ َو َر ْك َعتَي ِْن بَ ْعدَها‬,‫لظّه ِْرو‬
‫ َو ِر ْك َعتَي ِْن بَ ْع َد‬,‫ب فِ ْي بَ ْيتِ ِه‬ ِ
‫(و َر ْك َعتَي ِْن بَ ْع َد‬ ِ ‫ َو َر ْك َعتَي ِن قَ ْب َل اَلصُّ ب‬, ‫اَ ْل ِعشا َ ِء فِ ْي بَ ْيتِ ِه‬
ُ َ‫ْح ) ُمتَّف‬
َ : ‫ ِر َوا يَ ٍة لَهُ َما‬‰‫ َوفِي‬.‫ق َعلَ ْي ِه‬
)‫اَ ْل ُج ْم َع ِة فِي بَ ْيتِ ِه‬

Ibnu umar ra. berkata : Aku menghafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
10 rakaat yaitu : dua rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelahnya, dan dua
rakaat setelah Maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya’ di rumahnya, dan
dua rakaat sebelum shubuh. Muttafaq Alaihi. Dalam suatu riwayat Bukhari-
muslim yang lain : dan dua rakaat setelah Jumat di rumahnya.

3
Pengertian sunnah (diakses 16 November 2021),
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Sunah
2.1 Ketentuan dan Tata cara Sholat Menurut Rasullullah SAW
A. Ketentuan sholat dibagi menjadi dua yaitu syarat wajib dan syarat sah.
1. Syarat wajib sholat
a) Islam : Syarat yang paling utama sholat adalah beragama islam.
b) Baligh : Telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan. Dengan begitu,
ia wajib menjalakan syariat islam seperti sholat,puasa,zakat. Tanda baligh bagi
laki-laki adalah telah mencapai mimpi basah dan bagi perempuan adalah telah
mencapai usia 9 tahun atau sudah mengalami menstruasi.
c) Suci dari darah haid dan nifas : Perempuan yang sedang menjalani masa
menstruasi atau haid tidak diwajibkan untuk sholat, dan jika sudah selesai masa
kotornya maka seorang perempuan diwajibkan untuk kembali melaksanakan
shalat fardu.
d) Berakal : Tidak sedang dalam keadaan mabuk, tidur, atau gila.
e) Dakwah telah sampai : Maksudnya adalah dakwah ajaran agama islam. Orang
yang hidup di pedalaman hutan yang tidak pernah mendengar informasi apapun
dari luar, termasuk adanya agama islam, maka ia tidak wajib menjalankan sholat.

2. Syarat Sah Sholat


Syarat sah merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan sholat
sehingga menjadikan sholat seseorang menjadi sah. Syarat sah tersebut adalah :
a) Suci dari hadas besar dan kecil : hadas adalah sesuatu yang dapat membatalkan
wudhu dan sholat. Contoh hadas besar adalah haid, nifas dll, sedangkan contoh
hadas kecil adalah adalah kentut, buang air besar/kecil, dan menyentuh yang
bukan muhrimnya. Cara mensucikan hadas besar adalah dengan mandi wajib
sedangkan cara mensucikan hadas kecil adalah dengan berwudhu.
b) Suci dari najis : najis berbeda dengan hadas, jika hadas adalah perkara maknawi
yang ada di dalam jasad dan tidak dapat dilihat panca indra sedangkan Najis
adalah segala kotoran yang wajib dihindari karena menyebabkan seseorang
terhalang untuk beribadah kepada allah dan najis merupakan perkara yang bisa
dilihat.4 Contoh najis adalah air kecing, darah, kotoran hewan/manusia. Cara
menyucikannya adalah dibasuh sampai hilang warna, bau, dan materi najisnya.
c) Menutup aurat : batas aurat bagi laki-laki adalah antara pusar dan lutut,
sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak
tangan.
d) Telah masuk waktu sholat :
(i) Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu subuh diawali dari munculnya fajar
shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur dan berakhir ketika
terbitnya matahari.
(ii) Dzuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Dzuhur diawali jika matahari telah
condong ke arah barat dan berakhir ketika ketika masuk waktu Ashar.
(iii) Ashar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang
benda melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar berakhir dengan
terbenamnya matahari
(iv) Maghrib, terdiri dari 3 rakaat. Waktu Maghrib diawali dengan terbenamnya
matahari dan berakhir dengan masuknya waktu isya.
(v) Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya merah
(mega merah) di langit barat dan berakhir hingga terbitnya fajar siddiq
keesokan harinya.
e) Menghadap kiblat : kiblat adalah arah yang dituju ketika umat islam
melaksanakan sholat. Arah yang dituju itu adalah bangunan Ka’bah di kota
Makkah.5

B. Tata cara sholat menurut Rosulullah SAW


1. Menghadap Arah Kiblat : Sesuai sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim, dan As-Siraj yang berarti, “Apabila kamu hendak melakukan

4
perbedaan najis dan hadas, (diakses pada 16 November 2021),
https://kumparan.com/berita-hari-ini/perbedaan-hadas-dan-najis-dalam-islam-dan-cara-menyucikannya-
1v5LOuMTm79
5
ketentuan sholat fardu, (diakses pada 16 November 2021),
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Ketentuan-Shalat-Fardhu--Wajib-22/
konten5.html
sholat, berwudhulah dengan sempurna kemudian menghadap kiblat, lalu
bertakbirlah.”
Ketika Rasulullah SAW dalam perjalanan, beliau biasa melaksanakan sholat sunnah
diatas kendaraannya. Beliau biasa melaksanakan sholat sunnah dengan menghadap
kearah mana saja (baik timur atau barat) sesuai dengan arah kendaraan beliau.
Pada saat melaksanakan sholat wajib, Rasulullah SAW akan turun dari kendaraanya
lalu menghadap kiblat.
2. Berdiri ( bagi yang mampu)
Rasulullah SAW mengajarkan sholat dengan berdiri, baik yang wajib maupun yang
sunnah, karena mengikuti perintah Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 238 yang
berarti “ dan berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyuk.”
3. Sholat Dengan Duduk Bagi Orang Yang Sedang Sakit
Imran ibn Hushain mengatakan “Aku pernah terkena penyakit bawasir lalu aku
bertanya kepada Rasulullah SAW (tentang tata cara sholatnya). Beliau menjawab :

ٍ ‫ فَِإ ْن لَ ْم تَ ْست َِط ْع فَ َعلَى َج ْن‬,ً‫ فِإ ْن لَ ْم تَ ْستَ ِط ْع فَقَا ِعدا‬,ً‫ص ِّل قَا ِئما‬
‫ب‬ َ

“Sholatlah dengan berdiri, jika tidak bisa, sholatlah sambil duduk. Jika tidak bisa
juga, sholatlah sambil berbaring,” (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Ahmad).”6

6
al- albani, Muhammad Nasiruddin. Syeikh. 2015. Sifat Shalat Nabi. Jakarta : Qisthi Press.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sholat adalah kewajiban bagi umat islam yang harus dijalankan dan apabila
ditinggalkan (tidak dikerjakan) akan mendapat dosa. Dan sholat merupakan tiang agama
karena menjadi pondasi awal keimanan bagi seseorang. Sholat dibagi menjadi 2 macam
yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat wajib terdiri dari 5 waktu yaitu Subuh,
Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Sedangkan sholat sunnah di bedakan menjadi 2
macam yaitu sholat sunnah yang di kerjakan secara berjamaah dan sholat sunnah yang di
kerjakan sendiri.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, semoga kita semua lebih paham dengan tata cara atau
ketentuan sholat serta selalu istiqomah dalam beribadah kepada Allah. Kami juga juga
menyadari ketidak sempurnaan makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian sholat secara umum, (diakses 16 November 2021),


https://bahanajarguruataumahasiswa.blogspot.com/2015/10/hadis-semester-1-pembahasan-
hadis.html
Pengertian sholat, (diakses 16 November 2021),
https://www.kbbi.web.id/
Pengertian sunnah (diakses 16 November 2021),
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Sunah
Perbedaan najis dan hadas, (diakses 16 November 2021),
https://kumparan.com/berita-hari-ini/perbedaan-hadas-dan-najis-dalam-islam-dan-cara-
menyucikannya- 1v5LOuMTm79

Ketentuan sholat fardu, (diakses pada 16 November 2021),


https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Ketentuan-Shalat-
Fardhu--Wajib-22/konten5.html
al- albani, Muhammad Nasiruddin. Syeikh. 2015. Sifat Shalat Nabi. Jakarta : Qisthi Press.

Anda mungkin juga menyukai