Oleh Kelompok 2 :
1. M. Maftuh Amin 161622028150105
(Ketua)
2. Dwi Nur Saputra 161622018150831
(Sekretaris)
3. Anwar Rifai 161622018150830
(Anggota)
4. M. Roja Ariady Tama 161622018150225
(Anggota)
5. Deny Kurniawan 161622018150378
(Anggota)
6. Ivan Algarani 162622018250587
(Anggota)
7. M. Khadarisman Fanolong 162622018250590
(Anggota)
1
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Widyagama Malang
Maret 2017
2
Daftar Isi
KITAB SHOLAT...................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
A. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1. Latar Belakang............................................................................. 1
2. Rumusan Masalah.........................................................................2
3. Tujuan Pembahasan.......................................................................2
B. POKOK PEMBAHASAN....................................................................3
1. Pengertian Sholat..........................................................................3
2. Sholat Fardhu............................................................................... 5
3. Sholat Sunnah.......................................................................16
4. Hikmah Sholat Dalam Kehidupan....................................................19
C. ANALISIS DAN DISKUSI................................................................22
D. KESIMPULAN............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 25
3
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan
masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Pembahasan
2
B. POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian Sholat
Menurut bahasa Arab ialah doa, tetapi yang dimaksud di sini adalah
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat
yang ditentukan.1
3
perbuatan dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, berdasar atas
syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu. Ia adalah fardhu ain atas tiap-tiap
muslim yang baligh (dewasa).2
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dengan susah
payah berwasiat (pada detik-detik dekat wafatnya) : Salat,
Salat, Salat! (riwayat ibnu Jurair, dari Ummu Salamah).
5
Artinya: Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan
sabar dan salat. Namum sesungguhnya yang demikian itu
adalah berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
(QS. Al-Baqarah (1): 45).3
2. Sholat Fardhu
1. Adzan
6
Asal makna adzan ialah memberitahukan. Yang dimaksud di sini
ialah memberitahukan bahwa waktu sholat telah tiba dengan lafaz
yang ditentukan oleh syara. Adzan dimaksudkan untuk
memberitahukan bahwa sholat telah tiba dan menyerukan untuk sholat
berjamaah.
2. Iqamah
Adzan dan Iqamah ini hukumnya fardu kifayah atau sunnah, hanya
disyariatkan untuk sholat fardhu, baik sholat berjamaah maupun sholat
sendiri.5
7
Sholat fardhu atau wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap mukallaf (orang yang
telah baligh lagi berakal) ialah lima kali sehari semalam.
5. Sholat Shubuh. Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit
matahari.7
1. Islam
Orang yang bukan islam tidak diwajiban salat, berarti ia tidak dituntut
untuk mengerjakannya di dunia hingga ia masuk Islam, karena meskipun
dikerjakannya, tetap tidak sah. Tetapi ia akan mendapat siksaan di akhirat
8
karena ia tidak salat, sedangkan ia dapat mengerjakannya dengan jalan
masuk Islam terlebih dahulu.
Beliau berkata kepada Fatimah binti Abi Hubaisy, Apabila datang haid,
tinggalkanlah sholat. (riwayat Bukhari)
3. Berakal
4. Baligh (dewasa)
Umur dewasa itu dapat diketahui melalui salah satu tanda berikut:
9
a. Cukup berumur lima belas tahun
b. Keluar mani
c. Mimpi bersetubuh
Yang terlepas dari hukum ada tiga macam; (1) kanak-kanak hingga
dewasa, (2) orang tidur hingga bangun, (3) orang gila hingga
sembuh. (riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih)
10
Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib mengerjakan sholat,
walaupun pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukum-hukum
syara. Orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan
hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara.
7. Jaga.
Maka orang yang tidur tidak diwajibkan sholat; begitu juga orang yang
lupa. Apabila seseorang meninggalkan sholat karena tidur atau lupa , maka
ia wajib sholat apabila ia bangun atau ingat, dan ia tidak berdosa.
Syarat sah sholat adalah sesuatu yang dilakukan sebelum sholat agar sholat
tersebut menjadi sah. Adapun syarat-syarat sah sholat, yaitu;
Hadas besar yaitu seperti junub, haid, nifas dan baru melahirkan.
Bersucinya dengan mandi. Sedangkan, hadas kecil yaitu tidak dalam
keadaan berwudhu.
3. Menutup aurat.
11
Aurat ditutup dengan sesuatu yang dapat mengahalangi terlihatnya warna
kulit. Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, aurat perempuan seluruh
badannya kecuali muka dan dua tapak tangan.
Diantara syarat sah sholat ialah mengetahui bahwa waktu sholat sudah
tiba. Keterangannya telah tersebut dalam pasal yang menerangkat waktu
salat.
Selama dalam sholat, wajib menghadap ke kiblat. Kalau sholat berdiri atau
sholat duduk menghadapkan dada. Kalau sholat berbaring, mengahadap
dengan dada dan muka. Kalau sholat menelentang, hendaklah dua tapak
kaki dan mukannya menghadap ke kiblat; kalau mungkin , kepalanya
diangkat dengan bantal atau sesuatu yang lain.10
1. Niat
12
mengikuti perintah Allah supaya diridhai-Nya.Inilah yang
dinamakan dengan Ikhlas.
13
Artinya: (1)Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah dan Maha Penyayang, (2)Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta Alam, (3)Maha Pemurah Maha Penyayang,
(4)Yang menguasai hari pembalasan (hari kiamat),
(5)Hanya Engkaulah (Ya Allah) yang kami sembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,
(6)Tunjukilah kami jalan yang lurus, (7)Yaitu jalan orang-
orang yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) yang Engkau dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah (1) : 1-7)11
14
Setiap orang mukalaf wajib belajar membaca surat Al-
Fatihah sampai hafal dengan bacaan yang fasih menurut
makhraj huruf arab.
15
kemudian sujudlah engkau hingga diam pula untuk sujud.
(riwayat Bukhari dan Muslim)
9. Duduk Akhir
16
Artinya meletakkan tiap-tiap rukun pada tempatnya masing
masing menurut susunan yang telah disebutkan di atas.12
17
Firman Allah SWT:
18
rumahnya, kecuali sholat lima waktu (maka di masjid lebih
baik). (riwayat Bukhari dan Muslim).
Peringatan
19
Apabila salah seorang di antara kamu menjadi imam,
hendaklah diringankan sholatnya karena manusia itu
ada yang tua, kecil, lemah, dan ada yang mempunyai
keperluan lain. Apabila seorang di antara kamu sholat
sendirian, maka bolehlah ia memanjangakan sholatnya,
sekehendaknya. (riwayat Bukhari dan Muslim)
Halangan Berjamaah
Boleh meninggalkan sholat berjamaah karena beberapa
halangan berikut :
1. Karena hujan yang menyusahkan perjalanan ke tempat
berjamaah
2. Karena angin kencang.
3. Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjamaah.
20
4. Karena lapar dan haus, sedangkan makanan sudah
tersedia. Begitu juga ketika sangat ingin buang air besar
atau buang air kecil
5. Karena baru memakan makanan yang berbau busuk, dan
baunya sukar di hilangkan.
6. Ada sesuatu yang membawa masyaqat (kesulitan) untuk
menjalankan sholat berjamaah.16
21
3. Sholat Sunnah
1. Disunnahkan berjamaah
2. Takbir tujuh kali sesudah membaca doa iftitah dan sebelum
nenbaca auzu pada rakaat kedua lima kalau takbir
sebelum membaca Fatihah selain dari takbir berdiri.
3. Mengangkat kedua tangan setinggi bahu pada tiap-tiap
takbir.
4. Membaca tasbih di antara beberapa takbir.
5. Membaca surat Qaf sesudah fatihah pada rakaat pertama,
dan surat Qamar pada rakaat kedua. Atau surat Al-Ala
pada rakaat pertama, dan Al-Gasyiyah pada rakaat kedua.
19 Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, Direktoran Jenderal
Agama Islam, Departemen Agama RI, Buku Teks Pendidikan Agama
Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Hal. 151
22
6. Menyaringkan (mengeraskan) bacaan, kecuali makmum.
7. Khotbah dua kali sesudah sholat. Keadaaan khotbahnya
seperti dua khotbah Jumat.
8. Khotbah pertama hendaklah di mulai dengan takbir
sembilan kali.
9. Dalam khotbah Hari Raya Idul Fitri itu hendaklah diadakan
penerangan tentang zakat fitrah, dan pada Hari Raya Haji
diadakan penerangan tentang hukum-hukum kurban.
10. Pada hari raya di sunnahkan mandi dan berhias
memakai pakaian yang sebaik-baiknya.
11. Di sunnahkan makan sebelum pergi sholat pada Hari
Raya Fitri sedangkan pada Hari Raya Haji di sunnahkan
tidak makan, kecuali sesudah sholat.
12. Ketika pergi sholat hendaklah melalui satu jalan, dan
kembalinya melalui jalan yang lain.
13. Pada dua hari raya di sunnahkan takbir di luar sholat.
Waktunya pada Hari Raya Fitri mulai dari terbenam
matahari pada malam hari raya sampai imam mulai sholat.
23
pergi sholat hari raya. (riwayat lima orang ahli hadis selain
Tirmidzi).
3.3 Sholat gerhana bulan dan matahari
Firman Allah SWT :
24
kalau suatu ajaran agama belum terungkap hikmah-hikmah
yang terkandung di dalamnya, bukanlah berarti kosong
dari hikmah, tetapi hanya akal manusia yang belum
mampu menggalinya.
9. Menyehatkan badan.
25
Memperhatikan keistimewaan dan hikmah ibadah sholat
yang demikian tinggi, seharusnya kita segera menaruh
perhatian yang tinggi pula kepadanya. Tidak asal kita
melakukan sholat atau sekadar memenuhi kewajiban, tanpa
memperhatikan syarat dan rukun yang harus di penuhi dan
tanpa berusaha melakukan sholat dengan sebaik mungkin.
26
1. Dalam salat kita hendaknya merasakan sedang
berhadapan dengan Allah Yang Maha Kuasa.
27
C. ANALISIS DAN DISKUSI
1. Analisis
28
rukun-rukun tertentu. Ia adalah fardhu ain atas tiap-tiap muslim yang
baligh (dewasa).
2. Diskusi
29
30
D. KESIMPULAN
31
Hikmah sholat dalam kehidupan, mengungkapkan
hikmah ajaran agama tidaklah mudah, mengingat
keterbatasan kemampuan akal manusia., tetapi hanya akal
manusia yang belum mampu menggalinya. Memperhatikan
keistimewaan dan hikmah ibadah sholat yang demikian
tinggi, seharusnya kita segera menaruh perhatian yang
tinggi pula kepadanya. Dalam melaksanakan ibadah kita
harus memenuhi kriteria khuduk dan kusyuk, agar sholat
yang didirikan diterima oleh Allah SWT, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Rasjid, Sulaiman, Haji.2013. FIQH ISLAM (hukum fiqh lengkap cetakan ke-
63):Bandung:Penerbit Sinar Baru Algensindo.
32