Anda di halaman 1dari 35

KITAB SHOLAT

(makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Agama II yang dibina oleh) Dosen Pengampu:
Dr. H. Zulfi Mubaroq, MA.

Oleh Kelompok 2 :
1. M. Maftuh Amin 161622028150105
(Ketua)
2. Dwi Nur Saputra 161622018150831
(Sekretaris)
3. Anwar Rifai 161622018150830
(Anggota)
4. M. Roja Ariady Tama 161622018150225
(Anggota)
5. Deny Kurniawan 161622018150378
(Anggota)
6. Ivan Algarani 162622018250587
(Anggota)
7. M. Khadarisman Fanolong 162622018250590
(Anggota)

1
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Widyagama Malang
Maret 2017

2
Daftar Isi

KITAB SHOLAT...................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
A. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1. Latar Belakang............................................................................. 1
2. Rumusan Masalah.........................................................................2
3. Tujuan Pembahasan.......................................................................2
B. POKOK PEMBAHASAN....................................................................3
1. Pengertian Sholat..........................................................................3
2. Sholat Fardhu............................................................................... 5
3. Sholat Sunnah.......................................................................16
4. Hikmah Sholat Dalam Kehidupan....................................................19
C. ANALISIS DAN DISKUSI................................................................22
D. KESIMPULAN............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 25

3
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ibadah yang merupakan tujuan hidup manusia bukanlah semata-


mata menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan (hablum minallah)
tetapi juga hubungan manusia dengan sesama manusia (hablum
minannas), bahkan juga hubungan manusia dengan semua makhluk
(muamalah maal khalqi). Ibadah merupakan kewajiban umat Islam untuk
beribadah kepada Allah SWT, bentuk ibadah bermacam-macam seperti
sholat, zakat, puasa, membaca Al-Quran, naik haji dan sebagainya.

Sholat merupakan salah satu ibadah kewajiban untuk kaum muslim


yang sudah baligh dan berakal sehat. Sholat wajib dilaksanakan bagi kaum
muslimin dalam keadaan bagaiamanapun.

Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang kedua setelah


syahadat. Sholat merupakan tiang agama, maka barang siapa yang
melaksanakan sholat berarti telah mendirikan agama, sebaliknya jika
meninggalkan sholat, maka ia telah meruntuhkan agama (Tuhan). Sholat
yang wajib harus didirikan dalam sehari semalam
sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Sholat tersebut
wajib dilaksanakan oleh muslim baligh tanpa terkecuali
baik dalam keadaan sehat mapun sakit, dalam keadaan
susah maupun senang, lapang ataupun sempit. Selain
sholat wajib yang lima ada juga sholat sunnah.

Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah


satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama II, juga kami susun sebagai
bahan pembelajaran diskusi kami.

Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini, penyusun mendapat


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima

1
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan
masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses


pembelajaran, penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi tim
penyusun dan pembaca pada umumnya.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian sholat ?

b. Apa syarat-syarat dan rukun sholat fardhu ?

c. Apa saja macam-macam sholat sunnah ?

d. Apa hikmah sholat dalam kehidupan ?

3. Tujuan Pembahasan

a. Ingin memahami pentingnya sholat.

b. Ingin memahami pentingnya syarat-syarat dan rukun sholat.

c. Ingin memahami macam-macam sholat sunnah.

d. Ingin memahami hikmah sholat dalam kehidupan.

2
B. POKOK PEMBAHASAN

1. Pengertian Sholat

Menurut bahasa Arab ialah doa, tetapi yang dimaksud di sini adalah
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat
yang ditentukan.1

Menurut bahasa, sholat artinya doa, sedang menurut istilah berarti


suatu sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan laku

1 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hal.


53

3
perbuatan dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, berdasar atas
syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu. Ia adalah fardhu ain atas tiap-tiap
muslim yang baligh (dewasa).2

Menurut bahasa Salat (shalat) berarti : doa, yaitu doa


kepada Allah, orang yang salat berarti dia berdoa kepada
Allah. Itulah sebabnya bacaan-bacaan dalam salat banyak
di antaranya berisi doa-doa.

Menurut para fuquha (ulama ahli fiqih), salat diartikan


dengan : Beberapa ucapan dan perbuatan yang di mulai
dengan takbir dan di sudahi dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut syarat-
syarat yang telah di tentukan.

Di bandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain, sholat


mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang cukup
banyak, antara lain ialah :

1. Sholat adalah ibadah badaniyah yang pertama kali di


wajibkan oleh Allah, medahului semua ibadah badaniyah
yang lain.

2. Diwahyukannya perintah sholat ialah di luar planet bumi


yaitu di hadirat Allah yang Maha Tinggi, langsung dari Allah
tanpa perantaraan malaikat Jibril, saat Nabi Muhammad
SAW melakukan Israk Mikraj.

3. Sholat adalah tiang agama, sebagaimana dinyatakan oleh


Nabi,

2 Tim Dosen Agama Islam IKIP Malang (DRS. Humaidi Tatangpangarsa,


dkk), Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa, PENERBIT IKIP
Malang, Hal. 145

Sholat itu tiang agama. Barang siapa mendirikannya,


sungguh ia telah mendirikan agama, dan barang siapa
merusaknya, sungguh ia telah merusakkan agama.
(riwayat Baihaqi, dari Umar r.a).

4. Sholat adalah ibadah yang paling keras perintahnya,


melebihi kerasnya perintah untuk ibadah-ibadah yang lain.

5. Sholat meupakan amal manusia yang pertama-tama di


perhitungkan (dihisab) oleh Allah di akhirat nanti.

6. Sholat adalah wasiat akhir Nabi kepada umatnya. Dalam


sebuah hadis disebutkan, bahwa Nabi Muhammad di akhir
hayat nya juga berwasiat kepada umatnya.




Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dengan susah
payah berwasiat (pada detik-detik dekat wafatnya) : Salat,
Salat, Salat! (riwayat ibnu Jurair, dari Ummu Salamah).

7. Sholat adalah saat paling dekat antara hamba ( yang


mengerjakan salat itu) dengan Allah.

8. Sholat adalah media untuk memohon pertolongan kepada


Allah yang di tunjukkan langsung oleh Allah sendiri.

5
Artinya: Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan
sabar dan salat. Namum sesungguhnya yang demikian itu
adalah berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
(QS. Al-Baqarah (1): 45).3

9. Sholat adalah satu bentuk bersyukur atas anugerah


nikmat-nikmat Allah kepada manusia yang juga ditunjuk
langsung oleh Allah.

10. Sholat merupakan syarat pertama dari kebahagiaan


orang-orang beriman yang akan menjadi pewaris surga.4

2. Sholat Fardhu

Sholat fardhu (sholat lima waktu) adalah sholat yang diwajibkan


bagi tiap-tiap orang dewasa dan berakal ialah lima kali dalam sehari
semalam. Sholat di nilai sah dan sempurna apabila sholat dilaksanakan
dengan memenuhi syarat-syarat wajib, syarat-syarat sah dan rukun-rukun
sholat, dan terlepas dari hal-hal yang membatalkan sholat.

2.1 Hal yang Disunnahkan Sebelum Sholat

1. Adzan

3 QS. Al-Baqarah (1) : 45

4 Tim Dosen Agama Islam IKIP Malang (DRS. Humaidi Tatapangsara,


dkk), Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa, Penerbit IKIP Malang,
Hal. 145-148

6
Asal makna adzan ialah memberitahukan. Yang dimaksud di sini
ialah memberitahukan bahwa waktu sholat telah tiba dengan lafaz
yang ditentukan oleh syara. Adzan dimaksudkan untuk
memberitahukan bahwa sholat telah tiba dan menyerukan untuk sholat
berjamaah.

Dalam lafaz adzan itu terdapat mengandung beberapa maksud


penting, yaitu sebagai akidah, seperti adanya Allah yang Maha Besar
bersifat Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, serta menerangkan bahwa
Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang cerdik dan bijaksana untuk
menerima wahyu dari Allah.

2. Iqamah

Yaitu memberitahukan kepada hadirin supaya siap berdiri untuk


sholat, dengan lafaz yang ditentukan oleh syara.

Adzan dan Iqamah ini hukumnya fardu kifayah atau sunnah, hanya
disyariatkan untuk sholat fardhu, baik sholat berjamaah maupun sholat
sendiri.5

2.2 Waktu Sholat Fardhu

Firman Allah SWT:

Artinya: Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan


waktunya atas orang yang beriman. (QS. An-Nisa (4): 103)6

5 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hal.


53-56

6 QS. An-Nisa (4): 103

7
Sholat fardhu atau wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap mukallaf (orang yang
telah baligh lagi berakal) ialah lima kali sehari semalam.

1. Sholat Dzhuhur. Awal waktunya adalah tergelincir matahari dari


pertengahan langit. Akhir waktunya apabila baying-bayang sesuatu telah
sama dengan panjangnya, selain dari bayang-bayang yang ketika matahari
menonggak (tepat di atas ubun-ubun).

2. Sholat Ashar. Waktunya mulai dari habisnya waktu dzhuhur; bayang-


bayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari bayang-bayang yang
ketika matahari sedang menonggak, sampai matahari terbenam.

3. Sholat Maghrib. Waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam


syafaq (teja) merah.

4. Sholat Isya. Waktunya mulai terbenamnya syafaq merah (sehabis waktu


maghrib) sampai terbit fajar kedua.

5. Sholat Shubuh. Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit
matahari.7

2.3 Syarat Wajib Sholat

Syarat wajib sholat adalah syarat yang wajib dipenuhi sebelum


melaksanakan sholat, syarat tersebut yakni;

1. Islam

Orang yang bukan islam tidak diwajiban salat, berarti ia tidak dituntut
untuk mengerjakannya di dunia hingga ia masuk Islam, karena meskipun
dikerjakannya, tetap tidak sah. Tetapi ia akan mendapat siksaan di akhirat

7 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hal.


61-62

8
karena ia tidak salat, sedangkan ia dapat mengerjakannya dengan jalan
masuk Islam terlebih dahulu.

Firman Allah SWT:

Artinya : Berada di dalam surga, mereka tanya-menanya tentang


(keadaan) orang-orang yang berdosa, Apakah yang memasukkan kamu
ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab, Kami dahulu termasuk
orang-orang yang tidak mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula)
memberi makan orang miskin. (QS. Al-Muddatsir (74) : 40-44).

2. Suci dari haid (kotoran) nifas.

Sabda Rasulullah SAW :

Beliau berkata kepada Fatimah binti Abi Hubaisy, Apabila datang haid,
tinggalkanlah sholat. (riwayat Bukhari)

Telah diterangkan bahwa nifas ialah kotoran yang berkumpul tertahan


sewaktu perempuan hamil.

3. Berakal

Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan untuk sholat.

4. Baligh (dewasa)

Umur dewasa itu dapat diketahui melalui salah satu tanda berikut:

9
a. Cukup berumur lima belas tahun

b. Keluar mani

c. Mimpi bersetubuh

d. Mulai keluar haid bagi perempuan

Sabda Rasulullah SAW:

Yang terlepas dari hukum ada tiga macam; (1) kanak-kanak hingga
dewasa, (2) orang tidur hingga bangun, (3) orang gila hingga
sembuh. (riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih)

5. Telah sampai dakwah (perintah Rasulullah SAW kepadanya).

Orang yang belum menerima perintah tidak dituntut dengan hukum.

Firman Allah SWT:

Artinya: (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira


dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah di utus-Nya rasul-rasul. (QS. An-Nisa (4): 165)8

6. Melihat atau mendengar

8 QS. An-Nisa (4): 165

10
Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib mengerjakan sholat,
walaupun pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukum-hukum
syara. Orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan
hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara.

7. Jaga.

Maka orang yang tidur tidak diwajibkan sholat; begitu juga orang yang
lupa. Apabila seseorang meninggalkan sholat karena tidur atau lupa , maka
ia wajib sholat apabila ia bangun atau ingat, dan ia tidak berdosa.

2.4 Syarat-syarat Sah Sholat

Syarat sah sholat adalah sesuatu yang dilakukan sebelum sholat agar sholat
tersebut menjadi sah. Adapun syarat-syarat sah sholat, yaitu;

1. Suci dari hadas besar maupun kecil.

Hadas besar yaitu seperti junub, haid, nifas dan baru melahirkan.
Bersucinya dengan mandi. Sedangkan, hadas kecil yaitu tidak dalam
keadaan berwudhu.

2. Suci badan, pakaian, dan tempat.

Artinya: Dan bersihkanlah pakaianmu. (QS. Al-Muddatsir(74) : 4)9

Najis yang sedikit atau yang sukar memeliharanya (menjaganya)- seperti


nanah bisul, darah khitan, dan darah berpantik yang ada di tempatnya-
diberi keringanan untuk dibawa sholat.

3. Menutup aurat.

9 QS. Al-Muddatsir (74) : 4

11
Aurat ditutup dengan sesuatu yang dapat mengahalangi terlihatnya warna
kulit. Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, aurat perempuan seluruh
badannya kecuali muka dan dua tapak tangan.

4. Mengetahui masuknya waktu sholat.

Diantara syarat sah sholat ialah mengetahui bahwa waktu sholat sudah
tiba. Keterangannya telah tersebut dalam pasal yang menerangkat waktu
salat.

5. Menghadap ke kiblat (kabah)

Selama dalam sholat, wajib menghadap ke kiblat. Kalau sholat berdiri atau
sholat duduk menghadapkan dada. Kalau sholat berbaring, mengahadap
dengan dada dan muka. Kalau sholat menelentang, hendaklah dua tapak
kaki dan mukannya menghadap ke kiblat; kalau mungkin , kepalanya
diangkat dengan bantal atau sesuatu yang lain.10

2.5 Rukun Sholat

Ada 13 rukun sholat yang harus diperhatikan yaitu:

1. Niat

Arti niat ada dua:

a. Makna dari niat ialah menyengaja suatu perbuatan.


Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dinamakan
ikhtijari (kemauan sendiri,bukan dipaksa).

b. Niat pada syara (yang menjadi rukun sholat dan ibadah


yang lain), yaitu menyengaja suatu perbuatan karena

10 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal. 64-70

12
mengikuti perintah Allah supaya diridhai-Nya.Inilah yang
dinamakan dengan Ikhlas.

2. Berdiri bagi yang kuasa

Orang yang tidak kuasa berdiri, boleh sholat sambil duduk,


kalau tidak kuasa duduk, boleh berbaring, dan kalau tidak
kuasa berbaring, boleh menelantang, kalau tidak kuasa
juga demikian, sholatlah sekuasanya sekalipun dengan
isyarat. Yang penting sholat tidak boleh ditinggalkan
selama iman masih ada.

3. Takbiratul Ihram (membaca Allahu Akbar)

Sabda Nabi Muhammad SAW, Apabila engkau berdiri


memulai sholat, takbirlah! Sesudah itu bacalah mana yang
engkau dapat membacanya dari Al-Quran, kemudian
rukuklah sehingga ada tumaninah (diam sebentar) dalam
rukuk itu, dan bangkitlah sampai engkau berdiri lurus.
Setelah itu sujudlah sampai engkau diam pula sejenak
pada sujud itu, Kemudian bangkitlah dari sujud sampai
engkau diam pula sebentar dalam duduk itu, setelah itu
sujudlah kembali sampaia engkau diam pula sebentar
dalam sujud itu. Kerjakanlah seperti itu dalam setiap
sholatmu.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

13
Artinya: (1)Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah dan Maha Penyayang, (2)Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta Alam, (3)Maha Pemurah Maha Penyayang,
(4)Yang menguasai hari pembalasan (hari kiamat),
(5)Hanya Engkaulah (Ya Allah) yang kami sembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,
(6)Tunjukilah kami jalan yang lurus, (7)Yaitu jalan orang-
orang yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) yang Engkau dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah (1) : 1-7)11

Imam Malik, Syafii, Ahmad bin Hanbal, dan Jumhurul ulama


telah bersepakat bahwa membaca Al-Fatihah pada tiap-tiap
rakaat sholat itu wajib dan menjadi rukun sholat, baik
sholat fardu ataupun sholat sunat.

Apakah hukum membaca Al-Fatihah bagi makmum yang


mendengar bacaan imamnya? Dalam hal ini ada beberapa
pendapat yang timbul dari cara mereka memahami Al-
Quran dan hadits-hadits:

Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Fatihah


bagi makmum yang mendengar bacaan imamnya
termasuk rukun sholat. Sebagian ulama yang lain
berpendapat bahwa makmum yang mendengar bacaan
imamnya tidak wajib bahkan tidak boleh membaca Al-
Fatihah. Pendapat pendapat itu sesuai pemahaman para
ulama terhadap ayat.

11 QS. Al-Fatihah (1) : 1-7

14
Setiap orang mukalaf wajib belajar membaca surat Al-
Fatihah sampai hafal dengan bacaan yang fasih menurut
makhraj huruf arab.

5. Rukuk serta tumaninah (diam sebentar|)

Rukuk yang baik ialah betul-betul menunduk sampai datar


(lurus) tulang punggung dengan lehernya (90 derajat) serta
meletakkan dua tapak tangan ke lutut. Rukuk untuk orang
yang sholat duduk ialah yang baiknya sampai muka sejajar
dengan tempat sujud.

6. Itidal serta tumaninah (diam sebentar)

Artinya berdiri tegak kembali seperti posisi membaca Al-


Fatihah.

7. Sujud dua kali serta tumaninah (diam sebentar)

Sekurang kurangnya sujud adalah meletakkan dahi ke


tempat sujud. Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud
itu wajib dilakukan dengan tujuh anggota tubuh yaitu
dahi,dua tapak tangan, dua lutut, dan ujung jari kedua
kaki. Sujud hendaknya dengan posisi menungkit, berarti
pinggul lebih tinggi daripada kepala.

8. Duduk diantara dua sujud serta tumaninah (diam


sebentar)

Sabda Rasullullah SAW:

Kemudian sujudlah engkau hingga diam untuk sujud,


kemudian bangkitlah engkau hingga diam untuk duduk,

15
kemudian sujudlah engkau hingga diam pula untuk sujud.
(riwayat Bukhari dan Muslim)

9. Duduk Akhir

Untuk tasyahud akhir, shalawat atas Nabi SAW dan atas


keluarga beliau, keterangan yaitu amal Rasullullah SAW
(beliau selalu duduk ketika membaca tasyahud dan
salawat).

10. Membaca tasyahud akhir

11. Membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw

Waktu membacanya ialah ketika duduk akhir sesudah


membaca tasyahud akhir. Adapun salawat atas keluarga
beliau menurut syafii tidak wajib melainkan sunnah.

Sekurang kurangnya membaca salawat yaitu:

Ya Tuhanku, berilah rahmat atas Nabi Muhammad dan


keluarganya

12. Memberi salam yang pertama (ke kanan)

Sabda Rasullullah SAW:

Permulaan sholat itu takbir dan penghabisannya salam


(riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi)

Sebagian ulama berpendapat bahwa memberi salam itu


wajib dua kali, ke kanan dan ke kiri.

13. Menertibkan rukun

16
Artinya meletakkan tiap-tiap rukun pada tempatnya masing
masing menurut susunan yang telah disebutkan di atas.12

2.6 Hal-hal yang Membatalkan Sholat

1. Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum


sempurna, umpamanya melakukan itidal sebelum sempurna rukuk.

2. Meninggalkan salah satu syarat. Misalnya berhadas, dan terkena najis


yang tidak dimaafkan, baik pada badan ataupun pakaian, sedangkan najis
itu tidak dapat dibuang ketika itu. Kalau najis itu dapat dibuang ketika itu
juga, maka sholatnya tidak batal. Serta terbuka aurat, sedangkat ketika itu
tidak dapat ditutup. Kalau ketika itu juga dapat ditutup kembali, maka
sholat tidak batal.

3. Sengaja berbicara dengan kata-kata yang biasa ditujukan kepada manusia,


sekalipun kata-kata tersebut bersangkutan denga sholat, kecuali jika lupa.

4. Banyak bergerak. Melakukan sesuatu dengan tidak ada perlunya (hajat),


orang-orang yang dalam sholat itu hanya disuruh mengerjakan yang
berhubungan dengan sholat saja, sedangkan yang lain hendaklah
ditinggalkan.

5. Makan dan minum. Keterangan sebagaimana keterangan no.4. keadaan


makan dan minum itu sangat berlawanan dengan keadaan sholat.13

2.7 Sholat Berjamaah


12 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,
Hal. 75-87

13 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal. 98-100

17
Firman Allah SWT:

Artinya: Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka


(sahabatmu), lalu kamu hendak mendirikan sholat bersama-sama mereka,
maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat) bersamamu.
(QS. An-Nisa(4): 102)14

Sabda Rasulullah SAW:

Dari Ibnu Umar. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,


Kebaikan sholat berjamaah melebihi sholat sendirian sebanyak 27
derajat.(riwayat Bukhari dan Muslim)

Hukum Sholat Berjamaah. Sebagian ulama


mengatakan bahwa sholat berjamaah itu adalah fardu ain
(wajib ain), sebagian berpendapat bahwa sholat
berjamaah itu fardu kifayah, dan sebagian lagi
berpendapat sunnah muakkad (sunnah istimewa). Yang
akhir inilah hukum yang layak, kecuali bagi salat jumat.
Menurut kaidah persesuaian beberapa dalil dalam masalah
ini. Bagi laki-laki, sholat lima waktu berjamaah di masjid
lebih baik dari pada sholat berjamaah di rumah; kecuali
sholat sunnah, maka di rumah lebih baik. Bagi perempuan,
salat di rumah lebih baik karena hal itu lebih aman bagi
mereka.

Sabda Rasulullah SAW :

Hai manusia, salatlah kau di rumah kamu masing-masing,


sesungguhnya sebaik-baik salat ialah sholat seseorang di
14 QS. An-Nisa (4) : 102

18
rumahnya, kecuali sholat lima waktu (maka di masjid lebih
baik). (riwayat Bukhari dan Muslim).

Sabda Rasulullah SAW :

Janganlah kamu melarang perempuan-perempuanmu ke


masjid, walaupun rumah mereka (perempuan) lebih baik
bagi mereka buat beribadah. (riwayat Abu Dawud).

Peringatan

1. Sholat berjamaah, makin banyak di kerjakan makin baik.

Dari Ubayyi bin Kaab. Ia berkata, Rasulullah SAW telah


berkata, sholat seorang laki-laki beserta seorang laki-
laki lebih banyak ganjarannya daripada ia sholat
seorang diri. Dan sholat sorang laki-laki beserta dua
orang laki-laki lebih banyak ganjarannya dari pada ia
salat bersama-sama dengan sorang laki-laki saja.
Manakalah jamaah lebih banyak, maka itu lebih dikasihi
Allah. (riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasai)

2. Masih mendapat kebaikan berjamaah bila makmum


masih dapat mengikutinya sebelum imam memberi
salam.

3. Imam hendaklah meringankan sholatnya, kecuali kalau


makmumnya hanya terdiri atas kaum yang terbatas
banyaknya dan mereka suka bila diperpanjang.

Sabda Rasulullah SAW :

19
Apabila salah seorang di antara kamu menjadi imam,
hendaklah diringankan sholatnya karena manusia itu
ada yang tua, kecil, lemah, dan ada yang mempunyai
keperluan lain. Apabila seorang di antara kamu sholat
sendirian, maka bolehlah ia memanjangakan sholatnya,
sekehendaknya. (riwayat Bukhari dan Muslim)

Syarat-syarat Sah Mengikuti Imam


1. Makmum hendaklah berniat mengikuti imam
2. Makmum hendaklah mengikuti imam dalam segala
pekerjaannya.
3. Mengetahui gerak-gerik perbuatan imam, umpamanya dari
berdiri ke rukuk, dari rukuk ke itidal, dari itidal kesujud,
dan seterusnya baik dengan melihat imam atau
mendengarkan suara imam atau suara mubalighnya.
4. Keduanya (imam dan makmum) berada dalam satu
tempat, umpamanya dalam suatu rumah.
5. Tempat berdiri makmum tidak boleh lebih depan dari pada
imam.
6. Imam hendaklah jangan mengikuti yang lain.
7. Aturan sholat makmum dengan sholat imam hendaklah
sama.
8. Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan
9. Keadaan imam tidak ummi, sedangkan makmumnya qari.
10. Makmum janganlah berimam kepada orang yang ia
ketahui tidak sah (batal) salatnya.15

Halangan Berjamaah
Boleh meninggalkan sholat berjamaah karena beberapa
halangan berikut :
1. Karena hujan yang menyusahkan perjalanan ke tempat
berjamaah
2. Karena angin kencang.
3. Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjamaah.

15 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal. 106-113

20
4. Karena lapar dan haus, sedangkan makanan sudah
tersedia. Begitu juga ketika sangat ingin buang air besar
atau buang air kecil
5. Karena baru memakan makanan yang berbau busuk, dan
baunya sukar di hilangkan.
6. Ada sesuatu yang membawa masyaqat (kesulitan) untuk
menjalankan sholat berjamaah.16

2.8 Sholat Jumat


Ialah sholat dua rakaat sesudah khotbah pada waktu
Dzhuhur pada hari Jumat.
Hukumnya, Sholat Jumat itu fardhuain, artinya wajib
atas setiap laki-laki dewasa yang beragama Islam,
merdeka, dan tetap dalam negeri. Perempuan,kanak-
kanak, hamba sahaya, dan orang yang sedang dalam
perjalanan tidak wajib sholat Jumat. Firman Allah SWT:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru


untuk menunaikan sholat pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu mengingat kepada Allah dan
tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.(QS. Al-Jumuah (62): 9)17
Yang dimaksud jual beli ialah segala pekerjaan selain
urusan dari sholat.18

16 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal. 116-117

17 QS. Al-Jumuah (62): 9

18 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal. 123

21
3. Sholat Sunnah

Di samping sholat wajib terdapat pula sholat-sholat


sunnah. Sholat sunnah merupakan ibadah yang dianjurkan
dalam rangka meningkatkan dan menambah pengalaman
agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 19 Adapun
sholat sunnah diantaranya :

3.1 Sholat Hari Raya

Hari Raya di dalam islam ada dua yaitu :


a. Hari raya idul fitri, yaitu pada setiap tanggal 1 bulan
syawal
b. Hari raya haji, yaitu pada setiap tanggal 10 bulan
Dzulhijah. Hukum sholat hari raya adalah sunnah
muakkad (sunnah yang lebih penting).

Tempat Sholat Hari Raya

Tempat yang lebih baik ialah di tanah lapang, kecuali kalau


ada halangan seperti hujan dan sebagainya.

Sunnah sholat hari raya

1. Disunnahkan berjamaah
2. Takbir tujuh kali sesudah membaca doa iftitah dan sebelum
nenbaca auzu pada rakaat kedua lima kalau takbir
sebelum membaca Fatihah selain dari takbir berdiri.
3. Mengangkat kedua tangan setinggi bahu pada tiap-tiap
takbir.
4. Membaca tasbih di antara beberapa takbir.
5. Membaca surat Qaf sesudah fatihah pada rakaat pertama,
dan surat Qamar pada rakaat kedua. Atau surat Al-Ala
pada rakaat pertama, dan Al-Gasyiyah pada rakaat kedua.
19 Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, Direktoran Jenderal
Agama Islam, Departemen Agama RI, Buku Teks Pendidikan Agama
Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Hal. 151

22
6. Menyaringkan (mengeraskan) bacaan, kecuali makmum.
7. Khotbah dua kali sesudah sholat. Keadaaan khotbahnya
seperti dua khotbah Jumat.
8. Khotbah pertama hendaklah di mulai dengan takbir
sembilan kali.
9. Dalam khotbah Hari Raya Idul Fitri itu hendaklah diadakan
penerangan tentang zakat fitrah, dan pada Hari Raya Haji
diadakan penerangan tentang hukum-hukum kurban.
10. Pada hari raya di sunnahkan mandi dan berhias
memakai pakaian yang sebaik-baiknya.
11. Di sunnahkan makan sebelum pergi sholat pada Hari
Raya Fitri sedangkan pada Hari Raya Haji di sunnahkan
tidak makan, kecuali sesudah sholat.
12. Ketika pergi sholat hendaklah melalui satu jalan, dan
kembalinya melalui jalan yang lain.
13. Pada dua hari raya di sunnahkan takbir di luar sholat.
Waktunya pada Hari Raya Fitri mulai dari terbenam
matahari pada malam hari raya sampai imam mulai sholat.

3.2 Sholat hari raya tanggal dua Syawal


Sebagaimana telah di terangkan, waktu sholat Hari
Raya Fitri itu adalah tanggal satu bulan Syawal, mulai dari
terbit matahari sampai tergelincirnya. Akan tetapi, jika
sesudah tergelincir matahari di ketahui bahwa hari itu
adalah tanggal satu Syawal, jadi waktu sholat sudah habis,
maka hendaklah sholat pada hari kedua (tanggal dua) saja.

Dari Umairi bin Anas. Para sahabat berkata, Telah


tertutup atas kami hilal (awal bulan) Syawal. Maka siang
harinya kami puasa kemudian di akhir hari itu datang
beberapa orang, mereka menjadi saksi di depan Rasulullah
SAW bahwa mereka telah melihat bulan kemarinnya. Maka
rasulullah SAW terus menyuruh orang banyak supaya
berbuka puasa pada hari itu, dan supaya besoknya ereka

23
pergi sholat hari raya. (riwayat lima orang ahli hadis selain
Tirmidzi).
3.3 Sholat gerhana bulan dan matahari
Firman Allah SWT :

Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula)


kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang
Menciptakannya. (QS. Fushshilat (41) : 37).
Hukum sholat gerhana adalah sunnah istimewa. Boleh
berjamaah dan boleh juga tidak. Caranya :
a. Sekurang-kurangnya dua rakaat sebagaimana salat sunat
yang lain
b. Hendaklah takbir dengan niat sholat gerhana.
c. Cara yang ketiga adalah seperti yang kedua, hanya
berdirinya agak lama dengan membaca surat yang
panjang.

3.4 Salat Minta Hujan (Istisqa)


Meminta hujan hukumnya sunnah ketika ada hajat.
Caranya ada tiga :
a. Sekurang-kurangnya berdoa saja, baik sendiri-snediri
ataupun berjamaah. Rasulullah SAW pernah meminta hujan
hanya dengan doa. (riwaya Abu Dawud).
b. Berdoa di dalam khotbah jumat. Ini juga pernah di lakukan
oleh Rasulullah SAW. (riwayat Bukhari dan Muslim).
c. Yang lebih sempurna hendaklah dengan sholat dua
rakaat.20

4. Hikmah Sholat Dalam Kehidupan

Mengungkapkan hikmah ajaran agama tidaklah mudah,


mengingat keterbatasan kemampuan akal manusia. Maka

20 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung,


Hal.133-141

24
kalau suatu ajaran agama belum terungkap hikmah-hikmah
yang terkandung di dalamnya, bukanlah berarti kosong
dari hikmah, tetapi hanya akal manusia yang belum
mampu menggalinya.

Sepanjang yang di terangkan oleh agama sendiri dan


pemahaman akal, hikmah-hikmah salat antara lain ialah :

1. Mendidik cinta kebersihan.

2. Mendidik sifat disiplin.

3. Dapat memelihara dan mengokohkan iman.

4. Mendidik seseorang selalu ingat kepada Allah.

5. Menjadikan hati tentram.

6. Menjauhkan seorang dari perbuatan dosa.

7. Dapat menghilangkan dosa / kesalahan-kesalahan.

8. Menjadikan wajah bersih dan bersinar.

9. Menyehatkan badan.

10. Membina ukhuwwah islamiyah secara universal di


antara seluruh kaum muslimin di dunia.

11. Mendidik jiwa demokratis dalam bermasyarakat dan


bernegara.

12. Di cintai oleh Allah.21

4.1 Sholat yang Diterima Oleh ALLAH


21 Tim Dosen Agama Islam IKIP Malang (DRS. Humaidi
Tatangpangsara, dkk), PENERBIT IKIP Malang, Hal. 148-156

25
Memperhatikan keistimewaan dan hikmah ibadah sholat
yang demikian tinggi, seharusnya kita segera menaruh
perhatian yang tinggi pula kepadanya. Tidak asal kita
melakukan sholat atau sekadar memenuhi kewajiban, tanpa
memperhatikan syarat dan rukun yang harus di penuhi dan
tanpa berusaha melakukan sholat dengan sebaik mungkin.

Kriteria sholat yang di terima oleh Allah, selain harung


memenuhi syarat dan rukun sholat seperti yang biasa
diterangkan dalam buku-buku Fiqih, haruslah memenuhi dua
hal.

1. Khudhuk dan Khusyuk

Khuduk ialah patuh dan disiplin mengikuti contoh gerakan-


gerakan jasmani Rasullullah dalam sholat.

2. Membuahkan Amal Kebaikan.

Nilai sholat, selain terletak pada khudhuk dan khusyuk,


juga terletak pada sejauh mana sholat itu dapat
membuahkan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari
perbuatan tercela. Hanya dengan demikian, sholat
insyaallah mempunyai nilai ibadah yang diterima oleh Allah
SWT., tidak hanya sekedar kerangka ibadah formalitas
belaka dengan gerak-gerik badan tertentu.

4.2 Mencapai Khusyuk Dalam Sholat

Khusyuk dalam sholat adalah sesuatu yang tidak datang


dengan sendiri, tetapi sesuatu yang harus diusahakan,
berikut adalah beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mencapai khusyuk dalam sholat.

26
1. Dalam salat kita hendaknya merasakan sedang
berhadapan dengan Allah Yang Maha Kuasa.

2. Kita upayakan memahami dan memperhatikan arti bacaan


dan dzikir-dzikir yang kita baca dalam sholat.

3. Hendaklah kita memanjangan rukuk dan sujud,


sebagaimana dikatakan oleh Muhammad Al-Bakhry
(Bahwasannya di antara pekerjaan yang menghasilkan
khusyuk, ialah memanjangkan rukuk sujud).

4. Tidak mempermain-mainkan anggota badan, seperti


sering-sering menggerakkan tangan dengan menggaruk-
menggaruk kepala, berpaling-paling dan sebagainya.

5. Hendaklah tetap memandang ke arah sujud, walaupun bagi


orang yang buta atau sholat di sisi kabah.

6. Hendaklah menjauhkan diri dari segala hal yang


mengganggu kekhusyukan hati, baik yang bersifat suara-
suara, gambar-gambar dan sebahgainya.

7. Mempersiapkan diri sebaik dan serapi mungkin sewaktu


akan memulai salat, seperti merapikan rambut, meakai
songkok, bersajadah bahkan memakai wangi-wangian.22

22 Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Sholat, Bulan Bintang,1975: Jakarta, Hal.


90-91

27
C. ANALISIS DAN DISKUSI

1. Analisis

a. Pendapat kami tentang pengertian Sholat. Menurut bahasa Arab, sholat


artinya doa, sedang menurut istilah berarti suatu sistem ibadah yang
tersusun dari beberapa perkataan dan laku perbuatan dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, berdasar atas syarat-syarat dan

28
rukun-rukun tertentu. Ia adalah fardhu ain atas tiap-tiap muslim yang
baligh (dewasa).

b. Pendapat kami tentang Sholat Fardhu. Sholat fardhu (sholat lima


waktu) adalah sholat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang dewasa dan
berakal ialah lima kali dalam sehari semalam. Sholat di nilai sah dan
sempurna apabila sholat dilaksanakan dengan memenuhi syarat-syarat
wajib, syarat-syarat sah dan rukun-rukun sholat, dan terlepas dari hal-
hal yang membatalkan sholat.

c. Pendapat kami tentang Sholat Sunnah. Selain sholat wajib


terdapat pula sholat-sholat sunnah. Sholat sunnah
merupakan ibadah yang dianjurkan dalam rangka
meningkatkan dan menambah pengalaman agama dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

d. Pendapat kami tentang Hikmah Sholat Dalam Kehidupan.


Mengungkapkan hikmah ajaran agama tidaklah mudah,
mengingat keterbatasan kemampuan akal manusia.
Memperhatikan keistimewaan dan hikmah ibadah sholat
yang demikian tinggi, seharusnya kita segera menaruh
perhatian yang tinggi pula kepadanya. Tidak asal kita
melakukan sholat atau sekadar memenuhi kewajiban,
tanpa memperhatikan syarat dan rukun yang harus di
penuhi dan tanpa berusaha melakukan sholat dengan
sebaik mungkin. Kriteria sholat yang di terima oleh
Allah, selain harung memenuhi syarat dan rukun sholat
seperti yang biasa diterangkan dalam buku-buku Fiqih,
haruslah memenuhi dua hal, yaitu Khuduk dan Khusyuk,
dan membuahkan amal kebaikan

2. Diskusi

29
30
D. KESIMPULAN

Menurut bahasa Arab, sholat artinya doa, sedangkan menurut


istilah berarti suatu sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan
dan laku perbuatan dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam,
berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu. Ia adalah fardhu ain
atas tiap-tiap muslim yang baligh (dewasa).

Sholat fardhu (sholat lima waktu) merupakan sholat yang


diwajibkan bagi tiap-tiap orang dewasa dan berakal ialah lima kali dalam
sehari semalam. Sholat di nilai sah dan sempurna apabila sholat
dilaksanakan dengan memenuhi syarat-syarat wajib, syarat-syarat sah dan
rukun-rukun sholat, dan terlepas dari hal-hal yang membatalkan sholat.

Sholat sunnah merupakan ibadah yang dianjurkan


dalam rangka meningkatkan dan menambah pengalaman
agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti;
sholat hari raya, sholat minta hujan, sholat gernaha bulan
dan matahari, dan sebagainya.

31
Hikmah sholat dalam kehidupan, mengungkapkan
hikmah ajaran agama tidaklah mudah, mengingat
keterbatasan kemampuan akal manusia., tetapi hanya akal
manusia yang belum mampu menggalinya. Memperhatikan
keistimewaan dan hikmah ibadah sholat yang demikian
tinggi, seharusnya kita segera menaruh perhatian yang
tinggi pula kepadanya. Dalam melaksanakan ibadah kita
harus memenuhi kriteria khuduk dan kusyuk, agar sholat
yang didirikan diterima oleh Allah SWT, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Rasjid, Sulaiman, Haji.2013. FIQH ISLAM (hukum fiqh lengkap cetakan ke-
63):Bandung:Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Tatangpangsara, Humaidi, dkk.1990. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk


MAHASISWA:Malang:Penerbit IKIP Malang.

Razak, Nasruddin.1996. Dienul Islam:Bandung:Penerbit PT Almaarif.

Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, Direktorat Jenderal Kelembagaan


Agama Islam, Departemen Agama RI.2001. BUKU TEKS AGAMA ISLAM PADA
PERGURUAN TINGGI UMUM:Jakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai