Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

Kelompok 1
AGAMA
Oleh
1. Silfhany Farokhizar - 22076
2. Muhamad Ikhlasul Amal - 22077
3. Muhammad Fauzan Arjon - 22135
4. Ajddad Fadlla Mawardi - 22130
5. Muhammad Fathan - 22075

ARO LEPRINDO
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT karena


hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas
ini dengan judul “SHOLAT”. Penulisan tugas ini merupakan suatu persyaratan yang
harus dipenuhi sebagai Ujian Akhir Semester.
Selanjutnya di dalam penelitian ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dian Leila Sari, A.MD., S.Pd., M.Kes selaku Direktur Akedemi Refraksi Optisi
Leprindo
2. Cheni Lee, OD selaku Penasehat Akademik.
3. Ruhul Fajri selaku Dosen Mata Kuliah Agama.
4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Staf Pengajar dan juga para karyawan Biro
Administrasi pada Akedemi Refraksi Optisi Leprindo.
5. Para narasumber atas segala informasi yang telah diberikan untuk melengkapi isi
penulisan tugas ini.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan, dan rezeki yang berlimpah kepada
kita semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tugas ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak.

Jakarta, Juni 2023


Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................ 
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................... 
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sholat...................................................................................... 
2.2 Macam-macam Sholat.............................................................................. 
                  2.2.1 Sholat Wajib.................................................................................... 
                  2.2.2 Sholat Sunnah................................................................................. 
2.3 Syarat-syarat Sholat................................................................................ 
2.4 Rukun Sholat.......................................................................................... 
2.5 Sunah Sholat Dan sholat Sunah................................................................ 
2.6 Waktu-waktu Yang Diharamkan Sholat..................................................... 
2.7 Hikmah Sholat........................................................................................ 
2.8 Hal-hal Yang Membatalkan Shalat................................................................
2.9 Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat............................................
2.10 Keutaman Shalat....................................................................................…..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 
3.2 Saran..................................................................................................... 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Solat merupakan ibadah yang wajib bagi umat islam, hal ini
dikarenakan solat merupakan tiang agama. Solat merupakan sebagai sarana
untuk meminta pertologan kepada Allah SWT . pertolongan tersebut dapat
mengatasi penyakit, penderitaan serta mengatasi cobaan dalam hidup.
Ibadah solat juga sebagai ssarana untuk berkeluh kesah dan
menyampaikan kerinduannya terhadap sang pencipta. Solat lima waktu
merupakan penghalang yang dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan
mungkar.
Ibadah solat dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta, dan solat
merupakan tuntunan ibadah. Menjalankan solat tidak dapat ditawar
apapun keadaan karena merupakan sebagai rukun dan pedoman hidup
untuk menjalankan kehidupan yang damai.
Peranan ibadah solat dalam kepribadian serta penerapannya sangat
penting , maka sebagai seorang muslim harus mengetahui makna yang
terkandung didalam ibadah solat. Serta solat merupakan symbol yang bisa
dijadikan pedoman dalam kehidupan

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Sholat ?
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut
istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan
yang ada.
2. Bagaimanakah Macam-macam Sholat?
3. Bagaimana Syarat-syarat Sholat?
4. Bagaimana Rukun Sholat?
5. Bagaimanakah Sunah Sholat Dan sholat Sunah? 
6. Kapankah Waktu-waktu Yang Diharamkan Sholat? 
7. Apakah Hikmah Sholat?
8. Apa Saja Hal-hal Yang Membatalkan Shalat?
9. Apa Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat?
10. Apa Keutamaan Shalat?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sholat
Sholat adalah ibadah ritual dalam agama Islam yang melibatkan serangkaian
gerakan fisik dan bacaan doa yang dilakukan oleh seorang Muslim. Ibadah sholat
merupakan salah satu dari lima rukun Islam (arkan al-Islam) yang wajib dilakukan
oleh setiap Muslim dewasa yang mampu.
Sholat adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang Muslim dengan
Allah. Melalui sholat, seorang Muslim menyatakan ketaatan, penghormatan, dan
pengabdian kepada Allah. Sholat juga merupakan sarana untuk mencapai ketaqwaan,
mendapatkan keberkahan, dan meningkatkan spiritualitas individu.
Sholat melibatkan gerakan fisik, sikap tertentu, dan bacaan doa yang
terstruktur. Sholat terdiri dari rangkaian takbir (ucapan Allahu Akbar) untuk
memulai, rukun-rukun sholat seperti rukuk, sujud, duduk di antara sujud, dan
tasyahud, serta berbagai bacaan doa dan ayat Al-Quran yang dibaca selama sholat.
Sholat memiliki nilai penting dalam kehidupan seorang Muslim. Ia
menghubungkan individu dengan Allah, memberikan ketenangan batin, membantu
meningkatkan kesadaran diri, dan membangun disiplin serta kepatuhan terhadap
perintah-perintah agama.
2.2 Macam-macam Sholat
1. Sholat Fardhu: Sholat fardhu adalah sholat wajib yang harus dilakukan oleh
setiap Muslim dewasa yang mampu. Sholat fardhu terdiri dari lima waktu
sehari-hari, yaitu Sholat Subuh, Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Maghrib,
dan Sholat Isya.
2. Sholat Sunnah: Sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan dilakukan selain
sholat fardhu. Sholat sunnah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan karena
mendatangkan pahala dan keberkahan. Contoh sholat sunnah adalah Sholat
Sunnah Rawatib, yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu wajib.
3. Sholat Sunnah Muakkadah: Sholat sunnah muakkadah adalah sholat sunnah
yang dianjurkan dengan sangat kuat untuk dilakukan. Jika diabaikan secara
terus-menerus, akan berdosa. Contoh sholat sunnah muakkadah adalah Sholat
Sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Sholat Dzuhur dan Sholat Isya.
4. Sholat Sunnah Ghairu Muakkadah: Sholat sunnah ghairu muakkadah adalah
sholat sunnah yang dianjurkan, tetapi tidak dianggap dosa jika ditinggalkan.
Contoh sholat sunnah ghairu muakkadah adalah Sholat Tahajjud, Sholat
Witir, dan sebagainya.
5. Sholat Jumat: Sholat Jumat adalah sholat yang dilakukan pada hari Jumat
sebagai ibadah kolektif bagi jamaah Muslim di masjid. Sholat Jumat terdiri
dari dua rakaat dan diikuti oleh khutbah (ceramah) oleh imam.
6. Sholat Id: Sholat Id atau Sholat Hari Raya adalah sholat yang dilakukan pada
hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Sholat Id dilakukan sebagai ungkapan
syukur dan perayaan umat Muslim atas kesuksesan menyelesaikan puasa
Ramadhan atau pelaksanaan ibadah haji.
Selain sholat-sholat tersebut, terdapat juga sholat-sholat sunnah lainnya
seperti Sholat Duha, Sholat Istikharah, Sholat Taubat, dan lain-lain. Seluruh
sholat memiliki tata cara dan bacaan yang khusus sesuai dengan sunnah
Rasulullah Muhammad SAW, dan penting untuk mempelajari dan
melaksanakannya sesuai dengan petunjuk agama yang benar.
2.2.1 Sholat Wajib
1. Sholat Subuh: Sholat Subuh dilakukan sebelum terbitnya
matahari, mulai dari waktu fajar shadiq (subuh) hingga
sebelum terbitnya matahari. Sholat Subuh terdiri dari dua
rakaat.
2. Sholat Dzuhur: Sholat Dzuhur dilakukan setelah matahari
condong ke barat, mulai dari waktu zawaal hingga sebelum
masuk waktu Ashar. Sholat Dzuhur terdiri dari empat
rakaat.
3. Sholat Ashar: Sholat Ashar dilakukan pada waktu setelah
Dzuhur hingga sebelum terbenamnya matahari. Sholat
Ashar terdiri dari empat rakaat.
4. Sholat Maghrib: Sholat Maghrib dilakukan setelah matahari
terbenam hingga akhir senja. Sholat Maghrib terdiri dari
tiga rakaat.
5. Sholat Isya: Sholat Isya dilakukan setelah waktu Maghrib
berakhir hingga tengah malam (sebelum terbit fajar). Sholat
Isya terdiri dari empat rakaat.
Selain sholat wajib lima waktu, terdapat juga sholat wajib
tambahan yang dilakukan dalam situasi tertentu:
1. Sholat Jumat: Sholat Jumat dilakukan pada hari Jumat sebagai ibadah kolektif
bagi jamaah Muslim di masjid. Sholat Jumat terdiri dari dua khutbah dan dua
rakaat sholat.
2. Sholat Id: Sholat Idul Fitri dan Idul Adha dilakukan pada hari raya setelah
selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah haji. Sholat Id terdiri
dari dua rakaat dan dilakukan sebagai ungkapan syukur.
2.2.2 Sholat Sunnah
1. Sholat Sunnah Rawatib: Sholat Sunnah Rawatib adalah
sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat
fardhu wajib. Sholat Sunnah Rawatib terdiri dari beberapa
rakaat yang dianjurkan untuk dilakukan sesuai dengan
waktu sholat fardhu. Contohnya adalah Sholat Sunnah
Rawatib sebelum Sholat Dzuhur dan Sholat Isya.
2. Sholat Sunnah Muakkadah: Sholat Sunnah Muakkadah
adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan
ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW. Sholat Sunnah
Muakkadah dilakukan secara rutin, dan jika diabaikan
secara terus-menerus, dapat menjadi dosa. Contoh sholat
sunnah muakkadah adalah Sholat Sunnah Rawatib sebelum
Sholat Dzuhur dan Sholat Isya.
3. Sholat Tahajjud: Sholat Tahajjud dilakukan pada malam
hari setelah tidur dan sebelum waktu Subuh. Sholat
Tahajjud adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan,
karena dilakukan dengan kesungguhan dan pengabdian di
waktu sepertiga malam yang paling utama.
4. Sholat Witir: Sholat Witir adalah sholat sunnah yang
dilakukan setelah Sholat Isya sebelum Sholat Wajib Subuh.
Sholat Witir terdiri dari jumlah rakaat yang ganjil, seperti
satu, tiga, lima, atau lebih.
5. Sholat Duha: Sholat Duha dilakukan setelah terbitnya
matahari hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Sholat
Duha adalah sholat sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk
rasa syukur dan kecintaan kepada Allah.
6. Sholat Istikharah: Sholat Istikharah dilakukan saat
seseorang ingin memohon petunjuk Allah dalam
mengambil keputusan penting. Sholat Istikharah merupakan
sholat sunnah yang dianjurkan untuk meminta petunjuk
Allah dalam segala hal.
Selain sholat-sholat tersebut, terdapat juga sholat-sholat
sunnah lainnya seperti Sholat Hajat, Sholat Taubat, Sholat
Awwabin, dan sebagainya. Meskipun sholat sunnah tidak
diwajibkan, melaksanakannya dengan tekun akan memberikan
kebaikan dan pahala tambahan bagi seorang Muslim.
2.3 Syarat-syarat Sholat
1. Syarat Islam: Seseorang harus beragama Islam untuk dapat
melaksanakan sholat. Sholat adalah ibadah yang khusus bagi umat
Muslim.
2. Syarat Akal Sempurna: Seseorang yang melaksanakan sholat harus
berakal sempurna, yaitu dalam kondisi yang sadar dan mampu
memahami tindakan yang dilakukan.
3. Syarat Baligh: Seseorang harus telah mencapai usia baligh (dewasa)
untuk wajib melaksanakan sholat. Usia baligh biasanya ditentukan
oleh tanda-tanda fisik dan perkembangan individu.
4. Syarat Kesucian Tubuh dan Pakaian: Sebelum melaksanakan sholat,
tubuh dan pakaian harus dalam keadaan suci dari hadas besar (junub)
atau hadas kecil (sebagai contoh, setelah buang air besar, buang air
kecil, atau keluarnya air mani). Jika tidak suci, mandi atau berwudhu
harus dilakukan terlebih dahulu.
5. Syarat Bersihnya Tempat Sholat: Tempat sholat harus dalam keadaan
bersih dari najis (kotoran), baik itu pada lantai, sajadah, atau
sekitarnya.
6. Syarat Waktu Sholat: Sholat harus dilaksanakan pada waktu yang telah
ditentukan. Setiap jenis sholat memiliki waktu yang spesifik yang
harus diperhatikan.
7. Syarat Menutup Aurat: Aurat harus ditutup dengan baik saat
melaksanakan sholat. Bagi laki-laki, aurat adalah bagian tubuh di
antara pusar hingga lutut. Bagi perempuan, aurat adalah seluruh tubuh
kecuali wajah dan telapak tangan.
8. Syarat Mengetahui Tata Cara dan Rukun Sholat: Seseorang harus
mengetahui tata cara pelaksanaan sholat, termasuk gerakan dan bacaan
yang dilakukan. Hal ini dapat dipelajari melalui pengajaran dari guru
atau melalui panduan yang dapat dipercaya.
Penting untuk memperhatikan syarat-syarat ini agar sholat dapat
dilaksanakan dengan benar dan diterima oleh Allah. Selain itu, juga
penting untuk terus meningkatkan pemahaman tentang agama Islam
melalui pembelajaran dan konsultasi dengan ahli agama.
2.4 Rukun Sholat
1. Rukun Takbiratul Ihram: Rukun ini terdiri dari mengucapkan
takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sejajar dengan
telinga dan mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai sholat.
2. Rukun Berdiri: Rukun ini mencakup berdiri tegak dengan kaki rapat
selama membaca takbiratul ihram dan membaca Al-Fatihah.
3. Rukun Membaca Al-Fatihah: Rukun ini melibatkan membaca Surat
Al-Fatihah setelah takbiratul ihram.
4. Rukun Rukuk: Rukun ini melibatkan membungkukkan badan dengan
tangan menempel pada lutut sambil mengucapkan "Subhanallah".
5. Rukun I'tidal: Rukun ini mencakup kembali berdiri tegak setelah
rukuk dengan tenang dan stabil.
6. Rukun Sujud: Rukun ini melibatkan meletakkan dahi, hidung, kedua
telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki pada lantai. Selama
sujud, ucapan "Subhanallah" diulang beberapa kali.
7. Rukun Duduk di antara Dua Sujud: Rukun ini melibatkan duduk
sebentar setelah sujud pertama sebelum melanjutkan ke sujud kedua.
8. Rukun Sujud Kedua: Rukun ini sama dengan rukun sujud pertama,
yaitu meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan
kedua ujung kaki pada lantai.
9. Rukun Duduk Tasyahud Akhir: Rukun ini melibatkan duduk dengan
posisi kaki ditekuk dan tangan diletakkan di atas paha, sambil
membaca tasyahud akhir.
10. Rukun Salam: Rukun ini melibatkan mengucapkan salam ke kanan
dan kiri dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah"
untuk menutup sholat.
Rukun-rukun tersebut harus dilaksanakan dengan sempurna dan tidak
boleh diabaikan dalam setiap siklus sholat. Penting untuk mempelajari dan
memahami rukun-rukun ini agar sholat kita diterima oleh Allah.
2.5 Sunnah Sholat dan Sholat Sunnah
Sunah sholat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam
sholat selain rukun shalat. Sunah-sunah sholat dibagi menjadi dua, yaitu :
2.5.1 Sunah `Ab`ad
Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan harus
diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah :
Tasyahud awal, termasuk duduknya dan membaca sholawat Nabi didalamnya.
1. Membaca do’a qunut, termasuk berdirinya dan membaca sholawat kepada
Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.
2. Membaca sholawat untuk keluarga nabi Muhammad di dalam tasyahud akhir.
2.5.2 Sunah Hai`at

Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila


terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk
sunah hai`at adalah :

1. Mengangkat kedua tangan pada empat tempat:


a. Ketika takbiratul ihram,
b. Ketika ruku’,
c. Ketiak i’tidal, dan
d. Ketika bangun dari tasyahud awal.
2. Meletakan tangan kanan beserta jari-jarinya di atas tangan kiri dengan
menyejajarkan kedua pergelangan tangan dan menempatkannya di bawah
dada.
3. Melihat ke tempat sujud.
4. Membuka kedua matanya dan dimakruhkan memejamkannya.
5. Melakukan jeda dengan ukuran baca lafadz subhanallah di enam tempat:
a. Antara takbiratul ihram dan doa iftitah,
b. Antara doa iftitah dan ta’awudz,
c. Antara ta’awudz dan surat al-Fatihah,
d. Antara akhir surat al-Fatihah dan lafadz amin.
e. Antara amin dan membaca surat, dan 6). Antara surat dan ruku.
6. Membaca doa iftitah
7. Membaca ta’awudz
8. Membaca “Amin” setelah selesai membaca surat al-Fatihah
9. Membaca ayat/surat dari al-Qur’an. Yang lebih utama adalah tiga ayat atau
lebih, satu surat lebih utama daripada sebagian surat walaupun sebagian surat
itu lebih panjang.
10. Membaca dengan nyaring pada sholat-sholat yang disunnahkan membaca
nyaring dan membaca dengan pelan pada sholat-sholat yang disunnahkan
membaca pelan.
11. Memanjangkan bacaan pada rokaat pertama atas rokaat kedua.
12. Membaca takbir intiqol (perpindahan) dari tiap-tiap rukun kecuali i’tidal.
13. Membaca tasmi’ (sami’allahu liman hamidah) ketika i’tidal.
14. Duduk istirahah ketika bangun dari sujud sebelum berdiri.
15. Duduk iftirosy pada setiap duduk dalam sholat kecuali duduk tasyahud akhir.
16. Duduk tawaruk pada duduk tasyahud akhir.
17. Berhias diri dengan:
a. Memmakai imamah atau kopiah,
b. Memakai sorban,
c. Memakai jubah,
d. Memakai cincin (bagi laki-laki disunnahkan dari perak dan
diharamkan dari emas),
e. Memakai wangi-wangian.

 
Solat sunah
1. Sunnah Muakkadah: Sunnah-sunnah ini sangat dianjurkan dan ditekankan
oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun tidak wajib, meninggalkannya tanpa
alasan bisa dianggap dosa. Contohnya adalah membaca doa iftitah, membaca
doa qunut dalam Sholat Subuh, dan membaca surat setelah Al-Fatihah dalam
rakaat pertama dan kedua Sholat Subuh, Sholat Maghrib, dan Sholat Isya.
2. Sunnah Ghairu Muakkadah: Sunnah-sunnah ini dianjurkan untuk dilakukan,
tetapi tingkat keutamaannya sedikit lebih rendah daripada sunnah muakkadah.
Contohnya adalah membaca doa qunut dalam Sholat Witir, membaca surat
setelah Al-Fatihah dalam rakaat-rakaat setelah rakaat kedua dalam Sholat
Dzuhur, Ashar, dan Isya.
3. Sunnah Hajat: Sholat sunnah ini dilakukan untuk memohon hajat atau
kebutuhan kepada Allah. Biasanya dilakukan dua rakaat dengan niat khusus
untuk hajat yang diinginkan.
4. Sunnah Rawatib: Sholat sunnah rawatib dilakukan sebelum dan sesudah
sholat fardhu wajib. Contohnya adalah Sholat Sunnah Rawatib sebelum
Sholat Dzuhur (empat rakaat) dan Sholat Sunnah Rawatib sebelum Sholat
Isya (dua rakaat).
5. Sunnah Tahiyyatul Masjid: Sholat sunnah ini dilakukan ketika seseorang
memasuki masjid. Biasanya dilakukan dua rakaat untuk menyambut
masuknya seseorang ke dalam masjid.
6. Sunnah Dhuha: Sholat sunnah ini dilakukan di waktu Dhuha, yaitu setelah
terbitnya matahari beberapa waktu setelah matahari terbit dan sebelum masuk
waktu Dzuhur. Sholat Dhuha dilakukan dalam jumlah rakaat yang bisa
bervariasi.
7. Sunnah Witir: Sholat sunnah Witir dilakukan setelah Sholat Isya sebelum
Sholat Wajib Subuh. Sunnah Witir terdiri dari jumlah rakaat yang ganjil,
seperti satu, tiga, lima, atau lebih.
8. Sunnah Taubah: Sholat sunnah ini dilakukan sebagai bentuk tobat kepada
Allah dan memohon ampunan-Nya. Sholat sunnah taubah dilakukan secara
sukarela dan tidak terikat waktu tertentu.
Perlu diingat bahwa sunnah-sunnah ini bukanlah wajib, tetapi
melaksanakannya akan memberikan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah.
Disarankan untuk mempelajari tata cara dan bacaan yang benar untuk
melaksanakan sunnah-sunnah tersebut agar ibadah kita lebih sempurna.
2.6 Waktu-waktu Yang Diharamkan Sholat
1. Ketika Matahari Terbit hingga Meninggi
Saat matahari terbit hingga muncul seluruh bulatannya di ufuk, umat
Islam dilarang untuk melakukan sholat sunnah mutlak. Namun, bagi
orang yang mengejar sholat subuh yang tertinggal (kesiangan), maka
waktu tersebut tidak dilarang.
2. Ketika matahari tepat berada di tengah-tengah cakrawala hingga
bergeser ke barat atau waktu istiwa'
Waktu istiwa' adalah ketika matahari tepat berada di atas kepala.
Waktu ini terjadi sebelum matahari bergeser ke arah barat. Ketika
matahari sudah sedikit bergeser, maka sudah masuk waktu dzuhur dan
diperbolehkan untuk sholat.
3. Matahari berwarna kekuningan saat menjelang terbenam
Menjelang terbenam matahari umat Islam juga tidak diperkenankan
untuk sholat. Waktu ini terjadi saat langit di ufuk barat mulai berwarna
kekuningan yang menandakan matahari akan segera terbenam.
Apabila matahari sudah terbenam, maka sudah masuk waktu magrib
dan wajib bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat magrib. Di
waktu ini, sholat sunnah juga sudah diperbolehkan.
4. Setelah sholat subuh hingga matahari terbit
Tingginya matahari sebagaimana disebutkan dalam hadits Amru bin
Abasah adalah qaida-rumhin aw rumhaini, yaitu matahari terbit tapi
baru saja muncul dari balik horison atau setinggi 1-2 tombak.
Menurut mazhab Al-Malikiyah, panjang tombak yang dimaksud kira-
kira 2,5 meter 7 hasta atau 12 jengkal.

5. Setelah sholat ashar hingga matahari terbenam Setelah sholat ashar


hingga menjelang matahari terbenam juga menjadi waktu yang
dilarang untuk sholat. Hal ini berlaku apabila sudah menunaikan sholat
ashar. Maka, haram bagi seseorang untuk melakukan sholat lainnya
hingga matahari terbenam kecuali ada penyebab lain yang
mengharuskannya untuk sholat.
Apabila belum menunaikan sholat ashar di waktu tersebut, maka wajib
baginya untuk sholat ashar meski sudah hampir magrib.
Tiga waktu pertama berasal dari sebuah hadits yang berasal dari
'Uqbah bin 'Amir Al-Juhani ra, berkata:
"Ada tiga waktu sholat yang Rasulullah SAW melarang kami untuk
melakukan sholat dan menguburkan orang yang meninggal di antara
kami.
a. Ketika matahari terbit hingga meninggi,
b. ketika matahari tepat berada di tengah-tengah cakrawala
hingga bergeser sedikit ke barat, dan
c. matahari berwarna kekuningan saat menjelang terbenam." (HR.
Muslim)
Sedangkan, dua waktu lainnya terdapat dalam sebuah hadits
yang berasal dari Abi Said Al-Khudri ra, dia berkata:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sholat
setelah sholat subuh hingga matahari terbit. Dan tidak ada
sholat sesudah sholat ashar hingga matahari terbenam." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Menurut Jumhur Ulama, larangan untuk sholat pada kelima
waktu tersebut hanya berlaku bagi orang yang ingin melakukan
sholat sunnah mutlak saja. Apabila memiliki alasan atau
kepentingan tertentu seperti mensholati jenazah, maka itu tidak
termasuk larangan di dalamnya.
2.7 Hikmah Sholat
1. Ketaatan kepada Allah: Sholat adalah bentuk ibadah yang paling
penting dalam agama Islam. Melaksanakan sholat merupakan tanda
ketaatan dan penghambaan kepada Allah. Dengan menjalankan sholat,
seorang Muslim menegaskan iman dan ketundukan kepada Allah
sebagai Rabb yang Maha Kuasa.
2. Kedekatan dengan Allah: Sholat adalah sarana untuk berkomunikasi
langsung dengan Allah. Saat melaksanakan sholat, seorang Muslim
berbicara kepada Allah melalui doa-doa dan membaca ayat-ayat Al-
Qur'an. Hal ini memperkuat ikatan dan kedekatan antara hamba dan
Penciptanya.
3. Disiplin dan Ketertiban: Sholat mengajarkan disiplin dan ketertiban
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan sholat, seorang
Muslim harus memperhatikan waktu, tata cara gerakan, dan bacaan
yang tepat. Sholat mengajarkan pentingnya menjaga waktu,
menjalankan tugas dengan tertib, dan mengatur kehidupan secara
teratur.
4. Kesucian dan Kesucian Batin: Sholat membantu membersihkan jiwa
dan menyucikan hati. Saat melaksanakan sholat dengan khusyuk,
seorang Muslim mengalami pemurnian batin melalui penghormatan,
rasa malu, dan kesadaran akan kehadiran Allah. Sholat membantu
menghilangkan dosa-dosa, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan
spiritualitas.
5. Ketenangan Pikiran dan Ketenangan Jiwa: Sholat memberikan
ketenangan pikiran dan ketenangan jiwa. Saat berdiri di hadapan Allah
dalam sholat, seorang Muslim melepaskan beban dan kekhawatiran
dunia. Sholat menjadi momen untuk menghadapkan diri kepada Allah
dan mencari ketenangan dalam doa dan dzikir.
6. Solidaritas dan Persaudaraan: Sholat berjamaah mengajarkan nilai
solidaritas dan persaudaraan. Saat melaksanakan sholat berjamaah di
masjid, seorang Muslim berinteraksi dengan sesama Muslim, saling
memberi salam, dan berdiri bersama dalam ibadah yang sama. Hal ini
memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan antara umat Muslim.
7. Kesehatan Fisik dan Mental: Sholat melibatkan gerakan fisik seperti
rukuk, sujud, dan berdiri. Melaksanakan sholat secara rutin membantu
menjaga kebugaran fisik, fleksibilitas, dan kesehatan tubuh. Selain itu,
sholat juga memberikan ketenangan mental, mengurangi stres, dan
membantu mengatasi cemas atau kegelisahan.
8. Peningkatan Taqwa: Sholat membantu meningkatkan taqwa, yaitu
kesadaran akan Allah dan penghindaran terhadap perbuatan dosa.
Dengan melaksanakan sholat dengan khusyuk dan penuh kesadaran,
seorang Muslim memperkuat kesalehan pribadinya dan meningkatkan
kemampuannya untuk menjauhi perbuatan yang tidak baik.
Hikmah-hikmah ini menjadikan sholat sebagai ibadah yang sangat
berharga dan memiliki dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim.
Sholat tidak hanya menghubungkan manusia dengan Allah, tetapi juga
membentuk karakter dan membawa manfaat dalam berbagai aspek
kehidupan.
2.8 Hal-hal Yang Bisa Membatalkan Shalat
Hal-hal yang membatalkan shalat adalah hal-hal yang jika dilakukan oleh
seseorang saat sedang shalat maka shalatnya menjadi batal dan harus
diulangi. Hal-hal yang membatalkan shalat antara lain:
1. Sengaja berbicara atau mendengar orang berbicara
2. Sengaja makan atau minum
3. Sengaja mengeluarkan najis atau angin
4. Sengaja mengubah posisi tubuh sehingga tidak menghadap kiblat lagi
5. Sengaja melakukan gerakan yang banyak dan tidak ada hubungannya
dengan shalat
Adapun hal-hal yang membatalkan shalat yang sudah tertuang lebih dalam
pada syariat islam. Antara lain:
1. Murtad
Murtad atau keluar islam. Murtad atau keluar dari Islam, menjadi
pembatal salat karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu
syarat sahnya salat adalah beragama Islam. Demikian orang yang
status keislamannya lepas, maka otomatis salatnya batal.
2. Gila
Menjadi gila atau hilangnya akal sehat juga menjadi hal yang
membatalkan salat. Lantaran di antara syarat sah salat yakni berakal,
maka tidak sah bila salat dilakukan oleh orang gila atau orang yang
kehilangan akalnya.
3. Belum Masuk Waktu Shalat
Salat tidak sah jika dilakukan sebelum waktunya. Maka jika seseorang
sedang salat tanpa mengetahui waktunya, dan di tengah salat baru
masuk waktu, maka salatnya itu langsung batal.
4. Berhadast Kecil
Hadats kecil di sini berupa keluarnya sesuatu melalui kemaluan seperti
air kencing, mani, wadi, madzi, kotoran, hingga kentut. Semua hal
yang keluar dari dua lubang (qubul dan dubur), membuat batal salat
seseorang.
5. Berhadast Besar
Terkena atau mengalami hadats besar juga dapat membatalkan salat
seseorang. Yag termasuk hadats besar adalah keluar air mani,
persetubuhan, meninggal dunia, haid, nifas dan melahirkan.
6. Terbukanya Aurat Secara Sengaja
Bila aurat terbuka dalam waktu lama, maka membuat salatnya batal.
Jika aurat terbuka dalam waktus sekilas, dan langsung ditutup kembali,
Imam Syafi'i dan Hambali katakan tidak menjadikan batal salat.
7. Kehilangan Niat
Orang yang salat, kemudian tiba-tiba niatnya berubah, maka salatnya
langsung batal. Yang dimaksud berubah niat pula, bila terbesit niat
untuk menghentikan salat yang sedang dilakukannya di dalam hati,
maka pada saat itu salatnya batal sebab niatnya telah rusak.
8. Tidak Membaca Surat Al Fatihah
Para ulama sepakat bahwa membaca Surat Al Fatihah adalah termasuk
dari rukun salat. Sehingga muslim yang secara sengaja maupun lupa
untuk tidak membacanya, maka salatnya tidak sah.
9. Meninggalkan Rukun Shalat Lainnya
Berikut yang termasuk rukun salat: berdiri, rukuk, itidal, sujud, duduk
di antara dua sujud, duduk tasyahud akhir, membaca lafal tasyahud
akhir, membaca shalawat pada tasyahud akhir, mengucapkan salam
pertama, tertib, dan tuma'ninah.
10. Mengucap Salam Dan Menjawabnya
Meski mengucapkan salam adalah sunnah dan menjawabnya yaitu
wajib, tetapi tidak boleh dilakukan ketika sedang salat. Karena dalam
salat, salam merupakan berada di akhir sebagai penutup. Sehingga bila
penutup (salam) itu dilakukan, maka selesai salat itu (batal).
11. Mendahului Imam Dalam Shalat Berjamaah
Seorang makmun melakukan gerakan salat yang mendahului imam,
maka membuat salatnya batal. Seperti bangun dari sujud lebih dahulu
dari imam.
2.9 Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat
Adapun dosa yang meninggalkan shalat fardhu adalah sebagai berikut:
1. Shalat Subuh : Satu kali meninggalkan akan dimasukan kedalam
neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
2. Shalat Dzuhur : Satu kali meninggalkan maka dosanya sama dengan
membunuh 1.000 orang umat islam.
3. Shalat Ashar : Satu kali meninggalkan maka dosanya sama dengan
menutup/meruntuhkan Ka’bah.
4. Shalat Maghrib : Satu kali meninggalkan maka dosanya sama dengan
berzinah dengan orang tua.
5. Shalat Isya : Satu kali meninggalkan maka tidak akan di Ridhoi Allah
SWT tinggal dibumi atau dibawah langit serta makan dan minum dari
nikmatnya.
Dalam Peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW, bukan hanya
diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga
diperlihatkan balasan orang yang berbuat munkar, diantaranya siksaan
bagi yang meninggalkan shalat fardhu.
1. Siksaan di dunia bagi orang yang meninggalkan shalat fardhu :
a. Allah Swt mengurangi keberkatan umurnya.
b. Allah Swt akan mempersulit rezekinya.
c. Allah Swt akan menghilangan tanda/cahaya shaleh dari raut
wajahnya.
d. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat
didalam islam.
e. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapat
pahala dari Allah Swt.
f. Allah Swt tidak akan mengabulkan doanya.
2. Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu ketika menghadapi
sakaratul maut
a. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakaratul
maut dengan keadaan hina.
b. Meninggal dengan keadaan yang sangat lapar.
c. Meninggal dengan keadaan yang sangat haus.
3. Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu didalam kubur
a. Allah Swt akan menyempitkan kuburannya se sempit
sempitnya.
b. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat
gelap.
c. Disiksa sampai hari kiamat tiba.
4. Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu ketika bertemu Allah
a. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan
dibelenggu oleh malaikat.
b. Allah Swt tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
c. Allah Swt tidak akan mengampuni dosa dosanya dan akan
diazab sangat pedih didalam neraka.

Dilihat dari azab bagi orang yang meninggalkan shalat


tersebut, patutlah kita sadar dan menyesal atas kelalaian kita
terhadap shalat selama ini.

Sabda Rasulullah SAW mengenai balasan orang yang


meninggalkan shalat fardhu juga diperlihatkan pada kaum yang
membenturkan kepala mereka pada batu, setiap kali benturan
itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada
keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti
melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai
Jibril?” Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat
kepalanya untuk menunaikan shalat fardhu”. (Riwayat Tabrani)

Al-Qur’an juga menceritakan kepada kita mengenai salah satu


gambaran akhirat melalui dialog-dialog orang mukmin dengan
orang-orang kafir penghuni neraka Saqar, sebagaimana dalam
surat Al-Mudatsir ayat 42-46 yang artinya berbunyi :
“Apakah yang memasukkan kamu kedalam Saqar (neraka)?
‘mereka menjawab: kami dahulu tidak termasuk orang orang
yang mengerjakan shalat dan kami tidak (pula) memberi
makan orang miskin dan kami membicarakan yang bathil
bersama orang-orang yang membicarakannya dan kami
mendustakan hari pembalasan”. (Qs. Al-Mudatsir : 42-46)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa lambang kekafiran dan dosa


mereka yang pertama ialah meninggalkan shalat. Selain ayat
ayat tersebut, penulis dapati hadist dari Saad bin Abi Waqas
bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai orang yang
melalaikan shalat maka jawab Baginda Saw yaitu
mengakhirkan waktu shalat dari waktu asalnya hingga sampai
waktu shalat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan
melewatkan waktu shalat maka mereka diancam dengan
Neraka Wail.

Ibnu Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan hadist


diatas yaitu orang orang yang melengah-lengahkan shalat
mereka sehingga sampai ke waktu shalat lain, maka bagi
pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan
kepada mereka Neraka Jahannam tempat kembalinya”. Maksud
hadist: “Siapa meninggalkan shalat dengan sengaja, maka
sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
2.10 Keutamaan Shalat
Diantaranya keutamaan shalat adalah :
Shalat merupakan cahaya dan penyelamat di hari kiamat.
Barang siapa yang menjaga shalat, maka akan menjadi cahaya
dan penyelamat baginya di hari kiamat. Dan barang siapa yang
tidak menjaga shalat maka tidak ada baginya cahaya dan
penyelamat baginya di hari kiamat.
Adapun beberapa hal lain tentang keutamaan shalat yang perlu
kita ketahui, yaitu :
1. Shalat bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Shalat adalah amalan terbaik kedua setelah dua kalimat
syahadat.
3. Shalat bisa membersihkan dosa-dosa.
4. Shalat bisa menggugurkan dosa-dosa.
5. Shalat adalah cahaya didunia dan akhirat bagi yang
melaksanakannya.
6. Allah mengangkat derajat bagi mereka yang melaksanakan
shalat.
7. Shalat termasuk faktor terbesar yang menyebabkan seseorang
masuk surga dengan menemani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
8. Berjalan menuju shalat akan dicatat sebagai kebaikan, bisa
meninggikan derajat dan menghapuskan dosa.
9. Dianggap bertamu di syurga.
10. Dengan Shalat, Allah Azza wa Jalla menghapuskan dosa
diantara shalat yang satu ke shalat berikutnya.
11. Shalat bisa menghapuskan dosa yang telah lalu.
12. Para malaikat mendoakan orang yang melakukan shalat selama
dia berada ditempat shalatnya dan dia akan tetap terhitung
sebagai orang yang shalat selama (keinginan shalat) masih
masih menahannya.
13. menunggu waktu shalat adalah Ribath (berjaga-jaga) di jalan
Allah Swt.
14. Orang yang keluar rumah untuk shalat sama seperti orang yang
keluar berhaji dalam keadaan berihram.
15. Jika tertinggal shalat, padahal biasanya tidak tertinggal, maka
dia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang ikut dalam
shalat jama’ah tersebut.
16. Jika seseorang sudah bersuci lalu keluar untuk melaksanakan
shalat, maka dia tetap dicatat sebagai orang yang shalat sampai
dia pulang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sholat merupakan salah satu dari lima rukun Islam (arkan al-Islam)
yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim dewasa yang mampu.
2. Sholat fardhu adalah sholat wajib yang harus dilakukan oleh setiap
Muslim dewasa yang mampu sedangkan sholat sunnah tidak diwajibkan,
melaksanakannya dengan tekun akan memberikan kebaikan dan pahala
tambahan bagi seorang Muslim.
3. syarat-syarat solat sangat penting diperhatikan agar sholat dapat
dilaksanakan dengan benar dan diterima oleh Allah.
4. Rukun-rukun solat tersebut harus dilaksanakan dengan sempurna
dan tidak boleh diabaikan dalam setiap siklus sholat. Penting untuk
mempelajari dan memahami rukun-rukun ini agar sholat kita diterima oleh
Allah.
5. Sunah sholat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan
dalam sholat selain rukun shalat. Sedangkan solat sunah merupakan solat
yang Ketika dikerjakan berpahala tapi jika ditinggalkan tidak berdosa
6. waktu waktu tertentu yang diharamkan diwaktu solat agar Ketika
kita melakukan ibadah solat. Solat tersebut diterima oleh allah SWT
7. Hikmah-hikmah ini menjadikan sholat sebagai ibadah yang sangat
berharga dan memiliki dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim.
Sholat tidak hanya menghubungkan manusia dengan Allah, tetapi juga
membentuk karakter dan membawa manfaat dalam berbagai aspek
kehidupan.

3.2 Saran

1. Sebagai muslim yang taat hendaklah kita mengerjakan solat karena merupakan
salah satu rukun islam

2. sebagai muslim yang taat selain ada kewajiban melaksanakan solat fardu kita
hendaklah menambah ketaatan kita dengan melaksanakan solat sunat

3. Syarat syarat mutlak hendaklah harus dipahami dan dilaksanakan agar solat yang
dilaksanan dapat diterima oleh Allah SWT

4. Rukun solat hendaklah dilaksanakan dengan sempurna

5. Sunah solat wajib dipelajari dan dilaksanakn saat solat sedangkan solat sunah
merupakan hal yang baik agar dilaksakan disamping solat fardhu

6. hendaklah seorang muslim mengetahui waktu yang dilarang saat solat agar
solatnya dapat diterima oleh Allah SWT
7. Solat mempunyai hikmat yang sangat banyak, sehingga hendaklah kita mematuhi
perintah solat

Format Pengetikan
Font Tmes New Roman Ukuran 12
a. Batas atas (Top) = 3 cm
b. Batas bawah (Bottom) = 3 cm
c. Batas kiri (Left) = 4 cm
d. batas kanan (Right) = 3 cm

Anda mungkin juga menyukai