Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Fiqih dengan judul “Sholat”

Kami kenyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan do'a, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna di karenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yg membangun dari berbagai
pihak, akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Salatiga, September 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

BAB I ...................................................................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 5

1.3 TUJUAN ................................................................................................................................. 5

BAB II..................................................................................................................................................... 6

2.1 PENGERTIAN SHOLAT ....................................................................................................... 6

2.2 SYARAT-SYARAT SHOLAT............................................................................................... 7

2.3 RUKUN SHOLAT.................................................................................................................. 8

2.4 HAL-HAL YANG MEMBTALKAN SHOLAT .................................................................... 9

BAB III ................................................................................................................................................. 11

3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 11

3.2 SARAN ................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Shalat termasuk rukun iman yang ke2 dan shalat merupakan sarana komunikasi antara
seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai suatu bentuk ibadah yang di dalamnya terdapat
sebuah amalan yang tersusun dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, dan dilakukan sesuai dengan syarat maupun rukun
shalat yang telah ditentukan. Shalat terdiri dari shalat fardhu (wajib) dan shalat sunnah.

Selain itu mempelajari shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena shalat
adalah bentuk pengabdian manusia kepada Allah SWT yang wajib dilaksanakan agar didalam
setiap kegiatannya selalu diberikan keberkahan, kebaikan, kemudahan, dan jalan keluar dari
kesulitan yang menimpa. Adapun manfaat dari melaksanakan shalat menurut Imam Ja’far Al-
Shadiq antara lain yaitu mengajarkan bagaimana agar kita selalu mengawali suatu perbuatan
dengan niat yang baik, dan ini bisa tercermin dari sebelum memulai shalat kita harus selalu
mengawalinya dengan niat. Selain itu manfaat shalat yang lainnya yaitu dapat memperkuat
iman, membangun akhlak yang baik dan moralitas yang tinggi, mengajarkan tentang
kesabaran, serta dapat mencegah dari segala perbuatan yang keji dan mungkar.

Anak-anak perlu diajarkan untuk mempraktekkan shalat fardhu (wajib) 5 waktu sejak dini.
Hal ini termasuk dalam salah satu ajaran kebaikan sebagai landasan agama dan pendidikan
karakter bagi anak-anak. Tujuan dari mengajarkan shalat fardhu (wajib) 5 waktu sejak dini
yaitu agar anak menjadi simpatik dan terbiasa melakukan shalat sejak usia dini, sehingga
mudah baginya kelak dalam melaksanakan shalat di usia dewasa.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan layar belakang di atas, maka penyusun merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah pengertian shalat?

2. Apa saja syarat-syarat sholat?

3. Apa saja rukun-rukun sholat?

4. Apa saja hal-hal yang membatalkan sholat

1.3 TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan :

•Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang pengertian sholat:

•Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang syarat-syarat sholat;

•Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang rukun-rukun sholat;

•Untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang hal-hal yang membatalkan sholat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SHOLAT

Sholat adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dalam pengertian lain Sholat juga merupakan salah
satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang
didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang
telah ditentukan.

Sholat juga merupakan bentuk pembuktian keimanan kita kepada Allah,karena pembuktian
keimanan tidak cukup jika hanya dilisan saja, tidak cukup jika hanya mengucapkan syahadat,
pembuktian iman juga harus dilakukan dalam bentuk tindakan misalnya sholat.Adapun
manfaat sholat yaitu dapat membuat hati kita menjadi tenang hal ini sesuai dalam firman Allah
yang artinya “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah,ingatlah,hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS Ar
Ra’d : 13).Sholat juga dapat mencegah kita dari melakukan hal-hal buruk,apabila seorang
muslim melaksanakan sholat tapi masil melakukan hal-hal buruk mungkin ada yang salah
dalam sholatnya,karena jika sholat kita sudah benar maka Allah akan menjaga kita dari
perbuatan yang buruk.

Dalil-dalil yang mewajibkan shalat antara lain :

ْ ‫ص ٰلوةَ ِل ِذ ْك ِر‬
‫ي‬ ْٓ َّ ‫َل ا ِٰلهَ ا‬
َّ ‫َِل اَن َ۠ا فَا ْعبُدْنِ ْۙ ْي َواَقِ ِم ال‬ ْٓ َ ُ‫ّٰللا‬
‫اِنَّنِ ْْٓي اَنَا ه‬

. Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah
sholat untuk mengingat Aku. (QS. Taha : 14)

‫واقم الصالة ان الصالة تنهى عن الفحشآء والمنكر‬

“Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan

mungkar”. (QS. Al-‘Ankabut : 45).

Sholat dibagi menjadi 2, yaitu: sholat Fardu,dan sholat Sunnah


1.Sholat fardu,adalah sholat yang wajib dilaksanakan,apabila sengaja di tinggalkan tanpa
adanya uzur maka akan mendapatkan dosa,dan seseorang yang meninggalkan sholat fardhu
harus menggantinya dilain hari/lain waktu.sholat fardu sendiri dibagi menjad 2 yaitu

a.Fardu ain,yaitu sholat yang diwajibkan kepada setiap individu,misal sholat lima waktu,dan
sholat jum’at.

b.fardu kifayah,yaitu sholat yang diwajibkan kepada seluruh muslim,namun kewajiban itu akan
gugur apabila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain,misal shlat jenazah.

2.sholat Sunnah,sholat Sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan,namun tidak
diwajibkan,seorang muslim yang tidak mengerjakan sholat Sunnah tidak akan mendapatkan
dosa.

2.2 SYARAT-SYARAT SHOLAT

Syarat sholat merupakan hal-hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan sholat

Adapun syarat-syarat wajib dan sahnya shalat, yaitu:

Syarat wajib shalat ada tiga, yaitu:

1. Islam, orang kafir tidak wajib shalat dan tidak pula mengqadha shalat-shalat yang
ditinggalkan selama ia kafir (ketika ia masuk islam)Berbeda dengan orang murtad (asalnya
islam lalu berbalik memusuhi islam), maka semua shalat fardhu yang ditinggalkan selama ia
murtad, wajib dibayar (diqadha) kalau nantinya masuk islam lagi.

2. Baligh, maka bagi anak yang belum baligh baik pria maupun wanita, tidak wajib shalat, tapi
orangtua wajib menyuruhnya ketika anak menginjak 7 tahun atau lebih, kalau sudah tamziy
(mengerti arah), atau dinantikan sampai lewat tamziy, bahkan setelah umur 10 tahun belum
juga melaksanakan shalat (enggan shalat) maka orangtua diperbolehkan memukulnya,seperti
yang terdapat dalam sebuah hadist yang artinya:

“ Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika menginjak usia 7 tahun, dan pukullah
mereka kalau meninggalkan (enggan) shalat (padahal) umurnya telah mencapai 10 tahun. Dan
pisahkanlah tempat tidur mereka dan nikahkan mereka apabila telah sampai waktunya.” (HR.
Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, ).

3. Berakal sehat, maka bagi yang gila (akalnya tidak sehat) tidak wajib melaksanakan sholat.
Syarat sahnya shalat ada lima , yaitu

1. Suci (suci dari hadas, haid dan nifas ,Sabda Rasulullah Saw yang artinya :

“ Allah tidak menerima shalat seseorang di antara kamu apabila ia berhadas hingga ia

berwudhu” (HR. Bukhari Muslim).

2. Menutup aurat.

3. Berdiri di tempat yang suci, maka tidak sah shalat seseorang yang bagian tubuhnya atau
pakaiannya terkena najis, baik ketika berdiri, duduk tahiyat, rukuk atau sujud .

4. Mengetahui bahwa waktu shalat telah masuk.

5. Menghadap kiblat, Firman Allah Swt.

2.3 RUKUN SHOLAT

Rukun sholat adalah sesuatu yang harus dikerjakan disaat melaksanakan sholat,apabila ada
salah satu yang ditinggalkan maka sholatnya tidak sah.

Adapun rukun-rukun sholat, yaitu:

1.Niat, yaitu sengaja atau menuju sesuatu dibarengi dengan (awal) pekerjaan tersebut,
tempatnya di hati (diucapkan oleh suara hati).

Sabda Rasulullah saw :

‫انما االعمل بانيات‬

“ Sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat” (HR. Bukhari Muslim).

2.Takbiratul ihram.

3.Berdiri tegak ,bagi yang kuasa ketika shalat fardhu. Boleh duduk,atau berbaring bagi yang
sedang sakit.

4.Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at.Sabda Rasulullah saw :

‫لصالة لمن يقرأ بفاتحة الكتاب‬

“ Tiadalah shalat bagi seseorang yang tidak membaca surat Fatihah.” (HR. Bukhari).
5. Ruku’ dengan tumakninah.

6. I’tidal dengan tumakninah.

7. Sujud dua kali dengan tumakninah.

8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah.

9. Duduk tasyahud akkhir dengan tumakninah.

10. Membaca tasyahud akhir.

11. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir.

12. Membaca salam yang pertama.

2.4 HAL-HAL YANG MEMBTALKAN SHOLAT

Hal-hal yang membatakan shalat, yaitu:

1 .Berbicara.

2. Banyak bergerak tanpa adanya alasan.

3. Berhadas ( kecil maupun besar).

4. Meninggalkan salah satu rukun sholat atau sengaja memutuskan rukun sebelum sempurna,
misalya melakukan i’tidal sebelum sempurna ruku.

5. Sengaja membuka auratnya bukan karena ditiup angin sedangkan bagi yang terbuka auratnya
akibat angin, lalu segera menutupnya kembali maka tidak batal shalanya[14].

6. Terkena najis (baik badan, pakaian atau tempat shalat) yang bukan najis ma’fu. Lain halnya
kalau najis itu kering dan menimpa atau mengenai pakaian, lalu dengan segera najis itu
dikibaskan dari pakaiannya, maka tidak batal shalatnya.

7. Makan atau minum baik sedikit ataupun banyak keduanya membatalkan shalat.

8. Membelakangi kiblat.

9. Tertawa.
10 .Mendahului imam dalam shalat jama’ah.

11. Murtad ( keluar dari islam ), mati, gila atau hilang akal.

12. Berubah niat, seseorang yang sedang shalat lalu iba-tiba terbetik niat untuk tidak shalat di
dalam hatinya, saat itu juga shalatnya telah batal. Sebab, niatnya telah merusak meskipun dia
belum melakukan hal-hal yang membatalkan shalat.

13. Terdapat air bagi orang yang shalatnya dengan tayammum .

Seseorang yang bertayammum sebelum shalat, lalu saat shalat tiba-tiba terdapat air yang bisa
dijangkaunya dan cukup untuk digunakan berwudhu maka shalatnya batal, dia harus berwudhu
saat itu dan mengulangi lagi shalatnya.

14. Mengucapkan salam secara sengaja.

Bila seseorang mengucapkan salam secara sengaja dan sadar, shalatnya menjadi batal.
Dasarnya aalah hadist Nabi saw. yang menyatakan bahwa salam adalah hal yang mengakhiri
shalat. Kecuali lafal salam dalam bacaan shalat, seperti dalam bacaan tahiyat
BAB III

PENUTUP

3.1 KESMPULAN

• Sholat adalah Suatu ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan.

• Syarat-syarat sholat ada dua yaitu sarat wajib dan syarat sah.

• Syarta wajib shalat adalah islam, baligh dan berakal.

• Syarat sah shalat adalah Suci (suci dari hadas, haid dan nifas nifas), menutup aurat, berdiri di
tempat yang suci, mengetahui waktu masuk shalat dan tertib.

• Rukun sholat adalah niat , Takbiratul ihram, berdiri tegak, Membaca surat Al-Fatihah pada
tiap-tiap raka’at, rukuk, I’tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, Duduk tasyahud akkhir,
membaca tasyahud akhir, membaca sholawat nabi, membaca salam , tertib.

• Hal yang membatalkan sholat adalah sengaja berbincang, banyak bertingkah, berhadas ( kecil
maupun besar), meninggalkan salah satu rukun sholat atau sengaja memutuska rukun sebelum
sempurna, sengaja membuka auratnya, terkena najis (baik badan, pakaian atau tempat shalat),
makan atau minum, membelakangi kiblat, gelak tawa, mendahului imam dalam shalat jama’ah,
murtad ( keluar dari islam ), mati, gila atau hilang akal, berubah niat, terdapat air bagi orang
yang shalatnya dengan tayammum, mengucapkan salam secara sengaja.

3.2 SARAN

Demikian isi makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
kami.Adapun harapan kami pada teman-teman dapat memberikan masukan yang bermanfaat
baik berupa kritik ataupun saran-saran agar makalah kami selanjutnya dapat lebih baik lagi,
dan memberikan lebih banyak manfaat.
Al-Qur'an.

Galih Maulana .Lc. Syarat Sah Shalat Madzab Syafi'i.

Moh Rifa'i. (1976). RISALAH TUNTUNAN SHOLAT LENGKAP. Semarang: PT.Karya Toha Putra.

Qodhi Abu Syujak. Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib 2.

Syaikh Abu Malik Kamal. Ensiklopedi sholat.

Anda mungkin juga menyukai