“TAKDIR”
Disusum guna memenuhi tugas mata kuliah tafsir
Dosen pengampu : Bapak Ulfi Putra Sany M.Hum
Disusun Oleh
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa ,saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karna itu , kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dunia Pendidikan.
Salatiga,2November 2022
Penyusu
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa tafsir surah Al-Hijr :21
2. Apa tafsir surah Al-Furqon : 2
3. Apa tafsir surah Al-Insan :30
C. TUJUAN
1. Menjelaskan informasi pemahaman tentang tafsir surah Al-Hijr:21
2. Menjelaskan informasi pemahaman tentang tafsir surah Al-Furqon:2
3. Menjelaskan informasi pemahaman tentang tafsir surah Al-Insan:30
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: ‘’Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi kami-lah
khazanahnya ; dan kami tidak menurunkannya melaikan dengan ukuran
yang tertentu .’’
2. Tafsir AL-Mishbah
Kata khaza’in adalah bentuk jamak dari kata khazinah yang pada
mulanya berarti tempat menyimpan sesuatu guna memeliharanya
/lemari. Ayat ini mengibaratkan kekuasaan Allah SWT. Menciptakan
dan mengatur segala sesuatu seperti keadaan seseorang yang menguasai
segala yang berada dalam lemari. Dia pemilik kuncinya ,yang kuasa
2
membukanya sekaligus berwenang mengeluarkan apa yang terdapat
dalam lemari itu dan membaginya untuk siapa yang dia kehendaki.
Beberapa ulama memahami bahwa ayat ini hanya berbicara tentang
air yang diturunkan dari langit, dengan alasan bahwa konteks ayat ini
berbicara tentang rezeki. Akan tetapi pendapat ini kurang tepat, bukan
saja karena rezeki mencakup anugerah lahir dan batin ,tetapi juga karena
in min syin / tidak ada Sesuatu pun merupakan redaksi yang bersifat
umum , mencakup segala sesuatu . Ada juga yang memahaminya dalam
arti unsur-unsur yang berbeda-beda yang dari perpaduannya terjadi atau
tercipta sesuatu. Allah swt. Telah menyediakan di alam ray aini dalam
jumlah yang sangat besar dan tidak akan habis aneka ciptaan dan faktor
yang merupakan unsur-unsur mutlak bagi Kehidupan makhluk, seperti
udara ,cahaya , kehangatan dan lain-lain. Semua itu telah diciptakan
Allah swt. Dan semata-mata berada dalam kekuasaan dan wewenang-
Nya, dan hal-hal tersebut demikian melimpah, maka dia tidak
menurunkannya kecuali dalam kadar tertentu.
Menurut Sayyid Quthub, makna kata khaza’in Allah semakin jelas
setelah manusia mengetahui ciri unsur-unsur alam raya dan
pembentukan komponen-komponennya . khaza’in air yang pokok
misalnya adalah bagian-bagian kecil dari hydrogen dan oksigen dan
bahwa bagian dari khaza’in rezeki pada tumbuhan yang berwarna hijau
adalah cahaya yang dipancarkan matahari dan sebagainya .Hal yang
serupa dengan ini banyak sekali yang menjelaskan makna khaza’in
Allah . Itu yang telah diketahui manusia , tetapi betapapun banyak yang
telah terungkap ia sebenarnya sedikit bahkan sedikit sekali jika
dibandingkan dengan apa yang berada di sisi Allah SWT
Hakikat yang dikemukakan ini walaupun benar adanya ,tetapi
memahami ayat tersebut demikian,masih juga membatasi redaksi yang
brsifat umum itu. Karena itu penulis cenderung memahaminya dalam
pengertiannya yang umum mencakup segala anugerah Allah SWT yang
3
diberikan-Nya baik kepada jenis makhluk maupun kepada setiap
individu.
1. Bunyi ayat
Artinya:” yang memiliki-Nya kerajaan langit dan bumi dan dia tidak
,mempunyai anak, dan tidak ada bagi-Nya satu sekutu pun dalam
kekuasaan, dan dia telah menciptakan segala sesuatu ,lalu dia menetapkan
ukuran-ukuran serapi-rapinya “.
2. Tafsir Al-Mishbah
4
membantu atau melanjutkan kekuasaan-Nya ,dan tidak ada juga
bagi-Nya satu sekutu pun dalam kekuasaan-Nya ,sehinggga tidak
ada penguasa di alam raya ini kecuali dia semata ,dan disamping itu
dia telah menciptakan segala sesuatu. Tidak ada yang maujud
kecuali hasil ciptaan-Nya.
Pada ayat ini pun tidak disebut nama Allah ,sama dengan
ayat pertama , penekanannya pada ayat ini adalah pada keesaan
Allah SWT
5
Kata khalaqa terampil dari kata khalq yang makna
dasarnya adalah mengukur atau memperhalus . Makna ini kemudian
berkembang sehingga berarti antara lain, mewujudkan/menciptakan
(dari tiada), menciptakan ( tanpa harus contoh terlebih dahulu ),
mengatur, membuat dan sebagainya.Biasanya kata khalaqa dalam
berbagai bentuknya memberikan penekanan pada kehebatan dan
kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya , berbeda dengan
ja’ala/menjadikan yang mengandung penekanan pada manfaat yang
harus atau dapat diperoleh dari suatu yang dijadikan-Nya itu.
6
kepada makhluk-makhluk-Nya itu arah yang seharusnya mereka
tuju.
2. Tafsir Mishbah
7
zalim yang mantab kezalimanya telah Dia siapkan buat mereka
siksa yang pedih.
8
manusia kemampuan untuk mengetahui yang haq dan yang
batil.Arah menuju kesana atau kesini adalah sesuai dengan
kehendak Allah yang maha mengetahui hakikat hati. Adapun
anugerah Allah kepada hamba-hamba-Nya berupa potensi untuk
memahami dan meraih ma’rifat ,penjelasan tentang jalan yang beanr
dan salah , pengutusan rasul-rasul, penurunan al-Qur’an-maka itu
adalah suatu kenyataan, namunsemua itu pula berakhir pada kuasa
Allah kepada-Nyalah berlindung setiap pemohon perlindungan.
Allah akan mengantarkannya berzikir dan taat ,tetapi jika yang maha
mengetahui tidak menemukan hati seorang hamba kesadaran
tentang kekuasaan Tuhan Yang Maha mengendalikan itu, serta yang
bersangkutan tidak mengarah kepada-Nya untuk membantu dan
mempermudah jalannya, maka Ketika itu ia tidak akan memperoleh
hidayah , tidak akan berhasil mengingat , tidak juga taufiq, yakni
kemampuan yang dianugerahkan Allah kepada yang bersangkutan
untuk melakukan kebaikan .Demikian lebih kurang sayyid Quthub.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anugerah rezeki yang semata-mata dari Allah SWT dan
bahwa kadar rezeki yang diterima masing-masing berbeda-beda
. ditegaskan-Nya bahwa dan tidak ada sesuatu pun yang wujud
di alam raya ini melaikan pada sisi kami lah sendiri tidak sedikit
pun di sisi selain Allah khazanah-Nya
Surah al-Furqon ayat 2 ini melanjutkan bahwa di samping
dia adalah penguasa tunggal dan telah menciptakan segala
sesuatu,lalu yakni begitu selesai proses awal dari penciptaan -
Nya itu dia menetapkan ukuran-ukuran yang sesuai dengan
masing-masing ciptaan-Nya penetapan dan ukuran serapi-
rapinya sehingga semua makhluk berpotensi melaksanakan
fungsi-fungsi yang harus diembannya dengan sistematis.
Ayat 30 dari surah Al-Maidah menetapkan dua kehendak
. kehendak manusia dan kehendak Allah .Ayat ini dapat
merupakan rujukan yang menetapkan adanya kedua hal tersebut.
Sehingga tidaklah benar pandangan penganut paham
jabariyah(fatalism) yang menyatakan bahwa manusia tidak
memiliki sedikit kemampuan pun
10
B. SARAN
Demikian isi makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua ,dan
terutama kami.Adapun harapan kami pada teman-teman agar lebih mempercayai
takdir Allah SWT dan bermahasabah diri , agar kita menyadari takdir yang telah
Allah SWT rencanakan kepada kita .
DAFTAR PUSTAKA
11
12