Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Diajuk untuk memenuhi tugas mata kuliah


TAFSIR
Tentang
Tafsir Qs. Al- Hasyr (59): ayat 22-24 Tafsir Qs. Al- Rum (30): ayat 20-25
Tafsir Qs. Fushshilat (41): ayat 9-12

DISUSUN OLEH ;
RONI NIM ; [21.41.046]
MEDIWANDRI ;NIM ;[21.41.056]
AKMAL MARNA ; NIM[21.41.30]
Dosen pembimbing
SUPRIZEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YAYASAN KEBANGKITAN ISLAM [STAI- YKI ]
SUMATERA -BARAT
2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya lah kami
akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul: “Ayat-ayat tentang ALLAH SWT”.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya nanti amin.

Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Fakultas STA YKI
SUMBAR.. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada penulis juga para pembacanya. Amin.

Padang,13 januari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sesungguhnya Allah menciptakan jin dan manusia dimuka bumi ini
hanya untuk beribadah kepada-Nya, dengan menjalankan semua perintah dan
menjauhi segala larangannya. Terdapat berbagai macam bukti yang telah di
perlihatkan oleh Allah atas kekuasaannya, akan tetapi masih banyak dari
kalangan manusia yang lalai atas perintahnya sebagai khalifah fil ardh, mereka
cenderung memikirkan kehidupan yang bersifat duniawi semata atau lebih
menuruti hawa nafsu untuk kepentingan dunia saja.
Selanjutnya, didalam makalah ini kami akan membahas tentang firman
Allah yang menunjukkan bukti-bukti akan kebesaran-Nya yang dijelaskan
didalam Qs. al- Hasr, Qs. al- Ruum, Qs. Fushshilat. Didalam ayat tersebut
telah dijelaskan betapa agungnya Allah dengan segala kebesarannya yang
telah menciptakan makhluknya dengan penciptaan yang sempurna,
memberikan rizki yang terus mengalir seperti air, maka tidaklah pantas ketika
kita sebagai makhluk ciptaannya berani menyekutukannya dengan
menyembah tuhan yang lain selain Dia.
Oleh karena itu, dengan selesainya makalah ini, semoga mampu
memberikan sedikit wawasan tentang kebesaran Allah dan ke-Esaannya,
sehingga mampu membuka mata hati kita untuk selalu senantiasa bersyukur
atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, makadapat
dirumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penafsiran tentang Qs. Al- Hasyr (59): ayat 22-24?
2. Bagaimanakah penafsiran tentang Qs. Al- Rum (30): ayat 20-25?
3. Bagaimanakah penafsiran tentang Qs. Fushshilat (41): ayat 9-12?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tafsir Qs. Al- Hasyr (59): ayat 22-24


Adapun tafsir surat al-Hasyr adalah sebagai berikut:
Ayat 22:

ِ ‫ عَالِ ُم ْال َغ ْي‬,‫هُ َو هللاُ الَّل ِذيْ اَل اِلَهَ اِاَّل هُ َو‬.
ُ ْ‫ هُ َو الرَّح‬,‫ب َوال َّشهَا َد ِة‬
‫من ال َّر ِح ْي ُم‬
“Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib
dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang”
Al-baqaa’i berkomentar ‫ هُو‬pada ayat bahwa Dia yang wujud-Nya dari zat-Nya
sendiri sehingga Dia sama sekali tidak disentuh oleh ‘adam (ketiadaan) dalam
bentuk apapun.
Kata ُ‫ هللا‬juga sepintas tidak diperlukan lagi karena kata ‫ هُو‬telah menunjukkan
kepada-Nya. Akan tetapi ini agaknya untuk menggambarkan semua sifat-sifat-Nya,
karena kata Allah menunjukkan kepada Zat yang wajib wujud-Nya itu dengan semua
sifat-Nya, baik sifat Zat maupun Fi’il. Dan apabila kita menyebut Allah apa yang kita
ucapkan telah mencakup semua nama-nama-Nya, sedangkan apabila diucapkan nama-
Nya yang lain misalnya ar-Rahiim atau al-Maliik itu hanya menggambarkan sifat
rahmat atau sifat kepemilikan-Nya saja.1
Sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia. Segala sesuatu yang disembah
selain Dia, baik itu pohon, batu, berhaka, maupun malikat adalah bathil. Dia
mengetahui segala makhluk yang nyata bagi kita dan yang gaib. Tidak ada sesuatupun
yang tersembunyi bagi-Nya, baik di langit maupun di bumi. dia mempunyai rahmat
yang luas dan meliput segala makhluk, dia-lah yang Maha rahman di dunia dan
rakhiim di dunia dan akhirat.2
Ayat 23:
َ‫ن ْال َع ِز ْي ُز ْال َجبّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ُر ُس ْب َحانَ هللاِ َع َّما يُ ْش ِر ُكوْ ن‬mُ ‫ك القُ ُّدوْ سُ ال َّساَل ُم ْال ُمْؤ ِمنُ ْال ُمهَ ْي ِم‬
ُ ِ‫ اَ ْل َمل‬,‫هُ َو هللا الَّلَ ِذيْ اَل اِلهَ اِاَّل ه َُو‬.
“Dia-lah Allah yang tiada tuhan selain Dia, Raja yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Tang mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, yang memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan”.

1
M.Quraisy Syihab, Tafsir al-Misbah,Pesan, Kesan dan Keserasian, (Jakarta: lentera hati, 2002), hlm.558-559
2
A.Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, (Semarang: PT. Karya Thoha Putra, 1993), hlm. 92

1
Dalam ayat ini disebutkan sifat-sifat Allah, dan ayat di atas kembali
mengulangi penggalan awal ayat yang lalu dengan menyatakan Dia Allah yang tiada
tuhan selain Dia, Dia adalah malik, Maha pemilik segala sesuatu dengan sebenarnya
lagi maha raja, al-Quddus, Maha suci dari segala kekurangan dan segala yang tidak
pantas, as-Salaam, mahadamai dan Sejahtera, al-Mu’miin, Maha Mengaruniakan
keamanan, al-Muhaimin, Maha memelihara dan Maha Mengawasi, al-Aziiz Maha
Agung, al-Jabbar, Maha perkasa, al-Mutakabbir Maha tinggi, Maha suci Allah dari
apa yang mereka sekutukan.
ُ mِ‫ اَ ْل َمل‬yang mengandung arti penguasaan terhadap sesuatu yang
Dalam kata ‫ك‬
ُ mmmِ‫ اَ ْل َمل‬yang biasa
disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan keshahihannya. ‫ك‬
diterjemahkan dengan raja adalah yang menguasai dan menangani perintah dan
Larangan, anugerah dan pencabutan.3
Ayat 24:
‫ َوه َُو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬,‫ت َو ااْل َرْ ض‬
ِ ‫ يُ َسبِّ ُح لَهُ فِى السَّمو‬,‫ص ِّو ُر لَهُ ااْل َ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى‬
َ ‫ارُئ ْال ُم‬
ِ َ‫ق ْالب‬
ُ ِ‫هُ َو هللاُ ْال َخال‬.
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan. Yang Mengadakan, Yang membentuk rupa, Yang
mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di
langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana”.
Bahwasanya ‫ق‬ُ ِ‫ ال‬mmَ‫ ْالخ‬yang berarti menetapkan , sedangkan ‫ارُئ‬mm
ِ َ‫ ْالب‬berarti
melaksanakan dan melahirkan apa yang telah ditetapkan ke alam wujud, Dan tidak
setiap yang mampu menetapkan dan menyusunnya itu mampu pula untuk
melaksanakannya atau mewujudkannya kecuali Allah SWT, yaitu Rabb yang jika
menghendaki sesuatu, maka Dia cukup dengan mengucap “Jadilah” maka jadilah
sesuai dengan bentuk yang dikehendaki-Nya, seperti dalam Firman-Nya:
‫في اي صُوْ َرة َمآ َشآ َء َركبك‬
“ Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (al-Infitar,82;
8)
Oleh karena itu Allah disebut ‫ص ِّو ُر‬ ْ yakni melaksanakan atau mewujudkan apa
َ ‫ال ُم‬,
yang hendak diwujudkan melalui bentuk yang dikehendaki. Sedangkan penafsiran
dari ‫ لَهُ ااْل َ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى‬ini dikemukakan dalam hadits dari Abu hurairah yang terdapat
dalam kitab ash-shahihain, yang artinya:

3
M.Quraisy Syihab, Tafsir al-Misbah,(Jakarta: lentera hati, 2002), hlm.560

2
“Sesungguhnya Allah Ta’ala menpunyai 99 nama seratus kurang satu. Barangsiapa
dapat menghitungnya (menghafal dan mengamalkannya), maka dia akan masuk surga.
Dan Allah itu ganjil, menyukai yang ganjil.”4
Tafsir Qs. Al- Rum (30): ayat 20-25

B. Qs. Al- Rum ayat 20-21:

‫ق لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ْز َواجًا لِتَ ْس ُكنُوا‬


َ َ‫) َو ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن َخل‬٢٠( َ‫ب ثُ َّم ِإ َذا َأ ْنتُ ْم بَ َش ٌر تَ ْنتَ ِشرُون‬
ٍ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن تُ َرا‬
ٍ ‫ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ِإ َّن فِي َذلِكَ آليَا‬
)٢١( َ‫ت لِقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬
(20).“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari
tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”.
(21).“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
Dalam penafsiran ayat ini menunjukkan bahwaallah memperlihatkankebesaran
dan kekuasaannya melalui penciptaan adam dari tanah seperti di dalam Firman-Nya :
ٍ ‫ خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن تُ َرا‬Ayat ini seakan menyatakan bahwa bukti kekuasaan Allah adalah Dia
‫ب‬
mampu menciptakan asal mula kejadian seseorang dari tanah yang diketahui tidak
memiliki unsur kehidupan. kemudian tanpa diduga dapat berkembang biak secara luas
bertebaran di bumi.
Kemudian ayat selanjutnya yaitu َ‫“ ثُ َّم ِإ َذا َأ ْنتُ ْم بَ َش ٌر تَ ْنتَ ِشرُون‬kemudian tiba-tiba kamu
(menjadi) manusia yang berkembang biak”. Dalam hal ini manusia mengalami proses
peralihan yang sangat hebat dari awalnya yang berasal dari tanah menjadi setyetes air
mani yang kemudian mencapai tahap berkembang biak seperti yang disebutkan dalam
Qs. al-Hajj (22): 5.5
Setelah penjelasan ayat tentang penciptaan manusia sampai pada
perkembangannya, maka pada ayat selanjutnya,
‫ت لِقَوْ ٍم‬ َ ِ‫ق لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ْز َواجًا لِتَ ْس ُكنُوا ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ِإ َّن فِي َذل‬
ٍ ‫ك آليَا‬ َ َ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن َخل‬
َ‫يَتَفَ َّكرُون‬

4
Abd. Bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2008), hlm.378
5
M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dean Keserasian Al-Qur’an. (Tanggerang: Lentera
Hati,2002), hlm. 32

3
Ayat ini menjelaskan tentang perkembangbiakan manusia serta bukti kekuasaan
dan rahmat Allah , ayat ini melanjutkan pembuktian Allah yang lalu dengan
menyatakan bahwa : dan juga di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia
menciptakan untuk kamu secara khusus pasangan-pasangan hidup suami atau istri dari
jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan tentram kepadanya, dan dijadikan
diantara kamu mawaddah dan rahmat sesungguhnya yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir tentang kekuasaan dan nikmat Allah.6
Ayat tersebut berkaitan dengan Firman Allah dalam (Qs. Al-A’raf: 189).
Yaitu, Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam bagian kiri. Kemudian di
antara rahmat Allah kepada manusia adalah menjadikan pasangan mereka dari jenis-
jenis mereka sendiri serta menjadikan perasaan cinta dan kasih sayang diantara
keduanya. Dan hal demikian itu hanya terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mau berfikir.7
Ayat 22-23
‫ا ُم ُك ْم‬mmَ‫) َو ِم ْن آيَاتِ ِه َمن‬٢٢( َ‫ت لِ ْل َعالِ ِمين‬
ٍ ‫ك آليَا‬ َ ِ‫اختِالفُ َأ ْل ِسنَتِ ُك ْم َوَأ ْل َوانِ ُك ْم ِإ َّن فِي َذل‬
ْ ‫ض َو‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ْ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه‬
ُ ‫خَل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
)٢٣( َ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْس َمعُون‬ َ ِ‫ار َوا ْبتِغَاُؤ ُك ْم ِم ْن فَضْ لِ ِه ِإ َّن فِي َذل‬
ٍ ‫ك آليَا‬ ِ َ‫بِاللَّي ِْل َوالنَّه‬
(22) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
(23) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan
siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Setelah Allah SWT menjelaskan tentang bukti-bukti keberadaan-Nya
melaluipencptaan manusia, kemudian Allah menjelaskan bukti-bukti yang berada di
alam semesta seperti perbedaan warna kulit dan bahasa yang sangat banyak
jumlahnya. Padahal mereka berasal dari keturunan yang sama. Kemudian bukti
keberadaan Allah melalui apa yang disaksikan, misalnya, orang yang tertidurpulas
pada waktu malam hari, aktivitas yang sangat padat dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Dari penggalan ayat ‫ض‬ِ ْ‫ت َواألر‬ َّ ‫ق‬
ِ ‫ َما َوا‬m‫الس‬ ُ m‫ ِه خ َْل‬m ِ‫ َو ِم ْن آيَات‬menyatakan bahwa bukti
keberadaan dan kekuasaan allah yaitu dengan diciptakannya langit yang dipenuhi oleh
banyak benda-benda langit seperti bintang, bulan, dan planet- planet yang lainnya.
6
M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dean Keserasian Al-Qur’an, (Tanggerang: Lentera
Hati,2002), hlm. 33-33
7
Abd. bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir, (PUSTAKA IMAM ASY-SYAFI’I, 2008), hlm. 168

4
Kemudian penciptaan bumi yang didalamnya terdapat gunung-gunung, lembah-
lembah, laut-laut, padang pasir dan yang lainnya.
Kemudian pada penggalan ayat ‫اختِالفُ َأ ْل ِسنَتِ ُك ْم َوَأ ْل َوانِ ُك ْم‬
ْ ‫ َو‬yang menjelaskan bahwa
bahasa yang kita miliki berbeda antara satu dengan yang lainnya sampai tidak ada
batasnya. Ada yang berbahasa Arab, inggris, prancis, Hindustan, cina dan lain-lain
yang tidak diketahui jumlahnya kecuali hanya Allah yang mengetahuinya. Serta
berbeda-beda jenisnya yang mampu membedakan antara yang satu dengan yang
lainnya. Dan ayat َ‫ت لِ ْل َعالِ ِمين‬
ٍ ‫ ِإ َّن فِي َذلِكَ آليَا‬bahwa yang demikian itu hanyalah bagi orang-
orang berilmu yang mau memikirkan tentang makhluk ciptaan Allah. Bahwa semua
yang diciptakan tidak ada yang sia-sia, tetapi dapat di ambil pelajaran bagi orang-
orang yang mau berfikir.8
ِ َ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َمنَا ُم ُك ْم بِاللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار َوا ْبتِغَاُؤ ُك ْم ِم ْن فَضْ لِ ِه ِإ َّن فِي َذلِكَ آليَا‬
َ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْس َمعُون‬
Dalam penciptaan langit dan bumi dengan system malam dan siang. “Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang” yang
dapat mencapai istirahat dan ketenangan untuk menghilangkan rasa lemah dan lelah.
Kemudian dengan “usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya” atau rizki disiang
hari, hal ini sejalan dengan Qs. an-Naba’(78):10-11. Secara umum malam adalah
waktu untuk beristirahat akan tetapi, tidak menutup kemungkinan malam juga
digunakan untuk istirahat dan mencari rizki, dan di waktu siangpun bisa dilakukan
kedua hal demikian.9
Ayat 24-25
ٍ ‫د َموْ تِهَا ِإ َّن فِي َذلِكَ آليَا‬mَ ‫ض بَ ْع‬
‫وْ ٍم‬mmَ‫ت لِق‬ َ ‫ق َخوْ فًا َو‬
َ ْ‫ط َمعًا َويُنَ ِّز ُل ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء فَيُحْ يِي بِ ِه األر‬ َ ْ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه ي ُِري ُك ُم ْالبَر‬
)٢٥( َ‫ض ِإ َذا َأ ْنتُ ْم ت َْخ ُرجُون‬
ِ ْ‫) َو ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن تَقُو َم ال َّس َما ُء َواألرْ ضُ بَِأ ْم ِر ِه ثُ َّم ِإ َذا َدعَا ُك ْم َد ْع َوةً ِمنَ األر‬٢٤( َ‫يَ ْعقِلُون‬
(24)Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat
untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit,
lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan
akalnya.
(25)Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan
iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi,
seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).

8
A. Mustafa Al-Maraghi, TafsirAl Maragi, ( PT. Karya Toha Putra Semarang, 1989) , hlm. 68-70
9
M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dean Keserasian Al-Qur’an, (Tanggerang: Lentera
Hati,2002), hlm. 39

5
Ayat ini berbicara tentang sebagian apa yang dapat dilihat di angkasa. Yaitu potensi
adanya aliran listrik pada awan. Allah berfirman: Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya adalah Dia memperlihatkan kilat kepada yakni cahaya yang
berkelebat dengan cepat dilangit untuk menimbulkan ketakutan, dan memberikan
harapan bagi turunnya air hujan bagi yang berada di darat, dan Dia menurunkan air
hujan dari langit yaitu awan lalu menghidupkan bumi dengannya air itu sesudah
matinya, yaitu setelah gersang dan tandusnya tanah di bumi. Sesungguhnya yang
demikian itu sangat menakjubkan dan terdapat tanda-tanda kekuasaan allah seperti
menghidupkan bumi yang telah mati, tanda-tanda tersebut bermanfaat bagi kaum
yang berakal yang memikirkan dan merenungkannya.10
Kemudian Allah berfirman: ‫َأ ْم ِر ِه‬mِ‫ َما ُء َواألرْ ضُ ب‬m‫الس‬
َّ ‫و َم‬mmُ‫ ِه َأ ْن تَق‬mِ‫” َو ِم ْن آيَات‬Dan di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya,” seperti
firman-Nya (Qs. Fatir: 41) yaitu “sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi
supaya jangan lenyap.” yaitu tegak dan kokoh dengan perintahnya. kemudian, ketika
hari kiamat, bumi akan diganti dengan bumi dan langit yang lain, serta keluarlah
orang-orang yang mati dari kuburnya dalam keadaan hidup dengan perintah Allah dan
seruan-Nya kepada mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman:
َ‫ض ِإ َذا َأ ْنتُ ْم ت َْخ ُرجُون‬
ِ ْ‫ثُ َّم ِإ َذا َدعَا ُك ْم َد ْع َوةً ِمنَ األر‬
”Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga)
kamu keluar (dari kubur).”11

C. Tafsir Qs. Fushshilat (41): ayat 9-12


Adapun tafsir surat Fushilat adalah sebagai berikut:
Ayat 9:
َ‫ك َربُّ ْال َعالَ ِم ْين‬
َ ِ‫ ذل‬,‫ض فِى يضوْ َم ْي ِن َوتَجْ َعلُوْ نَ لَهُ اَ ْندَادَا‬ َ َ‫قُلْ اَِئنَّ ُك ْم لَتَ ْكفُرُوْ نَ بِاالَّلَ ِذي خَ ل‬
َ ْ‫ق ااْل َر‬
“Katakanlah, “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi
dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat) demikian
itulah Tuhan semesta alam”
Setelah ayat-ayat ini mengecam kaum musyrikin, baik menyangkut sikap mereka
mempersekutukan Allah maupun penolakan tentang keniscayaan kiamat dan
kedurhakaan lainnya, ayat diatas menjelaskan betapa buruknya sikap mereka
sekaligus memaparkan betapa kuasanya Allah SWT. Ayat di atas memerintahkan
kepada nabi Muhammad bahwa: katakanlah juga kepada kaum musyrikin itu :”
10 M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dean Keserasian Al-Qur’an, (Tanggerang: Lentera Hati,2002), hlm. 41
11 M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Tanggerang: Lentera Hati, 2002), hlm. 171

6
sesungguhnya mengherankan sikap kamu apakah patut kamu terus menerus kafir
kepada Allah yang menciptakan planet bumidalam 2 hari dan bukan hanya itu , tetapi
bersamaan dengan kekufuran itu kamu juga mengadakan sekutu-sekutu bagi-Nya.
Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itulah Tuhan pengendali dan pemelihara
alam semesta.12
Ayat 10:
َ‫ َس َوا ًء لِّلسَّاِئلِ ْين‬,‫ك فِ ْيهَا َو قَ َّد َر فِ ْيهَا اَ ْق َواتَهَا فِ ْي اَرْ بَ َع ِة اَي ٍَّام‬
َ ‫اس َي ِم ْن فَوْ قِهَا َو بَا َر‬
ِ ‫ج َع َل فِ ْيهَا َر َو‬.
َ َ
“Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)
nya dalam 4 masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.
Dan Dia menjadikan pada bumi itu gunung-gunung yang kokoh yang menjulang
tinggi ke atasnya, sedang pokoknya ada dalam tanah yaitu lapisan batu api. Dari
lapisan inilah gunung-gunung muncul. Jadi, gunung-gunung tersebut berpangkal jauh
di dalam tanah, sama melewati semua lapisan hingga sampai ke llapisan yang
pertama, yaitu lapisan batu api yang sekiranya jika tidak ada lapisan ini maka bumi ini
takkan menjadi tanah dan tak bisa menjadi tempat tinggal.
(‫ك فِ ْيهَا َو‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ ) ب‬Dan Allah menjadikan gunung-gunung tersebut penuh berkah dengan
banyaknya kekayaan di sana serta bahan-bahan yang bermanfaat.
(‫ ) َو قَ َّد َر فِ ْيهَا اَ ْق َواتَهَا‬dan Allah menentukan kadar bahan-bahan makanan bagi penduduk-
penduduk gunung yang sesuai dengan keadaan masing-masing daerah, berupa
makanan, pakaian, dan tumbuh-tumbuhan agar kehidupan menjadi makmur dan
urusan dunia teratur.
Sesungguhnya diterangkan dalam ayat bahwa terjadinya penciptaan bumi, penciptaan
gunung-gunung yang kokoh di muka bumi serta ditentukannya kadar makanan adalah
dalam empat tahapan: satu tahap untuk memadatkan materi bumi setelah asalnya
berupa gas, setahap lagi untuk menyempurnakan lapisan-lapisan bumi, setahap lagi
untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan setahap lagi untuk pembentukan
binatang.13
Ayat 11:
ٌ ‫ ثُ َّم ا ْستَ َوى اِلَى ال َّس َما ِء َو ِه َي ُدخ‬.
ِ ْ‫َان فَقَا َل لَهَا َو ِلاْل َر‬
َ‫ قَالَتَا اَتَ ْينَا طَاِئ ِع ْين‬,‫ض ائتِيَا طَوْ عًا اَوْ كَرْ هًا‬
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap. Lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi “ Datanglah kamu keduanya

12 M.Quraisy syihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Tanggerang: Lentera Hati, 2002), hlm.381
13 A.Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, (Semarang: PT. Karya Thoha Putra, 1993), hlm. 205-206

7
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa” keduanya menjawab, “ kami
datang dengan suka hati”
Langit adalah zat dalam bentuk gas yang mirip dengan asap atau awan atau
kabut. Dan menurut ilmu modern disebut dunia kabut. Penciptaan bumi dan langit ini
tidak hanya dalam satu tahap , tetapi dengan beberapa tahap saja, sesuai dengan
hikmat dan urutan. Sedangkan sebagai kitab suci al-Qur’an cukup mengatakan Allah
telah menciptakan bumi dalam dua tahapan sedang menciptakan apa-apa yang ada
datasnya dalam dua tahapam pula, termasuk dalam menciptakan 7 langit. Dan
keduanya tersebut datang dengan suka untuk mematuhi dan menuruti segala perintah
Allah bukan karena terpaksa.14
Ayat 12:
‫ ِد ْي ُر‬m‫كَ تَ ْق‬mmِ‫ ذل‬,‫ا‬mmً‫ َو ِح ْفظ‬,‫ابِ ْي َح‬m ‫ص‬
َ ‫ َوزَ يَّنَّا ال َّس َمآ َء ال ُّد ْنيَا بِ َم‬,‫ت فِي يَوْ َمي ِْن َواَوْ حى فِ ْي ُكلِّ َس َمآ ٍء اَ ْم َرهَا‬ َ َ‫فَق‬
ٍ ‫ضاه َُّن َس ْب َع َسم َوا‬
‫ال َع ِزي ِْز ْال َعلِي ِْم‬.
ْ
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang
yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”
Allah menciptakan 7 langit dengan penciptaan tanpa contoh sebelumnya dan
merupakan urusan langit itu dalam 2 tahapan dan Allah menghiasi langit dengan
bintang-bintangyang bercahaya cemerlanag lampu-lamu, binatang-binatang itu
sekalipun tinggi rendahnya berbeda namun seluruhnya dapat terlihat cemerlang. Dan
dipelihara-Nya agar benda-benda tersebut tidak guncang dan tidak berbenturan.
Sesungguhnya itu semua merupakan keentuan dari Allah yang Maha perkasa, yang
mengalahkan segala sesuatu, menundukkan dan memaksanya, lagi maha mengetahui
tentang gerakan-gerakan seluruh makhluk baik yang nampak maupun tidak.[15]

14 A.Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, (Semarang: PT. Karya Thoha Putra, 1993), hlm. 207

8
'

'

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan menegai ayat-ayat tentang Allah didalam firman-Nya yang
termaktub dalam Qs. Al- Hasyr (59): ayat 22-24, Qs. Al- Rum (30): ayat 20-
25, Qs. Fushshilat (41): ayat 9-12 yang sebagian besar menjelaskan tentang
keagungan dan kekuasaan Allah ini sangatlahlah jelas dan nyata adanya.
Didalam Qs. Al-Hasyr dijelaskan bahwa Allah merupakan tuhan yang patut
disembah dan tidak ada yang lain selain dia, dijelaskan pula sifat-sifat allah
yang malik, quddus, salam, mu’min dan muhaimin yang tidak dimiliki oleh
makhluk ciptaannya, dan allah mampu menetapkan apa yang menjadi
kehendaknya.

9
Kemudian didalam Qs. Al- Ruum dijelaskan pula bahwa allahlah yang patut
disembah, tiada tuhan lain yang wajib disembah melainkan dia, hal ini
dibuktikan dengan ciptaanya yang sangat sempurrna berupa makhluk dan apa
saja yang ada di bumi,

B. Saran
Dengan selesainya makalah Tafsir yang berjudul Ayat-ayat tentang Allah
SWT ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi pemakalah
sendiri, dengan demikian makalah ini mampu dijadikan pelajaran untuk di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari tentang keagungan dan kekuasaan
yang dimiliki oleh sang Khaliq, semoga kita selalu senantiasa bersyukur
kepadanya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Bin Muhammad, Abd, Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2008
Mustafa al-Maraghi,Ahmad, Tafsir al-Maraghi, Semarang: Karya Thoha Putra, 1993
Mustafa al-Maraghi, Ahmad, TafsirAl Maragi, Karya Toha Putra Semarang, 1989
Quraisy Syihab, Muhammad, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian, Jakarta:
lentera hati, 2002

10
11

Anda mungkin juga menyukai