Anda di halaman 1dari 6

Nama : ANDINA LA’ALIY. R.

R
Kelas : 3B/ IAT
NIM : 21102049
No. HP : 082233040434
Tanggal : 20 DESEMBER 2022

Metafora Dalam Al-Qur’an

(Studi Analisis Tasybih, Majaz, dan Kinayah dalam Surah Al-Mulk)

A. URGENSI PEMAHAMAN BALAGHOH UNTUK MEMAHAMI AL-QUR’AN

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam, yang diwahyukan oleh Allah. Swt kepada
Nabi Muhammad. Saw. Berisikan kalam Allah. Swt dan dibukukan oleh para sahabat pada
zaman itu. Al-Qur’an tertulis dengan menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab yang digunakan
sama halnya seperti bahasa Arab biasanya akan tetapi, Al-Qur’an memiliki aspek yang tinggi
mengenai isi atau makna yang terkandung didalam setiap ayat. 1 Pesan yang terkandung
didalam Al-Qur’an memiliki makna yang melampaui batas kemampuan manusia. Semenjak
munculnya Al-Qur’an banyak hal yang tidak bisa ditangkap oleh akal pikiran manusia
meskipun pada zaman yang sekarang ini sudah modern, ada beberapa ayat-ayat Al-Qur’an
yang didalamnya tidak dapat ditangkap oleh akal fikiran manusia.Keindahan bahasa yag
dimiliki Al-Qur’an merupakan mukjizat yang paling besar dan hanya dimiliki oleh Nabi
Muhammad. Saw.

Untuk memudahkan seseorang memahami konteks bahasa yang terkandung didalam Al-
Qur’an tidak cukup hanya dengan mahir dalam bidang nahswu dan shorof saja, akan tetapi
lebih dianjur untuk faham ilmu balaghah karena akan dengan mudah seseorang memahami
makna yang terkandung didalamnya dengan gaya bahasa dalam bahasa Arab yang ada didalam
Al-Qur’an. Ilmu Balaghah dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Ilmu Ma’ani, Ilmu Bayan, Ilmu
Badi. 2 Ilmu Ma’ani ialah salah satu cabang ilmu balaghah yang berfungsi untuk menghindari
kekeliruan pemberian pengertian dari satu teks redaksi. Ilmu Bayan ialah salah satu cabang

1
Khatimah Suryani, Keunggulan Bahasa Al-Qur’an Di Bidang Sastra (Al-Balaghah) Dalam Pandangan Ibn Asyur.
Hal 225
2
Drs. H. Ahd. Husaini HA, M.Fil, Aspek Balaghah Dalam Penerjemahan Al-Qur’an, hal 6
ilmu balaghah yang berfungsi untuk menghindarkan ketidak jelasan suatu perkataan terhadap
kandungan makna yang dikehendaki atau yang dimaksudkan. Ilmu Badi ialah cabang Ilmu
Balaghah yang berfungsi untuk memperindah suatu perkataan baik dari aspek makna, lafadzt,
maupun keduanya. Dari ketiga pengertian cabang ilmu balaghah dapat diketahui bahwasannya
ilmu balaghah sangat berperan penting dalam menerjemahkan Al-Qur’an atau memahami isi
Al-Qur’an. Karena dengan faham ilmu balaghah dapat memudahkan seseorang mengenalli
gaya bahasa yang ada dalam bahasa Al-Qur’an.

B. ANALISIS QS AL-MULK AYAT 1 & 23

No Bunyi Ayat Terjemah


1 Al-Mulk ayat 1: Maha Suci Allah Yang di tangan-
Nya-lah segala kerajaan, dan Dia
‫ش ْىءٍ قَدِير‬ َ ‫ت َ َٰبَ َركَ ٱلَّذِى بِيَ ِد ِه ٱ ْل ُم ْلكُ َوه َُو‬
َ ‫علَ َٰى كُ ِل‬ Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2 Al-Mulk ayat 12: Sesungguhnya orang-orang yang


takut kepada Tuhannya Yang tidak
ِ ‫ِإ َّن ٱلَّذِينَ َي ْخش َْونَ َربَّ ُهم ِبٱ ْلغَ ْي‬
‫ب لَ ُهم َّم ْغف َِرة َوأَجْر َك ِبير‬ nampak oleh mereka, mereka akan
memperoleh ampunan dan pahala
yang besar.

1. Jenis Metafora
a. Ayat (67:1) menerangkan tentang keagungan yang dimiliki oleh Allah. Swt yang
diagungkan sendiri oleh Allah. Swt melalui ayat ini, untuk memberikan sebuah
pengajaran dan bimbingan. Bahwa Allah. Swt-lah yang berkuasa, berkehendak,
meluhurkan, meninggikan, merendah, atas apapun yang Allah. Swt inginkan.

Dalam ayat satu terdapat struktur kata “ ُ‫ ” ِب َي ِد ِه ٱ ْل ُم ْلك‬yang artinya “di tangan-Nya lah
segala kerajaan” didalam tafsir Al-Munir dijelaskan bahwasannya potongan ayat
ُ‫ِب َي ِد ِه ٱ ْل ُم ْلك‬ terdapat pelajaran balaghah yang bersetatus sebagai isti’aarah
tamssiliyyah. 3
b. Ayat (67:12) menerangkan tentang orang-orang yang beriman kepada Allah. Swt
yang takut terhadap siksaan Allah, takut kepada Allah baik dalam keadaan rahasia
ataupun terang-terangan dengan berupaya menahan diri untuk tidak melakukan
maksiat dan tetap melakukan ketaatan meski tidak ada yang melihat kecuali Allah.
Swt dengan itu diampuni dan diberi hadiah oleh Allah. Swt berupa surga.

Dalam ayat dua belas ini terdapat potongan ayat yang didalamnya mengandung
pelajaran balaghah, pada bagian “‫ ”لَ ُهم َّم ْغف َِرة َوأَجْر َكبِير‬yaang artinya “mereka akan
memperoleh ampunan dan pahala yang besar” potongan ayat ini mengandung
pelajaran ilmu balaghah yaitu majaz mursal sababiah.
2. Alasan Pewacanaan Penggunaan Metaforis
a. Ayat (67:1) Dalam Surah Al-Mulk ayat 1 terdapat lafadzt ُ‫ ِب َي ِد ِه ٱ ْل ُم ْلك‬yang artinya “di
tangan-Nya lah segala kerajaan”. Pada lafadzt “Yad” yang dimaksudkan disini
bukannlah tangan secara fisik. Terdakang perlu difahami secara metaforis
bahwasannya bukan sebagai tangan secara fisik akan tetapi memaknai dengan makna
lain agar mudah difahami. Dalam hal ini ulama’ berbeda pendapat, sebagian ulama’
memilih memaknainya secara spesifik dan memasrahkan makna sebenarnya kepada
Allah. Swt.4
b. Ayat (67:12) Dalam Surah Al-Mulk ayat 12 menjelaskan bahwasannya Allah. Swt
memberikan balasan yang setimpal yaitu pahala yang setimpal atau surga, dikutip dari
lafadzt “‫”وأَجْ ر َكبِير‬.
َ Dari ayat 12 ini dapat memberikan pemahaman bahwasannya
memang Allah. Swt tidak kelihatan oleh mata, tidak dapat di dengar oleh telinga, tetapi
tuhan terlihat oleh mata hati kita setelah melihat beribu-ribu bukti tentang ada-Nya. 5
Dari sinilah pertanda memang Allah. Swt itu ada dan juga kekal. Disamping kita

3
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Hal 32
4
Abdul Wahab Ahmad, Nu Online, Makna ‘Yadhullah’ Bukanlah Tangan Allah Arti Fisik,
https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/makna-yadullah-bukanlah-tangan-allah-dalam-arti-fisik-2-miT4Z
5
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azha,hal7541-7542
mempercayai adanya Allah. Swt pastilah timbul sebuah rasa takut akan larangannya
(melanggar sunnahtullah), oleh sebab itu Allah. Swt berfirman memalui Surah ini
dengan memberikan balasan bagi seseorang yang mau menahan dirinya untuk tidak
melanggar sunnahtullah.
3. Aspek Estestika Dalam Ayat Metaforis
a. Ayat 67:1 Dalam ayat ini menjelaskan mengenai Allah. Swt Maha Suci, tidak
terhingga rahmat-Nya, kekuasaan-Nya, kemuliaan-Nya, dan disini Allah. Swt
mengagungkan diri-Nya memalui ayat ini. Allah. Swt berkuasa atas segala sesuatu
yang dikehendaki, penguasa kerjaan yang ada di alam fana dengan segala macam
isinya, dan kerajaan akhirat yang terjadi setelah lenyapnya dunia. Allah. Swt
berfirman dalam Surah Al-Fatihah ayat 2-4:6
ُ‫ ِإيَّاكَ نَ ْعبُد ُ َو ِإيَّاكَ نَ ْست َ ِعين‬,‫ين‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫ َمالِكِ يَ ْو ِم ال ِد‬,‫الرحِ يم‬ َّ
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan” (al-Fatihah/1: 2-4)
Ayat ini memberkan sebuah kefahaman bahwasannya memang Allah. Swt
merupakan Tuhan yang berkuasa atas apapun yang menjadi kehendak-Nya. Dan
Allah. Swt lah penguasa seluruh alam baik di dunia maupun setelah lenyapnya
dunia yaitu datanglah hari kimat.
b. Ayat (67:12) menerangkan tentang kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya
untuk selalu taat dalam keadaan apapun, bagaimanapun, dimanapun, dan kapanpun
untuk selalu taat dan melakukan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi
larangannya (sunnahtullah). Pada dasarnya kedudukan seorang hamba terhadap
tuhannya ialah seperti halnya kedudukan rakyat terhadap rajanya, rakyat terhadap
presiden, dan lain sebagainya. Dalam ayat ini Allah. Swt memberikan sebuah
balasan bagi seorang hambanya yang mau taat terhadap apapun yang sudah
menjadikan kewajibannya kepada Tuhannya akan diberikan pahala yang besar.
Seorang hamba yang mau mengerjakan itu semua tidak akan merasakan ke-
khawatiran terhadap dirinya, tidak bersedih hati terhadap segala sesuatu yang luput
dari mereka. Seperti firman Allah. Swt pada ayat 277: 7

6
QuranHadits, Al-Qur’an Surat Al-Mulk Ayat 1, https://quranhadits.com/quran/67-al-mulk/al-mulk-ayat-1/,
7
Tafsir Al-Mulk ayat 12-14, tafsirquran.id, https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-mulk-ayat-12-15/
َّ ‫صلَ َٰوة َ َو َءات َُو ۟ا ٱ‬
َ ‫لزك ََٰوة َ لَ ُه ْم أَج ُْرهُ ْم عِندَ َر ِب ِه ْم َو ََل خ َْوف‬
‫علَ ْي ِه ْم َو ََل هُ ْم‬ ۟ ‫ت َوأَقَا ُم‬
َّ ‫وا ٱل‬ َّ َٰ ‫وا ٱل‬
ِ ‫ص ِل َٰ َح‬ ۟ ُ‫عمِ ل‬ ۟ ُ‫ِإ َّن ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
َ ‫وا َو‬
َ‫َيحْزَ نُون‬
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan,
melaksanakan salat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (al-
Baqarah/2: 277).
C. Penutup
a. Kesimpulan
Dari beberapa aspek balaghah yang telah ditemukan dalam Surah Al-Mulk ayat 1dan
12 dapat diambil kesimpulan bahwasannya keindahan Bahasa Al-Qur’an tidak
semudah itu untuk ditangkap oleh akal fikiran manusia karena makna yang terkandung
dalam Al-Qur’an memiliki nilai yang tinggi. Untuk memudahkan seseorang memahami
makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an perlu yang namanya Ilmu
Balaghah. Maka dari itu, Ilmu Balaghah memiliki kedudukan yang sangat penting
untuk memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an terlebih kepada
seseorang yang ingin menafsiri Al-Qur’an untuk lebih serius dalam memahami Ilmu
Balaghah.
D. Daftar Pustaka
Drs. H. Ahd. Husaini HA, M.Fil, Aspek Balaghah Dalam Penerjemahan Al-Qur’an.
Khatimah Suryani, Keunggulan Bahasa Al-Qur’an Di Bidang Sastra (Al-Balaghah)
Dalam Pandangan Ibn Asyur.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Gema Insani
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar
Muhammad Ibrahim Al-Hifnawi, Mahmud Hamid Usman, Tafsir Al-Qur’tubi, Pustaka
Azzam.
Tafsir Al-Mulk ayat 12-14, tafsirquran.id, 25 September
2021,https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-mulk-ayat-12-15/, 22 Desember 2022
Abdul Wahab Ahmad, Nu Online, Makna ‘Yadhullah’ Bukanlah Tangan Allah Arti Fisik,
19 Februari 2020, https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/makna-yadullah-bukanlah-tangan-
allah-dalam-arti-fisik-2-miT4Z, 22 Desember 2022
QuranHadits, Al-Qur’an Surat Al-Mulk Ayat 1, https://quranhadits.com/quran/67-al-
mulk/al-mulk-ayat-1/, 22 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai