Anda di halaman 1dari 22

Nama : Hasan Al-Basri

Npm : 22420006
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen pengampu : Fathur Rohman, .S.Th.I.,M.S.I
LEMBAR JAWABAN UAS

1. Tauhid adalah Sandara umat muslim,artinya meyakini keesaan Allah, baik zat, sifat,
maupun mempercayai bahwa apa yg ada di alam semesta ini adalah milik Allah.Allah
yang menciptakan seluruh dunia dan isi nya.
2. Syirik adalah perbuatan yang sangat di larang oleh Allah,yang mana perbuatan ini
telah merusak aqidah seseorang,yang telah mendua kan Allah,menyembah,
mempercayai selain pada Allah.Perbuatan ini menyebabkan seseorang murtad, keluar
dari Agama Allah,dan musyrik adalah dosa besar,dosa yg tidak Allah ampuni.
3. Tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya. Maksud dari mendustakan berarti menentang atau menolak
sedangkan tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak
percaya.Kata kafir berasal dari kata kufr yang berarti menyembunyikan atau ingkar.
Dalam termenologi Islam kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengikari
dan orang yang menolak Islam. Kafir adalah sebuah istilah dalam Islam yang
digunakan untuk menyebut manusia yang tidak mau beriman mengakui rukun Iman.
4. a. Mahbubun (Sesuatu yang Dicintai), Makna tersebut tergambarkan dalam Firman
Allah, Surah Al-Baqarah ayat 165 yang berdalih :

َ َ‫ﻭﻥ ٱ ﱠ ِ ﺃَﻧﺪَﺍﺩًﺍ ﻳ ُِﺤﺒﱡﻮ َﻧ ُﻬ ْﻢ َﻛﺤُﺐّ ِ ٱ ﱠ ِ ۖ◌ َﻭٱ ﱠﻟ ِﺬﻳﻦَ َءﺍ َﻣﻨُ ٓﻮ ۟ﺍ ﺃ‬


◌ۗ ِ ‫ﺷﺪﱡ ُﺣﺒ*ﺎ ِ ّ ﱠ‬ ِ ُ‫ﺎﺱ َﻣﻦ َﻳﺘ ﱠ ِﺨﺬُ ِﻣﻦ ﺩ‬
ِ ‫َﻭ ِﻣﻦَ ٱﻟ ﱠﻨ‬
Artinya : "Dan, di antara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah."
b. Matbu'un (Sesuatu yang Diikuti), Kata itu bisa diartikan, mengikuti sesuatu selain
dari petunjuk yang diberikan Allah SWT. dan dapat dikatakan juga seseorang itu
mempunyai Tuhan selain Allah sebagaimana disebutkan dalam Surah Al Furqan ayat
43 yang berbunyi :

َ‫ﻮﻥ ﺃَ َﻓﺄَﻧﺖَ َﻫ َﻮ ٰﯨﻪُ ﺇِ ٰ َﻟ َﻬ ۥﻪُ ٱﺗ ﱠ َﺨﺬَ َﻣ ِﻦ ﺃَ َﺭ َءﻳْﺖ‬


ُ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﺗَ ُﻜ‬ ً ‫َﻭ ِﻛ‬
َ ‫ﻴﻼ‬
Artinya : "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai Tuhannya. Maka, apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?"
c. Marhabun (Sesuatu yang Ditakuti)
ٰ ٰ ٰ
ِ ‫َﻭ َﻗﺎ َﻝ ٱ ﱠ ُ َﻻ ﺗَﺘ ﱠ ِﺨﺬُ ٓﻭ ۟ﺍ ﺇِ َﻟ َﻬﻴ ِْﻦ ْٱﺛ َﻨﻴ ِْﻦ ۖ◌ ﺇِ ﱠﻧ َﻤﺎ ُﻫ َﻮ ﺇِ َﻟﻪٌ ٰ َﻭ ِﺣﺪٌ ۖ◌ َﻓ ِﺈ ﱠﻳ َﻰ َﻓﭑﺭْ َﻫﺒ‬
‫ُﻮﻥ‬
Artinya : Allah berfirman : "Janganlah kamu menyembah 2 Tuhan.
Sesungguhnya, Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, hendaklah kepada-Ku saja
kamu takut." (QS. An- Nahl ayat 51)
Seorang muslim harus berani dan tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali
kepada Allah. Takut di sini adalah Takut Syar'i (takut dan terpaksa menjalankan
sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah karena sesuatu, misalnya seperti
manusia, jin atau mahluk lain).
Nama : Hasan Al-Basri

Npm : 22420006

Prodi : Komunikasi Penyiaran Islam (B)

Mata Kuliah : Ulumul Qur'an

Dosen pengampu : Fatur Rahman, M.S

Lembar jawaban UAS

1. Tafsir menjelaskan makna ayat-ayat Alquran yang kadang dengan penjabarannya,


lengkap dengan penjelasan hukum serta hikmah yang terkandung dalam ayat tersebut.
Tafsir juga berarti usaha yang bertujuan menjelaskan ayat-ayat Alquran dan lafadz
supaya yang tidak jelas menjadi jelas dan yang sulit dipahami menjadi mudah dipahami.
Sedangkan takwil ialah mengalihkan ayat-ayat Alquran dari arti yang jelas dan rojih
kepada arti yang samar dan marjuh.takwil bersifat lebih melingkup dari pada tafsir.

2. Munasabah Al Qur'an ialah sebuah konsep di dalam Ulum al-Qur'an yang membahas
tentang pemahaman makna ayat secara komprehensif dengan menghubungkan antara
ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, antara pembuka ayat dan penutup ayatnya, dan antara
ayat dengan nama surah yang menjadi tema sentralnya. Munasabah itu sendiri berarti
maksud mencari kedekatan,hubungan ataupun kaitan antara 1 ayat atau kelompok ayat
dengan yang sebagian lainnya yang berdekatan. Serta menurut Imam As-Sayuti "
keterkaitan ayat-ayat Al Qur'an antara sebagiannya dengan sebagian lain, sehingga
terlihat seperti suatu ungkapan yang rapih di sistematis. Contoh : ◌ِ ‫ﺍﻟﺤﻤﺪﺍﻟﻠﻬﺮﺏﱞ‬
َ berarti
ٰ
Segala puji bagi Allah, dan sifat Allah di jelaskan di kalimat selanjutnya ‫ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﻦ‬yang
berarti tuhan semesta alam.

3. Ayat muhkamat ialah merupakan ayat yang secara maknanya jelas dan langsung bisa
dipahami tanpa melalui ta’wil. Ayat ini mengandung makna satu saja dan mampu berdiri
sendiri tanpa penjelasan. Contoh ‫ ﻭﺃﺣﻞ ﷲ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻭﺣﺮﻡ ﺍﻟﺮﺑﺎ‬Artinya Allah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba ( QS. Al-Baqarah : 275) Ayat ini sangat jelas menerangkan
suatu kehalalan berdagang dan mengharamkan adanya riba'.

Ayat mutasyabihat ialah ayat tersebut memiliki maksud yang samar, serta mengandung
banyak artian maka dari itu Ayat ini tidak bisa berdiri sendiri dan memerlukan penjelas.
Biasanya ayat ini berkaitan dengan sifat Allah sehingga sulit memahami nya tanpa
adanya ilmu yang mewadahi maka itu di perlukan ya takwil contohnya :
‫ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺱ ﺍﺳﺘﻮﻯ‬Artinya yaitu Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam diatas
Arsy. Ayat ini tidak bisa di pahami setengah saja..maka dari itu perlunya penjelasan
terkait hal tersebut.

4. Cara berinteraksi dengan Al Qur'an ialah Meyakini Alquran itu datang dari Allah.
Meyakini kebenaran isi Alquran. Menerima Alquran dengan hati terbuka dan suka cita.
Memahami tujuan Alquran diturunkan Allah. Memahami dan meyaksikan mukjizat
Alquran. Menjadikan Alquran sebagai petunjuk hidup (the way of life). Menjadikan
Alquran sebagai peringatan.serta mentadaburi Al Qur'an.
Nama : Ninung Nur Aaini
Npm : 22420026
JAWABAN UAS ILMU TAUHID

1. Ilmu Tauhid adalah ilmu yang dengannya mampu menetapkan aqidah-aqidah keagamaan
yang diperoleh dari dalil-dalil atau aturan yang sah baik dari Al Qur'an maupun hadist.
Dinamakan ilmu tauhid karena bagian utama ilmu ini adalah mengenai keesaan Allah yang
menjadi dasar ajaran Islam. Ilmu tauhid itu suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah,
sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan
tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-Nya.

Fungsi dari ilmu tauhid itu sendiri adalah menghilangkan sifat syirik ( menyekutukan Allah
SWT ), hanya dengan tauhid yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik
dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti. Dengan tauhid meyakini Allah satu-satunya
Tuhan yang berhak disembah. Selain itu, tujuan mempelajari ilmu tauhid juga dapat
menjadikan setiap umat muslim sebagai pribadi yang ikhlas dalam menerima setiap ketentuan
Allah. Bahkan mempelajari ilmu tauhid juga mampu memberikan jiwa yang tenang dan
tentram bagi setiap muslim yang melaksanakan nya.

2. 1. Ilmu Ushuluddin

Kata ushuluddin terdiri dari dua kata yaitu usҕnjl yang berarti pokok atau pangkal dan din
yang berarti agama. Jadi ilmu ushuluddin adalah ilmu tentang pokok-pokok agama. Ilmu
tauhid sering disebut juga dengan ilmu ushuluddin (pokok-pokok atau dasar-dasar agama)
karena ilmu itu menguraikan pokok-pokok atau dasar-dasar agama.

2. Ilmu Aqaid

Ilmu tauhid sering juga disebut ilmu aqaid (keyakinan), karena ilmu tersebut membahas
masalah-masalah yang berhubungan dengan keyakinan.

3. Ilmu Kalam
Kata kalam berarti perkataan atau kata-kata yang tersusun yang menunjukkan suatu maksud
pengertian. Kata kalam kemudian dipakai untuk menunjukkan salah satu sifat Allah yaitu
berkata-kata. Jadi ilmu kalam adalah ilmu tentang kalam Allah. Penamaan ilmu kalam
didasarkan pada beberapa alasan, yaitu problem-problem yang diperselisihkan umat Islam
pada masa-masa awal dalam ilmu ini adalah masalah Kalam Allah Swt. yaitu al-Qur’an,
apakah ia makhluk dalam arti diciptakan ataukah ia qadim dalam arti abadi dan tidak
diciptakan.
Dasar dalam membahas masalah-masalah ke Tuhanan tidak lepas dari dalil-dalil aqli yang
dijadikan sebagai argumentasi yang kuat sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan dalam
logika (mantiq) yang penyajiannya melalui permainan (kata-kata) yang tepat dan jitu.
Karena cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama
menyerupai logika dalam filsafat, maka pembuktian dalam soalsoal agama ini dinamai ilmu
kalam untuk membedakan dengan logika dalam filsafat.

4. Ilmu Ilahiah

Ilmu tauhid juga dikenal dengan sebutan ilmu ilahiah, karena yang menjadi obyek utama ilmu
ini pada dasarnya adalah masalah ketuhanan. Ilmu tauhid juga kadang disebut dengan teologi.
Teologi adalah ilmu tentang Tuhan atau ilmu ketuhanan. Kata teologi berasal dari dua kata
yaitu theo yang berarti Tuhan dan logos yang berarti ilmu. Tapi jika kata teologi dipakai
untuk membicarakan tentang Tuhan dalam Islam, maka hendaklah selalu ditambahkan kata
Islam di belakangnya, sehingga menjadi teologi Islam.

3. syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain,
seakan-akan ada yang maha kuasa di samping Allah Swt. Orang yang menyekutukan Allah
disebut musyrik. Syirik merupakan dosa besar yang tidak terampuni, seperti di firman Allah
QS. an-Nisa ayat 48 bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan orang yang
melakukan kesyirikan mendapatkan dosa yang besar. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang
memberikan penegasan tentang larangan berbuat syirik atau penjelasan tentang kemustahilan
bahwa Allah itu memiliki sekutu atau sama dengan makhluk.

Dampak dari Perbuatan Syirik yaitu


-Amalan saleh yang sudah dikerjakan oleh orang-orang yang berbuat syirik akan lenyap dan
sia-sia.
-Orang-orang musyrik benar-benar melakukan kemaksiatan yang besar
-Akan masuk ke dalam neraka Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Bayyinah ayat
6: Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang- orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-
buruk makhluk.
4. Kata kafir berasal dari kata kufr yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam
termenologi Islam kafir berarti orang yang menyembunyikan atau mengikari dan orang yang
menolak Islam.
Kafir adalah sebuah istilah dalam Islam yang digunakan untuk menyebut manusia yang tidak
mau beriman (mengakui rukun Iman). Istilah kafir bukanlah sebutan untuk menghinakan
golongan yang menganut agama lain. Karena dalam prespektif Islam, kata-kata kafir memang
digunakan bagi mereka yang tidak mau menerima ajaran Islam. Karena makna di balik istilah
itu sendiri adalah menyembunyikan atau ingkar terhadap dakwah Islam.

5. a. Mahbubun (Sesuatu yang Dicintai)


Makna tersebut tergambarkan dalam Firman Allah, Surah Al-Baqarah ayat 165
Ayat tersebut menyebutkan bahwa menyembah dikaitkan dengan mencintai. Jadi, kalau
seseorang mencintai sesuatu sejajar dengan cintanya kepada Allah berarti mereka
menyembah tandingan-tandingan tersebut.

Oleh karena itu, Allah adalah target kecintaan orang yang beriman dengan kecintaan yang
amat sangat, sebagaimana dalam Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 165 dan pastinya
orang-orang beriman senantiasa mencintai Allah SWT. di atas segala kecintaan.

b. Matbu'un (Sesuatu yang Diikuti)


Kata itu bisa diartikan, mengikuti sesuatu selain dari petunjuk yang diberikan Allah SWT.
dan dapat dikatakan juga seseorang itu mempunyai Tuhan selain Allah sebagaimana
disebutkan dalam Surah Al Furqan ayat 43 yang
Artinya : "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya. Maka, apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ?"
Orang yang suka mengikuti hawa nafsunya biasanya akan terjerumus kepada sesuatu yang
negatif dan bila berdasarkan QS. Al-furqan ayat 43 seseorang yang selalu mengikuti hawa
nafsunya, maka hawa nafsunya tersebut juga bisa menjadi tuhan baginya.

c. Marhabun (Sesuatu yang Ditakuti)


Seorang muslim harus berani dan tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali kepada Allah.
Takut di sini adalah Takut Syar'i (takut dan terpaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan
dengan perintah Allah karena sesuatu, misalnya seperti manusia, jin atau mahluk lain).
Namun, Takut Tabi'i diperbolehkan, misalnya takut dengan anjing galak, takut dengan ular
berbisa dan sebagainya.
Taqwa dalam arti sempit dapat berarti takut, sedangkan makna Taqwa kepada Allah bisa
berarti luar biasa takutnya kepada Allah. Dengan mendengarkan Asma Allah, hatinya
bergetar karena takut dan otomatis akan melaksanakan segala perintah Allah serta menjauhi
segala larangannya.

Rasa takut ini bukan diartikan yang biasanya dapat membuat mereka lari, tetapi justru
membuatnya selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikan-Nya sebagai pelindung
atas segala rintangan tantangan yang dihadapinya.

d. Marghubun (Sesuatu yang Diharapkan)


Allah SWT. adalah Dzat yang senantiasa diharapkan, karena Allah selalu memberikan kasih
sayang-Nya dan di tangan-Nyalah dipenuhi segala kebaikan.
Seperti dikisahkan tentang Nabi Zakaria beserta istrinya memohonkan kepada Allah untuk
dikaruniakan anak, dan Allah Ta’ala segera mengabulkan doanya.

e. Ma'budun (Sesuatu yang Disembah)


Allah SWT adalah Dzat yang patut disembah secara mutlak, karena Allah adalah satu-
satunya Tuhan, tiada sekutu bagi-Nya, dan diabdi oleh seluruh kekuatan yang ada pada
manusia. Oleh karena itu, tidak boleh ada pencampuradukan dalam hal agama terutama
masalah aqidah, sebagaimana dalam Firman-Nya pada Surah Al-Kafirun ayat 1-6. Dan Allah
SWT. selalu mengutus para rasul-Nya kepada setiap umat dengan membawa risalah
pengabdian pada Allah sahaja dan menjauhi Thagut (sesuatu persembahan selain Allah).
Nama : Siti Sopiyah

Npm : 22420025

Mk : Ilmu Tauhid

Dosen pengampu : Fathur Rohman, .S.Th.I.,M.S.I

1. Tauhid adalah Sandara umat muslim,artinya meyakini keesaan Allah, baik zat, sifat, maupun
mempercayai bahwa apa yg ada di alam semesta ini adalah milik Allah.Allah yang menciptakan
seluruh dunia dan isi nya.

3..syirik adalah perbuatan yang sangat di larang oleh Allah,yang mana perbuatan ini telah merusak
aqidah seseorang,yang telah mendua kan Allah,menyembah, mempercayai selain pada
Allah.Perbuatan ini menyebabkan seseorang murtad, keluar dari Agama Allah,dan musyrik adalah
dosa besar,dosa yg tidak Allah ampuni.

4. Tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya. Maksud dari mendustakan berarti menentang atau menolak sedangkan tidak
mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya.Kata kafir berasal dari kata kufr
yang berarti menyembunyikan atau ingkar. Dalam termenologi Islam kafir berarti orang yang
menyembunyikan atau mengikari dan orang yang menolak Islam. Kafir adalah sebuah istilah dalam
Islam yang digunakan untuk menyebut manusia yang tidak mau beriman mengakui rukun Iman.

5. a. Mahbubun (Sesuatu yang Dicintai)

Makna tersebut tergambarkan dalam Firman Allah, Surah Al-Baqarah ayat 165 yang berdalih :

َ َ ‫ُﻭﻥ ٱ ﱠ ِ ﺃَﻧﺩَﺍﺩًﺍ ﻳُﺣِ ﺑﱡﻭ َﻧ ُﻬ ْﻡ َﻛﺣُﺏّ ِ ٱ ﱠ ِ ۖ◌ َﻭٱ ﱠﻟﺫِﻳﻥَ َءﺍ َﻣ ُﻧ ٓﻭ ۟ﺍ ﺃ‬


ِ ‫ﺷﺩﱡ ُﺣﺑ&ﺎ ِ ّ ﱠ‬ ِ ‫ﺎﺱ َﻣﻥ َﻳﺗﱠﺧِ ﺫُ ﻣِ ﻥ ﺩ‬
ِ ‫ۗ◌ َﻭﻣِ ﻥَ ٱﻟ ﱠﻧ‬
Artinya : "Dan, di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah."

b. Matbu'un (Sesuatu yang Diikuti)

Kata itu bisa diartikan, mengikuti sesuatu selain dari petunjuk yang diberikan Allah SWT. dan dapat
dikatakan juga seseorang itu mempunyai Tuhan selain Allah sebagaimana disebutkan dalam Surah Al
Furqan ayat 43 yang berbunyi :

َ ‫ﺃ َ َﺭ َءﻳْﺕَ َﻣ ِﻥ ٱﺗﱠ َﺧﺫَ ﺇِ ٰ َﻟ َﻬﻪُۥ ﻫ ََﻭﯨٰ ﻪُ ﺃ َ َﻓﺄَﻧﺕَ ﺗَ ُﻛﻭ ُﻥ‬


ً ‫ﻋ َﻠ ْﻳ ِﻪ َﻭﻛ‬
‫ِﻳﻼ‬
Artinya : "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka, apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ?"

c. Marhabun (Sesuatu yang Ditakuti)


ٰ ٰ ٰ
‫ُﻭﻥ‬
ِ ‫ﭑﺭ َﻫﺑ‬ َ ‫َﻭ َﻗﺎ َﻝ ٱ ﱠ ُ َﻻ ﺗَﺗﱠﺧِ ﺫُ ٓﻭ ۟ﺍ ِﺇ َﻟ َﻬﻳ ِْﻥ ْٱﺛ َﻧﻳ ِْﻥ ۖ◌ ِﺇ ﱠﻧ َﻣﺎ ﻫ َُﻭ ِﺇ َﻟﻪٌ ٰ َﻭﺣِ ﺩٌ ۖ◌ َﻓﺈِ ﱠﻳ‬
ْ ‫ﻰ َﻓ‬
Artinya : Allah berfirman : "Janganlah kamu menyembah 2 Tuhan. Sesungguhnya, Dia-lah Tuhan
Yang Maha Esa. Maka, hendaklah kepada-Ku saja kamu takut." (QS. An- Nahl ayat 51)
Seorang muslim harus berani dan tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali kepada Allah. Takut di
sini adalah Takut Syar'i (takut dan terpaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan dengan
perintah Allah karena sesuatu, misalnya seperti manusia, jin atau mahluk lain).
Nama : Nimas Syahidah

Npm : 22420003

Prodi/smt : KPI b/1 (satu)

MK : Ulumul Qur'an

Dosen : Fatur Rahman, M.S

Lembar jawaban

1. Pengertian Tauhid adalah keesaan, yakni keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu. Kata
Tauhid itu sendiri berasal dari Bahasa Arab, yaitu kata wahhada, yuwahhiddu yang artinya adalah
menjadikan sesuatu satu saja.ecara syar’i, tauhid memiliki makna menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya. Para ulama menyimpulkan bahwa Tauhid dibagi
menjadi tiga, yakni Tauhid Rububiyyah, Tauhhid Ululhiyyah, dan Tauhid Al Asma Was Shifat.Tauhid
secara terminologi yaitu suatu ilmu yang menyelidiki dan membahas soal-soal yang wajib, mustahil, dan
jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusannya. Mengupas dalil-dalil yang mungkin, yang cocok
dengan akal fikiran, sebagai alat untuk membuktikan adanya zat yang mewujudkan lebih dari itu. Ilmu
Tauhid mengupas dalil-dalil Sam’iyyat,yaitu dalil-dalil yang diambil dari Quran dan Hadis untuk
mempercayai segala sesuatu dengan yakin.

Fungsi ilmu tauhid diantaranya: a.sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
b. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadat
dengan penuh keikhlasan. c. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan
hidup yang dapat menyesatkan. d. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
e. Sebagai pokok dan landasan berpikir dan bertindak bagi umat Islam. f. Memberi rasa ketentraman
batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kemusyrikan. g. Membentuk sikap dan perilaku
dengan meneladani segala kesempurnaan Allah melalui petunjuk Nabi Saw.

2. 1. Ilmu Ushuluddin

Kata ushuluddin terdiri dari dua kata yaitu yang berarti pokok atau pangkal dan din yang berarti agama.
Jadi ilmu ushuluddin adalah ilmu tentang pokok-pokok agama. Ilmu tauhid sering disebut juga dengan
ilmu ushuluddin (pokok-pokok atau dasar-dasar agama) karena ilmu itu menguraikan pokok-pokok atau
dasar-dasar agama.lain seperti berikut:

2. Ilmu Aqaid

Ilmu tauhid sering juga disebut ilmu aqaid (keyakinan), karena ilmu tersebut membahas masalah-
masalah yang berhubungan dengan keyakinan.

3. Ilmu Kalam
Kata kalam berarti perkataan atau kata-kata yang tersusun yang menunjukkan suatu maksud
pengertian.Kata kalam kemudian dipakai untuk menunjukkan salah satu sifat Allah yaitu berkata-kata.
Jadi ilmu kalam adalah ilmu tentang kalam Allah.

4. Ilmu Ilahiah

Ilmu tauhid juga dikenal dengan sebutan ilmu ilahiah, karena yang menjadi obyek utama ilmu ini pada
dasarnya adalah masalah ketuhanan

3. Syirik adalah dosa besar yang tidak dapat diampuni. Kegiatan syirik juga sangat dekat dengan
kehidupan manusia karena letaknya di dalam hati yang mana setiap manusia berpotensi untuk
melakukanya. Pengertian syirik dalam arti mempersekutukan Tuhan dengan menjadikan sesuatu,
sebagai obyek pemujaan, dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan, termasuk dalam
kategori kufr. Karena, perbuatan tersebut mengingkari kemahakuasaan dan kemahasempurnaan-
Nya.Syirik adalah muara dari berbagai kejahatan dan penyelewengan.

Dampak sikap syirik: Perasaan bimbang dan ragu,Dapat mematikan kesucian jiwa.Sulit menerima
kebenaran.Hilangnya sifat kemuliaan.Terhapusnya amal kebaikan.Tidak akan diampuni oleh
Allah.Diharamkan masuk surga.

5. Mahbubun (Sesuatu yang Dicintai)

Allah adalah target kecintaan orang yang beriman dengan kecintaan yang amat sangat, sebagaimana
dalam Firman-Nya di atas dan pastinya orang-orang beriman senantiasa mencintai Allah SWT. di atas
segala kecintaan.

b. Matbu'un (Sesuatu yang Diikuti)

Kata itu bisa diartikan, mengikuti sesuatu selain dari petunjuk yang diberikan Allah SWT.Orang yang suka
mengikuti hawa nafsunya biasanya akan menjurus kepada sesuatu yang negatif dan bila berdasarkan
ayat di atas, seseorang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, maka hawa nafsunya tersebut juga bisa
menjadi tuhan baginya.

c. Marhabun (Sesuatu yang Ditakuti)

Rasa takut ini bukan diartikan yang biasanya dapat membuat mereka lari, tetapi justru membuatnya
selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikan-Nya sebagai pelindung atas segala rintangan
tantangan yang dihadapinya

d. Marghubun (Sesuatu yang Diharapkan)

Allah SWT. adalah Dzat yang senantiasa diharapkan, karena Allah selalu memberikan kasih sayang-Nya
dan di tangan-Nyalah dipenuhi segala kebaikan.

e Ma'budun (Sesuatu yang Disembah)


Allah SWT adalah Dzat yang patut disembah secara mutlak, karena Allah adalah satu-satunya Tuhan,
tiada sekutu kepada-Nya, dan diabdi oleh seluruh kekuatan yang ada pada manusia.
JAWABAN UAS ILMU TAUHID

Komunikasi Penyiaran Islam (B)


Dosen : Fathur Rohman, M.S.I

NAMA : Nurul Mubarokah


NPM : 22420024

1. Pengertian ilmu tauhid : Secara bahasa, ilmu berasal dari bahasa Arab ‫ ﺍﻟﻌﻠﻢ‬yang
bermaksud mengetahui, yaitu kata masdar dari kata ‫ ﻳﻌﻠﻢ‬-‫ ﻋﻠﻢ‬Perkataan tauhid berasal
dari kata arab, masdar dari kata ‫ﻳﻮﺣﺪ‬-‫ ﻭﺣﺪ‬Secara istilah, tauhid berarti keEsa-an. Yaitu
I’tikad atau keyakinan bahwa Allah SWT Esa, Tunggal, Satu.

a. Menurut TM. Hasby Ash-Shidieqy. Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan
tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang
meyakinkan, baik dalil itu naqli, aqli, maupun dalil wijdani (perasaan yang halus).

b. Menurut Muhammad Abduh. Ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud
Allah Swt dan sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya, dan sifat yang boleh ada pada-Nya
dan sifat yang tidak harus ada pada-Nya (mustahil),dan tentang para rasul tugas dan
risalahnya, sifat-sifat yang wajib ada padanya yang boleh ada padanya (jaiz) dan yang
tidak boleh ada padanya (mustahil). Ilmu tauhid (theology) adalah suatu ilmu yang
membahas tentang pokok-pokok akidah agama dengan berlandaskan dalil-dalil yang
pasti terutama sekali yang berhubungan dengan wujud Allah Swt dengan
kesempurnaan sifat-sifat-Nya.

Fungsi Mempelajari Ilmu Tauhid.

a. Sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.

b. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk


mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.

c. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup


yang dapat menyesatkan.

d. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.


2. a. Ilmu Ushuluddin, Kata ushuluddin terdiri dari dua kata yaitu usҕnjl yang berarti
pokok atau pangkal dan din yang berarti agama. Jadi ilmu ushuluddin adalah ilmu
tentang pokok-pokok agama.

b. Ilmu Aqaid, Ilmu tersebut membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan


keyakinan.

c. Ilmu Kalam, ilmu kalam adalah ilmu tentang kalam Allah.

d. Ilmu Ilahiah, sebutan ilmu ilahiah, karena yang menjadi obyek utama ilmu ini pada
dasarnya adalah masalah ketuhanan.

3. secara istilah (terminologi), syirik artinya menyekutukan Alloh dengan sesuatu


selain-Nya.

1. Syirik merupakan kezaliman yang sangat besar,

2. syirik juga dapat menghilangkan semua amal kebaikan yang telah dilakukan
seseorang.

3. Diharamkan masuk surga.

4. Dosanya tidak akan diampuni kecuali bersunat.

4. Menurut syara‟ kufur berarti menolak kebenaran setelah mengetahuinya. kufur


merupakan keadaan di mana seseorang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan syariat
yang telah digariskan oleh AllahSwt. Oleh sebab itu, kufur mempunyai lubang-lubang
yang kalau tidak hati-hati seorang manusia akan terjerumus ke dalam lubang yang
menyesatkan, seperti syirik, nifak, mjurtad, tidak mau bersyukur, dan sebagainya.
Orang yang melakukan perbuatan kufur di sebut kafir.

5. a. Mahbubun (Sesuatu yang Dicintai)

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 165, menyebutkan bahwa menyembah


dikaitkan dengan mencintai. seseorang mencintai sesuatu (dalam ayat disebutkan
‘andada’ yaitu tandingan-tandingan) sejajar dengan cintanya kepada Allah berarti
mereka menyembah tandingan-tandingan tersebut. Sehingga Allah adalah target
kecintaan orang yang beriman dengan kecintaan yang amat sangat.
b. Matbu'un (Sesuatu yang Diikuti)

Bisa diartikan, mengikuti sesuatu selain dari petunjuk yang diberikan Allah
SWT. dan dapat dikatakan juga seseorang itu mempunyai Tuhan selain Allah. dalam
Surah Al Furqan ayat 43, seseorang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, maka hawa
nafsunya tersebut juga bisa menjadi tuhan baginya.

c. Marhabun (Sesuatu yang Ditakuti)

Seorang muslim harus berani dan tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali
kepada Allah.

Takut di sini adalah Takut Syar'i (takut dan terpaksa menjalankan sesuatu
yang bertentangan dengan perintah Allah karena sesuatu, misalnya seperti manusia,
jin atau mahluk lain).Namun, Takut Tabi'i diperbolehkan, misalnya takut dengan
anjing galak, takut dengan ular berbisa dan sebagainya. Rasa takut ini diartikan
membuatnya selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikan-Nya sebagai
pelindung atas segala rintangan tantangan yang dihadapinya. sebagaimana sudah
tercantum dalam Surah Al-Ahzab ayat 39.

d. Marghubun (Sesuatu yang Diharapkan)

Allah SWT. adalah Dzat yang senantiasa diharapkan, karena Allah selalu
memberikan kasih sayang-Nya dan di tangan-Nyalah dipenuhi segala kebaikan.

e. Ma'budun (Sesuatu yang Disembah)

Allah SWT adalah Dzat yang patut disembah secara mutlak, karena Allah
adalah satu-satunya Tuhan, tiada sekutu kepada-Nya, dan diabdi oleh seluruh
kekuatan yang ada pada manusia. tidak boleh ada pencampuradukan dalam hal agama
terutama masalah aqidah, sebagaimana dalam Firman-Nya pada Surah Al-Kafirun
ayat 1-6.
Nama : Nimas Syahidah

Npm : 22420003

Prodi/smt : KPI b/1 (satu)

MK : Ulumul Qur'an

Dosen : Fatur Rahman, M.S

Lembar jawaban

2. Tafsir menjelaskan makna ayat-ayat Alquran yang kadang dengan penjabarannya, lengkap dengan
penjelasan hukum serta hikmah yang terkandung dalam ayat tersebut. Tafsir juga berarti usaha yang
bertujuan menjelaskan ayat-ayat Alquran dan lafadz supaya yang tidak jelas menjadi jelas dan yang sulit
dipahami menjadi mudah dipahami. Sedangkan takwil ialah mengalihkan ayat-ayat Alquran dari arti
yang jelas dan rojih kepada arti yang samar dan marjuh.takwil bersifat lebih melingkup dari pada tafsir.

3. Munasabah Al Qur'an ialah sebuah konsep di dalam Ulum al-Qur'an yang membahas tentang
pemahaman makna ayat secara komprehensif dengan menghubungkan antara ayat-ayat sebelum dan
sesudahnya, antara pembuka ayat dan penutup ayatnya, dan antara ayat dengan nama surah yang
menjadi tema sentralnya. Munasabah itu sendiri berarti maksud mencari kedekatan,hubungan ataupun
kaitan antara 1 ayat atau kelompok ayat dengan yang sebagian lainnya yang berdekatan. Serta menurut
Imam As-Sayuti " keterkaitan ayat-ayat Al Qur'an antara sebagiannya dengan sebagian lain, sehingga
terlihat seperti suatu ungkapan yang rapih di sistematis. Contoh : ◌ِ ‫ﻤﺪﺍﻟﻠﻬﺮﺏﱞ‬ َ ‫ﺍﻟﺤ‬berarti Segala puji bagi
Allah, dan sifat Allah di jelaskan di kalimat selanjutnya ‫ﺍﻟﻌٰﻠﻤﻴﻦ‬yang berarti tuhan semesta alam.

4. Ayat muhkamat ialah merupakan ayat yang secara maknanya jelas dan langsung bisa dipahami tanpa
melalui ta’wil. Ayat ini mengandung makna satu saja dan mampu berdiri sendiri tanpa penjelasan.
Contoh ‫ﻭﺃﺣﻞ ﷲ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻭﺣﺮﻡ ﺍﻟﺮﺑﺎ‬

Artinya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ( QS. Al-Baqarah : 275)

Ayat ini sangat jelas menerangkan suatu kehalalan berdagang dan mengharamkan adanya riba'.

Ayat mutasyabihat ialah ayat tersebut memiliki maksud yang samar, serta mengandung banyak artian
maka dari itu Ayat ini tidak bisa berdiri sendiri dan memerlukan penjelas. Biasanya ayat ini berkaitan
dengan sifat Allah sehingga sulit memahami nya tanpa adanya ilmu yang mewadahi maka itu di perlukan
ya takwil contohnya : ‫ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺱ ﺍﺳﺘﻮﻯ‬

Artinya yaitu Tuhan yang Maha Pemurah, yang bersemayam diatas Arsy.

Ayat ini tidak bisa di pahami setengah saja..maka dari itu perlunya penjelasan terkait hal tersebut.
7. Cara berinteraksi dengan Al Qur'an ialah Meyakini Alquran itu datang dari Allah. Meyakini kebenaran
isi Alquran. Menerima Alquran dengan hati terbuka dan suka cita. Memahami tujuan Alquran diturunkan
Allah. Memahami dan meyaksikan mukjizat Alquran. Menjadikan Alquran sebagai petunjuk hidup (the
way of life). Menjadikan Alquran sebagai peringatan.serta mentadaburi Al Qur'an.
JAWABAN UAS ULUMUL QUR’AN

Komunikasi Penyiaran Islam (B)


Dosen : Fathur Rohman, M.S.I

NAMA : Nurul Mubarokah


NPM : 22420024

1. a. Syaikh Manna Al-Qaththan mengatakan kata Al-Qur'an berasal dari akar kata yang
sama dengan qira'ah yaitu qara'a, qira'atan wa qur'anan. Secara khusus Al-Qur'an
menjadi nama bagi sebuah kitab yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Ia
menjelaskan lebih lanjut, para ulama berpendapat bahwa penamaan kitab ini dengan
nama Al-Qu'ran karena kitab ini mencakup esensi dari kitab-kitab-Nya, bahkan
mencakup esensi dari semua ilmu.
b. Syekh Muhammad Khudari Beik mengatakan dalam Tarikh At-Tasyri Al-Islami,
definisi Al-Quran adalah lafaz berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan selalu diingat, disampaikan dengan cara
mutawatir, tertulis dalam mushaf yang dimulai dengan surah Al Fatihah dan diakhiri
surah An Nas. Ia mengatakan, Al-Qur'an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-
mushaf yang dipelihara dalam hafalan-hafalan kaum muslimin yang berminat untuk
memeliharanya.
c. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut, “Al- qur‟an adalah
Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir
membacanya termasuk ibadah”.
d. al-Lihyani berpendapat bahwa lafal Alquran ditulis dengan huruf hamzah
ditengahnya berdasarkan pola kata ghufron dan merupakan pecahan (musytaq) dari
akar kata qoro-a yang bermakna talaa (‫ ﺗﻼ‬/ membaca).

2. a. Tafsir sifatnya lebih umum dari takwil. Tafsir menyangkut seluruh ayat, sedangkan
takwil hanya berkenaan dengan ayat-ayat yang mutasyabihat (samar dan perlu
penjelasan).
b. tafsir menerangkan makna-makna ayat dengan pendekatan riwayat, sedangkan
takwil dengan pendekatan dirayat.
c. Tafsir menerangkan makna-makna yang diambil dari bentuk yang tersurat (bil
ibarah), sedangkan takwil adalah dari yang tersirat (bil isyarah).
d. Tafsir mengenai penjelasan maknanya telah diberikan oleh al-Qur’an sendiri,
sedangkan takwil penjelasan maknanya diperolah melalui istinbath (penggalian)
dengan memanfaatkan ilmu-ilmu alatnya”.

3. muhkam adalah ayat- ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Contoh ayat
yang muhkamat adalah yang berbicara tentang halal dan haram dsb, yaitu :
Surat Al-Baqarah Ayat 183

َ‫ﻋ َﻠﻰ ٱ ﱠﻟ ِﺬﻳﻦَ ِﻣﻦ َﻗ ْﺒ ِﻠ ُﻜ ْﻢ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ﺗَﺘﱠﻘُﻮﻥ‬ ّ ِ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ُﻜ ُﻢ ٱﻟ‬


َ ‫ﺼ َﻴﺎ ُﻡ َﻛ َﻤﺎ ُﻛ ِﺘ‬
َ ‫ﺐ‬ ۟ ُ‫ٰ َٓﻳﺄ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ٱ ﱠﻟ ِﺬﻳﻦَ َءﺍ َﻣﻨ‬
َ ‫ﻮﺍ ُﻛ ِﺘ‬
َ ‫ﺐ‬
Artinya "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga
memerlukan pentakwilan untuk mengetahui maksudnya. ayat mutasyabihat misalnya
yang berbicara tentang "tangan Tuhan" dsb, yaitu : QS. Al-Qalam Ayat 42

َ‫ﺴﺘَ ِﻄ ْﻴﻌُﻮْ ۙﻥ‬


ْ ‫ﺴﺠُﻮْ ِﺩ َﻓ َﻼ َﻳ‬
‫ﺎﻕ ﻭﱠ ﻳُ ْﺪﻋَﻮْ ﻥَ ﺍِ َﻟﻰ ﺍﻟ ﱡ‬
ٍ ‫ﺳ‬َ ‫َﻳﻮْ َﻡ ﻳُ ْﻜﺸَﻒُ ﻋ َْﻦ‬
Artinya "(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk
bersujud; maka mereka tidak mampu"

4. Al-Qur'an adalah kitab suci yang mulia dan sempurna, tidak bisa sembarangan dalam
berinteraksi dengan al Quran, adapun cara berinteraksi dengan alquran yakni apanila
kita tak sempat membaca setidaknya menynempatkan untuk mendengarkannya,
kemudian ditingkatkan dengan membacanya dengan benar atau tilawah, mentadaburi
arti dari ayat ayatnya, jika bisa memahaminya maka berusaha untuk
mengamalkannya, jika sudah mengamalkannya maka akan lebih baik lagi jika
mampu mengajarkannya kepada orang lain, sehingga dapat menjadi amal jariah.
Nama : Ninung Nur Aaini
Npm : 22420026

JAWABAN UAS ULUMUL QUR’AN


1. a. Manna’ Al-Qoththan

Menurutnya, pengertian Ulumul Qur’an adalah ilmu atau pengetahuan yang mencangkup
pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dari berbagai sisi, baik dari informasi
tentang As-Babaul Nuzul (sebab-sebab turunnya Al-Qur’an), tertib penulisan Al-Qur’an, kodifikasi,
ayat-ayat yang diturunnkan di Mekah (Makkiyah) dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah
(Madaniyyah), dan hal-hal lainnya yang masih berkaitan dengan Al-Qur’an.

b. Az-Zarqoni

Definisi Ulumul Qur’an menurutnya, adalah beberapa bentuk pembahasan yang berkaitan dengan
Al-Qur’an, dari urutan kepenulisan, sisi turun, kodifikasi, cara membaca, kemukzizatan, nasikh,
mansukh, dan juga penolakan akan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, serta hal-
hal lainnya.

c. Abu Syahbah

Ulumul Qur’an dalam pandangannya adalah sebuah ilmu pengetahuan yang memiliki banyak objek
pembahasan di dalamnya, dimana objek-objek tersebut berhubungan erat dengan Al-Qur’an, mulai
proses penurunan, penulisan, urutan kepenulisan, kodifikasi, cara membaca penafsiran,
kemukzizatan, nasikh-mansukh, sampai pembahasan-pembahasan lain.

d. Siti Roihan

Menurutnya Ulumul Qur’an adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an, dan
pembahasan-pembahasan tersebut menyangkut materi-materi yang selanjutnya menjadi pokok-
pokok bahasan Ulumul Qur’an.

2. Tafsir kadang maknanya sudah diberikan di Al-Qur'an sedangkan tawil belum, tafsir menjelaskan
makna tersurat dan tawil tersirat, Tafsir sifatnya lebih umum dari takwil. Tafsir menyangkut seluruh
ayat, sedangkan takwil hanya berkenaan dengan ayat-ayat yang mutasyabihat (samar dan perlu
penjelasan). Selain itu, tafsir menerangkan makna-makna ayat dengan pendekatan riwayat,
sedangkan takwil dengan pendekatan dirayat(dengan cara ijtihad yang didasarkan pada dalil-dalil
yang shahih, kaidah yang murni dan tepat).

3. Munasabah ialah sebuah konsep di dalam Ulumul Qur'an yang membahas tentang pemahaman
makna ayat secara komprehensif(luas) dengan menghubungkan antara ayat-ayat sebelum dan
sesudahnya, antara pembuka ayat dan penutup ayatnya, dan antara ayat dengan nama surah yang
menjadi tema sentralnya.

Sebagai contoh dalam ayat:

ْ‫ﺙ ۡٱﻟ ُﻣ ۡﺷ ِﺭﻛِﻳﻥَ َﻓ ۡﭑﻗﺗُﻠُﻭﺍ‬ ُ ۡ‫ﺻ ٍﺩ ُﻛ ﱠﻝ َﻟ ُﻬﻡۡ َﻭ ۡٱﻗﻌُﺩُﻭﺍْ َﻭٱﺣ‬


ُ ‫ﺻ ُﺭﻭ ُﻫﻡۡ َﻭ ُﺧﺫُﻭ ُﻫﻡۡ َﻭ َﺟﺩﺗﱡ ُﻣﻭ ُﻫﻡۡ َﺣ ۡﻳ‬ َ ‫َﻣ ۡﺭ‬

…bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka.
Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. (Q.S. at-Taubah : 5)

Potongan ayat tersebut sering diperkenalkan oleh kelompok radikal, khususnya kaum teroris.

kata al-musyrikun diartikan dengan non-muslim.

Itu artinya ada izin membunuh non muslim di mana pun dan kapan pun. Tidak perlu ada rasa
bersalah dan berdosa, karena ayat ini menjadi dasar bolehnya membunuh dengan cara apapun
mereka yang non-Islam, apalagi yang nyata-nyata memerangi Islam. Padahal, ayat tersebut hanyalah
potongan tengah ayat. Ayat seutuhnya ialah:

َ ‫ﺙ ۡٱﻟ ُﻣ ۡﺷ ِﺭ ِﻛﻳﻥَ َﻓ ۡﭑﻗﺗُﻠُﻭﺍْ ۡٱﻟ ُﺣ ُﺭ ُﻡ ۡٱﻷ َ ۡﺷ ُﻬ ُﺭ ٱﻧ‬


‫ﺳ َﻠ َﺦ َﻓﺈِﺫَﺍ‬ ُ ‫ﺻ ُﺭﻭ ُﻫﻡۡ َﻭ ُﺧﺫُﻭ ُﻫﻡۡ َﻭ َﺟﺩﺗﱡ ُﻣﻭ ُﻫﻡۡ َﺣ ۡﻳ‬ َ ‫ﺻ ٰ َﻠﻭﺓ َ َﻭﺃ َ َﻗﺎ ُﻣﻭﺍْ ﺗَﺎﺑُﻭﺍْ َﻓﺈِﻥ ۚ◌ َﻣ ۡﺭ‬
ُ ۡ‫ﺻ ٍﺩ ُﻛ ﱠﻝ َﻟ ُﻬﻡۡ َﻭ ۡٱﻗﻌُﺩُﻭﺍْ َﻭٱﺣ‬ ‫ٱﻟ ﱠ‬
ْ‫ٱﻟﺯ ٰ َﻛﻭﺓ َ َﻭ َءﺍﺗ َُﻭﺍ‬
‫ﺳ ِﺑﻳ َﻠ ُﻬﻡۡ َﻓ َﺧ ﱡﻠﻭﺍْ ﱠ‬
َ ◌ۚ ‫ﱠ‬
‫ﻥ‬ ‫ﺇ‬ 4‫ٱ‬
ِ َ‫ ﱠ‬ٞ ‫ﻭﺭ‬ ُ ‫ﻔ‬‫ﻏ‬َ ‫ﻳﻡ‬ ‫ﺭ‬
ٞ ِ‫ﱠ ﺣ‬

Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja
kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat
pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah
kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Q.S. at-Taubah : 5).

Ayat tersebut di atas sesungguhnya lebih menonjol sebagai ayat dakwah ketimbang sebagai ayat
jihad atau peperangan.

7. Interaksi kita kepada Al-Qur'an itu bagaimana kita membuktikan bahwa kita beriman dan
memuliakan Al-Qur'an. Yaitu dengan Tilaawah, artinya membaca, memahami isi kandungan yg ada
di Al-Qur'an, melaksanakan apa2 yg di terangkan di dalam Al Qur'an, mengahafal setiap ayatnya,
mengajarkannya kepada orang lain dan pastinya hidup dengan berpedoman pada Al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai