Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

THE FIRST PILLAR OF ISLAM (FAITH)

Disusun Oleh:

Kelompok E

1. Erna hardianty

2. Salmawati

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY-SYAFI’IYAH


NABIRE

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut syukur Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT. Penyusun


dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
pembuatan makalah dalam mata kuliah “BAHASA INGGRIS”

Dalam penyusunan makalah ini, pasti ada hambatan yang penyusun hadapi, namun
dengan semangat dan dibantu oleh pihak akhirnya penyusunan makalah ini
terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada


ibu dosen yang telah membantu mengarahkan dan memberi batasan penyusunan
materi makalah, serta terima kasih pula kepada rekan-rekan Mahasiswa STAI As-
syafi’iyah Nabire yang turut memberikan informasi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dapat memberi


manfaat bagi banyak orang.

Nabire, 18 April 2021

Salmawati
DAFTAR ISI

A.
THE PILLAR OF ISLAM (FAITH)

A. The Meaning Of Shahadah (Pengertian syahadat)

Keimanan seorang Muslim di awali dengan ucapan 2 kalimat Syahadat,


dimana kata syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (‫)شهد‬
yang artinya "ia telah menyaksikan". Kalimat itu dalam syariat Islam
adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan
Tuhan (Allah) dan Muhammad sebagai rasulNya. Syahadat disebut juga
dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab
Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kalimat pertama merupakan
syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul.
Adapun kalimat syahadat itu adalah:

1. Kalimat pertama:

‫َ ْ ُ َ ْ اَل ٰ َ اَّل هَّٰلل‬


‫أشهَد أن إِلهَ إِ ٱ‬

artinya: Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak di sembah selain
Allah

2. Kalimat kedua:

‫هَّٰلل‬
ِ ‫د أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل ٱ‬Rُ َ‫َوأَ ْشه‬

Aaartinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan)


Allah

B. Makna dari kalimat syahadat

1. Pengakuan ketauhidan.

Seorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan


dan tiada tuhan yang lain selain Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti
sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Dengan
mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri
untuk menjadikan hanya Allah sebagai tujuan, motivasi, dalam
menjalani hidup.

2. Pengakuan kerasulan.

Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri


untuk meyakini ajaran Allah yang disampaikan melalui seorang 'Rasul
Allah,' Muhammad Saw.

C. Makna Laa Ilaaha Illallah

Kalimat Laa Ilaaha Illallah sebenarnya mengandung dua makna, yaitu


makna penolakan dan bantahan terhadap segala bentuk sesembahan (baik
dewa maupun ilah) selain Allah, dan makna penegasan bahwa gelar Tuhan,
Ilah, Dewa atau sesembahan hanyalah milik Allah.

Dengan demikian, maka mengilmui makna syahadat tauhid adalah wajib


dan mesti didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain dan harus
dilakukan dengan ikhlas. Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah
memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum
yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah
menciptakan alam.

D. Kandungan syahadat

1. Pledge (ikrar)

Pledge is a statement of a Muslim about his faith. When someone


pronounces the shahadah, then he has an obligation to uphold and fight
for what he pledged.

2. oath (Sumpah)

Shahada also means oath. A person who takes an oath means that he is
willing to accept any consequences and risks in carrying out his oath.
A Muslim must be ready and responsible in upholding Islam and
upholding Islamic teachings.

3. Promise (Janji)

Shahada also means promise. That is, every Muslim is a person


who submits to Allah and pledges allegiance to listen and obey in all
circumstances to all of Allah's commands and all messages conveyed
by Allah through the sending of Muhammad.

4. testimony (Persaksian)

Shahada also means witness. This means that every Muslim is a


witness to the statement of the pledges, oaths and promises he made.
In this case it is his testimony to the oneness of Allah and to the
apostleship of the Prophet Muhammad

E. Syarat-Syarat Syahadat

Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang


disyaratkannya itu batal. Apabila seseorang mengucapkan dua kalimat
syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya
tidak sah. Adapun Syarat syahadat ada tujuh,yaitu:

1. knowledge (Pengetahuan)

Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang


syahadatnya. Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua
kalimat yang dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi
ucapannya.

2. Confidence (Keyakinan)

Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna


makna dari syahadat tanpa sedikitpun ragu terhadap makna tersebut.
3. sincerity (Keikhlasan)

Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan


dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya
atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah

4. Honesty (Kejujuran)

Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan


syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu
diaktualisasikan dalam amal perbuatan.

5. Love (Kecintaan)

Kecintaan berarti mencintai Allah dan Muhammad serta orang-orang


yang beriman. Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu
kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan
syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi
sunnah rasulullah.

6. Reception (Penerimaan)

Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang


datang dari Allah dan rasul-Nya, dan hal ini harus membuahkan
ketaatan dan ibadah kepada Allah, dengan jalan meyakini bahwa tak
ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang
datang dari syariat Islam. Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain
kecuali Al Qur'an dan sunnah rasul.

7. Submission (Ketundukan)

Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan


Muhammad secara lahiriyah. Seorang muslim yang bersyahadat harus
mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan
Allah. Perbedaan antara penerimaan dengan ketundukan adalah bahwa
penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan dilakukan
dengan fisik.

F. Hal-hal Yang Membatalkan Syahadat

1. Syirik

Siapapun yang menyekutukan Allah atau menyamakan Allah


dengan yang lain, maka syahadat-nya batal.

Seperti Firman Allah SWT Q.S Az-Zumar : 65-66 Yang Berbunyi:

َ ِ‫َولَقَ ْد أُو ِح َي إِلَ ْيكَ َوإِلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبل‬


َ ُ‫ك لَئِ ْن أَ ْش َر ْكتَ لَيَحْ بَطَ َّن َع َمل‬
َ‫ك َولَتَ ُكون ََّن ِمن‬
َ‫ْالخَا ِس ِرين‬

َ‫بَ ِل هَّللا َ فَا ْعبُ ْد َو ُك ْن ِمنَ ال َّشا ِك ِرين‬

Artinya:

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-


nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur".

2. Beribadah selain kepada Allah SWT

Siapapun yang beribadah selain Allah, beribadah kepada berhala,


beribadah kepada manusia maka syahadatnya batal

Seperti Firman Allah SWT Q.S Az-Zariyat : 56 Yang Berbunyi:

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫ن‬Rِ ْ‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدو‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

Artinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka


beribadah kepada-Ku.
3. Berhukum selain kepada Allah SWT

Dalam menjalani kehidupan pasti akan muncul permasalahan-


permasalahan dimana untuk menyelesaikan-nya harus ada yg
menghukumi. Bagaimana pengaturan tentang warisan, hukum
berpolitik. Maka hendaklah kita harus senantiasa berhukum kepada
Allah SWT.

Seperti Firman Allah SWT Q.S An-Nisa : 59 Yang Berbunyi:

‫ ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِ ْي‬R‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا‬
‫ل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِكَ خَ ْي ٌر‬Rِ ْ‫َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُو‬
ࣖ ‫َّواَحْ َسنُ تَأْ ِو ْياًل‬

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul


(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui arti


penting dari syahadat dan hal-hal yang membatalkan syahadat

Anda mungkin juga menyukai