Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dakwah dalam Islam adalah suatu cara untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia agar selalu berpegang teguh terhadap nilai-nilai ajaran
Islam di setiap saat dan keadaan. Dakwah dilakukan dengan beragam cara dan metode
sesuai dengan kemampuan dan tujuan yang diharapkan. Dakwah merupakan bagian
yang melekat erat bagi seluruh umat Islam yang beriman kepada Allah SWT dan
Rasulullah SAW. Baik bagi kelompok maupun individu yang mengerti, memahami,
dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Istilah tersebut lebih dikenal dengan sebutan
Da’i atau mubaligh.

Pada dasarnya dakwah merupakan aktivitas agama yang bertujuan membawa nilai-
nilai positif, seperti al-amn (aman dan tentram). Dakwah memiliki dua segi yang
berbeda namun keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, yaitu
menyangkut isi dan bentuk, substansi dan forma, pesan dan penyampaian, esensi dan
metode. Perbedaannya terlihat yaitu isi, substansi, pesan, dan esensi bersifat universal,
tidak terpaut ruang dan waktu. Dalam hal tersebut itu termasuk nilai-nilai keagamaan
itu sendiri, dimanapun dan kapanpun kandungan nilai dalam ajaran agama tidak
pernah dan tidak akan berubah. Ini adalah sisi pertama.

Sisi kedua, yaitu bentuk, forma, penyampaian, metode dapat berbeda menurut ruang
dan waktu sesuai keadaan dan kebutuhan yang biasa disebut Syir’ah atau Minhaj. Dan
diantara keduanya baik sisi pertama maupun sisi kedua tidak boleh dipisahkan dalam
rangka berdakwah

Aktivitas dakwah bagi umat islam merupakan urat nadi, karena dakwah merupakan
aktualisasi nilai dan konsep yang dimanifestasikan dalam setiap aktivitas manusia
dalam berkehidupan. Dakwah dilakukan secara sadar dan terencana untuk
mempengaruhi bagaimana bertingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan
yang benar di dalam setiap tatanan realitas individu maupun sosio cultural. Apabila
seseorang telah meyakini dan menjalankan agama dengan sungguh-sungguh akan

1
tercipta kedamaian dan kebahagian. Dengan segala aturan dan tata tertib
berkehidupan yang diatur oleh agama dapat dipahami bahwa agama sungguh dapat
memberikan ketenangan hati dan rasa takut apabila melanggar aturan agama.

Konsep dakwah yang diterapkan dengan berbagai cara dan melalui media yang
bermacam-macam pula. Setiap gerakan dakwah memiliki ciri khas dakwahnya
masing-masing Dari sekian banyak gerakan dakwah yang ada di Indonesia. Semua
memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk amar ma’ruf nahi munkar. Mengajak untuk
menghidupkan islam yang Kaffah dalam kehidupan sehari-hari bahkan ada juga yang
bersikeras ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara islam mengingat Indonesia
adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.

Diantara banyaknya gerakan dakwah di Indonesia, ada sebuah gerakan yang


memiliki konsep yang khas. Yaitu konsep khuruj fii sabilillah atau keluar di jalan
Allah yang diterapkan oleh Jamaah tabligh. Jamaah tabligh adalah salah satu gerakan
yang dipelopori oleh Syekh Maulana Muhammad Ilyas Al-Khandalawi (1885-
1944M). Ia berasal dari Desa Khandahlah di kawasan Muzhafar Nagar, Utar Prades,
India.

Berawal dari beberapa komentar negatif dari masyarakat tentang Jamaah tabligh
yang didasari ketidak tahuan masyarakat mengenai aktivitas dakwah jamaah tabligh.
Maka dari latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi
mengenai aktivitas dakwah jamaah tabligh dan tanggapan dari masyarakat mengenai
aktivitas dakwah jamaah tabligh. Oleh karena itu peneliti ingin mengangkat tema
penelitian yang berjudul “TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP
AKTIVITAS DAKWAH JAMAAH TABLIGH”

2. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Aktivitas Dakwah Jamaah Tabligh?
2. Bagaimana Tanggapan Masyarakat Terhadap Aktivitas Dakwah Jamaah Tabligh
di Kompleks Masjid Al Ikhwan Kota lama?

3. Tujuan Penelitian

2
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Tanggapan Masyarakat Terhadap Aktivitas
Dakwah Jamaah Tabligh.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Aktivitas Dakwah Yang dilakukan Oleh Jamah
Tablig
3.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang di lakukan oleh Nasution (oktober 2004) dengan judul “AKTIVITAS
JAMA’AH TABLIGH DI PALEMBANG” dalam penelitiannya Penulis mengkhususkan
pada aktivitas Jama’ah Tabligh dan Tujuan khuruj Jama’ah Tabligh dan pengaruhnya serta
program Jama’ah Tabligh dalam sepekan.

Novita Sari F dalam penelitian aktivitas dakwah jamaah tabligh di Palembang investigasi
terhadap program khuruj jamaah tabligh di masjid Al-burhan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktivitas dakwah jamaah Tabligh dengan kegiatan jaulah dari masjid satu ke masjid
lainnya sebagai Cara untuk menjaga tradisi dakwah dan sunnah-sunnah yang di contohkan
Rasulullah s.a.w (Novita Sari, Skripsi:2015)

Mengutip dari Fatihah bahwa Ibnu taimiyah mengartikan Dakwah sebagai proses usaha untuk
mengajak masyarakat Untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sekaligus mentaati Apa yang
diperintahkan Allah dan Rasul. (Fatihah, 2018 :242)

Dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian Ajaran agama Islam kepada umat
manusia. Sebagai suatu Proses, dakwah tidak hanya merupakan usaha penyampaian Saja, tetapi
merupakan usaha untuk mengubah way of thinking, Way of feeling, dan way of life manusia sebagai
sasaran Dakwah ke arah kualitas kehidupan yang lebih baik. (Amin, 2013: 5).

Secara etimologi kata “jamaah” berasal dari bahasa Arab Yaitu “jam‟iyah” yang artinya
perhimpunan atau perkumpulan. Sedangkan bentuk pluralnya/jamaknya adalah “Jam‟ah, Yajmau,
Jam‟an” yang berarti perkumpulan atau rapat (Al-Qurtubi dalam Fadlullah. 1997)

Sedangkan “Tabligh” yang juga berasal dari Bahasa Arab yaitu “Balagha, Ablagha, Yablughu,
Bulughan” yang Sama dengan “Balagha, Ablagha” yang berarti sampai atau Menyampaikan.
Sedangkan taligh secara syara‟ adalah berkaitan Dengan hadist “ Balighu nii walau ayah”
(Sampaikanlah olehmu Dariku (Rasulullah saw) walaupun hanya satu/sepotong ayat yaitu Tabligh
mempunyai arti “ Bahwa tabligh adalah salah satu sifat Wajib bagi Nabi Muhammad saw yaitu beliau

3
selalu Menyampaikan wahyu dari Allah Swt, kepada umatnya. Sifat inilah Yang harus diteladani oleh
umatnya). (Sari, 2015: 29)

Jamaah tabligh adalah Jamaah Islamiyah yang berdakwah Berpijak kepada penyampaian tentang
fadhila amal (keutamaan-Keutamaan ibadah) kepada setiap orang yang dapat dijangkau. Salah satu
bentuk dakwah jamaah tabligh adalah melalui ceramah, Ceramah merupakan salah satu metode
dakwah yang bertujuan Untuk memberikan nasihat dan pertunjukan sementara audiens Bertindak
sebagai pendengar. (Furqon,2015:2)

َ ‫م بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َسنُ ؕ اِ َّن َربَّكَ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬bُْ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْله‬
‫ض َّل‬ ُ ‫اُ ْد‬
‫ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِديْن‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu Dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka Dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang Lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya Dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
Petunjuk.” (Q.S An-Nahl : 125)

Konsep dakwah yang dibangun jamaah tabligh berdasarkan Landasan teologis pimpinan jamaah
tabligh. Landasan hukum Khuruj bagi jamaah tabligh berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an (Al-Imran :
104 dan Al-Imran: 110)

bَ ‫ولِٓئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْالخَ ي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ٰ ُ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َكر ؕ َوا‬
ِ
“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” [Q.S Ali ‘Imran: Ayat 104]

‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ ؕ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل‬


bِ ْ‫اس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخي َْر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
ِ ‫ْال ِك ٰت‬
‫ب‬

َ‫ن َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬bَ ْ‫لَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُ ْم ؕ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُو‬

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka
ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” [QS. Ali 'Imran:
Ayat 110]

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Terdapat


Beberapa macam pendapat menurut beberapa ahli mengenai pengertian dari
Penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong, penelitian kualitatif
Adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau Lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut
Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud Untuk
memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian,
Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan
cara Deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang Alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut
Kirl dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial Yang secara fundamental bergantung dari pengamatan
pada manusia, baik dalam Kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
Kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkap
Gejala secara holistik-kontekstual yang menghasilkan data deskriptif pada
suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah dan
bergantung pada pengamatan

Jenis metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif


Adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, obyek, suatu
Kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

5
Sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, Sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.

B. Lokasi, dan subjek penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jl. Trikora, kompleks
masjid Al Ikhwan, Sedangkan Subjek dalam penelitian ini adalah Masyarakat
dan salah satu anggota jamah tabligh.

C. Sumber Data

Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber data adalah Subyek
dari mana data diperoleh. Menurut lofland, sumber data utama dalam
Penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan Seperti dokumen dan lain-lain.

Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam


Pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
Merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik tertulis
maupun Lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber
datanya bisa Berupa benda, gerak atau proses sesuatu.

Sumber data dibagi menjadi dua yaitu:

1. Data primer, adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang


yang Berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang
diperoleh melalui Wawancara atau kuesioner
2. Data Sekunder, yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan
oleh yang Berkepentingan atau yang memakai data tersebut

Sumber data dalam penelitian ini adalah Masyarakat dikompleks masjid Al


Ikhwan, salah satu jamaah tabligh di masjid Al Ikhwan, dokumentasi, serta
sumber-sumber lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Dari sumber ini
diperoleh data yang berkaitan dengan “Tanggapan Masyarakat Terhadap
Aktivitas Dakwah Jama’ah Tabligh” dengan uraian sebagai berikut:

1. Jama’ah Tabligh
6
Nama: Hasbullah (Pria)

Waktu:

Pertanyaan: Apa saja aktivitas dakwah yang dilakukan oleh jamaah


tabligh?

Jawaban: Tujuan dari aktivitas dakwah jamaah tabligh yaitu mengajak


manusia taat kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran serta taat
kepada Allah dan mengenal sang pencipta yaitu Allah SWT

Adapun aktivitas dari usaha dakwah yaitu

a. Musyawarah dilakukan untuk mengaspirasi tujuan dari program


kita kedepannya dan setiap kegiatan harus selalu berlandaskan
dengan musyawarah dan setiap orang yang ikut bermusyawarah
apapun keputusan musyawarah yang telah dipilih oleh seorang
Amir maka harus ditaati baik yang sesuai keinginan kita ataupun
yang tidak sesuai dengan keinginan yaitu sami'na wa ato'na
didengarkan dan ditaati
b. Khuruj fi Sabilillah yaitu meluangkan waktu, diri, dan hartanya
untuk berjuang dijalan Allah dengan programnya yaitu:
1) Keluar selama 3 hari setiap bulannya
2) Keluar selama 40 hari setiap tahun dan minimal seumur
hidup sebelum datangnya kematian pernah keluar 4 bulan
baik berjalan kaki ataupun berkendaraan
c. Jaulah yaitu kegiatan yang dilakukan dengan berkeliling dari satu
rumah ke rumah yang lain untuk mengajak umat Islam sholat di
mesjid sekaligus untuk mendengarkan bayan atau ceramah agama
yang disampaikan setelah sholat fardu
d. Menghidupkan amalan markas setiap malam Jum’at seminggu
sekali
e. Menghidupkan amalan maqomi yaitu menghidupkan 5 amal di
daerah kita atau masjid ditempat tinggal kita

7
f. Melakukan musyawarah setiap selesai ba'da subuh untuk
menghidupkan shalat berjamaah.

2. Tanggapan Masyarakat

Melalui wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dikompleks masjid


Al Ikhwan tentang Apa tanggapan mereka terhadap aktivitas dakwah yang
dilakukan oleh jamaah tabligh peneliti mendapatkan jawaban yang beraneka
ragam diantaranya sebagai berikut:

a. Responden: Ali Hafid (pria)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: Bagus, cuman terkadang materi yang disampaikan kurang


bervariasi hanya itu-itu saja dan agak sulit diterima sebagian masyarakat
karena program yang keluar-keluar 3 hari karena merasa tidak mampu untuk
mengikuti kegiatan tersebut tapi selain itu juga sisi positifnya itu mengajak
orang untuk sholat berjamaah masjid dan memang itu dianjurkan untuk laki-
laki, dan saya setuju dan mendukung aktivitas mereka tetapi saya belum
mampu untuk mengikuti program keluar-keluar nya mereka.

b. Responden: Inisial W.S (Pria)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: Saya tidak tahu dan saya tidak mau tahu

c. Responden: Inisial M.H (wanita)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: meresahkan dan membuang-buang waktu

d. Responden: Rahmat Syam (pria)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: Bagus karena, mengingatkan kita kepada Allah SWT. Sehingga


kita dapat menjaga sholat 5 waktu dan menjaga Iman dan Taqwa dalam
kehidupan sehari-hari. Tetapi untuk aktivitas yang keluar hingga berbulan-

8
bulan itu kurang bagus menurut saya karena bagi yang sudah berkeluarga pasti
harus meninggalkan keluarganya sedangkan dia mempunyai tanggung jawab
terhadap keluarganya jadi kalau dia keluar berbulan-bulan pasti nafkah untuk
keluarganya tidak terjamin dan menurut saya akhirat dan dunia harus berjalan
seimbang

e. Responden: Arma (wanita)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: saya sangat setuju dengan aktivitas tersebut karena menyampaikan


kebaikan kepada umat selama, tidak mengganggu aktivitas pihak yang
menerima dakwah dan selama tidak mengganggu kepentingan-kepentingan
keluarga yang bersangkutan (si pendakwah) artinya beliau masih menjalankan
kewajibannya sebagai kepala keluarga terutama kepada istri dan anak.

f. Responden: Hj. Jamaluddin (pria)

Pertanyaan: Apa pendapat anda tentang aktivitas dakwah jamaah tabligh?

Jawaban: Baik karena selalu mengingatkan orang untuk sholat ke masjid


karena terkadang orang sibuk dengan pekerjaan nya sampai lupa ke masjid
tapi karena ada jamaah tabligh yang mengingatkan tetapi ada juga orang yang
salah paham dia mengira itu adalah paksaan tetapi sebenarnya tidak dipaksa
kalau mau mengikuti silahkan tetapi kalau tidak mau yah sudah tidak usah
dicela-cela.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu; Observasi


langsung (pengamatan langsung), wawancara (Interview), dan studi dokumentasi

1) Observasi Langsung (Pengamatan Langsung)

Observasi langsung atau pengamatan langsung adalah pengamatan Dengan


menggunakan Indera penglihatan terhadap subyek (Sudjarwo, metodologi
penelitian sosial:2001)

9
Teknik ini Dipergunakan untuk mendapatkan secara langsung melalui indra
penglihatan Data yang berkenaan dengan Tanggapan Masyarakat Terhadap
Aktivitas Dakwah Jama’ah Tabligh.

2) Wawancara (Interview)

Wawancara adalah Pengumpulan data dengan mengajukan Pertanyaan


secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban
responden dicatat atau direkam (Sudjarwo, metodologi penelitian sosial:2001).
Teknik ini dipergunakan untuk Mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
penelitian yang belum dapat Terlihat secara visual atau secara langsung oleh
penulis.

3) Studi dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui peninggalan


tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan sebagainya, yang berhubungan
dengan Masalah penelitian.

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa aktivitas dakwah
yang dilakukan oleh jamaah tabligh memiliki tujuan yaitu untuk mengajak kepada kebaikan
dan mencegah kemungkaran, serta mengajak manusia untuk lebih mengenal sang pencipta

10
yaitu Allah SWT Adapun kegiatan yang dilakukan berlandaskan dengan Al-Qur’an dan
ajaran Rasulullah Saw beserta sahabat berikut ini aktivitas dakwah yang dilakukan yaitu

1. Musyawarah
musyawarah adalah hal yang paling utama dilakukan untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama yang nantinya akan diputuskan oleh seorang Amir yang
memimpin usaha dakwah tersebut
2. Khuruj fi Sabilillah
Khuruj yaitu meluangkan waktu untuk berjuang dijalan Allah dengan keluar
selama 3 hari atau bahkan 40 hari. Adapun landasan hukum khuruj berdasarkan Al
Qur’an surah Ali Imran ayat 104 & 110 yang berbunyi

َ‫ولِٓئكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ٰ ُ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َكر ؕ َوا‬
ِ

“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [Q.S Ali ‘Imran: Ayat 104]

‫هّٰلل‬
ِ ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ؕ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت‬
‫ب‬ ِ ْ‫اس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
َ‫لَ َكانَ َخ ْيرًا لَّهُ ْم ؕ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik.” [QS. Ali ‘Imran: Ayat 110]
Adapun pendapat Masyarakat mengenai aktivitas khuruj
3. Jaulah
Jaulah yaitu berkeliling dari satu rumah ke rumah yang lainnya untuk mengajak
masyarakat mendirikan sholat berjamaah dimasjid sekaligus mendengarkan
ceramah yang disampaikan setelah sholat fardhu kegiatan ini juga berlandaskan
dengan Al Qur’an surah An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:
َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
‫ض َّل ع َْن‬ َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب‬
َ َّ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َسنُ ؕ اِ َّن َرب‬ ُ ‫اُ ْد‬
‫َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِديْن‬

11
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu Dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka Dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang Lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya Dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat Petunjuk.” (Q.S An-
Nahl : 125)
4. menghidupkan amalan markas setiap malam Jum’at seminggu sekali
5. menghidupkan amalan maqomi di daerah tempat tinggal
6. melakukan musyawarah setiap selesai ba'da subuh untuk menghidupkan shalat
berjamaah di masjid

Pada dasarnya kegiatan dakwah yang dilakukan oleh jamaah tabligh semata-mata hanya
untuk menghidupkan nilai-nilai Islam seperti pada zaman Rasulullah beserta sahabat untuk
menyeru kepada kebaikan dan mencegah terhadap kemungkaran serta kembali kepada
ajaran Islam yang kaffah.

Adapun tanggapan dari masyarakat mengenai aktivitas dakwah yang dilakukan oleh jamaah
tabligh Antara t:

1. Menerima secara aktif


2. Menerima dengan pasif
3. Acuh tak acuh dan bahkan
4. Menolak

BAB V

12
KESIMPULAN

13

Anda mungkin juga menyukai