Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

1. KHUMAIROH DWI UTAMI


2. RIVALDI ODE IRWAN
3. PUTRI NADIA DJ ARIF
4. ASTUTI KENAU
5. NURSAINI ALI
6. ANNISA FEBRIANI
7. SUSTIA NINGSI
8. SAFIRA MUHLIS
9. SITI FAHRIA ANWAR
DEFINISI SYAHADAT
1. Syahadat Secara Bahasa
Kesaksian ini bisa dilihat dari waktu, termasuk dalam aktivitas yang
sedang berlangsung dan masih sedang dilakukan ketika diucapkan
asyhadu ini sendiri memiliki 3 arti:
a. Al-I’lan (pernyataan), QS. Ali Imran (3) : 18
b. Al-Wa’d (Janji), QS. Ali Imran (3) : 81
c. AL-Qosam (Sumpah), QS. Al Munafiqun (63) : 2

2. Secara Istilah
Syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah untuk beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya melalui:
a. Pembenaran dalam hati
b. Dinyatakan dengan lisan
c. Dibuktikan dengan perbuatan
setelah memahami syahadat, maka akan muncul keimanan, keimanan ini
harus terus disempurnakan dengan sikap istiqomah.
MAKNA SYAHADAT

1. MAKNA LA ILAAHA ILLALLAH


Yaitu beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak di
sembah dan menerima ibadah kecuali Allah Swt. Mentaati hal tersebut
dan mengamalkannya. La Ilaaha menafikan hak penyembahan dari selain
Allah, siapapun orangnya. Illallah adalah penetapan hak Allah semata
untuk disembah.

2. Makna Syahadat ”Anna Muhammadan Rasulullah”


Yaitu mengakui secara lahir batin bahwa beliau adalah hamba Allah dan
Rasul-Nya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, dan
mengamalkan konsekuensinya: mentaati perintahnya, membenarkan
ucapannya, menjahi larangannya, dan tidak menyembah Allah kecuali
dengan apa yang disyari’atkan.
RUKUN SYAHADAT

1. Rukun La Ilaaha Illallah, mempunyai dua rukun yaitu:


a. AN-Nafyu atau peniadaan, membatalkan syirik dan segala bentuknya dan
mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
b. AL-Itshat (penetapan) : mentapkan bahwa tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan
konsekuensinya.

2. Rukun Syahadat Muhammad Rasulullah


Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “Abduhu Warasul”
yang berarti hamba dan utusan-Nya. Dua rukun ini menafikan ifrath
(berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak Rasulullah SAW.
Beliau adalah hamba dan Rasul-Nya. Beliau adalah makhluk yang paling
sempurna.
SYARAT-SYARAT SYAHADATAIN

1. Syarat – syarat
Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat. Tanpa
syarat – syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang
mengucapkannya. Secara global tujuh syarat itu adalah :
• Ilmu yang menafikan jahl ( kebodohan )
• Yaqin ( yakin ) yang menafikan syak ( keraguan ).
• Qabul ( menerima ), yang menefikan radd ( penolakan )
• Inqiyad ( patuh ), yang menafikan tark ( meninggalkan )
• Ikhlash, yang menafikan syirik
• Shidq ( jujur ), yang menafikan kadzib ( dusta )
• Mahabbah ( kecintaan ), yang menafikan baghdha ( kebencian )
1. Syarat pertama : ilmu ( mengetahui )
Artinya memehami makna dan maksudnya. Mengetahui apa yang di tiadakan dan apa yang di
tetapkan, yang menafikan ketidaktahuannya dengan hal tersebut. Allah SWT berfirman :

Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa’at; akan tetapi
(orang yang dapat memberi syafa’at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka
memahaminya [QS Az-Zukhruf:86]

Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa ilaaha illallah, dan memahami dengan
hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya, tetapi
tidak mengerti apa maknanya, maka persaksian itu tidak sah dan tidak berguna.

2. Syarat kedua : yaqin ( yakin )


Orang yang mengikrarnya harus meyakini kandungan sya-hadat itu manakalah ia merupakannya
maka sia-sia belaka persaksian itu. Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu…. (Al-Hujurat:15)”

3. Syarat ketiga : Qabul ( menerima )


Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah semata dan
meninggalkan ibadah kepada selainnyasiapa yang mengucapkannya, tetapi tidak
menerima dan mentaati, maka ia termasuk orang-orang yang difirmankan Allah
SWT :

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘laa ilaaha illallah’
(tiada tuhan yang berhak disembah me-lainkan Allah) mereka menyombongkan
diri, dan mereka berkata:“apakah sesunguhnya kami harus meninggalkan
sembahan-sembahan kami karena seoraang penyair gila?, padahal dia (muhammad)
datang dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya),
sungguh kamu pasti akan merasakan azab yang pedih” (Ash-Shafat: 35-38)

4. Syarat keempat : Al-Inqiyaad (patuh)


maksudnya tunduk dan patuh dan berserah diri kepada apa yang ditunjukan serta apa
yang dinafikan atau terus mengikuti dan terikat dengan pada kalimat ini.
“tidak beriman diantara kamu sehingga menjadikan kecenderungannya mengikuti apa
yang dibawa.” (Hadits Hasan Shahih Al-Arbain An-Nawawiyah, no 41)

5. Syarat Kelima Ash-Shidqu (jujur)


maksudnya ia harus mengucapkan kalimat tauhid itu dari sanubarinya dengan jujur
dan benar. Apa yang diucapkan sudah harus dibenarkan dengan hatinya.

“tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada ilah selain allah dan bahwa muhammad

adalah hamba dan rasulnya dengan sebenarnya dari hati, melainkan Allah
mengharamkan neraka baginya.” (HR. Bukhari dari Muadz bin Jabal)

6. Syarat keenam : Ikhlas


yaitu membersihkan amal dan segala debu-debu syirrik, dengan jalan tidak
mengucapkannya karena mengingkari isi dunia, riya atau sum’ah. Dalam hadits ithan,
Rasulullah bersabda:

“ sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka orang yang megucapkan laa


ilaaha illalah karena mengiginkan ridho Allah.” (HR.Al-Bukhari dan Muslim).
7. Syarat ketujuh : Mahabbah ( kecintaan )
maksud mencintai kalimat ini serta isinya, juga mencintai orang-orang yang
mengamalkan kosekuensinya. Allah SWT berfirman:

“dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tan-dingan- tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagima-na mereka mencintai Allah adapun orang-orang
yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Maka ahli tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih, sedangkan ahli syirik
mencintai allah dan mencintai yang lainnya.
SYARAT SYAHADATAN

• Mengakui Kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.


• Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan.
• Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah
dibawanya serta meniggalkan kebatilan yang telah dicegahnya.
• Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang gha-aib,
baik yang sudah lewat maupun yang akan datang.
• Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak,
orangtua serta seluruh umat manusia.
• Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain
serta mengamalkan sunnahnya.
KONSEKUENSI SYAHADATAIN

1. Konsekuensi “Laa Ilaaha Illallah”


Yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang
dipertaruhkan sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha illallah. Dan
beribadah kepada Alllah semata tanpa syirik sedikit pun, sebagai
keharusan dan penetapan illallah.
2. Konsekuensi Syahadat “Muhammaddarasullah”
Yaitu menaatinya, membenarkannya, meniggalkan apa yang dilarangnya,
mencukupkan diri dengan mengamallkan sunnahnya, dan meninggalkan
yang lain dari hal-hal bid’ah dan muhdatsat (baru), serta mendahulukan
sabdanya di atas sgala pendapat orang.
YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN
1. Syirik
Syirik artinya adalah sekutu, sedangkan syirik menurut istilah adalah
memalingan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah seperti :
memyembelih binatang untuk kuburan atau jin, memakai jimat.
2. Menjadikan Wasilah Bagi Allah
Wasilah artinya perantara, yaitu perantara antara dia dengan Allah untuk
menghilangkan kesusahan dan kesedihan.
3. Tidak Mengkafirkan Orang Kafir Atau Ragu Akan Kekafiran Mereka
yaiu tidak meyakini bahwa hanya islamlah agama yang diridhai oleh dan
agama selain islam adalah sesat dan salah. Seseorang yang meyakini
bahwa semua agama itu benar maka ia telah mengatakan bahwa orang
non muslim bukan orang kafir.
4. Meyakini Bahwa Ajaran Selain Ajaran Nabi Muhammad Lebih Baik Dan
Lebih Sempurna
Seorang muslim yang meyakini adanya ajaran yang lebih baik dari ajaran
islam dan petunjuk Nabi Muhammad maka keislamannya hilang. Begitu
juga seseorang yang meyakini adanya hukum yang lebih baik dari hukum
islam.
5. Membenci Sesuatu Dari Ajaran Islam
Seorang muslim yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh
Nabi Muhammad baik dari Al-Qur’an maupun As Sunnah maka
sesungguhnya ia dalam bahaya yang sangat besar.
6. Mengolok-olok Atau Menghina Sesuatu Dari Ajaran Islam
Seorang muslim yang menghina sesuatu dari ajaran islam maka ia telah
keluar dari agama islam. Baik ia melakukannya dengan sengaja atau tidak
sengaja.
7. Sihir
Sihir artinya adalah sesuatu yang halus dan tersembunyi, sedangkan
pengertian sihir menurut istilah adalah jampi, matera ataupun ajimat dan
sejenisnya yang digunakan sebagai alat untuk menggunakan jin (syaitan).
Sihir dapat mempengaruhi badan dan hati orang yang terkena sihir.
8. Membantu Orang Kafir Untuk Memerangi Orang Islam
Seorang muslim yang bekerja sama dengan orang-orang kafir untuk
memerangi orang islam maka keislamannya telah batal.
9. Meyakini Bahwa Orang0Orang Tertentu Boleh Keluar Dari Ajaran
Rasulullah SAW Dan Tidak Wajib Mengikuti Ajarannya
Setiap orang yang mendengar syarian nabi Muhammad, maka ia haru
mengikuti ajaran nabi Muhammad dan menjalakannya.
10. Berpaling Dari Islam, Tidak Mempelajarinya Atau Mengamalkannya
Yang dimaksud dengan berpaling dari islam, adalah tidak mau
memepelajari ilmu islam secara global, adapun secara detail maka setiap
orang berbeda-beda tingkat ilmunya. Adapun mengamalkan ajaran islam
merupakan kewajiban setiap muslim sesuai dengan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai