DOSEN PEMBIMBING
KELAS RPL 1A
KELOMPOK V
A. Pengertian Tauhid
1. Tauhid rububiyah
2. Tauhid uluhiyah
3. Tauhid asma wa sifat
E. DAFTAR PUSTAKA
A. Pengertian Tauhid
Secara bahasa, tauhid berasal dari kata dasar yang maknanya sesuatu itu satu
(esa). Sedangkan secara syar’i tauhid bermakna mengesakan Allah dalam ibadah,
bersamaan dengan keyakinan keesaanNya dalam dzat, sifat dan perbuatan-
perbuatanNya.
Tauhid menurut ulama dibagi menjadi tiga yaitu tauhid rububiyah, tauhid
uluhiyah dan tauhid asma wa sifat¹.
1. Tauhid Rububiyah
Artinya kita meyakini keesaan Allah dalam hal penciptaan, pemilik, pengatur,
pemberi rizeki dan pemelihara alam semesta beserta isinya.
2. Tauhid Uluhiyah
Artinya kita meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak disembah
(diibadahi). Ibadah di sini adalah istilah yang meliputi segala apa yang Allah
cintai dan ridhai baik berupa ucapan serta amalan-amalan yang lahir maupun yang
batin.
3. Makna Tauhid Asma wa Sifat
Artinya :"Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat
memberi syafaat ; akan tetapi (orang yang dapat nemberi syafaat ialah) orang
yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini (nya)”. (QS. Az-Zukhruf :
86)
Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa ilaaha illa Allah dan memahami
dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya seandainya ia mengucapkannya,
tetapi tidak mengerti apa maknanya, maka persaksiaan itu tidak sah dan tidak
berguna.
Syarat kedua: Yaqin (yakin)
Orang yang mengingkarkannya harus meyakini kandungan kalimat laa ilaaha illa-
Allah itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu. Allah
SWT berfirman:
Artinya : “Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia
orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang kokoh”.(QS. Luqman : 22)
Syarat kelima: Shidq (Jujur)
Yaitu mengucapakan kalimat laa ilaaha illa-Allah dan hatinya juga
membenarkannya. Manakala lisannya mengucapkan, tetapi hatinya mendustakan,
maka ia adalah munafik dan pendusta. Allah SWT berfirman:
Artinya : “Di antara manusia ada yang mengatakan:”Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian”. Padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati
mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siska
yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.(QS. Al-Baqarah: 8-10)
Artinya :“Engkau adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk
menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah”.(QS.
Ali’Imran: 110).
Kuntowijoyo memberikan tiga muatan dalam ayat di atas sebagai karakteristik
ilmu sosial profetik, yakni kandungan nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Tujuannya supaya diarahkan untuk merekayasa masyarakat menuju cita-cita
sosial-etiknya di masa depan.
The Fundamentals of Tawheed (Islamic Monotheism)" oleh Dr. Abu Ameenah Bilal
Philips (2012).
"Aqeedah at-Tawheed" oleh Sheikh Salih al-Fawzan (2014).
"The Three Fundamental Principles" oleh Sheikh Muhammad ibn Abdul-Wahhab.
"The Belief in Allah" oleh Dr. Bilal Philips (2012).
"Understanding the Islamic Creed" oleh Dr. Muhammad ibn Saalih al-Uthaymeen
(2013).