Anda di halaman 1dari 6

NAMA :JANNATA RIZKY (1803120138)

LOKAL :D
MK :KEMUHAMMADIYAHAN

SYAHADAT

Etimologi

Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (‫ )شهد‬yang artinya "ia telah menyaksikan".
Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan
akan keesaan Tuhan (Allah) dan Muhammad sebagai rasulNya.

Kalimat

Syahadat disebut juga dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab
Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kalimat pertama merupakan syahadah at-tauhid, dan
kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul.

Kedua kalimat syahadat itu adalah:

 Kalimat pertama :

ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh


artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah

 Kalimat kedua :

wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh


artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Makna syahadat

 Pengakuan ketauhidan.

Seorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Allah dan tiada tuhan yang
lain selain Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi
tujuan seseorang. Dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri
untuk menjadikan hanya Allah sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.

 Pengakuan kerasulan.

Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran
Allah yang disampaikan melalui seorang 'Rasul Allah,' Muhammad.

Makna Laa Ilaaha Illallah

Kalimat Laa Ilaaha Illallah sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan dan
bantahan terhadap segala bentuk sesembahan (baik dewa maupun ilah) selain Allah, dan
makna penegasan bahwa gelar Tuhan, Ilah, Dewa atau sesembahan hanyalah milik Allah.
Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna syahadat tauhid adalah wajib dan mesti
didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain. Di samping itu Rasulullah pun
menyatakan: "Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas maka akan
masuk ke dalam surga.Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah memahami, mengamalkan
dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung
tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam. Rasulullah (Muhammad) tinggal selama 13
tahun di Makkah mengajak orang-orang dengan perkataan dia "Katakan Laa Ilaaha Illallah"
maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah
mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang Suku Quraisy di zaman nabi
sangat paham makna kalimat tersebut, dan barangsiapa yang mengucapkannya tidak akan
menyeru/berdoa kepada selain Allah.

Kandungan syahadat

 Ikrar

Ikrar adalah pernyataan seorang muslim mengenai keyakinannya. Ketika seseorang


mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan
memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.

 Sumpah

Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima
akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Seorang muslim harus
siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

 Janji

Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berserah
kepada Allah dan berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap
semua perintah Allah beserta segala pesan yang disampaikan oleh Allah melalui pengutusan
Muhammad.
 Persaksian

Syahadat juga bermakna penyaksian. Artinya, bahwa setiap muslim menjadi saksi atas
pernyataan ikrar, sumpah dan janji yang dinyatakannya. Dalam hal ini adalah kesaksiannya
terhadap keesaan Allah dan terhadap kerasulan Nabi Muhammad

Syarat syahadat

Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu
batal. Apabila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-
syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya tidak sah.

Syarat syahadat ada tujuh, yaitu:

1. Pengetahuan

Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Orang yang
bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta bersedia
menerima konsekuensi ucapannya.

2. Keyakinan

Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat
tanpa sedikitpun ragu terhadap makna tersebut.

3. Keikhlasan

Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna
syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu
tidak akan diterima oleh Allah.

4. Kejujuran

Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus
dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.

5. Kecintaan

Kecintaan berarti mencintai Allah dan Muhammad serta orang-orang yang beriman. Cinta
juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang
bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang
menyalahi sunnah rasulullah.
6. Penerimaan

Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan
rasul-Nya, dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah, dengan jalan
meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran
yang datang dari syariat Islam. Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali Al
Qur'an dan sunnah rasul.

7. Ketundukan

Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Muhammad secara
lahiriyah. Seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah Allah
dan meninggalkan semua larangan Allah. Perbedaan antara penerimaan dengan
ketundukan adalah bahwa penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan
dilakukan dengan fisik. Oleh karena itu, setiap orang yang bersyahadat tidak harus
disaksikan amirnya dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

Asas dari tauhid dan Islam


Laa Ilaaha Illallah adalah asas dari tauhid dan Islam.

Ibnu Rajab, seorang ulama besar, mengatakan: "Al ilaah adalah yang ditaati dan tidak dimaksiati,
diagungkan dan dibesarkan dicinta, dicintai, ditakuti, dan dimintai pertolongan harapan. Itu
semua tak boleh dipalingkan sedikit pun kepada selain Allah. Kalimat Laa Ilaaha Illallah
bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas
kesyirikan."

Makna syahadat bagi Muslim


Bagi penganut agama Islam, kedua kalimat syahadat memiliki makna sebagai berikut:[8]

1. Pintu masuk ke dalam Islam dan pembeda dari umat lain


2. Intisari ajaran Islam
3. Dasar-dasar perubahan
4. Hakikah dakwah para rasul
5. Mendapat ganjaran besar

Perkara yang membatalkan

Syekh Naim Yasin mengumpulkan berbagai perkataan atau perbuatan yang bisa membatalkan
syahadat menjadi empat macam :

1. Segala macam yang mengandung pengingkaran terhadap Rububiyah Allah atau percercaan
terhadap-Nya, seperti:
o meyakini bahwa pencipta dan pengatur alam ini adalah selain Allah
o meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakan semua makhluk lalu Dia membiarkan
mereka, tidak mengatur urusan mereka dan menjaga mereka.
2. Segala macam yang mengandung pencercaan terhadap nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya,
seperti:
o menafikan bahwa Allah swt memiliki kesempurnaan, kekuasaan atas segala sesuatu,
pendengaran atau penglihatan-Nya.
o pengakuan seseorang bahwa Allah memiliki anak, istri atau Allah tidur, mengantuk,
lengah, mati.
3. Segala macam yang mengandung pencercaan terhadap uluhiyah-Nya, seperti:
o meyakini bahwa ada sesuatu selain Allah yang berhak diibadahi
o meyakini bahwa ada sesuatu selain Allah yang memiliki hak membuat syari’at tanpa
seidzin Allah
o meyakini bahwa ada sesuatu selain Allah yang memiliki hak menghalalkan yang
dharamkan, atau mengharamkan yang dihalalkan oleh syari’at,
o mengubah batasan-batasan syari’at
o taat atau berwala kepada oang-orang kafir atau thaghut (sembahan-sembahan selain
Allah).
o dll
4. Segala macam yang mengandung pengingkaran terhadap risalah (Rasulullah) atau
pencercaan terhadap para sahabatnya, seperti:
o mencerca kejujuran, amanah, iffah, keshalehan akalnya, dll
o melakukan penghinaan terhadapnya
o mengingkari berita-berita ghaib yang datang darinya, seperti:
o pengingkaran terhadap hari kebangkitan, perhitungan, shirath, surga, neraka atau
lainnya.
o mengingkari sesuatu dari ayat-ayat Al Qur’an
o ridho kepada kekufuran dan tidak ridho kepada islam.

Keempat macam tersebut meliputi perkataan, perbuatan maupun keyakinan dan seluruhnya
bisa membatalkan dua kalimat syahadat dan mengeluarkan si pelakunya dari islam.[14]

Referensi
1. "Pentingnya Dua Kalimat Syahadat".
2. Al Manar (site admin) (13 Desember 2012). "Syahadatain dan Revolusi Diri".
3. "Tahukah Antum Makna Syahadat Laa Ilaaha Illallaah".
4. Hadits riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang shohih.
5. Al Hasan Al Bashri rahimahullah pernah diberitahukan bahwa orang-orang
mengatakan,”Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah maka dia akan masuk surga.” Lalu
dia rahimahullah mengatakan, ”Barangsiapa menunaikan hak kalimat tersebut dan juga
kewajibannya, maka dia akan masuk surga.” Wahab bin Munabbih telah
ditanyakan,”Bukankah kunci surga adalah laa ilaha illallah?” Dia menjawab,”Iya betul.
Namun, setiap kunci itu pasti punya gerigi. Jika kamu memasukinya dengan kunci yang
memiliki gerigi, pintu tersebut akan terbuka. Jika tidak demikian, pintu tersebut tidak akan
terbuka.” Dia rahimahullah mengisyaratkan bahwa gerigi tersebut adalah syarat-syarat
kalimat laa ilaha illallah. (Lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar I/179-180)
6. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah
mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa
yang mereka katakan). (Ath-Thur: 35-36)
7. "Syahadat yang diterima Allah SWT".
8. "Pentingnya Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain)".
9. “Rasulullah bersabda kepada Muadz bin Jabal saat mengutusnya ke penduduk Yaman,
“Kamu akan datang kepada kaum ahli kitab. Jika kamu telah sampai kepada mereka, ajaklah
mereka agar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Jika
mereka mentaatimu dalam hal itu, beritakan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan
kepada mereka lima salat setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu
beritakan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan sedekah (zakat) yang diambil dari
orang-orang kaya di antara mereka dan dikembalikan kepada orang-orang miskin. Jika
mereka mentaatimu dalam hal itu hati-hatilah kamu terhadap kemuliaan harta mereka dan
waspadalah terhadap doanya orang yang dizalimi, sebab antaranya dan Allah tidak ada
dinding pembatas.” (HR. Bukhari Muslim)
10. Dari Abdullah bin Umar bahwa rasulullah bersabda, "Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah
melakukan hal itu, terperihalah darah dan harta benda mereka kecuali dengan haknya
sedangkan hisab mereka kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)
11. Ubadah bin Shamit meriwayatkan dari nabi dia bersabda, “Barangsiapa mengatakan tiada
ilah selain Allah tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya dan rasul-
Nya, bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, kalimat-Nya yang dicampakkan kepada
Maryam dan ruh dari-Nya, dan bahwa surga adalah haq serta neraka itu haq. Allah akan
memasukkannya ke surge, apapun amal perbuatannya.” (HR. Bukhari)
12. Dari Anas dari nabi bersabda, “keluar dari neraka orang yang mengucapkan la ilaha
illallah dn di hatinya ada seberat rambut kebaikan. Keluar dari neraka orang yang
mengucapkan la ilaha illallah sedang di hatinya ada seberat gandum kebaikan, dan keluar
dari neraka orang yang mengatakan la ilaha illallah sedang di hatinya ada seberat zarrah
kebaikan.” (HR. Bukhari)
13. Abu Hurairah berkata, rasulullah ditanya, siapakah orang yang paling berbahagia dengan
syafaatmu pada hari Kiamat? Rasulullah bersabda, “Aku telah mengira ya Abu Hurairah,
bahwa tidak ada seorang pun yang tanya tentang hadits ini yang lebih dahulu daripada kamu,
karena aku melihatmu sangat antusias terhadap hadits. Orang yang paling bahagia dengan
syafaatku pada hari Kiamat adalah yang mengatakan la ilaha illallah secara ikhlas dari
hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukhari)
14. Ustadz Sigit Pranowo (via Rukun Islam) (12 Juni 2014). "Apakah Syahadat Bisa Batal?".

Anda mungkin juga menyukai