“FALKIYAH”
Ilmu Falak
a). Pengertian
Kata ) اـلفـلـكal-falak) artinya beredar, peredaran, atau peredaran bintang-
bintang, sebagaimana Firman Allah “wa kullu fi falak yasbahun” (dan
masing-masing beredar pada garis edarnya QS. Yasin [36] : 40). Ilmu falak
secara terminology adalah ilmu pengatahuan yang mempelajari benda-
benda langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda
langit lainnya degan tujuan untuk mengetahui posisi dari benda-benda langit
itu serta kedudukannya dari benda-benda langit yang lain.
b) Ruang lingkup pembahasan
1. Tanpa Ilmu Falak, umat Islam akan kesulitan dalam penentuan arah
kiblat. Dengan mengetahui ilmu tersebut, orang Islam dapat
menentukan arah kiblat secara mudah, benar, tepat dan akurat. Baik
dengan menggunakan alat kompas, theodolit, GPS dan bayang-bayang
matahari. Mengetahui arah kiblat yang tepat menambah kenyakinan
dalam beribadah.
2. Tanpa Ilmu Falak, umat Islam akan kesulitan menentukan awal waktu
shalat, apalagi kalau terjadi mendung dan hujan. Dengan mudah cukup
menggunakan jadwal waktu shalat yang telah diprogram dibuat jadwal
dan disesuaikan dimana tempat dipermukaan bumi ini.
3. Tanpa Ilmu Falak, umat Islam akan kesulitan melakukan rukyatul hilal,
dan menentukan awal bulan qamariyah khususnya awal Ramadhan, Syawal
dan Dzulhijjah. Dimana daerah yang mengalami banyak awan, mendung dan
curah hujan yang tinggi akan kesulitan menentukannya. Dengan Ilmu Hisab
Hakiki Kontemporer, pelaksanaan rukyatul hilal dan penetapan awal bulan
qamariyah akan mudah ditentukan dengan tetap dan akurat.
Waktu zone
Waktu Zone adalah waktu yang ditempuh dalam 1 kali putaran 360 o sama dengan
waktu 24 jam. Setiap zone waktu setempat besarnya 15o atau 360 / 24 = 15o = 1 jam
= 60 menit. Dengan demikian perbedaan setiap zone waktu besarnya 15o = 1 jam.
Waktu lokal (Local Mean Time) adalah waktu yang sesuai dengan waktu bujur
setempat. Misalnya : 105 (WIB) berbeda 7 jam dari UT (waktu Greenwich). Jadi 105o /
15o = 7 WIB, 120o / 15o = 8 WITA, 135o / 15o = 9 WIT
G. Pengenalan istilah Matahari yang digunakan
1. Ecliptic Longitude
2. Ecliptic Latitude
3. Apparent Right Ascension
4. Apparent Declination
5. True Geosentric Distange
6. Semi Diameter
7. True Obliquity
8. Equation of Time
H. Pengenalan Istilah Bulan yang Digunakan
1. Apparent Longitude
2. Apparent Latitude
3. Apparent Right Ascention
4. Apparent Declination
5. Horizontal Parallax
6. Semi Diameter
7. Angle Bright Limb
8. Fraction Illum
I. Penggunaan Interpolasi Atau Mencari Sisipan Data
Langkah 1
Mengubah WIB menjadi GMT, dengan rumus :
GMT = WIB - 7 jam, maka
GMT = 18.00 WIB - 7 jam = 11.00 GMT. Jadi jam 18.00 WIB = jam 11.00 GMT
Langkah 2
Mencari data Deklinasi Matahari dan Bulan dalam Buku Ephemeris Hisab Rukyat
pada jam 11.00 GMT. tanggal 7 Mei 1993 hasilnya :
Deklinasi Matahari jam 11. 00 GMT = 16° 52' 57"
Deklinasi Bulan jam 11.00 GMT = - 21° 43' 32"
Membuat Penyisipan Data / Interpolasi
Oleh karena data Malahari dan Bulan dalam buku Ephemeris atau Almanak atau Al
Falakiyah ini disajikan pada setiap jam, maka untuk memperoleh data pada
pecahan jam, diperlukan langkah-langkah penyisipan/interpolasi.
Rumus : Interpolasi = A – (A – B ) x C / I
Contoh :
Mencari Deklinasi Bulan pada pukul 18:10:12.45 WIB pada tanggal 7 Mei 1993
Langkah 1 :
Mengubah WIB menjadi GMT dengan rumus :
GMT = WIB – 7 jam
GMT = 18:10:12.45 WIB – 7 jam = 11 : 18 : 3.45 GMT
Langkah 2 :