Tujuan Pembeajaran
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
konsep
Keimanan
dan
Ketaqwaan dan mampu
melaksanakan ajaran Islam
secara utuh serta mampu
menulis dan membaca AlQuran dengan baik dan
benar
Pokok Bahasan
Pengertian Iman
Wujud Iman
Proses Terbentuknya Iman
Tanda-tanda orang beriman
Korelasi antara Keimanan
dan Ketaqwaan
Pengertian Iman
Secara etimologi iman berasal dari kata
Iman berarti percaya dengan ditunjukkan dalam sikap batin yang ada
didalam hati.
Dalam Al-Quran, kata iman sering dirangkai dengan
a. Didalam surat Al-Baqarah: 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah
orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyaddu hubban lillah).
Oleh karena itu beriman kepada Allah SWT berarti sangat rindu terhadap
ajaran Allah SWT yaitu Al-Quran dan As-Sunnah
b. Istilah iman dalam Al-Quran selalu dirangkaikan dengan kata lain yang
memberikan corak dan warna tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam
surat an-Nisa : 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/idealisme) dan
thaghut (realita/naturalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut : 52
dikaitkan dengan kata bathil (tidak benar menurut Allah SWT), sedangkan
dalam surat al-Baqarah : 4, dirangkaikan dengan ajaran yang diturunkan
Allah SWT.
c. keimanan merupakan aqidah dan pokok yang diatasnya berdiri syariat Islam
Secara harfiyah, iman diartikan dengan rasa aman (alaman, yakni kesejahteraan dan kesentosaan) dan
kepercayaan (al-amanah yakni keadaan bisa dipercaya
atau diandalkan).
Orang yang beriman berarti jiwanya terasa tenang dan
sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi semua
problem hidup.
Rasa aman dan keyakinan diperoleh dari
kepercayaannya terhadap sesuatu yang ghaib, yang
memiliki kekuatan dan kekuasaan yang melebihi dirinya,
dan dianggap mampu mengendalikan dan
mempengaruhi kehidupan jiwa manusia.
Wujud Iman
Aqidah Islam dalam Al-Quran disebut dengan
iman. Iman bagi seorang yang beragama Islam
bukan hanya keyakinan tetapi juga mendorong
untuk berbuat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Majah Attabrani, iman didefinisikan dengan
meyakini dengan hati, dikrarkan dengan lisan,
dan diwujudkan dengan amal perbuatan.
Wujud Iman
Wujud
Keimana
n
- -
-
-
-
-
2.
3.
4.
5.
6.
Percaya kepada Allah SWT, Yang Maha Kuasa dan kekal, Yang Maha Besar dan Maha Kuat, Yang
Maha Pengasih dan Penyayang. Hubungan kepada Allah, marifat dengan nama-nama-Nya yang
mulia dan sifat-Nya yang tinggi. Juga marifat dengan bukti-bukti wujud atau ada-Nya serta
kenyataan sifat keagungan-Nya dalam alam semesta atau di dunia ini.
Hubungan dengan alam yang ada dibalik alam semesta ini yakni alam yang tidak dapat dilihat.
Demikian pula kekuatan-kekuatan kebaikan yang terkandung didalamnya yakni yang berbentuk
malaikat, juga kekuatan-kekuatan jahat berbentuk iblis dan sekalian tentaranya dari golongan
syaiton. Selain itu juga marifat dengan apa yang ada didalam alam yang lain seperti jin dan ruh.
Setiap muslim yang beriman, percaya kepada semua kitab Allah sesungguhnya Kamilah yang
menurukan Al Quran dan sesungguhnya kami benar-benar menjaganya. (Q.S. Al Baqarah : 75 - 79,
Q.S. Al-Maidah : 13 - 14, 41, 45 & 47, Al Anam ayat 91, Al Hijr : 9). Hubungan dengan kitab-kitab
Allah SWT yang diturunkan oleh-Nya kepada rosul. Kepentingannya ialah dijadikan sebagai batas
untuk mengetahui antara yang baik dan yang bathil, yang baik dan yang jelek, yang halal dan yang
haram, juga antara yang bagus dan yang buruk.
Mengimani semua rasul Allah tanpa diskriminasi karena mereka dipilih Allah untuk mendidik
manusia, menyampaikan ayat-ayat-Nya, jadi Islam memerintahkan umatnya percaya : Kami percaya
kepada Allah yang memberi kita nikamt kepada semua rasul-Nya, juga kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Yacub. Kami tidak membedakan satu dengan lainnya dan kami patuh kepada Allah (Q.S. Al
Baqarah : 136, Q.S. Ali Imran : 84, Q.S. An. Nisa : 163 - 165, Q.S. Al-Anaam : 84 - 87). Hubungan
dengan nabi-nabi serta rasul-rasul Allah Taala yang dipilih oleh-Nya untuk menjadi pembimbing
kearah petunjuk serta pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada yang baik.
Hubungan dengan hari akhir dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di saat itu seperti kebangkitan dari
kubur (hidup lagi sesudah mati), memperoleh balasan, pahala atau siksa, surga atau neraka
Hubungan dengan takdir (qadla dan qadar) yang diatas landasannya itulah berjalannya peraturan
segala yang ada di alam semesta ini, baik dalam penciptaan atau cara mengaturnya
Prinsip internalisasi dan individuasi, yaitu menjadikan nilainilai keimanan itu sebagai bagian dari sikap mental atau
hidupnya, serta berupaya menempatkan nilai-nilai iman itu
serasi atau selaras dengan sifat kepribadiannya. manusia
diharapkan menghayati berbagai peristiwa kehidupannya untuk
di internalisasikan dalam bentuk aktifitas kesehariannya dan
menciptakan individualisasi nilai-nilai tersebut sebagai tanggung
jawabnya sebagai makhluq Allah SWT
Prinsip sosialisasi, yaitu membuktikan bahwa nilainilai iman itu memang cocok untuk kehidupan sosial,
karena
memang
sesuai
dengan
kebutuhan
masyarakat, juga tidak mengukur nilai keimanan itu
semata-mata dari dirinya sendiri. bahwa nilai-nilai
:Al-Baqarah()
( )
()
Al-Anfal
2.
[595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan
memuliakannya.
At-( )
: Taubah
:Al-Maidah()
12. Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan
telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman:
"Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat
dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu
mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406]
Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan
Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka
Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat
dari jalan yang lurus.
[406] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan
hati yang ikhlas.
Al-( )
:Mujadalah
()
:At-Taghabun
13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang
mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
( )
:Al-Mukminun()
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna,
() ( )
()
Al-()
: Mukminun
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka
miliki[994]; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu[995] Maka mereka Itulah orangorang yang melampaui batas.
:Al-Anfal()
74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh
ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.
:An-Nur()
62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orangorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka
berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang
memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah)
sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang
meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta
izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa
yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan
untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.