Anda di halaman 1dari 5

Cervical Spondylosis

Apakah Cervical spondylosis itu?


Cervical spondylosis merupakan perubahan degenerasi dari bantalan
(disk) tulang belakang leher, hipertrofi hyperplasia tulang belakang leher
dan cedera leher yang menyebabkan hyperplasia tulang belakang leher
atau slipped disk tulang belakang, penebalan ligament, iritasi atau
kompresi saraf tulang belakang leher, saraf leher, pembuluh darah
sehingga menimbulkan berbagai gejala sindrom klinis. Manifestasi klinis
dari cervical spondylosis adalah nyeri leher dan bahu, pusing, sakit kepala,
mati rasa ekstremitas atas, atrofi otot, pada kasus yang parah terjadi
apasme kedua tungkai bawah dan kesulitan berjalan, bahkan muncul
quadriplegia, gangguan sfingter dan kelumpuhan anggota badan.
Cervical spondylosis sering terjadi pada orang tua, tetapi dengan
adanya perubahan gaya hidup dan perawatan kesehatan yang tidak
memadai, penyakit cervical spondylosis juga dapat terjadi pada remaja
dan tingkat insiden pada pria lebih tinggi dibanding wanita.

Cervical spondylosis
Bagaimana mengklasifikasikan penyakit cervical spondylosis?
Manifestasi klinis cervical spondylosis berdasarkan posisi lesi, tekanan
pada jaringan dan perbedaan tindasan sehingga gejalanya pun ikut
berbeda. Berdasarkan manifestasi klinis cervical spondylosis secara garis
besar dapat terbagi menjadi Radioculopathy type, Myelopathy type, Aortic
type dan Sympathetic type. Namun, pada klinis dapat ditemukan cervical
spondylosis type campuran yang memiliki gejala dan tanda-tanda dari
berbagai cervical spondylosis yang bercampur satu sama lain.

Apa saja penyebab cervical spondylosis?


1. Cedera kronis : Bagian kepala dan leher selalu berada dalam satu
posisi dalam jangka waktu panjang akan mudah menimbulkan
hyperostosis yang akan mempengaruhi saraf dan pembuluh darah,
kemudian akan berkembang menjadi cervical spondylosis.
2. Cedera luar : Sebelum mengalami cedera luar, orang yang memiliki
tingkatan servik lesi yang berbeda, maka cedera luar dapat secara
langsung menginduksi munculnya gejala cervical spondylosis.
3. Posisi tubuh yang tidak baik : Bekerja dengan kepala tertunduk
dalam jangka waktu yang lama dan menonton TV di atas tempat
tidur atau membaca buku dan posisi tubuh lainnya yang tidak baik,
dapat menyebabkan otot bagian leher kelelahan dalam jangka waktu
lama, sehingga mudah menimbulkan cedera pada bagian leher.
4. Displasia struktur tulang belakang leher : Penyempitan kanal kecil
tulang belakang dan degenerasi tulang belakang leher merupakan
dasar insiden cervical spondylosis, kelompok orang macam ini
memiliki tingkat insiden 1 kali lipat lebih tinggi daripada orang
normal.

Apa saja gejala Cervical spondylosis?


1. Nyeri pada leher dan bahu akan menyebar ke kepala dan
lengan/tangan.
2. Satu sisi dari bahu belakang terasa berat, lengan/tangan tidak
bertenaga/lemas, jari tangan kesemutan.

3. Perasaan dari kulit lengan/tangan menurun, tangan memegang


benda terasa tidak bertenaga/lemas.

4. Paha/kaki tidak bertenaga/lemas, berjalan tidak mantap, kedua kaki


merasa kesemutan.
5. Muncul gejala buang air besar dan kecil yang tak terkendali,
disfungsi seksual bahkan tangan dan kaki lumpuh.
6. Ada sebagian pasien cervical spondylosis muncul gejala yang
disertai dengan pusing, yang parah dapat muncul gejala disertai
dengan mual dan muntah, sebagian kecil pasien akan muncul gejala
vertigo dan pingsan mendadak.
7. Di saat cervical spondylosis telah melibatkan saraf simpatik akan
muncul gejala sakit kepala, penglihatan kabur, kedua bola mata
terasa bengkak atau terasa kering, tinnitus dan jantung berdebar,
ada yang bahkan muncul gejala perut kembung.

Apa saja metode diagnosis cervical spondylosis?


1. CT tulang belakang leher : Dapat dengan jelas mengamati keadaan
hyperplasia kalsifikasi pada tulang belakang leher, dapat dengan
secara tepat mendiagnosis spinal stenosis dan pembentukan osteofit
pada tepi belakang dari vertebra.
2. MRI tulang belakang leher : Dapat dengan jelas mengamati
penonjolan keluar bantalan/disk tulang belakang dan menekan saraf
tulang belakang, digunakan sebagai pemeriksaan pencitraan
konvensional pra operasi, sehingga dapat dengan jelas menentukan
lingkup segmental dan reseksi dalam operasi.
3. Electromyography (EMG) : Cocok untuk pasien cervical spondylosis
dengan gejala kelemahan otot, dapat memastikan diagnosis posisi
lesi neuromuscular dan dapat membedakan dengan lateral sclerosis,
neurodegenerative dan penyakit departemen neurologi lainnya.

Apa saja metode pengobatan cervical spondylosis?


1. Pengobatan konservatif : Pengobatan konservatif cocok digunakan
bagi pasien cervical spondylosis dengan gejala ringan, diantaranya
termasuk : terapi obat oral, terapi traksi dan fisioterapi.

2. Operasi : Bagi pasien cervical spondylosis dengan gejala yang lebih


berat dan setelah pengobatan konservatif tidak ada perbaikan yang
signifikan dapat mengambil langkah operasi, diantaranya termasuk :
pembedahan cervical anterior dan pembedahan cervical posterior.
3. Pengobatan tradisional China : Pengobatan tradisional China sangat
luas dan mendalam, metode pengobatan tradisional China yang
tidak memerlukan pisau dan memiliki hasil dalam pengaturan
keseimbangan secara keseluruhan, meningkatkan fisik tubuh dan
lain sebagainya.
4. Terapi minimal invasif ortopedi : Terapi minimal invasif ortopedi
Rumah Sakit Modern Cancer Guangzhou adalah dengan
menggunakan penelitian teknik terbaru, misalnya dengan melalui
teknologi discectomy sisi, teknologi discectomy posterior dan
percutaneous discectomy dan lainnya untuk mengobati cervical
spondylosis.

Apa saja metode perawatan cervical spondylosis setelah operasi?


1. 1-2 minggu setelah operasi pasien cervical spondylosis dapat
melakukan gerakan sistolik dan diastolik tangan dan kaki serta
gerakan persendian, misalnya gerakan mengepalkan tangan,
melonggarkan kepalan tangan dan lainnya.
2. Pasien cervical spondylosis di saat meninggalkan tempat tidur untuk
beraktivitas, bagian leher memerlukan lingkaran pelindung leher
untuk menetapkan posisi dan menghindari gerakan perubahan posisi
leher yang hebat.
3. Pasien cervical spondylosis memerlukan lingkaran pelindung leher
untuk menetapkan posisi leher selama 2-4 minggu, di saat

beristirahat di atas tempat tidur maka lingkar leher dapat


dilepaskan.
4. Pasien cervical spondylosis setelah operasi dapat meningkatkan
latihan fungsional bagian leher, misalnya dengan menundukkan
kepala ke depan, menengadahkan ke belakang dan memutar leher
ke arah kiri dan kanan dan lainnya.
5. Pasien cervical spondylosis harus menghindari terjadinya cedera,
misalnya menekuk leher secara berlebihan, gerakan rotasi leher
yang berlebihan serta goyangan kepala dan leher yang hebat dan
lainnya.

Bisa mendapatkan dukungan apa saja?


Dalam praktek telah membuktikan bahwa pelayanan dan pengobatan
tim gabungan multi-disiplin, dapat menentukan program pengobatan yang
paling efektif, paling cocok, paling ekonomis untuk pasien, sehingga
sangat meningkatkan hasil pengobatan pasien kanker.
Tim gabungan multi-disiplin dari Rumah Sakit Modern Cancer
Guangzhou dengan metode sistem medis one-stop, melakukan diagnosis
dan pengobatan komprehensif terhadap pasien, dengan tidak menambah
bebannya pasien, di satu sisi memberikan layanan medis menyeluruh
secara mendekat untuk pasien, di sisi lainnya lebih meningkatkan efisiensi
dan standar medis. Jalur komunikasi antara dokter dengan pasien yang
beragam, termasuk konsultasi online, melalui email, komunikasi telepon
dan pertemuan secara langsung, menyediakan layanan konsultasi secara
umum bagi pasien, membantu mereka dapat secara efisien melawan
kanker. Tim pengobatan yang terdiri dari dokter, suster perawat, ahli
nutrisi dan penerjemah, bisa memenuhi berbagai level kebutuhan pasien
dari berbagai negara yang berbeda. Dengan adanya lingkungan
pertukaran informasi yang lancar pasien bisa merasa lebih tenang bekerja
sama dengan rumah sakit untuk melakukan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai