modern
seperti
mikroskop:
polarisasi/UV/elektron, kromatografi, elektroforesis,
radio isotop maka biologi sel semakin pesat.
selulosa
Jan Swamerdam
Nehemiah
Grew
(1641-1712, Inggris):
struktur mikroskopik sel tumbuhan dan sel hewan.
Rene Dutrochet
Johanes
Purkinje
(1787-1869,
Cekoslowakia): isi suatu sel adalah protoplasma
atau serupa gelatin yang dia namakan sarcode.
Felix Dujardin
Hugo
Von
Mohl
(1805-1872):
protoplasma merupakan substansi hidup pada
sel.
Robert Brown
(1773-1858, Inggris):
menemukan nukleus pada sel epidermis
serbuksari dan bakal biji. Inti sel merupakan
bagian yang penting dari sel. Menemukan
gerak protoplasma yang acak-acakan yang
dinamakan Gerak Brown.
Mathias
J.
Schleiden
(1804-1881,
Jerman): jaringan tumbuhan terdiri dari
sel, sedangkan Theodor Schwann
(1810-1882, Jerman): jaringan hewan
terdiri dari sel.
Thomas
Hunt
Morgen
(1933):
kromosom dalam sifat-sifat keturunan.
peran
James D. Watson
dan
amoeba.
Tetap: sel epitelium, sel otot jantung,
sel saraf dan sel tumbuhan.
Berkaitan dengan fungsinya misal sel
penyusun bulu-bulu akar dan sel-sel
penyusun jaringan tiang.
Sel bakteri: bulat, batang dan spiril,
dan sel alga: bulat, pipih dan lonjong.
Bentuk
disesuaikan
dengan
fungsi
fisiologisnya (beberapa sel eukariota): sel
saraf bentuknya panjang berkaitan dengan
fungsi pengiriman informasi.
Sel darah merah bentuk bikonkaf
berkaitan
dengan
fungsi
perluasan
permukaan agar lebih efektif dalam
pertukaran CO2 dan O2.
Sklerenkim berbentuk serabut fungsinya
sebagai penguat pada kulit biji.
Sel-sel floem
bentuk tapis berkaitan
dengan fungsi transportasi makanan.
Ukuran sel:
Organisme
PROTOPLASMA
Protoplasma
merupakan substansi
dasar yang terdapat pada semua
sel makhluk hidup.
Senyawa an organik:
bahan
organik
(glukosa,asam amino dan berbagai vitamin.
2). Sebagai pengatur zat-zat baik yang
dibutuhkan ataupun yang akan dikeluarkan.
3). Sebagai medium proses metabolisme,
dan sebagai bahan pengabsorbsi panas
atau stabilisator suhu terutama pada
hewan berdarah panas.
osmotik,
pemeliharaan
asam basa.
Gas
kesetimbangan
Senyawa Organik.
Karbohidrat , lemak dan protein, asam
Monosakarida:
triosa: gliseraldehid
dihidroksi aseton, tetrosa: eritrosa
eritrulosa, pentosa:
xilosa, ribosa,
ribolosa, hexosa: glukosa, fruktosa,
galaktosa.
Disakarida:
dan
dan
dan
dan
Oligosakarida
bila
di
hidrolisis
menghasilkan 310 monosakarida.
dan glikogen).
Amilum (mol amilosa dan milopektin),
sedangkan glikogen (polimer
mol
glukosa).
Sellulosa (C12H22O11)n : polimer sellobiosa
tidak terdapat pada protoplasma tetapi
terdapat pada dinding sel tumbuhan
tinggi.
Heteropolisakarida: campuran manosa,
nitrogen-amino, dan sulfur, misalnya
glikoprotein, mukoprotein, khitin, dan
khondroitin sulfat.
Lipida (lemak).
Komponen terbanyak dalam sel, tidak larut dalam
Lipida Gabungan.
Merupakan ester asam lemak (bila dihidrolisis
Turunan Lipid.
Steroid.
Lipid
Prostaglandin.
Prostaglandin berfungsi :
Sebagai hormon pengatur aktivitas otot
halus.
Pengatur aliran darah, dan sekresi
berbagai zat.
Pembuatan obat sebagai perangsang
kelahiran.
Meninggikan atau menurunkan tekanan
darah.
Mengurangi sekresi asam lambung.
Menyembuhkan sesak nafas, obat asma.
Mencegah penyumbatan darah pada
Protein.
Polimer asam amino yang panjang.
Asam amino dapat dibedakan menjadi:
1). Asam amino mempunyai gugus R non
Asam Nukleat:
Senyawa makromolekul terdiri dari tiga komponen:
1). Basa nitrogen (derivat pirimidin atau purin).
2). Gula pentosa, mengandung 5 atom C berupa