Pada hakekatnya, pakaian adalah segala yang melekat di badan ini; entah baju, celana, segala aksesoris yang melekat lainnya, termasuk perhiasan. Selaras dengan pengertian ini, bahkan Allah membahasakan suami sebagai pakaian dari istri; dan istri adalah pakaian dari suami (Q.S. Al-Baqarah: 187: hunna libaasul lakum wa antum libaasun lahunna). Mungkin karena suami dan istri pun melekat satu sama lain, hingga mereka tak ubahnya seperti pakaian. Setidaknya ada 3 macam fungsi pakaian yang disebut di dalam Al-Quran. Pertama, pakaian sebagai penutup aurat (Q.S. An-Nuur: 58 dan Al-Araf: 26). Kedua, pakaian sebagai perhiasan (Q.S. Al-Araf: 26). Dan ketiga, pakaian sebagai pelindung, yakni dari panas dan hujan, juga dari serangan musuh (Q.S. An-Nahl:81). Tak kurang dari 20 ayat ditemukan di dalam Al-Quran yang berbicara tentang pakaian. Entah memakai bahasa libaasun, kiswatun, saraabil, maupun tsiyab. Namun, semuanya berbicara tentang pakaian lahiriah. Pakaian dunia. Hanya ada satu yang menyebutkan tentang pakaian ruhani. Pakaian ruhani adalah sebenar-benar pakaian, yang menunjukkan baik buruknya seseorang. Meski seseorang mengenakan pakaian lahiriah yang mewah dan mahal, tetapi jika pakaian ruhaninya rusak, jelek, terhina, maka dirinya akan terhina pula. Pakaian lahiriahnya tidak bermanfaat apa-apa. Pakaian lahiriahnya tak bisa melindungi kejelekannya. Mungkin ia akan mulia dalam pandangan manusia, tetapi tidak dalam pandangan Allah. Apakah pakaian ruhani yang dimaksud? Al-Quran menyebutnya sebagai pakaian taqwa (libaasut taqwa). Sebagaimana firmannya, Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Q.S. Al-Araf: 26). Tentang taqwa, imam Ali karramallahu wajhah berkata: (Takut kepada Zat Yang Mahaagung; mengamalkan apa yang diturunkan (al-Quran); dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya hari yang kekal [akhirat]). Ramadan adalah hari-hari dimana kita memintal benang-benang pakaian takwa itu. Hari demi hari kita memintalnya, dengan harapan pada akhir Ramadan, hari kemenangan Idul Fitri, pakaian itu telah sempurnalah sudah dan bisa kita kenakan di hari yang berbahagia itu. Bukan untuk dipakai sekali, setelah itu dilepas kembali. Bukan. Tetapi, pakaian takwa itu seharusnya kita pakai seterusnya sampai tiba
http://nanonanodownload.blogspot.com
Materi 2 Hakikat Ramadhan Sudah berapa kali kita berjumpa Ramadhan? Bagaimana kita memaknai Ramadhan selama ini? Apakah kita biasa melaluinya begitu saja? Ataukah kita menjalaninya dengan biasa-biasa saja? Ataukah kita benar-benar mengistimewakan dan mengoptimalkannya untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik lagi? Jika kita ingin benar-benar mengistimewakan dan mengoptimalkan Ramadhan, tidak bisa tidak kita harus memahami hakikat Ramadhan. Berikut ini beberapa makna dan hakikatnya. Bulan Ramadhan adalah Bulan Bercermin Diri (Syahrul Muhasabah) Seberapa bersemangat dan seberapa mampu kita memanfaatkan Ramadhan pada setiap menit dan detiknya, merupakan indikasi ketaqwaan kita kepada Allah. Dari sini kita bisa menilai diri kita, apakah kita termasuk hamba Allah yang dzalimun linafsihi (masih suka menganiaya diri sendiri), atau yang muqtashid (yang pas-pasan saja), ataukah yang sabiqun bil khairat (yang bergegas dalam melaksanakan berbagai kebaikan). Disamping itu, Ramadhan juga merupakan sarana yang sangat tepat bagi kita untuk bercermin diri. Sebuah hadits muttafaq alaih menyatakan bahwa selama bulan Ramadhan syetan-syetan dibelenggu. Nah, jika syetan-syetan telah dibelenggu tetapi kita masih saja melakukan dosa dan kemaksiatan maka seperti itulah diri kita yang sebenarnya. Bulan Ramadhan adalah Bulan Limpahan Rahmat (Syahrur Rahmah) Rasulullah bersabda, Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan atas kamu berpuasa di bulan ini Barangsiapa tidak mendapat bagian kebaikannya, maka sungguh berarti ia telah dijauhkan dari rahmat Allah. Pada bulan Ramadhan, Allah mencurahkan segenap rahmat-Nya melebihi pada bulan-bulan lainnya. Pada bulan ini, Allah melipatgandakan pahala amal kebaikan, memberikan semangat ketaatan kepada hamba-hamba-Nya, dan bahkan memberikan bonus satu malam yang lebih
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
Materi 5 Akhlak Mulia Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu: 1. Akhlak kepada Allah, Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist. 2. Akhlak kepada Ciptaan Allah, Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati. Mengingat sangat luasnya cakupan akhlak ini karena menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, maka secara garis besar struktur akhlak mulia terhadap seluruh ciptaan Allah itu dapat digambarkan seperti struktur sederhana berikut ini. Yang pertama yaitu ciptaan Allah yang gaib, meliputi gaib dalam arti positif dan gaib dalam arti negatif. Gaib dalam arti positif di antaranya malaikat, qada dan qadar, kiamat, alam kubur, padang mashar, sorga dan neraka beserta penghuninya, dan lain sebagainya. Sedangkan gaib dalam arti negatif di antaranya iblis, jin, syetan, dan benda serta alam gaib lainnya. Yang kedua yaitu ciptaan Allah yang nyata. Ciptaan Allah yang nyata meliputi sesama manusia (nabi dan rasul, diri sendiri, orang tua, kerabat dekat, kerabat jauh, tetangga dekat dan tetangga jauh, sesama muslim, non muslim), selain manusia (tumbuhan dan hewan), serta benda mati (bumi dan segalanya serta benda angkasa). Walau struktur yang disampaikan masih sangat jauh dari lengkap dan sempurna, namun diharapkan akan bisa memberikan gambaran cakupan akhlak mulia yang sudah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Seluruh sikap dan perilaku serta adab sopan santun terhadap semua ciptaan Allah sudah termuat dan tercantum dalam Al-Quran dan Hadist. Tinggal bagaimana kita bisa mempelajarinya secara benar dan teliti serta mengamalkannya.
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
Padahal Rasulullah saw. adalah seorang yang maksum, atau terpelihara dari dosa. Beliau dijamin masuk surga. Namun, beliau tetap terus memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Karena itu, Muslim yang menjadikan Baginda Rasul sebagai suri teladannya akan berupaya untuk sering meminta ampunan, khususnya pada bulan Ramadhan. Allah SWT Maha Penyayang tidak pilih kasih dalam memberikan ampunan kepada hamba-Nya. Apapun dosanya, berapapun banyaknya, selama hamba mau bertobat, Dia akan mengampuninya. Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS az-Zumar [39]: 53). Untuk itu, pada kesempatan Ramadhan yang penuh ampunan ini, seorang Muslim sudah seharusnya banyak meminta ampunan kepada Allah SWT. Di samping itu, dia akan senantiasa melakukan muhsabah (instrospeksi diri), dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada dirinya sendiri tentang berbagai hal. Berlomba-lombalah kalian mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulrasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah memiliki karunia yang agung. (QS al-Hadid [57]: 21).
Dari Jabir r.a., ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam. (HR. Muslim dan Ahmad) Qiyamullail adalah sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Rabbnya. Sang hamba merasa lezat di kala munajat dengan Penciptanya. Ia berdoa, beristighfar, bertasbih, dan memuji Sang Pencipta. Dan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sesuai dengan janjinya, akan mencintai hamba yang mendekat kepadanya. Kalau Allah swt. mencintai seorang hamba, maka Ia akan mempermudah semua aspek kehidupan hambaNya. Dan memberi berkah atas semua aktivitas sang hamba, baik aktivitas di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Sang hamba akan dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati oleh sesama, dan menjadi penghuni surga yang disediakan untuknya.
http://nanonanodownload.blogspot.com
10
http://nanonanodownload.blogspot.com
11
Materi 8 Ramadhan:Syahrut Tarbiyah Kenapa bulan Ramadhan disebut dengan syahrut Tarbiyah (bulan pembinaan dan pendidikan)?? Karena pada bulan ini umat Islam dididik langsung oleh Allah SWT. dan diajarkan oleh-Nya supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan secara baik; Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Tarbiyah adalah sarana yang sangat urgen bagi kehidupan insan dan umat, karena dengan tarbiyah akan lahir Syakhshiyah islamiyah mutakamilah mutawazinah (kepribadian islami yang utuh dan seimbang) yang siap menjawab tantangan zaman dengan segala problematika, ujian dan cobaannya. Dalam kontek tarbiyah itu sendiri; untuk menghasilkan kader-kader yang memiliki Syakhshiyah islamiyah mutakamilah mutawazinah (kepribadian islami yang utuh dan seimbang), maka pembinaan dalam Islam harus mampu merealisasikan tujuan-tujuan berikut ini: (1) Memahami Islam sebagai manhaj atau pedoman hidup bagi Manusia yang bersifat syumiliyah (universal), mutawazinah (seimbang), mutakamilah (integral), alamiyah (global), murunah (fleksibel) dan waqiiyyah (realistis) serta robbaniyyah (bersumber dari Allah). (2) Memiliki komitmen pada Islam dalam semua aspeknya; sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lainnya; sehingga semua nazhoriyah (teori) dapat teraplikasikan di dalam kehidupan yang nyata. (3) Memperhatikan kondisi obyektif masyarakat dalam hal aplikasi, komunikasi dan interaksi dengan prinsip-prinsip Islam. Semua itu harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, waktu dan tempat. Apakah dengan kaum muslimin ataukah dengan non muslim dan baik dalam taamul daawi (interaksi dawah) maupun taamul siyasi (interaksi politik). Selain itu juga perlu dilihat apakah di dalam masyarakat yang mono-loyalitas ataukah multi-loyalitas; karena memang tidak mungkin mengaplikasikan Islam hanya dengan satu model. Oleh karena itu diperlukan ta-shil syari (pengokohan hukum syari) dalam
http://nanonanodownload.blogspot.com
12
Materi 9 Sarana-sarana Tarbiyah Ramadhan Secara garis besar dapat kita temui bahwa Ramadhan merupakan sarana tarbiyah yang meliputi :
1. Ramadhan merupakan sarana Tarbiyah Ruhiyah (pembinaan spiritual) Pada dasarnya setiap ibadah yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, selain merupakan kewajiban dan alasan diciptakannya manusia dan makhluk lainnya; juga merupakan sarana untuk membersihkan diri manusia itu sendiri dari kotoran dan dosa yang melumuri jiwa, sehingga tidak ada satu ibadahpun yang lepas dari arah tersebut; shalat misalnya merupakan sarana untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Zakat
http://nanonanodownload.blogspot.com
13
http://nanonanodownload.blogspot.com
14
Materi 9 Kehidupan Jahiliyah (Bagian I): Gaya hidup Islami Vs Jahiliyah Ada dua hal yang umumnya dicari oleh manusia dalam hidup ini. Yang pertama ialah kebaikan (alkhair), dan yang kedua ialah kebahagiaan (as saadah). Hanya saja masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda ketika memahami hakikat keduanya. Perbedaan inilah yang mendasari munculnya bermacam ragam gaya hidup manusia. Dalam pandangan Islam gaya hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: 1) gaya hidup Islami, dan 2) gaya hidup jahiliyah.
Gaya hidup Islami mempunyai landasan yang mutlak dan kuat, yaitu Tauhid. Inilah gaya hidup orang yang beriman. Adapun gaya hidup jahili, landasannya bersifat relatif dan rapuh, yaitu syirik. Inilah gaya hidup orang kafir. Setiap Muslim sudah menjadi keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan kehidupan-nya. Hal ini sejalan dengan firman Allah: Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. Yusuf: 108). Berdasarkan ayat tersebut jelaslah bahwa bergaya hidup Islami hukumnya wajib atas setiap Muslim, dan gaya hidup jahili adalah haram baginya. Hanya saja dalam kenyataan justru membuat kita sangat prihatin dan sangat menyesal, sebab justru gaya hidup jahili (yang diharamkan) itulah yang melingkupi sebagian besar umat Islam. Fenomena ini persis seperti yang pernah disinyalir oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam . Beliau bersabda: . . : . : .)( Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Ada orang yang bertanya, Ya Rasulullah,
http://nanonanodownload.blogspot.com
15
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: .) . ( Artinya: Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu hasan).
Menurut hadits tersebut orang yang gaya hidupnya menyerupai umat yang lain (tasyabbuh) hakikatnya telah menjadi seperti mereka. Lalu dalam hal apakah tasyabbuh itu?Al-Munawi berkata: Menyerupai suatu kaum artinya secara lahir berpakaian seperti pakaian mereka, berlaku/ berbuat mengikuti gaya mereka dalam pakaian dan adat istiadat mereka. Satu di antara berbagai bentuk tasyabbuh yang sudah membudaya dan mengakar di masyarakat kita adalah pakaian Muslimah. Mungkin kita boleh bersenang hati bila melihat berbagai mode busana Muslimah telah mulai bersaing dengan mode-mode busana jahiliyah. Hanya saja masih sering kita menjumpai busana Muslimah yang tidak memenuhi standar seperti yang dikehendaki syariat. Busana-busana itu masih mengadopsi mode ekspose aurat sebagai ciri pakaian jahiliyah. Adapun yang lebih memprihatinkan lagi adalah busana wanita kita pada umumnya, yang mayoritas beragama Islam ini, nyaris tak kita jumpai mode pakaian umum tersebut yang tidak mengekspose aurat. Kalau tidak memper-tontonkan aurat karena terbuka, maka ekspose itu dengan menonjolkan keketatan pakaian. Bahkan malah ada yang lengkap dengan dua bentuk itu; mempertontonkan dan menonjolkan aurat. Belum lagi kejahilan ini secara otomatis dilengkapi dengan tingkah laku yang -kata mereka- selaras dengan mode pakaian itu. Naudzubillahi min dzalik.
http://nanonanodownload.blogspot.com
16
Materi 10 Pengertian Jahiliyah: Masa Sebelum Islam Masa Jahiliyah adalah era ketika kondisi dan situasi masyarakat belum terjamah oleh risalah dan dakwah Islam. Periode ini sering juga disebut dengan istilah Pra-Islam. Seiring dengan perkembangan dan akulturasi bahasa, istilah ini juga melekat erat pada sifat orang-orang yang tidak taat pada aturan agama yang telah diproyeksikan oleh AlQuran dan As-Sunnah. Kebiasaan-kebiasaan kaum jahiliyah yang realitasnya berseberangan dengan anjuran Rasulullah s.a.w tersebut disebabkan oleh sifat keras kepala, apriori dan taassub (fanatik yang berlebihan) terhadap peninggalan dan tradisi para leluhur yang mengental rekat dalam ritual yang selalu disakralkan. Seperti kebiasaan dahulu orang-orang jahiliyah yang mengitari kabah dengan bertelanjang tanpa busana, akhirnya terwarisi dengan kebiasaan generasi berikutnya yang tidak malu mempertontonkan auratnya di depan publik, sehingga hal seperti itu dianggap lumrah bahkan dianggap sebagai modernisasi. Syeikh Muhammad ibn Abdul Wahab dalam Masail Al-Jahiliyyah mengatakan, bahwa agama mereka (orang-orang jahiliyah) terbangun oleh beberapa pondasi yang menjadi akar dan pijakan. Yang terbesar diantaranya ialah TAQLID, yaitu sebuah sistim yang besar yang selalu menjadi tumpuan semua orang-orang kafir, sedari dahulu kala hingga akhir zaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman di berbagai ayat di dalam Al-Quran: Wa kadzaalika maa arsalna min qablika fi qaryatin min nadziirin illaa qaala mutrafuuha innaa wajadnaa aabaa-ana ala ummatin wa innaa ala aatsaarihim muqtaduun; Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesunguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka(QS.Az-Zukhruf:23). Wa idzaa qiila lahumuttabiuu maa anzalallahu, qaaluu bal nattabiu maa wajadnaa alaihi aabaaana, awalaw kaanasy-syaythaanu yaduuhum ilaa adzaabis-saiir; Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang diturunkan Allah. Mereka menjawab: (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapat dari bapak-bapak
http://nanonanodownload.blogspot.com
17
http://nanonanodownload.blogspot.com
18
Allah SWT berfirman: Qul Innamaa Aidzhukum biwaahidatin. An taquumuu lillaahi matsnaa wa furaadaa tsumma tatafakkaruu. Maa bishaahibikum min jinnatin; Katakanlah: Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad), tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu (QS.Saba: 46). Orang-orang Jahiliyah yang mendengar ayat ini tidak mau berpikir sejenak seraya mempertimbangkan kandungan dan arti dari ayat yang menarik ini. Mereka lebih memilih untuk menjawab: Kami telah berpegang teguh terhadap apa yang telah dilakukan oleh para leluhur kami. Kami tidak sudi mematuhi orang ini, Muhammad s.a.w. Demikianlah kaum jahiliyah, yang senantiasa memutarbalikkan fakta, menuding bahwa Rasulullah adalah orang gila, pendongeng sejati, dan orang yang tidak tahu diri, tanpa berpikir terlebih dahulu dan membuktikan bahwa perkataannya itu sesuai dengan realitas yang hakiki. Hal ini diakibatkan karena diri mereka yang tidak mau mendengar, tidak sudi berpikir dengan akal sehatnya, dan senantiasa menyelimuti diri mereka dengan hawa nafsu, yang mengantarkan mereka pada kesesatan yang nyata. Maka dari itu, hendaknya ini menjadi titik sentral perhatian orang-orang yang beriman agar cermat memilah dan memilih, yang mana hidayah (petunjuk) dan yang mana dhalalah (kesesatan), karena tidak sedikit kesesatan yang terbungkus oleh kamuflase hidayah. Tidak jarang orang-orang menyangka sesuatu itu hidayah (hal yang benar-benar sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh syariat), namun hakikatnya adalah kesesatan yang nyata. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa dahulu Rasulullah s.a.w melarang para sahabat untuk berziarah kubur, sebelum akhirnya beliau me-mansukh-kan hadits itu dengan ucapan: Inni kuntu nahaytukum an ziyaaratil qubuur, fazuuruhaa fa innahaa tudzakkirukumul aakhirah; Sesungguhnya dahulu aku mencegahmu untuk berziarah kubur, (sekarang) berziarahlah kamu, sesungguhnya hal itu akan mengingatkanmu akan kematian (kehidupan akhirat) (HR.Abu Daud, Turmudzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad) (Al-Ibdaau fi Madhaaril Ibtidaa , As-Syaikh Ali Mahfudz, Daarul Bayan AlArabi, Kairo). Itulah beberapa praktek jahiliyah, yang hanya bersandar pada dugaan-dugaan dan hawa nafsu, yang turun temurun terwarisi dari para leluhur mereka, yang dianggap sebagai sebuah petunjuk dan tuntunan yang benar, padahal pada dasarnya adalah kesesatan yang teramat nyata. Satu hal yang perlu menjadi perhatian umat Islam, bahwa perangai Jahiliyah menganut satu kaidah (asas): Al-Ightirar bil Aktsar; Tertipu oleh Kebanyakan (deceived by the 19
http://nanonanodownload.blogspot.com
Lawan dari istilah at-taqlid al-amaa atau dalam istilah kita: fanatisme buta (blind obedience), yang tergolong dalam salah satu perangai kaum jahiliyah adalah at-taqlid fil khair, yakni mengikuti dalam ruang lingkup kebaikan, dalam istilah Islam disebut Ittiba dan Iqtida yakni mengikuti dan meneladani. Sebagaimana yang termaktub dalam (QS.Yusuf:38), firman Allah SWT tentang kisah Nabi Yusuf a.s: Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku Ibrahim, Ishaq dan Yaqub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah.(QS.Yusuf:38). Dan di dalam QS.At-Taubah:10 Wassaabiquunal awwaluuna minal muhaajiriina wal anshaari walladziinat-tabauuhum bi ihsanin, radhiyallahu anhu wa radhuu anhu. Wa aadda lahum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiiha abadan. Dzalikal fawzul adhziim; Orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka
http://nanonanodownload.blogspot.com
20
Materi 13 Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka (Bagian Pertama)
Allah Subhanahu wa Taala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6) Sebuah seruan dari Dzat Yang Maha Agung kepada orang-orang yang beriman, berisi perintah dan peringatan berikut kabar tentang bahaya besar yang mengancam. Seruan ini ditujukan kepada insan beriman, karena hanya mereka yang mau mencurahkan pendengaran kepada ajakan Allah Subhanahu wa Taala, berpegang dengan perintahNya dan mengambil manfaat dari ucapan-ucapan-Nya. Allah Subhanahu wa Taala perintahkan mereka agar menyiapkan tameng untuk diri mereka sendiri dan untuk keluarga mereka guna menangkal bahaya yang ada di hadapan mereka serta kebinasaan di jalan mereka. Bahaya yang mengerikan itu adalah api neraka yang sangat besar, tidak sama dengan api yang biasa kita kenal, yang dapat dinyalakan dengan kayu bakar dan dipadamkan oleh air. Api neraka ini bahan bakarnya adalah tubuh-tubuh manusia dan batu-batu. Ini berbeda sama sekali dengan api di dunia. Bila orang terbakar dengan api dunia, ia pun meninggal berpisah dengan kehidupan dan tidak lagi merasakan sakitnya pembakaran tersebut. Beda halnya bila seseorang
http://nanonanodownload.blogspot.com
21
http://nanonanodownload.blogspot.com
22
http://nanonanodownload.blogspot.com
23
http://nanonanodownload.blogspot.com
24
http://nanonanodownload.blogspot.com
25
http://nanonanodownload.blogspot.com
26
http://nanonanodownload.blogspot.com
27
Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya bepisah. (H.R. Abu Daud) Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahwa ia berkata: Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,Ini Muadz bin Jabal. Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku dating ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu ampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,Demi Alloh aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.Apakah Alloh tidak lebih kau cintai? Aku jawab,Ya Alloh aku cintai. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya berkata,Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, berabda,Alloh berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.
http://nanonanodownload.blogspot.com
28
Makna Ukhuwah Islamiyah Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat akha fulanun shalihan, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Hakekat Ukhuwah Islamiyah: 1.Nikmat Allah (Q.S. 3:103) 2.Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67) 3.Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63) 4.Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10) Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan akidah (missal:ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)
http://nanonanodownload.blogspot.com
29
Materi 17 Manfaat Ukhuwah Islamiyah Manfaat Ukhuwah Islamiyah 1. Merasakan lezatnya iman 2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi) 3. Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48) Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci, dengki, dan bersih dari sebab sebab permusuhan. Al-Quran menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang dijatuhkan Allah atas orang0orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayatayatNya. Sebagaiman firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Maidah:14 Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada (Salamatus shadr)) dan cinta, yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain. Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain. Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusia bisa merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa dipecah-belah dengan perbedaan unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam harta dan kedudukan.
http://nanonanodownload.blogspot.com
30
http://nanonanodownload.blogspot.com
31
Secara Bahasa (Etimologi) Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-a ( ) yang bermakna Talaa ([ ) keduanya bererti: membaca], atau bermakna Jamaa (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-a Qoran Wa Quraanan () sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan (.) Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda)
http://nanonanodownload.blogspot.com
32
http://nanonanodownload.blogspot.com
33
http://nanonanodownload.blogspot.com
34
Materi 21 Manfaat Membaca Al Quran Sebagai wahyu yang Allah turunkan kepada nabi-Nya, tentu al-Qur'an memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri bagi para pembaca dan penggemarnya. Ayat-ayat al-qur'an yang kita baca sehari-sehari tidak lepas dari karunia Allah untuk setiap muslim yang demikian besar. Karena saking istimewanya al-Qur'an ini dari kitab-kitab samawi lainnya, Allah memberikan tempat istimewa bagi para pecintanya. Oleh karena bagi anda yang ingin memaksimalkan peran al-Qur'an dalam kehidupan, nampaknya harus lebih banyak lagi mengetahui manfaat dan perannya, terutama untuk kehidupan. Di antara manfaat itu adalah: 1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya. 2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah menegur diri kita pada setiap ayat-ayat Nya. 3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah. 4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya. 5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia. 6. Ayat-ayat Alloh akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya. 7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu. 8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya. 9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif. 10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut. 11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.' 12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah. Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya. Dan masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang terus update dengan kondisi kehidupan kita...Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu belajar dan meningkatkan diri untuk lebih dekat lagi dengan al-Qur'an...Amiin
http://nanonanodownload.blogspot.com
35
Materi 23 Al Quran Mujizat (Bagian Kedua): Kalamullah Bagaimanakah kita membuktikan Al-Quran itu adalah Kalam Allah? Pertama, Al-Quran merupakan mujizat ( tidak ada seorangpun yang bisa mendatangkan sepertinya, atau seperti surah di antara surah-surahnya ). Mujizat ini hanya diberikan oleh Allah, kepada seorang rasulNya, sebagai bukti yang
http://nanonanodownload.blogspot.com
36
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
38
http://nanonanodownload.blogspot.com
39
Allah menurunkan Al Qur'an untuk memberikan kepada manusia tujuan yang paling mulia, dan jalan yang paling lurus."Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus."(Al Israa: 9) "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." ( Al Maaidah: 15-16) Al Qur'an adalah "cahaya" yang dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya, di samping cahaya fithrah dan akal: "Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis)." (An Nuur: 35). Dan Al Qur'an mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai cahaya, dalam banyak ayat. Seperti dalam firman Allah SWT: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an)." (An Nisaa: 174) "Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al Qur'an) yang telah Kami turunkan." (At Taghaabun: 8). Dan berfirman kepada para sahabat Rasulullah Saw dengan firman-Nya: "Dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an)." (Al A'raaf: 157) Di antara karakteristik cahaya adalah: Dirinya sendiri telah jelas, kemudian ia memperjelas yang lain. Ia membuka hal-hal yang samar, menjelaskan hakikat-hakikat, membongkar kebatilan-kebatilan, menolak syubhat (kesamaran), menunjukkan jalan bagi orang-orang yang sedang kebingungan saat mereka gamang dalam menapaki jalan atau tidak memiliki petunjuk jalan, serta menambah jelas dan menambah petunjuk bagi orang yang telah mendapatkan petunjuk. Dan jika Al Qur'an mendeskripsikan dirinya sebagai "cahaya", dan dia adalah "cahaya yang istimewa", ia juga 40
http://nanonanodownload.blogspot.com
http://nanonanodownload.blogspot.com
41
Sebagai seorang Muslim kita berkewajiban untuk berlaku baik dan benar terhadap Al Quran dalam memahami dan menafsirkannya. Tidak ada yang lebih baik dari usaha kita untuk mengetahui kehendak Allah SWT terhadap kita. Dan Allah SWT menurunkan kitab-Nya agar kita mentadabburinya, memahami rahasia-rahasianya, serta mengeksplorasi mutiara-mutiara terpendamnya. Dan setiap orang berusaha sesuai dengan kadar kemampuannya. Namun yang disayangkan, dalam bidang ini telah terjadi kerancuan yang berbahaya, yaitu dalam memahami dan menafsirkan Al Qur'an. Oleh karena itu harus dibuat rambu-rambu dan petunjuk yang mampu menjaga dari kekeliruan dalam usaha ini, serta perlu diberikan peringatan tentang ranjau-ranjau yang menghadang di jalan, yang dapat berakibat patal jika dilanggar. Tidak selayaknya umat Al Qur'an mengalami hal yang sama yang pernah terjadi dengan umat Taurat, yang diungkapkan oleh Al Qur'an dalam firman-Nya: "Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal." (Al Jumu'ah: 5). Kita juga harus berlaku baik terhadap Al Qur'an dengan mengikuti petunjuknya, mengerjakan ajarannya, menghukum dengan syari'atnya serta mengajak manusia mengikuti petunjuknya. Ia adalah manhaj bagi kehidupan individu, undang-undang bagi aturan politik, serta petunjuk dalam berdakwah kepada Allah SWT. Inilah yang berusaha dilakukan buku ini dalam empat bab utamanya, dengan bertumpu --terutama-- pada Al Qur'an itu sendiri, karena ia adalah objek kita, namun ia juga petunjuk itu. Umat kita pada abad-abad pertama --yang merupakan abad-abad yang paling utama-telah berinteraksi dengan baik terhadap Al Qur'an. Mereka berlaku baik dalam memahaminya, mengetahui tujuan-tujuannya, berlaku baik dalam mengimplementasikannya secara massive dalam kehidupan mereka, dalam bidangbidang kehidupan yang beragam, serta berlaku baik pula dalam mendakwahkannya. Contoh terbaik hal itu adalah para sahabat. Kehidupan mereka telah diubah oleh Al Quran dengan amat drastis dan revolusioner. Al Qur'an telah merubah mereka dari perilaku-perilaku jahiliyah menuju kesucian Islam, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan ke dalam cahaya. Kemudian mereka diikuti oleh murid-murid mereka dengan baik, untuk selanjutnya murid-murid generasi berikutnya mengikuti muridmurid para sahabat itu dengan baik pula. Melalui mereka itulah Allah SWT memberikan petunjuk kepada manusia, membebaskan negeri-negeri, memberikan kedudukan bagi mereka di atas bumi, sehingga mereka kemudian mendirikan negara yang adil dan baik, serta peradaban ilmu dan iman.
http://nanonanodownload.blogspot.com
42
Materi 27 Bahaya Rumor/Ghibah (Bagian Pertama): Pengertian Ghibah Islam merupakan agama sempurna yang Allah Subhanahu wa Taala anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahualaihi wasallam. Kesempurnaan Islam ini menunjukkan bahwa syariat yang dibawa Rasulullah Shallallahualaihi wasallam itu adalah rahmatal lilalamin. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Taala telah mengkhabarkan di dalam firman-Nya (artinya): Tidaklah Aku mengutusmu melainkan sebagai rahmatal lilalamin. (Al Anbiya: 107) Diantara wujud kesempurnaan agama Islam sebagai rahmatal lilalamin, adalah Islam benar-benar agama yang dapat menjaga, memelihara dan menjunjung tinggi kehormatan, harga diri, harkat dan martabat manusia secara adil dan sempurna. Kehormatan dan harga diri merupakan perkara yang prinsipil bagi setiap manusia. Setiap orang pasti berusaha untuk menjaga dan mengangkat harkat dan martabatnya. Ia tidak rela untuk disingkap aib-aibnya atau pun dibeberkan kejelekannya. Karena hal ini dapat menjatuhkan dan merusak harkat dan martabatnya di hadapan orang lain.
http://nanonanodownload.blogspot.com
43
http://nanonanodownload.blogspot.com
44
http://nanonanodownload.blogspot.com
45
http://nanonanodownload.blogspot.com
46
http://nanonanodownload.blogspot.com
47
Materi 30 Kunci Keberkahan Sebagai seorang muslim, keberkahan dari Allah untuk kita merupakan sesuatu yang amat penting. Karena itu, ada kunci yang harus kita miliki dan usahakan dalam hidup ini. Sekurang-kurangnya, ada dua faktor yang menjadi kunci keberkahan itu. 1. Iman dan Taqwa Yang Benar Di dalam ayat di atas, sudah dikemukakan bahwa Allah akan menganugerahkan keberkahan kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Semakin mantap iman dan taqwa yang kita miliki, maka semakin besar keberkahan yang Allah berikan kepada kita. Karena itu menjadi keharusan kita bersama untuk terus memperkokoh iman dan taqwa kepada Allah Swt. Salah satu ayat yang amat menekankan peningkatan taqwa kepada orang yang beriman adalah firman Allah yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah
http://nanonanodownload.blogspot.com
48
Materi Tambahan Halal Bi Halal Sebenarnyalah istilah Halalbihalal tidak dikenal oleh kalangan bangsa Arab, tidak pula ada pada zaman Nabi saw. dan para sahabat. Karenanya, kamus bahasa Arab juga tak mengenal istilah itu. Justru halalbihalal masuk dan diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia. Para ulama kita terdahulu mendasarkan kegiatan halal bihalal tersebut pada sebuah hadits shahih dari Imam Bukhari seperti di bawah ini:
Artinya: Barangsiapa yang berbuat kezhaliman (kesalahan) kepada saudaranya sehingga merendahkan derajatnya, maka hendaklah ia meminta halal hal tersebut dari saudaranya itu pada hari ini.
http://nanonanodownload.blogspot.com
49
http://nanonanodownload.blogspot.com
50