A. Unsur–Unsur SWOT
Terdapat empat unsur pokok SWOT, yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
Arti kata Strength disini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang
dimiliki oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan
berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalammencapai tujuan yang
dimiliki oleh organisasi.
2. Weakness (Kelemahan)
Arti kata Weakness disini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas
yang dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan
berperan besar, tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang
dimiliki oleh organisasi.
3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)
Arti kata Opportunities disini adalah peluang yang bersifat positif yang
dihadapi oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki
peranan yang besar dalam mencapai tujuan organisasi. Opportunities juga
diartikan sebagai suatu peluang yang berkembang dimasa yang akan datang
dan akan terjadi.
4. Threat (Ancaman atau Hambatan)
Arti kata Threat disini adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi
oleh suatu organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar
peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.
a. Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau
muncul di dalam organisasi.
b. Unsur Opportunities dan Threat bersifat eksternal, yaitu unsur yang ada
atau muncul dari luar organisasi.
c. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat
menguntungkan bagi organisasi.
d. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat
merugikan bagi organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan
keempat unsur SWOT ini perlu dimiliki
B. Teknik SWOT. Teknik analisis SWOT dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis kekuatan dan
kelemahan organisasi, yaitu:
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai. Unsur-unsur
yang akan dinilai biasanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari
tenaga (man), dana (money ), sarana (material ) dan metode
(method )
b) Unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri
dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing ),
penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling )
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang
diberikan untuk tiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
a) Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau
buruk.
b) Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting
atau tidak penting
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik
hasil penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
organisasi.
C. Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT
SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau
perencanaan solusi untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan
setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal.Cara
menggunakannya:
1. Analisis Internal Menguji kemampuan sistem tersebut. Ini dapat dilakukan
dengan menganalisis suatu sistem dengan kekuatan dan kelemahan .
2. Analisis Eksternal Melihat pada titik-titik utama dalam analisis dan
mengidentifikasi titik-titik yang menimbulkan peluang.Untuk sistem
tersebut, dan yang menimbulkan ancaman atau hambatan terhadap kinerja.
Untuk membangun analisis SWOT dan mengatur sebuah program untuk
perencanaan dan memeriksa situasi yang ada pada saat ini. Maka perlu
diketahui terlebih dahulu kekuatan dan kelemahannya. Bagaimana kita bisa
memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada, dan apakah
peluang eksternal dan internal dalam ancaman bidang yang dipilih.
D. Puskesmas Indralaya
Puskesmas Indralaya Adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
kabupaten Ogan ilir yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kecamatan Indralaya dan Merupakan Faskes
Tingkat Pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir
VISI DAN MISI
Visi
Tercapainya Kecamatan Indralaya Sehat dan Mandiri Menuju
Terwujudnya Indonesia Sehat.
Misi
- Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau
dan terintegrasi.
- Mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia.
- Memelihara dan Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat serta lingkungan.
- Menjadikan puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan dan
Penggerak Peran serta Masyarakat di bidang kesehatan.
F. QUALITY CONTROL
Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada
customer :
1. Meningkatkan produktifitas
2. Mengefesiensikan sumber daya manusia
3. Meningkatkan kerja sama dan peran serta karyawan
4. Melibatkan seluruh karyawan dalam pemecahan berbagai macam masalah
5. Meningkatkan komunikasi dan interaksi antar karyawan dan pimpinan
6. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan
sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional
peran Puskesmas tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus
lebih efekktif dan responsif terhadap masalah-masalah kesehatan di wilayah
kerjanya.
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk
layanan yang memiliki tingkat mutu yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
meningkatkan pengelolaan pelayanan kesehatan diperlukan komitmen yang penuh
kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan
(Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) . Suatu organisasi dan
kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari
lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan
pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan
yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus
melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM).