الرحيم
KELOMPOK 4
Hayatul Azhar
Hamzah
Pak Hardi
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Perkembangan yang terjadi di jazirah arab semakin menguntungkan pihak kaum
muslimin. Sedikit demi sedikit mulai terlihat sinyal-sinyal kemenangan yang besar
dan keberhasilan dakwah islam. Kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah di
masjidil haram yang dihalangi orang-orang musyrik selama 6 tahun.
Suhail berkata : “ Ini adalah orang pertama yang kutuntut agar engkau
mengembalikannya”
Beliau menjawab : “ Kami tidak akan melanggar isi perjanjian ini sampai
kapan pun”
“Demi allah kalu begitu aku tidak akan menuntutmu karena sesuatu pun”
jawab Suhail puas
“Kalau begitu berilah ia jaminan perlindungan karena aku “ pinta beliau
“Aku tidak akan melakukannya” jawab Suhail
Suhail memukul Abu Jandal, anaknya sendiri yang telah
masuk islam, mencengkram kerah bajunya, lalu
menyeretnya untuk dikembalikan kepada kaum Quraisy.
Rasulullah bersabda “Wahai Abu Jandal bersabarlah dan
tabahlah karena Allah SWT akan memberikan jalan keluar
kepadamu dan orang-orang lemah yang kini bersamamu,
kami sudah mengukuhkan perjanjian antara kami dan
mereka. Kamin telah membuat persetujuan dengan
mereka atas demikian ini, dan mereka pun memberikan
sumpah atas nama Allah SWT kepada kami, maka kami
tidak akan melanggarnya”
Apa yang bisa dipetik dari butir-butir
perjanjian hudaibiyah?
Itulah gencatan senjata yang dikukuhkan di Hubaidiyah. Bila
dicermati butir-butir yang tertuangg dlam perjalanan tersebut,
memang harus diakui ada sisi terlemahnya.Namun, tidak dapat
diragukan bahwa langkah itu merupakan kemenangan yang
amat besar bagi kaum muslimin. Mereka menunggu-nunggu
babak akhir dari perjalanan kaum muslimin. Dengan
menegerahkan seluruh kekuatan, mereka mencoba memasang
penghalang antara dakwah islam dan manusia, sambil membual
bahwa merekalah yang layak memegang kepemimpinan agama
dan roda kehidupan di seluruh jazirah arab.
Butir ketiga dari perjanjian tersebut menunjukan bahwa pihak
quraisy lupa terhadap kedudukannya sebagai pemegang roda
kehidupan dunia dan kepemimpinan agama. Mereka tidak lagi
mmedulikan hal ini. Yang mereka pikirkan kini adalah
keselamatan diri mereka sendiri.Dengan adanya kebebasan ini,
kaum muslimin bisa menorehkan keberhasilan yang besar di
bidang dakwah.
Butir kedua perjanjian itu juga merupakan kemenangan kedua
yang besar bagi kaum muslimin.
Butir pertama perjanjian itu merupakan batas akhir bagi quraisy
yang selalu menghalangi seseorang untuk memasuki masjidil
haram.
Ini yang diisyaratkan Rasulullah dalam sabda beliau,
“Sesungguhnya siapapun di antara kita yang pergi
bergabung dengan mereka, dia akan dijauhi allah.”
Bukankah Habasyah terbuka lebar bagi kaum muslimin
pada saat penduduk madinah belum mengenal islam
sedikitpun? Hal itu juga diisyaratkan Rasulullah dalam
sabda beliau, “Barang siapa di antara mereka hendak
mendatangi kita, allah akan memberikan jalan keluar
bagi dirinya.”
Kesepakatan yang diambil Rasulullah dalam perjanjian
tersebut, sekalipun secara sepintas tampak
merupakan keunggulan bagi Quraisy, sejatinya itu
mencerminkan kegundahan, kegelisahan dan
ketakutan mereka terhadap eksistensi paganisme.
Kekecewaan kaum muslimin dan dialog
umar dengan rasulullah saw
ada dua alasan yg mengaburkan kecerdasan berpikir
kaum muslimin, sehingga karenanya mereka tampak
kecewa dan sedih. Pertama, sebelumnya beliau sudah
menyatakan untuk mendatangi masjidil haram dan
tawaf disana. Kedua, beliau adalah utusan allah dan
jelas berada diatas kebenaran. Dua hal tersebut
membuat perasaan kaum muslimin terluka karena
kegelisaan dan kepedihan lebih menguasai pikiran,
dan mereka tidak memikirkan lebih jauh dampak dari
isi perjanjian itu. Org yg paling murung adalah umar
bin al-khaththab.
Solusi atas krisis orang-orang muslim yg
lemah
Setelah rasulullah kembali ke madinah dan hidup tentram
disana, tiba-tiba muncul seseorang dari kaum muslimin yg
masih mendapat siksaan di mekkah. Dia adalahb abu bashir
dari tsaqif sekutu dari quraisy. Orang orang quraisy
mengutus dua org untuk mencarinya di madinah dan
mengingatkan nabi tentang isi perjanjian tersebut. Setelah
pedang berada di tangan Abu Bashir,dia menusukkannya ke
utusan quraisy itu hingga meneinggal dunia. Seorang
utusan lagi bisa melarikan diri hingga tiba di Madinah.
Dengan berlari-lari dia memasuki masjid.
BEBERAPA TOKOH QURAISY MASUK ISLAM