Anda di halaman 1dari 22

Metode pengobatan Rasulullah SAW dengan terapi

menggunakan peralatan alamiah yang berdasarkan Al-


Quran
Pengobatan dengan terapi Bekam

Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah SAW mengajarkan berbagai
teknik pengobatan atau terapi sebagaimana terdapat dalam Shahih Bukhari dari Said Ibnu
Jabir RA dari Ibnu Abbas RA dari Nabi Muhammad SAW, bahwa Rasululllah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:

Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam
dan dengan sundutan api, namun aku melarang umatku melakukan sundutan api.6 (HR. Al-
Bukhari )

Bahkan Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang
kalian pergunakan adalah hijamah (bekam). (Muttafaq alaihi) Dari Abu Hurairah RA,

Rasulullah SAW bersabda: Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk
berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam (hijamah). (HR. Ibnu ajah, Abu
Dawud)

Sabda Rasulullah SAW: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah.
(HR. Ahmad, shahih)
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang
terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam
istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant Release Therapy atau Oxidant Drainage
Therapy atau istilah yang lebih populer adalah detoksifikasi. Cara ini lebih efektif
dibandingkan dengan cara pemberian obat antioksidan (obat kimiawi) yang bertujuan untuk
menetralkan oksidan di dalam tubuh sehingga kadarnya tidak makin tinggi. Tapi jika efek
obat antioksidan sudah habis, oksidan akan tumbuh dan berkembang kembali. Karena itu,
para dokter biasanya memberikan obat antioksidan secara kontinyu.

Untuk mengeluarkan oksidan dari dalam tubuh butuh ketrampilan khusus. Caranya dengan
penyedotan menggunakan alat khusus yang sebelumnya didahului dengan pembedahan minor
(sayatan khusus) secara hati-hati di titik-titik tertentu secara tepat dalam tubuh. Jika oksidan
dapat dikeluarkan semua maka penyumbatan aliran darah ke organ-organ tertentu dalam
tubuh dapat diatasi, sehingga fungsi-fungsi fisiologis tubuh kembali normal.
Pada saat ini di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui penelitian ilmiah, serius
dan terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta ilmiah bagaimana keajaiban bekam sehingga
mampu menyembuhkan berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan
metode kedokteran modern. Sehingga bekam mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari
dan bermuncullah Ahli Bekam serta Klinik Bekam di kota-kota besar di Amerika dan Eropa.
Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam
kurikulum fakultas kedokteran di Amerika, walaupun mereka tidak pernah mau mengakui
bahwa bekam adalah warisan Rasulullah SAW, dokter terbaik sepanjang zaman. Ironisnya,
sekarang ini orang Islam sendiri masih memandang sinis terhadap thibbun nabawi, padahal
kita semua mengakui secara lisan bahwa Rasulullah SAW adalah uswatun khasanah. Semoga
Allah SWT menyelamatkan aqidah kita!
Berdasarkan laporan umum penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam tahun
2001 M (300 kasus) dalam buku Ad Dawaul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus
Muhammad Amin Syaikhu didapat data sebagai berikut: 1) dalam kasus tekanan darah tinggi,
tekanan darah turun hingga mencapai batas normal, 2) dalam kasus tekanan darah rendah,
tekanan darah naik hingga batas normal, 3) kadar gula darah turun pada pengidap kencing
manis dalam 92,5 % kasus, 4) jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus, 5) pada
darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk aneh, tidak
berfungsi normal, menganggu kinerja sel lain.

Pengobatan dengan Bekam (Al-Hijamah)

Ibnu Abbas radhiallahu anhuma mengabarkan:

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya


dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian
kepalanya. (HR. Al-Bukhari no. 5701)

Titik-titik yang sesuai untuk melakukan bekam

1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada
bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit
migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit
gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan
lain-lain.

2. Di sekitar urat leher (al akhdaiin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit
kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah,
kanker darah, melancarkan peredaran darah.

3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling
bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada
telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat.

4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi
berbagai macam penyakit.

5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa is), yaitu daging lembut di pundak yang
tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir
keracunan dan penyakit liver.

6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki
keistimewaan dan kahsiatnya.

7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di
pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki,
asam urat, kaku, dan pegal-pegal.

9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.

Lebih detail, diterangkan sebagai berikut:

1. AL AKHDAAIN :

1. Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar vena
jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.

2. Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.

3. Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri


tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit wajah,
sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit kerongkongan.

1. ILTIWA

1. Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara


malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)

2. Merupakan pusat penjalaran organ ginjal

3. Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid, insomnia,


ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung, gangguan
kencing dll.

1. AL KAHIL

1. Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus spinosus


vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.

2. Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu, lambung,


usus halus, usus besar, kandung kemih dan tripemanas.

3. Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu, asma,
kaku punggung dll.

4. Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW. pernah dibekam di al akhdaain


dan al kahil (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan Ahmad).

1. HAMMAH (Alaa Rosun)

1. Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun (osparetale)


bagian depan, yaitu terletak di titik pertemuan antara batas rambut bagian
belakang dengan batas rambut bagian depan.
2. Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania, gangguan
pengkihatan, menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.

1. YAFUKH

1. Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang, yaitu antara
tulang ubun-ubun (os parietale) dan tulang dahi (os frontale).

2. Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya, karena


umumnya pertemuan antara kedua tulang tersebut belum menutup sempurna.

3. Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan


penglihatan, rinorhea, kejang dll.

1. AL KATIFAIN

Kedua bahu. Berfaidah untuk mengobati penyakit di pundak dan penyakit leher. (Nabi SAW
melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi makanan lengan daging kambing yang
dibubuhu racun oleh yorang Yahudi.

1. ALA WARIK
Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA, bahwa Rasulullah
SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena penyakit pegal-pegal/capek
yang dideritanya (HR. An-Nasai, Ibnu Majah).

1. QAMAHDUAH

1. Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang

2. Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah bagian
kepala yang menempel di tanah.

3. Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku lidah,
schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.

1. PELIPIS DAN DAGU


Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit gigi dan sakit
pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk. (Dari Ibnu Abbas berkata,
Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.

1. BAGIAN PUNGGUNG KAKI


Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua paha, betis,
serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan gatal-gatal pada buah
testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam urat.

1. DI BAWAH DADA DI ATAS PERUT


Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang ada di paha,
menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir, mengobati penyakit kaki
bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatal-gatal pada bagian punggung.
1. ALA DZOHRIL QODAMI
Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk
menghilangkan keletihan pada bagian kaki.

1. UMU MUGITS

1. Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya di


tulang ubun-ubun, di 2/3 bagian depan.

2. Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut bagian
depan dibagi menjadi 12 bagian, maka umu mugits terletak di 7 bagian dari
garis batas rambut bagian belakang dan 5 bagian dari garis batas rambut
bagian depan.

3. Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik dan
motorik, yang menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat tubuh.

TITIK-TITIK TERLARANG UNTUK DIBEKAM

Pada dasarnya bekam dapat dilakukan di tempat mana saja, namun harus diingat ada bagian-
bagian tubuh yang apabila dibekam menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu harus
diperhatikan tempat-tempat bahaya tersebut.

Titik bekam yang harus dihindari adalah area tubuh yang banyak simpul limpa (lymphatic
system), lubang-lubang pada anggota tubuh, area tubuh yang berdekatan dengan pembuluh
besar, lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka,
dan sebagainya.

Sistem limpa merupakan sistem penyingkiran sisa-sisa buangan metabolisme, bakteri jahat,
sisa sel tubuh, dan bahan-bahan tidak terpakai lainnya dari jaringan dalam tubuh ke dalam
nodus limpa dimana dimusnahkan oleh sel-sel immunity, seperti sel B, sel T, dan magrofag.
Sistem limpa daerah lympatic yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah limpa yang
memproduksi cairan lympatic untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh, antara lain dada,
leher bagian depan, ketiak, lengan depan bagian atas, pangkal paha, bagian persendiaan,
tonsil tenggorokan, dan ulu hati.

Secara lebih lengkap titik-titik terlarang sebagai berikut:

1. Inveksi baru. Karena darah akan mengucur deras dan keluar terlalu banyak. Karena
dengan torehan yang tipis pada epidermis saja, darah bisa keluar banyak yang dapat
mengakibatkan anemia.

2. Patella atau tempurung lutut

3. Tepat di sendi-sendi tulang

4. Varises. Benar-benar merupakan tindakan yang amat bodoh jika gelas bekam
mengenai varises. Jika pembuluh darah vena yang mengalami varises itu pecah, maka
dapat mengancam nyawa pasien
5. Tumor dan kanker. Prinsipnya sama dengan varises

6. Tulang punggung kecuali di bagian bawah servikal dan bagian atas torakal serta
bagian bawah lumbar

7. Pusat kelenjar limfa atau getah bening atau node lymphaticy

8. Lubang-lubang alami, seperti telinga, pusar, puting susu atau payudara, mata, telinga

9. Bagian yang terkena cacar air. Prinsipnya sama dengan luka baru

10. Di bagian tubuh yang sangat sakit karena asam urat stadium tinggi

11. Bagian perut wanita hamil. Kalaulah harus dihijamah, maka dapat dihijamah dari arah
belakang atau punggung

12. Bagian tubuh yang sensitive dan banyak syaraf yang lembut, seperti pergelangan
lengan tangan dalam. Hal ini hanya sebatas untuk kehati-hatian, karena toh sayatan
dilakukan amat tipis di epidermis

13. Tepat di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam

WAKTU KHUSUS BEKAM

Dari Abdullah bin Masud r.a., dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: Waktu yang paling
baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan
qamariyah).

Secara alamiah pada tanggal tersebut cairan-cairan dalam tubuh bergolak dan mencapai
puncak penambahannya. Jika di awal bulan darah belum bergejolak sedangkan di akhir bulan
darah sudah mulai berkurang.

Pemilihan waktu hijamah adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan
penjagaan diri terhadap penyakit. adapun untuk kasus tertentu misalnya sakitnya tidak tepat/
jauh pada tanggal tersebut bisa dibekam pada waktu sakit karena saat itu darah dalam
keadaan tidak normal.

Dari Anas RA, berkata Rasulullah SAW biasa berbekam pada akhdaain dan tengkuk. Beliau
berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 bulan hijrah (HR. Tirmidzi:51/Hasan). Rasulullah
SAW bersabda: Barangsiapa berbekam pada tanggal 17, 19 dan 21, maka itu akan
menyembuhkan semua penyakit (HR. Abu Dawud, (3861), hasan). Ibnul Qoyyim berkata:
Semua hadits ini sesuai dengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam pada paruh kedua
suatu bulan hingga pekan ketiga dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada berbekam pada
awal bulan maupun akhir bulan. Namun, bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan
cara ini digunakan, kapan saja itu dilakukan, maka tetap bermanfaat, meski di awal bulan
atau akhir bulan.

Metode pengobatan Rasulullah SAW dengan


menggunakan obat-obatan alamiah
1. 1. Pengobatan dengan Madu

Madu merupakan makanan juga obat yang dinyatakan oleh Allah Swt dalam al Quran. Oleh
karena itu Rasulullah SAW amat gemar menggunakan madu sebaga makanan maupun
sebagai obat-obatan. Bahkan Beliau paling suka meminum madu di pagi hari dengan
dicampur air dingin. Hal itu dimakdsudkan untuk menjaga atau mengobati penyakit usus.
Keunggulam madu sebagai makanan dan obat dikarenakan ia di hasilkan dari lebah yang
menghisap nectar bunga.

Beberapa hasil penelitian tentang madu:

a. Bakteri Tidak Mampu Melawan Madu


Hasil sebuah penelitian menegaskan adanya kekuatan besar di dalam madu yang mampu
mengalahkan bakteri, di mana bakteri-bekteri itu tidak mampu bertahan di hadapan madu.
Penulis menganjurkan untuk menggunakan madu dalam mengobati berbagai jenis luka,
termasuk luka bakar.

Berbagai riset ilmiah menunjukkan bahwa karakteristik fisikawi dan kimiawi madu, misalnya
tingkat keasaman dan pengaruh osmotiknya, yang berperan dalam efektivitasnya membunuh
bakteri. Di samping itu, madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory
activity anti).

Hasil terakhir adalah bahwa madu melawan pembusukan oleh bakteri dan mempercepat
pulihnya luka-luka, luka bakar, dan borok.

b. Penggunaan Madu Sebagai Antiluka


Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Ann Plast Surg, bulan Februari
2003 M, dilakukan penelitian terhadap 60 pasien berkebangsaan Belanda yang terkena luka
dalam, yang bermacam-macam, meliputi luka-luka menahun (21 pasien), luka-luka kompleks
(23 pasien), dan luka-luka memar yang parah (16 pasien).

Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan madu mudah dilakukan bagi semua pasien,
kecuali satu orang, membantu pembersihan luka, dan tidak terjadi efek samping apa pun dari
penggunaan madu dalam pengobatan luka-luka tersebut.

Para peneliti menyarankan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Arch
Surgery tahun 2000 M digunakannya madu untuk melindungi garis tepi luka-luka yang
terjadi selama proses operasi pengangkatan tumor.

c. Madu dan Luka Bakar


Dalam rubrik Luka Bakar majalah Durns tahun 1996 M, telah dipublikasikan sebuah artikel
tentang penggunaan madu untuk pengobatan luka bakar. Artikel tersebut menganjurkan
penggunaan madu untuk luka bakar.

d. Madu Kaya Kandungan Antioksidan


Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Maret 2003 M di Majalah Agric Food Chem,
para peneliti membandingkan antara pengaruh konsumsi minuman jagung atau madu dengan
takaran 1,5 gr/kg berat badan terhadap efektivitas antioksidan. Kandungan plasma
antioksidan fenolic telah bertambah dengan persentasi lebih tinggi setelah mengkon-sumsi
minuman madu daripada setelah mengkonsumsi minuman jagung. Penelitian tersebut
mengindikasikan bahwa antioksidan fenolic yang ada di dalam madu memiliki daya aktif
tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).

e. Madu dan Kesehatan Mulut


Profesor Amoln menegaskan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Majalah Dentgen
pada bulan Desember 2001 M, bahwa madu bisa memainkan peran penting dalam
pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan, dan berbagai gangguan mulut lainnya, hal itu
disebabkan madu memiliki spesifikasi anti bakteri.

f. Madu dan Pengobatan Infeksi Selaput Lendir Akibat Radiasi


Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Majalah Support Care Cancer,
pada bulan April 2003 M, telah dilakukan terhadap empat puluh pasien yang mengidap
kanker di kepala dan leher dan mereka itu membutuhkan penyinaran (radio therapy).

Para peneliti berkesimpulan bahwa pemberian madu secara lokal pada saat dilakukannya
radioterapi merupakan metode terapi yang efektif, serta tidak memberatkan untuk men-cegah
terjadinya infeksi selaput lendir di mulut.

g. Antara Madu dengan Infeksi Lambung (Maagh) dan Tukak Lambung


Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Majalah Pharmacolres tahun 2001 M, para
peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan infeksi lambung. Para peneliti
juga melakukan penelitian lain tentang pengaruh madu alami terhadap bakteri yang terbukti
bisa menyebab-kan terjadinya tukak lambung atau infeksi lambung, yang dikenal dengan
sebutan bakteri pylori. Diperoleh kejelasan bahwa pemberian cairan madu dengan
konsentrasi 20 % bisa melemahkan bakteri tersebut di piring percobaan. Penelitian ini telah
dipublikasikan dalam Majalah Tropgastroent tahun 1991M.

h. Madu Mencegah Terjadinya Radang Usus Besar (Colitis)


Bisakah madu mencegah terjadinya radang usus besar pada tikus? Itulah pertanyaan yang
dilontarkan oleh para peneliti di Universitas Raja Saud di Kerajaan Saudi Arabia. Pertama-
tama mereka menciptakan terjadinya infeksi colon pada tikut-tikus percobaan tersebut dengan
melukai tikus-tikus itu dengan acetic acid, setelah tikus-tikus itu diberi madu, glukosa, dan
fruktosa melalui mulut dan anus selama empat hari. Para peneliti berhasil mengetahui bahwa
madu bisa berperan baik dalam melindungi colon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh
asam asetat.

Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada orang yang datang kepada
beliau, melaporkan bahwa saudaranya mengeluh sakit perut. Maka, beliau bersabda,
Minumkan madu kepada-nya.368)

i. Madu dan Kulit Kepala


Karena madu berkhasiat membunuh bakteri, sekaligus ber-fungsi sebagai anti jamur dan
antioksidan, serta memiliki kandungan gizi yang tinggi, maka seorang peneliti bernama Dr.
Wailial telah melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh madu dalam
mengobati dermatitis (infeksi kulit) karena minyak dan ketombe.

j. Madu dan pengobatan kencing manis

Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure
antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula
tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita
diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan
menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel
pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah
dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan
dokter.

Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat
yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati
batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.

Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu
yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada
yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu
makanannya.

Tentang madu, Allah telah berfirman didalam al-Quran :








Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang me69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-
buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. nyembuhkan bagi
manusia. (QS. An-Nahl : 69)

Sebagaimana Ayat di atas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasulullah
menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sahabat yang sedang sakit. Dalam
satu riwayat, ada sahabat datang kepada Nabi Muhammad SAW memberitahukan anaknya
sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil
membaca doa.

2. Pengobatan dengan Habbatus Sauda atau Jinten Hitam atau Syuwainiz

Habbatus sauda berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu
kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda
mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca,
Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ),
thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian
ilmiah bahwa habbatus sauda mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia
meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami.
Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda:

1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah


dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu
kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu
mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.

3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas
dan sejenisnya.

4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi
karena kedinginan.

5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis
bernanah.

6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau
tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.

Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan
medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari
penyakit as-samu. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu anha) bertanya: Apakah as-samu itu?
Beliau menjawab: Kematian. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Pengobatan dengan Minyak Zaitun

Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun
dibuat dari pohon yang penuh berkah. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Fungsi minyak zaitun:

1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang


bermanfaat.

2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis)


pembuluh darah.

3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

4. Mengurangi serangan kanker.

5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap
hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.

6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.

7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting


dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya
kanker kulit (melanoma)

9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko
tukak lambung.

10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang
terdapat dalam ASI.

11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa
jam saja.

Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang
artinya: Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan
obatnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti
menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak
mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu alaihi
wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

4. Pengobatan dengan Air Zam-zam

Pengobatan ini adalah salah satu pengobatan hikmah yang sangat terkenal serta sudah
terbukti ribuan tahun mulai zamannya Rasulullah Saw. Para sahabat Rasul yang sudah
banyak melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini. Dan turun temurun sampai
kepada para Aulia serta para kyai dan tokoh agama serta ahli hikmah dari berbagai penjuru
dunia banyak yang melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini.

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi Muhammad SAW menyebut air zam-zam,

Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang
mengenyangkan.

Ditambahkan dalam riwayat Abu Daud (Ath Thoyalisiy) dengan sanad jayyid (bagus) bahwa
Nabi SAW mengatakan,

Air zam-zam adalah obat dari rasa sakit (obat penyakit).

Hadits-hadits di atas menunjukkan khasiat air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan
yang mengenyangkan dan dapat juga menjadi obat penyakit. Air tersebut juga adalah air yang
penuh berkah.

Dan minum air Zamzam adalah termasuk sunnah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi
SAW karena di dalam air tersebut ada keberkahan. Air tersebut bisa menjadi makanan yang
baik dan makanan yang diberkati. Air tersebut disyariatkan untuk dinikmati jika memang
mudah didapatkan sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW.

Hadis tadi sekali lagi menunjukkan pada kita tentang khasiat dan keberkatannya sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas. Air itu bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan obat
penyakit. Dianjurkan bagi setiap mukmin menikmati air tersebut jika memang mudah
memperolehnya. Air tersebut juga bisa digunakan untuk berwudhu. Air tersebut bisa
digunakan untuk beristinja (membersihkan kotoran setelah buang air). Air tersebut juga bisa
digunakan untuk mandi junub jika memang ada kebutuhan untuk menggunakannya.

Kelebihan Dan Khasiat Air Zam-Zam

Penulis kitab al-Aqdus Sameen mengungkapkan bahwa seorang hamba di Makkah yang
bernama Ahmad Abdillah Asy-Syarifee meminum air zamzam dengan niat ingin
menyembuhkan penyakit buta. Dengan izin Allah, hamba itu sembuh. Penulis kitab itu turut
menjelaskan bahwa gurunya, al-Fufti Abdul Rahman Abil Khair al-Fasi menceritakan Al-
Imam an-Nawawi pernah mengatakan siapa yang memiliki hajat akan tercapai keinginan
setelah meminum air zamzam. Hal yang mirip pernah dibangkitkan oleh Tahzibul Asma Wal-
Lught yang mengatakan:

Hal ini dicoba oleh ulama dan kaum saleh untuk mencapai segenap hajat, baik dunia atau
pun akhirat. Alhamdullilah, semuanya tercapai.

Dalam kitab Sahih Muslim juga terdapat riwayat betapa Nabi Muhammad berkata kepada
Abu Dharr yang tinggal dekat Kabah selama 40 hari 40 malam tanpa makanan kecuali air
zamzam. Nabi Muhammad kemudian bertanya kepada Abu Dharr:

Siapakah yang memberimu makan?

Abu Dharr menjawab singkat dengan menyatakan dia hanya meminum air zamzam.

Saya tidak terasa penat atau lemah. Bahkan saya terasa lebih gemuk daripada kurus.

Al-Hakim pernah bercerita bahwa Abu Bakar Muhammad Jaafar menyebut kisah Ibnu
Khuzaimah.

Menurut kisahnya, ada orang bertanya dari mana Ibnu Khuzaimah mendapat pengetahuan.
Ibnu Khuzaimah menjawab singkat disebut air zamzam diminum sesuai apa yang diniatkan.
Al-Jalal as-Suyuti juga menyebut pengalamannya meminum air zamzam sebelum bepergian
ke beberapa negara termasuk Yaman, India dan Maroko. Ibnu Khuzaimah pernah berkata:

Ketika mengerjakan haji, saya minum air zamzam untuk beberapa hal diantaranya supaya
lebih ahli dalam bidang ilmu fikih sehingga dapat mencapai martabat seperti Asy-Syeikh
Sirajuddin al-Bulqini. Dalam bidang hadis pula, saya ingin mencapat taraf seperti al Hafiz
Ibnu Hajar.

Paling menarik, air zamzam selalu dapat memenuhi kebutuhan mereka yang mengerjakan
haji biarpun angka meningkat dari sekitar 400.000 pada tahun 1970-an hingga mencapai 3
juta orang lebih pada era 1990-an sampai sekarang. Ditambah lagi jutaan orang yang datang
ke Makkah untuk menunaikan umrah khususnya pada bulan Ramadan. Selama periode itu,
banyak umat Islam minum air zamzam dan sebagian besar membawa pulang air tersebut ke
tanah air masing-masing. Namun air zamzam seperti tidak pernah habis.

Adab Minum Air Zam-Zam


Ketika mau minum air zamzam, ada adab dan aturan yang harus diperhatikan. Hal ini
dinyatakan Abdullah Abi Mulaikah. Katanya: Seorang lelaki menemui Ibnu Abbas yang
kemudian bertanya:

Tuan datang dari mana?.

Pria itu menjawab singkat:

Saya baru habis minum air zamzam.

Saya bertanyakah hal ini:

Apakah tuan minum sesuai dengan cara yang tepat?.

Pria itu tidak menjawab sebaliknya bertanya hal tersebut kepada Ibnu Abbas yang berkata:

Setelah minum zamzam kita harus menghadap kiblat, sebutkan nama Allah dan bernapas di
dalam bejana/gelas kemudian baru teguk lagi. Bacalah pujian terhadap Allah setelah selesai
segala urusan.

Dan jangan lupa berdoa sebelum meminumnya: Ini Doa minum air zamzam:

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas dan
kesembuhan dari segala penyakit dengan berkat rohmatMu wahai dzat yang paling
penyayang.

Jadi, dapat kita ketahui bahwa obat-obatan alamiah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW merupakan cara pengobatan yang lebih ampuh dan tidak menimbulkan efek samping
yang berbahaya bagi tubuh yang mengkonsumsinya. Kebenaran tentang kebaikan/keungulan
obat alamiah dibandingkan dengan obat alopatik (kimia) telah ditemukan oleh para ahli medis
belakangan ini. Di dalam Convention of Medical Heretic, Robert S. Mendelson, berkata
bahwa hampir 100% antibiotik yg diberikan tidak perlu. Antibiotik hanya boleh diberikan 3-4
kali dalam hidup. Dalam buku Bad Treatment Bad Doctor : penggunaan antibiotik untuk
salesme biasa secara berlebihan, mengakibatkan tubuh semakin lemah dan bakteria makin
kuat. Penyakit semakin sukar dirawat, yang berarti risiko maut semakin besar.

Berikut ini adalah table perbedaan anatara obat alamiah vs obat alopatik :

Pengobatan Konvensional/alopati; Pengobatan Herba/Homeopati


1) Berasal Dari Timur
1. Berasa dari Barat

2. Fizikal

3. Mengobati gejala penyakit


(Symptomatic Treatment)

4. Membunuh kuman penyakit

5. Memiliki kesan yang lebih cepat

6. Terjadi Efek Samping

7. Mengandungi Kimia Anorganik dan


Sintetis

2) Fizikal & Ruhani

3) Mengobati Punca/Causa Penyakit

4) Meningkatkan Imunitas Tubuh

5) Memiliki Kesan lambat

6) Tidak ada efek samping

7) Mengandung nutrisi makanan, vitamin dan mineral organik

Selain madu, habatus sauda, minyak zaitun, dan air zam-zam rasulullah juga seringan
menggunakan berbagai bahan makanan atau tumbuhan sebagai pengobatan seperti : kurma,
mentimun mesir, susu kambing, dan sebagainya.

Metode Pengobatan Rasulullah dengan berdasarkan


petunjuk dan ayat-ayat di dalam Al-Quran
Pengobatan Ruqyah (Menggunakan Ayat Suci Al-Quran)

Menerut Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya At Thibun Nabawy bahwa penyakit
itu digolongkan 2 jenis yakni menyakit bathin dan penyakit dhahir (fisik). Penyakit batin
adalah penyakit yang bverkaitan dengan jauhnya batin (hati) seseorang dari Allah Swt.
Penyakit ini menyerah unsur ruh manusia seperti keranjingan, kesurupan dsb. Pengobatan
penyakit ini adalah dengan Al Quran (Ibadah, doa, ruqyah syariyah). Sedangkan yang
kedua, adalah penyakit Dhahir (fisik). Penyakit ini obatnya adalah dengan obat-obatan dokter
yang sesuai dengan al Quran. Berdasarkan pernyataan tersebut jelas tersirat dan tersurat
bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, maka jadikan lah Al-Quran sebagai pegangan kita
dalam mengobati segala macam penyakit.

Banyak sekali ayat di dalam Al Quran yang menuliskan tentang pengobatan karena Al
Quran itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin.

Seperti firman Allah di dalam Al-Quran :



Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yang merupakan syifa` dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman. (QS. Al-Isra`: 82).

Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Quran yaitu Asysyifa yang artinya
secara Terminologi adalah Obat Penyembuh. Hai manusia , telah datang kepadamu kitab
yang berisi pelajaran dari tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman ( Yunus : 57 ).

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan
wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Quran karena beliau dijadikan
sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia.

Firman Allah : Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik
untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang
banyak yang memuja Allah ( Al Ahzab : 21) .

Kata Imam Ali : Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al
Quran .

Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan yang
pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit
maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang sangat indah kemudian Jibril
membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh.
inilah doanya BismIlahi arqiika minkulli syai-in yudziika minsyarri kulli nafsin au-
ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika . Ada tiga cara umum yang dilakukan Nabi
dalam Ruqyah:

1. 1. Nafats.

Nafats yaitu membaca ayat Al Quran atau doa kemudian di tiupkan pada kedua
telapak tangan kemudian di usapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam satu
riwayat bahwasanya Nabi Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca Al-
muawwidzat yaitu tiga surat Al Quran yang di awali dengan kata Audzu Yaitu :
surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian di tiupkan pada dua telapak tangannya lalu
di usapkan keseluruh badan.

1. 2. Air liur yang di tempelkan pada tangan kanannya.

Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada


manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurnya
ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah
doanya.ALLAHUMMA ROBBINNAS ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII LAA
SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA YUGODIRU SAQOMAN .

1.3. Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan.

Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit
dengan sabdanya: Letakkanlah tangan mu pada anggota badan yang sakit kemudian
bacalah Basmalah 3x dan Audzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru
7x

Sedangkan tata cara ruqyah yang selengkapnya adalah:

1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.

2. Ruqyah harus dengan Al Quran, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan
bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.

3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.

4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga
membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Quran,
pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang
disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.

5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Quran dan doa yang sedang
dibaca.

6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang


berupa ayat Al Quran maupun doa-doa dari Nabi Shallallahualaihi wa sallam.
Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai
dengan syariat.

7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Caranya,
dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. Aisyah pernah ditanya tentang
tiupan Nabi Shallallahualaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: Seperti
tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar) (HR Muslim,
kitab As Salam, 14/182).
Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam
hadits Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia
mengatakan: Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan
sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan.
Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar
Rabbani, 17/184].

8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk
media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik
bin Rabiah, bahwa Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda:


Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari
tumbuhan yang penuh berkah.

9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits Aisyah, ia
berkata: Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan,
Beliau mengusapnya dengan tangan kanan. [HR Muslim, Syarah An Nawawi
(14/180].
Imam An Nawawi berkata: Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang
yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat yang shahih
tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar.

10. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan
seraya mengatakan ( Bismillah, 3 kali).

Audzubillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa ahaadziru
Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku
jumpai dan aku takuti.
Dalam riwayat lain disebutkan Dalam setiap usapan. Doa tersebut diulangi sampai
tujuh kali.
Atau membaca :

Bismillahi audzu biizzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu min waji hadza.
Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan
yang aku jumpai dari rasa sakitku ini.
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak
tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.

11. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya,
maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin
Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang
bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau
dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar
untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa
lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi.
Aku berkata: Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini
Muhammad bin Hathib. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta
mendoakanmu. Beliau Shallallahualaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu
seraya membaca doa:




adzhib albasa robbannasi wasyfi antasyaafi laa syifaa illa syifaauka syifaaan laa
yughodiru saqoman.
Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha
Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak
meninggalkan penyakit.
Dia (Ummu Jamil) berkata: Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau
Shallallahualaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh.

12. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada
sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah
di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Shallallahulaihi
wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat
Ibnu Majah, dari Ubay bin Kab , ia berkata: Dia bergegas untuk membawanya dan
mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahualaihi wa salla,m . Maka aku
mendengar Beliau membentenginya (tawidz) dengan surat Al Fatihah.
Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan dalam nash
atau penyakit secara umum?
Dalam hadits-hadits yang membicarakan terapi ruqyah, penyakit yang disinggung
adalah pengaruh mata yang jahat (ain), penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit
namlah (humah). Berkaitan dengan masalah ini,
Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: Maksudnya, ruqyah bukan
berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun maksudnya bahwa
Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya. Andai ditanya
tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula.
Sebab Beliau sudah memberi isyarat buat selain mereka,dan Beliau pun pernah
meruqyah untuk selain tiga keluhan tadi. (Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam,
bab Istihbab Ar Ruqyah Minal Ain Wan Namlah).

Dapat kita ketahui juga bahwa di samping Al Quran mengisyaratkan tentang pengobatan
juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber
dari pembuat obat-obatan. Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti
zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya . sesungguhnya pada hal-
hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau
memikirkan ( An-Nahl: 11) Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-
buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Tuhanmu dengan lancar.
Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan
sebagai obat untuk manusia. Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi
orang-orang yang mau memikirkan ( An-Nahl : 69 )

Metode Pengobatan Nabi Muhammad SAW


Dunia pengobatan dari dulu selalu berjalan seiring dengan kehidupan manusia.
Karena, sebagai makhluk hidup, manusia tidak jauh berhubungan dengan berbagai
macam penyakit ringan maupun berat. Keinginan untuk berlepas diri dari berbagai
penyakit itulah yang mendorong manusia berupaya menyingkap berbagai metode
pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai jenis tumbuhan secara tunggal
maupun yang sudah terkontaminasi, yang diyakini berkhasiat menyembuhkan
penyakit tertentu, atau sistem pemijatan, akupuntur, pembekaman hingga operasi dan
pembedahan. Berbagai macam metode telah digunakan dari tahun ke tahun oleh setiap
individu, dan metode pengobatan dari nabi kita Muhammad SAW merupakan salah
satu alternatif pilihan dari masing-masing individu dalam menyembuhkan penyakit
yang tertanam didalam dirinya.

Dalam pandangan pengobatan Islam ada 3 (tiga) tujuan utama mengapa Allah SWT
menimpakan penyakit pada seseorang, yaitu :

a) Penghapusan Dosa, Rahmat dan Peningkatan Derajat.


Sakit yang menimpa seseorang yang berdosa merupakan penghapusan dosa untuknya apabila
dia bersabar. Sekiranya dia tidak berdosa merupakan rahmat dan peningkatan drajat disisi
Allah Swt.

b) Memberi Keinsafan (Taubatan Nasuha)


Sesetengah orang akan insaf (bertaubat) apabila ditimpa sakit. Dia sadar dan insaf bahwa
hakikat sakitnya adalah karena dosa-dosanya. Dia sabar dan Ridha dengan ketentuan Allah
Swt. Kalau matim pada waktu itu Insya Allah dia mati dalam keadaan khusnul khotimah.
Kalau dia insaf/taubat itulah rahmat untuknya.

c) Kutukan Allah SWT


Apabila Allah sudah murka pada seseorang itu, maka diazabnya di dunia lagi sebelum di
akhirat. Biasanya kalau seseorang itu ditimpa sakit yang ada hubungannya dengan kutukan
Allah Swt susah hendak sembuh. Tanda orang tersebut apabila ditimpa sakit baik sudah
sembuh ataupun sedang sakit, dia akan bertambah jahat. Bertambah lupa dengan Allah Swt.
Imannya semakin Rusak dan Syariat makin diabaikan. Itulah kutukan dari Allah Swt.
Kebanyakan katagori golongan ini, mereka mati dalam kehinaan.
Sedangkan Penyakit dalam pandangan pengobatan Islam (Thibbun Nabawwi) ada dua
macam, yaitu penyakit rohani/hati dan penyakit jasmani/tubuh. Kedua penyakit itu
disebutkan dalam Al-Quran.

Teknologi medis boleh saja merambati modernisasi yang sulit diukur.


Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak kalah cepat beregenerasi. Sementara banyak
manusia yang tidak menyadari bahwa Allah SWT tidak pernah menciptakan manusia
dengan ditinggalkan begitu saja. Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah SWT juga
menciptakan obatnya. Sabda Rasulullah SAW: Tidaklah Allah SWT menurunkan
suatu penyakit, melainkan Dia turunkan penyembuhnya. (HR. Al-Bukhari dan Ibnu
Majah) Hanya saja ada manusia yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.
Kenyataan lain yang harus disadari oleh manusia, bahwa apabila Allah SWT secara tegas
memberikan petunjuk pengobatan, maka petunjuk pengobatan itu sudah pasti lebih bersifat
pasti dan bernilai absolut.

PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN RASULULLAH SAW..

1. KEYAKINAN BAHWA ALLAH SWT YANG MAHA PENYEMBUH

Bila memperhatikan pengobatan modern sekarang sungguh banyak yang bertolak belakang
dengan prinsip pengobatan Rasulullah Saw. Manusia sekarang banyak beranggapan bahwa
obat bisa menyembuhkan penyakit. Keyakinan ini adalah keyakinan yang batil bahkan bisa
menjurus kepada syirik. Seorang ulama dari Malaysia H Ismail bin Ahmad mengungkapkan
bahwa rata-rata pasien muslim yang berobat ke rumah sakit, setelah sembuh sakitnya mereka
semakin jauh dari Allah Swt dikarenakan mereka memiliki keyakinan yang salah bahwa yang
menyembuhkan mereka adalah obat disamping obat-obatn tersebut tidak bisa dipastikan
kehalalannya.

Sebaliknya, Reasulullah mengajarkan bahwa Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Penyembuh.
Allah berfirman, Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan aku. (Asy
Syuara:80). Keyakinan ini akan membantu pasien untuk tenang dan dekat kepada Allah
yang pada akhirnya akan mempercepat proses kesembuhannya. Itulah sebabnya Rasulullah
saw selalu mengajarkan orang yang sakit untuk berdoa kepada Allah Swt. Salah satu doa
yang matsur adalah doanya Nabi Yunus : Laa illaha illa anta subhanaka inni kuntu minal
dhalimiin atau doa sebagai berikut :

Allahumma rabbannaasi adhibil basa wasyfi antas syaafii laa syifaaa illaa syifaauka
syifaan laa yughaadiru saqma Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit
ini dan sembuhkanlah,, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan
kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit (HR
Bukhari)

2. MENGGUNAKAN OBAT HALALAN WA THOYYIBAN


Prinsip pengobatan dalam Islam yang diajarkan Rasulullah yang kedua adalah Bahwa obat
yang dikomsumsi harus halal dan baik. Allah Swt yang menurunkan penyakit, maka dialah
yang menyembuhkan. Bila kita menginginkan kesembuhan dari Allah Swt maka media
ikhtiar (penggunaan obat) kita haruslah media yang diridhoiNya. Allah melarang kita
memasukan barang yang haram dan merusak ke dalam tubuh kita. Allah berfirman:

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu,
dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya (QS.Al-Maidah: 88)

dan janganlah kamu mencampakkan dirimu dalam kebinasaan.. (QS.2:195)

Rasulullah Saw bersabda : Setiap daging (jaringan tubuh) yang tumbuh dari makanan
haram, maka api nerakalah baginya. (HR At-Tirmidzi)

Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit
pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram. (HR. Abu
Dawud)

Pengunaan obat yang halal disamping mendatangkan ridlo Allah adalah agar supaya badan
tetap sehat. Ibnu Qayim menyatakan bahwa setiap yang haram bukanlah obat. Karena setiap
yang haram tidaklah menyembuhkan melainkan akan mendatangkan penyakit baru yakni
penyakit hati.

3. TIDAK MENIMBULKAN MUDHARAT

Prinsip pengobatan dala Islam yang ketiga adalah dalam menerapi pasien atau mengkonsumsi
obat hendaklah diperhatikan kemudhoratan obat. Seorang dokter muslim akan selalu
mempertimbangkan penggunaan obat kepada pasiennya. Untuk penyakit sederhana obatnya
adalah obat sederhana (dengan makanan/obat alamiah). Tidak boleh memberikan pasien
dengan obat kompleks (obat kimia) sebelum menggunakan obat sederhana dikarenakan obat
kompleks bisa memiliki sifat merusak tubuh pasien.

4. PENGOBATAN TIDAK BERSIFAT TBC (TAHAYUL, BIDAH & CHURAFAT)

Pengobatan yang disyariatkan dalam Islam adalah Pengobatan yang bisa diteliti secara
ilmiah. Pengobatan dalam Islam tidak boleh berbau syirik (pergi ke dukun, kuburan, dsb).
Allah sendiri selalu memberikan pertolongannya (obat) melalui pengetahuan sebab suatu
penyakit.

5. SELALU MENCARI YANG LEBIH BAIK (IKHTIAR & TAWAKAL)

Islam mengajarkan bahwa dalam berobat hendaklak mencari obat atau dokter yang lebih
baik. Dalam etika kedokteran Islam diajarkan bila ada 2 obat yang kualitasnya sama maka
pertimbangan kedua yang harus diambil adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek
rusak bagi pasien. Itulah sebabnya rasulullah menganjurkan kita untuk berobat pada ahlinya.
Sabda beliau,

Abu Dawud, An Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits Amr Ibnu Syuaib, dari
ayahnya, dari kakeknya; katanya: Telah berkata Rasulullah saw: Barang siapa yang
melakukan pengobatan, sedang pengobatannya tidak dikenal sebelum itu, maka dia
bertanggung jawab (atas perbuatannya)

SUMBER-SUMBER PENGOBATAN RASULULLAH SAW.

Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said Bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi
Sholallahu alaihi wasalam Kesembuhan itu ada 3, dengan meminumkan madu
(bisyurbata asala), sayatan pisau hijamah (syurthota mihjam), dan dengan besi panas
(kayta naar) dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.

Gunakanlah dua penyembuh; Al Quran dan Madu (HR. Ath Thabrani dari Abu
Hurairah)

Jadi berdasarkan kutipan hadist diatas, terdapat 3(tiga) cara pengobatan / rawatan
Nabi SAW, yaitu :

1. Pengobatan dengan berdasarkan Al-Quran


2. Pengobatan dengan menggunakan Obat-obatan alamiah, seperti madu dan lain-lain
3. Menggabungkan kedua-duanya.

Tiga sumber pengobatan itulah yang utama dan mulia menurut Ibnul Qayim. Beliau
mengatakan bahwa cirri pengobatan dalam Islam adalah pengunaan Al Quran dan dengan
bahan alamiah. Sementara pengobatan alopatik (kimia) tidaklah dikenal dalam pengobatan
islam. Pengobatan ini munculnya dari orang-orang romawi yang digali dg prinsip sillogisme
atas pendapat Aristoteles, dan Socrates. Sedangkan pengobatan islam digali atas dasar wahyu.
Dengan demikian megikuti wahyu itu lebih pasti dan lebih selamat dari pada mengikuti
pendapat manusia.

Dalam kaidah rawatan Islam, unsur yang dapat menyembuhkan pesakit bukanlah ramuan
obat semata-mata tetapi juga unsur harapan kepada Allah (roja ilallah) yang tidak akan
mensia-siakan orang yang bergantung kepada-Nya. Setiap kali putusnya tali harapan dan
hilangnya cita-cita, maka sulitlah seseorang pesakit untuk sembuh.

Sesungguhnya rawatan yang hakiki mestilah merangkumi rohani dan jasmani (fisikal)
sekaligus. Dengan pendekatan ini ramai para tabib atau dokter telah membuktikan mereka
mampu merawat pesakit mereka dengan lebih sempurna dan sewajarnya. Akhirnya mereka
telah menghasilkan keputusan yang cemerlang. Maka selepas beberapa penyiasatan dan
renungan yang mendalam mereka telah membina suatu falsafah baru mengenai rawatan
diatas asas,
1. Pengetahuan dalam bidang ilmu pengobatan
2. Pegangan dan kepercayaan kepada Allah SWT.

Banyak sekali cara pengobatan yang telah diajarkan oleh Rasul kita, Nabi Muhammad SAW
kepada umatnya atau para pendahulu kita yang hingga kini menjadi ilmu yang turun-temurun
diwariskan kepada kita selaku generasi penerus kaum muslim, maka sampai sekarang pun
cara pengobatan yang diajarkan oleh Rasulullah tersebut masih merupakan cara pengobatan
alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat di zaman ini. Mulai dari pengobatan
dengan Ruqiyah atau cara-cara yang berdasarkan Al-Quran, menggunakan madu, herbal-
herbal, teknik bekam, dan masih banyak cara-cara lainnya yang sering rasul ajarkan atau
gunakan dalam mengobati berbagai penyakit.

Anda mungkin juga menyukai