Anda di halaman 1dari 34

dr.Rodman Tarigan,SpA.

,MKes
HEMATOLOGI
Ilmu yang mempelajari penyakit darah
- Anemia
- Perdarahan
- lain-lain
ONKOLOGI
Ilmu yang mempelajari penyakit keganasan
PENYAKIT PADA SEL DARAH
- Gangguan ERITROSIT
- Gangguan LEUKOSIT
- Gangguan TROMBOSIT

PENYAKIT KEGANASAN
- Pada darah
- Pada jaringan lain
JUMLAH ERITROSIT = ANEMIA
Anemia Defisiensi
Anemia Aplastik
Anemia Hemolitik
Anemia Post Hemoragik
Anemia Karena Penyakit Lain
Gangguan
JUMLAH ERITROSIT = POLISITEMIA
JUMLAH = LEUKOPENIA
Infeksi : Sepsis
Keganasan : Aleukemik Leukemia
Anemia Aplastik
Gangguan
JUMLAH = LEUKOSITOSIS
Infeksi : Granulositsis
Keganasan :Akut / Kronik Leukemia
Reaksi Leukemoid
JUMLAH = TROMBOSITOPENIA
ITP
ATP
Infeksi : Sepsis
Keganasan : Leukemia
Gangguan
JUMLAH = TROMBOSISTOSIS
Post Splenektomi
Konsentrasi Hb dan atau jumlah
eritrosit kurang dari normal
Klasifikasi anemia menurut WHO
6 bulan - 4 tahun : < 11 g/dl
5 tahun - 12 tahun : < 11,5 g/dl
12 tahun - 14 tahun : < 12 g/dl
Bukan penyakit tersendiri, gejala dari
penyakit lain
Anemia : - Etiologi
- Morfologi
Anemia berdasarkan ETIOLOGI
ANEMIA DEFISIENSI (bahan <)
Fe defisiensi
Folic acid defisiensi
Vitamin B 12 defisiensi

ANEMIA APLASTIK:
BM rusak, produksi (-)
- infeksi berat
- intoksikasi obat


ANEMIA HEMOLITIK:proses hemolisis
Gangguan intrinsik: introkorpuskuler
- thalasemia, sickle sel, sferositosis
Gangguan ektrinsik: ekstrakorpuskuler
- infeksi, obat, parasit(Malaria), transfusi
ANEMIA POST HEMORAGIK
ANEMIA KARENA
PENY.INFEKSI/INFLAMASI
TBC, Tifoid
ANEMIA KARENA KEGANASAN
Leukemia
Anemia berdasarkan MORFOLOGI
ANEMIA NORMOKROM NORMOSITER
Post Hemoragik
Penyakit Kronis, Keganasan
Anemia Aplastik

ANEMIA NORMOKROM MIKROSITER
Defisiensi Besi ringan
Gangguan Endrokrin
Penyakit infeksi kronis
Anemia berdasarkan MORFOLOGI
ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER
Defisiensi Besi berat / lanjut
Keracunan Logam

ANEMIA NORMOKROM MAKROSITER
Defisiensi B 12 / Folic Acid

Penderita dengan Anemia
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Conjunctiva anemis
Lidah / mukosa mulut / kulit : pucat
PERHATIKAN : Jantung, Hepar, Lien,
Kelenjar Getah Bening
KELUHAN
Lemah, pucat, lesu, tak bergairah, konsentrasi
LABORATORIUM :
Hb, eritrosit, morfologi, Fe, IBC, TS, Hb analisa, BM
Prevalensi anemia defisiensi gizi:
Di negara berkembang : 30 - 80%
Di negara maju : 20%
Terutama BALITA dan Wanita Hamil
Dengan perbaikan Gizi
anemia defisien Fe
Sering menyertai penderita kekurangan
Gizi
Metabolisme Fe
Fe terdapat dalam :
Hb : 65%
Feritin, hemosiderin & transferin : 25 %
Dalam jaringan (myoglobin, enzim 3-6%)
Bayi lahir s/d minggu ke 8
Hb : Cadangan Fe relatif
2 bulan - 6 bulan
6 bulan - 2 tahun
Absorbsi Fe
Tingkat Kekurangan FE
1. Iron Depletion
Cadangan Fe / (-)

2. Iron Deficient Erythropoesis
Cadangan Fe / (-)
Saturasi transferin < 16%
Anemia (-)

3. Iron Deficiency Anemia
Cadangan Fe / (-)
Saturasi transferin < 16%
Anemia

Etiologi
Masukan Fe :
Makanan Fe rendah / (-)
Muntah berulang
Infeksi berulang
Malabsorbsi :
Enteritis
PEM
Pengeluaran Fe :
Infeksi cacing : ankilostoma
Demand/Kebutuhan :
Pertumbuhan bayi
Infeksi
Manifestasi Klinis

Pucat, irritable, gelisah, nafsu makan ,
lemah, mudah kena infeksi


Pemeriksaan diagnosis:
Conjungtiva : anemis
Jantung : murmur sistolik
di semua ostia

ANEMIA DEFISIENSI FE
Pensil sel, Anisositosis, poikilositosis,
hipokrom,
Kriteria Diagnostik
1. Faktor etiologi & faktor predisposisi
2. Anemia : hipokromik normositik
hipokromik mikrositik

3. Indeks saturasi besi/TS: <16%
(Fe serum x 100% = < 16%)
IBC
4. Free erythrocyte porphyrin > 100u/100ml RBC

5. Feritin serum < 12 u/L

(DIAGNOSIS CUKUP 3 KRITERIA 1,2 & 4)
Dasar Diagnosis Tanpa Sarana Lab
lengkap

Anemia hipokromik mikrositik
PD: pucat tanpa kelainan fisis
respon (+) terhadap terapi zat besi
Hematologi lain seperti:
Bleeding
Ikterus
Organomegali (-)
Limphadenopati
Pengobatan Defisiensi Fe
1. Pemberian senyawa Fe
Fero sulfat/fumarat/glukonat
6 mg elemental Fe/kgBB/hari
Absorbsi di oleh vitamin C
Absorbsi di oleh susu & telur
Kenaikan Hb 1 g% / 1-2 minggu
2. Therapi kausal
Enteritis, PEM, parasit, infeksi
3. Tranfusi darah
Bila ada tanda-tanda kardiovaskular
Pencegahan
Pemberian preparat Fe dosis rendah
pada anak-anak dengan:
prematur
BBLR
Kembar
Lahir dari ibu anemia
Infeksi berulang

Suplementasi / fortifikasi pada makanan
ANEMIA APLASTIK
dr. Rodman Tarigan, SpA., MKes
Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati
Bandar Lampung
ANEMIA APLASTIK
Suatu anemia karena kegagalan sumsum tulang
membentuk ketiga unsur sel darah normal
dengan akibat pansitopenia, tanpa ada
infiltrasi sel lain, dengan sindroma hipoplasia-
aplasia, dengan BM penuh sel-sel lemak
Insidens puncak : 3-5 tahun
Patofisiologi
Kerusakan sel induk/selpluripoten/sterm sel &
ketidak mampuan jaringan BM untuk tumbuhnya
sterm sel
KLASIFIKASI & ETIOLOGI
DIDAPAT :
Idiopatik
Obat : kloramfenikol, sitostatika
Toksin : insektisida
Radiasi : nuklir / matahari
Infeksi : hepatitis
KLASIFIKASI & ETIOLOGI
Konstitusional :
Fanconi anemia
Familial Aplastik Anemia
ATP

Obat-Obatan:
Idiosinkrasi : reversible
Dose-related : irreversible
misalnya cloramfenikol > 6 g/hari
KRITERIA DIAGNOSA
ANAMNESA:
Anemis, lemah, lesu, gairah (-)
Perdarahan
Tanda-tanda infeksi panas badan
Riwayat obat-obatan (+)/(-)
KRITERIA DIAGNOSA
PEMERIKSAAN FISIK
Anemia
Perdarahan kulit / mukosa
Tidak ada organomegali
Tidak ada limfadenopati
KRITERIA DIAGNOSA
PEMERIKSAAN LAB:
Darah tepi:
pansitopenia, tanpa sel blast

Sumsum tulang :
Aplasia, hipoplasia, sel lemak >>,
limfosit
Gambaran sumsum tulang Normal
Gambaran sumsum tulang
Anemia aplastis
Hemopoeisis yang tak terlihat
lagi karena kerusakan
sumsum tulang,
hanya tampak sel lemak atau
serabut dengan jumlah
limfosit yang bervariasi, sel
retikulum, sel plasma atau sel
mast
BM-NORMAL
BM-ANEMIA APLASTIK
DIAGNOSA BANDING
ITP : trombositopenia, RBC-WBC normal,
BM normal, megakariosit aktif
ATP : seperti ITP, BM megakariosit (-)
Leukemia akut: (aleukemik leukemia)
Pansitopenia
BM : hiperseluler didominasi oleh sel blast
Infiltrasi dari keganasan tempat lain
Stadium preleukemik dari leukemia akut
terlihat sesudah 2-7 bulan

PENGOBATAN
Hindari obat-obatan / zat toxis
Tranfusi PRC 10-15 ml/kgBB bila perlu
Suspensi trombosit : 1 u/ 3-5 kgBB untuk atasi
perdarahan
Cegah infeksi : antibiotika
Stimulasi BM:
Testosteron 1 mg/kgBB/hari
Oxymetholone
ditambah prednison 1 mg/kgBB
Transplantasi sumsum tulang

Anda mungkin juga menyukai