KAJIAN SITUASIONAL
1. Jujur 1. Senyum
2. Tanggung jawab 2. Salam dan Sapa
3. Disiplin 3. Sopan dan Santun
4. Visioner 4. Sabar
5. Kerjasama 5. Sentuhan Rohani
6. Adil 6. Cepat dan Tepat
7. Peduli 7. Terimakasih
PP TIM I PP TIM II
Dian Hermawati, AMK Mikeu Hidayati, AMK
PKU
Hariyadi
Radi Nurdiansyah, AMK
Rizal, AMK
Dedi Koswara, AMK
Indra Sophyan, AMK
Dadang Zakaria, AMK
Shidik Andalan, AMK
Handi Komarudin, AMK
Rian Rusdiana, AMK
Almira Aurellya, AMK
Mutiara Ringga, AMK
Rini Yuliyani, AMK
Liskha Putri, AMK
Widya Luthfania, AMK
ADMINISTRASI
Ida Widhaningsih
KEAMANAN
Analisis :
Berdasarkan analisis hasil kajian pada table 3.1 didapatkan hasil
bahwa sebagian kecil yaitu 5 orang (25,0%) perawat di ruang zumar
berjenis kelamin laki-laki dan sebagian besar yaitu 15 orang (75,0%)
perawat di ruang zumar berjenis kelamin perempuan. Dengan
jumlah laki-laki
Hasil
Pendidikan Terakhir
Frekuensi Presentasi
D-III Keperawatan 18 90,0%
S-I Keperawatan 1 5,0%
Profesi Ners 1 5,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.3 diperoleh data
hamper seluruhnya yaitu 18 orang perawat di ruang zumar
berpendidikan DIII Keperawatan (90,0%) dan 1 orang perawat
yang berpendidikan SI Keperawatan (5,0%), dan 1 orang perawat
yang berpendidikan Profesi Ners (5,0%). Tingkat pendidikan
seseorang itu merupakan perkiraan bagi kedudukan kelas sosial
yang umum diterima, sehingga semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin besar kemungkinan dalam melakukan kajian
asuhan keperawatan yang akan dilakukan khususnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan secara Primary Nersing yang
mungkin dapat diterapkan diruangan.
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.5 diperoleh hasil
sebanyak 1 orang (5,0%) berstatus Pra PK, 8 orang (40,0%)
perawat berstatus PK I, sebanyak 8 orang (40,0%) perawat
berstatus PK II, sebanyak 2 orang (10,0%) berstatus PK III, dan
sebanyak 1 orang (5,0%) perawat berstatus PK IV.
Table 3.6 Data Umum Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian
Hasil
Status Kepegawaian
Frekuensi Presentasi
Tetap 11
Kontrak 9 100,0%
Total 20
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Berdasarkan hassil kajian pada 13iker 3.6 diperoleh data
hamper setengahnya yaitu sebanyak 7 orang (35,0%) berstatus
pegawai tetap. Dan sebagian besar yaitu sebanyak 13 orang (65,0%)
perawat berstatus pegawai kontrak.
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.7 diperoleh data
sebagian besar yaitu sebanyak 17 orang (85,0%) bergolongan B II,
sebanyak 1 orang (5,0%) bergolongan B III, sebanyak 1 orang
(5,0%) bergolongan B IV, dan sebanyak 1 orang (5,0%) bergolongan
C I.
Analisis
Berdasarkan hassil kajian pada table 3.8 diperoleh data
bahwa seluruhnya tenaga keperawatan di ruang zumar RSUD AL
Ihsan Provinsi Jawa Barat suda memiliki STR dengan angka
presentase (100,0%).
Analisis
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.9 diperoleh data
sebagian besar perawat di ruang zumar berstatus sudah menikah
yaitu sebanyak 13 orang (65,0%), dan sebanyak 7 orang (35,0%)
perawat di ruang zumar yang berstatus belum menikah.
Analsis
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.9 diperoleh data
bahwa seluruhnya perawat di ruang zumar sudah mengikuti
pelatihan khusus dasar di ruang bedah dengan presentase
(100,0%).
Analisis :
Berdasarkan hasil analisis kajian di ruang zumar bedah,
didapatkan sebanyak 20 orang perawat yang terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dengan presentase (5,0%), sebanyak 2 orang
perawat primer dengan presentase (10,0%) dan sebanyak 17
perawat associate dengan presentase (85,0%).
Keterangan :
Dinas Pagi = 7 orang
Dinas Siang = 5 orang
Dinas Malam = 3 orang
= 15 orang
Keterangan :
Dinas Pagi = 4 orang
Dinas Siang = 4 orang
Dinas Malam = 3 orang
= 11 orang
Keterangan :
Dinas Pagi = 5 orang
Dinas Siang = 4 orang
Dinas Malam = 3 orang
= 12 orang
Keterangan :
Dinas Pagi = 5 orang
Dinas Siang = 4 orang
Dinas Malam = 3 orang
= 12 orang
1 Minimal 5 2 10
Jumlah 27 100,77
(95 × 14,3)
𝑙𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦 = = 5,03
270
4) Gaya Kepemimpinan
Table 3.18 Gaya Kepemimpinan di Ruang Zumar
No Responden Skala (%)
(Perawat) Transaksional
1 P2 14 14 7
2 P3 14 9 9
3 P4 9 12 9
4 P5 12 15 7
5 P6 15 11 9
6 P7 11 13 11
7 P8 13 13 9
8 P10 13 11 9
9 P11 11 13 9
10 P12 13 13 11
11 P13 17 17 11
12 P14 13 13 11
13 P15 17 17 9
14 P16 13 13 7
15 P17 11 13 9
16 P18 9 11 7
17 P19 9 11 11
18 P20 11 11 9
Analisis
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
kepala ruangan di Ruang Zumar Bedah RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat yaitu 1 orang dengan pengetahuan peran
dan fungsi berkategori baik dengan presentase 100%.
Jumlah
No % Kategori
Responden
1 P2 100 Baik
2 P3 100 Baik
Jumlah 2 100 Baik
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
perawat primer di Ruang Zumar Bedar RSUD Al Ihsan Provinsi
Jawa Barat yaitu 2 orang dengan pengetahuan peran dan
fungsi berkategori baik dengan presentase 100%.
JUMLAH
NO RESPONDEN % KATEGORI
SKOR
1 P4 8 80 Baik
2 P5 9 90 Baik
3 P6 8 80 Baik
4 P7 8 80 Baik
5 P8 9 90 Baik
6 P10 8 80 Baik
7 P11 8 80 Baik
8 P13 7 70 Cukup
9 P14 8 80 Baik
10 P15 9 90 Baik
11 P16 7 70 Cukup
12 P17 8 80 Baik
13 P18 8 80 Baik
14 P19 8 80 Baik
15 P20 8 80 Baik
Analisis
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
perawat associate di ruangan associate di ruang zumar bedah
RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat adalah 2 orang dengan
pengetahuan peran dan fungsinya berkategori cukup dan
sebanyak 13 orang dengan pengetahuan peran dan fungsinya
berkategori baik.
d) Kompetensi Perawatan Spiritual Perawat
Tabel 3.22 Kompetensi Perawatan Spiritual Perawat
Kategori Perawat (n) %
Baik 18 90 %
Cukup 2 10%
Kurang 0 0%
Jumlah 20 100%
Sumber : Data Primer 2019
Analisis
Berdasarkan hasil kajian kompetensi perawatan spiritual
perawat di ruang zumar diperoleh 18 dari 20 responden (90%)
berkompetensi baik, 2 responden (10&) berkompetensi cukup dan
tidak ada seorangpun yang berkompetensi kurang (0%).
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian turn over perawat di ruang zumar
diperoleh 1 orang (5%) dari 20 orang (95%) keluar dengan
alasan akan bekerja di instansi daerah domisilinya.
f) Eksodus CPNS
Table 3.26 Eksodus CPNS
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian eksodus CPNS perawat di ruang
zumar diperoleh 17 orang mengikuti test CPNS (85%) dari 20
orang perawat dan 3 orang yang tidak mengikuti test CPNS
(15%) dari 20 responden perawat ruang zumar.
BEBAN KERJA TENAGA KEPERAWATAN
Tabel 3.16 analisis beban kerja selama 3 hari bulan januari 2019.
Jam Jam Jam Total
Analisa Analisa Analisa Total
Shift Kerja % Kerja % Kerja % Rata-Rata
(menit) (menit) (menit) Rata-Rata
(menit) (menit) (menit) (%)
Pagi 1 420 390 92.86 420 388 92.4 420 360 85.7
2 420 355 84.52 420 376 89.5 420 389 92.6
3 420 378 90 420 392 93.3 420 372 88.6
4 420 386 91.9 420 355 84.5 420 358 85.2
Total 1680 1509 1680 1511 1680 1479
Rata-Rata 376.25 89.82 377.75 89.9 369.75 88 1124 89
Siang 1 420 366 87.14 420 379 90.2 420 371 88.3
2 420 388 92.38 420 391 93.1 420 389 92.6
3 420 374 89.05 420 360 85.7 420 371 88.3
Total 1260 1120 1260 1117 1260 1131
Rata-Rata 373.33 88.9 372.33 88.7 373.67 89 1119 88.867
Malam 1 600 522 87 600 493 82.2 600 488 81.3
2 600 499 83.17 600 552 92 600 512 85.3
3 600 542 90.33 600 456 76 600 549 91.5
Total 1800 1563 1800 1501 1800 1549
Rata-Rata 521 86.83 500.333 83.4 516.333 86.1 1538 85.43
2. DATA UNSUR METODE
Metode yang digunakan di ruangan Zumar adalah metode
MPKP dan pembagian TIM (2 TIM)
a. Timbang terima (Operan Dinas)
Timbang terima (Operan Dinas) merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Tujuannya untuk mengkomunikasikan keadaan pasien dan
menyampaikan informasi yang penting.
Kegiatan operan di ruang Zumar yang dilakukan
oleh kelompok sudah dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur yang sudah disepakati oleh
kelompok dengan menerapkan prinsip operan.
b. Pre Post Conference
Pre Post Conference merupakan pertemuan tim
yang dilakukan setiap hari, dilakukan sebelum (Pre) atau
setelah (Post) melakukan operan dinas, sore atau malam
sesuai dengan jadwal dinas perawatan. Tujuan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil, mempersiapkan
hal-hal yang akan ditemui di lapangan dan memberikan
kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.
Kegiatan Pre Post conference bejalan dengan baik
mulai dari persiapan perlengkapan (status pasien) dan
petugas masing-masing, dalam pelaksanaan kegiatan
conference dilakukan setiap hari mulai dari menyampaikan
perkembangan dan permasalah pasien, berdiskusi
mengenai masalah klien dan post conference dengan
mengingatkan tentang kedisplinan, ketelitian dan kejujuran
dalam menjalankan tugas.
c. Supervisi
Supervisi merupakan upaya membantu pembinaan
dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar
merekan dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah
ditetapkan secara efisien dan efektif. Tujuan memberikan
bantuan kepada bawahan sehingga bawahan memiliki
bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas
dengan hasil yang baik.
Selama dinas di ruangan Zumar belum ada
supervisi yang dilakukan di ruangan.
d. Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru sudah dijalankan namun
pada persiapan alat tidak ada set pemeriksaan fisik
(timbangan BB dan TB).
Saran/masukan : disarankan pada saat
penerimaan pasien baru diharapkan perawat melakukan
observasi ulang pasien di ruangan dan operan dilakukan di
depan pasien.
e. Perencanaan pasien pulang (Discharge planning)
Perencanaan pasien pulang (Discharge planning)
yaitu menyiapkan klien yang akan pulang karena sudah
sembuh atau melanjutkan perawatannya di rumah (home
care). Tujuan menyiapkan klien untuk kembali ke
lingkungan tempat tinggalnya dan menyiapkan keluarga
untuk melakukan perawatan lanjutan yang masih
diperlukan bagi klien di rumah.
Perencanaan pasien pulang (Discharge planning)
di ruangan sudah dijalankan pada saat pasien pulang
diberi pendidikan kesehatan kepada keluarga dan pasien
namun saat pulang tidak ada perawat yang mengantarkan
sampai pintu keluar serta perawat tidak menjelaskan
tindakan apa yg dilakukan jika gejala pasien terjadi
kembali.
f. Sentralisasi obat
Sentralisasi obat belum dijalankan secara baik,
terkadang masih terjadi kesalahan nama obat sehingga
keluarga pasien harus kembali lagi ke apotik untuk
mengambil obat yang diresepkan oleh dokter.
g. Pelaksanaan universal precaution
Pelaksanaan universal precaution sudah dilakukan
dengan baik di mana sarung tangan, masker,tempat
sampah medis dan benda tajam tersedia dan mudah
didapat. Perawat mencuci tangan setelah tindakan,
menggunakan masker pada saat yang tepat sesuai
kebutuhan.
h. Audit dokumentasi askep
Audit dokumentasi askep sudah dijalankan dengan
baik dimana data dalam pengkajian lengkap (data biodata,
riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu,
data biologis (Fisik), data psikososial-spiritual, pola hidup/
pola aktivitas sehari-hari, data respon nyeri, dalam data
diagnose sesuai dengan prioritas masalah dan dirumuskan
dengan benar (PES), untuk perencanaan rencana
keperawatan disusun menurut prioritas masalah, terdapat
tujuan yang harus di capai, mencakup tindakan mandiri
perawat dan tindakan kolaboratif. Untuk pelaksanaan
terdapat tindakan mandiri perawat, tindakan kolaborasi,
tercatat hasil observasi atau respon pasien terhadap
tindakan yang sudah dilaksanakan dan tercantum nama
dan paraf perawat setiap tindakan keperawatan yang
dilaksanakan dan untuk evaluasi diagnosa keperawatan
dievaluasi setiap hari, diagnosa keperawatan yang
teratasi, teratasi sebagian dan yang tidak teratasi
tercantum dalam dokumentasi, tercantum nama dan waktu
pelaksanaan evaluasi, tercantum nama dan paraf perawat
yang melakukan evaluasi.
i. Kepuasan Perawat
Kepuasan Perawat Di Ruangan Zumar Bedah Kelas 3 Tahun 2019
Tabel 3.27 Kepuasan Perawat di Ruangan Zumar Bedah
Persentase Kategori
No Responden
(%) (Nilai median)
1 P1 63,2 Cukup Puas
2 P2 57,9 Cukup Puas
3 P3 52,9 Cukup Puas
4 P4 52,6 Cukup Puas
5 P5 57,9 Cukup Puas
6 P6 47,4 Cukup Puas
7 P7 42,1 Tidak Puas
8 P8 52,6 Cukup Puas
9 P9 57,9 Cukup Puas
10 P10 78,9 Puas
11 P11 52,6 Cukup Puas
12 P12 78,9 Puas
13 P13 100 Puas
14 P14 57,9 Puas
15 P15 57,9 Cukup Puas
16 P16 47,4 Puas
17 P17 73,7 Cukup Puas
18 P18 52,6 Puas
19 P19 42,1 Cukup Puas
20 P20 52,6 Puas
21 P21 52,6 Cukup Puas
22 P22 47,4 Cukup Puas
23 P23 52,6 Puas
24 P24 52,6 Sangat Puas
Persentase Kategori
No Responden
(%) (Dilakukan)
1 P1 93,3 Ya
2 P2 80,0 Ya
3 P3 66,7 Ya
4 P4 100 Ya
5 P5 100 Ya
6 P6 100 Tidak
7 P7 66,7 Ya
8 P8 100 Ya
9 P9 100 Ya
10 P10 73,3 Tidak
11 P11 100 Tidak
12 P12 100 Ya
13 P13 100 Ya
14 P14 100 Ya
15 P15 100 Ya
16 P16 86,7 Ya
17 P17 100 Ya
18 P18 73,3 Tidak
19 P19 100 Ya
20 P20 100 Ya
21 P21 100 Ya
22 P22 60 Ya
23 P23 100 Ya
24 P24 100 Ya
25 P25 100 Ya
26 P26 86,7 Ya
27 P27 100 Ya
28 P28 100 Ya
29 P29 100 Ya
30 P30 100 Ya
31 P31 100 Ya
KONDISI
2 2012
1 2012
21 Scherm 1 1
26 Termometer 3 2 1 1 tidak
Digital berfungsi
29 Kruk 1 1
30 Ice crop 1 1
31 Tourniquet karet 8 8
33 Comode Plastik 1 1
34 Beban traksi 1 kg 1 1
35 Beban traksi 2 kg 1 1
36 Beban traksi 3 kg 1 1
37 Beban traksi 4 kg 1 1
38 Beban traksi 5 kg 1 1
40 Blood warmer 1 1
41 Sepatu boot 1 1
1 2018
43 Kostul/kursi 3 2 1 1 Hilang
Saadat 1 2013
45 Nebulizer Elimasar 1 2
Omron 1 2015
49 Talang keramas 1 1
51 Urinal Stainless 44 44
52 Stik GD 1 1
53 Oxymetry NT1A5110078 Solaris 1 2016 2
Analisa :
Dari hasil observasi yang didapatkan bahwa jumlah barang yang layak pakai ada 233 alat kesehatan dan jumlah
yang rusak/ hilang/tidak berfungsi sebanyak 22 alat kesehatan di Ruangan Zumar. Dari standar jumlah belum semua
memenuhi standar DEPKES RI 2012.
c. Daftar Inventaris mebeller dan elektronik Ruang Zumar RSUD Al-Ihsan Tahun 2019
Tabel 3.32 Daftar inventaris mebeller dan elektronik Ruang Zumar RSUD Al-Ihsan Tahun 2019
SPESIFIKASI MODEL JUMLAH TAHUN KONDISI
NO NAMA BARANG MERK Ket
(TYPE/NO SERI) YANG ADA PEROLEHAN BAIK RUSAK
6 Computer LG 1 2010 2
1 2014
Miyako 1 2013
9 Kulkas 2 2
10 Lemari alkes Mak 1 2015 1
16 Nurse stasion 2 2
19 Trolley EKG 1 1
20 Trolley Nebulizer 1 1
21 Trolley O2 Kecil 2 2
22 Trolley Suction 1 1
23 Strolley tindakan 2 2
34 Wadah plastik 2 2
Besar
42 Keranjang 1 2018 1
Pengambilan
Obat
9 Calculator Buah - 1
24 Kertas CF 2 :1 Box - 2
40 Pensil 2B Buah - 2
57 Alko - 1
58 Karet BKS - 1
59 Double tipe - 2
60 Steropom - 2
61 Kertaskado - 10
62 Plastik kado - 10
157 L obs
S transfusi LBR - 100
158 u
L Laporan Insiden LBR - 100
Internal
m
159 L Persetujuan/
b LBR - 100
penolakan Transfusi
e
160 L Form
r Terminal LBR - 50
162 L Aswal
: Kep. Px Anak LBR - 100
2
D
163 L Aswal
a Kep. Px Anak LBR - 100
3
t
164 L anastesi sedasi LBR - 300
a
165 L Farmasi R Inap LBR - 500
s
Sumber : Data Primer Kajian ruangan Zumar
1 Umum Rp : 50.000
2 S Spesialis Rp : 100.000
S
Sumber :Data Primer Kajian ruangan Zumar Bedah
Analisa :
Pada table 3.35 menjelaskan tarif biaya visit dokter umum
yaitu Rp: 50.000, dan dokter spesialis sebesar Rp 100.000.
Biaya Tindakan Medis
Tabel 3.36 biaya tindakan medis
Kelas Tujuan Kelas 3
Tindakan Im,Sc,Iv 7.000
Tindakan Ic,Skintes 12.000
Injek Infus 1-3 Kali 7.000
Injek infus 4-5 Kali 20.000
Injek Infus > 6 37.000
Pasang Ngt 27.000
Pasang Dc (W) 32.000
Pasang Dc (L) 32.000
Pasang/Up Tranfusi 32.000
Pasang/Up Infus 27.000
Suction 1-3 Kali 35.000
Suction 4-5 Kali 50.000
Suction > 6 75.000
Nebulizer Per Kali 22
.000
Rjp Dr Umum 90.000
Rjp Perawat 71.000
Lavage 1-3 45.000
Lavage 4-5 55.000
Lavage >6 80.000
Ekg 95.000
Echo 800.000
Kasur Decub 105.000
Infus Pump 110.000
Syiring Pump 55.000
Aspirasi Cairan Genu 140.000
Pungsi Abses
700.000
Hepar/Renal
Peleura Punksi,
140.000
Acsiters
Hemodialisa 982.000
Administrasi 100.000
Gizi 30.000
Sumber :Data Primer Kajian ruangan Zumar Bedah
Analisis :
Berdasalkan hasil data SDM, penghasilan karyawan kontrak sebesar
Rp.3.000.000-3.500.000, sedangkan berdasarkan hasil analisis penghasilan
terhadap 13 karyawan kontrak di ruang zumar yaitu Rp.1.500.000 untuk gajih
pokok, uang makan dan insentif ± Rp.1.400.000 sehingga jumlah pendapatan
yang di terima dalam 1 bulan adalah Rp.2.900.000. jika di bandingkan gaji pokok
Rp.1.500.000 yang diterima perawat dengan UMK Kabupaten Bandung 2019
dengan jumlah Rp.2.893.074 pebdapatan yang diterima tidak sesuai dengan
jumlah UMK.
Menurut survey sistem penggajian, di dapatkan cukup puas 57,9%, tidak
puas 10,5%, puas 31,6%, dan kepuasan perawat terhadap jumlah gaji di
bandingkan dengan pekerjaan didapatkan hasil cukup puas 63,2%, tidak puas
5,3%, dan Puas 31,6%.
5. DATA UNSUR MARKETING
a. Hasil Pengkajian Berdasarkan Jumlah Pasien Masuk di Ruang
Zumar Bedah RSUD Al-Ihsan
1) Pasien Masuk
Tabel 3.39 Jumlah Pasien Masuk di Ruang Zumar Bedah
RSUD Al-Ihsan Selama 3 Bulan Terakhir Oktober s/d
Desember
Tahun 2018
s
No Pasien Masuk Jumlah
d
1 Oktober 205
A
2 November 201
T
3 Desember 196
A
Total 602
:
Data Primer 2019
Analisa :
Berdasarkan tabel jumlah pasien dari Bulan Oktober s/d
Desember 2018 menunjukan bahwa pasien masuk tidak terjadi
peningkatan atau penurunan yang signifikan yang terjadi pada 3
bulan terakhir.
2) Pasien Keluar
Tabel 3.40 Jumlah Pasien Keluar di Ruang Zumar Bedah
RSUD Al-Ihsan Selama 3 Bulan Terakhir Oktober s/d
Desember Tahun 2018
Analisa :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 3 bulan
terakhir Oktober s/d Desember 2018 angka kematian kurang dari 48
jam perawatan sebanyak 4 orang dan yang meninggal lebih dari 48
jam perawatan sebanyak 4 orang. Sementara angka kejadian pulang
paksa berjumlah 6 orang. Alasan kepulangan sebagian besar karena
pasien sudah perbaikan. Sedangkan Untuk pasien yang dipindahkan
ruangan sebanyak 17 orang, dengan alasan berhubungan dengan
hak rawat pasien di tempat tersebut, tidak ada pasien yang dirujuk,
tidak ada pasien yang kabur dan angka kejadian pasien pulang biasa
selama 3 bulan terakhir berjumlah 614 orang dengan perbaikan
kesehatan sehingga dilanjutkan dengan rawat jalan atau kontrol di
Poliklinik.
4 Pasien u 0 4 3 7 2,34 %
m
Kontraktor
b
5 Pasien e 3 4 6 13 2,17 %
Maskin r
Jumlah :
205 201 191 597 100 %
D
Data Primer Kajian ruangan Zumar Bedah
Analisa :
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar pasien
berobat menggunakan jaminan BPJS PBI yaitu sebesar
41,37%, sebagian kecil pasien berobat menggunakan maskin
2,17%, KONTRAKTOR 2,34%,dan yang menggunakan BPJS
Non PBI 38,2%,
e. Mutu Pelayanan Keseluruhan di Ruang Zumar Bedah RSUD Al-
Ihsan
Tabel 3.44 Mutu Pelayanan Keseluruhan di Ruang Zumar Bedah
RSUD Al-Ihsan Bulan Oktober s/d Desember 2018
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada Bulan
Oktober s/d Desember tidak terjadi cedera dan infeksi nasokomial
yang terdiri dari dekubitus, plebliitis, infeksi saluran kemih,
HAP/HAV (hepatitis) dan (Infeksi daerah operasi).
NO MASALAH KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses inflamasi/terputusnya
kontinuitas jaringan
TOTAL 1 34 0,78
SUB
NO INTERNAL FAKTOR STRATEGIS FAKTOR FAKTOR RATING JUMLAH KET.
(a) (b) (c) (a x b x c)
B Kelemahan
1. Di ruang zumar perawat yang status pendidikannya S1 Keperawatan 0,20 0,125 3 0,07
sebanyak 1 orang, perawat dengan lulusan profesi ners sebanyak 1
orang, dan perawat dengan lulusan D III Keperawatan sebanyak 18
orang.
2. Terdapat 18 orang perawat yang bekerja dan masih tetap berjenjang D3 0,20 0,125 2 0,05
Keperawatan
3. Belum terbaharuinya struktur organisasi di ruang zumar. 0,20 0,125 2 0,05
4. Tenaga keperawatan di ruang zumar masih kurang menurut perhitungan 0,20 0,125 3 0,07
depkes yaitu sebanyak 24 orang, tetapi jumlah tenaga keperawatan di
zumar hanya sebanyak 20 orang saja.
7. Tidak berjalannya pemberian reward secara rutin dan berulang pada 0,20 0,125 3 0,07
perawat yang melakukan pengelolaan asuhan keperawatan yang secara
maksimal.
8. Terdapat data 1 orang perawat ruang zumar yang keluar dengan alasan 0,20 0,125 4 0,1
akan bekerja di instansi daerah domisilinya.
TOTAL 1 17 0,41
SUB
NO EKSTERNAL FAKTOR STRATEGIS FAKTOR FAKTOR RATING JUMLAH KET.
(a) (b) (c) (a x b x c)
C Peluang
1. Adanya kerjasama dengan institusi pendidikan 0,20 0,5 4 0,4
2. Adanya pelatihan-pelatihan atau seminar tentang perawatan luka untuk 0,20 0,5 4 0,4
perawat
TOTAL 1 8 0,8
SUB
NO EKSTERNAL FAKTOR STRATEGIS FAKTOR FAKTOR RATING JUMLAH KET.
(a) (b) (c) (a x b x c)
D Ancaman
1. Letak geografis yang sering mengalami bencana alam (banjir) dapat 0,20 0,25 5 0,25
mempengaruhi akses pegawai menuju rumah sakit dan akan
berdampak terhadap pelayaan.
2. Adanya peningkatan dan daya pikir yang kritis dari masyarakat terhadap 0,20 0,25 4 0,2
pelayanan dan tindakan keperawatan
3. Arus tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia semakin 0,20 0,25 3 0
meningkat. Selain itu, tenaga medis asing dan kebanyakan dari mereke
pada umumnya berpendidikan setingkat S1, dengan status Registreted
Nurse (RN) dan mampu berbicara Bahasa Indonesia.
4. Adanya eksodus CPNS pada tenaga keperawatan di ruang zumar 0,20 0,25 4 0,2
sebanyak 17 orang.
TOTAL 1 16 0,65
NO EKSTERNAL FAKTOR STRATEGIS SUB KET.
FAKTOR FAKTOR RATING JUMLAH
(a) (b) (c) (a x b x c)
C Peluang
3. Adanya kerjasama dengan institusi pendidikan 0,20 0,5 4 0,4
4. Adanya pelatihan-pelatihan atau seminar tentang 0,20 0,5 4 0,4
perawatan luka untuk perawat
TOTAL 1 8 0,8
A Kekuatan
Sub Factor
No Eksternal Faktor Strategis Factor (a) Rating (c) Nilai (axbxc) Ket
(b)
C Peluang
1. Adanya kerjasama yang baik antara pihak institusi
0,25 0,33 3 0,24
pendidikan dengan rumah sakit.
2. Adanya kepercayaan yang cukup baik dari pasien dan
0,25 0,34 4 0,34
masyarakat kepada rumah sakit
3. Sudah terdapat lembaga PKRS. 0,25 0,33 3 0,24
Total 1 13 0,82
Sub Factor
No Eksternal Faktor Strategis Factor (a) Rating (c) Nilai (axbxc) Ket
(b)
D Ancaman
1. Adanya tuntutan akan pelayanan yang maksimal
0,25 0,35 3 0,26
dari masyarakat
2. Peningkatan daya pikir yang kritis dari masyarakat
0,25 0,33 2 0,16
terhadap pelayanan dan tindakan keperawatan
3. Kebebasan pers yang mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi dari dalam ruangan rumah 0,25 0,32 4 0,32
sakit kepada masyarakat
Total 1 12 0,74
1. Pemilihan sampah untuk sampah non medis, medis, 0,20 0,33 3 0,198
ampul, dan bekas suntikan sudah berjalan.
2. Untuk kelengkapan material 96,57% atau sejumlah 0,20 0,34 3 0,204
590 alat dalam kondisi baik dan layak pakai
3. Untuk alat tenun 100% dalam kondisi layak pakai. 0,20 0,33 5 0,33
Total 1 11 0,732
Sub item
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (c) Nilai (axbxc) Ket
(b)
B Kelemahan
9. Belum memiliki ruang khusus loker barang perawat 0,20 0,06 4 0,048
11. Tempat penyimpanan status pasien dan penempatan 0,20 0,06 3 0,036
alat di meja belum tertata rapih
12. Penyimpanan alat tenun di dalam lemari belum 0,20 0,06 3 0,036
sesuai dengan tempatnya. Cara pengambilan alat
tenun tidak beraturan dan tidak dirapihkan kembali
ketempatnya.
13. Belum meratanya langkah-langkah cuci tangan 0,20 0,06 2 0,024
disetiap ruangan
14. Belum ada perlengkapan pasien safety seperti bel 0,20 0,07 4 0,056
pasien dan pegangan tangan pada dinding.
15. Belum ada identitas perawat diloker masing” 0,20 0,06 3 0,036
perawat.
16. Terdapat sejumlah 21 alat keperawatan maupun 0,20 0,06 4 0,048
mebeller yang tidak berfungsi.
Total 1 56 0,656
Sub item
No Eksternal Faktor Strategis Faktor (a) Rating (c) Nilai (axbxc) ket
(b)
C Peluang
Total 1 4 0,8
Sub item
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (c) Nilai (axbxc) Ket
(b)
D Ancaman
1. Adanya persaingan antar rumah sakit negeri maupun 0,20 0,4 4 0,32
swasta promosi tentang pengadaan alat-alat
kesehatan yang semakin canggih
2. Meningkatnya harga fasilitas kesehatan seiring 0,20 0,6 4 0,48
berkembangnya peralatan yang semakin canggih.
Total 1 8 0,8
Total 1 4 0.8
No Eksternal Faktor Strategis Faktor (a) Subfaktor(b) Rating (b) Nilai (axbxc) Ket
C Peluang
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Subfaktor(b) Rating (b) Nilai (axbxc) KET
D Ancaman
4. Pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan UMK, 0.2 0.25 4 0.2
akan berdampak pada kinerja.
Total 1 17 0.85
Tabel 3.54 Internal Faktor Evaluation dan Eksternal Faktor Evaluation
MARKETING (M5)
No Internal Faktor Strategis Factor (a) Sub Faktor Rating (c) Nilai Ket
(b) (axbxc)
A Kekuatan
No Internal Faktor Strategis Factor (a) Sub Faktor Rating (b) Nilai (axbxc) Ket
(b)
B Kelemahan
C Peluang
1. Adanya beberapa instansi kerjasama sebagai tempat rujukan 0,15 0,25 4 0,15
Rumah Sakit.
2. Telah optimalnya pengembangan kerjasama pasien kontraktor. 0,15 0,25 3 0,11
3. Sudah adanya program home care bekerjasama dengan 0,15 0,25 4 0,15
Poliklinik diabetic center RSUD Al-Ihsan.
4. Proyek pembangunan dan perkembangan lahan tahun 2019, 0,25
memberikan peluang lebih banyak terhadap pelayanan 0,15 4 0,15
kesehatan untuk public
Total 0,6 1 15 0,56
No Eksternal Faktor Strategis Factor Sub Rating (c) Nilai (axb) Ket
(a) Faktor (b)
D Ancaman
1. Persaingan antar rumah sakit swasta dan negeri 0,15 0,25 4 0,15
Total 1
0,6 13 0,48
= 0,116 – 0,612
= -0,496
= 0,756 – 0,704
= 0,052
II I
STABILISASI TUMBUH
0,052
-0,496
III IV
BERTAHAN DIVERVIKASI
Berdasarkan Analisis posisi strategis pelayanan keperawatan ruang zumar RSUD Al Ihsan berada pada kuadran
II yaitu stabilisasi dan konsolidasi Internal yang berarti masih ada peluang untuk tumbuh dengan terlebih dahulu harus
mengadakan stabilisasi dan konsolidasi internal, karena masih ada kelemahan factor internal baik dibidang pelayanan,
keuangan, organisasi dan SDM serta sarana prasarana.