Anda di halaman 1dari 94

BAB III

KAJIAN SITUASI

A. PROFIL RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT


Rumah sakit ini didirikan pada tanggal 15 Januari 1993 dengan Akta
Notaris Tien Norman Lubis, SH Nomor: 48 didirikanlah Yayasan Al Ihsan oleh
enam orang tokoh Jawa Barat yang mewakili unsur - unsur Umat Islam.
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Al Ihsan
dilakukan pada 11 Maret 1993 M bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan
1414 H, momen ini bertepatan pula dengan Nuzulul Qur'an. Acara ini dihadiri
oleh tokoh-tokoh masyarakat, Pejabat Provinsi, Kabupaten, Bupati, Walikota,
Ulama se-Jawa Barat dan pimpinan ormas-ormas Islam. Operasional kegiatan
Rumah Sakit Islam Al Ihsan dimulai sejak tanggal 12 November 1995. Dalam
perkembangannya, Rumah Sakit Islam Al Ihsan yang tadinya dikelola oleh
Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dari tahun 1993 hingga tahun 2004,
beralih kepemilikannya menjadi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak
tahun 2004 hingga saat ini.
Perubahan Status : Pada tanggal 19 Nopember 2008 Berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No: 23 Tahun 2008 Rumah Sakit Islam
Al Ihsan berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat. Pada tanggal 10 Juli 2009 RSUD Al Ihsan ditetapkan untuk
menerapkan PPK-BLUD melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa
Barat No. 900/Kep.921-Keu/2009.
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan merupakan unit sosioekonomi, yang
menjalankan pengelolaanya berdasarkan fungsi sosial dan ekonomi. Artinya
dalam menjalankan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan tetap
menggunakan perhitungan ekonomi, dimana pekerjaan dilakukan secara
profesional, efisien dan produktif tetapi tidak melupakan fungsi sosialnya bagi
masyarakat. Pengelolaan menjadi lebih komplek, karena di satu sisi pihak
manajemen dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat,
sementara pada sisi yang lain Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan harus tetap
menjalankan fungsi sosialnya.
Sebagai implementasi dalam menjalankan fungsi sosialnya, Rumah Sakit
Umum Daerah Al Ihsan menyediakan fasilitas yang layak untuk melayani

73
74

pasien yang kurang mampu, juga banyak melakukan aktifitas bakti sosial bagi
masyarakat yang membutuhkan seperti khitanan masal, pengobatan gratis,
bantuan penanggulangan bencana dll.
Akreditasi : dalam rangka memberikan jaminan mutu dan kualitas
pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan terus melakukan perbaikan,
diantaranya mengikuti audit mutu melalui penilaian akreditasi rumah sakit
yang dilakukan oleh Depkes pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI. Nomor YM.00.03.3.5.1933 tanggal 26 April 1999
perihal pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar Kepada Rumah
Sakit Islam Al Ihsan Jalan Kiastramanggala Baleendah Kab.Bandung Propinsi
Jawa Barat. Rumah Sakit Islam Al Ihsan dinyatakan lulus mendapatkan
sertifikat akreditasi 5 pelayanan meliputi: Adminitrasi Manajemen, Pelayanan
Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis
pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor
HK.00.06.2.2.259 tanggal 29 Januari 2004 perihal pemberian Status Akreditasi
Penuh Tingkat Lanjut kepada Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jalan
Kiastramanggala Baleendah Kab. Bandung Propinsi Jawa Barat. Kembali
Rumah Sakit Islam Al Ihsan berhak atas sertifikat akreditasi 12 pelayanan
meliputi: Adminitrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan, Rekam Medik, Farmasi, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3), Radiologi, Laboratorium, Kamar Operasi, Pengendalian INOS dan
Perinatal Resiko Tinggi.
Pada tahun 2011 melalui Surat Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) Nomor: KARS-SERT/42NI11/2011 tanggal 15 Agustus 2011 RSUD
Al Ihsan dinyatakan lulus akreditasi tingkat lengkap 16 pelayanan meliputi
Adminitrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan, Rekam Medik, Farmasi, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), Radiologi, Laboratorium, Kamar Operasi,
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi, Perinatal Resiko Tinggi, Rehabilitasi
Medik, Pelayanan Darah, Pelayanan Intensif dan Pelayanan Gizi.
Pada tahun 2017 melalui Surat Keputusan Komisi Akreditasi Rumah
Sakit(KARS) Nomor : KARS-SERT/668/III/2017 tanggal 31 Maret 2017 bahwa
RSUD Al Ihsan telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan
dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna.
75

1. Filosofi Rumah Sakit


Nama Rumah Sakit Umum Daerah ini adalah Al Ihsan yang
sekaligus menjadi landasan filosofinya. Arti IHSAN sebagaimana
dikatakan Nabi Muhammad SAW :
“Beribadahlah kepada Allah SWT seolah - olah kamu melihat-Nya,
walaupun kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat kamu”.
Berdasarkan hal tersebut diatas, petugas pelayanan kesehatan yang
berpegang teguh pada falsafah I H S A N hendaknya :
a. Yakin bahwa hanya karena ijin Allah seorang penderita penyakit dapat
sembuh kembali.
b. Yakin bahwa semua penyakit ada obatnya yang masih harus
dicari/dipelajari.
c. Allah hanya memperkenankan pengobatan dengan obat dan cara-
cara yang tidak diharamkan oleh Allah.
d. Yakin bahwa pelayanan kesehatan yang didasarkan karena Allah,
akan menjadi bagian dari ibadah kepada Allah.
2. Falsafah Rumah Sakit
Beribadah kepada Allah SWT seakan-akan kamu melihat Allah, dan
bilamana kamu tidak bisa melihat, Allah pasti melihat kamu “Dengan
demikian, derajat IHSAN yang menempatkan manusia pada tingkatan
ibadah yang paling tinggi hendaknya menjadi acuan bagi seluruh pegawai
RSUD Al Ihsan dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Falsafah IHSAN dapat mendorong petugas pelayanan kesehatan
menjadi insan pengabdi (abdi Allah) yang yakin bahwa penyakit itu
diciptakan oleh Allah dan hanya dapat disembuhkan karena izin Allah,
serta mendorong insan kesehatan untuk menemukan obat penangkalnya
sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW : “Allah menurunkan
penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengerti dan
tidak diketahui oleh orang yang tidak mengerti” (HR. Bukhari dan Muslim).
Falsafah IHSAN dapat mencegah petugas pelayanan kesehatan
dari tindakan yang menyimpang dari kode etik dengan tata cara
pengobatan yang benar sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad
76

SAW : “Allah tidak menjadikan penyembuhan dengan apa yang


diharamkan atas kamu” (HR. Baihaqi).
3. Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit Al-Ihsan
a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Terdepan dan Rujukan Utama
di Jawa Barat serta Rumah Sakit Pendidikan Bertaraf Internasional”
b. Misi
1) Mewujudkan Centre of Exellent (dengan unggulan dalam
pelayanan : jantung, diabetic dan cancer).
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang professional.
3) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
4) Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan
dan pengembangan SDM Rumah Sakit.
5) Melaksanakan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat yang menunjang pelayanan kesehatan prima.
6) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada
sistem informasi yang terpadu.
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat :
1) Tercapainya pelayanan prima dan kepuasan pelanggan.
2) Tersedianya SDM yang professional yang dilandasi keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME dan berkomitmen serta
berkepribadian Islami.
3) Tersedianya teknologi modern dan unggul.
4) Meningkatkan kemandirian dan kerjasama lintas sektoral dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta
pengembangan SDM Rumah Sakit.
5) Tercapainya Rumah Sakit Pendidikan sesuai Standar Nasional
dan Internasional sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan dan perumahsakitan.
6) Peningkatan dan Pertumbuhan financial return.
77

d. Motto
Melindungi dari segala hal yang diharamkan Allah SWT:
I : Ilmiah yang dijiwai keimana dan ketaqwaan kepada Allah SWT
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang akan
menghasilkan hidayah sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kepada Illahi.
K : Kualitas pelayanan yang kami berikan adalah terbaik untuk
kesembuhan pasien.
H : Hemat dan efisien dalam memenuhi proses penyembuhan
pasien dalam hal biaya dan tenaga.
L : Lancardalam setiap pelayanan.
A : Asri dan Aman lingkungan tempat pasien dirawat sehingga
pasien merasa nyaman.
S : Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sopan, Sabar serta
Sentuhan Ruhani adalah sikap yang kami terapkan pada setiap
pelayanan.
e. Kajian Situasi Bidang Keperawatan RSUD Al Ihsan
1) Visi Bidang Keperawatan RSUD Al Ihsan
Mewujudkan pelayanan keperawatan profesional untuk terwujudnya
RSUD Terdepan dan Rujukan Utama di Jawa Barat.
2) Misi Pelayanan Keperawatan
a) Menerapkan pelayanan keperawatan profesional disemua unit
kerja berdasarkan standar profesi untuk mewujudkan Center of
Excellent (pelayanan unggulan : jantung, traumatic, degeneratif,
perinatal, stroke, diabetic, cancer, infeksi, emergency).
b) Membangun dan mengembangkan sumber daya manusia
perawat bidan profesional, sesuai perkembangan IPTEK dan
memiliki sikap shidiq, amanah, fatonah, tabligh untuk memberikan
kepuasan kepada customer.
c) Memenuhi kebanyakan pakaian fasilitas serta sarana
keperawatan yang memadai untuk menunjang pemberian asuhan
keperawatan yang berkualitas.
78

d) Mengembangkan kemitraan dalam bidang keperawatan,


pelatihan, rumah sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil
guna.
e) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan bermutu berbasis
IPTEK dan sistem informasi yang terpadu.
3) Tujuan Pelayanan Keperawatan
a) Tercapainya mutu pelayanan keperawatan profesional berkualitas
prima bernuansa Islami sesuai dengan standar profesi.
b) Terselenggaranya asuhan keperawatan spiritual muslim yang
komprehensif dengan aspek bio-psiko-sosial-spiritual.
c) Meningkatnya kontribusi efektif SDM perawat dan kerjasama tim
dalam seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di RSUD Al
Ihsan.
d) Adanya sistem pengembangan karier, kesejahteraan dan
perlindungan hukum dalam pelayanan keperawatan/kebidanan
disemua unit kerja
e) Terpenuhinya fasilitas dan sarana keperawatan sesuai standar.
f) Tercapainya kualitas sumber daya keperawatan yang mampu
membawa perubahan dalam pelayanan keperawatan melalui
pendidikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan IPTEK
Kesehatan/ keperawatan.
4) Core Value
Inner Value Outer Value
1. Jujur 1. Senyum
2. Tanggungjawab 2. Salam dan Sapa
3. Disiplin 3. Sopan dan Santun
4. Visioner 4. Sabar
5. Kerjasama 5. Sentuhan Rohani
6. Adil 6. Cepat dan Tepat
7. Peduli 7. Terimakasih
79

5) Falsafah Pelayanan Keperawatan RSUD Al Ihsan


a) Tenaga keperawatan berfungsi untuk memberikan asuhan
keperawatan secara kompehensif sebagai wujud amaliah ibadah
kepada Allah SWT.
b) Manusia adalah makhluk sempurna yang mulia disisi Allah SWT
memiliki hak hidup dan mati yang baik, maka dalam memberikan
perawatan harus senatiasa dengan akhlaqul karimah, ukhuwah
islamiyah dan sopan santun yang terpuji.
c) Etik keperawatan yang sesuai tuntutan Islam akan meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan.
d) Pasien adalah seeorang yang harus dihargai dan dihormati tanpa
membedakan agama, suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin atau
status sosial.
e) Program diklat keperawatan dan kerohanian yang
berkesinambungan bagi tenaga perawat akan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan sehingga dapat menyesuai-kan diri
dengan tuntutan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran.
6) Motto
IKHLAS, melayani dengan hati
a) Arah dan Kebijakan Umum Pelayanan Keperawatan/Kebidanan
b) Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan/kebidanan.
c) Peningkatan struktur dan proses pelayanan keperawatan melalui
model praktek keperawatan profesional.
d) Memantapkan dan mengoptimalkan struktur organisasi
keperawatan untuk mendorong praktek keperawatan profesional
di semua unit pelayanan keperawatan.
e) Mengembangkan program jaminan mutu asuhan keperawatan
(Quality Assurance), Keselamatan Pasien dan Perawat serta
Pengendalian Infeksi.
f) Tersedianya standar-standar keperawatan/kebidanan sehingga
mampu memberikan pelayanan keperawatan/kebidanan yang
bermutu.
g) Mengembangkan akreditasi pelayanan keperawatan/kebidanan.
80

h) Mengembangkan sistem informasi terpadu yang terintegrasi.


i) Mengembangkan Asuhan Spiritual Care pada pasien.
j) Peningkatan kemampuan SDM Perawat
k) Tersedianya tenaga perawat/bidan profesional, memiliki moral,
sesuai dengan etika profesi pada jenjang pelayanan kesehatan di
lingkungan RSUD AL Ihsan dengan jumlah sesuai dengan
standar, sehingga dapat terlaksananya pelayanan keperawatan/
kebidanan yang optimal.
l) Tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana yang menunjang
upaya pelayanan keperawatan dan kebidanan disetiap pelayanan
kesehatan.
m) Pengembangan SDM melalui pendidikan berkelanjutan pada
semua tatanan pelayanan keperawatan/ kebidanan profesional
sesuai perkembangan IPTEK.
n) Pengembangan karier dan kesejahteraan sesuai jenjang yang
telah ditetapkan PPNI dan Depkes, dimodifikasi sesuai dengan
kemampuan rumah sakit.
o) Pendayagunaan peran manajerial pada semua tatanan pelayanan
kesehatan sehingga koordinasi pelayanan keperawatan dan
kebidanan baik lintas sektoral maupun lintas program.
p) Peningkatan perlindungan hukum dalam pelayanan
keperawatan/kebidanan
q) Peningkatan perlindungan hukum dalam pelayanan
keperawatan/kebidanan disemua unit kerja.
r) Pemberian asuhan keperawatan/kebidanan harus didasari
standar profesi yang telah ditetapkan sesuai lingkup
tanggungjawab dan wewenangnya.
s) Melaksanakan pendidikan keperawatan/kebidanan melalui sistem
regulasi pada pendidikan keperawatan/ kebidanan serta PKB
yang terakreditasi/tersertifikasi.
t) Memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan/kebidanan
terhadap adanya penyimpangan (malpraktek) dan kelalaian
(negligence).
81

u) Perhatian khusus untuk perlindungan hukum bagi perawat yang


mendapat tugas limpah.
v) Mengembangkan peningkatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
dalam pelayanan keperawatan/kebidanan :
w) Mengembangkan program pendidikan, pelatihan dan penelitian
secara continue dan berkesinambungan bekerjasama dengan
berbagai disiplin ilmu dan lintas sektoral.
x) Memfasilitasi terbentuknya pusat unggulan pelayanan
keperawatan untuk mendukung program unggulan RSUD Al Ihsan
di bidang pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, serta pelayanan
lansia.

B. Profil Ruang Zaitun I


1. VISI
a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Terdepan dan Rujukan Utama di
Jawa Barat serta Rumah Sakit Pendidikan Bertaraf Internasional
b. Visi Ruang Zaitun I
Mewujudkan pelayanan keperawatan prima bernuansa islam dan
terdepan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan di Ruang
Zaitun I
2. MISI
a. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
1) Mewujudkan Center of Excellent ( pelayanan unggulan : jantung,
traumatic, degeneratif, perinatol, stroke, diabetic, cancer, infeksi,
emergency )
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang Profesional yang
dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME
3) Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan
kesehatan yang berkualitas
4) Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan,
pelatihan , rumah sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil
guna
82

5) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada


sistem informasi yang terpadu
b. Misi Ruang Zaitun I
1) Menerapkan pelayanan keperawatan profesional berdasarkan
standar profesi dengan unggulan pelayanan keperawatan penyakit
dalam.
2) Mensyiarkan Islam dalam kerangka pelayanan keperawatan yang
komprehensif bio psiko sosio spiritual.
3) Membangun dan mengembangkan sumber daya manusia perawat
yang profesional, memiliki sikap shidiq, amanah, fatonah, tabligh
untuk memberikan kepuasan kepada customer dalam memberikan
asuhan keperawatan.
4) Mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang efektif
dan efisien.
5) Mengembangkan fasilitas serta sarana keperawatan yang memadai
demi tercapainya kepuasan customer dalam rangka menunjang
peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.
6) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
pengembangan.
c. Tugas Pokok Dan Fungsi Ruang Zaitun I
1) Tugas
Menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk
menyelenggarakan kegiatan bagi pasien di Ruang Zaitun I
2) Fungsi
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan untuk pasien penyakit
dalam di Ruang
d. Gambaran Ruang Zaitun I
Ruangan Zaitun I RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat merupakan ruang
rawat inap dewasa kelas 2 dengan jumlah kapasitas tempat tidur yang
direncanakan 60 TT, yang tersedia saat dilakukan kajian situasi
sebanyak 51 TT dengan ruang isolasi 2 kamar (kapasitas tempat tidur 2
TT setiap kamarnya). Dalam penghitungan BOR pasien dilakukan
dengan kapasitas 51 TT, jumlah SDM yang ada di ruang Zaitun I yaitu
83

sebanyak 34 orang perawat, yang terdiri dari 1 kepala ruangan, 2


perawat primer dan 31 perawat pelaksana.
84

3.1 Gambar Denah Ruang Zaitun I

R. Rapat&mahasiswa R. Ganti PWT RUANG PENTRY

K.M K.M K.M K.M K.M K.M


K.M K.M K.M K.M K.M

SPOOL HQ
2Bed 2Bed 2 Bed 2 bed RUANG
BedBed OBAT & 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed
Kmr 10 KMR 4 tindakan R EDUKASI
KMR. 8 KMR 6
KMR 12 KMR 14 KMR 16 KMR 18 KMR 20 KMR 22
13133 13133 13133 13133 13133
Pi Pi
nt nt
u u
D D

KMR 9 KMR 7 KMR 5 KMR 3 KMR 1 R


U KMR 11 KMR 13 KMR 15 KMR 17 KMR 19 KMR 21
N m 13133 13133 13133 13133 13133
2 Bed 2 Bed 2Bed 2Bed 2 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed
u
bBed Bed E 3 Bed 3 Bed
m
R K.M
K.M K.M K.M K.M K.M K.M K.M K.M K.M
ST MejaS
Ig atpam
R.ADM
K.M Administra

ZAITUN 1
85

STRUKTUR ORGANISASI RUANG ZAITUN I


RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Ruang Zaitun I

DIREKTUR

WADIR SDM DAN WADIR PELAYANAN MEDIK WADIR UMUM DAN


PENDIDIKAN PENUNJANG DAN KEPERAWATAN KEUANGAN

KEPALA BIDANG KEPALA IRI A KEPALA IRI B KEPALA BIDANG


LAYANAN MEDIS NS CECEP SUPRIATNA, S.Kep Ns. YANI MARYANI, S.Kep, MARS KEPERAWATAN

ARAWAT INAPRUANGAN
KEPALA
YUNI RIZKI A, S.Kep

TIM I TI II
NURONIAH, Amd.Kep SUMARYANA, S.Kep

16. Nova S, Amd.Kep 9. Hilman H, Amd.Kep 7. Desi N, Amd.Kep 9. Cici D A, Amd.Kep


17. Yesika S, S.Kep, Ns 9. Anti H, Amd.Kep 8. Arif H, Amd.Kep 1. Achmad N, Amd.Kep
SDM Perawat
18. Iklas Zaitun
T R, Amd.Kep I 10. Taufik A, Amd.Kep 9. Sylvia N F, Amd.Kep 2. Ela D, Amd.Kep
19. Santika F, AMK 11. Melsa M N, Amd.Kep 10. Arlina, Amd.Kep 3. Neng F, Amd.Kep
20. Sarah F, Amd.Kep 12. Lianawati, Amd.Kep 11. Cecep D, Amd.Kep 4. Siti A, S.Kep, Ns
21. Riki S, Amd.Kep 13. Saraswati, Amd.Kep 12. Nopita, Amd.Kep 5. Rida F, Amd.Kep
22. R Indah F, Amd.Kep 14. Nenah R, And.Kep 13. Holisoh, Amd.Kep 6. Asti U, Amd. Kep
23. Risna S, Amd.Kep 15. Nina N, Amd.Kep 14. Farid B, Amd.Kep

PKU Administrasi Satpam CS


86

C. Kajian Data Unsur Man Ruang Zaitun I


1. SDM Perawat Zaitun I
Tabel 3.1 Data Tenaga di Ruang Zaitun I Tahun 2018
N Nama Jenis Jabatan Usia Pendidikan Kewenangan Status Masa TMT
o kelamin (Thn) Klinik Kepegawaian Kerja
(Thn)
1 Yuni Rizki S.Kep P Ka.Ru 38 S1 PK III TETAP 16,5 20/02/06
2 Nuroniah, Amd.kep P PP 34 DIII PK III Tetap 13,1 20/05/11
3 Nova Setia, Amd.kep P PA 30 D III PK II Tetap 6,8 20/12/03
4 Yesika Sandra, S.kep., Ners P PA 29 Ners PK I Kontrak 1,7 25/04/2017
5 Ikhlas Taufik R, Amd.kep L PA 26 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
6 Santika Fajar, AMK P PA 31 D III PK II Tetap 10,0 21/01/2009
7 Sarah Fauziah, Amd.kep P PA 24 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
8 Riki Sobirin, Amd.kep L PA 24 D III PK I Kontrak 3,2 02/11/2015
9 R. Indah Fitria, Amd.Kep P PA 31 D III PK II Tetap 10,0 21/01/2009
10 Risna Stellya, Amd.kep P PA 27 D III PK II Tetap 5,9 21/02/2013
11 Hilman Hamdani, Amd.kep P PA 26 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
12 Anti Herdiyanti, Amd.Kep P PA 27 D III PK II Tetap 5,9 21/02/2013
13 Taufik Ahmad, Amd.Kep L PA 24 D III PK I Kontrak 1,2 06/11/2017
14 Melsa Mutia N, Amd.Kep P PA 24 D III PK I Kontrak 1,3 12/09/2017
15 Lianawati, Amd.kep P PA 28 D III PK II Tetap 6,1 21/11/2012
16 Saraswati, Amd.Kep P PA 28 D III PK I Kontrak 1,4 24/07/2017
17 Nenah Rosmawati, Amd.Kep P PA 36 D III PK III Tetap 13,0 18/01/2006
18 Nina Nurapriliani, Amd.Kep P PA 26 D III Pra PK Kontrak 1,0 11/01/2018
19 Sumaryana, S.Kep L PP/PJ 39 S1 PK III Tetap 16,5 21/06/2002
20 Desi N, Amd.kep P PA 29 D III PK II Tetap 8,2 03/11/2010
21 Arif Hidayat,Amd. Kep L PA 29 D III PK II Tetap 7,0 20/12/2011
22 Sylvia Nur Fadilah, Amd.Kep P PA 23 D III PK I Kontrak 1,4 23/08/2017
23 Arlina, Amd.Kep P PA 34 D III PK II Tetap 9,4 03/08/2009
24 Cecep Dayat, Amd.Kep L PA 27 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
25 Nopita, Amd,Kep P PA 31 D III Pra PK Kontrak 1,0 11/01/2018
87

N Nama Jenis Jabatan Usia Pendidikan Kewenangan Status Masa TMT


o kelamin (Thn) Klinik Kepegawaian Kerja
(Thn)
26 Holisoh, Amd.kep P PA 30 D III PK II Tetap 8,9 26/01/2010
27 Farid B, Amd.kep L PA 27 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
28 Cici Dwi Apriliani, Amd.Kep P PA 23 D III PK I Kontrak 1,4 26/07/2017
29 Achmad N, Amd.kep L PA 32 D III PK III Tetap 10,4 25/07/2008
30 Ela Damelia, Amd.Kep P PA 26 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
31 Neng Farida, Amd.Kep P PA 25 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
32 Siti Aminah, S.Kep., Ners P PA 25 Ners Pra PK Kontrak 1,0 11/01/2018
33 Rida Rufaidah, Amd.kep P PA 26 D III PK I Kontrak 3,4 22/07/2015
34 Asti Umami, Amd.Kep P PA 24 D III PK I Kontrak 1,7 10/04/2017
35 Yudi Subakti L ADRU 23 SMA Tetap 23,1
36 Tatang Hermawan L ADRU 47 SMP Tetap 17,8
37 Uyun L PKU 45 SMP Tetap 21,0
38 Dudi Mulyana L PKU 40 SMP Tetap 22,7
Sumber : Data Primer 2019
88

Tabel 3.2 Jumlah Perawat Di Ruang Zaitun I Berdasarkan Tingkat


Pendididkan

No Jenis Pendidikan Jumlah Presentase (%)


1 S1 2 5,8
2 Ners 2 5,8
3 D3 Keperawatan 30 88.3
Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan tingkat pendidikan perawat ruang Zaitun I dari 34 orang
perawat yang berpendidikan D3 keperawatan ada 30 orang (88,3%),
pendidikan S1 ada 2 orang (5,8%) dan Ners ada 2 orang (5,8%). Dari data
tersebut perawat vokasional lebih banyak dibandingkan dengan perawat
professional.

Tabel 3.3 Jumlah Perawat Zaitun I Berdasarkan Tingkat Usia

No Tingkat Usia Jumlah Presentase (%)


1 ≤ 21 tahun 0 0
2 < 21 -30 tahun 24 70,5
3 >30-39 tahun 10 29,5
Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan tingkat usia, kategori usia di ruang Zaitun 1 adalah 100%
produktif dimana tingkat usia paling rendah 23 tahun, dan yang paling tinggi
39 tahun. Data ini menunjukan bahwa perawat di ruangan tersebut memilki
tingkat produktifitas yang tinggi.

Tabel 3.4 Jumlah Perawat di Ruang Zaitun I Berdasarkan Status


Pegawai

No Status Pegawai Jumlah Presentase (%)


1 Pegawai Tetap 15 44,1
2 Pegawai kontrak 19 55,8
Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer 2019
89

Hasil Analisa :
Berdasarkan status pegawai di ruang Zaitun I didapatkan jumlah pegawai
tetap sebanyak 15 orang (44,1%) dan pegawai kontrak 19 orang (55,8%).
Data ini menunjukkan bahwa status pegawai kontrak lebih banyak
dibandingkan dengan yang tetap, sehingga beresiko terhadap kepuasan
kerja yang memungkinkan pegawai mencari pekerjaan di tempat lain yang
lebih menjanjikan untuk merubah statusnya menjadi lebih baik.

Tabel 3.5 Perawat Zaitun I Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Presentase (%)


1 <1 tahun 0 0
2 >1-3 tahun 3 8,8
3 >3-6 tahun 10 29,4
4 >6-9 tahun 11 32,3
5 >9-12 tahun 10 29,4
Jumlah 34 100%
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai dengan masa
kerja kurang dari 1 tahun tidak ada (0), masa kerja >1-3 tahun 3 orang
(8,8%), masa kerja > 3-6 tahun 10 orang (29,4%), masa kerja > 6-9 tahun
11 (32,3%), dan masa kerja > 9-12 tahun 10 orang (29,4%). Dari data di
atas dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di ruangan Zaitun I
memiliki masa kerja yang hampir sama (merata).

Tabel 3.6 Perawat Zaitun I Berdasarkan Kewenangan Klinis

No Kewenangan Klinis Jumlah Presentase (%)


1 Pra PK 3 8,8
2 PK I 16 47,05
3 PK II 10 29,4
4 PK III 5 14,7
Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan data yang didapat bahwa kewenangan klinik di ruang Zaitun
I bahwa Pra PK ada 3 orang (8,8%), PK I ada 16 orang (47,5%), PK III ada
5 orang (14,7%). Dari data tersebut menggambarkan bahwa kewenangan
klinik yang paling banyak di ruang Zaitun I adalah PK I
90

Tabel 3.7 Perawat Zaitun I Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Presentase (%)


1 Kepala Ruangan 1 2,9
2 Perawat Primer 2 5,8
3 Perawat Pelaksana 31 91,2
4 CCM 0 0
Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan jabatan perawat Zaitun I kepala ruangan berjumlah 1 orang
(2,9%), Perawat Primer 2 orang (5,8%), Perawat Pelaksana 31 orang
(91,2%), sedangkan CCM masih belum ada

Tabel 3.8 Perawat Zaitun I Berdasarkan Pelatihan Internal


(Inhouse Training)

No Data Ʃ Target Kondisi Prosentase Yang Target


Pelatihan Yang Saat Ini (%) Belum 2019
sudah mengikuti
1 BHD 31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
2 MPKP 31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
3 PPI 31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
4 Komunikasi
31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
Efektif
5 APAR 31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
6 EKG 8 100% 8 23,5% 88,2% 50%
7 Pasien Safety 31 100% 31 91,1 8,9 % 100%
8 Spiritual Care 7 100% 7 20,5 7,14 40%
Sumber : Data Primer 2019

Hasil analisa :
Berdasarkan hasil analisis dari 34 orang perawat di Zaitun I sudah hampir
seluruhnya yaitu 31 orang (91,1%) mengikuti pelatihan internal (inhouse
training) tentang materi yang berkaitan dengan standar akreditasi, dan
sebagian kecil yaitu 7 orang (7,14%) belum mengikuti pelatihan spiritual care.

Tabel 3.9 Perawat Zaitun I Berdasarkan Pelatihan Eksternal

No Data Pelatihan Ʃ Yang Target Kondisi Prosentase Target


sudah Saat Ini (%) 2019
1 BTCLS 7 100% 7 20,5 26,4%
2 PPGD 15 50% 15 44,11 50%
3 Clinical Intruction 1 8,8% 1 0,02% 5,8%
91

No Data Pelatihan Ʃ Yang Target Kondisi Prosentase Target


sudah Saat Ini (%) 2019
4 Code Blue 1 8,8% 1 0,02% 8,8%
Sumber : Data Primer 2019
Hasil Analisa :
Berdasarkan data pelatihan eksternal yang dilakukan perawat Zaitun I masih
diperlukan beberapa pelatihan, diantaramya Code Blue yang masih satu
orang dimana idealnya setiap shift mewakili satu orang.
92

2. Analisa Kewenangan Klinis Perawat


Tabel 3.10. Tabel Kewenangan Klinis PK I-PK III
KEWENANGAN KLINIS PK I
Kewenangan Klinis berdasarkan
Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
1. Melakukan asuhan 1. Menerapkan prinsif etika, etiket dalam Berdasarkan analisa antara
keperawatan( pengkajian, menetapkan keperawatan: kewenangan klinis RS, sebagian sudah
diagnosis keperawatan , menetapkan a. Menunjukan perilaku bertanggung gugat sesuai dengan kewenangan klinis
intervensi dan melaksanakan tindakan terhadap praktik profesional: SNARS 2018, kewengangan klinis PK I
keperawatan serta evaluasi) dengan 1) Dapat menjelaskan alasan secara ilmiah lebih terperinci. Berdasarkan hasil
lingkup keterampilan teknik dasar pada setiap tindakan yang dilakukan. wawancara dengan beberapa orang
2. Melakukan asuhan 2) Mengetahui batasan kemampuan perawat Zaitun 1, mereka mengetahui
keperawatan( pengkajian, menetapkan sehingga tidak melakukan tindakan diluar kewenangan klinisnya namun tidak
diagnosis keperawatan , menetapkan batas kemampuannya. mengetahui keseluruhan tugasnya
intervensi dan melaksanakan tindakan 3) Mengkonsultasikan pasien kelolaan sebagai PK I secara terperinci dan untuk
keperawatan kepada perawat dengan kompetensi lebih pembagian tugas tidak jauh berbeda
3. Melakukan komunikasi terapeutik di tinggi dengan PK diatasnya karena masing-
dalam asuhan keperawatan b. Melaksanakan praktik keperawatan masing harus memegang pasien sesuai
4. Menerapkan caring dalam keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dengan jumlah pasien kelolaannya.
5. Menerapkan prinsip keselamatan klien dan memperhatikan budaya:
6. Menerapkan prinsip pengendalian dan a. Menghormati hak privasi pasien.
pencegahan infeksi b. Dapat memberikan penjelasan tentang hak
7. Melakukan kerjasama klien dalam dan kewajiban pasien.
asuhan keperawatan c. Tidak menyebarkan informasi kesehatan
8. Menerapkan prinsip mutu dalam pasien kepada yang tidak berhak.
asuhan keperawatan d. Mengembangkan praktik keperawatan
9. Melakukan proses edukasi untuk dapat memenuhi rasa aman dan
kesesehatan pada klien terkait dengan menghargai martabat pasien.
kebutuhan dasar e. Memberikan asuhan keperawatan dengan
10. Mengumpulkan data kuantitatif untuk memperhatikan adat istiadat dan budaya
kegiatan pembuatan laporan kasus pasien.
klien f. Mampu melindungi pasien dari tindakan
11. Mengumpulkan data riset sebagai yang dapat merugikan baik fisik maupun
anggota tim penelitian material
c. Melaksanakan praktik secara legal:
93

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
12. Menunjukan sikap memperlakukan 1) Melaksanakan praktik sesuai dengan
klien tanpa membedakan suku, agama, kebijakan lokal dan nasional
ras dan antar golongan 2) Melaksanakan tindakan keperawatan yang
13. Menunjukan sikap pengharapan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
keyakinan terhadap pasien praktik keperawatan/dan kode etik
14. Menunjukan hubungan saling percaya keperawatan
dengan klien dan keluarga 2. Pengembangan kualitas personal dan
15. Menunjukan sikap asertif profesional:
16. Menunjukan sikap empaty a. Menggunakan hasil riset dalam praktik
17. Menunjukan sikap etik keperawatan
18. Menunjukan kepatuhan terhadap b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan
penerapan standar dan pedoman profesional
keperawatan c. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
19. Menunjukan tanggung jawab terhadap d. Memberikan kontribusi untuk pengembangan
penerapan asuhan keperawatan sesuai praktik keperawatan professional: mengikuti
kewenangannya seminar, symposium
20. Menunjukan sikap kerja yang efektif 3. Melaksanakan asuhan keperawatan dan
dan efisien dalam pengelolaan klien dokumentasi keperawatan melalui pendekatan
21. Menunjukan sikap saling percaya dan proses keperawatan
menghargai antar anggota tim dalam a. Memahami konsep anatomi fisiologi yang
pengeloolaan asuhan keperawatan berkaitan dengan 10 besar penyakit di 4 area
kerja (Medikal, Bedah, Anak & Maternitas)
b. Melaksanakan asuhan pada pasien
minimal/partial care dengan bimbingan penuh
dari PK II (dua)
c. Melakukan pengkajian data dasar/data Fokus
keperawatan
d. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa
keperawatan sesuai data fokus
e. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang
menggambarkan intervensi
f. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
SOP
g. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
94

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
sebagai bukti tanggung jawab dan
tanggunggugat atas praktik
4. Menggunakan komunikasi terapeutik efektik
dan hubungan interpersonal dalam pemberian
pelayanan/asuhan keperawatan:
a. Melakukan Komunikasi Perawat-Klien
1) Orientasi pasien baru
2) Melakukan pendidikan kesehatan dalam
lingkup kebutuhan dasar
b. Melakukan Komunikasi Perawat- Perawat
1) Serah terima/operan pasien derajat 0 dan
1
2) Melakukan komunikasi terkait pasien
kelolaannya kepada perawat level PK
diatasnya
c. Melakukan Komunikasi Perawat-tim kesehatan
lain: Melakukan kolaborasi dengan profesi
kesehatan lain untuk pasien kelolaannya
5. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi
nosokomial:
a. Melakukan hand hygiene dengan
memperhatikan five moment
b. Mampu mengidentifikasi pasien yang perlu
isolasi
c. Mampu melakukan dan mempertahankan
tehnik isolasi dan tehnik desinfektan
d. Membersihkan tumpahan Cairan Tubuh
dengan spill kit
e. Menggunakan alat perlindungan diri (APD)
sesuai indikasi
6. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan
yang nyata dan potensial terhadap pasien:
a. Memberikan Edukasi gelang identifikasi pasien
95

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
b. Melakukan pengkajian pasien resiko jatuh
dengan skala morse / hamty damty / time up
and go
c. Penatalaksanaan pasien dengan resiko jatuh
d. Menghindari kemungkinan terjadinya alergi
obat & Penatalaksanaan pasien dengan
riwayat alergi
e. Pengoperasian dan pemeliharaan alat yang
digunakan saat tindakan
7. Memenuhi kebutuhan psikososial-spriritual:
a. Melakukan perawatan spiritual care
b. Tatalaksana pasien yang sudah meninggal
8. Mempertahankan tanda-tanda vital:
a. Mengukur Tingkat Kesadaran secara kualitatif
& kuantitatif
b. Mengukur tanda-tanda vital
c. Melakukan manajemen nyeri non farmakologi :
Distraksi, Guide Imageri dan Masage
d. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh
normal
9. Memberikan obat secara aman dan tepat:
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat sublingual
c. Memberikan obat inhalasi
d. Memberikan obat melalui kulit/topical
e. Memberikan obat injeksi via selang infus
f. Memberikan obat tetes
g. Memberikan obat Injeksi IC (Intra Cutan)
h. Memberikan obat Injeksi SC (Sub Cutan)
i. Memberikan obat suppositoria
j. Memberikan obat Enema
10. Mengelola pemberian darah dan produk darah
secara aman:
a. Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
b. Mengobservasi pemberian produk darah
96

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
11. Mempertahankan integritas jaringan:
a. Menyiapkan pasien pre operasi kecil
b. Memfasilitasi Lingkungan untuk
mempertahankan integritas jaringan
c. Perawatan luka tanpa komplikasi/ grade 1 atau
luka post oprasi diameter < 5 cm
d. Melakukan perawatan luka bakar grade I (<
20 %)
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sirkulasi,
cairan dan elektrolit:
a. Memberikan minum peroral
b. Tatalaksana pemberian ciaran infus tanpa
resiko
c. Monitoring intake-output-Balance cairan
d. Mampu memberikan pertolongan bantuan
hidup dasar
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen:
a. Memberikan oksigen melalui nasal kanul &
simple mask
b. Melakukan clapping vibrasi
c. Melatih pasien untuk batuk efektif
14. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
nutrisi:
a. Menghitung IMT
b. Membantu / Memfasilitasi pemberian nutrisi
peroral tanpa resiko
c. Memberikan nutrisi melalui NGT
d. Melakukan pelepasan NGT
15. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
eliminasi:
a. Menolong / mempasilitasi pasien BAK
b. Menolong / mempasilitasi pasien BAB
c. Memberi Huknah Rendah / Tinggi
d. Memasang dan melepas kondom kateter
97

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
16. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
Istirahat tidur & aktivitas:
a. Mengatur posisi tidur pasien : fowler/semi
fowler, Supinasi, sim, trendelenburg, litotomie
dan dorsal recumbent.
b. Memfasilitasi pasien untuk ambulasi : pindah
dari tempat tidur ke kereta dorong, dari mobil
ke kereta dorong dari tempat tidur ke brancard
dan sebaliknya.
c. Memindahkan/mengangkat pasien dari tempat
tidur ke brancard atau sebaliknya
d. Kebutuhan mobilisasi: Mempertahankan posisi
tubuh tanpa komplikasi, Melatih pasien
berjalan
e. Melatih pasien ROM aktif atau pasif
17. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri untuk pasien pasien tanpa
Resiko:
a. Membantu kebutuhan personal hygiene:
1) Memandikan
2) Melakukan perineal care
3) Melakukan oral Higiene
4) Mengganti pakaian
5) Mengganti & merapihkan alat tenun pasien
6) Merawat / Memotong kuku klien
b. Memenuhi Kebutuhan penampilan diri
c. Menjaga kebersihan lingkungan pasien
18. Persiapan pemeriksaan penunjang/diagnostik:
a. Mengambil sampel pemeriksaan laboratorium :
urine, faeces dan sputum
b. Melakukan pemeriksaan gula darah perifer
dengan Glucometry
c. Memfasilitasi pasien untuk tindakan Radiologi
tanpa resiko
98

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
d. Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi dan
konsul ke poliklinik

KEWENANGAAN KLINIS PK II

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
1. Melakukan asuhan keperawatan dengan 1. Menerapkan prinsif etika, etiket dalam Berdasarkan analisa antara
tahapan dan penetapan proses keperawatan keperawatan: kompetensi PK I (Satu) kewenangan klinis RS, sebagian sudah
pada klien dengan tingkat ketergantungan Pengembangan kualitas personal dan sesuai dengan kewenangan klinis
partial dan total care profesional: SNARS 2018, kewengangan klinis PK II
2. Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam a. Memberikan kontribusi untuk lebih terperinci. Berdasarkan hasil
melaksanakan asuhan keperawatan pengembangan praktik keperawatan wawancara dengan beberapa orang
3. Menerapkan konsep pengelolaan asuhan professional; mengikuti workshop perawat Zaitun I, mereka mengetahui
keperawatan pada sekelompok klien keteknisan dalam lingkup keilmuan medikal kewenangan klinisnya sebagai PK II
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien bedah dan mengetahui sebagian tugasnya
untuk menentukan intervensi keperawatan b. Melaksanakan tugas sebagai sebagai PK II tetapi tidak secara
5. Menetapkan jenis intervensi keperawatan pembimbing/mentor bagi PK I (Satu) terperinci, pembagian tugas dilakukan
sesuai tingkat ketergantungan klien c. Memantau informasi terbaru dan oleh ketua TIM
6. Menerapkan prinsip etik, legal ,dan peka mengembangkan kemampaun yang dimiliki
budaya dalam pemberian asuhan untuk mengelola metode dan teknologi
keperawatan perawatan medikal bedah terbaru.
7. Menggunakan komunikasi terapeutik yang 2. Melaksanakan asuhan keperawatan dan
sesuai dengan karaketristik dan masalah dokumentasi keperawatan melalui
klien pendekatan proses keperawatan:
8. Menerapkan caring yang sesuai dengan a. Memahami konsep patofisiologi 10 besar
karakteristik dan masalah klien penyakit sesuai area Keperawatan
9. Melakukan kajian insiden keselamatan klien Medikal-bedah
dan manajemen resiko klinis b. Melaksanakan asuhan pada pasien partial
10. Melakukan kajian terhadap kejadian dan care dan Total care dengan bimbingan
resiko infeksi pada klien penuh dari PK III (Tiga)
11. Melakukan kerjasama antar tim c. Melakukan pengkajian keperawatan
Medikal-Bedah secara konprehensif
99

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
12. Menerapkan pengendalian mutu dengan d. Menganalisa data dan menetapkan
satu metoda tertentu sesuai kebijakan rumah diagnosa keperawatan sesuai hasil kajian
sakit setempat e. Menyusun rencana asuhan keperawatan
13. Mengimplementasikan pengendalian mutu yang menggambarkan intervensi diagnosa
asuhan keperawatan yang di angkat
14. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan f. Melaksanakan tindakan keperawatan
keluarga secara holistik sesuai dengan sesuai SPO
masalah kesehatan klien g. Melakukan evaluasi keperawatan:
15. Menyusun rancangan pembelajaran sesuai Melakukan dan pengkajian ulang sesuai
dengan kebutuhan belajar klien dan keluarga kondisi klien
16. Melakukan proses edukasi kesehatan pada h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
klien dan keluarga sebagai bukti tanggung jawab dan
17. Mengevaluasi ketercapaian edukasi tanggunggugat atas praktik
kesehatan dan rencana tindak lanjut 3. Menggunakan komunikasi terapeutik
18. Melaksanakan perseptorsip pada tenaga efektik dan hubungan interpersonal dalam
perawat dibawah bimbingannya dan pemberian pelayanan/asuhan keperawatan:
praktikan a. Melakukan Komunikasi Perawat - Klien:
19. Melakukan diskusi refleksi kasus untuk 1) Melakukan pendidikan kesehatan
meningkatkan kualitas pemberian asuhan perorangan / bed side teacing
keperawatan 2) Melakukan penatalaksanaan
20. Menggunakan hasil penelitian dalam pemulangan pasien (edukasi control,
pemberian asuhan keperawatan obat, aktifitas dan perawatan dirumah)
21. Membantu pelaksanaan riset keperawatan b. Melakukan Komunikasi Perawat - Perawat:
deskriptif Serah terima/operan pasien derajat 2
22. Melakukan surpey keperawatan c. Melakukan Komunikasi Perawat - tim
23. Menunjukan sikap memperlakukan klien kesehatan lain: Melakukan kolaborasi
tanpa membedakan, suku, agama, ras dan dengan profesi kesehatan lain untuk pasien
antar golongan kelolaannya
24. Menunjukan sikap pengharapan dan 4. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
keyakinan terhadap pasien infeksi nosokomial:
25. Menunjukan hubungan saling percaya a. Melakukan dekontaminasi alat semi critikal
dengan klien dan keluarga b. Pengelolaan pasien dengan penyakit
26. Menunjukan sikap asertif menular
27. Menunjukan sikap empaty c. Memakai APD (Alat Pelindung Diri) untuk
28. Menunjukan sikap etik pelayanan kemoterapi
100

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
29. Menunjukan kepatuahan terhadap d. Melakukan universal precaution saat
penerapan standar dan pedoman tindakan dan membuang cairan tubuh
keperawatan klien/limbah sesuai jenisnya
30. Menunjukan tanggungjawab terhadap 5. Mengidentifikasi resiko
penerapan asuhan keperawatan sesuai keamanan/keselamatan yang nyata dan
kewenangannya potensial terhadap pasien:
31. Menunjukan sikap kerja yang efektif dan a. Melakukan tatalaksana pemasangan
efisien dalam pengelolaan klien restrain
32. Menunjukan sikap saling percaya dan b. Melakukan tatalaksana pasien resiko jatuh
menghargai antar anggota tim dalam 6. Memenuhi kebutuhan psikososial-
pengelolaan asuhan keperawatan spriritual:
Melakukan perawatan pasien terminal dengan
pendekatan spiritual
7. Mempertahankan tanda-tanda vital:
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
dengan Bed Side monitor
b. Melakukan pemantauan hemodinamik
dan mampu menginterprestasikan serta
ambil keputusan
8. Memberikan obat secara aman dan tepat:
a. Memberikan obat injeksi IV langsung
b. Memberikan obat high allert
c. Memberikan obat injeksi IM
d. Memberikan obat menggunakan Syringe
Pump/Infus Pump
e. Memberikan obat-obat Emergency dan Life
Saving
f. Memberikan obat-obat kemoterapi
g. Melakukan interpretasi hasil Skin test dan
Mantoux test
9. Mengelola pemberian darah dan produk
darah secara aman: Melakukan tatalaksana
pemberian transfusi darah
10. Mempertahankan integritas jaringan:
a. Menyiapkan pasien pre operasi sedang
101

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
b. Melakukan perawatan kulit pada klien
resiko tinggi
c. Melakukan perawatan Luka Sedang/ luka
dengan drain
d. Melakukan Perawatan Luka Bakar Grade II
(20 % – 40 %)
e. Melakukan angkat Jahitan
f. Melakukan irigasi mata
g. Melakukan irigasi telinga
h. Menyiapkan alat untuk tindakan Incisi
i. Menyiapkan Alat untuk Tindakan
Akupuntur**
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
sirkulasi, cairan dan elektrolit:
a. Memasang Infus periper line
b. Melakukan monitoring dan evaluasi
keseimbangan cairan
c. Menilai tanda – tanda dehidrasi
d. Melakukan monitoring tindakan resusitasi
cairan
e. Melakukan perawatan peritoneal dialysis
f. Melakukan tindakan rekam jantung/EKG 12
Lead & Melakukan interpretasi rekam EKG
Normal
g. Melakukan Perawatan AV shunt/ CDL
h. Melakukan tindakan resusitasi jantung paru
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
oksigen:
a. Memberikan oksigen dengan: rebreating
mask & non rebreathing
b. Memberikan oksigen Melalui Trachea
Kanule
c. Memasang/Melepas OPA
d. Melakukan suction lewat mulut/hidung
102

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
e. Monitoring tanda perburukan fungsi
pernafasan klien
13. Melakukan perawatan WSD: ganti balutan,
ganti botol, membuang cairan
14. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
nutrisi:
a. Memberikan nutrisi per oral pada risiko
tinggi
b. Tatalaksana pemasangan Tube feeding /
Nasogastric tanpa resiko
c. Melakukan irigasi NGT / bilas lambung
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan
gula darah
e. Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi
parenteral pada pasien tanpa resiko
15. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
eliminasi:
a. Penatalaksanan pemasangan & pelepasan
dower catheter tanpa resiko
b. Melakukan bleder training
c. Melakukan manual evakuasi faeses
d. Memasang rectal tube / Sourchteen
e. Melakukan irigasi kandung kemih
f. Melakukan perawatan sistostomy
g. Melakukan perawatan kolostomi / stoma
h. Melakukan tatalaksana konstipasi dengan
metode non farmakologi
16. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
Istirahat tidur & aktivitas:
a. Melakukan Range of Motion(ROM) kasus
pathologis
b. Memasang Bidai
c. Memasang Neck Coler
d. Memasang Pelvic Sling
103

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
e. Melakukan ambulasi dengan alat bantu
jalan
f. Melakukan perawatan mobilisasi klien
dengan traksi: skin traksi, skeletal traksi
g. Melakukan perawatatan eksternal
immobilisasi: cast/ gips
h. Melatih mobilisasi pada klien paska oprasi
i. Melakukan perubahan posisi dengan
metode logroll
j. Melakukan penatalaksanaan posisi dan
mobilisasi pada klien gangguan jantung
k. Melakukan tatalaksana pemenuhan tidur
17. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri:
a. Memandikan klien dengan kondisi kritis
b. Melakukan oral Higiene dengan resiko
c. Mencuci dan menyisir rambut pasien di
tempat tidur
d. Melakukan penggantian alat tenun pada
klien kondisi kritis
18. Persiapan pemeriksaan
penunjang/diagnostik:
a. Mengambil darah Vena
b. Menyiapkan pasien yang akan CT-scan
Kontras
c. Mengantar pasien untuk
Pemeriksaan/Tindakan di luar RS
d. Menyiapkan pasien yang akan dilakukan
BNO IVP
e. Menyiapkan pasien yang akan dilakukan
colonoscopy, endoscopy
f. Merekam Spirometri **
g. Merekam Audiometri **
104

KEWENANGAAN KLINIS PK III

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
1. Melakukan pemberian asuhan keperawatan 1. Menerapkan prinsif etika, etiket dalam Berdasarkan analisa antara kewenangan
pada klien dengan tingkat ketergantungan keperawatan: klinis RS dan kewenangan klinis
partial dan total dengan masalah komplek a. Menunjukan perilaku bertanggung gugat berdasarkan SNARS 2018, sebagian
diarea keperawatan spesifik terhadap praktik profesional: kompetensi sudah sesuai dengan kewenangan klinis
2. Menerapkan filosofi dasar keperawatan pada PK II (Dua) SNARS 2018 kewengangan klinis PK III
area keperawatan sfesifik b. Melaksanakan praktik keperawatan di ruang Zaitun 1 lebih terperinci.
3. Menerapkan penyelesaian dan pengambilan berdasarkan kode etik keperawatan Berdasarkan hasil wawancara dengan
keputusan masalah etik, legal dalam asuhan Indonesia dan memperhatikan budaya: perawat Zaitun 1 PK III mengetahui
keperawatan di unit kepeerawatan 1) Bertanggung jawab secara moral kewenangan klinisnya sebagai PK III yaitu
4. Menetapkan jenis intervensi keperawatan untuk mengambil keputusan yang mengetahui sebagian tugasnya sebagai
sesuai tingkat ketergantuangan klien pada baik dan menolak keputusan yang PK III secara terperinci diantaranya
lingkup area sfesifik buruk dari teman sejawat dan tenaga melakukan pemberian asuhan
5. Menerapkan prinsif kepemimpinan dalam kesehatan lain keperawatan pada klien dengan tingkat
melaksanakan asuhan keperawatan 2) Mengambil keputusan etik dan ketergantungan partial dan total dan
6. Menerapkan konsep penmgelolaan asuhan menentukan prioritas dalam kondisi pembagian tugas dilakukan oleh ketua
keperawatan pada unit ruang rawat perang, tindak kekerasan, konflik, TIM
7. Menggunakan metode penugasan yang dan situasi bencana alam (dalam
sesuai dalam pengelolaaan asuhan situasi gawat darurat)
keperawatan di unit ruang rawat 2. Melaksanakan praktik secara legal:
8. Menetapka masalah mutu asuhan kompetensi PK II (Dua)
keperawatan berdasarkan kajian standar dan 3. Pengembangan kualitas personal dan
kebijakan mutu melaksanakan analisis akar profesional:
masalah (RCA) dan membuat grading Resiko a. Memberikan kontribusi untuk
terhadap masalah klinis pengembangan praktik keperawatan
9. Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien dan professional; workshop terkait konsep
keluarga secara holistik sesuai dengan dalam lingkup keilmuan medical bedah
masalah kesehatan klien diarea sfesifik b. Menggunakan bukti yang absah dalam
10. Mengidentifikasi dan memilih sumber- sumber mengevaluasi mutu praktik keperawatan
yang tersedia untuk edukasikesehatan pada c. Membimbing peserta didik
area sspesifik keperawatan**
11. Melakukan tahapan penyelesaian masalah d. Melaksanakan peran dan tugas sebagai
etik, legal dalam asuhan keperawatan. pembimbing/mentor bagi PK II (Dua)
yang efektif
105

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
12. Menggunakan komunikasi terapeutik yang 4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada
sesuai dengan karakteristik dan masalah klien pasien partial care dan Total care dengan
dan keluarga pada area spesifik keputusan mandiri (tanpa bimbingan):
13. Menerapakan caring yang sesuai dengan a. Memahami konsep biomedik Medikal-
karakteristik dan masalah klien di area bedah
spesifik b. Melakukan pengkajian keperawatan:
14. Menerapkan prinsif kerjasama interdisiplin Pasien yang beresiko/masalah
15. Melaksanakan pengendalian mutu asuhan kompleks
keperawatan di unit c. Menganalisa data dan menetapkan
16. Menyusun rancangan pembelajaran sesuai diagnosa keperawatan
dengan kebutuhan belajar klien dan keluarga d. Mengembangkan rencana keperawatan
pada area spesifik berdasarkan Evidence Based Nursing
17. Melakukan proses edukasi kesehatan pada Practice (EBNP)
klien dan keluarga pada area spesifik e. Melaksanakan tindakan keperawatan
18. Mengevaluasi ketercapaian edukasi pada klien dengan resiko/komplikasi
kesehatan pada area spesifik dan rencana sesuai SOP
tindak lanjut f. Melakukan evaluasi keperawatan:
19. Melaksanakan preceptor dan mentorship Melakukan dan pengkajian ulang
pada area spesifik sesuai kondisi klien
20. Menginterpretasi hasil penelitian dalam g. Mendokumentasikan asuhan
pemberian asuhan keperawatan pada area keperawatan sebagai bukti tanggung
spesifik jawab dan tanggunggugat atas praktik
21. Menggunakan hasil penelitian dalam 5. Menggunakan komunikasi terapeutik
pemberian asuhan keperawatan pada area efektik dan hubungan interpersonal
spesifik dalam pemberian pelayanan/asuhan
22. Melakukan riset keperawatan deskriptip keperawatan:
analitik dan inferensial a. Melakukan Komunikasi Perawat-Klien:
23. Menunjukan sikap memperlakukan klien 1) Mampu menangani handling
tanpa membedakan suku, agama, ras dan complain
antar golongan 2) Memberikan konseling dan
24. Menunjukan sikap pengharapan dan advokasi
keyaknan terhadap pasien 3) Perencanaan pulang, follow up dan
25. Menunjukan hubungan saling percaya rujukan
dengan klien dan keluarga 4) Melakukan pendidikan kesehatan
26. Menunjukan sikap asertip secara klasikal
106

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
27. Menunjukan sikap etik b. Melakukan Komunikasi Perawat-
28. Menunjukan sikap empati Perawat:
29. Menunjukan kepatuhan terhadap penerapan 1) Serah terima/operan pasien derajat
standar dan pedoman keperawatan 3
30. Menunjukan tanggung jawab terhadap 2) Melakukan rujukan keperawatan
penerapan asuhan keperawatan sesuai c. Melakukan Komunikasi Perawat-tim
kewenangan kesehatan lain:
31. Menunjukan sikap kerja yang efektip dan 1) Melakukan kolaborasi dengan profesi
efisien dalam pengelolaan klien kesehatan lain untuk pasien yang
32. Menunjukan sikap saling percaya dan dikelolaan dalam timnya
menghargai antar anggota tim dalam 2) Melakukan kolaborasi dengan profesi
pengelolaan asuhan keperawatan lain untuk kebutuhan managerial
33. Melaksanakan asuhan keperawatan ruangan
mempergunakan proses keperawatan dengan 3) Terlibat dalam memberikan training
tepat sesuai area praktiknya bekerjasama dengan Bidang
Keperawatan dan Diklat
6. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi nosokomial:
a. Melakukan pemantauan pelaksanaan
program pengendalian dan pencegahan
infeksi nasokomial di area kerjanya
b. Melakukan Survailance Infection control
(ILO, IADP, ISK, HAP, dan HAV)
7. Mengidentifikasi resiko
keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap pasien:
a. Melakukan pemantauan pelaksanaan
program pengendalian dan pencegahan
infeksi nasokomial di area kerjanya
b. Melakukan Survailance patien safety
(Medicaton Eror, resiko jatuh, decubitus)
c. Melakukan monitoring, analisis dan
evaluasi tindakan pencegahan pasien
jatuh
107

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
8. Memenuhi kebutuhan psikososial-
spriritual
a. Melakukan teknik SEFT**
b. Melakukan bimbingan keluarga terhadap
kehilangan dan masa berduka
c. Melakukan monitoring dan evaluasi
dukungan psikologis selama proses
hospitalisasi
d. Melakukan tatalaksana kecemasan dan
kebutuhan Emosional pasien
9. Mempertahankan tanda-tanda vital:
a. Melakukan bimbingan imajinasi terpimpin
b. Terampil mengidentifikasi tanda-tanda
syok hypovolemik, cardiogenik,
hemoragik dan neurologic
10. Memberikan obat secara aman dan tepat:
a. Terlibat dalam manajemen nyeri
farmakologik
b. Tatalaksana pemberian obat golongan
Narkotika
11. Mengelola pemberian darah dan produk
darah secara aman: Melakukan talaksana
keperawatan pasien yang akan diberikan
transfusi dan produk darah yg membutuhkan
observasi khusus
12. Mempertahankan integritas jaringan:
a. Menyiapkan pasien pre operasi besar
b. Melakukan perawatan luka besar (grade
III-IV) tanpa komplikasi
c. Merawat luka kronis (decubitus, gangren,
stoma & cancer wound)
d. Melakukan Perawatan Luka Bakar Grade
III (> 40 %)
e. Melakukan wound care modern
108

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
sirkulasi, cairan dan elektrolit:
a. Melakukan tatalaksana kardioversi
b. Melakukan Tatalaksana syock
c. Melakukan pencegahan kompartemen
sindrom
d. Melakukan tatalaksana keperawatan
pasien dengan ekstravasasi
e. Menyiapkan alat vena sectie
f. Melakukan treadmill**
g. Melakukan tatalaksana pasien dengan
peningkatan tekanan intracranial
14. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
oksigen:
a. Memberikan oksigen melalui ETT
b. Melakukan pemasangan dan perawatan
ETT**
c. Melakukan Triple Manuver (Head Lift,
Chin Lift, Jaw Trust)
d. Melakukan analisa dan tindak lanjut hasil
evaluasi fungsi nafas
e. Melakukan analisa dan tindak lanjut hasil
saturasi oksigen
f. Mengoperasionalkan alat pengukuran
gangguan tidur (sleep test)**
15. Melakukan tindakan pemenuhan
kebutuhan nutrisi:
a. Memasang Feeding Tube (NGT/OGT)
pada pasien dengan resiko risiko
b. Memberi makanan melalui slang
Yeyunostomie / Gastrostomie
c. Melakukan pemenuhan kebutuhan
nutrisi parenteral pada pasien dengan
resiko tinggi
109

Kewenangan Klinis berdasarkan


Kewenangan Klinis RSUD Al Ihsan Analisa
SNARS 2018
16. Melakukan tindakan pemenuhan
kebutuhan eliminasi:
a. Penatalaksanan pemasangan &
pelepasan dower catheter Dengan
komplikasi
b. Melakukan tindakan blass fungtie
c. Melakukan perawatan colostomy dengan
komplikasi
d. Melakukan manajemen blader training
dan bowel training
e. Melakukan lavament / irigasi kolostomi
17. Melakukan tindakan pemenuhan
kebutuhan Istirahat tidur & aktivitas:
Mengatur posisi pasien dengan alat bantu
nafas
18. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri:
a. Memandikan pasien dengan multipel
fraktur
b. Monitoring evaluasi dan pencapaian
pemenuhan personal hygiene
19. Persiapan pemeriksaan
penunjang/diagnostik sederhana:
a. Mengambil darah arteri
b. Mengambil sampel darah melalui CVCD
c. Asistensi Punctie Pleura, Punctie ascites,
Punctie blas
d. Merekam EEG **
110

3. Analisa Beban Kerja Perawat


3.11 Gambaran Keperawatan Langsung (Direct) dan Tidak Langsung
(Indirect) serta Non Keperawatan

Keperawatan Langsung Keperawatan Tidak Langsung Non Keperawatan


(Direct) (Indirect)
Merapikan TT (Verbeden) Operan dinas Istirahat
Membuat RKH Sholat
Mengobservasi TTV Makan
Mengecek status pasien
Mengganti baju/pampers Menyiapkan alat untuk Ke toilet
Memonitor tetesan infus tindakan Kegiatan pribadi
lainnya
Mengganti cairan infus Komunikasi dengan dokter
Memasang infus Menyiapkan obat oral dan
injeksi
Mengambil darah vena
Menghitung obat pasien
Melakukan transfusi
Membuat daftar permintaan
Memeriksa gula darah diet (DPMP)
Melakukan rekam EKG Memeriksa resep pasien
Memberikan obat oral Merapikan alat-alat tindakan
Memberikan obat injeksi Melakukan cuci tangan
Menerima pasien baru Menulis instruksi dokter
Perawatan luka Mendampingi visite dokter
Mengantar/memindahkan
Mengecek hasil laboratorium
pasien
Dokumentasi keperawatan
Menyiapkan pasien pulang Membuat laporan sensus
Menghitung balance cairan
Orientasi pasien baru
Pengkajian pasien baru
Melakukan inform concent
Penjelasan tindakan

Sumber : Data Primer 2019

3.12 Gambaran Jam Kerja Efektif Perawat Zaitun I

Tindakan Tindakan Total


Keperawatan Beban
Jam Dinas Perawat Non JK
Kerja (%)
Direct Indirect Keperawatan (Menit)
P1 150 210 60 420
P2 160 200 60 420
Pagi P3 116 264 40 420
(07.00 - 14.00) P4 143 227 50 420
P5 145 245 30 420
P6 141 249 30 420
Jam Kerja(Menit) 855 1395 270 2520 89.3
Rata-rata (%) 33.9 55.4 10.7 100
P7 159 198 63 420
P8 124 236 60 420
Siang P9 145 210 65 420
111

Tindakan Tindakan Total


Keperawatan Beban
Jam Dinas Perawat Non JK
Kerja (%)
Direct Indirect Keperawatan (Menit)
(14.00 - 21.00) P10 135 215 70 420
P11 119 226 75 420
P12 100 230 90 420
Jam Kerja (Menit) 782 1315 423 2520 83.2
Rata-rata (%) 31.0 52.2 16.8 100
P13 165 345 205 715
P14 140 295 165 600
Malam P15 130 285 185 600
(21.00 - 07.00) P16 275 260 65 600
P17 180 285 135 600
P18 200 360 40 600
Jam Kerja (Menit) 1090 1830 795 3715 78.6
Rata-rata (%) 29.3 49.3 21.4 100 83,7
Sumber : Data Primer 2019

Keterangan :
JK : Jam Kerja (dalam Menit )
Beban Kerja : Jumlah jam perawatan direct + indirect x 100%
Jumlah jam perawatan tiap shif
Pagi = 855 + 1396 x 100% = 89,3%
2520
Siang = 782 + 1315 x 100% = 83,2%
2520
Malam = 1090 + 1830 x 100% = 78,6%
3715
Nilai rata-rata beban kerja : Pagi + Siang + Malam
3
= (89,3 + 83,2 + 78,6)% = 83,7%
3
Kriteria beban kerja menurut Gillies (2006)
1) > 77 % = Beban kerja tinggi
2) < 77 % = Beban kerja Rendah

Hasil Analisa :
Dari hasil observasi pada 18 orang perawat yang dinas pagi, siang dan
malam selama melakukan kegiatan dinas di ruang Zaitun I didapatkan bahwa,
112

pada saat dinas pagi kegiatan keperawatan langsung 855 menit (33,9%),
keperawatan tidak langsung 1396 menit (55,5%) dan kegiatan non keperawatan
270 menit (10,7%), pada saat dinas siang kegiatan keperawatan langsung 782
menit (31,0%), keperawatan tidak langsung 1316 menit (52,2%) dan kegiatan non
keperawatan 423 menit (16,8%), sedangkan pada saat dinas malam kegiatan
keperawatan langsung 1090 menit (29,3%), keperawatan tidak langsung 1830
menit (49,3%) dan kegiatan non keperawatan 795 menit (21,4%). Berdasarkan
ketiga kategori kegiatan yang dilakukan oleh perawat selama berdinas baik pagi,
siang ataupun malam, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah kegiatan
keperawatan tidak langsung yaitu 1514 menit (52,3%).
Dari hasil analisa tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja
perawat ruang Zaitun I baik dinas pagi, siang maupun malam dikategorikan tinggi
dengan nilai rata-rata 83,7% . Hal ini sesuai dengan pendapat Gillies (2006) bahwa
nilai beban kerja > 77% dikategorikan tinggi, oleh karena itu membutuhkan
tambahan tenaga perawat.
1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat
a. Menurut Depkes
Tabel 3.13 Gambaran Klasifikasi Pasien Zaitun I

NO Jenis/kategori Rata2 Rata2 jam Jumlah jam


px/hari perawatan pwtn ps/hari
ps/hari
1 Minimal 11 2 22
2 Sedang 28 3.08 86,24
3 Agak berat 4 4,15 16,6
4 Berat 5 6,16 30,8
Jumlah 48 15,39 155,64
Sumber : Data Primer 2019

Perhitungan kebutuhan tenaga di ruang Zaitun I berdasarkan rumus


Depkes dengan BOR 90% kapasitas TT 60 untuk pengembangan Zaitun di
tahun 2019 dengan ruang isolasi bertekanan negatif, tetapi saat dilakukan kaji
situasional kapasitas real 51 TT dikarenakan masih kurangnya tenaga dengan
rata-rata jumlah pasien per hari 48 orang, dengan tingkat ketergantungan total
5 orang, agak berat 4 orang, sedang 28 orang dan minimal 11 orang. Adapun
Rumus Depkes adalah sebagai berikut :
113

Kebutuhan perawat = Ʃ jam perawatan/hari x rata-rata Ʃ pasien/hari + Loss Day +


Faktor koreksi Jam kerja efektif

Lossday = jumlah hari kerja tidak efektif x jumlah perawat yang tersedia
Jumlah hari kerja efektif

Jumlah perawat yang dibutuhkan/hari : 155,64 : 7 = 22,24

Loss day : ( 95 x 22,24) : 270 = 7,83

Faktor koreksi 25% : (22,24 + 7,83) x 0,25 = 7,5

Jadi kebutuhan perawat di Ruang Zaitun I

22,24 + 7,83 + 7,5 = 37,57 = 38 orang

Hasil Analisa :

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Depkes kebutuhan


perawat di ruang Zaitun I adalah 38 orang. Jadi berdasarkan perhitungan
tenaga perawat di ruang Zaitun I belum sesuai standar.

b. Menurut Douglas
Tabel 3.14 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Perawat
Zaitun I

Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan tenaga


Tingkat Jumlah Pagi Jumlah Siang Jumlah Malam
Ketergantungan pasien pasien pasien
Maksimal 8 8x0,14=1,12 1 1 x0,14=0,14 1 1 x0,14=0,14
Parsial 24 21x0,27=5,67 22 22x0,27=5,94 31 31x0,27=8,37
Total 11 11x0,36=3,96 11 11x0,36=3,96 11 11x0,36=3,96
Jumlah 43 10,75=11 35 10,04=10 43 12.47=12
Sumber : Data Primer 2019

Total Tenaga Perawat

Pagi = 11
Siang = 10
Malam = 12

Total = 33 orang

Jumlah tenaga Perawat yang lepas / libur dinas pertahun


Jumlah Hari kerja efektif

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


114

Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun


95x33 = 11,6 = 11 orang
270
Jadi jumlah perawat yang di butuhkan sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien di ruangan Zaitun I adalah 33 + 11 = 44 orang,
yang terdiri dari 1 orang kepala ruangan, 3 orang perawat primer dan
40 perawat pelaksana.
2. Data Angka Kesakitan Perawat
Tabel 3.15 Gambaran Angka Kesakitan Perawat Zaitun I Tahun 2018
(Dari 34 Orang Perawat)

No Perawat Angka Prosentase Rata-rata Kesakitan/Bulan


Yang Sakit Sakit (kali) Orang
Sakit
1 P1 9 26,47
2 P2 8 23,52
3 P3 3 8,82
4 P4 4 11,76
5 P5 2 5,88
6 P6 1 2,94
7 P7 2 5,88
8 P8 1 2,94
9 P9 1 2,94
10 P10 1 2,94
11 P11 1 2,94 199,93
12 P12 7 20,59 12
13 P13 5 14,70
14 P14 1 2,94 = 16,66 %
15 P15 2 5,88
16 P16 7 20,59
17 P17 1 2,94
18 P18 4 11,76
19 P19 3 8,82
20 P20 3 8,82
21 P21 1 2,94
22 P22 1 2,94
22 orang 68 199,93
Sumber : Data Primer 2019

Hasil Analisa :
Berdasarkan analisis data angka kesakitan di ruang Zaitun I Tahun 2018,
didapatkan bahwa dari total perawat 34 orang diperolah jumlah yang sakit
115

dalam satu tahun ada 22 orang (64,7%) dengan rata-rata lama sakitnya
adalah 1-2 hari/orang. Namun jika dirata-ratakan setiap bulan yaitu 5,4%.
3. Survey Kepuasan Perawat
Pengukuran tingkat kepuasan perawat menggunakan kuesioner yang
berisi 24 pertanyaan dengan skala Likert masing masing 5 pilihan jawaban
dengan bobot sebagai berikut : STP (Sangat Tidak Puas) dengan bobot 1, TP
(Tidak Puas) dengan bobot 2, CP (Cukup Puas) dengan bobot 3, P (Puas)
dengan bobot 4 dan SP (Sangat Puas) dengan bobot 5. Selanjutnya data
diolah menggunakan program SPSS.
Pengukuran tingkat kepuasan ini dilakukan terhadap 29 responden dari
34 perawat Zaitun I dikarenakan 5 perawat diantaranya sedang cuti melahirkan
dan cuti tahunan dan dianggap mewakili dari keseluruhan perawat yang ada di
Ruang Zaitun I.

Tabel 3.16 Survey Kepuasan Perawat

Perawat Skor Persentase (%) Kategori


1 71 59.17 Cukup puas
2 77 64.17 Puas
3 76 63.33 Puas
4 69 57.50 Cukup puas
5 71 59.17 Cukup puas
6 70 58.33 Cukup puas
7 59 49.17 Cukup puas
8 69 57.50 Cukup puas
9 77 64.17 Puas
10 72 60.00 Puas
11 67 55.83 Cukup puas
12 72 60.00 Puas
13 80 66.67 Puas
14 73 60.83 Puas
15 81 67.50 Puas
16 81 67.50 Puas
17 72 60.00 Puas
18 79 65.83 Puas
19 71 59.17 Cukup puas
20 65 54.17 Cukup puas
21 63 52.50 Cukup puas
22 68 56.67 Cukup puas
23 67 55.83 Cukup puas
24 79 65.83 Puas
116

Perawat Skor Persentase (%) Kategori


25 72 60.00 Puas
26 86 71.67 Puas
27 83 69.17 Puas
28 83 69.17 Puas
29 83 69.17 Puas
Total 1078,02
Sumber : Data Primer 2019

Menurut Shane (2010), kriteria interpretasi skor berdasarkan interval sebagai


berikut :
1) Angka 0% - 19,99% = Sangat (tidak puas/buruk/kurang sekali)
2) Angka 20% - 39,99% = Tidak puas/ kurang baik
3) Angka 40% - 59,99% = Cukup puas/netral
4) Angka 60% - 79,99% = Setuju/puas/suka/baik
5) Angka 80% - 100% = Sangat (setuju/puas/baik/suka)

Tabel 3.17 Hasil Survey Kepuasan Perawat Zaitun I

No Kepuasan Jumlah Persentase (%)


1 Cukup puas 12 41,4
2 Puas 17 58,6
Total 29 100
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil survey terhadap 29 orang perawat di ruang Zaitun I
didapatkan 17 orang perawat (58,6%) merasa puas dan 12 orang perawat
(41,4%) merasa cukup puas terhadap penggajian, kesejahteraan, jaminan
kesehatan, status ketenagaan, keselamatan dan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan dan pengembangan karir. Jadi rata-rata tingkat
kepuasan perawat Zaitun I adalah sebesar 61,4% (puas).
4. Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
Tabel. 3.18 Gambaran Gaya Kepemimpinan di Ruang Zaitun I
No Responden Tipe Bebas Tipe Tipe Tipe
Tindak Otoriter Demokratis Partisipasif
1 P1 68,75% 75% 75% 65%
2 P2 75% 60% 65% 85%
3 P3 55% 55% 65% 70%
4 P4 75% 60% 65% 85%
5 P5 55% 75% 75% 65%
6 P6 50% 55% 65% 75%
7 P7 75% 60% 65% 85%
117

No Responden Tipe Bebas Tipe Tipe Tipe


Tindak Otoriter Demokratis Partisipasif
8 P8 68,75% 55% 65% 70%
9 P9 68,75% 60% 65% 85%
10 P10 40% 60% 75% 75%
11 P11 40% 60% 75% 75%
12 P12 60% 60% 75% 65%
13 P13 60% 60% 75% 75%
14 P14 60% 60% 75% 75%
15 P15 60% 60% 75% 65%
Total 60,75% 61% 70,33% 74,33%
Sumber : Data Primer 2019

Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil survey dan observasi terhadap gaya kepemimpinan
kepala ruangan di ruang Zaitun I didapatkan nilai dari gaya kepemimpinan
Tipe Bebas tindak 60,75%, Tipe Otoriter 61%, Tipe Demokratis 70,3%, Tipe
Partisipasif 74,3%, sehingga dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa tipe/gaya kepemimpinan yang dominan adalah Tipe Partisipatif
dengan nilai 74,3%.
5. Peran dan Fungsi Perawat
a. Kepala Ruangan
Data yang diperoleh berdasarkan hasil tanya jawab dan observasi pada
saat kepala ruangan menjalankan tugasnya.

Tabel 3.19 GambaranTugas Kepala Ruangan Zaitun I

No Uraian Tugas Dilakukan Ket


1 Manajment Approah
Perencanaan:
 Harian,bulanan, 100%
 Tahunan,meliputi, ketenagaan, logistik, SDM 0
dan desain tata letak ruangan metode askep
serta dana sarana ruangan
Total 50%
2 Pengorganisasian
 Menyusun struktur organisasi ruangan,jadwal 100%
dinas perawat,jadwal konfrensi kasus,jadwal
rapat ruangan,jadwal suvervisi,daftar alokasi
pasien. ( di ruangan di bantu oleh PP serta CI
ruangan )
 Mengatur pengendalian kebersihan dan 100%
ketertiban ruangan
 Mengatur dan mengawasi pelaksanaan 100%
kebijakan yang telah ditentukan direktur RS
118

 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh 100%


pelayanan kesehatan bekerjasama dengan
profesi yang lain
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan 100%
ketertiban ruangan melaksanakan
standar,prosedur,pedoman RS, dan pelayanan
keperawatan serta moyivasi staf dalam
pelaksanaannya
Total 100%
3 Pengarahan
 Menjelaskan uraian tugas PP atau PA 100%
 Memimpin operan 100%
 Memotivasi dan reinforcement 100%
 Mengatur pendelegasian 100%
 Memberikan informasi 100%
 Melakukan supervisi 0
Total 83.3%
4 Pengendalian
 Mengevalusi indikator mutu dan melaksanakan 100%
tindak lanjut
 Melakukan audit dokumen,survey kepuasan 100%
pelanggan,survey masalah kesehatan
 Mengawasi pelaksanaan pencatatan dan 100%
pelaporan
 Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan 100%
logistik keperawatan
 Menyusun laporan bulanan dan tahunan bidang 100%
perawatan
Total 100%
5 Compensatory Reward
 Melakukan program orientasi perawat baru dan 100%
mahasiswa
 Melakukan penilaian kinerja PP/Ka.TIM dan PA 100%
pelaksana ( DP 3)
 Melakukan pembinaan kepada PP/Ka tim dan 100%
PA/pelaksana
 Merencanakan dan melaksanakan 100%
pengembangan staf
 Profesional relesionship 100%
 Memimpin rapat ruangan 100%
 Memimpin konferensi kasus 0
Total 85,7%
6 Professional Relationship
 Melakukan rapat ruangan dengan bidang 100%
keperawatan / intalasi / bidang / bagian lain
RSUD Al- Ihsan
 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan 100%
 Bekerjasama dalam menciptakan lingkungan 100%
keperawatan yang kondusif
 Bekerjasama dengan CI dalam bimbingan 100%
pada mahasiswa
Total 100%
Rata-rata prosentase 86,5%
Sumber : Data Primer 2019
119

Hasil Analisa :
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa kepala ruangan Zaitun I sudah
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala ruangan dengan nilai
kinerja baik yaitu 86,5%, namun masih ada beberapa tugas sesuai
tupoksinya yang belum dapat dilaksanakan, diantaranya belum melakukan
konferensi kasus, supervisi dan program kerja 2018.
b. Peran Perawat Primer (PP)
Berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab yang dilakukan terhadap 2
orang PP di zaitun I diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.20 Gambaran Tugas PP (Perawat Primer) Zaitun I

No Uraian Tugas Dilakukan Ket


1 Manajment Approah
a) Perencanaan 50%
Menyusun rencana harian
b) Pengorganisasian
Menyusun jadwal dinas bersama Ka.Ru, 100%
membagi jumlah pasien kepada perawat
pelaksana
c) Pengarahan
Memimpin pre dan post konference bersama 60%
timnya melakukan supervisi kepada anggotanya
d) Pengendalian
Mengobsevasi pelaksanaan askep pada pasien 50%
yang dilaksanakan oleh anggotanya , melakukan
bimbingan dan evalusi askep dan membuat
catatan perkembangan tiap hari sesuai tujuan,
memberikan umpan balik pada anggotanya
2 Profesional relationship
a) Melaksanakan kasus 0%
b) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan 100%
3 Pasien care delivery
a) melakukan kontrak dengan klien dan keluarga 50%
pada awal pasien masuk ruangan
b) melakukan orientasi pasien baru dan 100%
keluarganya
c) melakukan pengkajian pasien baru, 50%
melengkapi pengkajian yang tidak dilakukan PJ
shif pada sore, malam atau hari libur
d) menetapkan rencana asuhan keperawatan 50%
e) menetapkan PA yang bertangung jawab pada 100%
setiap pasien
f) menjelaskan renpra pada PA 50%
g) memberikan pendidikan kesehatan kepada 0%
klien atau keluarga
h) membuat perencanaan pasien pulang 100%

Sumber : Data Primer 2019


120

Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan
mengenai peran dan fungsi PP yang ada di Zaitun I, dari dua orang PP
yang ada hanya 57,3% yang menjalankan tugasnya. Namun masih banyak
tugas PP yang belum dijalankan sesuai tupoksinya, diantaranya
menjelaskan renpra pada PA, memberikan Penkes pada klien dan
keluarganya dan melaksanakan kasus.
c. Peran Perawat Pelaksana
Tabel 3.21 Gambaran Tugas Perawat Pelaksana Zaitun I
No Tugas Dilakukan Ket
1 Manajment Approah
a) Perencanaan
Menyusun rencana harian 100%
b) Pengorganisasian
 Melakukan kegiatan sesuai skala prioritas 96,4%
 Mengikuti dan aktif dalam rapat rutin 100%
bulanan
 Mengikuti dan aktif dalam pre dan post 96,4%
konference
 Mengikuti dan aktif dalam konfrensi kasus 71,4%
 Mengikuti pengembangan staf sesuai tugas 100%
 Memelihara kerapihan dan kelengkapan 100%
status klien
 Mengkomunikasikan kepada PP / Ka.Rubila 100%
menemukan masalah askep
100%
 Membantu tim lain bila diperlukan
c) Pengendalian
 Melakukan evaluasi terhadap tindakan
100%
yang dilakukan dan
mendokumentasikannya
 Melakukan inventarisasi fasilitas terkait 96,4%
pelaksanaan askep yang telah
dilakukannya
 Membuat laporan penggantian dinas dan 96,4%
setelah selesai diparaf
2 Pasien care delivery
a) Membina hubungan therapetik dengan klien 100%
dan keluarga
b) Menerima klien baru dan memberikan 100%
informasi berdasarkan panduan jika kepada
tim tidak ada atau atas delegasi dari kepala
tim
c) Melakukan pengkajian data fokus pasien 100%
baru pada saat PP tidak ada
d) Melakukan tindakan keperawatan sesuai 100%
rencana yang telah ditetapkan PP ? kepala
tim menyiapkan klien untuk pemeriksaan
diagnostik,lab,dan pengobatan dll
e) Mengikuti visite dokter bila PP tidak ada 75%
121

f) Berperan serta dalam melakukan pendidikan 89,9%


kesehatan pada klien dan keluarga
Total 1550,5
Rata-rata 91,7%
Sumber : Data Primer 2019

Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dari
34 orang perawat pelaksana yang ada di Zaitun I memiliki kinerja yang baik
dengan nilai 91,7% . Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas kerja perawat
Zaitun I baik, yang didukung dengan data beban kerja yang tinggi.
122

D. DATA KAJIAN METHODE

Hasil kajian yang dilakukan pada tanggal 11-14 Januari 2019,


didapatkan data :
1. Alur Penerimaan Pasien Rawat Inap
3.3 Gambar Alur Penerimaan Pasien Rawat Inap
123

2. Penerapan MPKP
Berdasarkan keterangan dari bidang perawatan pada saat
pembekalan materi manajemen pada hari Jumat, tanggal 11 Januari 2019,
bahwa semua unit pelayanan sudah menerapkan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP) Dasar mulai tahun 2008 dan MPKP II
tahun 2015. Serta hasil wawancara kepala ruangan dan PP ruang Zaitun I,
bahwa ruang Zaitun I telah menerapkan Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP) sejak tahun 2008 sesuai ketentuan dan kebijakan
bidang keperawatan. MPKP yang diterapkan di ruang Zaitun I adalah
MPKP dengan modifikasi antara Metode Tim dan Metode Primer.
3. Observasi Proses Asuhan Keperawatan dalam MPKP
Evaluasi kinerja perawat bermanfaat dalam peningkatan mutu
asuhan keperawatan menurut Depkes RI ( 2001) dapat dinilai dari tingkat
kepatuhan terhadap SPO yeng telah ada, dimana kepatuhan terhadap
SPO baik apabila skor 90-100%, cukup baik apabila skor 76-89%, kurang
baik apabila skor 60-75%, dan tidak baik jika skor dibawah 60%.
4. Operan Dinas/Timbang Terima
Dari hasil observasi selama 4 hari terhitung dari tanggal 11 - 14
Januari 2019, didapatkan bahwa proses timbang terima sudah berjalan
dengan rutin, yaitu pada shift pagi, siang, malam. Dan sudah tersedianya
SPO timbang terima di ruangan Zaitun I

Tabel 3.22 Hasil Observasi Timbang Terima

No Observasi Nilai Persentase (%)


1 TT1 ( malam-pagi ) 70.6
2 TT2 ( pagi-siang ) 70.6
3 TT3 ( siang-malam ) 64.7
4 TT4 ( malam-pagi ) 70.6
5 TT5 ( pagi-siang ) 70.6
6 TT6 ( siang-malam ) 58.8
7 TT7 ( malam-pagi ) 76.5
8 TT8 ( pagi-siang ) 64.7
9 TT9 ( siang-malam ) 64.7
10 TT10 ( malam-pagi ) 47.1
Jumlah 668.824
Rata-rata 65.88
Sumber : data Primer 2019
124

Hasil Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 kali proses timbang
terima di ruang Zaitun I dari tanggal 11-16 Januari 2019 didapatkan bahwa
prosedur timbang terima sudah dilakukan setiap adanya pergantian shift,
dengan persentasi rata-rata 65.88% (kurang baik), adapun point- point
yang belum dilakukan secara maksimal seperti : tidak ada pembacaan
ayat suci Al Quran, tidak ada tanda tangan pada buku komunikasi atau
buku laporan, tidak melaporkan tentang inventaris atau buku inventaris
tidak dipakai pada saat operan, tidak ada klarifikasi dan tanya jawab
terhadap hal-hal yang kurang jelas pada saat operan dinas atau timbang
terima berlangsung, dan perawat yang akan berdinas sering tidak
menyapa pasien dan memperkenalkan pada pasien perawat yg
berikutnya jaga.
5. Pre-Post Conference
Selama proses pengkajian, kegiatan pre dan post conference di
ruang Zaitun I tidak berjalan. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala ruangan dan satu orang PP kegiatan pre dan post conference yang
dilakukan di ruang Zaitun I belum optimal karena tidak dilakukan secara
kontinyu tetapi hanya situasional, pada saat melaksanakan conference
masih belum sesuai dengan SPO yang ada.
6. Penerimaan Pasien Baru
Tabel 3.23 Hasil Observasi Penerimaan Pasien Baru

No Perawat Persentase %
1 P1 65
2 P2 65
3 P3 65
4 P4 71
5 P5 65
6 P6 59
7 P7 76
8 P8 88
9 P9 71
10 P10 59
Jumlah 682.35294
Rata – Rata 68.24
Sumber : Data Primer 2019
125

Analisis :
Dari hasil observasi mengenai penerimaan pasien baru yang
dilakukan sebanyak 10 kali oleh perawat di ruang Zaitun 1 dari tanggal
11-16 Januari 2019, didapatkan bahwa pada penerimaan pasien baru
yang telah dilaksanakan dengan rata-rata persentasi yaitu 68,2%
(kurang baik), kegiatan penerimaan pasien baru yang dilakukan oleh
perawat belum mencapai tingkat kepatuhan yang baik, Adapun poin-
poin yang sering tidak disampaikan oleh perawat adalah tentang pasien
dan keluarga disambut dengan ramah, pasien diantar keruang
perawatan, perawat membawa alat pemeriksaan fisik, menyiapkan
format orientasi pasien baru dan memantau respon pasien.
7. Orientasi Pasien Baru
Tabel 3.24 Hasil Observasi Orientasi Pasien Baru
No Responden Persentase %
1 P1 77.5
2 P2 77.5
3 P3 70
4 P4 70
5 P5 75
6 P6 70
7 P7 50
8 P8 62,5
9 P9 65
10 P10 52,5
Jumlah 670
Rata – Rata 67
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Dari hasil observasi mengenai Orientasi pasien baru yang
dilakukan sebanyak 10 kali oleh perawat di ruang Zaitun 1 dari tanggal
11-16 Januari 2019, didapatkan bahwa pada Orientasi pasien baru yang
telah dilaksanakan dengan rata-rata persentasi yaitu 67% (kurang baik),
kegiatan orientasi pasien baru yang dilakukan oleh perawat belum
mencapai tingkat kepatuhan yang baik. Adapun poin-poin yang sering
tidak disampaikan oleh perawat adalah tentang keberadaan administrasi
ruangan, hak dan kewajiban pasien, menyambut pasien baru diruangan
dengan ramah, ketersediaan air panas, menunjukan arah kiblat, waktu
visite dan konsultasi serta tempat pengambilan air minum.71,4
126

8. Discharge Planning
Tabel 3.25 Hasil Observasi Discharge Planning
No Responden Persentase (%)
1 P1 90,5
2 P2 85,7
3 P3 85,7
4 P4 95,2
5 P5 90,5
6 P6 71,4
7 P7 71,4
8 P8 71,4
9 P9 66,7
10 P10 95,2
Jumlah 823.81
Rata Rata 82.38
Sumber:Data Primer 2019
Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan kepada 10 orang perawat
tentang bagaimana proses discharge planing dari tanggal 11 - 16 Januari
2019 yang berkenaan dengan pasien pulang dari ruangan didapatkan hasil
dengan persentasi rata-rata yaitu 82.38% (cukup baik), artinya kegiatan
discharge planing oleh perawat sudah memiliki tingkat kepatuhan yang
cukup baik, adapun point yang masih jarang dilakukan yaitu memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga pasien yang akan
pulang karena salah satu point dalam SOP yaitu memberikan pendidikan
kesehatan harus memberikan leaflet/media tetapi hal itu masih jarang
dilakukan ketika pasien pulang,dan masih yg suka terlewat hasil
pemeriksaan penunjang, pentingnya control dan diet pasien.
9. Standar Asuhan Keperawatan
Tabel 3.26 Hasil Observasi Dokumentasi SAK pada 30 Status pasien
baru yang masuk dari IRJ dan IGD di Ruang Zaitun 1

No Indikator Persentase (%)


1 Pengkajian 60
2 Diagnosa Keperawatan 68.9
3 Rencana (intervensi) keperawatan 86.2
4 Implementasi Keperawatan 82
5 Evaluasi 68.3
Jumlah 365.4
Rata-rata 73.08
Sumber : Data Primer 2019
127

Hasil Analisis:
Berdasarkan dari hasil analisis pada 30 buah status, dokumentasi asuhan
keperawatan dari tanggai 11-16 januari 2019 di Ruang Zaitun 1 didapatkan
hasil persentase rata-rata yaitu pengkajian 60 % data pemeriksaan fisik
tidak lengkap, dan pengkajian tidak dilakukan 24 jam belum sesuai dengan
SPO, diagnosa keperawatan 68% tidak adanya diagnosa kurang
pengetahuan, perencanaan 88,2% pendidikan kesehatan tidak
dicantumkan, implementasi 82% pendidikan kesehatan tidak di
dokumentasikan dan evaluasi 68% pada saat evaluasi tidak terlihat
masalah yang sudah teratasi maupun yang belum teratasi. jadi rata rata
hasil dokumentasi Asuhan keperawatan dari 30 status 73.03%.
10. Standar Asuhan Keperawatan
Tabel 3.27 Observasi Dokumentasi SAK pada 10 besar penyakit
Diabetes Melitus,Stoke dan CHF di Ruang Zaitun 1.

NO Indikator Persentase Persentase Persentase


DM STOKE CHF
1 Pengkajian 88.9 88.9 81.2
2 Diagnosa 66.7 77.8 66.7
Keperawatan
3 Rencana (intervensi) 76.2 85.7 96.4
keperawatan
4 Implementasi 75 83.3 87.5
Keperawatan
5 Evaluasi 78.02 83.8 82.08
6 Catatan Asuhan 100 81.9 88.04
Keperawatan
Total 484.82 501.4 501.92
Rata rata 80.83 83.57 83.65
Sumber : Data Primer 2019
Analisa
a. Berdasarkan dari hasil Analisa 10 status dengan 10 besar penyakit
penyakit di Ruang Zaitun 1 didapatkan hasil dari 3 status dengan
diagnosa Medis yaitu DM pengkajian 88,95, Diagnosa
keperawatan66,7%, perencanaan 76,2%, implementasi 75%, evaluasi
78,2% dan catatan asuhan keperawatan 100% yang belum lengkap
riwayat kesehatan sekarang,kesehatan keluarga, data psikososial dan
spiritual diagnosa kepeawatan belum sesuai dengan SAK DM,tidak
128

berdasarkan priorotas masalh dan rencana keperawatan tidak


melibatkan keluarga.
b. 3 status dengan diagnosa Medis yaitu STROKE pengkajian 88,9,
Diagnosa keperawatan 77,8%, perencanaan 85,7%, implementasi
83,8%, evaluasi 78,2% dan catatan asuhan keperawatan 100% yang
belum lengkap riwayat kesehatan sekarang,kesehatan
keluarga,riwayat keluarg, diagnose kesehatan sekarang,kesehatan
keluarga,riwayat keluarg, diagnosa kepeawatan belum sesuai dengan
SAK Stroke,tidak berdasarkan priorotas masalh dan rencana
keperawatan tidak melibatkan keluarga, evaluasi belum sesuai dengan
implementasi yang dilakukan.
c. 4 status dengan diagnosa Medis yaitu CHF pengkajian 81,2%,
Diagnosa keperawatan 66,7%, perencanaan 96,4%, implementasi
87,5%, evaluasi 83,6% dan catatan asuhan keperawatan 81,9% yang
belum lengkap riwayat kesehatan sekarang,kesehatan
keluarga,riwayat keluarga, data psikososial, diagnosa kepeawatan
belum sesuai dengan SAK CHF,tidak berdasarkan priorotas masalh
dan rencana keperawatan tidak melibatkan keluarga, evaluasi belum
sesuai dengan implementasi yang dilakukan.
11. Supervisi
Menurut hasil wawancara kepada kepala ruangan dan perawat
primer di ruang Zaitun I bahwa kegiatan supervisi tidak dilakukan
dikarenakan perawat terlalu sibuk karena harus melakukan asuhan
keperawatan pada jumlah pasien yang terlalu banyak sehingga perawat
primer maupun kepala ruangan tidak sempat melakukan supervisi.
12. Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan bahwa
ruang zaitun 1 menggunakan system Sentralisasi obat, Pengelolaan obat
tablet, sirup dan injek sepenuhnya dilakukan oleh perawat dan tidak ada
obat-obatan yang di simpan di pasien. Berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan,bahwa memang pengelolaan obat tidak sepenuhnya
dilakukan oleh perawat yaitu obat yang sudah di resepkan oleh dokter
kemudian di serahkan ke bagian farmasi dan di ambil oleh petugas maupun
keluarga pasien lalu di simpan di kotak obat di ruang tindakan perawat.
129

Adapun hal lain adalah obat-obatan dan cairan yang tidak digunakan
karena pasien pulang yaitu langsung di kembalikan ke pasien jadi obat-
obat atau cairan sisa bisa langsung di return oleh pasien sendiri jadi tidak
di akumulasikan terlebih dahulu di ruangan. Kemudian untuk obat-obat
emergeny juga sudah di pisahkan di troly emergency seperti obat-obat
adrenalin, dexamentashon, dan yang bertanggung jawab farmasi.
13. Diskusi Refleksi Kasus ( DRK )
Dari hasil wawancara pada tanggal 14 Januari 2019 dengan Kepala
Ruangan dan perawat primer di ruang Zaitun 1 RSUD Al Ihsan didapatkan
bahwa diskusi refleksi kasus (DRK) tidak pernah dilakukan selama tahun
2018 dikarenakan perawat terlalu sibuk dengan implementasi asuhan
keperawatan.
14. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan di ruang Zaitun 1
RSUD Al-Ihsan didapatkan bahwa ronde keperawatan tidak berjalan, ronde
keperawatan tidak pernah dilakukan dikarenakan perawat sibuk
melakukan asuhan keperawatan dengan pasien yang tidak sebanding
dengan jumlah perawat. dan kekurangan SDM.
15. Pelaksanaan Universal Precautions
Tabel 3.28 Observasi Kepatuhan Perawat Terhadap SOP Pelaksanaan
Universal Precaution Oleh Perawat Ruang Zaitun I Tentang
Cuci Tangan Air Mengalir

NO Perawat Cuci Tangan Air Mengalir (%)


1 P1 10
2 P2 95
3 P3 95
4 P4 20
5 P5 10
6 P6 70
7 P7 10
8 P8 90
9 P9 75
10 P10 80
Total 1110.00
Rata 37.00
Sumber : Data Primer 2019
130

Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 10 perawat didapatkan
hasil kepatuhan perawat terhadap Kepatuhan SOP cuci tangan dengan
rata-rata 37 % 5 moment belum dilakukan.
16. Universal Precaution
Tabel 3.29 Pelaksanaan Universal Precaution Oleh Perawat Ruang
Zaitun I Tentang Cuci Tangan Hundrub

NO Perawat Cuci Tangan Hundrub (%)


1 P1 0
2 P2 0
3 P3 0
4 P4 100
5 P5 100
6 P6 0
7 P7 0
8 P8 100
9 P9 100
10 P10 0
11 P11 100
12 P12 43.48
13 P13 43.48
14 P14 0
15 P15 43.48
Total 630
Rata 42.03
Sumber : Data Primer 2019

Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat yang
dilakukan dari tanggai 11-16 Januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan
perawat terhadap Kepatuhan SOP cuci tangan handrub dengan rata-
rata 42,03 % , 5 moment belum dilakukan
Tabel 3.30 Pelaksanaan Universal Precaution Oleh Perawat Ruang
Zaitun I Tentang Alat Perlindungan Perorangan

NO Perawat Alat Pelindungan Perorangan (%)


1 P1 100
2 P2 100
3 P3 100
4 P4 100
5 P5 100
6 P6 100
Total 100
Rata 100
131

Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi universal precaution pada 6 perawat
didapatkan presentasi pada penggunaan APD yaitu 100% , artinya
sangat baik berarti perawat sudah menggunakan APD pada setiap
tindakan,tetapi belum sesuai kebutuhan
Tabel 3.31 Pelaksanaan Universal Precoution oleh perawat ruang
Zaitun I Tentang Alat Pemeliharaan Kesehatan

NO Perawat Alat Pemeliharaan Keterangan


Kesehatan (%)
1 P1 16.67
2 P2 33.33
3 P3 16.67
4 P4 33.33
5 P5 16.67
6 P6 33.33
Total 150
Rata 25
Sumber:Data Prima 2019
Hasil Analisa
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara universal
precaution pada 6 perawat didapatkan presentasi rata-rata yaitu 25% ,
artinya sebagian perawat memiliki kepatuhan yang cukup baik dalam
menjalankan tindakan sesuai SOP prosedur universal precaution
tentang pengolahan alat kesehatan, di dekontaminasi cuci bersiih dan
bilas steril, penggunaan instrument satu kali tiap tindakan satu pasien
dan langsung di cuci dan menggunakan clorin 0,5% 10-20 menit.
Tabel 3.32 Pelaksanaan Universal Precoution oleh perawat ruang
Zaitun 1 Tentang Pengelolaan Alat Alat Tajam

NO Perawat Pengelolaan Alat alat Tajam (%) Keterangan


1 P1 50
2 P2 50
3 P3 33.33
4 P4 33.33
5 P5 33.33
6 P6 33.33
Total 38.89
Sumber:Data Primer 2019
132

Hasil Analisa
Berdasarkan hasil observasi universal precaution pada 6 perawat
didapatkan presentasi rata-rata yaitu 38.89% ( baik), artinya perawat
memiliki kepatuhan yang cukup baik dalam menjalankan tindakan sesuai
SOP prosedur universal precaution yang meliputi pengolahan benda
tajam, alat alat tajam di buang di pembuangan khusus benda tajam.
Tabel 3.33 Pelaksanaan Universal Precoution oleh perawat ruang
Zaitun 1 Tentang Penanganan Limbah

NO Perawat Pengelolaan Limbah (%) Keterangan


1 P1 66.67
2 P2 66.67
3 P3 66.67
4 P4 66.67
5 P5 66.67
6 P6 66.67
Total 66.67
Sumber:Data Primer 2019
Hasl Analisa
Berdasarkan hasil observasi universal precaution penegelolaan limbah
pada 6 perawat pemilahan sampah infeksi dan non infeksius sudah
sesuai.
17. Kepatuhan SOP
Tabel 3.34 Pelaksanaan Kepatuhan SOP perawat di Ruang Zaitun I
Tentang Pengambilan Darah Vena

NO Perawat Pengambilan darah Vena (%)


1 P1 62.50
2 P2 59.38
3 P3 81.25
4 P4 75
5 P5 78.13
6 P6 65.62
7 P7 90.63
8 P8 62.50
9 P9 81.25
10 P10 53.13
Total 512.5
Rata 51.25
rata
133

Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 10 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP ambil darah vena adalah 51.25%
pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS 100%, adapun persiapan
yang terlewat diantaranya Tidak ada perlak, tourniquet, etiket , dan
bengkok pada saat tindakan yang terlewat cuci tangan sebelum dan
sesudah ke pasien, privasi pasien dan pengecekan identifikasi pasien
sebelum tindakan.
Tabel 3.35 Pelaksanaan Kepatuhan SPO perawat di Ruang Zaitun
I Tentang Penggantian Cairan Infus

NO Perawat Penggantian Cairan Infus (%)


1 P1 36.84
2 P2 36.84
3 P3 42.11
4 P4 57.89
5 P5 57.89
6 P6 78.95
7 P7 73.68
8 P8 63.16
9 P9 84.21
10 P10 63.16
11 P11 63.16
12 P12 68.42
13 P13 52.63
14 P14 63.16
15 P15 52.6
Total 894.7
Rata 59.65
rata
Sumber:Data Primer 2019
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP Penggantian cairan infus adalah 59.65%
pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS adalah 100%, adapun
persiapan yang terlewat diantaranya 11 orang tidak ada persiapan alat
alat yang dibawa tetapi perawat hanya menenteng cairan infus saja
134

sedangkan ada 2 org perawat yang melakukan persiapan pada saat


mengganti cairan infus dengan memakai baki dan troli. saat tindakan
yang terlewat cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien.
Tabel 3.36 Pelaksanaan Kepatuhan SOP perawat di Ruang Zaitun
I Tentang Pemberian Obat Oral

NO Perawat Pemberian Obat Oral (%)


1 P1 56.52
2 P2 31.25
3 P3 25
4 P4 21.88
5 P5 25
6 P6 21.88
7 P7 21.88
8 P8 18.75
9 P9 15.63
10 P10 15.63
11 P11 15.63
12 P12 15.63
13 P13 18.75
14 P14 15.63
15 P15 18.75
Total rata-rata 22.52
Sumber:Data Primer 2019

Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP Pemberian Obat Oral adalah 22.52 %
pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS adalah 100%, adapun
persiapan yang terlewat diantaranya 15 orang perawat tidak
melakukan persiapan alat alat yang dibawa tetapi perawat hanya
membawa dan memberikan obat oral yang terbungkus plastik dengan
dikasih nama dan obat tsb disatukan dan dikasihkan ke keluarga
pasien dan hanya mengintruksikan obatnya di minum ada yg sebelum
dan sesudah makan tanpa melihat pasien menelan obatnya,dan
mengevaluasi reaksi obat tsb. saat tindakan yang terlewat cuci tangan
sebelum dan sesudah ke pasien
135

Tabel 3.37 Pelaksanaan Kepatuhan SOP perawat di Ruang Zaitun


I Tentang Pemberian Terafi Injeksi Perslang

NO Perawat Pemberian Terafi Injeksi Perslang (%)


1 P1 65.63
2 P2 59.38
3 P3 56.25
4 P4 46.88
5 P5 59.38
6 P6 62.5
7 P7 62.5
8 P8 62.5
9 P9 62.5
10 P10 46.87
11 P11 50
12 P12 68.75
13 P13 65.63
14 P14 65.63
15 P15 65.63
Total 900
Rata Rata 60.00
Sumber:Data Primer 2019

Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP Pemberian Terafi Injeksi Perselang adalah
60.00% pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh
perawat sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS adalah 100%,
adapun persiapan yang terlewat diantaranya 15 orang pada saat
persiapan,tidak ada bengkok,alcohol swab,septy book sedangkan
pada saat pelaksanaan perawat tidak melakukan cuci tangan,memakai
sarung tangan dari pasien a s.d pasien 1 tidak diganti,tidak melakukan
desinfektan sebelum penyuntikan,obat injek tidak dikasih lebel nama
dan jenis obat,dan pembuangan tidak langsung dibuang kesepty
book,identifikasi gelang pasien.
136

Tabel 3.38 Pelaksanaan Kepatuhan SOP perawat di Ruang Zaitun


I Tentang Pemasangan Infus

NO Perawat Pemasangan Infus (%)


1 P1 76.19
2 P2 78.571
3 P3 80.952
4 P4 78.571
5 P5 73.81
6 P6 83.333
7 P7 85.714
8 P8 83.333
9 P9 80.952
10 P10 76.19
Total 797.619
Rata rata 79.7619
Sumber:Data Primer 2019
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 10 perawat
didapatkan hasil kepatuhan perawat terhadap Kepatuhan SOP
pasang infus adalah 79,76 % pelaksanaaan tindakan asuhan
keperawatan dilakukan oleh perawat kepada pasien belum sesuai
dengan SOP, pada saat observasi sebagian perawat persiapan alat
kurang diantaranya gunting, sarung tangan steril, perlakak dan
perawat sebagian tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan infus, cairan tidak diberikan label labu ke berapa dan jumlah
tetesan infus, mencatat hasil tindakan dan identifikasi pasien tidak
dilakukan.
18. Dokumentasi keperawatan (SAK)

Tabel 3.39 Pendokumentasian Asuhan keperawatan (SAK) oleh


Perawat Zaitun I bulan Januari 2019
NO Indikator Persentase (%)
1 Pengkajian 54,44%
2 Diagnosa Keperawatan 68,86%
3 Perencanaan Keperawatan 86,18%
4 Implementasi 82%
5 Evaluasi 68,3%
Rata-rata 71,96%
Sumber:Data Primer 2019
137

Hasil Analisa :
Berdasarkan data di atas tabel 3.49 selama observasi dan bedah status
dari tanggal 11-14 januari 2019,bahwa SAK yang ada di ruangan zaitun
1 hanya 71,96% sedangkan Standar SAK di Rumah Sakit adalah
80%,dan yg nilai paling kecil adalah di pengkajian
19. Patient Safety
Berdasarkan data sekunder dan data laporan pada bulan januari
2019 Ruang Zaitun 1, didapatkan hasil :
Kajian pasien safety 6 goals
Tabel 3. 40 Hasil Kajian Pelaksanaan Pasien Safety Di Ruang
Zaitun I 2019

No KEGIATAN Nilai (%) %


1 Idetifikasi Pasien Secara Tepat 13.3 % 13.3 %
2 Meningkatkan Komunikasi Yang
Efektif 93.3%
a. Komunikasi tidak langsung 93,3%
b. Komunikasi Langsung
1) S (Situation) : kondisi terkini yang 67,9
terjadi pada pasien %
2) B (Background): info penting yang 75,0 68.2%
berhubungan dengan kondisi %
pasien terkini
3) A (Assessment): hasil pengkajian 96,6
dari kondisi pasien terkini %
4) R (Recommendation): suatu 33,3%
tindakan dimana meminta saran
untuk tindakan yang benar yang
seharusnya dilakukan untuk
masalah tersebut
3 Meningkatkan Keamanan 46,7% 46,7%
Penggunaan Obat yang
membutuhkan perhatian
4 Meningkatkan benar lokasi, benar 0% 0%
pasien, benar prosedur pembedahan
5 Mengurangi Risiko InfeksI
a. Melakukan cuci tangan 39.52% 69.76%
b. Penggunaan APD 100%
6 Mengurangi risiko pasien cedera
karena jatuh
a. Assesment 26,8%
b. Melakukan pengendalian resiko 68,2% 47.5%
jatuh
Nilai Akhir 271.42
Nilai Rata rata 54.28
Sumber :Data Primer 2019
138

Analisis :
Berdasarkan tabel 3.40 dapat diketahui bahwa pelaksanaan pasien
sefaty didaptkan hasil yaitu 54.28% dengan demikian pelaksanaan
pasien sefty hampir seluruhnya dilakukan seperti 6 aspek diatas,
ada I aspek yang tidak dilaksanakan seperti poin 4 tentang
penandaan bedah dikarenakan zaitun 1 adalah ruangan medical
rnamun masih terdapat kekurangann dari setiap aspeknya:
a) Pertama dari aspek identifikasi pasien secara tepat, hanya
mencapai 13.3% dimana perawat zaitun 1 belum patuh terhadap
SOP identifikasi pasien terdapat kekurangan beberapa poin yang
tidak pernah dilakukan diantaranya belumnya diidentifikasi
menggunakan dua identitas pasien, rata rata pelaksanaannya
diidentifikasi dari nama dan nomor kamar.dan kalau mau
melakukan tindakan keperawatan perawat tidak pernah mengecek
gelang pasien dan menanyakan kembali nama pasien.
b) Aspek kedua komunikasi yang efektif sudah baik dengan nilai
94.16%. Dalam komuniksi tidak langsung sudah 100% dilakukan,
begitupula dengan komunikasi langsung mencapai nilai 80%
namun masih terdapat kekurangan yaitu dari perawat tidak
menyebutkan pasien masuk ruangan dan hari perawatannya, tidak
menyebutkan pemasangan alat infasif, tidak menjelaskan dan
mengidentifikasi pengetahuan pasien terhadapap diagnosa medis
atau penyakit yang dialami.
c) Aspek ketiga tentang keamanan pengguanaan obat sudah
dilaksanakan dengan baik dengan presentase nilai mencapai
46.7%. Dalam hal ini berarti perawat sudah benar-benar
memperhatikan tentang prinsip pemberian obat dengan benar.
d) Aspek keempat mengenai benar lokasi, benar pasien, benar
prosedur pembedahan, diruangan medikal tidak pernah dilakukan
karena sebagian besar pasien di ruang perawatan Zatiun 1 adalah
pasien-pasien dengan penyakit dalam dan jarang terdapat pasien
yang harus dioperasi.walaupun ada pasien yg harus dioperasi
seperti pemasangan WSD tidak pernah dilakukan penandaan
daerah operasi hanya menyebutkan jenis operasinya aza.
139

e) Aspek kelima mengenai mengurangi Risiko Infeksi terutama dalam


melakukan cuci tangan (Air mengalir dan Huncrub)perawat tidak
semuanya melakukan dengan five moment masih jarang dilakukan
cuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien dengan presentase nilai 39.5%, dan
penggunaan APD sudah dilakukan secara keseluruhan dengan
nilai 100%.
f) Mengenai aspek ke 5 yaitu pengendalian pasien cedera, dalam
mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh sudah dilakukan tapi
hasilnya belum cukup baik dengan presentase nilai 47.5%. adapun
poin poin yang tidak pernah dilakukan adalah penandaan kancing
resiko jatuh warna kuning,pemasangan label resiko
jatuh,pemberian edukasi tentang resiko jatuh.
20. Caring Perawat

Tabel 3.41 Penerapan Perilaku Caring Perawat Zaitun I

No. Perawat Persentase (%) Kriteria


1 P1 97,4 Baik
2 P2 97,4 Baik
3 P3 97,4 Baik
4 P4 95,0 Baik
5 P5 41,0 Kurang Baik
6 P6 97,4 Baik
7 P7 97,4 Baik
8 P8 51,3 Kurang Baik
9 P9 84,6 Kurang Baik
10 P10 77,0 Kurang Baik
11 P11 87,2 Kurang Baik
12 P12 77,0 Kurang Baik
13 P13 95,0 Baik
15 P14 97,4 Baik
15 P15 92,3 Baik
16 P16 74,3 Kurang Baik
17 P17 91,7 Baik

Jumlah 1451,3
Rata-rata 85,4
Menurut Suprianto, 2006

Baik > 90%

Kurang baik < 90%


140

Tabel 3.42 Prilaku Caring Perawat Ruang Zaitun I

No. Tingkat Kepuasan Jumlah Persentase (%)


1 Baik 7 41,2
2 Kurang baik 10 58,8
Total 17 100

Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi terhadap 17 perawat ruang Zaitun I didapatkan
10 orang (58,8%) memiliki perilaku caring baik dan sebagian kecil perawat
yaitu 7 orang (41,2%) memiliki perilaku caring yang kurang baik. Jadi rata-
rata perilaku caring perawat di Zaitun I masih kurang baik dengan nilai 85,4%.
Pada saat berinteraksi dengan klien masih ada perawat yang tidak
tersenyum ramah, pandangan tidak fokus terhadap pasien, tidak membantu
posisi nyaman bagi kllien, tidak berbicara dengan lemah lembut, tidak
memperkenalkan diri, tidak berespon cepat saat pasien membutuhkan, tidak
menyebut nama pasien dengan benar, tidak menyentuh klien. Jadi rata-rata
perilaku caring perawat di Zaitun I masih kurang baik dengan nilai 85,4%.
21. Survey Kepuasan Pasien dan Keluarga

Tabel 3.43 Survey Kepuasan Pasien dan Keluarga

Responden Skor Persentase (%) Kategori


1 27 77.14 Tidak puas
2 35 100.00 Puas
3 35 100.00 Puas
4 35 100.00 Puas
5 35 100.00 Puas
6 22 62.86 Tidak puas
7 35 100.00 Puas
8 30 85.71 Tidak puas
9 33 94.29 Puas
10 31 88.57 Tidak puas
11 34 97.14 Puas
12 27 77.14 Tidak puas
13 22 62.86 Tidak puas
14 29 82.86 Tidak puas
15 20 57.14 Tidak puas
16 33 94.29 Puas
17 35 100.00 Puas
141

Responden Skor Persentase (%) Kategori


18 35 100.00 Puas
19 33 94.29 Puas
20 29 82.86 Tidak puas
21 29 82.86 Tidak puas
22 32 91.43 Puas
23 29 82.86 Tidak puas
24 35 100.00 Puas
25 21 60.00 Tidak puas
26 18 51.43 Tidak puas
27 12 34.29 Tidak puas
28 35 100.00 Puas
29 35 100.00 Puas
30 35 100.00 Puas
Menurut Suprianto, 2006

Puas > 90%

Tidak Puas < 90%

Tabel 3.44 Hasil survey Kepuasan Pasien dan Keluarga

No Tingkat Kepuasan Jumlah Persentase (%)


1 Puas 16 53,5
2 Tidak Puas 14 46,7
Total 30 100

Berdasarkan analisa tabel 3.21 hasil survey kepuasan pasien dan keluarga
terhadap 30 responden sebanyak 16 orang (53,5%) merasa puas dan
46,7% merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan di ruang
Zaitun I medikal.
Tabel 3.45 Hasil survey Kepuasan Spiritual Care

No. Tingkat Kepuasan Jumlah Persentase (%)


1 Puas 13 43,3
2 Tidak Puas 17 56,7
Total 30 100

Berdasarkan analisa hasil survey kepuasan spiritual care 14 Januari


2019 terhadap 30 responden, didapatkan bahwa hampir setengah
responden yaitu sebanyak 13 orang (43,3%) merasa puas dan lebih dari
setengah responden yaitu sebanyak 17 orang (56,7%) merasa tidak puas
dengan pelayanan spiritual care di ruang Zaitun I. Jadi dengan nilai rata-rata
142

sebesar 76,7% berarti tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap


perawatan spiritual masih belum memuaskan. Penyebab ketidakpuasan
pasien dan keluarga diakibatkan oleh masih kurangnya atau tidak adanya
bimbingan dan penjelasan kepada pasien untuk berthoharoh ketika sakit,
Kurangnya perawat/petugas mengingatkan pasien untuk solat 5 waktu, dan
kurangnya bimbingan rohani baik secara langsung maupun lewat pengeras
suara di ruangan.

E. KAJIAN DATA UNSUR MATERIAL


1. Daftar Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan Dan Pasien Ruangan

Tabel 3. 46 Daftar Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan dan Pasien Zaitun I

LUAS
NO RATIO /
FASILITAS STANDAR KETERANGAN
STANDAR
DEPKES
1 Nurse 1:1 20 m2 Terdapat 1 nurse stasion yang mana
stasion terdapat 2 meja, dimana 1 meja besar
tempat perawat melakukan timbang terima,
pre dan post conference, serta semua
kegiatan pendokumentasian dilakukan
disana, 1 meja kecil untuk konsul dokter, 1
lemari cabinet besar tempat menyimpan
semua form keperawatan dan dokter yang
telah tersusun rapi dengan menggunakan
laci excel, secara terpisah disusun
berdasarkan berurutan dan 1 meja panjang
untuk menyimpan barang dan buku status
pasien, buku dokumentasi, telepon dan 1
swt komputer yang telah terhubung secara
online ke laboratorium dan radiologi, 1
pneomatik tube sistem, dan indikator
oksigen.
143

2 Ruang 1:1 12 m2 Terdapat ruang kepala ruangan khusus


kepala berukuran 2x1,5 meter, wastafel dan toilet
ruangan khusus. Ruang ini hanya terdapat 1 meja
kepala ruangan, 1 kursi kepala ruangan, dan
fanel listrik.
2
3 Ruang 1:1 20 m Terdapat ruang pertemuan perawat dan
pertemuan ruang edukasi akan tetapi belum dipakai
perawat dan secara maksimal dan menyatu dengan
edukasi ruangan untuk mahasiswa.
4 Ruang 1:1 24 m2 Ada, tetapi bersatu dengan ruang peralatan
tindakan ruang linen bersih, ruang persiapan oplosing
obat dan lemari obat pasien.
5 Ruang ganti 1:1 9 m2 Ada, tetapi belum tertata dengan rapih dan
perawat menyatu dengan mushola serta tempat
penyimpanan kasur yang belum dipakai.
6 Kamar 1:1 2,5 m2 Ada, terdapat kamar mandi perawat tetapi
mandi bersatu dengan ruang tindakan.
perawat
7 Spoelhoeck 1:1 9 m2 Ada, bisa digunakan secara optimal
2
8 Mushola 1:1 3m Ada, bersatu dengan ruang ganti perawat
9 Ruang 1:1 9 m2 Ada, terdapat ruangan khusus untuk
administrasi administrasi, tempat administrasi berada di
depan nurse station.
10 Ruang 1:1 12 m2 Tidak terdapat ruangan khusus untuk
konsultasi konsultasi, tempat konsultasi digabung
dengan nurse station.
11 Ruang linen 1:1 18 m2 Tidak terdapat ruangan khusus linen bersih,
bersih digabung dengan ruang tindakan.
12 Kamar 1:3 Dalam satu ruangan terdapat 3 bed untuk
pasien tiga orang pasien terdapat 1 kamar mandi di
setiap kamar.
13 Kamar 1;1 Kamar isolasi yang masih belum sesuai
Isolasi dengan standar
144

Hasil Analisa :
Dari hasil observasi didapatkan bahwa sarana dan prasarana di ruang Zaitun I
Medikal secara garis besar telah memenuhi standar Depkes RI dengan kondisi
ruangan cukup bersih, tetapi harus lebih dibenahi dan ditata kembali agar ruangan
terlihat rapi. Untuk luas ruangan belum semuanya sesuai dengan standar Depkes
RI tahun 2012 serta ruangan masih banyak yang digabung
Tabel 3.47 Standar Alat Medis
NO NAMA ALAT STANDAR ZAITUN I KET
1 Bedside monitor/Bed patient
√ -
monitor/patient monitor
2 Defibrilator √ 1
3 ECG/EKG/Electrocardiograph 12
√ 2
channels
4 ECG/EKG/Electrocardiograph 6
- 1
channels
5 Emergency Trolley/Resucitation
√ 1
Crash Cart
6 ENT Examination set √ -
7 Film Viewer √ 1
8 Infusion pump √ 9
9 Lampu periksa/Examination
√ 3 RUSAK 3
lamp/Hanging lamp
10 Matras Decubitus √ 2
11 Minor surgery set √ -
12 Nebulizer √ 2 RUSAK 1
13 Pen Light/Medical Flash Light √ 1
14 Pulse Oximeter/Pulse
√ 1
Oximetry/Oksigen Saturasi
15 Stetoscope √ 8 RUSAK 4
16 Suction pump
√ 1
(portable/aspirator/vacuum)
17 Syringe pump √
18 Bed patient electric/Tempat tidur
√ 18
pasien elektrik
19 Bed patient manual/Tempat tidur
√ 33
pasien manual
20 Sphygmomanometer
√ 4 2
digital/Tensimeter digital
21 Termometer digital √ 1
23 Timbangan pasien DIGITAL
1.
√ 2
MANUAL
1
Sumber : Permenkes No. 56 Tahun 2014
145

Tabel 3.48 Alat Keperawatan

NO NAMA BARANG RATIO ZAITUN 1 KET


PASIEN : ALAT
1. Tensimeter 7/ruangan AIR RAKSA 4 Digital
Tensimeter digital rusak 2
4
2. Stetoskop 2/ruangan 4
3. Timbangan berat 1/ruangan 2 MANUAL 1,
badan/tinggi badan DIGITAL 1
4. Irrigator set 2/ruangan -
5. Sterilisator 1/ruangan -
6. Tabung oksigen + 6/ruangan 42 SENTRAL
flow meter 40,
MANUAL 2
7. Slim Zuiger 2/ruangan -
8. V C set 2/ruangan 2
9. Gunting Verband 2/ruangan 2
10. Korentang dan 2/ruangan -
semptung
11. Bak instrument 2/ruangan -
besar
12. Bak instrument 2/ruangan -
sedang
13. Bak instrument 2/ruangan
kecil
14. Blas spuit 2/ruangan 4
15. Gliserin spuit 2/ruangan 1
16. Bengkok 2/ruangan 6
17. Pispot 1:1/2 22 PLASTIK
10,
STANLES
12
18. Urinal 1:1/2 35
19. Thermometer 1:1 1
20. Standar infuse 1:1 33 STANDAR
INFUS
RODA 33
21. Eskap 1:1/4
22. Masker o2 6/ruangan
23. Nasal kateter 6/ruangan
24 Reflek hammer 1/ruangan 2
Sumber : Departemen Kesehatan RI (2001)
146

Tabel 3.49 Alat Tenun

NO NAMA BARANG RATIO PASIEN : KET


ALAT
1. Gordyn 1:2 72
2. Baju pasien 1:5 -
3. Sprei besar 1:5
4. Manset dewasa 1:1/4
5. Penutup sprei 1:5
6. Piyama 1:5 -
7. Selimut wol 1:1
8. Selimut bIasa 1:5 98
9. Sarung bantal 1:6 105
10. Sarung guling 1:3 -
11. Sarung kasur 1:1 -
12. Sarung buli-buli panas 1:1/4 -
13. Sarung eskap 1:1/4 -
14. Sarung windring 1:1/10 -
15. Sarung O2 1:1/3 -
16. Taplak meja pasien 1:3 -
17. Taplak meja teras 1:3 -
18. Vitrase 1:2 84
19. Tutup alat 1:2
20. Steek laken 1:6-8 15
21. Handuk 1:3 -
22. Waslap 1:%
23. Barak short 1:1/2 10 baraksot
perawat
24. Handuk fontanin 1:1/5 -
25. Lap piring 1:1/4
26. Lap kerja 1:1/2
27. Masker 1:5
28. Duk bolong 1:1/3 -
29. Duk 1:1/3
Sumber : Departemen Kesehatan RI (2001)

Tabel 3.50 Alat Rumah Tangga

NO NAMA BARANG RATIO Ruang zaitun KET


PASIEN : ALAT 1
1. Kursi roda 2-3/ruangan 3
2. Komot 1/ruangan -
3. Lemari obat emergency 1/ruangan -
4. Light cast 1/ruangan -
5. Meja pasien 1:1 51
6. Over bed table 1:1 51
7. Standar infuse 2-3/ruangan 51?
8. Standar baskom double 4-6/ruangan 1
9. Baskom mandi 8-12/ruangan 36
147

NO NAMA BARANG RATIO Ruang zaitun KET


PASIEN : ALAT 1
10. Lampu sorot 1/ruanga 3 Rusak 3
11. Lampu senter 1-2/ruangan -
12. Lampu kunci duplikat 1/ruangan -
13. Nampan 2-3/ruangan 13
14. Temat tidur fungsional 1:1 51
15. Tempat tidur biasa 1:1/2 1
16. Troly obat 1/ruangan 2
17. Troly balut 1/ruangan 2
18. Troly pispot 1/ruangan -
19. Troly suntik 1/ruangn 2
20. Timbangan BB/TB 1/ruanan 2
21. Dorongan O2 1/ruanga -
22. Piring makan 1 - Disentralkan
23. Piring snack 1:1 - di gizi
24. Gelas 12 -
25. Tatakan dan tutup gelas 1:2 -
26. Sendok 12 -
27. Garpu :2 -
28. Kran air 1:1 50
29. Bak 5/ruangan _
30. Tepat sampah pasien 1:1 20
31 Tempat sampah besar 4/ruangan 3
32 tertutup 2/ruangan
Senter -
2/ruangan
3
Sumber : Departemen Kesehatan RI (2001)

F. KAJIAN DATA UNSUR MONEY


Pada tanggal 11 januari 2018 hasil wawancara kepala ruangan zaitun I
adalah sumber pendanaan di ruang zaitun 1 RSUD Al Ihsan di dapat dari
anggaran rumah sakit yang berasal dari dana APBD dan APBN sumber
pendanaan untuk skala besar seperti : alat kesehatan dan penunjang dengan
renovasi ruangan serta bahan atau alat kesehatan habis pakai bersumber dari
dana APBD dan untuk skala kecil bersumber dari dana operasional Rumah
Sakit. Penyusunan anggaran dilakukan tahunan mengenai pengajuan
pendanaan operasional ruangan sudah dilakukan setiap tahun dan kemudian
di serahkan pada kepala instalasi rawat inap dan bidang keperawatan dan
terrelisasi di awal tahun, tetapi pengajuan yang di ajukan masih kurang dalam
realisasinya dikarenakan masih banyak proses untuk dapat mendapatkan alat
yang di butuhkan ruangan sesuai dengan kebutuhan yang di harapkan.
148

Sumber dana untuk di ruangan tidak ada dikarenakan ruangan tidak


menerima anggaran atau pendapatan yang di kelola sendiri di karenakan untuk
pengajuan di serahkan ke kepala istalasi rawat inap sehingga anggatran di
ruangan seperti rapat ruangan, rekresasi dan anggaran apabila ada yang sakit
dll dari hasil uang kas ruangan yang di kumpulkan setiap bulannya per orang
dan tidak ada sponsor atau kerjasama dengan yang lain, dikarenakan di
takutkan ada gratifikasi.
147

Tabel 3.51 Gambaran Pendapatan Kasar Ruang Zaitun I Triwulan IV

BULAN
NO URAIAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PENDAPATAN PENGELUARAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENDAPATAN PENGELUARAN
1 Rawat Inap pasien 1.359.643.916 824.463.344 1.077.142.512
2 Gaji pokok 71.979.786 72.063.301 72.063.301
3 Tunjangan kelg 4.485.468 4.495.490 4.495.490
4 Tunjjangan jab 11.795.000 11.795.000 11.795.000
5 Tunjangan pangan 15.120.000 15.120.000 15.120.000
6 Tunjangan resiko 0 0 0
7 Shif malam 1.830.000 2.080.000 1.700.000
8 Lembur 510.000 0 51.000
9 TPP 54.240.605 52.528.255 58.773.942
10 BPJS TK 277.910 4.387.289 4.387.289
11 BPJS Kes 262.179 4.138.952 4.138.952
12 Dapen 0 4.443.681 4.443.681
13 Farmasi 6.314.586 6.497.034 7.105.498
14 Rkbu 3.153.775 3.547.700 4.225.555
15 Listrik 3.786.858 3.786.858 3.786.858
16 Air 1.179.800 995.400 921.400
17 Gas 3.000.000 3.000.000 3.102.000
18 Telepon ? ? ?
JUMLAH 183.371.297 190.578.959 196.109.965
148

a. Pengelompokan kunjungan pasien Zaitun I


Tabel 3.52 Kunjungan pasien di ruang Zaitun I RSUD Al-Ihsan Bulan Juli-
Sep 2018

No Status BPJS NON BPJS JUMLAH


Pasien F % F % F %
1 OKTOBER 249 39,2 98 37,1 347 38,6
2 NOVEMBER 187 29,5 94 35,6 281 31,3
3 DESEMBER 199 31,3 72 27,3 271 30,1
Jumlah 635 100 264 100 899 100
Rata-rata 211 70,6 88 29,4 299 100

Hasil Analisa :
Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa kunjungan pasien di ruang
Zaitun I RSUD Al Ihsan pada triwulan IV sebagian besar pasien BPJS yaitu
70,6% dan pasien Non BPJS 29,4%.

b. Kunjungan BOR ruang Zaitun I


Tabel 3.53 Jumlah Kunjungan pasien tahun 2018

BULAN
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
BOR

1 Bad 76,56 99,76 89,6 95,7 90,6 84.6 78,8 97,9 85,4 83,1 88,4 82,8 87,6
occupancy
Ratio
NDR

2 Net Death 3,72 4,38 5,45 5,41 5,63 0,96 5,78 1,89 3,47 2,19 1,01 4,66 3,71
Rate
>48jam
GDR
5,7
3 Gross 4,11 4,79 11,61 5,41 9,21 7,33 6,23 3,78 4,84 5,35 1,51 5,1
death rate
Hasil Analisa :
Berdasarkan data3.29 BOR di ruangan Zaitun 1 sudah sesuai dengan target RS
yaitu > 86%, NDR 3,71, dan GDR 5,7
149

G. KAJIAN DATA MARKET


1. Hasil pengkajian Marketing di Ruang Zaitun I
a. Kunjungan pasien
Tabel 3.54 Jumlah pasien masuk di Ruang Zaitun I Bulan Oktober
– Desember 2018

No Pasien masuk Jumlah


1 Oktober 338
2 November 281
3 Desember 271
Total

Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.54 jumlah pasien dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2018 mengalami penurunan dari bulan
Oktober ke bulan November serta bulan November ke bulan Desember.
b. Pasien keluar
Tabel 3.55 Jumlah pasien keluar di Ruang zaitun 1 Bulan Oktober
– Desember 2018

No Pasien masuk Jumlah


1 Oktober 344
2 November 282
3 Desember 311
Total

Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.55 jumlah pasien keluar dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2018 mengalami penurunan dari bulan
Oktober ke bulan November serta terjadi peningkatan pada bulan
November ke bulan Desember.
c. Daftar 10 besar penyakit di Ruang zaitun 1.
Tabel 3.56 Daftar 10 besar penyakit di ruang zaitun 1 RSUD Al-
Ihsan 2018

No Kode ICD X Diagnosa penyakit Jumlah


1 K29.1 Gastritis 398
2 150.0 CHF 225
3 A91 DHF 207
4 163.9 Stroke Infak 202
5 A09.9 Diare Non Disentri 180
6 E11.9 DM 132
150

No Kode ICD X Diagnosa penyakit Jumlah


7 A15.2 TB 114
8 K21.2 GERD 112
9 A01.0 Thypoid 110
10 N18.5 ESRD 103

Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.56 dapat disimpulakan bahwa dari 10 besar
penyakit Ruang Zaitun 1 RSUD Al Ihsan yang sering muncul dan
menduduki peringkat teratas yaitu Gastritis, CHF dan DHF
d. Hasil kajian maketing berdasarkan 7P (Place, Promotion, Price, Product,
People, Physical Evidence dan Process)
Hasil kajian Marketing Ruang Zaitun I RSUD Al-Ihsan
Berdasarkan 7P (Place, Promotion, Price, Product, People, Physical
Evidence dan Process), berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang telah dilakukan selama 4 hari terhitung tanggal 11 Januari s/d 16
Januari 2019, maka hasil kajian berdasarkan 7P yaitu :
1) Tempat (Place)
a) Ruang Zaitun I RSUD Al Ihsan saat ini berada pada wilayah kerja
Kabupaten Bandung dengan lokasi strategis di kecamatan
Baleendah Kabupaten Bandung.
b) Ruang Zaitun I sangat mudah di akses dari mulai pintu masuk
Rumah Sakit, Lokasinya ± 250 m dari parkir mobil depan IGD
RSUD Al Ihsan, di depan ruangan terdapat Cash Drink Store
yang bisa dibeli langsung bila keluarga klien
memerlukan/membutuhkan.
c) Terdapat tulisan “Nurse Station” di ruang perawat.
d) Petujuk alur menuju Zaitun I Al Ihsan telah tertata rapi dan
terpampang dengan jelas di depan ruangan.
2) Pengembangan promosi (Promotion)
a) Adanya beberapa kerjasama sebagai tempat rujukan rumah
sakit.
b) Terdapat media informasi lengkap dengan leaflet 10 besar
penyakit atau media pemasaran, hanya dalam kenyataannya
masih di batas dikarenakan anggaran.
151

c) Kerjasama dengan pasien kontraktor (diantaranya : TELKOM,


SINARMAS, dll)
d) Setiap pasien pulang tidak semua diberikan angket kepuasan
pasien karena hanya dilakukan random ± 30 pasien pulang
setiap bulannya dengan 90% puas dengan pelayanan yang di
berikan.
e) Setiap pasien pulang tidak selalu diberikan Leaflet dikarenakan
keterbatasan leaflet yang tersedia di ruangan.
f) Apabila ada pasien yang memerlukan perawatan di rumah di
sarankan untuk mengikuti Program Home Care RSUD Al Ihsan.
g) Pendidikan Kesehatan sudah rutin dilakukan 1x
perbulan,bekerja sama denagn tim kesehatan lain : bagian Gizi,
bagian Fisioterapi dan bagian PPI. Pendokumentasian langsung
diberikan pada bagian PKRS RSUD Al Ihsan.
h) Ruangan Zaitun I merupakan ruang rawat inap kelas 2 , dengan
kunjungan pasien yang cukup tinggi nilai BOR 2018 86.9%.
Kondisi ini perlu dipertahankan dan di tingkatkan di tahun-tahun
berikutnya.
3) Harga (Price)
a) Harga di ruangan Zaitun I kelas 2 sesuai dengan kebijakan
Direktur RSUD AI hsan.
b) Informed concent harga dilakukan setiap pasien masuk ke
ruangan kepada keluarga klien baik dari IGD maupun dari
Poliklinik (Informed concent harga untuk setiap tindakan selalu
di Informasikan pada klien dan keluarga).
4) Produk Unggulan (Product)
a) Sudah adanya program Homecare bekerjasama dengan Tim
Homecare rsud Al ihsan dan Poliklinik Diabetic Center RSUD Al-
Ihsan.
b) Adanya program unggulan ruangan yaitu MPKP dan Spiritual
Care.
5) People
(1) Penampilan Pelayanan Kesehatan (Perawat) di ruang Zaitun
I rapi, bersih serta wangi.
152

(2) Pelayanan Kesehatan (Perawat) di ruang Zaitun I sudah


mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan ruangan, misal :
BTCLS 7 orang, BHD / PPGD 16 orang, PPI 31 orang, APAR
31 Orang, Komunikasi efektif 31 orang.
6) Physical Evidence
Dari survey kepuasan pasien yang diberikan kepada pasien dan
keluarga menyatakan bahwa pasien di dapatkan nilai presentasi
kepuasan pasien sebesar 85.33% belum sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal Rawat Inap > 90%.
7) Proses
Pelayanan yang ada di ruang Zaitun I memberikan pelayanan yang
holistik serta memberikan pelayanan dalam Spiritual Care. Proses
Asuhan yang diterapkan di ruang Zaitun I adalah Model
Pendokumentasian Keperawatan Profesional atau MPKP.
153

H. KAJIAN ANALISA SWOT


1. Analisa SWOT
Tabel 3.57 Analisa SWOT di ruang Zaitun 1 medikal RSUD AL-Ihsan Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
No Unsur INTERNAL EKSTERNAL
manajemen STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1 MAN 1. Perawat di ruangan zaitun 1 1. 47 % perawat di zaitun 1 1. Adanya peluang untuk 1. Terbukanya
100% produktif kewenangan klinik PK 1 melanjutkan ke jenjang kesempatan
2. Masa kerja perawat zaitun 1 2. Beban kerja perawat di S1 pemerintah untuk
90% lebih dari 3 tahun zaitun 1 > 77 % ( beban 2. Adanya program rekutmen PNS
3. Rata-rata perawat di zaitun 1 tinggi ) pengembangan sehingga beresiko
50% tersertifikasi PPGD 3. Berdasarkan pengetahuan yang terjadinya
4. Jenjang pendidikan perawat di perhitungan tenaga diadakan oleh diklat perpindahan
ruangan zaitun 1 D3 30 orang menurut DEPKES tenaga
2 orang Ners dan 2 orang S1 seharusnya 38 orang 2. Masyarakat sudah
banyak berpikir
kritis sehingga
tingkat komplen
tinggi
2 METHODE 1. Visi misi ruangan sudah 1. Belum optimalnya 1. Adanya kerjasama 1. Adanya tuntutan
sejalan dengan Visi misi RS pelaksanaan supervisi di dengan Institusi yang tinggi dari
2. Sudah adanya kebijakan ruang zaitun 1 pendidikan masyarakat
standar prosedut tentang 2. Metode DRK dalam 2. Adanya mahasiswa terhadap
tindakan keperawatan MPKP belum optimal keperawatan yang pelayanan
3. Perawat Zaitun 1 91 % sudah 3. Kepatuhan SOP di Praktek manajeman 2. Semakin
mengikuti pelatihan pasien ruangan Zaitun 1 masih keperawatan maraknya
safety dan PPI < dari 80 % persaingan di
4. Perawat Zaitun 1 memiliki 5 S 4. Perawat zaitun 1 yang Jasa pelayanan
5. Penerapan SOP discnge mengikuti pelatihan kesehatan
planing sudah 82,30% spiritual hanya 20,5%
154

No Unsur INTERNAL EKSTERNAL


manajemen STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
6. Pemilahan sampah medis
dan non medis serta benda
tajam sudah optimal
3 Material 1. Peralatan Medis sudah 1. Struktur organisasi 1. Pengadaan alat –alat 1. Biaya
sesuai dengan standar belum sesuai dengan medis RS mendapatkan pemeliharaan alat
Depkes. SDM yang ada din zaitun bantuan dana APBD dan kesehatan
2. Tersedianya alat penunjang 1. APBN meningkat
seperti komputer, telepon 2. Penyimpanan alat tenun 2. Jika terhambatnya
3. Tersedianya ruang belumtertata dengan proses anggaran
pendidikan yang memedai rapih. yang berdampak
4. Tersedianya alat-alat medis 3. Jumlah alat tenun pada pelayanan
canggih sebagian belum
mencukupi ( salah
satunya perlak )
4. Ruang ganti perawat
dan ruang kepala
ruangan belum tertata
dengan baik
5. Belum terlaksananya
operan alat inventaris
ruangan
6. Belum terdapat ruang
isolasi sesuai standar
7. Terhambatnya
perbaikan alat-alat
sehingga berdampak
terhadap pelayanan
155

No Unsur INTERNAL EKSTERNAL


manajemen STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
4 MONEY 1. Terdapatnya fasilitas 1. Terhambatnya proses 1. Adanya kerjasama 1.Perubahan
pelayanan yang lengkap realisasi anggaran yang dengan pihak lain berbagai
sesuai dengan standar berdampak pada kinerja ( MOU) dengan intitusi kebijakan BPJS
pelayanan rawat inap dan pelayanan pendidikan yang tidak bisa
2. Jumlah BOR ruangan zaitun 1 2. Adanya pelatihan dan berkontribusi
sudah mencapai target rawat seminar dari Rs terhadap
inap > 85% pelayanan
2. Terhambatnya
pembayaran BPJS

5 MARKETING 1. Promosi Kesehatan rutin di 1. Belum optimalnya 1. Upaya RS sudah bisa 1. Adanya Rumah
lakukan di ruangan Zaitun 1 penggunaan kotak saran mengembangkan sakit kompetitor
bulan sekali di ruang Zaitun 1. poliklinik eksekutif yang berada di
2. Adanya program layanan 2. Belum adanya alur 2. Tersedianya poliklinik wilayah sekitar RS
homecare masuk dan keluar pasien sore
3. Sudah tersedianya leaflet 10 ruang zaitun 1. 3. Mempunyai program
besar penyakit 3. Tingkat kepuasan pasien promosia melalui media
4. Rs sudah berstandar dan keluarga sebesar elektronik yang terjadwal
terakkreditasi PARIPURNA 85.3% (belun sesuai
tahun 2017 standar pelayanan
minimal).
156

Tabel. 3.58 HASIL KAJIAN ANALISIS SWOT


NO CRITICAL SUCSES FACTOR Bobot Bobot Nilai NO CRITICAL SUCSES FACTOR Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
A STRENGHT B WEAKNESS
MAN (M1) MAN
1 Perawat di ruangan zaitun 1 100% 1 47% perawat di zaitun 1 PK 1
0,25 4 1 0,33 4 1,32
produktif
2 Masa kerja perawat zaitun 1 90% lebih 2 Beban kerja perawat di zaitun 1 > 77 %
0,28 4 1,12 0,34 3 1,02
dari 3 tahun ( beban tinggi )
3 perawat di zaitun 1 sudah 50% 3 Berdasarkan perhitungan tenaga
tersertifikasi PPGD 0,24 4 0,96 menurut DEPKES seharusnya 38 orang 0,33 3 0,99

4 Jenjang pendidikan perawat di ruangan


zaitun 1 D3 30 orang 2 orang Ners dan 2 0,23 3 0,69
orang S1
TOTAL 1 15 3,77 1 10 3,33
METODE (M2) METODE Bobot Bobot Nilai
1 15 3,77
(a) (a) (axb)
1 Visi misi ruangan sudah sejalan dengan 1 Belum optimalnya pelaksanaan
Visi misi RS 0,16 4 0,64 supervisi di ruang zaitun 1 0,24 4 0,96

2 Sudah adanya kebijakan standar prosedur 2 Metode DRK dalam MPKP belum
0,16 4 0,64 0,24 3 0,72
tentang tindakan keperawatan optimal
3 Perawat Zaitun 1, 91 % sudah mengikuti 3 Kepatuhan SOP di ruangan Zaitun 1
pelatihan pasien safety dan PPI 0,16 3 0,48 masih < dari 80 % 0,28 4 1,12

4 Perawat Zaitun 1 memiliki 5 S 4 Perawat zaitun 1 yang mengikuti


0,17 4 0,68 0,24 4 0,96
pelatihan spiritual hanya 20,5%
5 Penerapan SOP discnge planing sudah
0,16 4 0,64
82,30%
6 Pemilahan sampah medis dan non medis
0,17 4 0,68
serta benda tajam sudah optimal
157

TOTAL 0,66 15 2,48 1 15 3,76


MATERIAL (M3) Bobot Bobot Nilai MATERIAL Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Peralatan Medis sudah sesuai dengan 1 Struktur organisasi belum sesuai
0,25 4 1 0,16 3 0,48
standar Depkes dengan SDM yang ada din zaitun 1.
2 Tersedianya alat penunjang seperti 2 Penyimpanan alat tenun belum tertata
0,25 3 0,75 0,16 3 0,48
komputer, telepon dengan rapih
3 Tersedianya ruang pendidikan yang 3 Jumlah alat tenun sebagian belum
0,25 4 1 0,19 4 0,76
memedai mencukupi ( salah satunya perlak )
4 4 Ruang ganti perawat dan ruang kepala
0,25 4 1 0,4 4 1,6
Tersedianya alat-alat medis canggih ruangan belum tertata dengan baik
5 Belum terlaksananya operan alat
0
inventaris ruangan
6 Belum terdapat ruang isolasi sesuai
0,2 4 0,8
standar
7 Terhambatnya perbaikan alat-alat
sehingga berdampak terhadap 0,2 3 0,6
pelayanan
TOTAL 1 15 3,75 1 14 3,6
MONEY (M4) Bobot Bobo Nilai MONEY Bobot Bobot Nilai
(a) t (a) (axb) (a) (a) (axb)

1 Terdapatnya fasilitas pelayanan yang 1 Terhambatnya proses realisasi


lengkap sesuai dengan standar pelayanan 0,4 3 1,2 anggaran yang berdampak pada kinerja
rawat inap dan pelayanan 1 3 3
2 Jumlah BOR ruangan zaitun 1 sudah
mencapai target rawat inap > 85% 0,6 4 2,4

TOTAL
1 7 3,6 1 3 3
TOTAL
158

MARKETING (M5) Bobot Bobot Nilai MARKETING Bobot Bobot Nilai


(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Promosi Kesehatan rutin di lakukan di 1 Belum optimalnya penggunaan kotak
ruangan Zaitun 1 bulan sekali
0,25 4 1
saran di ruang Zaitun 1.
0,3 4 1,2
2 Adanya program layanan homecare 2 Belum adanya alur masuk dan keluar
0,25 4 1
pasien ruang zaitun 1.
0,34 4 1,36
3 Sudah tersedianya leaflet 10 besar 3 Tingkat kepuasan pasien dan keluarga
penyakit 0,25 3 0,75 sebesar 85.3% (belun sesuai standar 0,36 4 1,44
pelayanan minimal).
4 Rs sudah berstandar terakkreditasi
0,25 4 1
PARIPURNA tahun 2017
TOTAL 1 15 3,75 TOTAL 1 15 4
NO CRITICAL SUCSES FACTOR Bobot Bobot Nilai NO CRITICAL SUCSES FACTOR Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
C OPPORTUNITY D TREATH
MAN MAN
1 Adanya peluang untuk melanjutkan ke 1 Terbukanya kesempatan pemerintah
jenjang S1
0,5 3 1,5
untuk rekutmen PNS sehingga
0,3 3 0,9
2 Adanya program pengembangan 2 beresiko terjadinya perpindahan tenaga
pengetahuan yang diadakan oleh diklat
0,5 3 1,5 0,36 4 1,44
3 Masyarakat sudah banyak berpikir kritis
sehingga tingkat komplen tinggi 0,34 4 1,36

TOTAL 1 6 3 1 11 3,7
METODE Bobot Bobot Nilai METODE Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)

1 Adanya kerjasama dengan Institusi 1 Adanya tuntutan yang tinggi dari


0,5 3 1,5 0,5 3 1,5
pendidikan masyarakat terhadap pelayanan
2 Adanya mahasiswa keperawatan yang 2 Semakin maraknya persaingan di Jasa
0,5 3 1,5 0,5 4 2
Praktek manajeman keperawatan pelayanan kesehatan
TOTAL 1 6 3 1 7 3,5
159

MATERIAL Bobot Bobot Nilai MATERIAL Bobot Bobot Nilai


(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Pengadaan alat –alat medis RS 1 Biaya pemeliharaan alat kesehatan
0,5 4 2
mendapatkan bantuan dana APBD meningkat
dan APBN 1 4 4 2 Jika terhambatnya proses anggaran
yang berdampak pada pelayanan 0,5 4 2

TOTAL 1 4 4 1 7 3,5
MONEY Bobot Bobot Nilai MONEY Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Adanya kerjasama dengan pihak lain 1 Perubahan berbagai kebijakan BPJS
( MOU) dengan intitusi pendidikan 0,5 4 2 yang tidak bisa berkontribusi terhadap 0,5 4 2
pelayanan
2 Adanya pelatihan dan seminar dari Rs 0,5 3 1,5 2 Terhambatnya pembayaran BPJS 0,5 4 2
TOTAL 1 7 3,5 1 8 4
MARKETING Bobot Bobot Nilai MARKETING Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Upaya RS sudah bisa mengembangkan 1 Adanya Rumah sakit kompetitor yang
0,34 4 1,36 1 3 3
poliklinik eksekutif berada di wilayah sekitar RS
2 Tersedianya poliklinik sore 0,3 3 0,9
3 Mempunyai program promosia melalui
0,36 3 1,08
media elektronik yang terjadwal
1 6 3,34 TOTAL 1 3 3
160

Sumbu X (S: W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan =


Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman =

Tabel 3.59 Peritungan 5M

5M STRENGHT WEAKNESS Jumlah 5M OPPORTUNITY THREATS Jumlah


M1 3,77 3,33 0,44 M1 3 3,7 -0,7
M2 2,48 3,76 -1,28 M2 3 3,5 -0,5
M3 3,75 3,6 0,15 M3 4 3,5 0,5
M4 3,6 3 0,6 M4 3,5 4 -0,5
M5 3,75 4 0,25 M5 3,34 3 0,34

Posisi Eksternal
(+)
Kuadran I
Kuadran II Mendukung Strategi
Stability/ Turn Arround Agresif

M3

M5 Posisi
(-) Internal
(+)

M4

M2
M1

Kuadran III Kuadran IV


Defensif deversifikasi
(-)
161

3. Plan of Action
Tabel.3.60 Plans Of Action Di Ruang Zaitun 1 RSUD Al-Ihsan Tahun 2019

Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
1 Mengoptimalkan Melakukan Mengoptimalkan Lely, Kamis Di
pelaksanaan tindakan sosialisasi SOP di pelaksanaan Nurjamilah, 24 /1/2019 sosialisasikan
sesuai SPO ruangan Zaitun 1 di SPO yang ada di Nunung, Dine saat operan
antaranya : ruangan zaitun 1 dinas sampai
1. Pengambilan SPO
darah vena tersosialisasi
2. Tindakan infus
3. Penerimaan
pasien baru
4. Pemberian
terapi oral
5. Pelaksanaan
cuci tangan
berbasis alkohol
dan air mengalir
6. Menggantian
cairan Infus
7. Memberikan
terapi injeksi via
selang
8. Timbang terima
9. Pre confrent
10. Supervisi
11. Orientasi pasien
baru
12. APD
162

Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
13. Indentitas
14. Timbang terima

2 Mengoptimalkan Melakukan Mengoptimalkan Lely, Kamis, 24 Perawat primer


pelaksanaan supervisi sosialisasi pelaksanaan Nurjamilah, Ai /1/2019 di ruangan
supervisi di supervisi & DRK Kuspiati zaitun 1
ruangan Zaitun 1 mengikuti
Mengsosialisasikan kegiatan
tentang DRK sosialisasi
supervisi
3 Ruang isolasi belum Melakukan Menajukan Acep, Ai Selasa, Tersusun draf
memenuhi standar proposal ruangan berupa proposal Kuspiati dan 28/1/2019 proposal
isolasi yang ruangan isolasi Rikadefi konsep ruangan
berstandar dengan isolasi yang
berkoordinasi verstandar
dengan PPI
4 Mengoptimalkan Menata dan Tertata rapih Hendra, Acep, Rabu, 29/1/2019 Ruang perawat
ruangan perawat yang merapihkan Elis tertata rapih dan
bersatu dengan mushola ruangan perawat mushola
terpisah
5 Mengoptimalkan 1. Untuk 1. Memberikan Hendra, Acep, Kamis, Alat tenun dapat
pemeliharaan sarana memudahkan label pada Nurjamilah, Elis 30/1/2019 & tertata rapih dan
dan prasarana untuk perawat dalam lemari alat Sabtu 2/2/2019 draf proposal
penataan ruangan di menyimpan dan tenun pengajuan alat
zaitun 1 mengambil alat 2. Perlak tenun (perlak,
tenun sesuai tersedia spai kecil )
kebutuhan sesuai Pembuatan
2. Memenuhi dengan KTT stuktur
kebutuhan perlak organisasi
163

Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
sesuai dengan 3. Struktur di terbaru sesuai
kebutuhan ruangan SDM yang ada
3. Struktur sesuai di ruangan
organisasi tertata dengan SDM zaitun 1
sesuai dengan yang ada Terpangpang
perawat 4. Denah alur pasien.
sekarang ruangan
4. Tersedia alur di terpangpang
ruangan zaitun 1 di ruangan

6 Mengoptimalkan Melakukan Perawat Elis, Rika , Lely Jumat,1/2/2019 Tersosialisasi


pengetahuan perawat sosialisasi tentang mengetahui Acep, Ai, 60% perawat
zaitun tentang bkewenangan kewenangan Nunung, yang ada di
kewenangan klinik klinik di ruangan klinis ya Nurjamilah, ruangan zaitun
zaitun 1 Dine, Hendra, 1
Erni koordinasi
dengan tim
komite
keperawatan
7 Pengelolaan obat di Mengajukan ke Tidak terjadi Koordinasi Sabtu,2/2/2019 Peran dari
ruangan farmasi di adakan kesalahan dalam dengan Tim Farmasi klinik
tim yang pemberian obat Farmasi.
menjelaskan obat di ruang zaitun 1 Nunung, Erni
pada pasien
8 Pengelohan spritual Mensosialisasikan Refresing Koordinasi Jumat, 7/2/2019 Spiritual care di
care , caring tentang spiritual spirutual care dengan bagian ruangan dapat
care keperawat kerohanian kerahanian dilaksanakan
zaitun 1
164

Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
1. Bimbingan ke Hendra,
pasien dalam Acep ,Ai
hal bimbingan
sholat
2.
9 Mngoptimalkan SAK Mengoptimalkan Refresing SAK Koordinasi Rabu,6/2/2019 Dokumentasi
pengisian SAK dengan Tim Asuhan
mutu RS Dine , Keperawatan
sesuai SAK

Anda mungkin juga menyukai