KAJIAN SITUASI
73
74
pasien yang kurang mampu, juga banyak melakukan aktifitas bakti sosial bagi
masyarakat yang membutuhkan seperti khitanan masal, pengobatan gratis,
bantuan penanggulangan bencana dll.
Akreditasi : dalam rangka memberikan jaminan mutu dan kualitas
pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan terus melakukan perbaikan,
diantaranya mengikuti audit mutu melalui penilaian akreditasi rumah sakit
yang dilakukan oleh Depkes pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI. Nomor YM.00.03.3.5.1933 tanggal 26 April 1999
perihal pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar Kepada Rumah
Sakit Islam Al Ihsan Jalan Kiastramanggala Baleendah Kab.Bandung Propinsi
Jawa Barat. Rumah Sakit Islam Al Ihsan dinyatakan lulus mendapatkan
sertifikat akreditasi 5 pelayanan meliputi: Adminitrasi Manajemen, Pelayanan
Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis
pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor
HK.00.06.2.2.259 tanggal 29 Januari 2004 perihal pemberian Status Akreditasi
Penuh Tingkat Lanjut kepada Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jalan
Kiastramanggala Baleendah Kab. Bandung Propinsi Jawa Barat. Kembali
Rumah Sakit Islam Al Ihsan berhak atas sertifikat akreditasi 12 pelayanan
meliputi: Adminitrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan, Rekam Medik, Farmasi, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3), Radiologi, Laboratorium, Kamar Operasi, Pengendalian INOS dan
Perinatal Resiko Tinggi.
Pada tahun 2011 melalui Surat Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) Nomor: KARS-SERT/42NI11/2011 tanggal 15 Agustus 2011 RSUD
Al Ihsan dinyatakan lulus akreditasi tingkat lengkap 16 pelayanan meliputi
Adminitrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan, Rekam Medik, Farmasi, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), Radiologi, Laboratorium, Kamar Operasi,
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi, Perinatal Resiko Tinggi, Rehabilitasi
Medik, Pelayanan Darah, Pelayanan Intensif dan Pelayanan Gizi.
Pada tahun 2017 melalui Surat Keputusan Komisi Akreditasi Rumah
Sakit(KARS) Nomor : KARS-SERT/668/III/2017 tanggal 31 Maret 2017 bahwa
RSUD Al Ihsan telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan
dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna.
75
d. Motto
Melindungi dari segala hal yang diharamkan Allah SWT:
I : Ilmiah yang dijiwai keimana dan ketaqwaan kepada Allah SWT
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang akan
menghasilkan hidayah sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kepada Illahi.
K : Kualitas pelayanan yang kami berikan adalah terbaik untuk
kesembuhan pasien.
H : Hemat dan efisien dalam memenuhi proses penyembuhan
pasien dalam hal biaya dan tenaga.
L : Lancardalam setiap pelayanan.
A : Asri dan Aman lingkungan tempat pasien dirawat sehingga
pasien merasa nyaman.
S : Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sopan, Sabar serta
Sentuhan Ruhani adalah sikap yang kami terapkan pada setiap
pelayanan.
e. Kajian Situasi Bidang Keperawatan RSUD Al Ihsan
1) Visi Bidang Keperawatan RSUD Al Ihsan
Mewujudkan pelayanan keperawatan profesional untuk terwujudnya
RSUD Terdepan dan Rujukan Utama di Jawa Barat.
2) Misi Pelayanan Keperawatan
a) Menerapkan pelayanan keperawatan profesional disemua unit
kerja berdasarkan standar profesi untuk mewujudkan Center of
Excellent (pelayanan unggulan : jantung, traumatic, degeneratif,
perinatal, stroke, diabetic, cancer, infeksi, emergency).
b) Membangun dan mengembangkan sumber daya manusia
perawat bidan profesional, sesuai perkembangan IPTEK dan
memiliki sikap shidiq, amanah, fatonah, tabligh untuk memberikan
kepuasan kepada customer.
c) Memenuhi kebanyakan pakaian fasilitas serta sarana
keperawatan yang memadai untuk menunjang pemberian asuhan
keperawatan yang berkualitas.
78
SPOOL HQ
2Bed 2Bed 2 Bed 2 bed RUANG
BedBed OBAT & 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed 3 Bed
Kmr 10 KMR 4 tindakan R EDUKASI
KMR. 8 KMR 6
KMR 12 KMR 14 KMR 16 KMR 18 KMR 20 KMR 22
13133 13133 13133 13133 13133
Pi Pi
nt nt
u u
D D
ZAITUN 1
85
DIREKTUR
ARAWAT INAPRUANGAN
KEPALA
YUNI RIZKI A, S.Kep
TIM I TI II
NURONIAH, Amd.Kep SUMARYANA, S.Kep
Hasil Analisa :
Berdasarkan status pegawai di ruang Zaitun I didapatkan jumlah pegawai
tetap sebanyak 15 orang (44,1%) dan pegawai kontrak 19 orang (55,8%).
Data ini menunjukkan bahwa status pegawai kontrak lebih banyak
dibandingkan dengan yang tetap, sehingga beresiko terhadap kepuasan
kerja yang memungkinkan pegawai mencari pekerjaan di tempat lain yang
lebih menjanjikan untuk merubah statusnya menjadi lebih baik.
Hasil analisa :
Berdasarkan hasil analisis dari 34 orang perawat di Zaitun I sudah hampir
seluruhnya yaitu 31 orang (91,1%) mengikuti pelatihan internal (inhouse
training) tentang materi yang berkaitan dengan standar akreditasi, dan
sebagian kecil yaitu 7 orang (7,14%) belum mengikuti pelatihan spiritual care.
KEWENANGAAN KLINIS PK II
Keterangan :
JK : Jam Kerja (dalam Menit )
Beban Kerja : Jumlah jam perawatan direct + indirect x 100%
Jumlah jam perawatan tiap shif
Pagi = 855 + 1396 x 100% = 89,3%
2520
Siang = 782 + 1315 x 100% = 83,2%
2520
Malam = 1090 + 1830 x 100% = 78,6%
3715
Nilai rata-rata beban kerja : Pagi + Siang + Malam
3
= (89,3 + 83,2 + 78,6)% = 83,7%
3
Kriteria beban kerja menurut Gillies (2006)
1) > 77 % = Beban kerja tinggi
2) < 77 % = Beban kerja Rendah
Hasil Analisa :
Dari hasil observasi pada 18 orang perawat yang dinas pagi, siang dan
malam selama melakukan kegiatan dinas di ruang Zaitun I didapatkan bahwa,
112
pada saat dinas pagi kegiatan keperawatan langsung 855 menit (33,9%),
keperawatan tidak langsung 1396 menit (55,5%) dan kegiatan non keperawatan
270 menit (10,7%), pada saat dinas siang kegiatan keperawatan langsung 782
menit (31,0%), keperawatan tidak langsung 1316 menit (52,2%) dan kegiatan non
keperawatan 423 menit (16,8%), sedangkan pada saat dinas malam kegiatan
keperawatan langsung 1090 menit (29,3%), keperawatan tidak langsung 1830
menit (49,3%) dan kegiatan non keperawatan 795 menit (21,4%). Berdasarkan
ketiga kategori kegiatan yang dilakukan oleh perawat selama berdinas baik pagi,
siang ataupun malam, kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah kegiatan
keperawatan tidak langsung yaitu 1514 menit (52,3%).
Dari hasil analisa tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja
perawat ruang Zaitun I baik dinas pagi, siang maupun malam dikategorikan tinggi
dengan nilai rata-rata 83,7% . Hal ini sesuai dengan pendapat Gillies (2006) bahwa
nilai beban kerja > 77% dikategorikan tinggi, oleh karena itu membutuhkan
tambahan tenaga perawat.
1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat
a. Menurut Depkes
Tabel 3.13 Gambaran Klasifikasi Pasien Zaitun I
Lossday = jumlah hari kerja tidak efektif x jumlah perawat yang tersedia
Jumlah hari kerja efektif
Hasil Analisa :
b. Menurut Douglas
Tabel 3.14 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Perawat
Zaitun I
Pagi = 11
Siang = 10
Malam = 12
Total = 33 orang
Hasil Analisa :
Berdasarkan analisis data angka kesakitan di ruang Zaitun I Tahun 2018,
didapatkan bahwa dari total perawat 34 orang diperolah jumlah yang sakit
115
dalam satu tahun ada 22 orang (64,7%) dengan rata-rata lama sakitnya
adalah 1-2 hari/orang. Namun jika dirata-ratakan setiap bulan yaitu 5,4%.
3. Survey Kepuasan Perawat
Pengukuran tingkat kepuasan perawat menggunakan kuesioner yang
berisi 24 pertanyaan dengan skala Likert masing masing 5 pilihan jawaban
dengan bobot sebagai berikut : STP (Sangat Tidak Puas) dengan bobot 1, TP
(Tidak Puas) dengan bobot 2, CP (Cukup Puas) dengan bobot 3, P (Puas)
dengan bobot 4 dan SP (Sangat Puas) dengan bobot 5. Selanjutnya data
diolah menggunakan program SPSS.
Pengukuran tingkat kepuasan ini dilakukan terhadap 29 responden dari
34 perawat Zaitun I dikarenakan 5 perawat diantaranya sedang cuti melahirkan
dan cuti tahunan dan dianggap mewakili dari keseluruhan perawat yang ada di
Ruang Zaitun I.
Analisis :
Berdasarkan hasil survey terhadap 29 orang perawat di ruang Zaitun I
didapatkan 17 orang perawat (58,6%) merasa puas dan 12 orang perawat
(41,4%) merasa cukup puas terhadap penggajian, kesejahteraan, jaminan
kesehatan, status ketenagaan, keselamatan dan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan dan pengembangan karir. Jadi rata-rata tingkat
kepuasan perawat Zaitun I adalah sebesar 61,4% (puas).
4. Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
Tabel. 3.18 Gambaran Gaya Kepemimpinan di Ruang Zaitun I
No Responden Tipe Bebas Tipe Tipe Tipe
Tindak Otoriter Demokratis Partisipasif
1 P1 68,75% 75% 75% 65%
2 P2 75% 60% 65% 85%
3 P3 55% 55% 65% 70%
4 P4 75% 60% 65% 85%
5 P5 55% 75% 75% 65%
6 P6 50% 55% 65% 75%
7 P7 75% 60% 65% 85%
117
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil survey dan observasi terhadap gaya kepemimpinan
kepala ruangan di ruang Zaitun I didapatkan nilai dari gaya kepemimpinan
Tipe Bebas tindak 60,75%, Tipe Otoriter 61%, Tipe Demokratis 70,3%, Tipe
Partisipasif 74,3%, sehingga dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa tipe/gaya kepemimpinan yang dominan adalah Tipe Partisipatif
dengan nilai 74,3%.
5. Peran dan Fungsi Perawat
a. Kepala Ruangan
Data yang diperoleh berdasarkan hasil tanya jawab dan observasi pada
saat kepala ruangan menjalankan tugasnya.
Hasil Analisa :
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa kepala ruangan Zaitun I sudah
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala ruangan dengan nilai
kinerja baik yaitu 86,5%, namun masih ada beberapa tugas sesuai
tupoksinya yang belum dapat dilaksanakan, diantaranya belum melakukan
konferensi kasus, supervisi dan program kerja 2018.
b. Peran Perawat Primer (PP)
Berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab yang dilakukan terhadap 2
orang PP di zaitun I diperoleh data sebagai berikut :
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan
mengenai peran dan fungsi PP yang ada di Zaitun I, dari dua orang PP
yang ada hanya 57,3% yang menjalankan tugasnya. Namun masih banyak
tugas PP yang belum dijalankan sesuai tupoksinya, diantaranya
menjelaskan renpra pada PA, memberikan Penkes pada klien dan
keluarganya dan melaksanakan kasus.
c. Peran Perawat Pelaksana
Tabel 3.21 Gambaran Tugas Perawat Pelaksana Zaitun I
No Tugas Dilakukan Ket
1 Manajment Approah
a) Perencanaan
Menyusun rencana harian 100%
b) Pengorganisasian
Melakukan kegiatan sesuai skala prioritas 96,4%
Mengikuti dan aktif dalam rapat rutin 100%
bulanan
Mengikuti dan aktif dalam pre dan post 96,4%
konference
Mengikuti dan aktif dalam konfrensi kasus 71,4%
Mengikuti pengembangan staf sesuai tugas 100%
Memelihara kerapihan dan kelengkapan 100%
status klien
Mengkomunikasikan kepada PP / Ka.Rubila 100%
menemukan masalah askep
100%
Membantu tim lain bila diperlukan
c) Pengendalian
Melakukan evaluasi terhadap tindakan
100%
yang dilakukan dan
mendokumentasikannya
Melakukan inventarisasi fasilitas terkait 96,4%
pelaksanaan askep yang telah
dilakukannya
Membuat laporan penggantian dinas dan 96,4%
setelah selesai diparaf
2 Pasien care delivery
a) Membina hubungan therapetik dengan klien 100%
dan keluarga
b) Menerima klien baru dan memberikan 100%
informasi berdasarkan panduan jika kepada
tim tidak ada atau atas delegasi dari kepala
tim
c) Melakukan pengkajian data fokus pasien 100%
baru pada saat PP tidak ada
d) Melakukan tindakan keperawatan sesuai 100%
rencana yang telah ditetapkan PP ? kepala
tim menyiapkan klien untuk pemeriksaan
diagnostik,lab,dan pengobatan dll
e) Mengikuti visite dokter bila PP tidak ada 75%
121
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dari
34 orang perawat pelaksana yang ada di Zaitun I memiliki kinerja yang baik
dengan nilai 91,7% . Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas kerja perawat
Zaitun I baik, yang didukung dengan data beban kerja yang tinggi.
122
2. Penerapan MPKP
Berdasarkan keterangan dari bidang perawatan pada saat
pembekalan materi manajemen pada hari Jumat, tanggal 11 Januari 2019,
bahwa semua unit pelayanan sudah menerapkan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP) Dasar mulai tahun 2008 dan MPKP II
tahun 2015. Serta hasil wawancara kepala ruangan dan PP ruang Zaitun I,
bahwa ruang Zaitun I telah menerapkan Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP) sejak tahun 2008 sesuai ketentuan dan kebijakan
bidang keperawatan. MPKP yang diterapkan di ruang Zaitun I adalah
MPKP dengan modifikasi antara Metode Tim dan Metode Primer.
3. Observasi Proses Asuhan Keperawatan dalam MPKP
Evaluasi kinerja perawat bermanfaat dalam peningkatan mutu
asuhan keperawatan menurut Depkes RI ( 2001) dapat dinilai dari tingkat
kepatuhan terhadap SPO yeng telah ada, dimana kepatuhan terhadap
SPO baik apabila skor 90-100%, cukup baik apabila skor 76-89%, kurang
baik apabila skor 60-75%, dan tidak baik jika skor dibawah 60%.
4. Operan Dinas/Timbang Terima
Dari hasil observasi selama 4 hari terhitung dari tanggal 11 - 14
Januari 2019, didapatkan bahwa proses timbang terima sudah berjalan
dengan rutin, yaitu pada shift pagi, siang, malam. Dan sudah tersedianya
SPO timbang terima di ruangan Zaitun I
Hasil Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 kali proses timbang
terima di ruang Zaitun I dari tanggal 11-16 Januari 2019 didapatkan bahwa
prosedur timbang terima sudah dilakukan setiap adanya pergantian shift,
dengan persentasi rata-rata 65.88% (kurang baik), adapun point- point
yang belum dilakukan secara maksimal seperti : tidak ada pembacaan
ayat suci Al Quran, tidak ada tanda tangan pada buku komunikasi atau
buku laporan, tidak melaporkan tentang inventaris atau buku inventaris
tidak dipakai pada saat operan, tidak ada klarifikasi dan tanya jawab
terhadap hal-hal yang kurang jelas pada saat operan dinas atau timbang
terima berlangsung, dan perawat yang akan berdinas sering tidak
menyapa pasien dan memperkenalkan pada pasien perawat yg
berikutnya jaga.
5. Pre-Post Conference
Selama proses pengkajian, kegiatan pre dan post conference di
ruang Zaitun I tidak berjalan. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala ruangan dan satu orang PP kegiatan pre dan post conference yang
dilakukan di ruang Zaitun I belum optimal karena tidak dilakukan secara
kontinyu tetapi hanya situasional, pada saat melaksanakan conference
masih belum sesuai dengan SPO yang ada.
6. Penerimaan Pasien Baru
Tabel 3.23 Hasil Observasi Penerimaan Pasien Baru
No Perawat Persentase %
1 P1 65
2 P2 65
3 P3 65
4 P4 71
5 P5 65
6 P6 59
7 P7 76
8 P8 88
9 P9 71
10 P10 59
Jumlah 682.35294
Rata – Rata 68.24
Sumber : Data Primer 2019
125
Analisis :
Dari hasil observasi mengenai penerimaan pasien baru yang
dilakukan sebanyak 10 kali oleh perawat di ruang Zaitun 1 dari tanggal
11-16 Januari 2019, didapatkan bahwa pada penerimaan pasien baru
yang telah dilaksanakan dengan rata-rata persentasi yaitu 68,2%
(kurang baik), kegiatan penerimaan pasien baru yang dilakukan oleh
perawat belum mencapai tingkat kepatuhan yang baik, Adapun poin-
poin yang sering tidak disampaikan oleh perawat adalah tentang pasien
dan keluarga disambut dengan ramah, pasien diantar keruang
perawatan, perawat membawa alat pemeriksaan fisik, menyiapkan
format orientasi pasien baru dan memantau respon pasien.
7. Orientasi Pasien Baru
Tabel 3.24 Hasil Observasi Orientasi Pasien Baru
No Responden Persentase %
1 P1 77.5
2 P2 77.5
3 P3 70
4 P4 70
5 P5 75
6 P6 70
7 P7 50
8 P8 62,5
9 P9 65
10 P10 52,5
Jumlah 670
Rata – Rata 67
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Dari hasil observasi mengenai Orientasi pasien baru yang
dilakukan sebanyak 10 kali oleh perawat di ruang Zaitun 1 dari tanggal
11-16 Januari 2019, didapatkan bahwa pada Orientasi pasien baru yang
telah dilaksanakan dengan rata-rata persentasi yaitu 67% (kurang baik),
kegiatan orientasi pasien baru yang dilakukan oleh perawat belum
mencapai tingkat kepatuhan yang baik. Adapun poin-poin yang sering
tidak disampaikan oleh perawat adalah tentang keberadaan administrasi
ruangan, hak dan kewajiban pasien, menyambut pasien baru diruangan
dengan ramah, ketersediaan air panas, menunjukan arah kiblat, waktu
visite dan konsultasi serta tempat pengambilan air minum.71,4
126
8. Discharge Planning
Tabel 3.25 Hasil Observasi Discharge Planning
No Responden Persentase (%)
1 P1 90,5
2 P2 85,7
3 P3 85,7
4 P4 95,2
5 P5 90,5
6 P6 71,4
7 P7 71,4
8 P8 71,4
9 P9 66,7
10 P10 95,2
Jumlah 823.81
Rata Rata 82.38
Sumber:Data Primer 2019
Analisis:
Dari hasil observasi yang dilakukan kepada 10 orang perawat
tentang bagaimana proses discharge planing dari tanggal 11 - 16 Januari
2019 yang berkenaan dengan pasien pulang dari ruangan didapatkan hasil
dengan persentasi rata-rata yaitu 82.38% (cukup baik), artinya kegiatan
discharge planing oleh perawat sudah memiliki tingkat kepatuhan yang
cukup baik, adapun point yang masih jarang dilakukan yaitu memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga pasien yang akan
pulang karena salah satu point dalam SOP yaitu memberikan pendidikan
kesehatan harus memberikan leaflet/media tetapi hal itu masih jarang
dilakukan ketika pasien pulang,dan masih yg suka terlewat hasil
pemeriksaan penunjang, pentingnya control dan diet pasien.
9. Standar Asuhan Keperawatan
Tabel 3.26 Hasil Observasi Dokumentasi SAK pada 30 Status pasien
baru yang masuk dari IRJ dan IGD di Ruang Zaitun 1
Hasil Analisis:
Berdasarkan dari hasil analisis pada 30 buah status, dokumentasi asuhan
keperawatan dari tanggai 11-16 januari 2019 di Ruang Zaitun 1 didapatkan
hasil persentase rata-rata yaitu pengkajian 60 % data pemeriksaan fisik
tidak lengkap, dan pengkajian tidak dilakukan 24 jam belum sesuai dengan
SPO, diagnosa keperawatan 68% tidak adanya diagnosa kurang
pengetahuan, perencanaan 88,2% pendidikan kesehatan tidak
dicantumkan, implementasi 82% pendidikan kesehatan tidak di
dokumentasikan dan evaluasi 68% pada saat evaluasi tidak terlihat
masalah yang sudah teratasi maupun yang belum teratasi. jadi rata rata
hasil dokumentasi Asuhan keperawatan dari 30 status 73.03%.
10. Standar Asuhan Keperawatan
Tabel 3.27 Observasi Dokumentasi SAK pada 10 besar penyakit
Diabetes Melitus,Stoke dan CHF di Ruang Zaitun 1.
Adapun hal lain adalah obat-obatan dan cairan yang tidak digunakan
karena pasien pulang yaitu langsung di kembalikan ke pasien jadi obat-
obat atau cairan sisa bisa langsung di return oleh pasien sendiri jadi tidak
di akumulasikan terlebih dahulu di ruangan. Kemudian untuk obat-obat
emergeny juga sudah di pisahkan di troly emergency seperti obat-obat
adrenalin, dexamentashon, dan yang bertanggung jawab farmasi.
13. Diskusi Refleksi Kasus ( DRK )
Dari hasil wawancara pada tanggal 14 Januari 2019 dengan Kepala
Ruangan dan perawat primer di ruang Zaitun 1 RSUD Al Ihsan didapatkan
bahwa diskusi refleksi kasus (DRK) tidak pernah dilakukan selama tahun
2018 dikarenakan perawat terlalu sibuk dengan implementasi asuhan
keperawatan.
14. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan di ruang Zaitun 1
RSUD Al-Ihsan didapatkan bahwa ronde keperawatan tidak berjalan, ronde
keperawatan tidak pernah dilakukan dikarenakan perawat sibuk
melakukan asuhan keperawatan dengan pasien yang tidak sebanding
dengan jumlah perawat. dan kekurangan SDM.
15. Pelaksanaan Universal Precautions
Tabel 3.28 Observasi Kepatuhan Perawat Terhadap SOP Pelaksanaan
Universal Precaution Oleh Perawat Ruang Zaitun I Tentang
Cuci Tangan Air Mengalir
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 10 perawat didapatkan
hasil kepatuhan perawat terhadap Kepatuhan SOP cuci tangan dengan
rata-rata 37 % 5 moment belum dilakukan.
16. Universal Precaution
Tabel 3.29 Pelaksanaan Universal Precaution Oleh Perawat Ruang
Zaitun I Tentang Cuci Tangan Hundrub
Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat yang
dilakukan dari tanggai 11-16 Januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan
perawat terhadap Kepatuhan SOP cuci tangan handrub dengan rata-
rata 42,03 % , 5 moment belum dilakukan
Tabel 3.30 Pelaksanaan Universal Precaution Oleh Perawat Ruang
Zaitun I Tentang Alat Perlindungan Perorangan
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi universal precaution pada 6 perawat
didapatkan presentasi pada penggunaan APD yaitu 100% , artinya
sangat baik berarti perawat sudah menggunakan APD pada setiap
tindakan,tetapi belum sesuai kebutuhan
Tabel 3.31 Pelaksanaan Universal Precoution oleh perawat ruang
Zaitun I Tentang Alat Pemeliharaan Kesehatan
Hasil Analisa
Berdasarkan hasil observasi universal precaution pada 6 perawat
didapatkan presentasi rata-rata yaitu 38.89% ( baik), artinya perawat
memiliki kepatuhan yang cukup baik dalam menjalankan tindakan sesuai
SOP prosedur universal precaution yang meliputi pengolahan benda
tajam, alat alat tajam di buang di pembuangan khusus benda tajam.
Tabel 3.33 Pelaksanaan Universal Precoution oleh perawat ruang
Zaitun 1 Tentang Penanganan Limbah
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 10 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP ambil darah vena adalah 51.25%
pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS 100%, adapun persiapan
yang terlewat diantaranya Tidak ada perlak, tourniquet, etiket , dan
bengkok pada saat tindakan yang terlewat cuci tangan sebelum dan
sesudah ke pasien, privasi pasien dan pengecekan identifikasi pasien
sebelum tindakan.
Tabel 3.35 Pelaksanaan Kepatuhan SPO perawat di Ruang Zaitun
I Tentang Penggantian Cairan Infus
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP Pemberian Obat Oral adalah 22.52 %
pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS adalah 100%, adapun
persiapan yang terlewat diantaranya 15 orang perawat tidak
melakukan persiapan alat alat yang dibawa tetapi perawat hanya
membawa dan memberikan obat oral yang terbungkus plastik dengan
dikasih nama dan obat tsb disatukan dan dikasihkan ke keluarga
pasien dan hanya mengintruksikan obatnya di minum ada yg sebelum
dan sesudah makan tanpa melihat pasien menelan obatnya,dan
mengevaluasi reaksi obat tsb. saat tindakan yang terlewat cuci tangan
sebelum dan sesudah ke pasien
135
Hasil Analisa
Hasil analisis observasi yang dilakukan terhadap 15 perawat pada
tanggal 11-16 januari 2019,didapatkan hasil kepatuhan perawat
terhadap Kepatuhan SOP Pemberian Terafi Injeksi Perselang adalah
60.00% pelaksanaaan tindakan asuhan keperawatan dilakukan oleh
perawat sedangkan Standar Kepatuhan SOP di RS adalah 100%,
adapun persiapan yang terlewat diantaranya 15 orang pada saat
persiapan,tidak ada bengkok,alcohol swab,septy book sedangkan
pada saat pelaksanaan perawat tidak melakukan cuci tangan,memakai
sarung tangan dari pasien a s.d pasien 1 tidak diganti,tidak melakukan
desinfektan sebelum penyuntikan,obat injek tidak dikasih lebel nama
dan jenis obat,dan pembuangan tidak langsung dibuang kesepty
book,identifikasi gelang pasien.
136
Hasil Analisa :
Berdasarkan data di atas tabel 3.49 selama observasi dan bedah status
dari tanggal 11-14 januari 2019,bahwa SAK yang ada di ruangan zaitun
1 hanya 71,96% sedangkan Standar SAK di Rumah Sakit adalah
80%,dan yg nilai paling kecil adalah di pengkajian
19. Patient Safety
Berdasarkan data sekunder dan data laporan pada bulan januari
2019 Ruang Zaitun 1, didapatkan hasil :
Kajian pasien safety 6 goals
Tabel 3. 40 Hasil Kajian Pelaksanaan Pasien Safety Di Ruang
Zaitun I 2019
Analisis :
Berdasarkan tabel 3.40 dapat diketahui bahwa pelaksanaan pasien
sefaty didaptkan hasil yaitu 54.28% dengan demikian pelaksanaan
pasien sefty hampir seluruhnya dilakukan seperti 6 aspek diatas,
ada I aspek yang tidak dilaksanakan seperti poin 4 tentang
penandaan bedah dikarenakan zaitun 1 adalah ruangan medical
rnamun masih terdapat kekurangann dari setiap aspeknya:
a) Pertama dari aspek identifikasi pasien secara tepat, hanya
mencapai 13.3% dimana perawat zaitun 1 belum patuh terhadap
SOP identifikasi pasien terdapat kekurangan beberapa poin yang
tidak pernah dilakukan diantaranya belumnya diidentifikasi
menggunakan dua identitas pasien, rata rata pelaksanaannya
diidentifikasi dari nama dan nomor kamar.dan kalau mau
melakukan tindakan keperawatan perawat tidak pernah mengecek
gelang pasien dan menanyakan kembali nama pasien.
b) Aspek kedua komunikasi yang efektif sudah baik dengan nilai
94.16%. Dalam komuniksi tidak langsung sudah 100% dilakukan,
begitupula dengan komunikasi langsung mencapai nilai 80%
namun masih terdapat kekurangan yaitu dari perawat tidak
menyebutkan pasien masuk ruangan dan hari perawatannya, tidak
menyebutkan pemasangan alat infasif, tidak menjelaskan dan
mengidentifikasi pengetahuan pasien terhadapap diagnosa medis
atau penyakit yang dialami.
c) Aspek ketiga tentang keamanan pengguanaan obat sudah
dilaksanakan dengan baik dengan presentase nilai mencapai
46.7%. Dalam hal ini berarti perawat sudah benar-benar
memperhatikan tentang prinsip pemberian obat dengan benar.
d) Aspek keempat mengenai benar lokasi, benar pasien, benar
prosedur pembedahan, diruangan medikal tidak pernah dilakukan
karena sebagian besar pasien di ruang perawatan Zatiun 1 adalah
pasien-pasien dengan penyakit dalam dan jarang terdapat pasien
yang harus dioperasi.walaupun ada pasien yg harus dioperasi
seperti pemasangan WSD tidak pernah dilakukan penandaan
daerah operasi hanya menyebutkan jenis operasinya aza.
139
Jumlah 1451,3
Rata-rata 85,4
Menurut Suprianto, 2006
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi terhadap 17 perawat ruang Zaitun I didapatkan
10 orang (58,8%) memiliki perilaku caring baik dan sebagian kecil perawat
yaitu 7 orang (41,2%) memiliki perilaku caring yang kurang baik. Jadi rata-
rata perilaku caring perawat di Zaitun I masih kurang baik dengan nilai 85,4%.
Pada saat berinteraksi dengan klien masih ada perawat yang tidak
tersenyum ramah, pandangan tidak fokus terhadap pasien, tidak membantu
posisi nyaman bagi kllien, tidak berbicara dengan lemah lembut, tidak
memperkenalkan diri, tidak berespon cepat saat pasien membutuhkan, tidak
menyebut nama pasien dengan benar, tidak menyentuh klien. Jadi rata-rata
perilaku caring perawat di Zaitun I masih kurang baik dengan nilai 85,4%.
21. Survey Kepuasan Pasien dan Keluarga
Berdasarkan analisa tabel 3.21 hasil survey kepuasan pasien dan keluarga
terhadap 30 responden sebanyak 16 orang (53,5%) merasa puas dan
46,7% merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan di ruang
Zaitun I medikal.
Tabel 3.45 Hasil survey Kepuasan Spiritual Care
LUAS
NO RATIO /
FASILITAS STANDAR KETERANGAN
STANDAR
DEPKES
1 Nurse 1:1 20 m2 Terdapat 1 nurse stasion yang mana
stasion terdapat 2 meja, dimana 1 meja besar
tempat perawat melakukan timbang terima,
pre dan post conference, serta semua
kegiatan pendokumentasian dilakukan
disana, 1 meja kecil untuk konsul dokter, 1
lemari cabinet besar tempat menyimpan
semua form keperawatan dan dokter yang
telah tersusun rapi dengan menggunakan
laci excel, secara terpisah disusun
berdasarkan berurutan dan 1 meja panjang
untuk menyimpan barang dan buku status
pasien, buku dokumentasi, telepon dan 1
swt komputer yang telah terhubung secara
online ke laboratorium dan radiologi, 1
pneomatik tube sistem, dan indikator
oksigen.
143
Hasil Analisa :
Dari hasil observasi didapatkan bahwa sarana dan prasarana di ruang Zaitun I
Medikal secara garis besar telah memenuhi standar Depkes RI dengan kondisi
ruangan cukup bersih, tetapi harus lebih dibenahi dan ditata kembali agar ruangan
terlihat rapi. Untuk luas ruangan belum semuanya sesuai dengan standar Depkes
RI tahun 2012 serta ruangan masih banyak yang digabung
Tabel 3.47 Standar Alat Medis
NO NAMA ALAT STANDAR ZAITUN I KET
1 Bedside monitor/Bed patient
√ -
monitor/patient monitor
2 Defibrilator √ 1
3 ECG/EKG/Electrocardiograph 12
√ 2
channels
4 ECG/EKG/Electrocardiograph 6
- 1
channels
5 Emergency Trolley/Resucitation
√ 1
Crash Cart
6 ENT Examination set √ -
7 Film Viewer √ 1
8 Infusion pump √ 9
9 Lampu periksa/Examination
√ 3 RUSAK 3
lamp/Hanging lamp
10 Matras Decubitus √ 2
11 Minor surgery set √ -
12 Nebulizer √ 2 RUSAK 1
13 Pen Light/Medical Flash Light √ 1
14 Pulse Oximeter/Pulse
√ 1
Oximetry/Oksigen Saturasi
15 Stetoscope √ 8 RUSAK 4
16 Suction pump
√ 1
(portable/aspirator/vacuum)
17 Syringe pump √
18 Bed patient electric/Tempat tidur
√ 18
pasien elektrik
19 Bed patient manual/Tempat tidur
√ 33
pasien manual
20 Sphygmomanometer
√ 4 2
digital/Tensimeter digital
21 Termometer digital √ 1
23 Timbangan pasien DIGITAL
1.
√ 2
MANUAL
1
Sumber : Permenkes No. 56 Tahun 2014
145
BULAN
NO URAIAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PENDAPATAN PENGELUARAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENDAPATAN PENGELUARAN
1 Rawat Inap pasien 1.359.643.916 824.463.344 1.077.142.512
2 Gaji pokok 71.979.786 72.063.301 72.063.301
3 Tunjangan kelg 4.485.468 4.495.490 4.495.490
4 Tunjjangan jab 11.795.000 11.795.000 11.795.000
5 Tunjangan pangan 15.120.000 15.120.000 15.120.000
6 Tunjangan resiko 0 0 0
7 Shif malam 1.830.000 2.080.000 1.700.000
8 Lembur 510.000 0 51.000
9 TPP 54.240.605 52.528.255 58.773.942
10 BPJS TK 277.910 4.387.289 4.387.289
11 BPJS Kes 262.179 4.138.952 4.138.952
12 Dapen 0 4.443.681 4.443.681
13 Farmasi 6.314.586 6.497.034 7.105.498
14 Rkbu 3.153.775 3.547.700 4.225.555
15 Listrik 3.786.858 3.786.858 3.786.858
16 Air 1.179.800 995.400 921.400
17 Gas 3.000.000 3.000.000 3.102.000
18 Telepon ? ? ?
JUMLAH 183.371.297 190.578.959 196.109.965
148
Hasil Analisa :
Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa kunjungan pasien di ruang
Zaitun I RSUD Al Ihsan pada triwulan IV sebagian besar pasien BPJS yaitu
70,6% dan pasien Non BPJS 29,4%.
BULAN
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
BOR
1 Bad 76,56 99,76 89,6 95,7 90,6 84.6 78,8 97,9 85,4 83,1 88,4 82,8 87,6
occupancy
Ratio
NDR
2 Net Death 3,72 4,38 5,45 5,41 5,63 0,96 5,78 1,89 3,47 2,19 1,01 4,66 3,71
Rate
>48jam
GDR
5,7
3 Gross 4,11 4,79 11,61 5,41 9,21 7,33 6,23 3,78 4,84 5,35 1,51 5,1
death rate
Hasil Analisa :
Berdasarkan data3.29 BOR di ruangan Zaitun 1 sudah sesuai dengan target RS
yaitu > 86%, NDR 3,71, dan GDR 5,7
149
Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.54 jumlah pasien dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2018 mengalami penurunan dari bulan
Oktober ke bulan November serta bulan November ke bulan Desember.
b. Pasien keluar
Tabel 3.55 Jumlah pasien keluar di Ruang zaitun 1 Bulan Oktober
– Desember 2018
Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.55 jumlah pasien keluar dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2018 mengalami penurunan dari bulan
Oktober ke bulan November serta terjadi peningkatan pada bulan
November ke bulan Desember.
c. Daftar 10 besar penyakit di Ruang zaitun 1.
Tabel 3.56 Daftar 10 besar penyakit di ruang zaitun 1 RSUD Al-
Ihsan 2018
Hasil Analisa :
Berdasarkan tabel 3.56 dapat disimpulakan bahwa dari 10 besar
penyakit Ruang Zaitun 1 RSUD Al Ihsan yang sering muncul dan
menduduki peringkat teratas yaitu Gastritis, CHF dan DHF
d. Hasil kajian maketing berdasarkan 7P (Place, Promotion, Price, Product,
People, Physical Evidence dan Process)
Hasil kajian Marketing Ruang Zaitun I RSUD Al-Ihsan
Berdasarkan 7P (Place, Promotion, Price, Product, People, Physical
Evidence dan Process), berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang telah dilakukan selama 4 hari terhitung tanggal 11 Januari s/d 16
Januari 2019, maka hasil kajian berdasarkan 7P yaitu :
1) Tempat (Place)
a) Ruang Zaitun I RSUD Al Ihsan saat ini berada pada wilayah kerja
Kabupaten Bandung dengan lokasi strategis di kecamatan
Baleendah Kabupaten Bandung.
b) Ruang Zaitun I sangat mudah di akses dari mulai pintu masuk
Rumah Sakit, Lokasinya ± 250 m dari parkir mobil depan IGD
RSUD Al Ihsan, di depan ruangan terdapat Cash Drink Store
yang bisa dibeli langsung bila keluarga klien
memerlukan/membutuhkan.
c) Terdapat tulisan “Nurse Station” di ruang perawat.
d) Petujuk alur menuju Zaitun I Al Ihsan telah tertata rapi dan
terpampang dengan jelas di depan ruangan.
2) Pengembangan promosi (Promotion)
a) Adanya beberapa kerjasama sebagai tempat rujukan rumah
sakit.
b) Terdapat media informasi lengkap dengan leaflet 10 besar
penyakit atau media pemasaran, hanya dalam kenyataannya
masih di batas dikarenakan anggaran.
151
5 MARKETING 1. Promosi Kesehatan rutin di 1. Belum optimalnya 1. Upaya RS sudah bisa 1. Adanya Rumah
lakukan di ruangan Zaitun 1 penggunaan kotak saran mengembangkan sakit kompetitor
bulan sekali di ruang Zaitun 1. poliklinik eksekutif yang berada di
2. Adanya program layanan 2. Belum adanya alur 2. Tersedianya poliklinik wilayah sekitar RS
homecare masuk dan keluar pasien sore
3. Sudah tersedianya leaflet 10 ruang zaitun 1. 3. Mempunyai program
besar penyakit 3. Tingkat kepuasan pasien promosia melalui media
4. Rs sudah berstandar dan keluarga sebesar elektronik yang terjadwal
terakkreditasi PARIPURNA 85.3% (belun sesuai
tahun 2017 standar pelayanan
minimal).
156
2 Sudah adanya kebijakan standar prosedur 2 Metode DRK dalam MPKP belum
0,16 4 0,64 0,24 3 0,72
tentang tindakan keperawatan optimal
3 Perawat Zaitun 1, 91 % sudah mengikuti 3 Kepatuhan SOP di ruangan Zaitun 1
pelatihan pasien safety dan PPI 0,16 3 0,48 masih < dari 80 % 0,28 4 1,12
TOTAL
1 7 3,6 1 3 3
TOTAL
158
TOTAL 1 6 3 1 11 3,7
METODE Bobot Bobot Nilai METODE Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
TOTAL 1 4 4 1 7 3,5
MONEY Bobot Bobot Nilai MONEY Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Adanya kerjasama dengan pihak lain 1 Perubahan berbagai kebijakan BPJS
( MOU) dengan intitusi pendidikan 0,5 4 2 yang tidak bisa berkontribusi terhadap 0,5 4 2
pelayanan
2 Adanya pelatihan dan seminar dari Rs 0,5 3 1,5 2 Terhambatnya pembayaran BPJS 0,5 4 2
TOTAL 1 7 3,5 1 8 4
MARKETING Bobot Bobot Nilai MARKETING Bobot Bobot Nilai
(a) (a) (axb) (a) (a) (axb)
1 Upaya RS sudah bisa mengembangkan 1 Adanya Rumah sakit kompetitor yang
0,34 4 1,36 1 3 3
poliklinik eksekutif berada di wilayah sekitar RS
2 Tersedianya poliklinik sore 0,3 3 0,9
3 Mempunyai program promosia melalui
0,36 3 1,08
media elektronik yang terjadwal
1 6 3,34 TOTAL 1 3 3
160
Posisi Eksternal
(+)
Kuadran I
Kuadran II Mendukung Strategi
Stability/ Turn Arround Agresif
M3
M5 Posisi
(-) Internal
(+)
M4
M2
M1
3. Plan of Action
Tabel.3.60 Plans Of Action Di Ruang Zaitun 1 RSUD Al-Ihsan Tahun 2019
Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
1 Mengoptimalkan Melakukan Mengoptimalkan Lely, Kamis Di
pelaksanaan tindakan sosialisasi SOP di pelaksanaan Nurjamilah, 24 /1/2019 sosialisasikan
sesuai SPO ruangan Zaitun 1 di SPO yang ada di Nunung, Dine saat operan
antaranya : ruangan zaitun 1 dinas sampai
1. Pengambilan SPO
darah vena tersosialisasi
2. Tindakan infus
3. Penerimaan
pasien baru
4. Pemberian
terapi oral
5. Pelaksanaan
cuci tangan
berbasis alkohol
dan air mengalir
6. Menggantian
cairan Infus
7. Memberikan
terapi injeksi via
selang
8. Timbang terima
9. Pre confrent
10. Supervisi
11. Orientasi pasien
baru
12. APD
162
Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
13. Indentitas
14. Timbang terima
Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
sesuai dengan 3. Struktur di terbaru sesuai
kebutuhan ruangan SDM yang ada
3. Struktur sesuai di ruangan
organisasi tertata dengan SDM zaitun 1
sesuai dengan yang ada Terpangpang
perawat 4. Denah alur pasien.
sekarang ruangan
4. Tersedia alur di terpangpang
ruangan zaitun 1 di ruangan
Penanggung Indikator
No Strategi Kegiatan Tujuan Waktu
Jawab Keberhasilan
1. Bimbingan ke Hendra,
pasien dalam Acep ,Ai
hal bimbingan
sholat
2.
9 Mngoptimalkan SAK Mengoptimalkan Refresing SAK Koordinasi Rabu,6/2/2019 Dokumentasi
pengisian SAK dengan Tim Asuhan
mutu RS Dine , Keperawatan
sesuai SAK