Pada suatu hari di Rumah Sakit Jiwa Budi Luhur tepatnya di Ruang
Bougenville terdapat seorang pasien bernama ny.Z. berumur 23 tahun akan
dirawat dengan diagosa gangguan persepsi sensori" halusinasi
pendengaran. Beberapa menit kemudian seorang perawat bernama Perawat I
menghampiri pasien tersebut yang tampak gelisah, sendiri dan histeris. Perawat
I pun langsung melakukan SP1. Dimana salah satunya membantu pasien
mengenal halusinasi, dan menjelaskan cara mengontrol halusinasi.
Fase Perkenalan
Perawat : “Selamat pagi bu. Saya Perawat dari STIKes Budi Luhur Cimahi
Prodi yang akan merawat anda. Perkenalkan nama saya Perawat
I, senang dipanggil Perawat I. Nama anda siapa, senang di
panggil apa?”
Pasien : “Saya takut bu, tadi ada orang yang terus membisik-bisikan
saya ia menyuruh saya bunuh diri. Saya takut bu”
Pasien : “Saya tidak tau bu, tapi suara-suara itu terus saja datang.”
Pasien : “Tolong Bu , suara itu datang lagi Bu. Ayo bu tolong saya.”
Pasien : “Ya Bu dari tadi suara itu terus mengganggu saya tolong saya
Bu.”
Pasien : “Suara itu sering datang mengganggu saya Bu, saya jadi takut
Mati. Kamu mati begitulah yang saya dengar bu perawat.”.
Pasien : “Suara itu sering datang ketika saya sedang sendiri Bu!”
Perawat : “Lebih dari lima kali sehari ya?, kalau begitu pada keadaan apa
suara itu terdengar?. Apakah pada waktu sendiri?”
Pasien : “Ya Bu, suara-suara itu datang ketika saya sedang sendiri Bu
dan ketika suasana sepi-sepinya suara itu juga pasti datang.”
Pasien : “Saya teriak Bu, dan berusaha menutup telinga tapi suara itu
terus terdengar sehingga saya tidak bisa mengontrol diri dan
tidak-tidak. Saya tidak mau mati”
Pasien : “Tidak Bu, suara-suara itu tetap saja saya dengar. Tolong saya
Bu. Apa yang harus saya lakukan, suara-suara itu terus saja
datang.”
Perawat : “Ya Bu, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu
dengan menghardik, caranya adalah saat suara-suara itu muncul
langsung Bu Z bilang “Pergi, Saya tidak mau dengar, Saya tidak
mau dengar kamu suara palsu. Sambil Bu Z menutup kedua
telinganya begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar
lagi. Coba Bu Z peragakan.”
Pasien : “Sambil menutup kedua telinganya, pergi saya tidak mau dengar
saya tidak mau dengar kamu suara palsu.”
Pasien : “Saya sudah lega dan saya sudah tidak takut lagi Bu.”
Perawat : “Baguslah kalau begitu bu, nanti kalau suara-suara itu muncul
lagi silahkan coba cara tersebut ya Bu.”
Pasien : “Mmmm jam pagi, jam 4 sore sama jam malam saja.
Perawat : “Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar
dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang ke
dua.”
Pasien : “ Dadah.”
Perawat : “Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih tadi itu bu?”
Perawat : “Bagus Bu, Sesuai janji kita tadi saya akan latih Ibu cara
kedua
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang
lain, kita akan latihan selama 5 menit. Mau dimana kita
latihannya Bu, disini saja?”
Pasien : “Ya Bu disini saja.”
Perawat : “Baguslah Bu. Jadi sudah ada berapa cara yang Bu Z pelajari
untuk mencegah suara-suara itu datang lagi?.
Perawat : “Bagimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal.”
Perawat : “Baiklah bu kalau begitu besok jam 5 pagi kita latihan disini ya
Bu. Sampai besok Bu, selamat siang.”
SP 3 Pasien : Melatihpasienmengontrolhalusinasidenganmelaksanakan
aktivitas terjadwal.
Perawat : “Selamat pagi Bu Z. Bagaimana perasaanya hari ini?”
Pasien : “Hehehe.”
Perawat : “Iya, Bu. Apakah suara-suaranya masih muncul Bu?”
Pasien : “Ya Bu. Suaranya masih terus saja muncul mati kamu mati
itu saja yang saya dengar Bu.”
Perawat : “Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih kemarin
Bu.”
Pasien : “Ya Bu. Saya sudah memakai dua cara yang sudah Ibu
ajarkan kemarin.”
Perawat : “Nah kalau boleh tau apa saja yang biasa Bu Z lakukan.”
Perawat : “Wah bagus Bu kegiatannya di pagi hari banyak juga ya, terus jam
berikutnya apa?”
Pasien : “Kalau malam harinya saya menonton tv, makan malam, menutup
jendela, dan minum obat Ibu.”
Perawat : “Wah banyak sekali kegiatannya ya Bu, kalau begitu Bu mari kita latih
dua kegiatan hari ini yaitu& latihan menyapu dan membersihkan
jendela. Bagaimana Bu apakah Bu Z mau?”
Perawat : “Baiklah Bu, coba sekarang Bu Z menyapu lantai di ruang tamu ini,
apakah Bu Z bisa?”
Perawat : “Bagus sekali bu2 coba Bu Z sekarang sebutkan tiga cara yang telah
kita latih untuk mencegah suara-suara itu muncul lagi Bu.”
Perawat : “Wah bagus sekali Bu, nah sekarang mari kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian Bu Z.”
Perawat : “Baiklah Bu diruang makan ya kalau begitu saya pamit dulu Bu.
Sampai jumpa.”
Perawat : “Apakah sudah digunakan tiga cara yang sudah kita latih kemarin itu
Bu?”
Perawat : “Baik, siang hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang
Bu I minum, Kita akan diskusi selama 5 menit sambil menunggu
makan siang disini saja ya Bu Z?”
Pasien : “Ya Bu disini saja sambil menunggu makan siang. Saya sudah lapar
soalnya.
Perawat : “Kalau boleh tau Bu Z adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur?”
Pasien : “Kalau saya minum obat secara teratur, saya merasa tenang, lega,dan
ringan Bu.”
Pasien : “Tetap saja suara-suara itu muncul Bu, walaupun saya sudah minum
obat yang diberikan. Kenapa begitu Bu?, padahal setiap hari saya
selalu meminum obat saya secara teratur.”
Perawat :”Begini Bu Z minum obat itu sangat penting agar suara-suara yang Bu
Z dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Nah kalau
boleh tahu berapa macam obat yang Bu Z minum?”
Perawat : “Perawat menyiapkan obat pasien. Jadi Bu ini yang warna orange CPZ
3 kali sehari pagi, siang,dan jam malam gunanya untu
menghilangkan suara-suara.Obat yang warna putih THP 3 kali sehari
jamnya sama gunanya agar Bu Z rileks dan tidak kaku dan
sedangkan yang merah jambu HP berfungsi untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara Semua obat
ini diminum 3 kali sehari tiap yaitu pagi, siang, dan, malam. Apakah
Bu Z mengingat fungsi obat- obat ini, coba diulangi Bu?”
Pasien : “Baik Bu, kalau yang berwarna oranye untuk menghilangkan suara-
suara, yang berwarna putih agar merasa rileks dan yang merah
jambu untuk menenangkan pikiran.”
Perawat : “Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat Bu Z akan
kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula dan kalau obatnya
habis Bu Z bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi.
Apakah Bu Z mengerti?”
Perawat : “Baiklah Bu Z juga harus teliti saat minum obat-obatan ini. Pastikan
obatnya benar, artinya Bu Z harus memastikan bahwa itu benar benar
obat punya Bu Z. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca
nama kemasannya, pastikan obat diminum pada waktunya dengan
cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya ya
bu ya?”
Perawat : “Bu Z juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali minum
dan Bu Z juga harus cukup minum 5 gelas per hari. Bagaimana Bu
apakah Bu Z mengerti?”
Pasien : “Saya merasa lega, bahagia, dan saya sudah mengerti tentang apa
yang Ibu Z katakan.”
Perawat : “Wah bagus Bu.Nah sekarang coba sebutkan sudah berapa cara
yang kita latih untuk mencegah suara-suara coba sebutkan Bu?”
Pasi : “Sudah empat cara Bu. Yang pertama menghardik, yang kedua
bercakap cakap dengan orang lain, yang ketiga melakukan aktivitas yang
terjadwal dan yang keempat minum obat Bu.”
Perawat : “Bagus Bu Z sudah menyebutkan empat cara yang sudah kita latih
dengan benar. Bagus sekali Bu kalau begitu mari kita masukkan
jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan harian 'bu Z.
Perawat : “Ya Bu jangan lupa pada waktunya minum obat minta obatnya pada
perawat atau pada keluarga Bu Z kalau dirumah ya Bu ya?”
Perawat :”Nah makanan Bu Z sudah datang kalau begitu kita ketemu lagi untuk
melihat manfaat cara mencegah suara-suara muncul yang telah kita
bicarakan. Bagaimana kalau minggu depan?”
Perawat : “Kalau begitu selamat istirah ya Bu. Sampai jumpa. Selamat siang.”