Anda di halaman 1dari 30

Lampiran Surat Keputusan Direktur

Nomor : 44.8.2.4/SK. DIR/RSI/XII/2018


Tentang : PEDOMAN PENGORGANISASIAN IRNA FATIMAH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN IRNA FATIMAH

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai fuungsi rujukan harus
dapat mengutamakan mutu serta memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas
dan mengutamakan keselamatan pasien. Sehingga diperlukan SDM yang handal dan
berkualitas serta professional dan didukung adanya peralatan yang lengkap dan teruji
kelayakannya.
Instalasi Rawat Inap (IRNA) adalah bagian dari rumah sakit dengan staf khusus dengan
perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan observasi, perawatan dan terapi pasien
yang menderita penyakit, cidera atau penyulit – penyulit yang mengancam atau potensial
mengancam nyawa. IRNA menyediakan kemampuan dan sarana prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan – keadaan tersebut.
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang dapat memberikan
kontribusi untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Upaya tersebut
dilaksanakan dengan fungsi perawat secara mandiri maupun kolaborasi. Untuk mencapai
tujuan bersama yaitu pencegahan penyakit dan kecacatan, perawatan dan gangguan
kesehatan., peningkatan kesehatan kearah kondisi kesehatan yang optimal bagi individu,
kelompok dan masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan dimana sebagai
bagian yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh merupakan bagian dari
amanat Undang Undang Dasar 1945 dimana kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat
dan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Bertolak dari hal
tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
maka pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan sealu memperbaiki diri dari
waktu kewaktu untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa.

1
Agar penyelenggaraan operasional kerja terlaksana dengan baik bidang pelayanan
kususnya keperawatan menyusun pedoman organisasi maupun pedoman pelayanan
keperawatan tentang tata cara penyelenggaran keperawatan yang harus dilaksanakan dan di
patuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis paramedis maupun non medis yang bertugas
di Rumah Sakit Islam Jombang sebagai acuan yang jelas baik secara konsep dan teknis
sehingga diharapkan dapat mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
mampu memenuhi kebutuhan serta harapan masyarakat.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM JOMBANG

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jombang semakin bertambah. Demikian pula


kesadaran untuk hidup sehat juga akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
tingkat pendidikan dan informasi dari berbagai media. Kondisi demikian terntu membutuhkan
sarana dan tempat pelayanan kesehatan yang memadai, mulai dari tingkat sederhana (
BP/BKIA/PUSKESMAS) sampai rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap/canggih.
Mengandalkan tempat pelayanan kesehatan yang telah ada, baik yang dimiliki pemerintah
maupun swasta tentu tidak cukup.
Berkenaan dengan hal tersebut beberapa tokoh Islam yang tergabung dalam Ikatan
Persaudaraan Haji seluruh Indonesia (IPHI) Kabupaten Jombang, melalui Yayasan Amal
Sholeh bertekad mendirikan Rumah Sakit Islam yang diberi nama Rumah Sakit Islam
Jombang.Sesuai dengan namanya diharapkan Rumah Sakit Islam mampu menjawab
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang bernuansa Islami, sekaligus sebagai
cerminan panduduk Kabupaten Jombang yang mayoritas beragama islam dan dikenal sebagai
kota santri.
Rumah Sakit Islam Jombang merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik dan
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. Rumah Sakit Islam Jombang berlokasi
di Jl. Brigjen Kretarto no 22 A, Desa Sambong Dukuh Kecamatan Jombang,61451 Jawa
Timur.
Rumah Sakit Islam Jombang berdiri sejak tahun 1998 di bawah naungan Yayasan
Amal Sholeh IPHI Kabupaten Jombang.Sebelum menjadi Rumah Sakit awal mulanya berupa
Balai Pengobatan dan BKIA yang memiliki Ijin Tetap dari Kakanwil Departemen Kesehatan
tahun 1994. Karena dukungan masyarakat yang cukup besar baik dari Jama’ah Haji, Siswa
dan Guru Madrasah, Santri Pondok Pesantren, Pegawai Departemen Agama, para Dermawan
dan Tokoh Masyarakat baik berupa Infak, Shodaqoh maupun Wakaf perkembangannya cukup
pesat, baik dari sisi pasien, staf maupun gedung dan fasilitas.
Saat ini Rumah Sakit Islam Jombang memiliki 84 tempat tidur yang terbagi dalam
perawatan kelas III, Kelas II, Kelas 1, Kelas VIP, kelas VVIP dan ruang HCU dengan
berbagai instalasi antara lain : Gawat Darurat, laboratorium dan radiologi, Farmasi, Kamar
Operasi, Kamar Bersalin, Gizi dan Rekam Medis.

3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN FALSAFAH
RUMAH SAKIT ISLAM JOMBANG

VISI :
Menjadi Rumah Sakit Syariah pilihan utama masyarakat Jombang dan sekitarnya tahun
2024

MISI :
1. Memberikan pelayanan lebih cepat, penuh senyum dan amanah serta mengutamakan
keselamatan pasien
2. Memberikan suasana nyaman dan islami bagi pasien, pengunjung dan petugas rumah
sakit
3. Meningkatkan sarana, prasarana dan perlatan untuk mendukung mutu pelayanan
4. Mengembangkan potensi, kompetensi dan etos kerja sumber daya manusia (SDM) serta
meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM)

MOTTO :
Smart dan Islami

TUJUAN :
Terwujudnya Rumah Sakit Islam sebagai Rumah Sakit Syariah yang profesional sesuai
dambaan masyarakat Jombang

FALSAFAH :
Bekerja adalah amanah dan ibadah

4
BAB IV
GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, DAN FALSAFAH
IRNA FATIMAH

4.1 GAMBARAN UMUM


VVIP Multazam, IRNA Khadijah, IRNA Aisyah, IRNA Zainab, Instalasi Kamar
Operasi (OK) Instalasi Ruang Bersalin (VK) adalah sebagai bagian dari Rumah Sakit
Islam Jombang mempunyai tugas dalam memberikan pelayanan rumah sakit, pelayanan
untuk pasien Umum dan BPJS.

4.2 MISI, MOTTO, TUJUAN DAN FALSAFAH IRNA FATIMAH

MISI :
- Menyelenggarakan pelayanan kebidanan sesuai dengan standar asuhan kebidanan
- Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional dan islami
- Menciptakan lingkungan dan sarana kebidanan yang bersih dan nyaman

MOTTO :
Terampil dan Ramah

TUJUAN :
Terwujudnya Pelayanan yang Profesional dan Islami demi kepuasan pasien

FALSAFAH :
Pelayanan Kebidanan merupakan bentuk pelayanan profesional, islami dan bermutu

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

6
5.2 PENGERTIAN
1. Yayasan adalah Yayasan Amal Sholeh Kabupaten Jombang.
2. Pengawas adalah pejabat yang membantu Yayasan dalam melaksanakan tugas.
3. Direktur adalah seseorang yang ditunjuk dan diangkat oleh Pengurus untuk memimpin
kegiatan rumah sakit.
4. SPI (Satuan Pengawas Internal) adalah seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan
kegiatan pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan operasional dan layanan di rumah
sakit.
5. Sekretaris adalah seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan administrasi
ketatausahaan rumah sakit.
6. Komite Medik adalah wadah non struktural rumah sakit untukmenerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika
dan disiplin profesi medis.
7. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural  rumah sakit  yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme staf keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi. 
8. Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dan Staf Klinis Lainnya adalah wadah
non struktural  rumah sakit  yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan
meningkatkan profesionalisme staf profesional pemberi asuhan lainnya dan staf klinis
lainnya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika
dan disiplin  profesi. 
9. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah wadah non struktural  rumah
sakit  yang mempunyai fungsi utama untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
melalui monitoring dan evaluasi indikator mutu unit kerja.
10. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah wadah non struktural  rumah sakit
yang mempunyai fungsi utama melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi
melalui monitoring dan evaluasi.
11. Komite Farmasi Terapi adalah wadah non struktural  rumah sakit  yang mempunyai
fungsi utama mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya.
12. Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah wadah non struktural  rumah sakit
yang mempunyai fungsi utama melakukan pengawasan, pengkoordinasian dan
7
pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh staf, dokter, pasien, dan
pengunjung lainnya.
13. Komite Program Pengendalian Resistensi Antibiotik adalah wadah non struktural rumah
sakit  yang mempunyai fungsi utama untuk menurunkan, meminimalkan, mencegah
kejadian resistensi terhadap anti mikroba dan meningkatkan penggunaan antibiotik yang
bijak.
14. Komite Etik dan Hukum adalah wadah non struktural  rumah sakit  yang mempunyai
fungsi utama untuk penerapan etika rumah sakit dan hokum perumahsakitan.
15. Manajer Medis adalah tenaga dokter atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
kemampuan mengelola dan memimpin serta mengadakan perencanaan,
pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasional di bagian
medis dan penunjang medis rumah sakit.
16. Manajer Umum tenaga dokter atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai kemampuan
mengelola dan memimpin serta mengadakan perencanaan, pengkoordinasian,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasional di bagian non medis, yaitu :
bagian keuangan, SDM dan sarana prasarana rumah sakit.
17. Asisten Manajeradalah pejabat yang ditunjuk untuk membantu manajer dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidangnya masing-masing.
18. Supervisor adalah pejabat yang ditunjuk untuk mengelola tugas dan tanggung jawab
rekan kerja di bawahnya dengan arahan dari atasannya.
19. Bagian di Rumah Sakit Islam Jombang terdiri dari :
- Bagian IT dan Pemrosesan Data Elektronik
- Bagian Kesekretariatan dan Humas
- Bagian Pelayanan Medis
- Bagian Penunjang Medis
- Bagian Keperawatan
- Bagian Keuangan, Akuntansi dan Administrasi.
- Bagian Sarana dan Prasarana
- Bagian Marketing dan Edukasi
20. Unit Kerja / Instalasi adalah wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Seluruh instalasi
dan Unit di bawah tanggungjawab Manajer Umum dan Manajer Medis.

8
Instalasi di Rumah Sakit Islam Jombang terdiri dari :
- Instalasi RawatJalan.
- Instalasi Rawat Inap.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Kamar Operasi ( OK ).
- Instalasi Kamar Bersalin ( Fatimah ).
- Instalasi Laboratorium dan Radiologi.
- Instalasi Rekam Medis.
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Gizi.
- Instalasi PemeliharaanSarana Rumah Sakit.

Unit di Rumah Sakit Islam Jombang terdiri dari :


- Unit Pajak dan Akuntansi.
- Unit Administrasi Keuangan.
- Unit Keamanan dan Sopir.
- Unit Logistik.
- Unit Kesehatan Lingkungan.
- Unit Marketing.
- Unit HRD.
- Unit Bina Rohani.
- Unit Informasi.
- Unit Pendidikan dan Pelatihan.
- Unit Pelayanan Asuransi dan Perusahaan.

9
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI IRNA FATIMAH

DIREKTUR
dr. H. Abdul Ghofir, Sp.PD., M. MR.

Manajer Medis
dr.Iwan maftuchin

Asisten Manajer Bagian Keperawatan


Pramono, S.Kep. Ners

SUPERVISOR IRNA FATIMAH


DIRTA NURMA S. Amd.Keb

PJ SHIF PJ SHIF PJ SHIF PJ SHIF


DWI ANDRIANTI SITI JUNAIDAH MARTA GIATRI SOFIATIS
Amd.Keb Amd.Keb Amd.Keb AVRIANTI
Amd.Keb

BIDAN PELAKSANA IRNA FATIMAH

1. AYU WIDYA P. Amd.Keb


2. SELLA GESTI PRATIDINA Amd.Keb
3. RATNA PUTRI KUSUMA D. Amd.Keb
4. RIANA MEILA R. Amd.Keb

: Garis Komando

10
BAB VII
URAIAN JABATAN

7.1 SUPERVISOR IRNA FATIMAH


Pengertian Jabatan : Pejabat yang ditunjuk untuk memimpin pengelolaan IRNA
Fatimah
Persyaratan Jabatan :  Pendidikan : S1/ D3 Kebidanan
 Pengalaman kerja 5 Tahun
 Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas : 1. Menyusun rencana Kerja Tahunan.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga bidan.
3. Membuat pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian.
4. Mengatur dan mengkoordinir seluruh kegiatan
pelayanan di IRNA Fatimah
5. Menyusun jadwal dinas tenaga bidan.
6. Melaksanakan orientasi kepada tenaga bidan baru /
tenaga lain yang akan bekerja di IRNA Fatimah.
7. Membimbing tenaga bidan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan kebidanan sesuai standar.
8. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu
dengan staf bidan.
9. Memberi kesempatan/ijin kepada staf bidan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/ seminar dengan koordinasi
manajer medis dan direktur.
10. Mengupayakan pengadaan peralatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/ kebijakan rumah sakit.
11. Mengatur dan mengkoordinasi pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan
pelaporan asuhan kebidanan dan kegiatan lain secara
tepat dan benar, hal ini penting untuk tindakan
kebidanan.

11
13. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan.
14. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /
keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam batas
wewenang.
15. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat
pergantian dinas.
16. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
kebidanan yang telah ditentukan.
17. Melakukan penilaian kinerja tenaga bidan yang berada
di bawah tanggung jawabnya.
18. Mengawasi mengendalikan dan menilai
pendayagunaan untuk tenaga bidan.
19. Mengawasi dan menilai mutu asuhan kebidanan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi
Tim Pengendalian Mutu Asuhan Keperawatan.
Tanggung jawab : 1. Memimpin dan mengkoordinir pengelolaan Pelayanan
IRNA Fatimah
2. Bertanggung jawab pada Asisten Manajer bagian
Keperawatan
3. Bertanggungjawab pada pelaksana pelayanan di IRNA
Fatimah
4. Menjamin kepuasan pasien
Wewenang : 1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
dan staf kebidanan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga kebidanan, peralatan dan mutu
asuhan kebidanan diruangan pelayanan keperawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang menjadi
wewenang supervisor
5. Menghadiri rapat dan pertemuan berkala

12
7.2 BIDAN PENANGGUNG JAGA SHIFT (PJ Shif)
Pengertian Jabatan : Seorang tenaga kebidanan profesional yang diberi
wewenang memimpin dan mengkoordinasikan tenaga
kebidanan dalam memberikan askeb pada pasien melalui
upaya kebidanan secara komperehensif
Persyaratan Jabatan :  Pendidikan minimal : D3 Kebidanan
 Pendidikan non formal/pelatihan
 Pengalaman: - Masa kerja minimal 2 tahun
- Berjiwa kepemimpinan dan memiliki
riwayat prestasi kerja yang baik
- Menguasai MS office
Uraian Tugas : 1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan asuhan pasien rawat inap pada shift kerja
yang bersangkutan
2. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien rawat
inap untuk mengetahui keadaannya dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalahnya
3. Melaksanakan tugas administrasi pasien rawat inap,
antara lain: mengisi lembar sensus harian pasien,
mengisi daftar permintaan makan pasien, membuat
laporan penanggung jawab shift
4. Menciptkan dan memelihara hubungan dan suasana
kerja yang baik dengan petugas rumah sakit lainnya
dan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
5. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan rumah sakit
6. Memberikan motivasi kepada bidan pelaksana pada
shift kerja yang bersangkutan untuk meningkatkan
etos kerja dan disiplin
7. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas yang
telah ditetapkan serta melaksanakan serah terima tugas

13
kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis
pada saat pergantian dinas
8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan
9. Memelihara perlengkapan medis dan non medis dalam
keadaan siap pakai.
10. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kerja.
11. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di IRNA
Fatimah.
12. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di
bidang kebidanan
Tanggung jawab : 1. Melaksanakan kegiatan Pelayanan kebidanan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2. Secara administratif bertanggung jawab kepada
Supervisor IRNA Fatimah
3. Pelaksanaan kegiatan Pelayanan kesehatan sesuai
dengan asuhan kebidanan di IRNA Fatimah.
Wewenang : 1. Meminta asuhan dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya

7.3. BIDAN PELAKSANA IRNA FATIMAH ( BP Shif )


Pengertian Jabatan : Tenaga kebidanan profesional yang diberi wewenang
untuk melaksanakan asuhan kebidanan di IRNA Fatimah.
Persyaratan Jabatan :  Pendidikan : minimal D3 Kebidanan
 Pendidikan non formal/pelatihan
 Pengalaman : - Masa kerja minimal 1 tahun
- Mampu mengoperasikan komputer
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan di IRNA
Fatimah untuk kelancaran pelayanan.
2. Mengakaji kebutuhan pasien dengan cara : melakukan
anamnesa, memeriksa tanda-tanda vital.
3. Menyiapkan pemeriksaan penunjang medis

14
(laboratorium dan radiologi).
4. Mengatur jenis pelayanan yang diperlukan pasien.
5. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter.
6. Menyiapkan pasien MRS.
7. Menyiapkan pasien persiapan operasi.
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem
yang berlaku.
9. Memelihara perlengkapan medis dan non medis dalam
keadaan siap pakai.
10. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kerja.
11. Inventarisasi alat-alat medis dan non medis.
12. Melaksanakan asuhan kebidanan.
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di IRNA
Fatimah.
14. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan rumah sakit.
15. Melaksanakan dan memelihara system pencatatan dan
pelaporan yang baik dan benar.
16. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang
kondusif antar petugas, pasien, dan keluarganya.
17. Menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan.
18. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di
bidang kebidanan.
Tanggung jawab : 1. Bertanggung jawab secara administratif fungsional
terhadap penanggung jawab shift
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan kepada pasien
Wewenang : 1. Meminta asuhan dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya

15
BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

8.1 BAGAN HUBUNGAN KERJA


Hubungan tata kerja di bidang pelayanan kebidanan bersifat dinamis dengan garis
komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan. Secara
operasional hubungan kerja bagian dan instalasi lain dalam melaksanakan kegiatan di
lingkungan kebidanan dapat diselesaikan secara struktural atau fungsional yang melibatkan
seluruh unsur terkait. Untuk hal-hal yang berhubunggan dengan lintas sektor yang melibatkan
bidang daan instalasi yang ada di lingkungan Rumah Sakit Islam Jombang diselesaikan
melalui jalur koordinasi sesuai dengan kewenangan.

Instalasi Instalasi IRNA IRNA IRNA VVIP


Gawat Rawat Khadijah Zainab Aisyah Multazam
Darurat Jalan

Instalasi Unit
Kamar Pelayanan
Operasi Asuransi &
Perusahaan
IPSRS
Manajer
IRNA FATIMAH Medis
Unit
Informasi Instalasi
Lab & Rad
Unit
Pendidikan
& Pelatihan
Instalasi
Farmasi

Instalasi Unit Unit Unit Unit Instalasi


Gizi Administrasi Keamanan Logistik Bina Rekam
Keuangan & Sopir Rohani Medis

16
8.2. HUBUNGAN KERJA INTERNAL
a. Manajer Medis
Manajer medis memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
komando dalam hal :
 Koordinasi Semua kegiatan IRNA Fatimah
 Pelaporan dari IRNA Fatimah tentang seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

b. Instalasi Gawat Darurat


Instalasi Gawat Darurat memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui
garis koordinasi dalam hal Pasien baru IRNA Fatimah dapat datang dari IGD, di
lakukan proses triase dan rawat inap di IRNA Fatimah.

c. Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Jalan memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal IRNA Fatimah bekerjasama dengan poli rawat jalan untuk
urusan pasien yang baru masuk, pasien periksa di instalasi rawat jalan kemudian
indikasi MRS oleh dokter instalasi rawat jalan dan pasien setuju untuk MRS, maka
pasien masuk ke IRNA Fatimah.

d. IRNA Khadijah
IRNA Khadijah memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal IRNA Fatimah bekerjasama dengan IRNA Khadijah untuk
urusan pasien yang naik kelas ke Kelas 1, VIP, dan VVIP apabila kelas di IRNA
Fatimah penuh.

e. IRNA Zainab
IRNA Zaenab memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal IRNA Fatimah bekerjasama dengan IRNA Zaenab untuk
urusan pasien perawatan kelas 3.

17
f. VVIP Multazam
VVIP Multazam memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal IRNA Fatimah bekerjasama dengan VVIP Multazam untuk
urusan pasien yang naik kelas ke VVIP Multazam.

g. IRNA Aisyah
IRNA Aisyah memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal IRNA Fatimah bekerjasama dengan IRNA Aisyah untuk
urusan pasien kelas 2 apabila kelas di IRNA Fatimah penuh.

h. Instalasi Kamar Operasi (OK).


Instalasi Kamar Operasi memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui
garis koordinasi dalam hal pasien IRNA Fatimah yang akan dilakukan tindakan
operasi dengan persetujuan inform consent sebelumnya.

i. Unit Logistik.
Unit Logistik memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal penyediaan logistik untuk kegiatan di IRNA Fatimah.

j. Instalasi Laboratorium dan Radiologi.


Instalasi Laboratorium dan Radiologi memiliki hubungan kerja dengan IRNA
Fatimah melalui garis koordinasi dalam hal Pasien-pasien tertentu yang
membutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi maka akan
dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan radiologi, seperti : DL, UL, rongent,
dll.

k. Instalasi Farmasi.
Instalasi Farmasi memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal Obat-obatan dan bahan habis pakai semua permintaan ke
instalasi farmasi dengan menggunakan lembar permintaan resep dan alkes.

18
l. Unit Informasi.
Unit Informasi memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal pendaftran pasien yang baru masuk dan kelengkapan identitas
pasien.

m. Unit Pendidikan dan Pelatihan.


Unit Pendidikan dan Pelatihan memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah
melalui garis koordinasi dalam hal pengajuan Pendidikan dan pelatihan staf bagi
staf IRNA Fatimah

n. Unit Pelayanan Asuransi dan Perusahaan.


Unit Pelayanan Asuransi dan Perusahaan memiliki hubungan kerja dengan IRNA
Fatimah melalui garis koordinasi dalam hal pelayanan pasien yang menggunakan
asuransi.

o. Instalasi Gizi.
Instalasi Gizi memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal pasien di IRNA Fatimah membutuhkan asupan nutrisi yang
cukup dan sesuai diit pasien.

p. Unit Administrasi Keuangan.


Unit Administrasi Keuangan memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah
melalui garis koordinasi dalam hal administrasi pasien.

q. Unit Keamanan dan Sopir.


Unit Keamanan dan Sopir memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui
garis koordinasi dalam hal Kebutuhan kendaraan dinas untuk pelaksanaan kegiatan,
seperti rujuk pasien, rongent keluar rumah sakit.

r. Unit Bina Rohani.


Unit Bina Rohani memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui garis
koordinasi dalam hal edukasi islami bagi pasien IRNA Fatimah dan pendampingan
pasien sakaratul maut di IRNA Fatimah.

19
s. Instalasi Rekam Medis.
Instalasi Rekam Medis memiliki hubungan kerja dengan IRNA Fatimah melalui
garis koordinasi dalam hal pelaporan kegiatan serta unsur Rekam Medik Pasien.

t. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit memiliki hubungan kerja dengan IRNA
Fatimah melalui garis koordinasi dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit.

8.3. HUBUNGAN KERJA EKSTERNAL


IRNA Fatimah memiliki hubungan eksternal dengan pihak lain dengan merujuk pasien
ke rumah sakit lain.

20
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga kebidanan yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.Adapun
pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Fatimah adalah sebagai
berikut :

A. POLA KETENAGAAN RUANGAN

ESTIMASI
NAMA JUMLAH KEBUTUHAN
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN TENAGA S/D AKHIR
2019

Supervisor D3 / SI -Ijazah minimal 1 orang 1 orang


Kebidanan D3/ S1
- Pelatihan APN /
CTU
Penanggung D3 Kebidanan -Ijazah minimal 4 orang 4 orang
jawab Jaga Shift D3
-Pelatihan APN /
CTU
Bidan Pelaksana D3 Kebidanan -Ijazah minimal 4 orang 4 orang
D3
-Pelatihan APN /
CTU

21
B. KETENAGAAN RUANGAN

N NAMA STATUS JABATAN PENDIDIKAN PELATIHAN


O
1 Dirta Nurma S. Tetap Supervisor D3 Kebidanan - Pelatihan
APN
- Pelatihan
CTU
- Konselor ASI
2 Dwi Andrianti Tetap PJ Shift D3 Kebidanan - Pelatihan
APN
- Pelatihan
CTU
- pelatihan
PPGDON
- Konselor ASI
3 Siti Junaidah Tetap PJ Shift D3 Kebidanan - Pelatihan
APN
- Pelatihan
CTU
- pelatihan
PPGDON
4 Marta Giatri Kontrak PJ Shift D3 Kebidanan - Pelatihan
APN
- Pelatihan
CTU
5 Sofiatis A. Tetap PJ Shift D3 Kebidanan - Pelatihan
APN
- Pelatihan
CTU
6 Ayu Widya Kontrak Bidan D3 Kebidanan - Pelatihan
Pelaksana APN
- Pelatihan
22
CTU
7 Riana M. Kontrak Bidan D3 Kebidanan - Pelatihan
Pelaksana APN
- Pelatihan
CTU
8 Ratna Putri K. OJT Bidan D3 Kebidanan - Pelatihan
Pelaksana APN
- Pelatihan
CTU
- Pelatihan
BMNR
9 Sela Gesti P. OJT Bidan D3 Kebidanan - Pelatihan
Pelaksana APN
- Pelatihan
CTU
- Pelatihan
BMNR

23
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Pelaksanaan orientasi adalah upaya memperkenalkan staf pada lingkungan kerjanya


untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun ketrampilan serta produktifitas kinerja.

Tujuan umum pelaksanaan orientasi staf adalah :


Menyiapkan tenaga kebidanan yang mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang bersifat bio
psiko sosial spiritual didasari ilmu, kiat ilmu dan etika.

Tujuan khusus pelaksanaan orientasi staf adalah :


1. Bidan mampu memahami misi dan tujuan keperawatan
2. Bidan mampu memahami organisasi dan kebijakan keperawatan.
3. Bidan mampu memahami kebijakan dan prosedur Keselamatan Pasien
4. Bidan mampu memahami kebijakan dan prosedur Peningkatan Mutu Keperawatan
5. Bidan mampu memahami Etika Profesi
6. Bidan mampu memberikan Asuhan kebidanan yang bersifat Bio psiko sosial spiritual.
7. Memperkenalkan petugas dengan tugas dan lingkungan yang baru
8. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan pasien
9. Memahami prosedur yang diberlakukan
10. Memahami :
a. Organisasi unit kerja
b. Kebijakan & prosedur unit kebidanan
c. Perasat di Unit kerja
d. Fasilitas & peralatan unit kebidanan
e. Dokumentasi Asuhan Kebidanan

Materi Orientasi :
HARI MATERI WAKTU METODA PENANGGUNG
JAWAB
1 Orientasi Umum 08.00 – 14.00 Ceramah Unit HRD

24
 Struktur organisasi RS
 Visi, Misi, Motto &
tujuan RS
 Pengenalan lingkungan
RS
 Aturan kepegawaian dan
administrasi
kepegawaian
 Jenis pelayanan Rumah
Sakit
 Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi
 Kesehatan dan
keselamatan kerja di RS
 Sasaran Keselamatan
Pasien
 Pengenalan Lingkungan
Rumah Sakit/ Sanitasi
lingkungan
 Sistem Informasi Rumah
Sakit
 Penanganan / tehnik –
tehnik basic Life Support
dalam keadaan
darurat
 Panggunaan APAR
 Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
(PMKP)

25
2 1. Perkenalan staf baru 08.00 – 14.00 Ceramah Supervisor IRNA
dengan lingkungan di Fatimah
IRNA Fatimah
2. Sosialisasi struktur
organisasi IRNA Fatimah
dan koordinasi dengan
unit lain di lingkungan
RSI Jombang
3. Sosialisasi dokumen
terkait pelayanan
kebidanan , Kebijakan,
Pedoman, Panduan,
Prosedur pelayanan
kebidanan.

3 1. Sosialisasi Struktur 08.00 – 14.00 Ceramah Supervisor IRNA


Organisasi dan Uraian Fatimah
Tugas
2. Sosialiasai dokumen dan
regulasi dalam
penyelenggaraan
pelayanan (Kebijakan,
Pedoman, Panduan, SPO)
3. Sosialisasi Alur dan
Perangkat kerja (form,
pencatatan)
4 - 14 1. Orientasi Keterampilan 08.00 – 14.00 Pembelajaran Supervisor IRNA
dan Praktik , Diskusi, Fatimah
2. Pelaksanaan praktek
pendampingan ruang
lingkup manajemen
asuhan Rawat Inap pasien

26
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari:


a. Rapat rutin.
Diselenggarakan pada :
Waktu : Sabtu minggu ke - 4
Jam : 09.00 - selesai
Tempat : Ruang supervisor IRNA Fatimah
Peserta : 1. Asmen Bagian Keperawatan
2. Supervisor IRNA Fatimah
3. PJ Shift IRNA Fatimah
4. Bidan Pelaksana IRNA Fatimah
Materi : 1. Penyampaian hasil kerja di IRNA Fatimah
2. Evaluasi hasil kerja di IRNA Fatimah
3. Menerima, membahas ataupun merekomendasikan inspirasi
4. Pembahasan permasalahan yang terjadi di IRNA Fatimah

b. Rapat insidentil.
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

27
BAB XII
PELAPORAN

1. LAPORAN HARIAN
1. Monitoring harian indikator mutu
2. Monitoring harian mutu keperawatan
3. Monitoring harian PPI
4. Monitoring harian SKP
5. Monitoring Prognas

2. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat secara tertulis, hard copy diserahkan kepada Asisten Manajer
Bagian keperawatan yang berisi tentang :
1. Jumlah pasien IRNA Fatimah
2. Prosentase Tingkat Hunian
3. Laporan monitoring indikator mutu
4. Laporan monitoring mutu keperawatan
5. Laporan PPI
6. Laporan SKP
7. Laporan Prognas

3. LAPORAN TRIWULAN
Laporan triwulan dibuat secara tertulis, hard copy serta dianalisa dan diserahkan
kepada Asisten Manajer Bagian keperawatan dan disampaikan sebagai
pertanggungjawaban kinerja IRNA Fatimah kepada Direktur. Yang berisi tentang :
1. Jumlah pasien IRNA Fatimah
2. Prosentase Tingkat Hunian
3. Laporan monitoring indikator mutu
4. Laporan monitoring mutu keperawatan
5. Laporan PPI
6. Laporan SKP
7. Laporan Prognas

28
4. LAPORAN SEMESTER
Laporan semester dibuat secara tertulis, hard copy serta dianalisa dan diserahkan
kepada Asisten Manajer Bagian Keperawatan dan disampaikan sebagai
pertanggungjawaban kinerja IRNA Fatimah kepada Direktur. Yang berisi tentang :
1. Jumlah pasien IRNA Fatimah
2. Prosentase Tingkat Hunian
3. Laporan monitoring indikator mutu
4. Laporan monitoring mutu keperawatan
5. Laporan PPI
6. Laporan SKP
7. Laporan Prognas

5. LAPORAN TAHUNAN
Laporan tahunan dibuat secara tertulis, hard copy serta dianalisa dan diserahkan
kepada Asisten Manajer Bagian Keperawatan dan disampaikan sebagai
pertanggungjawaban kinerja IRNA Fatimah kepada Direktur dan disertakan pada
saat evaluasi program kerja Rumah Sakit Islam Jombang.

29
BAB XIII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian IRNA Fatimah Rumah


Sakit Islam Jombang ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai pegangan selama
bekerja oleh para staf yang berada di IRNA Fatimah.
Untuk pembaca dan pemerhati diluar tim pelaksana pelayanan Rawat Inap diharapkan
buku ini bisa membantu mengenal IRNA Fatimah Rumah Sakit Islam Jombang dan menjadi
salah satu bentuk referensi kedepannya.

Ditetapkan di : Jombang
Pada tanggal : 13 Desember 2018
Direktur

dr. H. Abdul Ghofir, Sp. PD., M. MR.

30

Anda mungkin juga menyukai