Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU
PURBALINGGA
NOMOR 321 /PER/DIR/RSUHIPBG/IX/2017
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
KAMAR JENAZAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan telah merubah pola pikir dan persepsi kita tentang kamar
jenazah. saat ini kamar jenazah sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas fasilitas yang memadai
sehingga dapat melakukan pelayanan dengan baik.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi keluarga jenazah.
terutama karena meningkatkan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta secara berpikir yang
kritis dan rasional. Selain itu untuk memberikan perlakuan sebaik baiknya pada jenazah
sebelum dikuburkan atau diserahkan kepada keluarganya sebagai penghormatan terakhir.
Penanganan jenazah yang dilakukan oleh rumah sakit karena merupakan kebutuhan sehingga
fasilitas dan sumber daya manusia sangat minim. kamar jenazah suatu rumah sakit, bukanlah
satu-satunya pintu keluar pasien, karena masih banyak pintu kesembuhan walaupun diakui
bahwa kamar jenazah merupakan bagian final keluarnya pasien yang telah benar - benar tanpa
nyawa.
Di Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga, Unit kamar jenazah berada di bagian
belakang, dimana alur untuk penanganan pelayanan kamar jenazah sudah diatur. "kamar jenazah
di Unit kamar jenazah tidak bisa dilalui oleh orang yang tidak berkepentingan. lalu lintas hanya
bisa dilalui oleh petugas Unit kamar jenazah.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU HARAPAN IBU

Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berdiri sekitar tahun 1995. Rumah Sakit Umum Harapan Ibu
dahulu merupakan Rumah Bersalin bagi ibu dan anak yang bernama Rumah Bersalin Harapan
Ibu. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan rumah bersalin ini, Rumah Bersalin Harapan
Ibu mulai menambah pelayanan poliklinik umum dan spesialis dan pelayanan penunjang seperti
Laboratorium dan Radiologi. Sampai akhirnya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
pasien, Rumah Bersalin Harapan Ibu memberanikan diri berubah menjadi sebuah Rumah Sakit
Umum dengan nama RSU Harapan Ibu.

Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berusaha menjadi lembaga kesehatan yang menyelenggarakan
kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha mewujudkan tujuan dan cita cita semula yaitu
ingin memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya baik jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan perintah
agama.

Izin untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Harapan Ibu, dari DEPKES RI dikeluarkan
pada tanggal 7 Februari 1996 dengan nomor: 023/YAN/MED/RSHI/1995 dengan nama Rumah
Sakit Harapan Ibu yang beralamat di Jalan May. Jend Soengkono KM 01 Purbalingga Jawa
Tengah, dengan nomor telepon 0281 892222 dan fax. 0281 893031, sedangkan status
kepemilikannya adalah Yayasan Islam Bani Shobari Purbalingga.
Rumah Sakit Harapan Ibu pada tahun 2012 mendapatkan akreditasi penuh 5 bidang pelayanan
meliputi pelayanan medis, administrasi manajemen, instalasi gawat darurat, keperawatan dan
rekam medis.

Jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan,
poliklinik jantung, paru, orthopedi (bedah tulang), bedah anak, bedah urologi dan ICU
(Intensive Care Unit).

Saat ini RSU Harapan Ibu telah memiliki unitunit layanan kesehatan seperti poliklinik
penunjang dan unitunit pelayanan non medik. Pelayanan rawat inap terbagi menjadi beberapa
kelas, yaitu VVIP, VIP, Utama, kelas I, kelas II, kelas III. Sedangkan sarana pelayanan penunjang
yang tersedia adalah laboratorium, fisioterapi, USG, Radiologi, EKG, EEG, papsmear,
ambulance, konsultasi gizi dan farmasi.

2
BAB III

VISI, MISI, FILOSOFI, NILAI, MOTTO,


BUDAYA KERJA DAN KEYAKINAN DASAR

A. Visi

Menjadi Rumah Sakit Yang Terkemuka, Unggul Dalam Pelayanan Kesehatan.


Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga menetapkan visi sebagaimana tersebut diatas,
dengan harapan melalui berbagai upaya peningkatan baik berupa kuantitas maupun kualitas
ruang rawat inap, rawat jalan dan berbagai penunjang yang lain, mutu sumber daya manusia,
pemantapan fungsi manajeman, kebersihan dan kenyamanan rumah sakit serta pelayanan
kesehatan paripurna, Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga disamping memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi juga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat
dari masyarakat miskin sampai masyarakat mampu, juga dapat mensejahterakan
karyawannya.

B. Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.


2. Mempunyai sumber daya yang unggul.
3. Menjadi rumah sakit yang terstruktur dan terorganisir secara profesional dan bernuansa
islami.
4. Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya.
5. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dijiwai dakwah islamiyah melalui
pelayanan kesehatan.

C. Filosofi

Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga menjadikan pelanggan/klien orang yang
terpenting, kesembuhan atau kepuasan pelanggan/klien merupakan yang pertama dan utama.

D. Nilai

1. Kejujuran.
2. Keterbukaan
3. Kerendahan hati
4. Kesediaan Melayani
5. Kerja Keras
6. Kasih Sayang
7. Loyalitas.

E. Motto
SMART (Senyum, Mudah, Aman dan Tumbuh)

3
F. Budaya Kerja
1. Amanah
2. Disiplin dan Profesional
3. Ramah dan Rendah Hati
4. Komuniksi Empati
5. Bersih
6. Harmonis
G. Keyakinan Dasar
1. Ramah adalah pintu gerbang menuju kepuasan pelanggan (klien).
2. Jujur adalah sikap terbuka dalam melayani pelanggan (klien) sesuai dengan prosedur
Rumah Sakit.
3. Kebersihan Rumah Sakit merupakan cerminan dari kepribadian Rumah Sakit.
4. Rukun menciptakan kedamaian dan kenyamanan bersama.
5. Kominikasi empati merupakan jembatan dua arah menuju kemudahan.
6. Komitmen pada peningkatan mutu pelayanan harus disertai disiplin dari seluruh
komponen.
H. PENJABARAN VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSU HARAPAN IBU
PURBALINGGA
Visi :
Visi merupakan gambaran perwujudan rumah sakit yang ideal yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dengan demikian visi harus digali bersama, disusun
bersama sekaligus diupayakan perwujudannya secara bersama, baik pelaksana rumah sakit
maupun Pimpinan Persyarikatan. Adanya Visi yang jelas diharapkan akan mampu menjadi
akselerator dan dinamisator dalam upaya peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.
Visi Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga adalah:
Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau Dan Profesional
Terwujudnya Rumah Sakit Umum Harapan Ibu yang profesional. Rumah Sakit yang
profesional adalah rumah sakit yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, yang modern
dan bermutu tinggi, baik mutu kinerja, kualitas Sumber Daya Manusia, kualitas sarana dan
prasarana maupun kemampuan manajemennya sehingga Rumah Sakit Umum Harapan Ibu
diharapkan akan menjadi rumah sakit unggulan dan menjadi percontohan bagi rumah sakit
di sekitarnya.
Misi :
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (Lima) misi yang akan dilaksanakan
Rumah Sakit Umum harapan Ibu dalam kurun waktu tahun 2011 sampai 2016. Adapun
kelima misi tersebut adalah:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau bagi
masyarakat
Memiliki tujuan memberikan pelayanan sesuai fungsi Rumah Sakit sebagai pusat
pelayanan kesehatan yang melayani seluruh masyarakat dengan berbagai perbedaan dari

4
segi agama, suku, ras dan lain sebagainya tanpa membedakan satu sama lain demi
menciptakan pelayanan yang bermutu dan dapt dijakau masyarakat purbalingga dan
sekitarnya.
2. Mempunyai Sumber Daya yang Unggul.
Mewujudkan petugas yang profesional, dengan sasaran:
3. Meningkatnya kapasitas petugas dengan cara mengirimkan
petugas untuk mengikuti bimtek, seminar, lokakarya dan workshop.
4. Adanya standar pelayanan kesehatan dengan cara membentuk
tim untuk SPO, mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan SPO, melakukan tes
kalibrasi terhadap alat kesehatan secara rutin.
5. Menjadi Rumah Sakit yang terstruktur dan terorganisir secara
profesional dan bernuasa islami.
Mewujudkan petugas yang professional dalam peningkatan pelayanan dan Mutu,
dengan sasaran :
a. Memiliki tujuan mewujudkan peningkatan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat
pelayanan rujukan sekunder, dengan sasaran meningkatnya upaya kesehatan dan
keselamatan pasien.
b. Mewujudkan Rumah Sakit yang terstruktur dan terorganisir sesuai aturan yang berlaku.
Nilai :
Nilai-nilai yang dikembangkan dan dianut oleh seluruh SDM Rumah Sakit Umum Harapan
Ibu adalah:
1. Kejujuran.
2. Keterbukaan
3. Kerendahan hati
4. Kesediaan Melayani
5. Kerja Keras
6. Kasih Sayang
7. Loyalitas.
Tujuan :
Tujuan yang hendak dicapai oleh RSU Harapan Ibu adalah meningkatkan kualitas pelayanan
medik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan
melalui peningkatan pengelolaan keuangan dan perencanaan secara komprehensif serta
upaya-upaya dengan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Umum harapan
Ibu.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah sakit Umum Harapan Ibu merupakan sebuah rumah sakit swasta yang bernaung
dibawah PT Islam Bani Shobari. Rumah sakit Umum Harapan Ibu sendiri dipimpin oleh pejabat
tertinggi yaitu Direktur. Direktur Rumah Sakit Umum Harapan Ibu dibantu oleh tiga Wadir yang

5
mengatur jalannya pelayanan medik, keperawatan serta umum dan keuangan.
Berikut ini adalah jajaran struktural dibawah Wakil Direktur :
A. Kepala Bidang
Adalah pejabat yang membantu Wakil Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam
pelayanan rumah sakit yaitu :
1. Kabid Pelayanan Medik
2. Kabid Penunjang Medik
3. Kabid Mutu dan Etika Keperawatan
4. Kabid Sarana prasarana keperawatan
5. Kabod Umum dan Logistik
6. Kabid Keuangan dan Akuntansi
7. Kabid Personalia dan Kesekretariatan
B. Kepala Unit / Instansi
Adalah structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Kepala Unit/Unit bertanggung jawab atas satu atau
lebih koordinator kerja. Berikut adalah daftar Kepala Unit / Unit :
1. Kepala Unit Rawat Jalan
2. Kepala Unit Rawat Inap
3. Kepala IGD & VK
4. Kepala IBS & OK
5. Kepala Unit Laboratorium, Radiologi dan Fisioterapi
6. Kepala Unit Farmasi
7. Kepala Unit Rekam Medis
8. Kepala Unit Gizi
9. Kepala Unit K3
10. Kepala Unit Pelayanan Umum
11. Kepala Unit Logistik
12. Kepala Unit Perbendaharaan
13. Kepala Unit Akuntansi
14. Kepala Unit Perencanaan dan Anggaran
15. Kepala Unit SIM RS
16. Kepala Unit SDM dan Diklat
17. Kepala Unit Kesekretariatan
18. Kepala Instalasi Kamar jenazah
C. Koordinator / Kepala Ruang
Adalah jabatan dibawah tanggung jawab kepala unit / Unit.Memiliki wewenang untuk
mengatur operasional staf pelaksana setiap harinya. Berikut daftar Koordinator/Kepala
Ruang :
1. Kepala Ruang Kamila
2. Kepala Ruang Zal-B
3. Kepala Ruang As-Shobari
4. Kepala Ruang Pediatric
5. Kepala Ruang Perina
6. Kepala Ruang VK
7. Kepala Ruang OK
8. Kepala Ruang IGD
9. Kepala Ruang ICU
10. Kepala Ruang HD
D. Komite
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi, dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam Rangka Peningkatan dan

6
Pengembangan Mutu Rumah Sakit. Komite yang ada di Rumah Sakit Umum Harapan Ibu
Purbalingga adalah :
1. Komite Medik
2. Komite Mutu
3. Komite Akreditasi
4. Tim PPI
5. SPI
Adapun bagan struktur organisasi rumah sakit umum harapan ibu purbalingga adalah sebagai
berikut:

7
Keuangan

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA

DIREKTUR

BAGIAN BIDANG BIDANG SPI TIM PPI


Komite Komite KomiteKeper
PELAYANAN PENUNJANG
Etik Medik awatan

TIM K3RS
DIKLAT
Kesekretariatan& RT Seksi Seksi Seksi Seksi
Personalia &Logistik Keperawatan Yanmed PenunjangMedis PenunjangNonMedi
s

Ka. Ka.Keperawata INSTALASI INSTALASI REKAM MEDIS


PMKP
Ka.Administrasi Ka. SDM nRawatInap&R
Logistik UGD FARMASI
keuangan&Aset awatKhusus

INSTALASI
Ka. INSTALASI KAMAR
Ka.Anggaran&P Ka.Humas OK
Sanitasi LABORATORIUM JENAZAH
embukuan Ka.Keperawa
tanInstalasiRa INSTALASI
Ka. watInap ICU
Ka. IT INSTALASI CSSD PROMKES
Kendaraan
RADIOLOGI
INSTALASI
PERINA
Ka.
Ka. Sarpras INSTALASI
Keamanan INSTALASI FISIOTERAPI
HD Direktur
RSU Harapan Ibu Purbalingga

INSTALASI INSTALASI GIZI


IRNA

dr. Hj. Hayati Isti Fadah


INSTALASI
IRJA
8
InstalasiKebid
anan
BAB V
BAGAN ORGANISASI UNIT

Unit kamar jenazah adalah salah satu bagian dari unit yang bertugas memberikan pelayanan dan
pendampingan spiritualitas terhadap jenazah di Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga,
yang berada di bawah Kasi Yanmed. Instalasi kamar jenazah merupakan salah satu bagian yang
bertanggung jawab terhadap memberikan pelayanan dan pendampingan rohani kepada jenazah
sesuai dengan iman dan kepercayaannya masing-masing.

Bagan dan kompenen dalam struktur organisasi Unit kamar jenazah Rumah Sakit Umum
Harapan Ibu Purbalingga disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisai induk rumah sakit.
Struktur organisasi Instalasi kamar jenazah Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga adalah
sebagai berikut :

DIREKTUR
RSUHI PURBALINGGA

KASI YANMED

KASI KEPERAWATAN

KEPALA INSTALASI
KAMAR JENAZAH

STAF KAMAR
JENAZAH

BAB VI

9
URAIAN JABATAN
INSTALASI KAMAR JENAZAH
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA

Unit kamar jenazah Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga sesuai dengan struktur
organisasinya terdiri dari: Kepala unit dan staf pelaksana yang memiliki uraian jabatan sebagai
berikut:

1 Nama Jabatan Kepala Instalasi Kamar Jenazah


2 Pengertian : Pejabat struktural yang membantu Kasi Keperawatan dalam
pengelolaan Pelayanan Rumah Sakit
3 Persyaratan : 1. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara
horizontal maupun vertikal.
2. Berkepribadian menarik, sabar dan telaten menghadapi
pasien.
4 Tanggung Jawab : a. Bertanggunjawab langsung kepada Kasi Keperawatan
b. Bertanggungjawab terhadap hasil kerja staf.
5 Uraian Tugas : 1. Menyusun dan menyempurnakan standard prosedur
operasional (SPO) Yang di perlukan unit kerjanya dengan
memperhatikan standar pelayanan dan ketentuan
Akreditasi.
2. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta dokumen-
dokumen, mekanisme, prosedur, pelatihan, dan sebagainya.
Untuk kepentingan Akreditasi dan pemenuhan standar
pelayanan atau standar kerja yang suda di tetapkan dengan
selalu dilakukan koordinasi ke team akreditasi.
3. Menyusun rancangan pembagian shift kerja pegawai agar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk diberikan
kepada kepala seksi.
4. Mengkoordinir pegawai sehingga beban kerja pegawai saat
bertugas relatif bisa merata dengan senantiasa memberikan
pelayanan baik pada pasien.
5. Memerintakan rotasi tugas pegawai saat bekerja dengan
selalu memperhatikan kualitas pelayanan kepada pasien.
6. Berkoordinasi dengan seksi kerja yang lain bila sewaktu-
waktu memerlukan bantuan tenaga pada saat beban
pelayanan tinggi dan memerintakan pegawai yang bertugas
untuk membantu seksi yang di maksud demi
mempertahankan kualitas pelayanan.
7. Menginstruksikan dan mengendalikan pegawai agar
senantiasa mentaati arahan atau/ instruksi / kebijakan

10
manajemen.
8. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
ketertiban dan kedisiplinan pegawai.
9. Melakukan pengawasan kebersihan lingkungan/ wilayah
kerja.
10. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
keramahan dan standarisasi kualitas pelayanan.
11. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
kepatuhan pegawai dalam melaksanakan SPO.
12. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap
pemeliharaan dan pengunaan sarana prasarana RS sehingga
bisa lebih lama dipergunakan.
13. Memberikan peringatan, teguran, dan pembinaan bagi
pegawai yang kinerjanya kurang baik dan atau tidak
melaksanakan SPO.
14. Mengusulkan pemberian sangsi tertulis kepada kepala seksi
untuk diteruskan ke seksi SDM. Apabila ada pegawai yang
tidak mengindahkan peringatan atau teguran lisan.
15. Melakukan penilaian kinerja pegawai secara rutin.
16. Mengusulkan kenaikan pangkat berkala dan kenaikan
pangkat istimewa pegawai.
17. Merancang dan mengusulkan pelatihan dan pengembangan
pegawai sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
18. Pemantau dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
pelayanan khususnya untuk meningkatkan mutu pelayanan
atau kepuasan pasien.
19. Melakukan evaluasi penyempurnaan dan penyesuaian
terhadap kebijakan, pedoman, dan SPO yang kurang sesuai
untuk kemudian mengusulkannya kepada kepala seksi
untuk ditindak lanjuti penyesuaiannya.
20. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan operasional
(harian, mingguan, bulanan) untuk di serahkan kepada
kepala Unit.

6 Hasil Kerja : Memberikan evaluasi yang berkaitan dengan pelayanan di


instalasi kamar jenazah.
7 Wewenang : 1. Melaksanankan Pembinaan, Pengarahan, evaluasi
bagian staf kamar jenazah
2. Membagi Tugas
3. Memberi petunjuk pelaksana tugas serta koreksi yang
diperlukan
4. Memberi Penilaian kinerja staf kamar jenazah
5. Menjaga kerahasiaan sistem rumah sakit

11
6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
langsung
7. Menjalankan tugas lain yang diberikan

1 Nama Jabatan Staf Instalasi Kamar jenazah


2 Pengertian : Petugas yang membantu Kepala Instalasi kamar jenazah dalam
melakukan fungsi kamar jenazah Rumah Sakit
3 Persyaratan : 1. Mampu berkomunikasi dan kerjasama baik secara
horizontal maupun vertikal.
2. Berkepribadian menarik, sabar dan telaten menghadapi
pasien.
4 Tanggung Jawab : Kepala Instalasi kamar jenazah
5 Uraian Tugas : 1. Bertanggung jawab kepada kepala kamar jenazah.
2. Mengarahkan semua aktifitas staff yang barkaitan
dengan suplai alat steril bagi perawatan pasien di rumah
sakit
3. Menjaga kebersihan diri dan ruangan, karena hal
tersebut merupakan cerminan dari kebersihan linen
4. Menjaga inventaris yang dimiliki Instalasi kamar
jenazah

6 Hasil Kerja : Pelayanan yang diberikan kepada pasien dan karyawan


7 Wewenang : Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan langsung

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

UNIT
RANAP,ICU,IGD

LOGISTIK

KAMAR JENAZAH SDM

K3

PPI
Kasi
Keperawatan

12
URAIAN TATA HUBUNGAN KERJA
Unit Terkait Bentuk Hubungan Kerja
Kasi Melapor hasil kerja
Keperawatan
SDM Berkoordinasi dengan bagian SDM dalam permintaan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga di unit kamar jenazah
K3 Berkoordinasi untuk keselamatan di unit kamar jenazah
Logistik Berkoordinasi dalam hal pengadaan Sarana lainya.
PPI Berkoordinasi dalam hal perawatan jenazah, penggunaan APD dan
pembuangan limbah
Unit Penerimaan permintaan pelayanan kamar jenazah
Ranap,ICU,IGD

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga kamar jenazah yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi


dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Kamar jenazah
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga adalah sebagai berikut :

A. Kualifikasi SDM

Kualifikasi
Pendidikan Formal Masa
No Nama jabatan Jumlah tersedia Ket
Forman Non Formal Kerja

1 Kepala Unit DIII - 4 tahun 1 1


2 Staf SMA - 20 tahun 1 1

B. Dasar Perhitungan Ketenagaan Kamar jenazah


Sesuai Ketentuan Pedoman SDM Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga
C. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Kamar jenazah yaitu :
Dinas Pagi : Pukul 07.00 - 14.00 WIB
Dinas Sore : Pukul 14.00 21.00 WIB
Diluar jam kerja : Pukul 21.00 07.00 bisa dipanggil on call.

14
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Instalasi Kamar
jenazah selama 3 minggu, setelah melalui test dalam seleksi penerimaan pegawai yang
terkait dengan pelayanan yang ada di Instalasi Kamar jenazah. Jadwal Orientasi sesuai tabel
dibawah ini :

Tabel Orientasi petugas baru Kamar jenazah

NO MATERI WAKTU PENGARAH


Ka.Kamar
1 Perkenalan karyawan 30 menit
jenazah
Orientasi ruangan dan kegiatan di ruang Kamar
Ka.Kamar
2 jenazah Rumah Sakit Umum Harapan Ibu 60 menit
jenazah
Purbalingga secara keseluruhan
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi Ka.Kamar
3 30 menit
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga jenazah
Ka.Kamar
4 Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan di 30 menit
jenazah
Ka.Kamar
5 Bimbingan pelayanan sesuai SOP 60 menit
jenazah
Ka.Kamar
6 Bimbingan dan evaluasi kerja 3 Minggu
jenazah

15
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT
Rapat Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
Insidentil yang perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Disesuaikan
Tempat : Disesuaikan
Peserta : Direktur, Kasi Yanmed, Kasi Keperawatan, Kepala
Instalasi Kamar Jenazah dan pelaksana
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan : Undangan, Daftar hadir, notulen rapat.
Rapat laporan/rekomendasi/usulan kepada Atasan.

BAB XII
PELAPORAN

16
A. Laporan bulanan
Laporan bulanan Instalasi Kamar jenazah terdiri dari :
1. Rekapitulasi pelayanan Instalasi kamar jenazah

BAB XIII
PENUTUP

17
Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kamar jenazah Rumah
Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai
pegangan bagi seluruh staf di Kamar jenazah.

Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi
pengorganisasian di Unit Kamar jenazah Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga
secara singkat.

18

Anda mungkin juga menyukai