Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kesehatan menyangkut semua segi kehidupan baik dimasa lalu sekarang dan
masa yang akan datang. Ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas . Dalam sejarahnya telah
terjadi perubahan orientasi nilai dan pemikiran mengenai upaya pemecahan masalah kesehatan.
Proses perubahan orientasi nilai dan pemikiran tersebut selalu berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan sosial budaya.
Perkembangan perumah sakitan yang terjadi dewasa ini sangat pesat dimana setiap rumah
sakit berlomba-lomba mengemas layanan untuk menarik konsumen. Upaya untuk mewujudakan
pelayanan yang solid tersebut tak lepas dari struktur organisasi yang baik.
Dalam menyusun suatu organisasi diperlukan referensi- eferansi yang sesuai dengan
perkembangan dan keadaan dalam suatu perusahaan serta kearah mana suatu perusahaan akan
dibawa. Peran suatu organisasi dalam pelayanan sangat penting dimana untuk menciptakan suatu
produk memerlukan keterlibatan dan koordinasi dengan berbagai unit/ bagian.
Dalam penerapan organisasi lini staf maka dibentuk tiga manajer sistem yaitu manajer
sistem rawat jalan, manajer sistem rawat darurat dan sistem manajer rawat inap dan intensif sebagai
kepala atau motor dalam memberikan pelayanan, dimana dalam pelaksanaan organisasi semua staf
yang terlibat dalam pelayanan harus berperan aktif dalam memberikan kontribusi keahliannya,
kontribusi pelayanan dan kontribusi informasi yang dibutuhkan, agar diperoleh pelayanan yang
cepat, akurat, nyaman dan efisien
A. Ruang Lingkup Pelayanan Gizi RSU Islam Cawas
Pelayanan gizi di RSU Islam Cawas terdiri dari 4 macam kegiatan pokok, yaitu:

1. Produksi dan Distribusi Makanan


a. Menyusun standar makanan
b. Menyusun kebutuhan diet pasien
c. Menyusun formula ,menu dan perencanaan kebutuhan bahan makanan
d. Menyusun anggaran belanja Instalasi Gizi
e. Melakukan pengadaan bahan makanan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi
bahan makanan
f. Mengelola produksi dan distribusi makanan bagi pasien rawat inap dan rawat jalan
serta pegawai sesuai kebutuhan

2. Pelayanan Gizi Rawat Inap


a. Menyusun rancangan diet pasien rawat inap sesuai dengan keadaan pasien dan
penyakitnya
b. Melakukan evaluasi diet di ruang rawat inap

3. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi


Merencanakan dan melakukan penyuluhan / konsultasi diet dan rujukan diet bagi pasien
rawat inap dan rawat jalan secara individu , kelompok, massal.
Berupa kegiatan :
a. Penyuluhan gizi di luar rumah sakit
b. Penyuluhan gizi di poli rawat jalan

1
c. Konsultasi Gizi rawat jalan dan rawat inap
d. Perencanaan kebutuhan leaflet dan form klinik gizi
e. Penyegaran ilmu gizi bagi pelaksana diadakan sebulan 1 kali

4. Penelitian dan Pengembangan Gizi terapan


Melakukan program peningkatan mutu ,meliputi :
a. Angka Daya terima makanan pasien
b. Ketepatan pemberian diet pasien
c. Ketepatan realisasi fooding out
d. Ketepatan pemberian diet diluar jam fooding
e. Menganalisa Pencapaian angka konsultasi Gizi Pasien rawat inap dan rawat jalan

B. Strategi Dalam Pengembangan Gizi


Pengembangan pelayanan gizi mempunyai strategi dengan berpedoman pada standar
pelayanan gizi. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1. Pengembangan organisasi Gizi RSU Islam Cawas yang hemat struktur dan kaya fungsi.
2. Peningkatan efisiensi sumber daya manusia.
3. Pendekatan manajemen mutu ruang gizi secara terpadu.
4. Peningkatan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia di gizi RSU Islam Cawas
secara profesional dan islami.
5. Peningkatan semangat kewirausahaan, kemitraan dan berwawasan global.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSU Islam Cawas - Klaten berdiri tanggal 15 Mei 2004. Awal pendiriannya merupakan
Klinik 24 jam yang melayani masyarakat melalui pelayanan poliklinik dan gawat darurat 24 jam.
Pada tanggal 31 Desember 2014 status Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah Islam
Cawas berdasarkan Keputusan Bupati Klaten Nomor 503 / 527 /2014. Dan pada tanggal 29
Agustus 2019 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas dan Penanaman Modal dan Pelayanan
terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Nomor 503.24/001/OPP Tahun 2019 Tentang pemberian
izin perubahan operasional Rumah Sakit maka status Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Umum
tipe D. Rumah Sakit Umum Islam Cawas – Klaten selanjutnya disebut RSU Islam Cawas Klaten
merupakan salah satu amal usaha Yayasan Jamaah Haji Klaten yang didirikan untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah Cawas dan sekitarnya.

Sebagai amal usaha dibawah naungan Yayasan Jamaah Haji Klaten, RSU Islam Cawas
dilengkapi oleh Masjid agar pengunjung dan pasien bisa beribadah dengan nyaman. Rumah
Sakit Umum Islam Cawas melaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat/individu-
individu yang membutuhkannya tanpa memandang suku,agama, ras dan golongan. Wilayah
cakupan RSU Islam Cawas meliputi beberapa wilayah yaitu : Cawas, Ngawen, Semin,
Sukoharjo, Bayat, Manyaran. Kegiatan pelayanan RSU Islam Cawas yang tersedia saat ini
adalah
1. UGD 24 Jam 21. Poliklinik Penyakit Anak
2. Kamar operasi 22. Poliklinik Kulit dan Kelamin
3. Kamar bersalin 23. Fisioterapi
4. Rawat inap : 60 Tempat Tidur 24. Konsultasi Gizi
a. VIP : 3 Tempat Tidur
b. Kelas I : 12 Tempat Tidur
c. Kelas 2 : 14 Tempat Tidur
d. Kelas 3 : 25 Tempat Tidur
e. HCU : 4 Tempat Tidur
f. Isolasi : 2 Tempat Tidur
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Farmasi
8. Poliklinik Umum
9. Poliklinik Gigi
10. Poliklinik Bedah Umum
11. Poliklinik Bedah Anak
12. Poliklinik Urologi
13. Poliklinik Jantung dan Pembuluh Darah
14. Poliklinik Penyakit Dalam
15. Poliklinik Bedah Tulang / Ortopedi
16. Poliklinik Penyakit Kebidanan Dan Kandungan
17. Poliklinik Rehabilitasi Medis
18. Poliklinik THT – KL
19. Poliklinik Penyakit Syaraf / Neurologi
20. Poliklinik Paru

3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI DASAR, DAN KEYAKINAN DASAR
RSU ISLAM CAWAS

A. Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Umum Islam Syariah Yang Unggul Dan Terpercaya.
B. Misi
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Profesional Dan Islami Dengan Mengutamakan
Mutu Dan Keselamatan Pasien.
2. Mengembangkan Pelayanan Bedah Tulang/ Orthopedi.

C. Motto
Ramah, Nyaman, Efisien Islami
D. Tujuan
1. Memberikan pelayanan Paripurna, Profesional agar masyarakat tidak berobat keluar kota
2. Membantu Dalam Memberikan Pelayanan kesehatan kepada kaum Dhuafa di daerah Cawas

E. Nilai Dasar
1. Sikap Bekerja
a. Berbuat Baik
b. Jujur, Disiplin, Bertanggung Jawab, Berwawasan Ke Depan
2. Sikap Pelayanan
Ikhlas, Kasih Sayang, Adil & Peduli
3. Sikap Terhadap Pekerjaan
Kerja Keras, Jujur, Meningkatkan Kemampuan Diri
4. Sikap Terhadap SDM
Pemberdayaan & Peningkatan Kemampuan

F. Keyakinan Dasar
1. Saya yakin bahwa berbuat baik adalah wajib sebagaimana Allah SWT, telah berbuat
baik kepada kita.
2. Saya yakin bekerja adalah beribadah kepda Allah SWT, maka didalam bekerja
saya harus : jujur, disiplin, bertanggung jawab dan berwawasan kedepan.
3. Saya yakin pasien adalah saudara kita yang membutuhkan perhatian, maka saya akan
melayani dengan : ikhlas, kasih sayang, adil dan peduli.
4. Saya yakin bahwa kepercayaan orang lain tumbuh dari karakter atau sifat yang saya
bangun secara mandiri, maka didalam bekerja saya akan : bekerja keras, jujur dan selalu
meningkatkan kemampuan diri.
5. Saya yakin bahwa karyawan yang baik adalah aset yang penting dalam rumah sakit, maka
saya akan selalu memberdayakan dan meningkatkan kemampuannya.

4
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM CAWAS – KLATEN

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI

5
BAB VI
URAIAN JABATAN DI RUANG GIZI

A. Kepala Instalasi Penunjang Medis


1. Kedudukan
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Direktur RSU Islam Cawas.
b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan diinstalasi radiologi,laboratorium dan gizi.
c. Bertanggung jawab langsung kepada direktur RSU Islam Cawas melalui kepala bidang
pelayanan medis.

2. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan minimal S1 kedokteran.
b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai staf medis
c. Membuat laporan bulanan bagiannya kepada Direktur RSU Islam Cawas

3. Tugas Pokok dan fungsi


a. Mengkoordinasikan kegiatan di instalasi radiologi,laboratorium,dan gizi sehingga
berjalan lancar.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelayanan
radiologi,laboratorium dan gizi
c. Menyusun kebutuhan bahan dan alat yang diperlukan untuk pelayanan dibagiannya
secara berkala dan memantau persediaanya secara efektif dan efisien.
d. Membuat laporan kegiatan di bagiaannya kepada Direktur.
e. Menyusun kebutuhan tenaga,alat dan sumber daya lainnya yang diperlukan
dibagiannya.
f. Membuat jadwal kerja staf yang ada dibagiaannya
g. Membimbing,mengarahkan,dan menilai staf yang ada dibagiaannya sehingga dapat
memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.
h. Mengkoordinir program untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
i. Menyusun program dan anggaran tahunan dibagiannya serta mengevaluasi secara
berkala.
j. Membuat tarif yang rasional dengan harga terjangkau serta kompetitif.
k. Membuat protap dibagian gizi ,laboratorium,dan radiologi
l. Membuat inventaris barang yang ada di bagiannya.

4. Wewenang

6
a. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja staf yang bekerja di jajarannya
serta bertanggung jawab terhadap pembinaannya.
b. Mengusulkan mutasi, promosi, demosi, rotasi dan pemberhentian dari staf yang
dipimpinnya agar dapat bekerja sama dengan bagian terkait.

B. Kepala Unit Gizi


1. Kedudukan
a. Diangkat dan diberhentikan oleh Direktur RSU Islam Cawas.
b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan diinstalasi radiologi,laboratorium dan gizi.
c. Bertanggung jawab langsung kepada direktur RSU Islam Cawas melalui kepala bidang
penunjang medis.

2. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan minimal S1 kedokteran atau S1 Gizi dengan masa kerja di RS Umum Islam
Cawas 5 tahun atau D3 Gizi dengan masa kerja 10 tahun.
b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun pada jabatan setingkat
c. Memiliki kemampuan memimpin
d. Sehat jasmani dan rohani

3. Tugas Pokok
a. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap unit kerjanya
b. Mengusulkan rencana anggaran dan biaya unit kerja
c. Membuat laporan bulanan unitnya kepada Direktur RSU Islam Cawas

4. Uraian Tugas
a. Menyususn rencana kerja dan mengatur kegiatan pelayanan dapur dan gizi
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelayanan gizi
c. Membuat laporan kegiatan di unitnya kepada direktur
d. Menyusun kebutuhan tenaga, alat, dan sumber daya lainnya yang diperlukan di
unitnya.
e. Mengatur jadwal kerja staf yang ada di unitnya
f. Menyusun rencana kebutuhan pangan, dan memantau ketersediaannya secara berkala
g. Mengkoordinir pelayanan di gizi sehingga terlaksana sesuai permintaan diit pasien
sesuai terapi dokter
h. Mengawasi penggunaan bahan pangan dan alat secara efektif dan efisien
i. Memberikan orientasi pada karyawan baru dan tenaga lain di ruangannya
j. Menyusun indikator mutu unitnya
k. Melakukan kendali mutu dan kendali biaya di unitnya

5. Wewenang
a. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja/kompetensi staf yang bekerja di
jajarannya serta bertanggung jawab terhadap pembinaan staf dan kelancaran tugas
bagiannya terhadap pembinaannya
b. Mengusulkan mutasi promosi atau rotasi dari staf yang dipimpinnya, bekerja sama
dengan bagian terkait.

C. Ahli Gizi Pelaksana

7
1. Kedudukan
a. Ahli gizi pelaksana bertugas membantu kepala ruang gizi dalam penyediaan dan
pelayanan gizi pasien di rumah sakit.
b. Ahli gizi pelaksana diangkat dan diberhentikan oleh direktur atas usulan kepala ruang
gizi.
c. Ahli gizi pelaksana bertanggung jawab kepada kepala ruang gizi.
2. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan D III Gizi
b. Memiliki Sertifikat Nutritional Care Process (NCP)
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berkepribadian dan berakhlak baik
e. Mampu berkomunikasi dengan baik dan jujur
3. Tugas Pokok
a. Membantu mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap unit kerjanya
b. Membantu mengusulkan rencana anggaran dan biaya unit kerja
c. Membantu membuat laporan bulanan unitnya kepada Direktur RSU Islam Cawas

4. Uraian Tugas
a. Membantu menyusun rencana kerja dan mengatur kegiatan pelayanan dapur dan gizi
b. Membantu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelayanan gizi
c. Membantu membuat laporan kegiatan di unitnya kepada direktur
d. Membantu menyusun kebutuhan tenaga, alat, dan sumber daya lainnya yang diperlukan di
unitnya.
e. Mmbantu mengatur jadwal kerja staf yang ada di unitnya
f. Membantu menyusun rencana kebutuhan pangan, dan memantau ketersediaannya secara
berkala
g. Membantu mengkoordinir pelayanan di gizi sehingga terlaksana sesuai permintaan diit
pasien sesuai terapi dokter
h. Membantu mengawasi penggunaan bahan pangan dan alat secara efektif dan efisien
i. Membantu memberikan orientasi pada karyawan baru dan tenaga lain di ruangannya
j. Mmbantu menyusun indikator mutu unitnya
k. Membantu melakukan kendali mutu dan kendali biaya di unitnya

5. Wewenang
a. Membantu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja/kompetensi staf yang
bekerja di jajarannya serta bertanggung jawab terhadap pembinaan staf dan kelancaran
tugas bagiannya terhadap pembinaannya
b. Membantu mengusulkan mutasi promosi atau rotasi dari staf yang dipimpinnya, bekerja
sama dengan bagian terkait

D. Pelaksana Dapur
1. Kedudukan
a. Pelaksana Dapur adalah seorang yang memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk
melaksanakan proses pelayanan gizi pasien.
b. Pelaksana Dapur adalah seorang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
melaksanakan proses pelayanan gizi pasien secara efektif dan efisien.

8
c. Pelaksana Dapur di angkat dan diberhentikan oleh Direktur atas usulan Ka. Ruang Gizi
d. Pelaksana Dapur bertanggung jawab kepada Ka. Ruang Gizi.

2. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan SLTA / SMKK
b. Memiliki Sertifikat :
1) Pelatihan Boga Intern maupun Extern.
2) Pelatihan Customer Service.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berkepribadian dan berakhlak baik.
e. Mampu berkomunikasikan dengan baik, jujur dan kemauan melayani tinggi.

3. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Pelaksana Persiapan
1) Pelaksana persiapan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan proses
persiapan bahan makanan yang meliputi persiapan bahan lauk hewani, nabati, sayur,
buah, bumbu dan snack.
2) Menjaga kebersihan dan kerapian ruang persiapan/peracikan
3) Mengecek persediaan bahan makanan untuk kemudian dilaporkan kepada pelaksana
pengolahan (sebagai penanggung jawab rekapitulasi pemakaian bahan makanan).
4) Melakukan pemotongan lauk, sayur, buah sesuai standar porsi untuk kemudian dilakukan
pencucian dan pengemasan sesuai perlakuan dari masing-masing bahan makanan.
5) Mempersiapkan dan mengupas bumbu sesuai standar bumbu untuk kebutuhan satu hari.
6) Wewenang:
a) Mengatur kelancaran pelaksanaan proses persiapan bahan makanan.
b) Mengusulkan ketersediaan fasilitas dan bahan makanan.

b. Pelaksana Pengolahan dan Produksi


1) Mengatur dan melaksanakan proses pengolahan makanan yang meliputi makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayur dan snack, baik yang berdiit khusus maupun diit biasa.
2) Merencanakan cara kerja memasak dan waktu agar sesuai dengan menu dan jadwal
fooding yang telah ditentukan.
3) Melakukan penilaian terhadap resep baru serta mengembangkan resep baru tersebut.
4) Melaksanakan proses pengolahan sesuai standar resep, standar porsi dan standar bumbu
yang telah ditentukan.
5) Menjaga kebersihan dan kerapian peralatan dan ruang pengolahan.
6) Mengkonsultasikan cara kerja pengolahan bahan makanan bila terjadi kesulitan dengan
Ahli gizi.
7) Bertanggung jawab terhadap rekapitulasi pemakaian bahan makanan dari gudang kecil
untuk keperluan pengolahan.
8) Bertanggung jawab terhadap ketepatan cita rasa masakan.
9) Wewenang:
a) Mengusulkan ketersediaan fasilitas di bagian pengolahan dan produksi.
b) Mengatur fasilitas yang ada di bagian pengolahan dan produksi.

c.Pelaksana Pemorsian dan Distribusi

9
1) Melakukan pemorsian sesuai aturan diet yang ada.
2) Melakukan pengecekan bon diet dari bangsal.
3) Melaporkan kepada ahli Gizi untuk menilai/mengontrol makanan, minuman/snack
sebelum didistribusikan.
4) Mendistribusikan makanan, minuman dan snack pada pasien di ruangan.
5) Menarik kembali peralatan makan setelah digunakan.
6) Mencatat dan menghitung peralatan makan sebelum dan sesudah dipakai.
7) Wewenang: Mengusulkan ketersediaan fasilitas dan peralatan pada bagian pemorsian dan
distribusi.

d. Pelaksana Pencucian
1) Pelaksana pencucian bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan proses
pencucian peralatan yang meliputi peralatan makan, baik yang infeksius maupun yang
non infeksius dan peralatan pengolahan.
2) Merencanakan cara kerja pencucian peralatan agar efektif dan efisien.
3) Mencuci peralatan makan sesuai dengan protap pencucian.
4) Menginventaris alat bila ada peralatan yang pecah atau tidak layak pakai unuk kemudian
dilaporkan kepada atasan.
5) Menyiapkan peralatan yang selalu bersih dan siap pakai.
6) Wewenang:Mengusulkan ketersediaan fasilitas dan peralatan pencucian.

10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT GIZI

A. Instalasi Rawat Darurat :


1. Pelayanan konsultasi gizi
2. Penyediaan nutrisi untuk pasien dalam kondisi darurat

B. Poliklinik :
1. Pelayanan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat jalan
2. Penyediaan konsumsi untuk dokter praktek

C. Rawat Inap
1. Pelayanan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat inap
2. Pelayanan gizi ruang rawat inap
3. Penelitian dan pengembangan gizi terapan
4. Distribusi makanan

D. Bagian Rekam Medis


1. Mengirim laporan jumlah pelayanan instalasi gizi dalam 1 bulan
2. Menyediakan konsumsi untuk keperluan kegiatan RS ( rapat, bongkar dll)
3. Menyediakan extra fooding untuk petugas jaga malam

E. Bagian SDM
1. Melakukan koordinasi yang berhubungan penilaian, pembinaan, rotasi, mutasi karyawan,
presensi dll yang berhubungan dengan karyawan.
2. Menyediakan konsumsi untuk keperluan kegiatan RS ( rapat, bongkar dll)

F. PSRS
1. Melakukan koordinasi apabila terjadi kerusakan, perbaikan , pemasangan alat atau
instalasi listrik.
2. Melakukan koordinasi tentang kebersihan ruangan dan lingkungan kerja

11
G. Bagian Umum
1. Mengajukan anggaran kebutuhan rutin bulanan
2. Menyediakan konsumsi untuk keperluan kegiatan RS ( rapat, bongkar dll)

H. Akuntansi dan keuangan


1. Melakukan koordinasi tentang laporan pendapatan , dan perubahan tarif atau tarif baru
2. Menyediakan konsumsi untuk keperluan kegiatan RS ( rapat, bongkar, dll).
3. Melakukan koordinasi dalam hal administrasi keuangan/nota/SPM.

I. Instalasi Farmasi
1. Melakukan koordinasi permintaan penyediaan susu formula 1 bulan sekali
2. Menyediakan konsumsi untuk keperluan kegiatan RS ( rapat, bongkar dll)

J. Humas
1. Melakukan koordinasi dengan HUMAS agar instalasi gizi dapat dikenal dan dapat
bekerja
sama dengan pihak yang membutuhkan pelayanan gizi.
2. Survey kepuasan pasien

K. Pengadaan Barang
Melakukan koordinasi pengadaan bahan makanan kering, snack, dan lain lain yang
menunjang pelayanan gizi.

12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Analisa Beban Kerja Ahli Gizi

FREKUENSI TOTAL WAKTU


WAKTU JUMLAH
NO PEKERJAAN WAKTU EFEKTI
JENIS PEKERJAAN (MENIT) KARYAWAN
PER HARI (MENIT) F
(URAIAN TUGAS)

(a) (b) (a x b) (d = 420) ( e = c : d)


1 Mengecek bon permintaan 15 2 30
diet pasien
2 Membuat label diet 15 2 30
3 Membuat bon belanja 10 1 10
4 Menerima dan mengecek 60 1 60
belanja gizi
5 Memberi operan 15 2 30
6 Mengisi control suhu 5 2 10
7 Uji cita rasa 5 2 10
8 Mengecek diet pasien 60 2 120
9 Mengecek snack pasien 30 2 60
10 Membuat operan 10 2 20
11 Konsultasi ke pasien 120 2 240
12 Membuat asuhan gizi 60 1 60
13 Membuat laporan harian 30 1 30
14 Membuat jadwal dan 1,8 1 1,8
laporan bulanan

13
15 Isoma 30 1 30
Jumlah 481,8 23 741,8 420 1.76

Kebutuhan Tenaga (1 Shift):


SDM per hari + (76/289 x SDM per hari)
1,76 + (76/289 x 1.76)
1.76 + 0.46 = 2 orang
Evaluasi :
Jumlah tenaga gizi RSU Islam Cawas ada sebanyak 2 orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
tenaga dengan analisa beban kerja dibutuhkan 2 orang untuk 2 shift

B. Analisa Beban Kerja Pelaksana Pengolahan

Frekuensi Total
Jenis Pekerjaan Waktu Waktu Jumlah
No Pekerjaan/ Waktu
(Uraian Tugas) (Menit) Efektif Karyawan
Hari (Menit)

(a) (b) (a x b) (d = 420) ( e = c : d)


1 Membaca operan dan 15 3 45
menganalisa
2 Persiapan dan meracik 45 2 90
3 Merebus air untuk 45 2 90
snack pasien
4 Memasak bubur/nasi 45 3 135
5 Memasak BSS 30 1 30
6 Memasak sayur 45 3 135
7 Memasak lauk nabati 45 3 135
8 Memasak lauk hewani 45 3 135
9 Uji cita rasa oleh AG 5 2 10
10 Memorsi makanan 30 3 90
11 Menggarnis 10 3 30
12 Menutup makanan 20 3 60
13 Menyajikan snack 45 3 135
14 Menyajikan makanan 45 3 135
15 Mencuci alat makan 45 3 135
pasien

14
16 Mencuci alat masak 15 3 45
17 Mempersiapkan alat 15 3 45
makan pasien untuk
shift selanjutnya
18 Meracik untuk shift 30 2 60
selanjutnya
19 Membersihkan dapur 30 2 60
20 Ishoma 30 2 60
21 Mengantar snack 15 2 30
dokter
22 Mengantar makan 15 1 15
untuk OK
23 Membersihkan alat 15 1 15
makan OK
24 Mengisi buku operan 15 3 45
25 Menimbang dan 15 3 45
mengisi buku sisa
makanan
Jumlah 710 63 1810 420 4.3

Kebutuhan Tenaga (2 Shift):


SDM per hari + (92/273 x SDM per hari)
4.3 + (92/273 x 4.3)
4.3+ 1.44 = 6.19
Evaluasi :
Jumlah tenaga pelaksana gizi RSU Islam Cawas ada sebanyak 6 orang. Berdasarkan
perhitungan kebutuhan tenaga dengan analisa beban kerja dibutuhkan 5 orang untuk 2 shift,
pagi dan siang dengan rincian 3 pagi dan 2 siang, serta 1 libur

C. Kesimpulan Perhitungan Pola Ketenagaan Unit Gizi 2019

Pola Ketenagaan
Jenis
Standar Perhitungan Beban Realisasi Keterangan
Pelayanan
Kerja
Ka. Ruang 1 1 Sesuai perhitungan
Ahli Gizi
1 1 Sesuai perhitungan
Pelaksana
Pelaksana
3 3 Sesuai perhitungan
Shift Pagi
Pelaksana 2
2 Sesuai perhitungan
Shift Siang

Keterangan: Dari data diatas, diperoleh kesimpulan bahwa beban kerja dan realisasi pada
unit gizi telah memenuhi perhitungan.

15
D. Kualifikasi Tenaga Gizi
No Nama Pendidikan Pelatihan Jabatan
Pelatihan gizi kuliner
1 Rina Astuti, AMG D3 GIZI dan seminar diet dan Kepala Ruang Gizi
gizi.
Pelatihan gizi kuliner
2 Kartika R.H, AMG D3 GIZI dan seminar diet dan Ahli Gizi Pelaksana
gizi.
3 Triningsih SLTP Pelatihan gizi kuliner Pelaksana
4 Tri Nurwanti SMU Pelatihan gizi kuliner Pelaksana

5 Retno Sidanti SMEA Pelatihan gizi kuliner Pelaksana

6 Nita Aryani SMEA Pelaksana

7 Dwi Rahayu SMEA Pelaksana

8 Endang SA SMEA Pelaksana

E. Rekruitmen Seleksi
1. Pengertian
Rekruitmen dan seleksi adalah suatu proses penambahan ketenagaan berdasarkan
pada pola ketenagaan yang disusun oleh Instalasi Gizi agar ketenagaan di unit tersebut
sesuai/terpenuhi.
2. Tujuan
a. Memenuhi jumlah petugas agar sesuai antara pola ketenagaan dengan beban kerja yang
ada.
b. Agar kebutuhan pasien dan pelayanan gizi terpenuhi.
3. Waktu
a. Bila ada karyawan yang mengundurkan diri/pensiun.
b. Bila beban kerja meningkat sehingga berdasarkan analisis beban kerja perlu
penambahan sumberdaya manusia
4. Pelaksanaan Program
Menyesuaikan berdasarkan kebutuhan rumah sakit.
5. Sasaran

16
Mendapatkan tenaga/petugas yang memenuhi kualifikasi dan trampil
Uraian program :
a. Kepala Instalasi Gizi mengajukan permohonan penambahan tenaga / petugas baru ke
direktur.
b. Setelah permohonan diterima seleksi dilaksanakan oleh bagian SDM dengan panitia
seleksi dengan melibatkan Kepala ruang Gizi
c. Ujian seleksi meliputi tes tertulis,wawancara,psikotest,praktek pelayanan gizi, dan tes
kesehatan.
d. Hasil dikoreksi oleh panitia seleksi setelah seleksi direkap dan laporkan ke direksi.

F. Uraian Program `
1. Satuan Nilai
a. Bagian SDM memberikan lembar penilaian SN kepada seluruh karyawan melalui
atasan terkait sebanyak dua kali selama satu tahun pada bulan Juni dan Desember.
b. Atasan langsung menyerahkan lembar penilaian SN yang telah ditandatangani yang
dinilai, atasan langsung dan tidak langsung.
c. Bagian SDM merekap hasil penilaian dan melaporkan pada direksi.

2. Kompetensi Karyawan
a. Bagian SDM memberikan lembar kompetensi karyawan baru atau lama yang
memempati unit kerja atau jabatan baru untuk dinilai atasan langsung.
b. Penilaian ulang dilaksanakan setiap tahun sekali pada bulan Oktober.
c. Atasan langsung menyerahkan lembar kompetensi karyawan yang telah diisi
aktualnya dan catatan kekuranganya serta telah ditandatangani oleh karyawan yang
bersangkutan dan atasan langsung ke SDM.
d. SDM merekap hasil nilai kompetensi untuk dilaporkan ke SDM.
e. Kekurangan kompetensi dari karyawan digunakan sebagai dasar untuk pembuatan
program pelatihan dan pengembangan karyawan pada tahun anggaran berikutnya.
f. Bagian SDM menindaklanjuti disposisi Direksi tetang hal-hal yang berhubungan
dengan hasil kompetensi karyawan.

3. Pelaporan
a. Bagian SDM merekap hasil penilaian dan melaporkan pada direksi.
b. Bagian SDM menindak lanjuti disposisi Direksi tentang hal-hal yang berhubungan
dengan hasil kompetensi karyawan.

17
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI RSU ISLAM CAWAS KLATEN

A. Program Orientasi RSU Islam Cawas Klaten


1. Pendahuluan
Program orientasi RSU Islam Cawas adalah program pengenalan tentang segala hal
yang menyangkut RSU Islam Cawas, baik Visi, Misi, Falsafah, Kebijakan Organisasi
dengan segala tata kerjanya, hak dan kewajiban / peraturan maupun segala prosedur kerja
serta fasilitas dan sarana yang ada. Program orientasi merupakan upaya agar setiap calon
tenaga kerja / karyawan yang akan bekerja di RSU Islam Cawas mengetahui hal-hal
mendasar tentang RSU Islam Cawas dan mengetahui uraian tugas pekerjaan sesuai
pendidikan dan bidang kerjanya sehingga siap bekerja di unit kerjanya. Program orientasi
ini juga diperlukan bagi para pengguna jasa pelayanan yang akan melaksanakan program
pendidikan di RSU Islam Cawas seperti para siswa maupun mahasiswa yang akan praktik
maupun magang di RSU Islam Cawas Klaten.

2. Tujuan
Tujuan dari orientasi adalah :
a. Tujuan Umum
1) Mengetahui sejarah RSU Islam Cawas Klaten
2) Mengetahui visi, misi, tujuan, dan falsafahRSKBt Islam cawas Klaten
3) Mengetahui keyakinan dan nilai dasar RSU Islam Cawas Klaten
4) Mengetahui kebijakan mutu RSU Islam Cawas Klaten
5) Mengetahui tata kerja, struktur organisasi dan staffing RSU Islam Cawas Klaten
6) Mengetahui sarana dan prasarana RSU Islam Cawas.
7) Mengetahui peraturan kepegawaian
8) Mengetahui pelayanan islami
9) Mengetahui infeksi nosokomial, Universal Precaution dan K-3
10) Mengenal lingkungan fisik RSU Islam Cawas Klaten
11) Mengenal pejabat struktural dan pejabat lain RSU Islam Cawas Klaten

b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui dan memahami organisasi dan tata kerja di unit kerja.
2) Mengetahui dan memahami Visi dan Misi di unit kerja.
3) Mengetahui dan memahami Proses Bisnis di unit kerja
4) Mengetahui dan memahami Prosedur Mutu dan Prosedur Tetap di unit kerja.
5) Mengetahui dan memahami Instruksi Kerja di unit kerja.

18
6) Mengetahui dan memahami sarana dan peralatan kerja di unit kerja.
7) Peserta orientasi siap melaksanakan pekerjaan sesuai pendidikan dan bidang
kerjanya.

3. Waktu
a. Orientasi Umum dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) hari.
b. Orientasi Bidang Kerja (khusus) dilaksanakan maksimal dalam 4 (empat) hari.
c. Waktu pelaksanaan Orientasi Bidang Kerja bisa dipadatkan menjadi kurang dari
(empat) hari tergantung kondisi dan kebutuhan di unit kerja terkait.

4. Sasaran
Program orientasi di berikan kepada :
a. Karyawan Lama
Karyawan lama adalah karyawan Rumah Sakit Islam Klaten yang menempati
unit kerja atau jabatan baru, atau sebagai bentuk penyegaran (refreshing) bagi
karyawan lama di tempat kerjanya secara periodik.
b. Karyawan Baru
Karyawan baru adalah karyawan kontrak, tamu (tetap dan tidak tetap), Out
sourching, magang dan pekerja harian lepas.

5. Unit Pelaksana Program


a. Orientasi Umum dilaksanakan dibawah tanggung jawab bagian SDM.
b. Orientasi Bidang Kerja (Khusus) dilaksanakan di unit kerja dan pelaksanaannya
dibawah tanggung jawab Kepala Instalasi Gizi

6. Materi Orientasi Dan Penanggungjawab Pelaksanaan


a. Karyawan Lama
1) Materi : Orientasi bidang kerja
2) Penanggung jawab :
b. Karyawan Baru
1) Materi : Orientasi umum dan bidang kerja
2) Penanggungjawab :
a) Orientasi Umum di bawah bidang SDM
b) Orientasi bidang kerja tanggung jawab Kepala ruang Gizi
c. Peserta Didik
1) Materi : Orientasi umum dan bidang kerja
2) Penanggungjawab : Orientasi Umum di bawah bidang SDM
d. Ketentuan Khusus Materi Orientasi Bidang Kerja.
Pada orientasi bidang kerja, materi yang diberikan bisa ditambahkan dengan materi
yang dipandang perlu untuk bidang kerja di unit terkait.

7. Uraian Pelaksanaan Program Orientasi


a. Karyawan Lama

19
Waktu orientasi untuk karyawan lama yang menempati unit kerja dan atau
menduduki jabatan baru maksimal 4 (empat) hari dengan materi orientasi disesuaikan
ketentuan yang berlaku di unit kerja terkait.
b. Karyawan Baru
Waktu orientasi untuk karyawan baru dilaksanakan dalam waktu maksimal 5 (lima)
hari dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Hari I Materi Orientasi Umum oleh Bagian SDM.
2) Hari II sampai hari IV Materi Bidang Kerja (Khusus) dengan materi orientasi
khusus sesuai ketentuan di unit kerja terkait.

8. Evaluasi Orientasi
a. Evaluasi diberikan khusus untuk materi Orientasi Bidang Kerja (Khusus).
b. Evaluasi dilakukan dengan pemberian Pre dan Post Tes pada peserta orientasi.
c. Evaluasi diberikan kepada karyawan baru.
d. Walaupun evaluasi diberikan untuk orientasi bidang kerja, namun sebagian soal Pre
dan Post Tes dapat diambil dari materi orientasi umum.

9. Pengenalan Pejabat Struktural


a. Pengenalan pejabat struktural dan pejabat lain RS. Islam Klaten dilaksanakan dengan
pemberian formulir terkait kepada peserta orientasi.
b. Pengenalan pejabat struktural dan pejabat lain RSU Islam Cawas diberlakukan bagi
karyawan baru kecuali Dokter Spesialis Tamu Tidak Tetap.

10. Pelaporan Orientasi


a. Manajer unit kerja terkait menyerahkan hasil Orientasi Bidang Kerja (Khusus) dan
Evaluasinya ke bagian SDM.
b. Bagian SDM melaporkan Hasil Orientasi Umum & Khusus serta Evaluasi dari unit
kerja ke Direktur RSU Islam Cawas Klaten.

11. Prosedur Pelaksanaan Orientasi


a. Karyawan Lama
1) Karyawan lama yang menempati unit kerja baru atau jabatan baru hadir di unit
kerja baru.
2) Manajer unit terkait menyambut dan memberikan pengarahan kepada karyawan
yang bersangkutan.
3) Manajer unit terkait melaksanakan program orientasi dan menandatangani
formulir orientasi yang ada.
4) Karyawan yang bersangkutan melaksanakan program orientasi sesuai ketentuan
dan setelah orientasi selesai karyawan yang bersangkutan menandatangani
formulir orientasi yang ada.
5) Setelah orientasi selesai, Manajer unit terkait menyerahkan formulir orientasi asli
yang telah diisi lengkap ke bagian. SDM, salinannya menjadi dokumen di unit
terkait. Bagian SDM melaporkan hasil orientasi ke Direktur RSU Islam Cawas
Klaten.

20
b. Karyawan Baru (Bukan Medis/Dokter)
1) Karyawan baru hadir di RSU Islam Cawas Klaten susuai ketentuan.
2) Pada hari pertama, Bagian SDM memberikan Orientasi Umum kepada karyawan
baru sesuai ketentuan.
3) Karyawan baru melaksanakan orientasi umum sesuai ketentuan dan
menandatangani formulir orientasi umum yang disediakan bagian SDM.
4) Hari kedua dan seterusnya karyawan baru melaksanakan orientasi bidang kerja di
unit kerjanya, mengerjakan pre dan post tes serta menandatangani formulir
orientasi bidang kerja yang telah disediakan.
5) Setelah orientasi bidang kerja selesai, Manajer unit terkait menyerahkan formulir
orientasi asli yang telah diisi lengkap dan nilai hasil pre dan post tes ke bagian.
SDM, salinannya menjadi dokumen di unit terkait. Bag. SDM melaporkan hasil
orientasi ke Direktur RSU Islam Cawas.
6) Setelah orientasi bidang kerja selesai, karyawan baru siap bekerja sesuai
pendidikan dan bidang kerjanya di unit kerja terkait.

12. Penutup
Demikian program orientasi ini disusun untuk dijadikan acuan pelaksanaan orientasi
di RSU Islam Cawas. Bila terdapat kekurangan dalam program orientasi ini akan
dievaluasi maupun diadakan pembenahan sebagaimana mestinya

B. Program Orientasi Unit Gizi


1. Ahli Gizi Pelaksana
a. Pengertian : Program orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan pemahaman
terhadap lingkungan serta budaya kerja di unit gizi
b. Tujuan : Karyawan mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
beradaptasi dan berinteraksi dalam bidang kerja serta jabatannya dilingkungan
c. Prosedur :
1) Bagian gizi menerima karyawan baru dari bagian SDM untuk dilakukan
orientasi khusus di gizi
2) Bagian gizi melakukan orientasi khusus kepada karyawan baru selama 3 hari.
3) Materi oreintasi yang sesuai dengan program gizi meliputi :
a) Hari ke I : Visi, Misi, Motto, Tujuan Organisasi dan Uraian Tugas.
b) Hari II : Konsultasi Gizi rawat inap dan rawat jalan dan Hubungan kerja
dengan unit lain
c) Hari III : Sistem kontroling fooding dan sistem kerja di unit produksi kerja.
4) Bagian gizi mengisi laporan hasil orientasi karyawan baru dan menyerahkan
formulir asli kebagian SDM, sedangkan salinannya sebagai dukumen gizi

2. Pelaksana Dapur
a. Pengertian : Program orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan pemahaman
terhadap lingkungan serta budaya kerja diuniti Gizi
b. Tujuan : Karyawan mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
beradaptasi dan berinteraksi dalam bidang kerja serta jabatannya sebagai pelaksana
dapur
c. Prosedur :

21
1) Ka. Instalasi menerima karyawan baru dari bagian SDM untuk dilakukan
orientasi khusus dibidang kerja di gizi
2) Ka. ruang melakukan orientasi khusus kepada karyawan baru selama 3 hari.
3) Materi orientasi yang sesuai dengan program unit Gizi meliputi :
a) Hari ke I : Visi, Misi, Motto, Tujuan, dan organisasi dan uraian tugas
b) Hari ke II : Sistim kerja pengolahan, pemorsian, peracikan, distribusi,
pencucian, dan alur kerja.
c) Hari ke III : Hubungan kerja dengan unit lain
4) Bagian unit Gizi mengisi laporan hasil orientasi karyawan baru dan
menyerahkan formulir asli kebagian SDM, sedangkan salinannya sebagai
dukumen unit Gizi.

BAB X
PERTEMUAN RAPAT

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan perlu adanya forum komunikasi untuk melakukan
koordinasi terhadap kegiatan kegiatan yang telah direcanakan. Rapat merupakan media komunikasi
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul untuk mendapatkan jalan keluar
dengan jalan musyawarah dan bertempat di ruang Gizi.
A. Tata Laksana Rapat
1. Undangan rapat / pertemuan diberikan maksimal 1 hari sebelum rapat dilaksanakan kecuali
untuk rapat cito undangan via tlp/ SMS.
2. Peserta rapat hadir 15 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta rapat menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.
4. Materi rapat adalah
a. Menindaklanjuti permasalahan satu bulan yang lau yang belum ada jalan keluarnya dan
evaluasi
b. Menyampaikan permasalahan pada saat itu
c. Refreshing diet
d. Pengendalian mutu dan evaluasi
5. Pimpinan rapat memimpin jalannya rapat mulai dari pembukaan sampai penutup dan dalam
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan masukan dari para peserta rapat.
6. Hasil rapat dibuat dalam bentuk resume rapat yang ditanda tangani oleh sekretaris rapat dan
disahkan oleh pimpinan rapat dan hasil dievaluasi dalam rapat berikutnya dan ditindak lanjuti.

Hasil pertemuan ditulis oleh notulen dan peserta yang hadir wajib mengisi daftar hadir yang
disediakan , hasil dari pertemuan ditindak lanjuti dan evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.

22
BAB XI
PELAPORAN

A. Tujuan
Menghasilkan laporan pelayanan gizi yang sistematis, lengkap, akurat, dan mudah sehingga
setiap saat dapat disajikan bila perlu.
B. Lingkup Kerja
Ruang Gizi, khususnya yang berhubungan dengan pelayanan baik rawat jalan maupun inap
maupun rawat darurat.
C. Proses Pencatatan Sistem Pelaporan Pelayanan Gizi
1. Sumber data, diperoleh dari buku register.
2. Buku register berisi berbagai kegiatan dalam lingkup gizi baik pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap, maupun rawat darurat.
3. Buku register diisi setiap hari.
D. Pengolahan Data
1. Sumber data, diperoleh dari buku register pasien
2. Pengumpulan data dilakukan setiap bulan oleh yang memberikan pelayanan.
3. Proses pengolahan data :
a. Data diolah sesuai dengan kelompok data masing – masing dan korelasinya dengan
data yang lain.
b. Diperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan untuk laporan ke Rumah Sakit ataupun
ke Departemen Kesehatan, meliputi : lama / baru, jenis tindakan yang diberikan,
pendapatan dan pengeluaran.
c. Penyajian data :
1) Data disajikan dalam bentuk laporan harian dan bulanan.
2) Data disajikan dalam bentuk grafik dan laporan periodik, sehingga tercermin
perkembangan pelayanan gizi
E. Jenis Laporan
1. Laporan Evaluasi RAB
2. Laporan Sasaran Mutu
a. Sisa makanan
b. Ketepatan waktu pemberian fooding pasien
c. Ketepatan diet pasien
d. Survey kepuasan pasien
3. Laporan Permohonan Pembiayaan Snack Karyawan dan Dokter

23
Ditetapkan di : Cawas
Pada tanggal : 2 September 2019
Direktur

dr. Syaiful Huda

24

Anda mungkin juga menyukai