Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN:

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Rumah Sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan
ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin pada perubahan fungsi klasik Rumah Sakit
yang pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan saja
terhadap pasien melalui rawat inap dan rawat jalan bergeser ke pelayanan yang
lebih komprehensif. Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan
sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik pemerintah maupun swasta), dimana
lembaga kesehaatan ini dari waktu ke waktu semakin lama akan semakin
berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan dilihat dari berbagai
macam bentuk Rumah Sakit kecil maupun besar yang ada diseluruh penjuru
tanah air.
Pelayanan Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di Rumah Sakit
yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Penerimaan pasien
merupakan pelayanan pertama yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit atau
sarana pelayanan kesehatan. Sebelum menerima pelayanan kesehatan berupa
medis dari penyedia layanan kesehatan, pasien diharuskan mendaftar terlebih
dahulu. Hal ini penting agar pasien dapat menerima pelayanan dan pasien tercatat
dalam buku kunjungan pasien.
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan
pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan
dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya
memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan
umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik-
baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan
baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang
tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang
bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu
instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang
diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi
informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan/ pelayanan berikutnya
bahkan sampai memerlukan rawat inap.
Sebagai bagian dari rumah sakit, instalasi rawat jalan berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu
kesehatan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat
akan pemenuhan kesehatan yang prima maka instalasi rawat jalan sampai tahun
ini memiliki 12 poli, diantaranya Obgyn, Penyakit Dalam, Anak, Mata, Bedah
Umum, Bedah Saraf, Saraf, Paru, Gigi, THT, Anestesi dan Kulit Kelamin, serta
tidak menutup kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah. Selain poliklinik
rawat jalan juga memberikan pelayanan hemodialisa, fisioterapi, dan Medical
Check Up. Agar upaya pelayanan dan penatalaksanaan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Bengkalis dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dibuat buku
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan sebagai sumber informasi.

B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Bengkalis.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Rawat Jalan dalam
memberikan pelayanan Rawat Jalan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Rawat Jalan dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan RSUD Bengkalis.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis telah mengalami beberapa kali


transformasi sejak berdiri tahun 1927. Pada awalnya RSUD Bengkalis beralamat
di jalan Sudirman, Kelurahan Rimbas Sekampung dengan hanya memliki 2 unit
ruang perawatan, 1 unit tempat tinggal perawat dan 1 unit kamar mayat

Kemudian pada tahun 1937 hingga tahun 2005 RSUD Bengkalis beralamat
di jalan A.yani dengan fasilitas 50 tempat tidur yang terdiri dari kelas I sebanyak 3
TT, kelas II sebanyak 11 TT dan kelas 3 sebanyak 36 TT serta jumlah karyawan
167 orang.

Pada tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Bengkalis membangun Rumah


Sakit baru yang beralamat di jalan Kelapapati Tengah dengan bangunan megah
berlantai 4 dengan luas bangunan 13.987 m2 diatas lahan seluas 50.000 m2.
Setelah bangunan siap pakai, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bengkalis nomor 17 tahun 2004 maka RSUD Bengkalis berubah menjadi Rumah
Sakit Daerah yang dikelola sebagai BUMD Kabupaten Bengkalis bernama
PT.Bengkalis Grand Hospital yang mulai beroperasional akhir tahun 2005 dengan
fasilitas 150 tempat tidur, yang terdiri dari VVIP sebanyak 2 TT, VIP sebanyak 12
TT, kelas I sebanyak 10 TT, kelas 2 sebanyak 64 TT dan kelas 3 sebanyak 62 TT
dengan jumlah karyawan 267 orang, yang terdiri dari Dokter Spesialis 10 orang,
Dokter Umum 10 orang, Dokter Gigi 2 orang dan tenaga kesehatan lainnya.

Pengelolaan PT. Bengkalis Grand Hospital hanya berjalan lebih kurang 1


tahun kemudian mulai tahun 2007 berubah kembali menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Bengkalis sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1217/Menkes/SK/XI/2007 tentang Peningkatan Kelas RSUD
3
Bengkalis milik Pemerintah Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau dan Keputusan
Gubernur Riau Nomor KPTS.677/IX/2014 tanggal 25 September 2014 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis.

RSUD Bengkalis telah bekerjasama dengan beberapa institusi sekolah


kesehatan sebagai tempat praktek dan penelitian bagi mahasiswa Kebidanan,
Analis maupun bidang ilmu lainnya. Selain itu Rumah Sakit juga melaksanakan
pelatihan intern untuk pegawai guna meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Seiring dengan meningkatnya kegiatan tersebut, saat ini RSUD
Bengkalis sudah menjadi Rumah Sakit BLUD sesuai dengan Surat Keputusan
Bupati Bengkalis Nomor 530/KPTS/XII/2014 tentang penetapan RSUD Bengkalis
sebagai Badan Layanan Umum Daerah terhitung sejak tanggal 29 Desember
2014, dengan jumlah karyawan sebanyak 464 orang, terdiri dari 251 orang PNS
dan 213 orang Non PNS (honorer).

Pada tahun 2016, RSUD Bengkalis memiliki 211 tempat tidur dan 478
orang karyawan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan.

Untuk mendukung program pemerintah dibidang kesehatan, RSUD


Bengkalis telah melaksanakan Program Layanan Kesehatan Badan
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (BPJS) dan Jaminan Kesehatan
Masyarakat Daerah (JAMKESMASDA) yang terintegrasi dengan BPJS, dengan
adanya program ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati
layanan kesehatan yang maksimal.

4
BAB III

VISI, MISI, MOTTO, NILAI, FALSAFAH DAN TUJUAN

RSUD BENGKALIS

A. VISI

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan


manajemen, maka Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis memiliki visi yaitu
“Terwujudnya RSUD Bengkalis sebagai rumah sakit rujukan yang paripurna”.

B. MISI

Agar visi tersebut menjadi kenyataan maka harus diupayakan cara untuk
mencapainya. Cara mewujudkan visi dirumuskan dalam misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;


2. Menyelenggarakan pelayanan prima;
3. Mengembangkan sarana dan prasarana yang berkualitas.

C. MOTTO

Motto yang dianut oleh RSUD Bengkalis dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya adalah “Sahabat Terpercaya Dalam Kesehatan”.

D. NILAI

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, RSUD Bengkalis memiliki nilai
dasar dan keyakinan dasar yang merupakan budaya kerja dan menjadi pijakan,
pegangan dan pedoman bagi seluruh komponen SDM di RSUD Bengkalis dalam

5
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Adapun nilai-nilai yang sudah melekat
di RSUD Bengkalis adalah:

1. Bekerja sama
Bekerja secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Efektif dan efisien
Bekerja sesuai dengan standar supaya dapat menghasilkan manfaat sesuai
dengan yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
3. Ramah
Ringan menyapa, santun dan peka terhadap kebutuhan yang dilayani
4. Tulus
Memberikan pelayanan dengan niat yang murni untuk memberikan
pertolongan
5. Upaya terbaik
Melakukan segala daya upaya semaksimal mungkin dengan kesadaran bahwa
kerja adalah ibadah tetapi Tuhan yang memberi kesembuhan
6. Adil
Sikap melayani tanpa memandang strata sosial, suku, agama, asal usul
maupun perbedaan lain
7. Hormat
Sikap saling memberikan penghargaan sebagai sesama makhluk ciptaan
Tuhan

E. FALSAFAH
Falsafah dalam pelayanan yang dianut oleh seluruh pegawai RSUD
Bengkalis adalah “memberikan pelayanan maksimal kepada segenap masyarakat
yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan”.

F. TUJUAN

Sebagai penjabaran visi dan misi RSUD Bengkalis, maka tujuan jangka
menengah yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya peningkatan profesionalisme sumber daya manusia

6
2. Terselenggaranya pelayanan prima
3. Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana yang berkualitas

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS

Direktur

Wadir Pelayanan

Ka. Instalasi Rawat Jalan

Pj.Poli Bedah Poli Bedah Saraf Pj. Rehabilitasi


Medik
Pj. Poli Kulkel Pj. Poli Obgyn
Pj. MCU
Pj.Poli Mata Pj. Poli Paru
Karu Hemodialisa
Pj. Poli Anak Pj. Poli Saraf

Pj. Poli VCT


Pj. Poli Peny. Pj. Poli Gigi
Dalam Pj. Poli Anestesi
Pj. Poli THT

8
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Rawat Jalan


Nama Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan
Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengertian:
Seorang tenaga dokter professional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola dan mengkoordinir pelayanan di rawat jalan.
Persyaratan Jabatan:
1. Pendidikan dokter umum ataupun dokter spesialis
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
3. Memiliki sertifikat tentang mutu dan keselamatan pasien, Cardiac Life
Support, Penanggulangan bencana
4. Memiliki kemampuan memimpin
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan

Uraian Tugas:
1. Menyusun program kerja Instalasi Rawat Jalan.
2. Melakukan pembinaan staf sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
3. Melakukan supervise kegiatan berupa arahan, bimbingan dan evaluasi di
seluruh ruangan agar setiap kegiatan tetap berjalan sesuasi sistem dan
prosedur yang telah ditetapkan
4. Memimpin penyelengaraan pertemuan staf dan pelaksanaan untuk
menyusun rencana dan evaluasi secara periodik.

9
5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait yang ada di
rumah sakit
6. Membuat usulan/revisi yang diperlukan manajemen dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan rawat jalan.
7. Memimpin rapat instalasi rawat jalan
8. Menyusun buku laporan tahunan
9. Membuat laporan yang bersifat insidentil
10. Membuat usulan penilaian kinerja anggota
11. Menghadiri rapat mewakili instalasi
12. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya
13. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana
14. Menjaga suasana kerja yang harmonis
15. Mengupayakan kesejahteraan anggota

16. Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan masing-masing


penanggung jawab (PJ)
17. Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang dilakukan
masing-masing penanggung jawab (PJ)

Wewenang:
1. Memberikan penilaian terhadap staf di Instalasi Rawat Jalan
2. Membuat prosedur pelayanan rawat jalan

Hasil Kerja:
1. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang diperlukan di rawat
jalan.
2. Laporan Kinerja Instalasi Rawat Jalan

B. Penanggung Jawab (PJ) Poliklinik Instalasi Rawat Jalan:


Nama Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan
Nama Jabatan : Penanggung Jawab Poliklinik
10
Pengertian:
Seorang tenaga perawatan professional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola dan mengkoordinir pelayanan di poliklinik rawat
jalan.

Persyaratan Jabatan:
1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
3. Memiliki sertifikat tentang mutu dan keselamatan pasien, Bantuan hidup
dasar, Penanggulangan bencana, pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Memiliki kemampuan memimpin
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab secara fungsional kepada Kabid Keperawatan dan secara
operasional kepada kepala Instalasi Rawat Jalan

Uraian Tugas:
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan pelayanan kesehatan
2. Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
3. Menulis pengajuan telaahan staf untuk perbaikan Sarana dan Prasarana di
masing-masing poliklinik dan unit.
4. Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
5. Membuat laporan inventarisasi barang tiap tahun
6. Menjaga kesiapan sarana dan prasarana untuk dapat digunakan setiap
saat
7. Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
8. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana
9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan sarana dan prasarana
di Rawat Jalan
10. Memastikan buku register dan berkas catatan medik pasien terisi secara
lengkap

11
11. Melaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan bila ada barang yang
rusak/perlu diganti dan memerlukan kalibrasi rutin.

C. Penanggung Jawab Medical Check Up Unit


Nama Unit Kerja : Instalasi Rawat jalan
Nama Jabatan : Penanggung Jawab Medical Check Up Unit
Pengertian:

Seorang tenaga perawatan professional yang diberi tugas tanggung jawab


dan wewenang dalam mengelola dan mengkoordinir pelayanan di Medical
Check Up Unit.

Persyaratan Jabatan:
1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
3. Memiliki sertifikat tentang mutu dan keselamatan pasien, Bantuan hidup
dasar, Penanggulangan bencana, pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Memiliki kemampuan memimpin
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab secara fungsional kepada Kabid Keperawatan dan secara
operasional kepada kepala Instalasi Rawat Jalan

Uraian Tugas:
1. Membuat kebijakan, peraturan dan rencana kerja di MCU
2. Membuat perencanaan kebutuhan operasional tahunan di MCU
3. Melakukan pembinaan staf sebagai upaya peningkatan mutu
pelayanan
4. Memimpin penyelengaraan pertemuan staf dan pelaksanaan untuk
menyusun rencana dan evaliasi secara periodik dan bulanan
5. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait yang
ada di rumah sakit

12
6. Memberikan laporan kegiatan dan pelayanan kepada Wadir
Perawatan dan Direktur setiap bulan
7. Menjaga dan memertahankan keharmonisan hubungan kerja antar
sesama staf serta dalam satu unit dan antar staf dari bagian lain
8. Memperhatikan pengembangan Ilmu praktek profesional para staf
dengan memberikan kesempatan kepada seluruh staf secara
bergantian untuk mengikuti program seminar pelatihan dan
melanjutkan pendidikan
9. Mendampingi dan membantu dokter selama pemeriksaan
berlangsung
10. Mengawasi, menilai dan membimbing setiap kegiatan di MCU
berjalan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku di MCU
11. Mengatur dan memelihara semua peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai
12. Menjaga dan memelihara hubungan baik dengan pasien dan
keluarganya agar merasa aman, nyaman dan terlindungi selama
proses pelayanan berlangsung
13. Membuat Jadwal pemeriksaan kebutuhan, pesediaan dan
pemakaian perlatan, obat dan barang medis lainya secara Periodik

D. Kepala Ruangan Hemodialisa


Nama Unit Kerja : Instalasi Rawat jalan
Nama Jabatan : Kepala Ruangan Hemodialisa
Pengertian:

Seorang tenaga perawatan professional yang diberi tugas tanggung jawab


dan wewenang dalam mengelola dan mengkoordinir pelayanan di ruangan
Hemodialisa

Persyaratan Jabatan:
1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun

13
3. Memiliki sertifikat tentang mutu dan keselamatan pasien, Bantuan hidup
dasar, Penanggulangan bencana, pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Memiliki kemampuan memimpin
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab secara fungsional kepada Kabid Keperawatan dan secara
operasional kepada kepala Instalasi Rawat Jalan

Uraian Tugas
1. Mengawasi pelaksanaan keperawatan serta membina di ruang unit
Hemodialisis
2. Mengawasi pelaksanaan kebijakan Rumah Sakit
3. Mengawasi kemampuan dan tingkah laku perawat ruang Hemodialisis
4. Mengatasi masalah keperawatan diruang Hemodialisis sesuai
wewenangnya
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis
6. Mengatur dan mengontrol jadwal piket dan daftar hadir pegawai
7. Mengawasi dan melaksanakan penyediaan obat, alkes dan sarana yang
dibutuhkan
8. Memeriksa laporan keuangan, logistik dan pelayanan medis
9. Memelihara ketertiban dan keamanan
10. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
11. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
12. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu askep Hemodialisis
13. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
koordinator perawat

14
14. Menghadiri rapat berkala dengan kepala bidang keperawatan/ kasi/ kepala
instalasi/ manajemen rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan keperawatan.

E. Penanggung Jawab Rehabilitasi Medik

Nama Unit Kerja : Instalasi Rawat jalan


Nama Jabatan : Penanggung Jawab Rehabilitasi Medik

Pengertian:
Seorang tenaga fungsional professional yang diberi tugas tanggung jawab
dan wewenang dalam mengelola dan mengkoordinir pelayanan di Rehabilitasi
Medik.

Persyaratan Jabatan:
1. Pendidikan minimal D3 Fisioterapi
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
3. Memiliki sertifikat tentang mutu dan keselamatan pasien, Bantuan hidup
dasar, Penanggulangan bencana, pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Memiliki kemampuan memimpin
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab secara fungsional kepada Kabid Keperawatan dan secara
operasional kepada kepala Instalasi Rawat Jalan

Uraian Tugas:
1. Membantu Kepala Instalasi dalam melaksanakan fungsi perencanaan di
poliklinik fisioterapi.
2. Membantu Kepala Instalasi dalam merencanakan, menyusun, dan
menetapkan peraturan atau tata tertib pelayanan di poliklink fisioterapi.

15
3. Membantu Kepala Instalasi dalam menyusun program pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan di poliklinik fisioterapi.
4. Membantu Kepala Instalasi dalam menyusun dan merevisi standar
prosedur operasional (SPO) pelayanan Fisioterapi
5. Membantu Kepala Instalasi dalam mengendalikan, mengorganisasi
penggunaan fasilitas, sarana SDM dan kegiatan pelayanan di poliklinik
Fisioterapi
6. Memberi pengarahan dan motivasi kepada anggota di poliklinik Fisioterapi
7. Menciptakan pelayanan yang profesional, bermutu, ramah-tamah, aman
dan nyaman.
8. Memelihara hubungan baik pada semua pihak yang berhubungan dengan
Rumah Sakit demi peningkatan mutu pelayanan.
9. Menjaga ruangan tempat kerja (pelayanan) tetap bersih, rapi, dan indah.
10. Menciptakan suasana yang baik dan nyaman antara petugas, pasien, dan
keluarga.
11. Mengatur dan mengontrol jadwal piket dan daftar hadir pegawai
12. Mengawasi dan melaksanakan penyediaan alkes, bahan habis pakai, dan
sarana yang dibutuhkan di poliklinik Fisioterapi

16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

RUJUKAN/ DATANG SENDIRI

REKAM
MEDIK
RADIOLOGI

LABORATO
POLIKLINIK RAWAT JALAN
RIUM
ATAU HEMODIALISA
FARMASI

PULANG RAWAT REHABILITASI


MEDIK
INAP

Penjelasan :

 Pasien yang datang ke instalasi rawat jalan dapat datang sendiri ataupun
merupakan rujukan dari puskesmas atau dokter keluarga.
 Selanjutnya pasien/keluarga pasien mendaftar di rekam medis dan
kemudian mendapatkan pelayanan di poliklinik rawat jalan atau di
hemodialisa

17
 Bila diperlukan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium, radiologi,
ataupun tindakan rehabilitasi medik.
 Selanjutnya diberikan resep obat yang dapat diambil pada instalasi farmasi.
 Setelah semua selesai pasien dapat diperbolehkan pulang ataupun rawat
inap sesuai dengan keputusan dokter penanggung jawab pelayanan.

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Kualifikasi Tenaga Dokter di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum Bengkalis adalah Dokter purna waktu yang memberikan
pelayanan di rawat inap dan rawat jalan
2. Kualifikasi Tenaga di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
Bengkalis adalah tenaga perawat, bidan, dan terapis yang
berpengalaman di bidang paramedik.

B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan Rawat Jalan perlu menyediakan sumber daya
manusia yang kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai
dengan perkembangan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan
yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka perlu
kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-
sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Jalan di instalasi
Rawat Jalan, maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat, bidan dan terapis
yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang
sesuai.

18
Instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis dipimpin
oleh seorang Kepala Instalasi Rawat Jalan. Dalam menjalankan tugasnya
beliau dibantu oleh penanggung jawab masing-masing unit yaitu
penanggung jawab poliklinik, penanggung jawab Medical Check Up Unit,
Keapal Ruangan hemodialisa, dan penanggung jawab unit Rehabilitasi
Medik. Adapun poliklinik umum dan spesialis memiliki seorang penanggung
jawab masing-masing poliklinik yang merangkap sebagai perawat
pelaksana dan administrasi. Sumber Daya Manusia yang ada di poliklinik
tersebut sudah selayaknya ditambah mengingat beban pekerjaan yang
ada. Poliklinik yang tersedia di RSUD Bengkalis meliputi poli bedah, poli
mata, poli penyakit dalam, poli bedah saraf, poli kulit dan kelamin, poli
anak, poli gigi, poli THT, poli Anestesi, poli Obgyn, poli saraf, dan poli paru.

No. Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah


Formal Sertifikat kualifikasi yang
diperlu
kan
1. Kepala Instalasi S1 -BTCLS - Pengalaman 1
Rawat Jalan Keperawata -Komunikasi lebih dari 5
n. Min.D3 efektif tahun di
Keperawata -APAR pelayanan
n -Disaster keperawatan
Plan - Memiliki
kemampuan
manajerial
keperawatan
- Pernah
memimpin
pelayanan
ruangan
keperawatan
- Mampu
menjalin
hubungan
interpersonal
yang baik
- Sehat jasmani
dan rohani

2. Penanggung Jawab Min.D3 BTCLS/BHD - Pengalaman


Poliklinik keperawatan APAR bekerja min.5
- Bedah Kom.efektif tahun 1
- Mata Disaster - Mempunyai 1
19
- Penyakit Plan kemampuan 1
dalam memimpin
- Bedah saraf - Sehat jasmani 1
- Kulit dan rohani 1
- Anak 1
- Gigi 1
- KIA 1
- Saraf 1
- Paru 1
Penanggung Jawab 1
MCU
Penanggung Jawab 1
Rehabilitasi Medik
Kepala Ruangan 1
Hemodialisa
3. Perawat Pelaksana D3
Keperawata
n

No. Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah


yang ada
Formal Masa Sertifikat
Kerja
1. Kepala Instalasi S1, spesialis 11 tahun -APAR 1
Rawat Jalan saraf 4 bulan -Komunikasi
efektif
-Disaster
Plan
-ANLS
-CLS
2. Penanggung Jawab
Poliklinik
- Bedah D3Keperawatan 11 tahun BTCLS 1
- Mata D3 AMRO 5 tahun 1
- Penyakit Dalam D3Keperawatan 15 tahun BTCLS 1
- Bedah Saraf D3Keperawatan 1
- Kulit SPK 28 tahun 1
- Gigi D3 Perawat gigi 9 tahun BTCLS 1
- Anak SPK 19 tahun 1
- KIA D3 Kebidanan 21 tahun 1
- Saraf D3Keperawatan BTCLS 1
- Paru D3Keperawatan BHD 1
Penanggung Jawab D3keperawatan BHD, PMKP 1
MCU
Penanggung Jawab D3Fisioterapi BHD,PMKP 1
Rehabilitasi Medik
Kepala Ruangan D3Keperawatan BTCLS,PMK 1

20
Hemodialisa P,PPI,
APAR
3. Perawat Pelaksana
- Bedah D3keperawatan 1
- PDL D3keperawatan 1
- Anak D3kebidanan BTCLS 1
- KIA D3kebidanan BTCLS 1
- MCU D3Kebidanan, 2
SPK BTCLS
- HD D3Keperawatan BHD 6
Terapis D3Fisoterapi 5
Terapis Wicara D3Terapi BTCLS 1
Wicara BHD
BHD

C. Jam Kerja
Jam kerja di Instalasi rawat jalan adalah pukul 07.30-14.00 WIB.
Sedangkan jam mulai pelayanan poliklinik adalah pukul 08.30-14.00 WIB.

21
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Pengenalan dan pemberian orientasi pekerjaan bagi setiap pegawai baru di


Instalasi Rawat Jalan sangat penting untuk dilakukan. Demikian halnya dengan pemberian
pelatihan amatlah penting. Hal ini perlu dilaksanakan mengingat pengenalan organisasi,
sistem dan prosedur kerja yang ada di instalasi rawat jalan sangatlah penting sebagai
proses pembelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungan baru, pekerjaan baru,
prosedur baru, alat baru sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas apa yang
harus dilakukan/ dikerjakan. Orientasi dilakukan secara umum di instalasi rawat jalan dan
secara khusus di masing-masing unit penempatan.

KEGIATAN ORIENTASI DI INSTALASI RAWAT JALAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENGKALIS

MATERI WAKTU METODE PENANGGUNG


JAWAB
 Organisasi dan tugas 1 Hari Ceramah dan  Kepala Instalasi
pokok pelayanan di Tanya Jawab Rawat Jalan
rawat jalan  Penanggung jawab
 Alur pasien di Instalasi masing-masing unit
rawat jalan terkait
 Fasilitas dan prosedur
penggunaan alat
 Administrasi pasien
rawat jalan
 Ketenagaan di
instalasi rawat jalan

22
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

A. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan setiap 3 bulan sekali di poliklinik rawat jalan RSUD
Bengkalis. Peserta adalah Kepala Instalasi Rawat Jalan dan seluruh penanggung jawab
beserta staf di Instalasi Rawat Jalan.

Materi yang dibahas meliputi :

- evaluasi kinerja unit-unit rawat jalan


- masalah dan pemecahannya
- evaluasi dan rekomendasi

B. Rapat Insidentil
Rapat insidentil dilaksanakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

23
BAB XI
PELAPORAN

Untuk keperluan evaluasi dan perencanaan kegiatan pelayanan di rawat jalan


dilakukan pencacatan setiap kegiatan yang dilakukan.
Pencatatan yang ada adalah :
1. Pencacatan dan pelaporan sensus harian tiap poliklinik meliputi :
- Jumlah kunjungan
- Diagnosa
- Cara bayar atau jaminan kesehatan
- Status dan askep pasien
2. Pencacatan dan pelaporan kondisi / keadaan alat

Pelaporan yang ada antara lain:

A. Laporan Bulanan :
- Laporan jumlah kunjungan poliklinik rawat jalan
- Laporan 10 kasus terbanyak
B. Laporan Tahunan :
Laporan pelayanan rawat jalan berdasarkan standar pelayanan minimal rawat jalan.

24
BAB XII
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan ini maka


setiap petugas Rumah Sakit Umum Bengkalis yang terkait agar senantiasa
memperhatikan dan menjalankan pelayanan rawat jalan sebaik-baiknya. Senantiasa
mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan kepuasan
pasien.

25

Anda mungkin juga menyukai