Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan
nasional di arahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak,
tidak hanya oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk
dapat mewujudkan keadaan tersebut, salah satu diantaranya yang mempunyai
peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Secara singkat, logistik adalah bagian dari kegiatan pengadaan yang
terkait dengan fungsi pengendalian, sediaan, penggudangan, transportasi,
penjaminan dan pengendalian mutu.Agar dapat terselenggara dengan baik dan
dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka logistik harus dikelola dengan
baik melalui managemen logistik.
Pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan, diselenggarakan
melalui usaha-usaha penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih luas dan
merata bagi seluruh masyarakat dimana salah satu program pelayanan
kesehatan yang bersifat upaya pengobatan (kuratif) membutuhkan logistik
seperti obat-obatan dan alat-alat untuk kegiatan penunjang pelayanan
kesehatan
Sudah sewajarnya apabila membicarakan tentang manajemen di rumah
sakit maka terlebih dahulu harus dipahami dan dimengerti arti manajemen.
Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan organisasi
dimana orang-orang bekerja sama dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada
kompetensi dari manajer logistik rumah sakit. Manajer berfungsi untuk
mengelola logistik melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan
pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan
logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat yang tepat dan berfungsi

1
dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga
berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum.
Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi kejadian darurat,
membuat skala prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk
pencapaian tujuan umum rumah sakit. Manajemen logistik juga harus
mencapai efisiensi dan efektifitas. Manajer logistik memiliki kemampuan
untuk mencegah atau meminimalkan pemborosan, kerusakan, kadaluarsa,
kehilangan alat tersebut yang akan memiliki dampak kepada pengeluaran
ataupun biaya operasional rumah sakit (Syafrudin 2009).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik?
2. Apa tujuan dari manajemen logistik?
3. Apa saja unsur manajemen logistik?
4. Bagaimana Peran Logistik Rumah Sakit?
5. Bagaimana hasil wawancara terkait manajemen logistik alat kesehatan dan
obat-obatan di Rumah Sakit Madani?
6. Bagaimana hasil analisis manajemen logistik alat kesehatan dan obat-
obatan di Rumah Sakit Madani?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen logistik
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen logistik
3. Untuk mengetahui unsur manajemen logistik
4. Untuk mengetahuiPeran Logistik Rumah Sakit
5. Untuk mengetahui hasil wawancara terkait manajemen logistik alat
kesehatan dan obat-obatan di Rumah Sakit Madani
6. Untuk mengetahui hasil analisis manajemen logistik alat kesehatan dan
obat-obatan di Rumah Sakit Madani

2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit Daerah Madani

Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah merupakan


satusatunya Rumah Sakit Jiwa milik pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah,
terletak di kelurahan Mamboro kecamatan Palu Utara, kira-kira 13 km
sebelah utara kota Palu. Rumah sakit ini mulai dibangun sejak tahun 1979
dengan dana APBN dan resmi berdiri pada tanggal 5 Juli 1984 dengan
diberlakukannya Keputusan Menkes RI Nomor 350/Menkes /SK/VII/1984
tentang Pembentukan Rumah Sakit Jiwa Pusat Kelas B di Palu. Status awal
pengelolaan Rumah Sakit Jiwa pusat Palu di bawah Dirjen pelayanan medik
DEPKES-RI. Pada tahun 2001 dalam rangka penerapan UU No.22 Tahun
1999 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah, pengelolaan Rumah Sakit Jiwa
Pusat Palu diserahkan ke Pemda Kota Palu. Pada Tahun 2002 RSJ Pusat Palu
diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
melalui Perda No 12 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Laksana RSJ
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, berubah menjadi lembaga teknis daerah
yang berbentuk badan. Dengan mengacu pada Keputusan Gubernur Sulawesi
Tengah Nomor188.44/1726/RO.ORPEG-ST/2003 tentang Uraian Tugas Dan
Fungsi Rumah Sakit Jiwa Madani Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Di
tahun 2003 Rumah Sakit Jiwa 2
Pusat Palu berubah nama dan berkembang menjadi Rumah Sakit Jiwa
Madani dengan penambahan 4 pelayanan spesialitik dasar (non Jiwa). Pada
perkembangan selanjutnya, RSJ Madani Berubah menjadi Rumah Sakit
Daerah Madani, melalui Perda Nomor 7 Tahun 2009. Pengembangan ini
diharapkan dapat meningkatkan kerja sama RSD Madani dengan Rumah
Sakit Daerah lainnya dalam melaksanakan urusan pemerintah bidang
kesehatan menuju pelayanan kesehatan yang lebih bermutu baik pada
pelayanan kesehatan jiwa maupun pelayanan kesehatan umum. Selanjutnya,
pada tanggal 27 desember 2010 melaui Keputusan Gubernur Sulawesi

3
Tengah Nomor : 900/695/RSD MADANI–G.ST/2010 tentang Penetapan Pola
Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi
Tengah Sebagai Badan Layanan Umum Daerah Dengan Status Penuh. Sejak
berdirinya RSD MADANI telah mengalami 8 kali pergantian direktur, yaitu:
1. dr. Paul Hamdani, DSJ (1985-1992)
2. dr. Slamet Susilo Setyodarmoko, DSJ (1992-1997)
3. dr. Eko Susanto Marsoeki, Sp.KJ. (1997-2004)
4. dr. Hj. Muslimah L. Gadi, MSi. (2004-2008)
5. dr. Isharwati, M.Kes. (2008-Sekarang)
Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah adalah Rumah
Sakit kelas B khusus dengan kapasitas 120 tempat tidur yang terdiri dari kelas
utama (VIP), kelas I, Kelas II dan Kelas III dan merupakan rumah sakit
rujukan untuk kesehatan jiwa di Provinsi Sulawesi Tengah, Setelah
diserahkan kepada Pemda Sulawesi Tengah pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit ini ditambah dengan pelayanan kesehatan umum dengan 4
spesialis dasar.
2.2 Gambaran Umum
Sesuai peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 12 tahun
2002Tentang Orgainisasi dan Tata Laksana Rumah Sakit Jiwa Madani
Daerah ProvinsiSulawesi Tengah, sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Daerah SulawesiTengah Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, BadanPerencanaan Pembangunan dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Sulawesi tengahserta Peraturan Gubernur Sulawesi
Tengah Nomor 43 Tahun 2009 tanggal 4 mei 2009 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi
Tengah, dengan uraian sebagai berikut:
1. Kedudukan, Tugas pokok dan Fungsi.
a. Kedudukan :
1. Rumah Sakit Daerah Madani merupakan Lembaga Teknis Daera
Provinsi yang berbentuk Badan unsur penunjang pemerintah Daerah.

4
2. Rumah Sakit Daerah Madani dipimpin oleh seorang Direktur yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.
3. Rumah Sakit Daerah Madani merupakan Rumah Sakit rujukan
Provinsi.
b. Tugas Pokok
Rumah Sakit Daerah Madani mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Fungsi
 Pelayanan Medis
 Pelayanan penunjang medis dan non medis
 Pelayanan asuhan keperawatan
 Pelayanan rujukan
 Pelayanan pendidikan dan pelatihan
 Pelayanan penilitian dan pengembangan
 Pengelolaan administrasi dan keuangan
2. a. Visi RSD Madani
“ Menjadi Rumah sakit Umum dengan keunggulan pelayanan
kesehatan holistik yang menjadi pusat rujukan kesehatan Jiwa di
Sulawesi “
b. Misi RSD Madani
 Menyajikan pelayanan kesehatan umum yang holistik berorientasi
kebutuhan masyarakat
 Secara berkesinambungan meningkatkan profesionalisme dalam
pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi dan menunjung
tinggi etika

5
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Mewujudkan manajemen rumah sakit yang kredibel, akuntabel,
transparan, bertanggung jawab dan adil.
 Mengupayakan peningkatan pendapatan rumah sakit secara
berkesinambungan untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan
c. Nilai-Nilai dan keyakinan dasar serta Motto
1. Nilai-nilai dasar
M : Motivasi dan Komitmen
A : Aktif dan Antisipatif
D : Displin
A : Adil
N : Menggunakan Nilai-Nilai Luhur
I : Inisiatif dan Profesional
2. Keyakinan Dasar
a. Bekerja dalam suatu tim untuk memperoleh hasil yang optimal
b.Menempatkan kepuasan pelanggan dalam setiap kegiatan
pelayanan
c.Melayani dengan baik dan santun untuk menumbuhkan
kepercayaan pelanggan.
3. Motto.
“Masintuwu Mosipakalompe”: Bersatu untuk saling
memperbaiki dengan Motto pelayanan “Kepuasan Anda
Kebahagian Kami”

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Manajemen Logistik
Logistik berasal dari bahasa Yunani Kono yaitu’Logistikos’ yang
berarti “terdidik/ pandai” dalam memperkirakan atau berhitung.
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang,
energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan
manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan modal.
Manajemen  adalah sebuah proses pengaturan, merencanakan
melaksanakan dan mengendalikan. Manajemen logistik merupakan bagian
dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran
barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin)
hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan parapelanggan.
3.2 Tujuan Manajemen Logistik
Kegiatan logistik sangat penting dalam menunjang kegiatan
pengadaanbarang atau jasa dan pihak perusahaan atau organisasi tidak
mampu mengoptimalkan pemanfaatansumberdaya yang dimiliki, secara
umum kegitan logistik memiliki tujuan, yaitu:
a) Tujuan operasional: agar tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang
tepat dan mutu yang memadai.
b) Tujuan keuangan: dapat melaksanakan tujuan operasional dengan
biaya paling rendah.
c) Tujuan pengamanan: agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan,
pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan yang tidak
wajar lainnya.
 Dalam menjalankan suatu perusahaan atau organisasi tidak dapat
melepaskan peran logistik. Dua alasan utama mengapa logistik diperlukan
dalam menjalankan usaha :

7
a) Barang dan jasa sangat dibutuhkan oleh unit operasional untuk
mendukungkegiatan operasionalnya, yang dapat diwujudkan melalui
kegiatan logistik.
b) Logistik memberikan multiplier effect bagi efisiensi dan efektivitas dalam
rangka pencapaian tujuan perusahaan. Kegiatan logistik mempengaruhi
efesiensi kegiatan unit tertentu dalam lembaga usaha dan efesiensi
perusahaan dan akhirnya akan menentukan sejauh mana kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi pengembangan usaha dan
kemakmuran pemilik perusahaan.
3.3 Unsur-unsur Manajemen Logistik Rumah Sakit
A. Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan
menentukan langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah
merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh
semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang
berlaku di setiaporganisasi (Mustikasari:2007). Subagya menyatakan
perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan,
pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan
cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan
pedoman tindakan.
Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam
pelaksanannya sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila
tidak didasari oleh perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik
menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai
dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap
devisi yang terjadi.
Suatu rencana harus didukung oleh semua pihak, rencana yang
dipaksakan akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan
berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya. Dibawah ini akan dilukiskan

8
bagan kerjasama antara pimpinan, perencana, pelaksana dan pengawas
(Subagya, 1994).
Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai
dengan pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan kerjasama yang terus
menerus antara pimpinan / staf, perencana, pelaksana dan pengawas
dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian
tugas masing-masing. Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan
(untuk mencapai sasaran) organisasi.
Perencanaan dapat dibagi kedalam periode sebagai berikut:
 Rencana jangka panjang (Long range)
 Rencana jangka menengah (Mid range)
 Rencana jangka pendek (Short range)
Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha
penentuan skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha
tindak lanjut yang terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan
kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:
 Rencana Pembelian
 Rencana Rehabilitasi
 Rencana Dislokasi
 Rencana Sewa
 Rencana Pembuatan.
Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab
dan menyimpulkan pernyataan  sebagai berikut:
 Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang
tepat
 Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan
jumlah yang tepat
 Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat
 Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepat

9
 Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk
menentukan orang atau unit yang tepat
 Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepat
 Mengapa dibutuhkan (why) untuk memeriksa apakah keputusan yang
diambilsudah tepat.
B. Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk
merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala
standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari).
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana dari fungsi perencanaan
dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan
besarnya biaya dari dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan dan
keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut
merupakan anggaran yang dapat dipercaya.
Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah
diperiksa berulang kali dan diketahui untung ruginya serta telah diolah
dalam rencana biaya keseluruhan, maka penyediaan dana tersebut tidak
boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Pengaturan keuangan yang jelas, sederhan dan tidak rumit akan
sangat membantu kegiatan. Dalam menyusun anggaran terdapat beberapa
hal yang harus di perhatikan antara lain adalah:
 Peraturan terkait
 Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi
 Beberapa hal yang berhubungan dengan anggaran
 Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan
pegaturan logistik
Sumber anggaran di suatu rumah sakit beragam, tergantung pada
institusi yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada Rumah sakit
Pemerintah, sumber anggaran dapat berasal dari Dana Subsidi (Bappenas,
Depkes, Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit. Sedangkan pada rumah
sakit swasta sumber anggaran berasal dari  Dana Subsidi (Yayasan dan

10
Donatur), Penerimaan rumah sakit dan Dana dari pihak ketiga
(Mustikasari).
Alokasi anggaran  logistik Rumah Sakit 40 %-50 % dalam bentuk
obat dan bahan farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga,
bahan makanan, alat kebersihan dan suku cadang.
C. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan
memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku
dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.
Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu
yang telah ada dalam batas efisiensi. (Subagya: 1994). Sedangkan
Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk
merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau
telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi
didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien
untuk kepentingan organisasi. Cara yang dapat dilakukan untuk
menjalankan fungsi pengadaan adalah:
 Pembelian
 Penyewaan
 Peminjaman
 Pemberian ( hibah )
 Penukaran
 Pembuatan
 Perbaikan
Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
 Perencanaan dan penentuan kebutuhan
 Penyususnan dokumen tender
 Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang

11
 Pemasukan dan pembukuan penawaran
 Evaluasi penawaran
 Pengusulan dan penentuan pemenang
 Masa sanggah
 Penunjukan pemenang
 Pengaturan kontrak
 Pelaksanaan kontrak
Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi teknis yang menyangkut
pihak luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan
perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan
pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan
barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara
lain:
a. Kode etik pengadaan
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian,
antara lain:
1) Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun
seorang pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap
perdagangan
2) Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.
3) Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika
b. Pelelangan pengadaan barang
Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk
panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai
berikut:
1) Keanggotaan panitia minmal lima orang terdiri dari
unsur: perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan,
penaggung jawab keuangan, penanggung jawab perlengkapan,
penanggung jawab teknis.

12
2) Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: kepala
kantor atau satuan pekerja atau pemimpin proyek, pegawai pada
inspektorat jenderal atau unit-unit yang berfungsi sebagai
pemeriksa.
3) Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor atau satuan
pekerja ataupemimpin proyek
4) Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah
pemenang pelelangan ditunjuk (Subagya:1994)
D. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan
pengelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari:
2007) Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah
ditetapkan dalam fungsi sebelumya dengan pemenuhan yang tepat dan
biaya serendah mungkin. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai
pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain
adalah:kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari
kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari
pencuri.
Faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan
adalah:
a. Pemilihan lokasi
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung
barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
b. Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:
a) Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulan, alat berat, brankas, kursi
roda dll.
b) Barang khusus: Obat, alat medis dll.
c. Pengaturan ruang
Bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang
secara efisien dan pengawasan ruangan.

13
d. Prosedur atau sistem penyimpanan
Formulir transaksi, kartu catatan, kartu pemeriksaan, cara pengambilan
barang, pengawetan dll.
e. Penggunaan alat bantu
f. Pengamanan dan keselamatan
Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap
kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.
E. Penyaluran (Distribusi)
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk
mengelola pemindahan barang dari satu tempat  ketempat lainnya 
(Subagya: 1994). Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara
lain:
a) Proses Administrasi
b) Proses penyampaian berita (data informasi)
c) Proses pengeluaran fisik barang
d) Proses angkutan
e) Proses pembongkaran dan pemuatan
f) Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan
Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah
penyaluran merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku (Subagya: 1994). Alasan penghapusan barang antara lain:
 Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,
administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
 Teknis dan ekonomis: setelah nilai barang dianggap tidak ada
manfaatnya. Keadaan tersebutdisebabkanbeberapafaktor:kerusakaan
yang tidak dapat diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau
efektivitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan

14
lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi
yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk
karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barangtidak dapat
dipergunakan lagi.
 Surplus dan ekses
 Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
 Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:
 Aspek yuridis, administrasi dan prosedur
Dalam aspek yuridis mencakup pembentukan panitia penilai,
identifikasi dan inventarisasi peraturan yang mengikat, persyaratan
atau ketentuan terhadap barang yang dihapus, penyelesaian
kewajiban sebelum barang dihapus.
 Aspek rencana pelaksana teknis
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak
lanjut. Cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:
1) Pemanfaatan langsung: usaha merehabilitasi atau merekondisi
komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan
sebagai barang persediaan baru.
2) Pemanfaatan kembali: usaha meningkatkan nilai ekonomis dari
barang yang dihapus menjadi barang lain
3) Pemindahan: mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam
rangka pemanfaatan langsung
4) Hibah: pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada
badan atau pihak di luar instansi (Pemerintah)
5) Penjualan atau Pelelangan: dijual baik di bawah tangan atau
dilelang
6) Pemusnahan: menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan

15
G. Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan,
penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap tahapan manajemen
logistik yang sedang atau telah berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk
kegiatan pengendalian antara lain:
a) Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,
instruksi dan prosedur lain
b) Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna
mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan
jalannya pelaksanaan dari rencana
c) Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara pelaksanaan
dalam rangka pencapaian tujuan
d) Melakukan supervisi
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik
diperlukan sarana pengendalian sebagai berikut:
a) Struktur organisasi yang baik
b) Sistem informasi yang memadai
c) Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
d) Pendidikan dan pelatihan
e) Anggaran yang cukup memadai.
3.4 Peran Logistik Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan suatu usaha yang melakukan produksi jasa
sehingga logistik dalam rumah sakit bukan logistik pendistribusian barang,
tetapi hanya menyangkut manajemen persediaan bahan barang serta peralatan
yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut. Logistik dalam rumah
sakit bermula dari perolehan (procurement) dan berakhir dengan dokumen
penuh dari usaha pembedahan dan pengobatan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa manajemen logistik dalam lingkungan rumah sakit adalah suatu proses
pengolahan secara strtegis terhadap pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, serta pemantauan persediaan barang (stock, material,
supplies, inventory, etc) yang diperlukan bagi produksi jasa rumah sakit.

16
Menurut bidang pemanfaatannya bahan dan barang yang harus
disediakan di rumah sakit dapat dikelompokkan menjadi :
a) Logistik Obat
Meliputi aktivitas logistik yang terkait dengan obat yang digunakan dalam
proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. Obat merupakan salah satu
komponen utama pendapatan rumah sakit. Tantangan dalam melaksanakan
logistik obat di rumah sakit secara baik tergolong tinggi. Berbagai pihak
terlibat dalam logistik obat di rumah sakit.
b) Logistik Alat Kesehatan
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan alat kesehatan yang
digunakan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Masalah utama yang
sering terjadi adalah manajemen inventaris yang kurang baik, sehingga
mengakibatkan alat kesehatan yang disimpan berlebihan.
c)  Logistik Food and Baverages
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan pelayanan gizi, baik untuk
pasien atau untuk karyawan rumah sakit. Masalah yang sering muncul
adalah barang hilang atau berkurang dan mutu proses yang bervariasi.
d) Logistik Bahan Habis Pakai
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan-bahan yang
dikategorikan sebagai bahan habis pakai. Masalah yang paling sering
dihadapi adalah sediaan bahan habis pakai yang berlebihan.
e) Logistik Barang Kuasi
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan barang kelengkapan
administrasi rumah sakit. Masalah yang sering terjadi adalah sediaan
barang kuasi ynag terlalu banyak.
f) Logistik Peralatan Medis dan Non Medis
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan peralatan medis dan non
medis yang digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Masalah
yang sering dihadapi adalah penyimpanan alat dan persediaan suku
cadang.
g) Logistik Sarana dan Prasarana Gedung

17
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan sarana dan prasarana gedung
rumah sakit. Nilai sarana dan prasarana gedung rumah sakit dapat
mencapai sekitar 40% dari nilai aset total rumah sakit. Masalah yang
sering muncul :
1)   Pembangunan sarana dan prasarana yang tidak efisien
2)   Pemeliharaan saran dan prasarana yang tidak sesuai standar yang tidak
ditentukan.
h) Logistik Linen
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan kelompok linen.
Masalah yang dihadapi adalah sediaan yang berlebihan dan proses yang
bervariasi.
3.5 Hasil wawancara mengenai manejemen di Rumah sakit daerah Madani
Untuk mengetahui manejemen logistik yang ada di rumah sakit daerah
Madani maka dilakukan wawancara secara langsung oleh pihak yang bekerja
dirumah sakit daerah Madani. Tujuan dilakukan proses wawancara ini adalah
agar mendapatkan informasi mengenai proses manejemen logistik Rumah
sakit daerah Madani. Berikut poin penting hasil wawancara yang dijadikan
dasar untuk melihat manejemen logistik di Rumah sakit daerah Madani.
Dari hasil wawancara dirumah sakit Madani adalah sebagai berikut.
A. Manejemen Logistik Obat
Hasil wawancara oleh Ibu Dewi bagian Inslasi Farmasi di Rumah
Sakit Madani adalah :
a. Kami dari untad ibu jadi kami mau Tanya tentang masalah
logistik obat-obatan di rumah sakit madani.?
Jawab : “ Dari mana jurusan apa.? Kesehatan masyarakat ibu.. ooo
FKM, angkatan berapa.? 2012, ini dalam rangka apa.?
Tugas. Terus eeeee tugasmya apa.? Manajemen logistik
ibu, ooooww manajemen logistik dari segi
perencanaanya mungkin, menyimpanan, penghapusan.
Emang eee apa farmasi yaa itu, otomatis ya kalau itu
untuk logistik itu emang kalau diii nanti kalian baca diii

18
undang-undang kesehatan tahun berapa yaa nomonya itu
bahwa eeee untuk logistik itu persediaan farmasi, alat
kesehatan, eeee bahan medis habis pakai itu. Itu yang
pengelolaannya itu harus melalui satu pintu. Satu pintu
itu maksudnya melalui instalasi farmasi, nanti itu kalian
liat aja di undang-undang kesehatan yaa itu aj, jadi
eeeeee apa eeee aturanya siii kan memang melalui
instalasi farmasi, pengelolaanya. pengelolaan itu kan
eeee melalui berbagai tahap yaaa mulai dari
perencanaan, eeee pemilihan, ada perencanaa, pemilihan,
kemudian eee pemilihan dulu baru perencanaan, baru
pengadaan, habis itu penerimaan barang kemudian
pendistribusian, kemudian pelaporan yaa ke
administrasi. Kemudian yaa ada juga namanya
pengesahan. Saya harus karna kalian dari FKM berarti
saya harus menjelaskan secara garis besar saja yaa jadi
eee tapi kalau madani ini hanya memegang persediaan
farmasi itu obat-obatan sama bahan medis yang habis
pakai, alat kesehatan habis pakai jadi eee kalau obat-
obatan eeeee obat-obatan itu kan kalau kalian dari
farmasi mungkin yaa eeee namanya obat-obatan semua
lewat farmasi yaa, ada kan yang generik, paten atau
brendet yaa itu semua dari farmasi. Kemudian eee untuk
kalau perencanaan instalasi buat tiap tahun
perencanaanya eeee itu biasanya diberikan ke
manajemen itu dikirim ke dinas kesehatan. Nanti dinas
kesehatan mengirim kepusat ke ditjen kefarmasian karna
disana itu kita harus kan sistemnya baru, sistemnya baru
kalian kayanya susah begitu saya carikan dulu kursi. Jadi
eeee kenapa kita harus mengirim perencanaan kepusat
karna kalau sekarang kan pengadaanya mungkin kalian

19
perna dengar yaaa ekatalog, ekatalog, belum perna.
Untuk Pedoman pemakaian obat-obat, untuk pengguna
obat-obat khusunya BPJS kalau rumah sakit kan banyak
pasien BPJSnya to. BPJS kan sekarang sudah bergabung
dari PNS, kemudian apalagi selain BPJS, JAMKESMAS,
itu kan di bawah satu naungan to, sama eeee
JAMSOSTEK. Sekarang dibawah naungan BPJS. BPJS
bekerja sama dengan kementrian kesehatan itu eeee jadi
diatur untuk obatnya ditentukan untuk pasien BPJS
obatnya sudah ditentukan itu ada namanya fomnas
(foharium nasional) itu diiii dibuat oleh emmm kayanya
berdasarkan peraturan mentri permenkes itu eee
foharium nasional eeee itu semacam standar, standanya
untuk farmasi eeeee dalam melayani pasien BPJS dalam
hal obat-obatan. Karna itu diatur makanya kita harus
eeee mengirim karna kebutuhan kan eeee supaya kalau
eeee umpamanya apa namanya eeee itu kan diii dipusat
itu kan mereka memilih untuk pomnas obat-obat ini saja
dan sudah ada menentukan distributornya ini, pabriknya
ini nda ditentukan jadi eeee kita mengirimkan kesana
karna kebutuhan.
b. Jadi misalnya kalau rumah sakit ini kekosongan obat jadi bisah
langsung dihubungi kesana ibu.?
Jawab : Iya, kalau kita kekosongan obat. Kita tetep memesan ke
distributor yang sudah ditunjuk, jadi yang menunjuk itu
mereka yang disana dari pusat, dari kementrian kesehatan.
Pabriknya ini, obat ini pabriknya ini, jadi sudah
ditentukan.
c. Jadi kalau untuk rumah sakit madani sendiri ibu nama
distributornya apa.?

20
Jawab : Rumah sakit madani nama distributornya apa.? Kenapa.? Itu
dari distributor dari mana.? Kalau distributor bayak eee.
Maksudnya yang mememasukan obat dirumah sakit
madani.? Baik disinikan Banyak kan distributor yang kerja
sama dengan pabrik yaaa. Kalau distributor yang dipalu.
Tapi ada juga yaaaaa milik maksudnya milik nasional kayak
kimi farma itu kan, ada yang BUNN ada yang milik
nasional, suwasta jga ada. Tapi tadi intinya begitu kalau
pengelolaan manajemen logistik intinya tadi pengelolaan
tadi yaaa. Pengelolaan itu dari perencanaan, pemilihan,
perencanaa. Kemudian eeee setelah perencanaan.
Perencanaan ini juga harus berdasarkan eeeee berdasarkan
apa sii namanya eeee kalau epidemiologinya maksudnya
yang eee berdasarkan dirumah sakit itu penyakit terbanyak
apa itu yaaaaa jadi tidak asal kita merencanakan
sembarangan jadi permasalahan terbesar penyakit di rumah
sakit itu apa, kemudian berdasarkan juga yang kebutuhan
lalu , kebutuhan yang lalu juga apa itu di anukan semua.
Kemudian standarnya harus berdasarkan KOMNAS.
Kemudian ada namanya DOEN daftar obat esensial itu kita
sesuaikan juga ada pedoman-pedomanya standar-standarnya
juga kita harus eeeee perhatikn kalau membuat perencanaan
na bisah juga kita sesuaikan juga dengan dana. Maksudnya
yang disediakan rumah sakit kan untuk obat eeee itu
disesuaikan semua termasuk BHP tadi alat kesehatan. Terus
kalau sudah direncanakan itu pengadaan, pengadaan tadi
secara ekatalog, ekatalog itu maksudnya processing, kalau
processing itu memakai eletronik intinya apasiiii secara
eletronik maksudanya pakai processing pakai internet
begitu itu nama processing jadi kita kensannya itu online
sekarang. Jadi obat sama ada beberapa bahan medis habis

21
pakai itu pesananya online kalau umpamanya jadi disini eee
pabrinya kan kita pesan langsung kepabrik nanti pabrik
tentukan distributornya ini dipalu kalau engga ada dipalu
biasanya juga di Makassar itu yang memberikan obat kekita
berdasarkan pemesanan obat online tadi itu patokan diiii
ekatalog juga sudah punyaa patokan harga juga, jadi kita
mengikuti ekatalog itu sesuai dengan harga yang sudah
ditetapkan eee jadi pemesananya kita online kalau
umpamanya tidak ada kosong baru kita manual, pesannya
manual ke distributor yang ada palu, tapi dia eeee kita harus
mengikuti harga yang sudah ditetapkan.
d. Jadi harganya beda bu yang manual dengan online.?
Jawab : Biasanya kita mengikuti harga yang ada di ekatalog
ketetapan kalau dia bersedia memberikan harga sesuai
dengan yang ditetapkan oleh pemerintah kita pesan itu
kalau umpamanya kalau kita online barangnya tidak ada to
tidak ada jawaban atau kosong atau terus tiba-tiba barang
stok mulai sedikit kita kesanya manual gitu eeee kalau
sudah pesen itu harus menggunakan namanya surat
pesanan itu dikirim kedistributor.
e. Ibu perna tidak dirumah sakit ini ada kekurangan obat.?
Jawab : Sebenarnya kalau obat kadang tidak ada apalagi kalau kita,
kita kan rumah sakit jiwa prioritasnya kan jiwa, obat-obat
jiwa itu kan kadang terbatas, terbatas sekali, stoknya juga
kadang kalau kita pesan dipbrik kosong, jadi solusinya
biasanya kita terpaksa kita pakai yang brendet yang paten
karna kalau mereka namanya pasien jiwa tidak bisah kalau
tidak minum obat. Kadang awal dulu kita minta bantuan
kedinas kalau ada obatnya to kalau kosong kemudian kalau
tidak ada juga stonya paling terbatas sekali kayak kayak
obat-obat jiwa hatoridol kemudian THD, treheksi penidil,

22
itu obat-obat jiwa, itu obat-obat yang sering kosong Kadang
ada beberapa aitem seperti ardenaseptik itu kosong, dan
generriknya itu kadang Cuma satu pabrik yang produksi.
Kayak treheksi penidil itu Cuma indofarma yang produksi.
Kalau udah kosong sama sekali tidak ada tempat lain to.
Biasanya kita pertamanya cari dulu di Dinas, dari dinas.
Kalau tidak ada yaaa biasanya kita pinjem kerumah sakit
lain tapi otomatis yang brendetnya.
f. Jadi solusinya pengguna obat paten saja dulu.?
Jawab : Iya sampai barangnya datang. Itu tidak ada biaya
tambahan..? yaa itu biasanya kita minta keringan soal
harga laaa, setidanya dia bisah diturunkan tapi itu eee
minta dulu persetujuan dulu kepusatnya to kasih harga
masimal bisah turunkan berapa persen itu cara memang
seperti itu kalau sama sekali sudah tidak ada karna kalau
pasien jiwa itu tidak bisah kalau tidak minum obat
memang kalau logistik ini perencanaan memang harus
matang.
g. Kalau tidak minum obat kenapa bu.?
Jawab : Pasien jiwa itu kan kalau masalah obat memang harus
teratur, karna kan kalau pasien jiwa itu gelisa, gadur, eee
marah-marah, ngamuk-ngamuk kalau nga pakai obat
begitu, seperti obat peten begitu yaa bu.? Iyaaaa eeeee
skotropika, maksudnya yang mengpengaruhi sistem syaraf
, kalau nda dikasi nda bakalan tenang mereka paling
diikat, kalu diikat mau sampai kampai dia. Dengan obat
dia akan tenang dan itu merekah kalau sudah namanya
dikasi obat itu lambat waktu tertentu mereka akan
tergantung dengan obat.

23
h. Ibu kalau pemesanan itu nantti obatnya kosong atau habis baru
dipesan lagi.?
Jawab : Ooow tidak kan ada stok minimal, jadi diperencanaan itu,
itu biasanya digudang biasanya disini ka nada bagian
perencanaan ada, bagian logistik gudang ada, pengadaan
juga ada, petugas-petugasnya jadi memang antara logistik
dengan pengadaan ini, ini harus apa sii komunikasinya
harus bagus. Jadi eeeee kalau, saya siii dari kepala
instalasi saya siii tidak pegang sendiri, tapi memangkan
perencanaan dari saya kan kasi mereka, mereka yang kerja
bagian pemesanan yaa untuk pemesanan kerja, bagian
logistik untuk penyimpanan Cuma yang menentukan
mereka, karna kalau dipelayanan, kalau dipelayanan itu
eee nanti setelah mereka tau barang harus ada, maksudnya
resep itu harus terlayani tpi kan ini namanya rumah sakit
pemerintah to, kalau suwasta gampang pesan dimana. Tapi
kan kita ada aturan seperti tadi z bilang harus mengikuti
aturan yang dikeluarkan oleh mentri kesehatan seperti
yang diekatalog jadi harus ikut ekatalog terus jadi trus
digudang itu mereka obat ini stoknya berapa eeeee
umpamanya tinggal satu box sudah harus pesan sesuai
dengan jenis permintaaan mungkin permintaan ke
pengadaan, obat ini sudah mau habis jadi mau dipesan
mereka harus pintar-pintar untuk mengatur keperluan,
saya kan taunya beres jadi eee mereka yang memesan saya
hanya mengkordinir, mereka harus yang menjalin
komunikaih, pengadaan juga kan menunggu kebutuhan
dari gudang to jadi tugasnya memang berbeda-beda
supaya petugas bisah fokus pada masing-masing
pekerjaanya na setelah pengadaan pemesanan kalau
aturannya kita kalau farmasi memang eeee distributor itu

24
harus memesan namanya opoteker kalau untuk obat itu
harus ada tanda tangan apoteker jadi mereka yang
memegang surat izin eeeee kalau dimadani saya yang
punya surat izin jadi saya harus tanda tangan surat pesanan
mereka juga sudah punya jadi mereka kalau sudah tangan-
tangan opeteker mereka tidak akan keluarin obat jadi
bagaimanapun kalu untuk obat ada tantangan apoteker
pemesananya ditanda tangani oleh apoteker terus kalau
sudah pesan barangnya sudah datang jadi namanya in
penerimaan tadi ini namanya pemesanan yaa.
Sekarang penerimaan barang, jadi penerimaan
barang suatu alur juga eeee biasanya yang menerima
barang itu penerima gudang farmasi dia harus
mencocokan barang pesanan dengan barang yang datang
jadi fisiknya dicocokan dengan pesanan di pesan 10 jadi
fisiknya harus datang 10 selai itu juga anu harus dicek
kualitas obatnya,fisiknya obat ada yang rusak. Kalau ada
yang ruak bu.? Dikembalikan diuruh ganti terus selain itu
yang penting ada juga dipenerimaan barang, barang itu
kadaluarsanya harus diii apalagi obat, obat dan alat
kesehatan. Terus yang medis harus menpunyai kadaluarsa
itu harus di cek eeeeeee kapan expayernya. Itu harus
dicek, itu yang tidak bisah dilupakan kalau dipenerimaan
barang dan kalau idealnya itu eeee mimal 2 tahun expayer
itu dikembalikan lebih lama lagi expayernya. Tidak
dimusnakan ibu.? Ooooww tidak itukan belum expayer
minimal minimal ini kan kalau yang diterima
expayerkembalikan saja maksudnya minimal yang masih
lama expayer 2 tahun yaaa itu saja.

25
i. Jdi ibu rumah sakit ini perna masuk obat yang expayer.?
Jawab : Nda mngkin juga distributor memberikan obat yang tidak
bagus, mereka kan punya nama baik juga, jadi nda
perna ada obat expayer bu.? Nda perna. Setelah itu
penerimaan, kemudian ada namanya penyimpanan,
penyimpanan ini setiap alur-alur tadi kan SOPnya, jadi
penyimpanan juga ada prosedurnya karna obat itu kan
kualitasnya apa punya standar kualitas barangnya kan ada
obat yang cocok untuk suhu ada suhu kamar tapi dijaga
jangan lebih dari 30 oC eee makanya digudang itu ada
stadar eee ruangan ada standa pengaturan suhunya. Jadi
tidak semua obat ada di standar itu. Tapi umumnya ada
dibawah yang suhunya lagi jadi itu dipisahkan lagi.?
Iya dipisahkan. Kaya kalau obat-obat, ada obat-obat
tertentu juga suhunya 2-8 oC . kalau suhu 2-8 oC otomatis
dia suhunya jadi dikontrol suhunya tiap hari antara 2-8 oC
jadi ada pengatur suhunya terus ada yang eeeee kalau
dipenyimpanan itu sedemikian rupa supaya kita
memudahkan pengambilannya biasanya diatur
berdasarkan abjad kalau Cuma taro begitukan menurut A
B C itu kan beraturan abjadnya untuk memudahkan
biasanya menggunakan abjad, kemudian berdasarkan
bentuknya ini tabtet ini sirup- sirup injesi-injeksi itu
gunanya untuk mudahkan dan yang harus diperhatikan
untuk penyimpanan ada fifo dan fefo kalau fifo itu firs in
firs out apa itu.? Yang pertama masuk dan yang pertama
keluar, tapi kalau pertama yang masuk itu dibelakangnya
itu yang harus didistribusikan pertama kenapa.? Supaya
tidak tinggal lama menjadi expayer. Selain itu ada juga
fefo yaitu firs expayer firs out maksudnya yang
expayernya dekat itu yang didahulu jadi kalau ngatur

26
harus gitu digudang yang mendekati expayer bukan yang
mendekati kalau ada umpamanya 2016 dan 2018 jadi 2016
yang di depan. ada yang atur bu.? Iya ada ka nada petugas
gudangnya, ada penanggung jawabnya. Trus
pendistribusiannya ibu.? Setelah diatur jadi itu juga yang
diperhatikan exkrotropika tadi itu lemarinya harus khusus
kalau narkotika obat-obat narkotika apa tau to yang
disalahgunakan ada lemarinya khusus biasanya lemari dua
pintu masing-masing ada kunci yang pemegang kunci
harus penanggung jawabnya jadi tidak sembarang yang
pemegang kunci. Ini tidak perna ada yang hilang ibu.?
Iya makanya harus ada penanggung jawab dan untuk
aksesnya harus terbatas jadi gudang itu kan obatnya jadi
memang itukan karna jumlah-jumlah besarnya ada semua
disitu to kan disini Cuma sedikit-sedikit gudang itu kan
tempanya sebelum didistribusikan barang masuk sebelum
didistribusikan jadi harus sangat dijaga. Tidak
sembarang orang masuk situ bu.? Iya tidak boleh aaaa
jadi itu yaaa extropik obo itu, harus sendiripakai kunci
juga. Trus obat yang kaya supo suporial yang melumut
disuhu kamar yang supo-suporial itu yang masuk kedubur
to itu suhu yang sama juga sepertiyang tadi itu suhu 2-8 oC
memang diliat didosnya suhunya memang ditempatkan
sesuai suhunya kemudian habis penyimpanan,
pendistribusian. Pendistribusian itu ada namanya
pendistribusian dari gudang ke tempat-tempat pelayanan,
ada juga namanya distribusi dipelayanan kalau dari
gudang kepelayanan pendistribusiannya itu harus
permintaan dari pelayanan-pelayanan rawat jalan, rawat
inap, UGD. Jadi kalau rawat inap dan rawat jalan itu ada
buku agrahan itu mereka mencatat eee apa meraka

27
kebutuhannya. Di catat dibukunya kemudian dibawah
kegudang, gudang menyiapkan kebutuhan sesuai
kebutuhan mereka tanda terima artinya tanda terima
mereka. Pendistribusiannya itu bu dilakukan tiap bulan
atau.? Biasanya sii tiap hari. Yang paling tinggi biasanya
dimana ibu.? Apa itu.? Pendistribusianya ibu.? Setiap
abgian kayaknya sama yaaa karna kan eee rawat jalan itu
tiap hari layanannya kemudian juga UGD buka 24 jam
jadi eeee baru. Jadi rata pendistribusiannya obat dirawat
jalan, rawat inap dengan UGDnya. Mereka kan tahu
kebutuhannya mereka sendiri jadi umpamanya mereka
butuh 20 bikin permintaan kalau punya pasien jadi mereka
minta sesuai permintaan mereka tapi paskei permintaan
barang begitu dan mereka cek ulangmasing-masing
mereka mencek ulang.
j. Jadi kapan saja mereka perlukan bisa langsung ambil
kegudang.?
Jawab : Iya bisah mereka harus mempunyai perencanaan sendiri itu
kan kalau mereka tiap hari kan bikin perencanaan jga
dipelayanan. Jadi aa itu kalau antara gudang sama eeeee
pelayanan tapi ada juga gudang keruang-ruangan
pendistribusiannya langsung aaaa itu seperti bahan habis
pakai eskun, masker, alcohol eeeeee yang mereka gunakan.
Kalau infus ibu.? Apa eeee apa.? Oow enda kalau itu
dipelayanan itu kelurnya pakai resep ooh kalau alat
kesehatan yang seperti dispo inpuset aboket halo sayang itu
ee harus pake resep jadi dokter meresepkan ee obat sama
alat kesehatan yang dia pake tapi kalau yg kyak alkohol ee
kayak alkohon kan ee biasanyakan maksudx alkoholkan
biasanya untuk apa yah kalau diruangan itu untuk gejala
atau apakan iya untuk suntik juga itukan tidak tentu yang

28
tidak diaplikasikan tapi kalau kayak abokepkan memang
langsung jadikan streril kan peresep memang. Setelah
pendistribusian ibu ee enda itu distribusi dry bidang nah
kalau pelayanan ada namanya disitribusi itu namnya
distribusi ke pasien disitribusi kepasien itu kalau dirawat
jalan itu namanya sistemnya resep perseorangan ee
maksudnya pasien datang dengan resep yang ditulis dokter
jadi satu pasien satu resep yah biasa untuk beberapa hari
pemakaian nah itu namanya resep perseorangan nah kalau
rawat inab itu kita pakai sistem one day itu resep satu hari
itu maksudnya ee pemakaian pasien obatnya itu satu kali
pakai pemakaian satu hari. Jadi setiap hari dokter resepin itu
namanya distribusi one day dos ada juga ee selain one day
dos juga apa ada juga stokkul. Stopkul itu artinya diruangan
karna sediakan obat-obat imerjensi obat-obat imerjensi jadi
ee umpanya tubuh pasien denga keadaan yang imerjensi
yah ee itu kadang kan memang apotik sinikan tutup yah
kayak yang rawat inab sinikan tutup ugd buka tapi jauh
kalau mau ke UGD lagi kan kadang jauh umpamanya paien
syok epilepsi atau itba-tiba taunya jelek toh diakan kadang
butuh penanganan cepat jadi kita sediakan diruangan ada
namanya stopkol tapi obat-obat tertentu saja yang emerjensi
saja distribusi untuk perawatan kalau ugd sama dia
perseorangan juga ee jadi tergantung resep kalau dia
dirawat inab berarti langsung keruangan kan kalau rawat
jalan berarti resep perseorangan berarti bu dia lebih banyak
pendistribusian obat ini lebih ke umum dari pada kerumah
sakit jiwa yah. Hmm maksudnya, maksudnya kan lebih
banyak pasien yang umum kayak rawat jalan rawat inab
dengan pasien jiwa . Ooh enda hasilnya tetap ee kan
unggulanya jiwa pasien juga banyak banyak bu disini iya

29
ada berapa bu disini kan rujukan disini kalau maksudnya
jumlahnya beda kamedi cuman disinikan rujukan jiwa jadi
banyak jadi lebih banyak kejiwa ee yah seimbang lah
disinkan rujukan dari seluruh kabupaten itu pasien semua
dirujuk kesini diderah sangat susah obat jiwa rata-rata
memang pasien rujuk kesini. Habis distribusi kemudian
pencatatan jadi ee harus melayani pasien harus diambil
pelayanan baik yang di gudang semua harus dicatat
admosasikan kemudian ya pelaporan ini mereka buat suatu
rangkuman dari berdasarkan resep di ee dicatat umpamanya
harianya kemudian bilangannya direkap kalau
pelaporannya itu tiap hari atau tiap bulan ? tiap bulan
iya jadih udah pencatatan pelaporan kemudian anu
mengenai efaluasi. Efaluasi iya efaluasi ini ee ya seperti
efaluasi pengguaan obat kan kemudian ee adajuga namanya
kita apoteker ada namanya efaluasi pemamtauan obt di
ruangan kalau farmasi sekarang dulu paradikmanya itu
farmasi orientasinya ke obat saja sekarang farmasi itu
orientasinya harus ke pasien jadi dia bekerja sama farmasi
itu harus terjun juga keruangan jadi bekerja sama dengan
tenaga kerja profesi kesehatan lainnya seperti dokter
perawat untuk sama-sama memantau pengobatan pasien
intinyakan farmasi yang paling tahu dengan obat dan dia
harus bisa berkomunikasi baik dengan dokter apabila ada
masalah dengan pengobatannya obatnya kan isa jadi ada
interaksi ada ee interaksi obat trus ada yang sebenarnya
tidak perlu dipakai farmasi harus begitu sekarang karna
biasanya kan dokter ada salah diagnosa sudah terlanjur
konsumsi obatnya.? Makanya farmasi itu harus pintar-
pintar juga harus melihat sisi kondisi pasien tapi dia bukan
mendiagnosa buka tapi dia hasil diagnosa dokter itu dia

30
tentukan dengan obatnya dengan melihat kondisi pasien
hasil lapnya bagaimana kondisi pasiennya bagaimana
cocok tidak dengan obat itu dia bisah memberikan masukan
kepada dokter umpamanya ada obat yang tidak cocok
dengan pasien umpamanya gagal ginjal kadang ada obat
tertentu tidak boleh dikasih bila pasien gagal ginjal itu juga
harus ditau oleh farmasi opateker itu namanya terapi obat,
itu sekarang harus dilakukan oleh apoteker jadi sudah itu.
Kemudian pemantauan ada namanya pemusnahan ini jika
obat mengalami kadaluarsa mencapai expayer detnya itu
harus dijaga kemudian dikumpulkan digudang farmasi,
kemudian gudang farmasi mengumpulkan dan membuat
laporan kedirektur untuk dimusnahkan kalau obat yang
expayer ya ibu.? Iya itu tidak boleh dipakan oleh pasien jadi
begitu jalunya..
B. Manejemen logistik alat kesehatan
Hasil wawancara oleh bapak Sukrang selaku Kepala Keperawatan
dan Bagian Perencanaan di Rumah Sakit Madani adalah :
a. Pak di sini yang saya mau tanya mengenai tahap-tahap logistik
pada alat kesehatan ?
Jawab : Jadi kita berdasarkan, di sini kan seksinya ada 4. Seksi
keperawatan, eee keparawatan itu punya logistik sendiri jadi
dia seperti paling penggunaan kertas untuk ASKEP (asuhan
keperawatan) kemudian ini yang paling banyak di gunakan
ini setiap tahun apa tiap ruangan butuh apa masih sistem
manual kalau sudah sistem informatika dipakai sudah
memakai komputer, nanti rekam medik yang cetak kalau
misalnya butuh.
Terus apa lagi ee kalau dikeparawatan karna di sini semua-
semuanya ada dek karna di sini ada seksi-seksi medik jadi
semua ada saya rasa hnya itu dek. Obat, BHP, kateter,

31
kemudian ee sanitasi termasuk loundry, terus gizi pada
pasian ini dibwah penunjang medik, bhpnya laboratorium,
termasuk rontgen radiologi ada juga BHP misanlnya film
yang dicetak di laboratorium, fioterapi BHPnya tidak ada
kayaknya, kemudia ini.
b. Pak kalau mau liat data-datanya ketersediaan alat-alat kesehatan
di RS dimannya itu pak ?
Jawab : Ooo itu di pemusnahan barang, kalau obat-obatan di bagian
farmasi, kalau aset di bagian perencaan.
c. Terus pak kalau mengenai alat-alat kesehatan di RS ini apa kah
sudah lengkap ?
Jawab : Ee kalau di rumah sakit sini, eee bemana e kan dirumah sakit
ini di bagi 2 tua bagian umum dan bagian jiwa kalau untuk
bagian umum kayaknya so lengkap nantilah kamu lihat saja
dulu di data dibagian umum ada semua itu mengenai data-
data alat kesehatan di rumah sakit madani kalau untuk alat-
alat kesehatan di bagian jiwa ituuu kayaknya tidak ada
menggunakan alat-alat yang berat karna itu hanya alat mulut
seperti terapi. Lengkap sih sudah cuman sudah sesuai dengan
stendar di tipe C.
d. Kalau salah satu misalnya alat-alat kesehatan yang belum
lengkap dirumah sakit Madani ini apa pak ?
Jawab : Terkadang apaa sih kayknya sudah ada semuaa, aa kita
sekarang ada pengadaaan besar-besaran , yaitu 27 miliar
tahun sudah terleasasikan disentral, jadi semua nanti
ruangan ini tidak pakai tabung, itu semua pakai jaringan,
jadi semua pakai pipa tinggal di atur saja, kemudian
endurskip kalau pakai tabung berbahaya apa lagi dih itu
alat-alatnya tahun depan so ada itu paling lambat
November ada juga alat jiwa di poli saraf itu yang paling
lengkap hanya di RS madani saja ada, ada namanya TMS

32
yang pasiaen-pasien stroke disitu semua RS anutapura teada
hanya di Di Madani, itu TMS sep 2 kita mau kse msuk lagi
ini bulan depan 2 TMS, (trans magnetik sumelator)
3.6 Hasil analisis wawancara manajemen logistik obat-obatan dan alat
kesehatan
a. Perencanaan
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa perencanaan di
Rumah sakit Daerah Madani di buat tiap tahun kemudian diberikan kepada
bagian manejemen untuk di teruskan ke Dinas Kesehatan. Setelah itu
Dinas Kesehatan mengirim ke pusat Dirtjen ke Farmasian tujuannya
adalah sebagai pedoman obat-obatan khsusnya untuk penggunan obat-obat
pada peserta BPJS yang dimana sudah di tentukan oleh Fornas
(Formularium nasional).
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu
mengatakan bahwa pada tahun 2015 rumah sakit mengadakan alat
kesehatan sacara besar-besaran.
b. Penganggaran
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa penganggaran di
rumah sakit Madani itu ditentukan dan diusulkan oleh pihak perencanaan
dirumah sakit Madani sesuai dengan kebutuhan dan pengajuan dari rumah
sakit.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu beliau
mengatakan untuk penggaran alat-alat kesehatan pada tahun 2015
sebanyak 27 Milyar.
c. Pengadaan
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa pengadaan obat

33
di Rumah sakit Madani secara Ekatalog. Ekatolog yang dimana bersifat
processing artinya sistem elektronik yang berkesan online.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu
Dimana salah satu alat yang diadakan adalah Edurskip. Endurskip ini
sebagai pengganti tabung di tiap ruangan. Sehingga nantinya tiap
ruangantinggal memasang selang.
d. Penyimpanan
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa penyimpanan
obat di rumah sakit daerah Madani sesuai dengan standar operasinal
prosedur (SOP), penyimpanan obat-obatan ditentukan berdasarkan
pengaturan suhunya dan dari segi pengambilan sebelum di distribusikan ke
tiap-tiap poli pengaturan tata pengambilannya di sesuaikan dan diatur
berdasarkan abjad untuk memudahkan pengambilannya setelah itu di
pisahkan berdasarkan bentuknya yaitu tablet, sirup dan injeksi. Dalam
sistem penyimpanan ada terdapat istilah Fifo (first in first out) artinya obat
yang pertama masuk dan obat yang pertama keluar dan fefo (First Expired
First Out) obat yang dalam waktu dekat akan expayer dan yang akan
keluar. Sedangkan penyimpanan obat-obatan khsusus seperti ekskrotopika
atau obat-obat terlarang ada menggunakan lemari khusus.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu untuk
masalah penyimpanan rumah sakit memiliki gudang tempat penyimpanan
alat-alat kesehatan dan untuk setiap alat yang masuk pihak rumah sakit
selalu mencatat dan memasukkan ke dalam data inventaris kecuali alat
kesehatan BHP (Bahan Habis Pakai).
e. Pendistribusian
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa Pendistribusian
ada namanya pendistribusian dari gudang ke tempat-tempat pelayanan, ada

34
juga disebut distribusi dipelayanan. Jika dari gudang ke pelayanan
pendistribusiannya harus permintaan dari pelayanan-pelayanan rawat
jalan, rawat inap, UGD. Sehingga rawat inap dan rawat jalan memiliki
buku agrahan dalam mencatat apa yang mereka butuhkan. Kemudian di
dibawah kegudang, selanjutnya gudang menyiapkan kebutuhan sesuai
permintaan kemudian ada tanda terima. Untuk pendistribusiannya ke tiap-
tiap pelayanan baik itu rawat jalan maupun rawat inap dan UGDnya.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu untuk
alat-alat kesehatan dalam masalah pendistribusian masing-masing Kepala
ruangan beserta staffnya bertanggung jawab dalam penggunaan alat yang
di salurkan.
f. Penghapusan
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dewi selaku ketua Instalasi
Farmasi di Rumah sakit Madani Palu mengatakan bahwa pengahapusan
pada obat-obatan jika obat mengalami kadaluarsa mencapai ekspayer
kemudian gudang farmasi rumah sakit mengumpulkan dan membuat
laporan kepada direktur rumah sakit untuk dimusnahkan.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukrang selaku Kepala
Keperawatan dan Bagian perencanaan di Rumah sakit Madani Palu
mengatakan bahwa untuk alat-alat kesehatan yang sudah rusak tergantung
masa pakainya. Apabila sudah tidak layak di gunakan misalnya tempat
tidur, itu akan di keluarkan dari ruangan dan di letakkan di gudang atau di
musnahkan.

35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kseimpulan dari makalah ini adalah :
1. Logistik berasal dari bahasa Yunani Kono yaitu’Logistikos’ yang berarti
“terdidik/ pandai” dalam memperkirakan atau berhitung.
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang,
energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan
manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan modal.
2. Tujuan operasional agar tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang
tepat dan mutu yang memadai, tujuan keuangan: dapat melaksanakan
tujuan operasional dengan biaya paling rendah, Tujuan pengamanan: agar
persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan
tanpa hak, pencurian, dan penyusutan yang tidak wajar lainnya.
3. Unsur manejemen logistik adalah perencanaan, penganggaran, pengadaan,
penyimpanan, penyaluran, penghapusan, dan pengendalian.
4. Menurut bidang pemanfaatannya bahan dan barang yang harus disediakan
di rumah sakit dapat dikelompokkan menjadi yaitu logistic obat, logistik
alat-alat kesehatan, logistik bahan habis pakai, logistik peralatan medis dan
non medis
5. Untuk mengetahui proses manejemen logistik yang ada di rumah sakit
daerah Madani maka dilakukan wawancara secara langsung oleh pihak
yang bekerja dirumah sakit daerah Madani. Tujuan dilakukan proses
wawancara ini adalah agar mendapatkan informasi mengenai proses
manejemen logistik Rumah sakit daerah Madani
6. Berdasarkan hasil analisis wawancara rumah sakit madani melaksanakan
semua sistem manejemen logistik.

36
4.2 Saran
Saran kami pada pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat
menerapkan ilmu dari makalah ini, agar makalah ini tidak sia-sia dalam
proses melainkan dapat memberikan ilmu bagi setiap pembaca.

37
DAFTAR PUSTAKA
Http:// adam badwi. blogspot. co.id/ 2011/04/ definisi- manajemen- logistik rumah
sakit dan puskesmas. Html

Http://zahroniananta.blogspot.co.id/2014/03/manajemen-logistik-rumahsakit.html

Http://suparty.blogspot.co.id/2014/09/manajemen-logistik.html

Mustikasari.2007. Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia,  (Tidak


di Publikasikan)

S, Subagya M. 1994 .Manajemen Logistik.Jakarta : PT Gunung Agung

38

Anda mungkin juga menyukai